Anda di halaman 1dari 53

Hepatocellular Carcinoma

Muhammad Imam Nur (H1AP14040)

Pembimbing:
dr. Widyarti, Sp.Rad

Kepaniteraan Klinik
Bagian Radiologi RSUD M. YUNUS
FKIK UNIB 2019
Hepatocellular Carcinoma
• Hepatocellular Carcinoma (HCC) atau hepatoma → tumor ganas hati
primer yang berasal dari hepatosit
• Yang tergolong tumor hepar ganas primer yaitu karsinoma sel hepar,
kolangiokarsinoma (CC), angiosarkoma, dan hepatoblastoma
• 85 % tumor ganas hepar adalah HCC, 10 % CC dan sisanya adalah jenis
lainnya
• HCC meliputi 5,6 % dari seluruh kasus kanker
• Laki-laki : perempuan = 3 : 1
• 75% penderita HCC mengalami sirosis hati, terutama tipe alkoholik dan
pasca nekrotik
Hepatocellular Carcinoma
• Faktor resiko
– HBV, terkait dengan inflamasi kronik
– HCV , terkait dengan inflamasi kronik
– Aflatoksin, berasal dari jamur Aspergillus yang bersifat karsinogenik
– Sirosis, melatarbelakangi lebih dari 80% kasus hepatoma
– Obesitas, merupakan faktor risiko utama untuk non-alcoholic fatty
liver disease (NAFLD), khususnya nonalcoholic steatohepatitis (NASH)
yang dapat berkembang menjadi sirosis hati
– DM, terjadi perlemakan hati dan steatohepatis non-alkoholik (NASH)
– Alkohol, menyebabkan sirosis hati alkoholik
Hepatocellular Carcinoma
• Patogenesis
Hepatocellular Carcinoma
• Patogenesis
Hepatocellular Carcinoma
• Klasifikasi makroskopis
– Tipe noduler, sering berbentuk multinoduler/multifokal. Biasanya hati
membesar, dengan nodul yang bermacam-macam besar dan
bentuknya
– Tipe masif, bentuk masif yang besar pada salah satu lobus dengan
hanya 1 nodul, disebut juga mononodular masif/unifokal. Sering kali
terdapat di lobus kanan dan mungkin pada lobus lainnya dijumpai
tumor kecil-kecil
– Tipe difus, umumnya besarnya hati terdapat dalam batas normal tapi
seluruhnya terisi oleh sel-sel karsinoma yang difus, bercampur dengan
latar belakang yang sirosis

