Anda di halaman 1dari 18

POST TEST

No.1
Sebutkan dan Jelaskan peraturan perundangan yang terkait dengan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja ?

Jawaban:

1. UU no. 1 th 1970, pasal 8


-pengurus wajib melakukan pemeriksaan awal
-pengurus wajib melakukan pemeriksaan berkala

2. Permenakertrans no. 2 th 1980


-pemeriksaan kesehatan meliputi awal, berkala, khusus
-dokter pemeriksa kesehatan

3. Permenakertrans no. 3 th 1982

4. UU no. 13 th 2003
-tentang ketenagakerjaan: pemberi kerja wajib memberikan perlindungan yang mencakup
kesejahteraan, keselamatan dan kesehatan mental dan fisik

No 02.
Jelaskan dasar hukum SMK3 dan tujuan dari SMK3 di Perusahaan ?

Jawaban:
a) Meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang terncana,
terukur, terstruktur, dan terintegrasi

b) Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan

melibatkan unsur manajemen, pekerja/buruh, dan/atau serikat pekerja/serikat buruh

c) Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk mendorong
produktivitas

No 03.
Sebutkan dan Jelaskan Program Promosi Kesehatan Kerja dan Program Pencegahan HIV
AIDS di tempat kerja ?

Jawaban:
10 Prinsip Kaidah ILO tentang HIV/AIDS dan Dunia Kerja

1. Pengakuan HIV/AIDS sebagai Persoalan Dunia Kerja:


HIV/AIDS adalah persoalan dunia kerja dan mesti diperlakukan sebagaimana penyakit
serius lainnya yang muncul di dunia kerja.

2. Non-diskriminasi:
Tidak dibolehkan adanya tindak diskriminasi terhadap buruh/pekerja berdasarkan status
HIV/AIDS atau dianggap sebagai orang terinfeksi HIV. Diskriminasi dan stigmatisasi
justru menghalangi upaya promosi pencegahan HIV/AIDS.

3. Kesetaraan Jender:
Dimensi jender dalam penanggulangan HIV/AIDS perlu digarisbawahi. Perempuan
dibanding laki-laki cenderung
mudah terinfeksi dan terpengaruh wabah HIV/AIDS. Karenanya, kesetaraan jender dan
pemberdayaan perempuan amat penting bagi keberhasilan pencegahan penyebaran
infeksi serta memudahkan perempuan mengatasi HIV/AIDS.

4. Kesehatan Lingkungan:
Demi kepentingan semua pihak, lingkungan kerja yang sehat dan aman perlu terus dijaga
semaksimal mungkin sesuai Konvensi ILO No. 155 Tahun 1988 tentang Kesehatan dan
Keselamatan Kerja.

5. Dialog Sosial:
Kerjasama dan kepercayaan di antara pengusaha, buruh/pekerja serta pemerintah,
termasuk keterlibatan aktif para buruh/pekerja yang terkena atau terpengaruh HIV/AIDS,
menentukan keberhasilan pelaksanaan kebijakan dan program HIV/AIDS.

6. Larangan Skrining dalam Proses Rekrutmen dan Kerja:


Skrining HIV/AIDS tidak boleh dijadikan persyaratan dalam lamaran kerja atau
dikenakan terhadap seseorang yang sudah berstatus sebagai buruh/ pekerja.

7. Kerahasiaan:
Menanyakan informasi pribadi yang berkaitan dengan HIV pada pelamar kerja atau
buruh/pekerja adalah tindakan yang tidak bisa dibenarkan. Akses terhadap data pribadi
terkait dengan status HIV seorang buruh/pekerja harus mematuhi prinsip kerahasiaan
sesuai Kaidah ILO Tahun 1977 tentang Perlindungan Data Pribadi Buruh/Pekerja.

8. Kelanjutan Status Hubungan Kerja:


Infeksi HIV tidak boleh dijadikan alasan pemutusan hubungan kerja. Seperti layaknya
kondisi penyakit lain, infeksi HIV tidak harus membuat seseorang kehilangan hak
bekerja sepanjang orang tersebut masih layak bekerja dan dapat dibenarkan secara medis.

