DISUSUN OLEH :
SYABILLA A’RAAF PUTRI PAHLEVY
12201032
c. Penyebab
Penyebab Defisit Perawatan Diri adalah isolasi sosial. (Budiana K, Proses
Keperawatan Kesehatan Jiwa Jilid 2). Isolasi sosial adalah adalah opercobaan
untuk mengindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan
orang lain.
Tanda-gejala isolasi social :
a. Apatis, ekspresi sedih, afek tumpul
b. Menghindar dari orang lain
c. Komunikasi kurang / tidak ada
d. Tidak ada kontak mata
e. Tidak melakukan aktivitas sehari-hari
f. Berdiam diri di kamar
g. Mobilitas kurang
h. Posisi janin saat tidur
i.
d. Akibat
Akibat dari deficit perawatan diri adalah Gangguan Pemeliharaan Kesehatan
(Budiana K, Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Jilid 2), Gangguan pemelihaaan
kesehatan ini bentuknya bisa bermacam-macam. Bisa terjadinya infeksi kulit
(scabies, panu, kurap) dan juga gangguan yang lain seperti gastritis kronis (karena
kegagalan dalam makan), penyebaran penyakit orofecal ( karena hiegene bab/bak
sembarangan) dan lain-lain.
Pohon Masalah
Gangguan Pemeliharaan Kesehatan
Defisit Perawatan Diri: Kebersihan Diri, Berdandan, Makan Minum, Toileting atau
BAB/BAK
Data Obyektif
Ketidakmampuan mandi dan membersihkan diri ; kotor, berbau
Ketidakmampuan berpakaian; pakaian sembarangan
Ketidakmampuan makan/minum dengan baik
Ketidakmampuan bab/bak secara mandiri : bab/bak sembarangan
g. Diagnosa perawatan
a. Defisit Perawatan Diri
b. Isolasi Sosial
Tujuan:
a. Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri
b. Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik
c. Pasien mampu melakukan makan/minum secara baik
d. Pasien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri
Tindakan keperawatan
a. Membantu klien dalam perawatan kebersihan diri
Untuk membantu klien dalam menjaga kebersihan diri Saudara dapat
melakukan tahapan tindakan yang meliputi:
1) Menjelasan pentingnya menjaga kebersihan diri.
2) Menyiapkan lat-alat untuk menjaga kebersihan diri
3) Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri
4) Membimbing klien dalam kebersihan diri
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Tn. A terlihat sedang duduk dipinggir taman di salah satu Rumah Sakit Gangguann Jiwa,
Tn. A Nampak malu,berpakaian rapih, rambut terlihat tidak disisir, gigi kotor, kulit telihat
tidak bersih, bau, dan tampak bekas sisa makanan di wajah pasien.
Data subjektif : pasien merasa malu untuk berbicara.
Data objektif : rambut pasien tidah rapih, gigi pasien kotor, kulit pasien terlihat tidak
bersih, badan pasien bau, dan terdapat sisa makanan di wajah pasien.
2. Diagnosa Keperawatan : Defisit Perawatan Diri
3. Tujuan :
a. Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri
b. Pasien mampu melakukan makan/minum dengan baik
4. Tindakan Keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya
b. Menjelaskan cara persiapkan makanan
c. Menjelaskan cara makan yang tertib dan benar
d. Menjelaskan cara merapihkan peralatan makan setelah makan
d. Kontrak
Topik : bagaimana kalau kita Latihan cara makan yang baik?
Waktu : mau berapa lama kira-kira kita berbincang pak? Oke, jadi Bapak A ingin kita
berbincang selama 25menit ya.
Tempat : kita akan Latihan cara makan yang baik jadi kita langsung di ruang makan
ya pak.
2. Fase Kerja
a. Bagaimana menurut Bapak.A cara makan yang baik? Bagus Bapak.A sebelum kita
makan kita cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.
b. Setelah mencuci tangan dengan sabun dan air, Bapak.A biasa mengambil makanan
diatas meja dengan menggunakan piring.
c. Sebelum makan makan Bapak.A dapat berdoa. Bagus sekarang Bapak.A bapat berdoa
sebelum makan. Suap makan dengan pelan-pelan, Ya bagus Bapak.A sekarang sudah
bisa melakukan menyuap makanan dengan baik dan benar.
d. Saat makan Bapak.A harus mengunyah makanan dengan perlahan agar tidak tersedak.
Bagus bapak.A sudah bisa mengunyah makanan secara perlahan.
e. Setelah makan Bapak.A harus membereskan piring dan gelas yang kotor, Setelah
dibereskan sekarang Bapak.A dapat mencuci tangan kembali dengan sabun dan air
mengalir, Setelah itu keringkan tangan dengan menggunakan sapu tangan yang bersih.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap Tindakan keperawatan.
1. Evaluasi klien/subjektif.
Bagaimana perasaan Bapak.A setelah latihan cara makan yang baik?
2. Evaluasi perawat/objektif.
Pasien terlihat makan dengan rapih dan bersih serta tidak ada sisa makanan
yang menempel di wajah pasien.
b. Tindak lanjut klien
Sekarang, mari kita masukan pada jadwal harian Bapak.A sehabis Bapak.A
melakukan mandi kemudian melakukan cara berdandan dan cara makan yang baik
dan benar sesuai dengan latihan kita hari ini. Beri tanda M(mandiri) kalau dilakukan
tanpa disuruh, beri tanda B(bantuan) jika diingkatkan baru dilakukan dan T(tidak)
jika tidak melakukan.
Topik : baiklah Bapak.A sekarang kita akhiri pertemuan ini, jika Bapak.A masih ada yang
ingin ditanyakan atau ada masalah yang ingin dibicarakan bisa ditanyakan kepada saya ya
pak, Saya permisi dulu ya pak, Selamat siang.
DAFTAR PUSTAKA
Saktian,Yusuf. LAPORAN PENDAHULUAN DEFISIT PERAWATAN DIRI.
https://independent.academia.edu/search?q=laporan%20pendahuluan%20defisit
%20perawatan%20diri&tab=0, diakses pada 17 maret 2022.