• HCC cenderung menginvasi vaskular, metastase intrahepatik yang luas


merupakan temuan khas pada HCC. Invasi ke dalam vena porta dapat
menyebabkan oklusi sirkulasi porta.
Hepatocellular Carcinoma
• Klasifikasi stadium klinis
– Stadium 1, Satu fokal berdiameter < 3cm hanya pada satu segment, kecuali segmen I
– Stadium 2, Satu fokal berdiameter > 3 cm, terbatas pada segmen I atau multi-fokal
terbatas pada lobus kanan/kiri
– Stadium 3, Tumor pada segment I meluas ke lobus kiri (segment IV) atas ke lobus kanan
segment V dan VIII atau tumor dengan invasi vascular atau billiary duct tetapi hanya
terbatas pada lobus kanan atau lobus kiri hati
– Stadium 4, Multi-fokal atau diffuse tumor yang mengenai lobus kanan dan lobus kiri hati
atau tumor dengan invasi ke dalam pembuluh darah hati ataupun pembuluh empedu
atau tumor dengan invasi ke pembuluh darah di luar hati atau adanya metastase keluar
dari hati
Hepatocellular Carcinoma
• Manifestasi klinis
– Nyeri abdomen kanan atas
– Massa abdomen atas
– Perut membesar disebabkan karena asites
– Anoreksia
– Penurunan berat badan secara tiba-tiba
– Demam
– Ikterus
– Lainnya: perdarahan saluran cerna, diare, nyeri bahu belakang kanan,
edema kedua tungkai bawah, kulit gatal dan lainnya.
– Manifestasi sirosis hati yang lain seperti splenomegali, palmar eritema,
lingua hepatik, spider nevi, venektasi, dilatasi dinding abdomen.
– Pada stadium akhir hepatoma sering timbul metastasis paru, tulang,
dan banyak organ lain.
Hepatocellular Carcinoma
• Pemeriksaan Laboratorium
– Sel-sel darah
– Tes biokimia: tes fungsi hati (alkali fosfatase, SGOT, SGPT yang biasanya
meningkat. Bila disertai sirosis, kadar albumin akan menurun, kolestrol dan
trigliserida juga menurun)
– Serologis
1. Alfa-fetoprotein (AFP), Jika AFP ≥ 500 ng/L bertahan 1 bulan atau ≥ 200
ng/L bartahan 2 bulan, tanpa bukti penyakit hati aktif, maka dapat dibuat
diagnosis hepatoma, diagnosis ini dapat lebih awal 6-12 bulan dari
timbulnya gejala hepatoma. Pasca reseksi hepatoma, umumnya dalam 2
bulan kadarnya turun hingga normal, jika belum dapat turun hingga
normal, atau setelah turun naik lagi, maka petanda terjadi residif atau
rekurensi tumor
2. HbsAg
3. Petanda tumor lainnya, des-gama karboksi protrombin (DCP), alfa-L-
fukosidase (AFU), γ glutamil transpeptidase (GGT-II), CA 19-9, antitripsin,
feritin, CEA. Tapi semuanya kurang spesifik untuk diagnosis hepatoma
primer
Hepatocellular Carcinoma
Pemeriksaan radiologi
1. Foto thoraks dan foto polos abdomen
Pemeriksaan radiologi
2. Angiografi hepatic
– Fase arteri → hipervaskularisasi, neovaskularisasi, terdesaknya arteri oleh
tumor, dan shunt arterovenosus.
– Fase kapiler → tampak penimbunan media kontras yang disebut tumor stain
atau pooling, tanda threat and streaks. Tanda threat and streaks diperoleh
karena pembuluh darah arteri masuk ke dalam trombus vena porta,
menembus dan mengelilinginya, kemudian menggabungkan diri kedalam
vena porta di dekat hilus
– Fase venosa → terlihat gambaran vena hepatika, tumor trombus di vena
hepatika. Ditemukan juga sumbatan, pendesakan, deviasi dari vena porta.
Pemeriksaan radiologi
3. USG Abdomen
• Hepatoma bentuk difus ditandai dengan echopattern yang sangat kasat dan
mengelompok dengan batas tidak teratur dan bagian sentralnya lebih echogenik
• Heptoma ≤ 3 cm → Hepatoma dini (early), sering kali bersifat hypoechoic
• ≥ 3 cm → Hepatoma lanjut (advanced), biasanya hyperechoic atau multiple echo
yang menunjukkan adanya perdarahan, nekrosis atau fibrosis dalam tumor
• Gambaran HCC pada USG bervariasi, mulai dari hipoechoic hingga hiperechoic,
atau campuran
• Sulit kecil pada hepar yang telah mengalami sirosis yang bertekstur kamelokalisasi
HCC yang sar dan bernodul, sehingga dibutuhkan CT dan MRI
• Warna dan spektrum Doppler dapat memperlihatkan aliran yang kuat, sedangkan
pada kasus metastase atau hemangioma akan memperlihatkan aliran yang lemah
atau tidak adanya aliran
• USG dengan kontras digunakan untuk mendeteksi dan menggambarkan HCC
dengan latar belakang penyakit hati yang memperlihatkan adanya peningkatan
gambaran pembuluh darah yang berliku-liku, disertai dengan warna gambaran
yang lebih terang dibandingkan dengan gambaran hati normal
• USG berguna dalam mengarahkan prosedur dalam operasi; membantu memahami
penyebaran dan infiltrasi hepatoma dalam hati dan jaringan organ sekitarnya,
memperlihatkan ada tidaknya trombus tumor dalam percabangan vena porta
intrahepatik
Pemeriksaan radiologi
4. CT-Scan
• CT telah menjadi parameter pemeriksaan rutin penting untuk diagnosis lokasi dan
sifat hepatoma.
• CT dapat membantu memperjelas diagnosis, menunjukkan lokasi tepat, jumlah
dan ukuran tumor dalam hati, hubungannya dengan pembuluh darah dan
penentuan modalitas terapi
• Hati yang normal akan menghasilkan densitas yang homogen
• HCC akan memperlihatkan suatu massa dengan densitas rendah bila dibandingkan
dengan jaringan normalnya. Gambaran tersebut tetap sama atau diperjelas setelah
penyuntikan media kontras intravena (20-40 mL urografin 76% atau 220 mL 30%
meglumin iothalamate).
• Hepatoma diidentifikasi dengan derajat penyangatan medium kontras, dan karena
sifat hipervaskularisasinya, tumor ini menyangat kontras lebih cepat dibandingkan
jaringan hepar sekitarnya
• Hepatoma yang disuplai oleh cabang-cabang Arteri hepatika, tampak dengan
densitas hiperdens maksimal selama fase arterial dari tahap proses scanning
dinamik, kemudian menurun secara cepat densitasnya saat terjadi aliran fase
portal yang dominan
• Mendeteksi tumor dengan pola difus umumnya sulit, khususnya ketika parenkim
hati telah berubah karena penyakit hati yang difus
• Rata-rata 24 % tumor dikelilingi oleh kapsul fibrosis
• Pendarahan intratumor dan nekrosis umumnya sering ditemukan karena
kurangnya stroma pada tumor
• Kalsifikasi terjadi pada ± 10% kasus
• Mendeteksi hepatoma dengan latar belakang penyakit sirosis dan nodul
regeneratif merupakan tantangan besar dalam teknik pencitraan
Pemeriksaan radiologi
5. MRI
• MRI merupakan teknik pemeriksaan nonradiasi
• Tanpa pemberian zat kontras berisi iodium juga dapat secara jelas menunjukkan
struktur pembuluh darah dan saluran empedu dalam hati
• Cukup baik memperlihatkan struktur internal jaringan hati dan hepatoma
• Sangat membantu dalam menilai efektivitas aneka terapi
• Dengan zat kontras spesifik hepatosit dapat menemukan hepatoma kecil kurang
dari 1 cm dengan angka keberhasilan 55%
Hepatocellular Carcinoma
• Pemeriksaan Lainnya
– Laparaskopi
• Bentuk noduler, ditandai dengan adanya nodul-nodul multipel dengan
permukaan ireguler, mempunyai warna lebih muda daripada jaringan
sekitarnya
• Bentuk masif, biasanya tumor ini sangat besar dan ireguler, yang kadang-
kadang menggantikan seluruh lobus hati, sedangkan lobus hati lain
tampak normal
• Bentuk difus, bentuk tumor ini meluas dan mengisis seluruh jaringan hati,
sehingga tidak tampak jaringan hati yang normal
• Bentuk campuran, suatu bentuk yang tidak dapat digolongkan pada
bentuk tersebut diatas, antara lain berbentuk seperti bunga kol
– Biopsi hati
• Biopsi jarum membuta (blind needle biopsy)
• Biopsi jarum terpimpin/terarah (guided needle biopsy), antara lain secara
laparaskopik, sintigrafi, ultrasonografi (USG), dan computed tomografi
(CT).
Hepatocellular Carcinoma
• Penatalaksanaan terapi operasi
– Reseksi hepatik
– Transplantasi hati
– Terapi operatif non reseksi
– Terapi lokal
• Ablasi radiofrekuensi (RFA)
• Injeksi alkohol absolut intratumor perkutan
• Radioterapi