9. Pencegahan:
Infeksi HIV dapat dicegah. Upaya pencegahan dapat dilakukan melalui sejumlah strategi
yang disesuaikan dengan sasaran nasional dan mempertimbangkan kepekaan budaya.
Langkah pencegahan juga dapat dilakukan melalui kampanye perubahan tingkah laku,
pengetahuan, pengobatan serta menciptakan lingkungan yang bersih dari sikap dan tindak
diskriminasi.
10. Kepedulian dan Dukungan:
Solidaritas, kepedulian dan dukungan haruslah menjadi pedoman dalam menanggapi
persoalan HIV/AIDS di dunia kerja. Semua buruh/pekerja, termasuk yang terkena HIV,
berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang terjangkau,
jaminan asuransi, perlindungan sosial dan berbagai paket asuransi kesehatan lainnya

No 04.
Sebutkan dan Jelaskan tujuan Program Sanitasi Industri dan Pengolahan Limbah di
Perusahaan ?

Jawaban:
Limbah bahan kimia secara umum meracuni lingkungan, oleh karena itu perlu
penanganan khusus :

Limbah bahan kimia tidak boleh dibuang langsung ke lingkungan .

Buang pada tempat yang disediakan

Limbah organik dibuang pada tempat terpisah agar bisa didaur ulang.

Limbah padat (kertas saring, korek api, endapan) dibuang ditempat khusus.

Limbah yang tidak berbahaya (Misal : detergen) boleh langsung dibuang ,dengan
pengenceran air yang cukup banyak.

Buang segera limbah bahan kimia setelah pengamatan selesai.

Limbah cair yang tidak larut dlm air dan beracun dikumpulkan pada botol dan diberi
label yg jelas.

No 05.
Sebutkan dan Jelaskan Program Pemeriksaan Kesehatan di tempat kerja ?

Jawaban:
Soal

1. Sebutkan dan Jelaskan jenis pemeriksaan Kesehatan di tempat kerja ?

Jawaban:
1. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja (px awal sebelum diterima perusahaan tsb)
Kesimpulan:
-fit for duty
-fit for duty with minor correctable defect
-fit for selected/limited duty
-unfit for duty

2. Pemeriksaan berkala (dilaksanakan min. 1 tahun sekali, untuk mencegah gangguan


kesehatan dini)
Kesimpulan:
-sehat
-perlu tindak lanjut
-perlu tindak lanjut dari segi pekerjaan

3. Pemeriksaan kesehatan khusus (px rutin pada TK yg sudah sempat sakit/kecelakaan


kerja)
Kesimpulan:
-sehat
-perlu tindak lanjut
-perlu tindak lanjut dari segi pekerjaan

No 06.
Sebutkan dan Jelaskan Faktor Biologi apa saja yang ada di tempat kerja dan bagaimana
cara mengatasinya ?
Jawaban:

Biological hazard berupa:


Microorganisma dan toksinnya (virus, bakteri, fungi & produknya)

Arthopoda (crustacea, arachmid, insect)

Alergen & toksin tumbuhan tingkat tinggi (dermatitis kontak, rhinitis, asma)

Protein alergen dari tumbuhan tingkat rendah (lichen, liverwort, fern) & hewan
invertebrata (protozoa, ascaris)

Administrasi kontrol,screening, regular medical check up, medical record


Personal Protective Equipment
Standard Work Practice (Dilarang makan, minum, di tempat kerja, personal hygiene,
desinfecting process, pakain khusus)

No 7.
Apakah yang dimaksud dengan iklim kerja Panas, sebutkan penyakit Akibat Kerja karena
iklim kerja dan bagaimana cara mengatasinya ?

Jawaban:
Perubahan fisiologis terjadi saat tubuh terpapar panas dapat berupa tubuh banyak
kehilangan banyak cairan yang dapat bermanifestasi klinis: heat cramps (kejang otot),
heat exhaustion (kelelahan).
Sedangkan, Termoregulasi diatur sistem saraf pusat di hipotalamus dan sumsum tulang
serta sistem saraf perifer di kulit dan organ. Vasodilatasi pada pembuluh darah di kulit
terjadi untuk menghilangkan panas secara konvektif, yang dapat bermanifestasi klinis:
Heat Stroke (muka merah atau panas), Heat Syncope (keadaan pingsan atau pingsan
karena terpapar panas yang lama), Heat Rash (ruam-ruam merah)

Pada suhu tubuh yang ekstrim, terjadi kerusakan sel yang mengakibatkan terbentuknya
respon inflamasi sistemik dan peningkatan permeabilitas dinding sel. Gangguan
homeostasis ini menginisiasi kaskade yang mengakibatkan hipoksia jaringan, asidosis
metabolik, dan kerusakan organ.

- Terhadap lingkungan kerja :


• Isolasi peralatan yang menghasilkan panas.
• Penempatan penghalang
• Memperbaiki sistim ventilasi
• (lokal exhaust &,general ventilation)
• Penggunaan AC/Fan
- Terhadap peralatan dengan suhu permukaan yang tinggi :
• Isolasi permukaan alat.
• Pelindung/tirai.
• Mengecat permukaan.
- Terhadap tenaga kerja:
• Menyediakan minuman dekat tempat kerja yang memenuhi syarat kualitas dan
kuantitas.
• Untuk lingkungan kerja panas dengan tingkat panas radiasi rendah, dianjurkan
berpakaian kerja dengan bahan yang mudah menyerap keringat dan berwarna cerah.
• Kualifikasi tenaga kerja yang bekerja di lingkungan kerja panas, tidak mempunyai
penyakit kardiovasculer

08. Sebutkan dan jelaskan Alat Pelindung Diri APD apa saja dari kepala sampai kaki ?

Jawaban:
Helm Pengaman (Safety Helmet)

Penutup Telinga (Ear Muffs)

Penyumbat Telinga (Ear Plug)

Kacamata Pengaman (Safety Glasses)

Masker

Respirator

Pelindung Wajah (Face Shield)


Tali Pengaman (Safety Harness)

Sabuk Pengaman (Safety Belt)

Sarung Tangan (Gloves)

Sepatu Karet (Boots)

Sepatu Pengaman (Safety Shoes)

Jas Hujan (Raincoat)

Pelampung

Rompi Safety

Wearpack atau Coverall

No 09.
Jelaskan tujuan dari Pemeriksaan Audiometri dan Spirometri bagi tenaga kerja di
perusahaan ?

Jawaban:
Tujuan Audiometri :
- Mendiagnostik penyakit telinga
- Mengukur kemampuan pendengaran dalam menangkap percakapan sehari – hari, atau
dengan kata lain validitas sosial pendengaran seperti untuk tugasdan pekerjaan, apakah
membutuhkan alat bantu dengar, pendidikan khusus,atau gantu rugi (misalnya dalam
bidang kedokteran kehakiman dan asuransi)
- Skrining pada anak balita dan sekolah dasar (SD)
- Monitoring untuk pekerja yang bekerja di tempat bising

Tujuan Spirometri :
- Mengevaluasi apabila individu yang mempunyai gejala, tanda, atau hasil laboratorium
yang abnormal untuk skrining yang mempunyai risiko penyakit paru
- Monitoring dalam menilai intervensi terapeutik, memantau perkembangan penyakit
yang mempengaruhi fungsi paru, monitoring individuyang terpajan agen berisiko
terhadap fungsi paru dan efek samping obat yang mempunyai toksisitas pada paru.
- Evaluasi kecacatan atau kelumpuhan agar dapat menentukan pasien yang membutuhkan
program rehabilitasi, kepentingan asuransi dan hukum.

No 10.
Jelaskan tujuan dari Program Keselamatan kerja di perusahaan ?

Jawaban:
A. Pemeriksaan Kesehatan sebelum kerja/Awal
Tujuan : agar tenaga keria yang diterima berada dalam kondisi kesehatan yang setinggi-
tingginya, tidak mempunyai penyakit menular yang akan mengenai tenaga kerja lainnya,
dan cocok untuk pekerjaan yang akan dilakukannya sehingga keselamatan dan kesehatan
tenaga kerja yang bersangkutan dan tenaga kerja lain-lainnya juga dapat dijamin.

B. Pemeriksaan kesehatan Berkala


Tujuan : untuk mempertahankan derajat kesehatan tenaga keria sesudah berada dalam
pekerjaannya serta menilai kemungkinan adanya pengaruh - pengaruh dari pekerjaan
seawal mungkin yang perlu dikendalikan dengan usaha-usaha pencegahan.

C. Pemeriksaan Kesehatan Khusus


Tujuan: untuk menilai adanya pengaruh-pengaruh dari pekerjaan tertentu terhadap tenaga
kerja atau golongan-golongan tenaga kerja tertentu.

No 11.
Sebutkan dan jelaskan tujuan dari Tim Tanggap Darurat Kecelakaan Kerja di
perusahaan?

Menyelamatkan jiwa di tempat kerja


Menciptakan lingkungan yang aman di tempat kerja
Mencegah terluka atu sakit menjadi lebih buruk di tempat kerja
Mencegah kecatatan
Melindungi korban yang tidak sadar
Menenangkan penderita atau korban yang terluka di tempat kerja

No 12.
Sebutkan dan jelaskan teori dasar terjadinya kecelakaan kerja di perusahaan?
Teori kebetulan murni
Teori kecendrungan kecelakaan
Teori tiga faktor utama
Teori faktor manusia

No 13.
Sebutkan dan jelaskan tujuan dari membuat data epidemiologi di perusahaan?
Mengidentifikasi dan mengestimasi besar dari suatu masalah
Mengidentifikasi kelompok berisiko rendah dan tinggi
Memantau trend sejalan dengan waktu dan tempat
Mengidentifikasi kasus, kelompok tertentu, tempat kerja untuk ditindak lanjut
Mengidentifikasi penyakti baru dan gejalanya
Mengidentifikasi adanya risiko-risiko baru

No14.
Sebutkan dan jelaskan kelebihan program baru BP Jamsostek nama baru dari BPJS
ketenagakerjaan?

Jaminan Kecelakaan Kerja


-Mendapat manfaat tambahan dalam perawatan akan diberikan santunan sementara tidak
bekerja sebagai ganti upah tidak bekerja peningkatan biaya santunan sebesar 100%
selama 1 tahun (sebelumnya hanya 6 bulan) dan mendapatkan biaya perawatan di RS
maupun homecare hingga sembuh dengan biaya maksimal 20.000.000 selama 1 tahun.
-Keadaan cacat tidak dapat bekerja kembali atau meninggal, maka ahli warisnya santunan
beasiswa yaitu 2 anak diberikan beasiswa setiap tahun dari TK hingga lulus
Sarjana/Perguruan Tinggi atau seusia 25 tahun.
-Mendapatkan tunjangan kacamata dan alat dengar untuk kecelakaan kerja

No15.
Apakah yang di maksud Penyakit Akibat Kerja ? Apa perbedaan dengan Penyakit Akibat
Hubungan Kerja ?
Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang mempunyai penyebab spesifik atau asosiasi
yang kuat dengan pekerjaan, yang pada umumnya terdiri dari satu agen penyebab yang
sudah diakui. Sedangkan penyakit akibat hubungan kerja adalah penyakit yang
dicetuskan, dipermudah atau diperberat oleh pekerjaan.

Dasar hukum terbaru Penyakit Akibat Kerja adalah Perpres nomor...... Tahun ....... Ada
berapa Jenis Penyakit Akibat Kerja ?
Peraturan Presiden nomor 7 Tahun 2019 tentang Penyakit Akibat Kerja
Ada 88 jenis PAK

No 16.
Apakah Tujuan kita mempelajari Psikologi kerja di tempat kerja ?
Jelaskan dan Berikan Contoh dari Kondisi Lingkungan kerja yang berpengaruh terhadap
Psikologi Industri ?

Psikologi Industri adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam perannya
sebagai tenaga kerja dan sebagai konsumen, baik secara perorangan maupun secara
berkelempok. Aspek dalam penerapan psikolgi industry yaitu motivasi kerja dan
kepuasaan kerja,seleksi dan penempatan kerja, pelatihan dan pengembangan tenaga kerja,
dan produkstivitas. Apabila salah satu diatas tidak balance yang akan menimbulkan
stress. Contoh adalah masalah di beban kerja dan kecepatan kerja seperti beban kerja
berlebihan dan berhadapan dengan batas waktu yang singkat dampak menganggu
psikologis para pekerja dan menimbulkan stress dalam kerja.

No 17.
Sebutkan dan Jelaskan Tugas Pokok dan Fungsi Dokter Perusahaan ?

Jawaban:
Tugas Pokok Pelayanan Kesehatan Kerja berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 3 Tahun
1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja.

Dalam memberikan nasehat mengenai perencanaan dan pembuatan tempat kerja,


pemilihan
alat pelindung diri yang diperlukan dan gizi serta penyelenggaraan makanan di tempat
kerja. Contoh tugasnya adalah paparan kebisingan tempat kerja, bagaimana jika
penyediaan ear plug atau ear muff, untuk diberikan pada tenaga kerja dengan paparan
kebisingan yang tinggi yang dimana pekerja terpapar selama 8 jam kerja. Ini merupakan
fungsi perlingungan tenaga kerja dokter perusahaan dalam manajemen risiko melalui
kegiatan identifikasi bahaya.

No 18.
Jelaskan Prinsip dan Filosofi Kesehatan Kerja ?

Jawaban:
Filosofi dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah melindungi keselamatan
dan kesehatan para pekerja dalam menjalankan pekerjaannya, melalui upaya-upaya
pengendalian semua bentuk potensi bahaya yang ada di lingkungan tempat kerjanya. Bila
semua potensi bahaya telah dikendalikan dan memenuhi batas standar aman, maka akan
memberikan kontribusi terciptanya kondisi lingkungan kerja yang aman, sehat dan proses
produksi menjadi lancar, yang pada akhirnya akan dapat menekan risiko kerugian dan
berdampak terhadap peningkatan produktivitas.

No 19.
Sebutkan dan Jelaskan jenis Kebisingan di tempat kerja ?

Jawaban:
− Kebisingan : Suara keras yang tiba-tiba seperti ledakan atau suara tembakan dapat
menyebabkan kerusaka terlinga secara permanen. Kegagalan fungsi ini akibat adanya
suara yang tinggi (400 Hz). Kerusakaan jiuga kadang-kadang disebabkan karena
menerima suar keras secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama. Kerusakaan
yang terjadi pada sel-sel rambut tidak dapat diperbaiki, terus berlanjut dan gendang
telinga pun dapat pecah dan hal-hal bisa menyebabkan kerusakan permanen.

Kebisingan mengakibatkan kerusakan pada indra-indra pendengaran, hal ini dapat


berbentuk ketulian progresif. Mula-mula efek kebisingan pada pendengaran adalah
sementara dan dapat pulih lagi dengan cepat sesudah berhenti bekerja di tempat bising.
Jika bekerja terus menerus di tempat dengan tingkat kebisingan tinggi secara terus
menerus maka berakibat kehilangan daya dengar yang menetap dan tidak pulih lagi

No 20.
Sebutkan dan Jelaskan jenis Vibrasi di tempat kerja ?

Jawaban:
A. Getaran Umum ( Whole Body Vibration) Adalah getaran yang menjalar pada seluruh
tubuh dalam posisi duduk diskusi atau berdiri pada alas yang bergetar (bahan yang
menunjangnya). Umumnya mempunyai frekuensi 1 – 80 Hz. Bila vibrasi terjadi pada
lebih dari satu sumbu/arah secara serentak, dampaknya akan lebih besar maka resultan
akselerasinya merupakan hasil penjumlahan vektor ketiga sumbu gerak(ax,ay,az).
Pajanan vibrasi pada seluruh tubuh umumnya disebabkan oleh mesinindustri
konstruksi,pertanian, atau peralatan transportasi, dapat dibagi menjadi:
a. Vibrasi frekuensi rendah, misalnya peralatan transportasi
darat(bus,truk,kereta api).
b. Vibrasi frekuensi tinggi, misalnya mesin industri,alat-alat berat (forklift,
traktor, traktor roda gigi, derek, skop elektrik, motor gandeng,bulldozer),
peralatan transportasi udara/laut (helikopter, kapal laut).
c. Syok, peralatan transportasi darat yang berjalan di jalanan yang tidak
rata/berlubang.

B. Getaran Setempat (Segmental Vibration)


Adalah getaran yang terjadi pada tangan. Terjadi karena getaran pada peralatan atau
mesin tangan yang merambat pada tangan dan lengan. Umumnya mempunyai  frekuensi
8 Hz – 1 KHz. Peralatan yang dapat menimbulkan terjadinya Hand Arm
Vibrationyaitu:mesin gergaji, mesin bor atau martil pneumatik . Otot – otot menjadi
lemah biasanya abduktor jari kelingking,otot – otot interossea (antar tulang) dan fleksor
dari jari-jari.

Sumber getaran :
- Peralatan – peralatan besar
- Alat-alat  pertambangan
- Alat pembuat jalan
- Alat penggali tanah
- Alat pemotong pohon
- Alat elektrik lainnya

No 21.
Sebutkan dan Jelaskan Faktor Kimia apa saja yang ada di tempat kerja dan cara
mengatasinya ?

Faktor kimia adalah faktor di dalam tempat kerja yang bersifat kimia yang dalam
keputusan ini meliputi bentuk padatan (partikel), cair, gas, kabut, aerosol, dan uap yang
berasal dari bahan-bahan kimia.
A. Bahan Beracun dan Korosif (cair, gas)
-Pencampuran,pengadukan,pemanasan dan pemindahan dilakukan dalam ruang khusus
atau almari asam
-Menggunakan alat pelindung diri seperti masker,sarung tangan & respirator yang sesuai
dengan bahan yang ditangani, pelindung badan/ jas lab dll. Alat ini harus terbuat dari
bahan yang tahan terhadap korosif dan mempunyai daya lindung terhadap bahan yang
ditangani.
-Tidak diperkenankan merokok,minum dan makan didalam ruang kerja.
-Ruang kerja dengan ventilasi dan sirkulasi yang baik.

B. Bahan Mudah Terbakar ( Padat, cair, gas)


- Menjauhkan sumber panas yaitu api terbuka/bara, loncatan api listrik, logam panas, dan
tidak diperkenankan merokok
- Ruang kerja mempunyai sirkulasi dan ventilasi udara yang baik serta tersedia alat
pemadam kebakaran.
C. Bahan reaktif Alkali (Logam halida anhidrat, Logam oksida anhidrat, Oksida non
logam halida, Reaktif thd asam)
- Hindarkan dari sumber panas dan matahari
- Hindarkan pengadukan yang menimbulkan panas
- Hindarkan dari benturan dan gesekan yang kuat
- Untuk zat reaktif thd air harus disimpan ditempat yang kering, hindarkan dari uap air
dan air. Jika terjadi kebakaran gunakan alat pemadam, bukan air.

No 22.
Sebutkan dan Jelaskan alat Lab K3 untuk pemeriksaan Lingkungan kerja ?
Pengukuran kebisingan: kalibrator
Pengukuran iklim kerja : thermal environment monitor

Kategori beba kerja:


• Ringan : 200 kcal per jam
• Sedang : 200-350 kcal/jam
• Berat : 350-500 kcal/jam
Getaran: vibrasi meter

Penerangan : Lux meter

PMP No.7 Tahun 1964 ttg Syarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan Dalam
Tempat Kerja (ps.14)
• Penerangan darurat >5 lux (0,5 ft candles)
• Penerangan halaman dan jalan > 20 lux
• Gudang barang besar > 50 lux
• Kakus, tempat mandi > 100 lux
• Pekerjaan agak teliti > 200 lux
• Menulis/membaca > 300 lux
• Pekerjaan sangat teliti 500 - 1000 lux
• Pekerjaan sangat teliti, halus, kontras > 1000 lux

No 23.
Sebutkan dan Jelaskan tujuan dari melakukan Pemeriksaan penerangan di tempat kerja ?
Penerangan yang baik adalah Penerangan yang memungkinkan tenaga kerja melihat
obyek-obyek yang dikerjakan secara jelas, cepat dan tanpa upaya yang tidak perlu.

Penerangan yang memadai memberikan kesan pemandangan yang lebih baik dan keadaan
lingkungan yang menyegarkan.

Penilaian penerangan penting, karena pencahayaan berpengaruh penting terhadap tenaga


kerja karena bila pencahayaan kurang akan menyebabkan :
● Kelelahan mata
● Kelelahan mental
● Keluhan pegal di daerah mata
● Kerusakan indera mata
● Meningkatkan terjadinya kecelakaan kerja.

No 24.
Sebutkan dan Jelaskan Radiasi Mengion dan Tidak Mengion ? Dan cara mengatasinya

Radiasi Mengion:
(ionizing radiation)
- Energi besar (diatas 12 eV), diakibatkan o/ disintegrasi atom membentuk ion
- Radiasi mengion dibagi 2 :
1. Elektromagnetik : X-Ray, gamma ray
2. Partikel : elektron, netron, proton, alpha
Sumber Pemaparan Radiasi Mengion :
- Industri tabung sinar katoda
- Pembangkit tenaga nuklir
- Pertambangan
- Rumah sakit (kedokteran gigi,
umum, radiologi, lab.)
- Lembaga penelitian
- Pertanian
- dsb.
Efek radiasi mengion 2 jenis :
1. Efek stokastik,
o Tergantung pd frekuensi pemajanan, tingkat keparahan tidak tergantung
pd dosis
o Contoh: mutagen (kerusakan gen/chromosom), teratogen (cacat bayi
dalam kandungan), dan karsinogen (menyebabkan kanker)

2. Efek Non-stokastik/Deterministik
o Efek yg ditimbulkan tergantung pd frekuensi dan dosis
o Efek ini terjadi karena adanya kematian sel.
o Contoh : erythema pd kulit, katarak pd mata

Pengendalian
- Isolasi peralatan dan daerah radiasi dg penyekatan
- Maksimalisasi jarak, menjauhkan TK dari sumber radiasi
- Membatasi waktu pemajanan
- Pemasangan pagar, label dan tanda peringatan bhy radiasi
- Penggunaan APD(pakaian, kaca mata, dsb.)
- Pelatihan dan pengawasan
- Emergency preparadness, kesiap-siagaan jika terjadi keadaan darurat

RADIASI TIDAK MENGION


(Non ionizing radiation)
• Energi rel. rendah (<12 eV, tdk mengion)
• Spektrum radiasi elektromagnetik tdk mengion
- Frekuensi : 3.105-3.1015 Hz
- Panjang gelombang : 103 m-102 nm
Yg termasuk radiasi tdk mengion :
- Frekuensi radio/TV
- Gelombang mikro
- Infra merah
- Sinar tampak
- Ultra violet

Pengendalian :
• Elimination
• Substitution with safer alternative
• Engineering control (reduction to minimum level)
• Administrative control (job rotation, 10- 2pm; etc)
• PPE (clothing, sunglasses, creams SPF15+)

25. Sebutkan dan Jelaskan Faktor Toksikologi yang ada di Perusahaan dan bagaimana
cara mengatasinya ?
Aktifitas Kerja :
Bila kuantitas bahan toxic yang digunakan besar dan & jenisnya banyak, maka
potensi pemaparan bahan toxic thd LK dan tenaga kerja juga besar.
Karakteristik fisik bahan kimia toksik :
Ukuran partikel (respirabel, inhalabel).
Sifat volatilitas (mudah menguap, tidak mudah menguap).
Proses yg menggunakan suhu tinggi
Lamanya waktu pemaparan :
- Durasi pemaparan bahan toxic (semakin lama tenaga kerja terpapar bahan toxic, maka
risiko yg akan terjadi makin besar).
Frequensi pemaparan (semakin sering terpapar bahan toxic, maka risiko gangguan
kesehatan yang akan terjadi makin besar).
Pengendalian yang dapat dilakukan:
Pengendalian Teknis (Eliminasi, Substitusi, Ventilasi, dll).
Pengendalian administrasi
Sistem Labeling
Monitoring Lingkungan Kerja
Monitoring Biologik :
Waktu sampling (akhir shift, akhir shift pada akhir minggu).
Jenis spesimen (darah, urine, rambut, kuku, saliva, udara pernapasan).
Indikator biologik
Standard BEI
Kebersihan Umum
Fasilitas Saniter & Higiene Perorangan
Pelatihan dan pendidikan
Rotasi pekerjaan
Alat Pelindung Diri (Personal Protective Equipment).
26. Jelaskan Program Rehabilitasi di Perusahaan dan Tujuan Rehabilitasi Medis ?
TUJUAN REHABILITASI
1. CACAT MINIMAL - BEBAN PANTI TURUN
2. SISI KEMAMPUAN MAKSIMAL
3. TK KEMBALI KEPEKERJAAN SEMULA
Program rehabilitasi:
1. Perencanaan
• Komitmen
o Pencegahan kecelakaan & PAK
o Intervensi segera dalam program rehabilitasi kerja
o Menjamin bahwa kembali bekerja adalah harapan normal
o Penempatan kerja yang sesuai dengan kemampuan
o Konsultasi dengan pekerja dan atau serikat pekerja
o Partisipasi dengan tidak memperburuk sangka pada pekerja cacat

• Prosedur
o Dibuat dan dipasang diagram alur langkah rehabilitasi di tempat kerja
o Publikasi prosedur dengan tujuan memberikan kesadaran untuk segera melakukan
proses rehabilitasi
o Keterlibatan organisasi pekerja untuk membantu setiap kesulitan

• Organisasi
o Koordinator : ……….
Kriteria :
• Mampu melaksanakan program rehabilitasi
• Mampu melakukan koordinasi dan memantau program rehabilitasi
o Penyelenggara Jasa:………….
Tugas dan Fungsi
• Badan konsultasi
• Strategi pencegahan
• Surat pemberitahuan
• Kerahasiaan
• Rekomendasi perubahan tempat kerja
2. Pelaksanaan
• Rehabilitasi medis
o Pemulihan penderita cacat menjadi kondisi semula
o Menghindari cacat secunder
o Mengupayakan agar penderita dapat melakukan tugas seperti sebelum sakit
o Mengembangkan fungsi jasmani & mental secara maksimal
• Rehabilitasi kerja
o Mengurangi biaya kompensasi
o Mengurang hilangnya waktu kerja
• Rehabilitasi sosial
Sebelum sakit/celaka
 Menduga terjadinya cedera/cacat serius
 Khawatir kehilangan pekerjaan
 Takut di”salah”kan
 Menolak keluhan / gejala
 Moral yg rendah
 Problem personal
 Drug / alcohol abuse
Setelah kecelakaan
 Kebingungan terhadap tindakan dokter
 Tidak adanya harapan sembuh
 Merasa bersalah / kecewa
 Sikap menolak cacat / sakit
 Gangguan emosi
 Problem keluarga
 Problem peraturan/ perundangan
3. Evaluasi program
HASIL
 Prosentasi kasus yang dapat kembali bekerja
 Sesuai target
KUALITAS
 Tetap pada pekerjaan yang diusulkan
 Kepuasan tenaga kerja terhadap proses rehabilitasi
 Kepuasan pengawas/supervisor dengan proses pekerjaan
EFISIENSI
 Waktu yang hilang
 Biaya yang dikeluarkan ( termasuk pengobatan )
 Lamanya program
 Jumlah gaji yang dibayar selama tidak bekerja

No 27.
Sebutkan dan Jelaskan tujuan diberikan Gizi kerja yang sesuai antara pekerjaan dengan
tenaga kerja yang bekerja di tempat kerja ?
Tujuan : Tingkat Kesehatan dan Produktivitas. Hal ini berarti dalam memberikan gizi
kerja yang sesuai antara pekerjaan dan tenaga kerja itu sendiri dapat mencapai beberapa
hal, sebagai berikut:
• Meningkatkan dan mempertahankan kemampuan kerja
• Meningkatkan produktivitas
• Meningkatkan derajat kesehatan
• Menurunkan absensi
• Terciptanya hubungan timbal balik pengusaha dan pekerja maupun antar pekerja
• Suasana kerja menyenangkan dan meningkatkan motivasi dan gairah kerja
• Mengatasi kelelahan dan persiapan tenaga untuk kerja kembali

No 28.
Sebutkan dan Jelaskan tujuan dari Penerapan Ergonomi di Perusahaan tempat kerja ?
Tujuan dari penerapan ergonomi di perusahaan tempat kerja adalah Efisiensi dan
kesejahteraan yang berkaitan erat dengan produktivitas dan kepuasan kerja. Hal ini
dapat tercapai dengan pendekatan ergonomi yang mengacu pada konsep total manusia,
mesin dan lingkungan yang bertujuan agar pekerjaan dalam industri dapat berjalan secara
efisien, selamat dan nyaman.
untuk menciptakan kondisi optimal bagi pekerja, caranya yaitu dengan:
o Mengurangi beban kerja.
o Memperbaiki sikap kerja.
o Menyediakan saran psikosensoral pada pemakaian instrumen.
o Mencegah mengingat informasi yang tidak diperlukan.
o Penempatan pekerja pada pekerjaan yang sesuai.

Anda mungkin juga menyukai