• Diagnosis banding
– Lesi hepar fokal benigna
• Hemangioma
• Focal Nodular Hyperplasia (FNH)
– Lesi hepar maligna
• Lesi metastasis
Hemangioma
• Pada gambaran CT non kontras, hemangioma tampak sebagai gambaran yang
hipodens dengan batas yang jelas
• Perlakuan dengan CT kontras, lesi nodular dengan bagian perifernya yang
menyangat dengan kontras yang mengisi bagian dalam lesi secara sentripetal
tampak
• Awal penyangatan lesi hepar fokal yang tampak bahkan sebelum media kontras di
aorta tampak adalah khas untuk hemangioma
Focal Nodular Hyperplasia (FNH)
• Pada gambaran CT, FNH tampak sebagai lesi hipodens (42-57%) atau isodens (40-
48%) tanpa batas yang jelas dan kadang dengan zona sentral hipodens yang
intensif
• Jika lesinya isodens, efek “massa” mungkin merupakan satu-satunya kriteria untuk
mendeteksi FNH
• Fase arteri → FNH menyangat dengan cepat dan tampak hiperdens (89-100%)
karena vaskularisasi arteri hepatic (memasuki lesi likal hepar). Pada keadaan
seperti ini, jaringan sentral yang hipodens dapat terlihat dengan jelas
• Fase vena porta → perbedaan antara FNH dan jaringan hepar normal menurun,
dan kemudian lesinya akan tampak hipodens kecuali jaringan sentralnya, yang
tampak hiperdens pada fase ini (biasanya jaringan ini terbentuk dari vena sentral
eferen)
Lesi metastasis
• Kebanyakan lesi metastasis adalah hipovaskuler, sehingga tampak hipodens pada
CT kontras, khususnya pada fase vena portal, yang dibandingkan dengan jaringan
hepar normal
• Area sentral yang hipodens disebabkan oleh jaringan nekrosis, yang mungkin
tampak pada gambaran CT
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai