Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KEPERAWATAN KRITIS

OBAT-OBATAN DI RUANG ICU

Nama Kelompok 6 :

1. Desta Kumala Dewi (1814401120)


2. Maudina Putri Nuraidi (1814401127)
3. Nadiah Windy Ayu Aprilia (1814401130)
4. Fadhila Herya Utami (1814401136)
5. Erwin (1814401143)

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG

DIII KEPERAWATAN TANJUNGKARANNG

TAHUN 2020

i
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam
menuntut ilmu.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung 28 Juli 2020

Penulis kelompok 6

ii
DAFTAR ISI

Judul ................................................................................................................. i

Kata Pengantar ................................................................................................. ii

Daftar Isi .......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 4


1.2 Rumusan masalah ................................................................................ 4
1.3 Tujuan .................................................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Obat Inotropik.......................................................................................6


2.2 Obat Pelumpuh Otot ............................................................................ 6
2.3 Obat Analgetik ..................................................................................... 7
2.4 Obat Sedasi .......................................................................................... 8
2.5 Obat Emergency .................................................................................. 9
2.6 Obat Anti Angina .................................................................................9
2.7 Obat Anti Aritmia ................................................................................10
2.8 Obat Anti Koagulasi ............................................................................ 11
2.9 Obat Anti Trombolitik ......................................................................... 11

BAB III PENUTUP

1.12.............................................................................................................Kesimpulan
12
1.13.............................................................................................................Saran 12

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan manusia merupakan masalah yang dihadapi masing- masing individu
untuk mempertahankan dirinya agar selalu dalam keadaan sehat fisik, mental dan social.
Seseorang individu menginginkan dirinya baik keluarga maupun orang-orang
disekitarnya sehat dari berbagai penyakit atau kecacatan. Jika sampai merekapun sakit
baik akibat dari factor biologis maupun fisik maka langkah mereka adalah membawanya
ke tenaga kesehatan. Sekalipun mereka dalam kondisi yang gawat darurat maupun kritis,
mereka tetap mencari dan butuh pengobatan karena menginginkan untuk kesembuhan
dan setidaknya menyelamatkan dari kematian .
Begitupun seorang tenaga kesehatan, sudah selayaknya mereka melakukan usaha-
usaha untuk meminimalkan resiko kecacatan maupun kematian pada pasien yang gawat
maupun darurat sebagai pertolongan yang pertama dan menyelamatkan pasien dari
kematian. Kondisi yang seperti itu dinamakan sebagai emergency. Emergency
merupakan suatu usaha dimana penanganannya harus cepat dan tepat untuk menghindari
kematian.
Obat emergency adalah obat-obat yang digunakan untuk mengatasi situasi gawat darurat
atau untuk resusitasi/life support.
Pengetahuan mengenai obat-obatan ini penting sekali untuk mengatasi situasi gawat
darurat yang mengancam nyawa dengan cepat dan tepat. Oleh karena itu penulis ingin
memaparkan tulisan yang membahas tentang obat-obatan apa saja yang termasuk dalam
kategori obat emergency.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa yang dimaksud dengan Obat Inotropik?

4
1.2.2 Apa yang dimaksud dengan Obat Pelumpuh Otot?
1.2.3 Apa yang dimaksud dengan Obat Analgetik?
1.2.4 Apa yang dimaksud dengan Obat Sedasi?
1.2.5 Apa yang dimaksud dengan Obat Emergency?
1.2.6 Apa yang dimaksud dengan Obat Anti Angina?
1.2.7 Apa yang dimaksud dengan Obat Anti Aritmia?
1.2.8 Apa yang dimaksud dengan Obat Anti Koagulasi?
1.2.9 Apa yang dimaksud dengan Obat Anti Trombolitik?

1.3 Tujuan
1.3.1 Mahasiswa memahami tentang Obat Inotropik.
1.3.2 Mahasiswa memahami tentang Pelumpuh Otot.
1.3.3 Mahasiswa memahami tentang Obat Analgetik.
1.3.4 Mahasiswa memahami tentang Obat Sedasi.
1.3.5 Mahasiswa memahami tentang Obat Emergency.
1.3.6 Mahasiswa memahami tentang Obat Anti Angina.
1.3.7 Mahasiswa memahami tentang Obat Anti Aritmia.
1.3.8 Mahasiswa memahami tentang Obat Anti Koagulasi.
1.3.9 Mahasiswa memahami tentang Obat Anti Trombolitik.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 OBAT GOLONGAN INOTROPIK


Inotropik adalah zat yang dapat memengaruhi daya kontraksi otot.Faktor
yang meningkatkan kontraktilitas disebut sebagai aksi inotropik positif. Faktor yang
menurunkan kontraktilitas memiliki aksi inotropik negatif. Agen inotropik positif
biasanya menstimulasi masuknya Ca2+ ke dalam sel otot jantung, kemudian akan
meningkatkan tekanan dan durasi dari kontraksi ventrikular .Agen inotropik negatif
akan memblok pergerakan Ca2+ atau mendepresi metabolisme otot jantung. Faktor
inotropik positif dan negatif termasuk pada aktivitas sistem saraf otonom, hormon,
dan perubahan konsentrasi ion ekstraselular. Obat-obat inotropik yang meningkatkan
kemampuan kekuatan kontraksi otot jantung.
1. Agen inotropik positif : agen yang meningkatkan kontraktilitas miokard, dan
digunakan untuk mendukung fungsi jantung dalam kondisi seperti gagal jantung,
syok kardiogenik, syok septic, kardiomiopati.
inotropik positif meliputi : Berberine, Omecamtiv, Dopamin, Epinefrin (adrenalin),
isoprenalin (isoproterenol), Digoxin, Digitalis, Amrinon, Teofilin

2. Agen inotropik negative : agen menurunkan kontraktilitas miokard, dan digunakan


untuk mengurangi beban kerja jantung.
inotropik negative meliputi : Carvedilol, Bisoprolol, metoprolol, Diltiazem,
Verapamil, Clevidipine, Quinidin.

2.2 OBAT PELUMPUH OTOT


Obat pelumpuh otot merupakan obat yang di gunakan untuk melemaskan
atau merileksasikan otot. Obat pelumpuh otot bukan merupakan obat anestesi, tetapi
obat ini sangat membantu dalam membantu pelaksanaan anestesi umum, antara lain
memudahkan dan mengurangi cidera tindakan laringoskopi dab intubasi trakea  serta
memberikan relaksasi otot yang dibutuhkan dalam pembedahan dan ventilasi
kendali.

6
- Obat - Obat Pelumpuh Otot Non Depolarisasi

1. Tubokurarin klorida (Kurarin)

2. Galamin (Flaxedil)

3. Alkurinium klorida/alkurium (Alloferine)

4. Pankuronium bromida (pavulon)

5. Atrakurium Besilat (tracrium)

6. Vekuronium (norcuron)

- Obat Pelumpuh Otot Depolarisasi

1. Suksametonium (succinyl choline)

2.3 OBAT ANALGETIK


Analgesik merupakan istilah medis yang digunakan untuk golongan obat
yang dapat mengurangi atau menghilangkan nyeri tanpa menghilangkan kesadaran,
jadi analgetik adalah obat penghilang nyeri. Secara umum analgesik dapat
digolongkan menjadi 2 golongan yaitu analgesik non-opioid  dan analgesik opioid.

- Obat Analgesik Non-Opioid

1. Paracetamol/acetaminophen

2. Obat anti-inflamasi non steroid (NSAID)

- Obat Analgesik Opioid

1. Codein

2. Tramadol

7
3. Morfin

4. Metadon

5. Fentanil

2.4 OBAT SEDASI


Obat penenang atau yang dalam dunia medis lebih dikenal dengan sedatif
adalah jenis obat-obatan yang memberikan efek tidur dengan cara memberikan rasa
tenang kepada orang yang mengkonsumsinya. Obat penenang biasanya tidak dijual
bebas diapotik, melainkan harus menggunakan resep dokter. Obat-obat penenang
biasanya bekerja di sistem saraf pusat dengan berikatan pada reseptor GABA yang
merupakan neurotransmiter bersifat inhibisi pada sistem saraf pusat manusia. Obat
penenang juga bekerja menghambat efek eksistasi pada reseptor glutamate sehingga
pada dosis yang tepat orang yang mengkonsumsinya akan merasa tenang dan dapat
tertidur dengan nyaman.

- Jenis Obat Sedasi

1. Barbiturat : amobarbital, pentobarbital, secobarbital, Phenobarbitol

2. Benzodiazepin : clonazepam, diazepam, estazolam, flunitrazepam, lorazepam,

midazolam, nitrazepam, oxazepam, triazolam, temazepam, chlordiazepoxide, alprazolam

3. Herbal sedatif : ashwagandha, catnip, kava, mandrake, valerian

4. Nonbenzodiazepin : eszopiclone, zaleplon, zolpidem, zopiclone

5. Antihistamin : Diphenhydramine dan Dimenhydrinate

8
2.5 OBAT EMERGENCY
Obat Emergensi adalah obat obat yang digunakan untuk mengembalikan
fungsi sirkulasi dan mengatasi keadaan gawat darurat lainnya
1. Adrenaline/Epinephrine 16. Glyceryl Trinitrate
2. Noradrenalin 17. Hydrocortisone
3. Dopamin 18.  Labetalol
4. Dobutamin 19.  Methyldopa
5. Heparin 20.  Morphine
6. Aminophilylline 21.  Lignocaine
7. Antacid 22.  Phetidine
8. Bupivacaine 23.  Naloxone
9. Calcium 24.  Nifedipine
10. Cimetidine 25.  Nitroprusid
11. Diazepam 26.  Noradrenaline
12. Largactil 27.  Phenytoin
13. Digoxin 28.  Salbutamol
14. Ephedrine 29.  Verapamil
15. Furosemide 30.  Warfarin

2.6 OBAT ANTI ANGINA


Obat yang digunakan untuk mengurangi dan mencegah angina (nyeri dada).
Angina terbagi menjadi dua yaitu angina stabil dan angina tidak stabil. Angina stabil
biasanya disebabkan oleh plak aterosklerosis pada arteri koroner, sedangkan angina
tidak stabil biasanya disebabkan oleh ruptur plak dan dapat terjadi pada pasien
dengan riwayat angina stabil atau pada pasien yang sebelumnya menderita penyakit
arteri koroner tanpa gejala. Angina tidak stabil, pasien dengan angina tidak stabil
harus dirawat di rumah sakit. Tujuan tata laksana angina tidak stabil adalah untuk
memberikan terapi pendukung dan mengurangi rasa sakit selama serangan akut dan
mencegah terjadinya infark miokard dan kematian

9
1. Nitrat
2. Antagonis kalsium
3. Beta-bloker
4. Antiangina lain

2.7 OBAT ANTI ARITMIA


Antiaritmia adalah kelompok obat yang digunakan untuk menangani
kondisi aritmia. Aritmia merupakan kondisi yang mengacu ketika denyut jantung
berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur. Kondisi ini terjadi akibat
adanya gangguan pada impuls listrik yang mengatur detak jantung.
- Anti Aritmia Kelas IA - Anti Aritmia Kelas III
1. Quinidine 1. Sotalol
2. Procainamide 2. Amiodarone
3. Disopyramide 3. Bretylium

- Anti Aritmia Kelas IB - Anti Artimia Kelas IV


1. Mexiletine verapamil, dilitiazem, nifedipine,
2. Phenytoin dan felodipine
3. Lidocaine
- Anti Aritmia Lainnya
- Anti Aritmia Kelas IC 1. Digoksin
1. Flecainide 2. Adenosine
2. Propafenone

- Anti Artimia Kelas II


metoprolol, carvedilol, atenolol,
propranolol, dan esmolol

10
2.8 OBAT ANTI KOAGULASI
Antikoagulan adalah obat yang berfungsi mencegah penggumpalan darah.
Obat ini bekerja dengan cara menghambat kerja protein yang terlibat dalam proses
pembekuan darah. Obat antikoagulan tidak mengencerkan darah, tetapi
memperpanjang waktu darah untuk membeku.

• Warfarin, yaitu jenis obat antikoagulan coumarin yang bekerja dengan menghambat
kerja vitamin K di dalam darah

• Penghambat faktor Xa, yaitu jenis obat antikoagulan yang bekerja dengan
menghambat kerja faktor Xa

• Penghambat thrombin, yaitu golongan obat antikoagulan yang berfungsi mencegah


aktivasi thrombin

• Heparin, yaitu jenis obat antikoagulan yang berperan dalam menghambat thrombin
dan faktor Xa

2.9 OBAT ANTI TROMBOLITIK


Obat-obat trombolitik adalah obat yang digunakan untuk melarutkan
gumpalan darah (trombi). Gumpalan darah dapat terbentuk pada semua pembuluh
darah. Namun, ketika terbentuk di pembuluh darah koroner, serebral atau pulmonal,
akan mengancam hidup.
- Aktivator Plasminogen Jaringan
1. Alteplase (Activase®; rtPA)
2. Retaplase (Retavase®)
3. Tenecteplase (TNK-tPA)
- Streptokinase
- Urokinase

11
BAB II

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Obat obat emergency merupakan obat-obat yang digunakan untuk mengatasi


situasi gawat darurat atau untuk resusitasi life support. Pengetahuan mengenai obat-
obatan ini pentimg sekali untuk mengatasi situasi gawat darurat yang mengancam
nyawa dengan cepat dan tepat. Banyak sekali macam obat emergency, sebagai
perawat memerlukan pemahaman sebagai modal sebelum memberikan obat kepada
pasien. Kita harus melihat indikasi kontraindikasi, dan efeksamping karena setiap
kasus akan berbeda pyla obat emergency yang diberikan. Sehingga pasien akan
tertolong dengan pertolongan yang tepat dan tidak ada kejadian fatal yang
diakibatkan oleh kesalahan pemberian obat emergency

3.2 Saran

Penulis berharap dengan makalah ini, semoga pembaca dapat mengerti dan
memahami. Kami menyadari didalam makalah ini masih banyak kekurangan,
dan jika ada salah-salah kata kami mohon maaf.

12
DAFTAR PUSTAKA

Dinas Kesehatan. 2013. Apa yang dimaksud dengan Obat. Diakses dihttp://dinkes.
go.id/index.php/artikel-kesehatan/111-apa-yang-dimaksud-dengan-obat-pada senin, 4Mei
2015
Hadiani, Miftakhul Arfah. 2011. Klasifikasi Obat Gawat Darurat Menggunakan Analisa
ABC-VED di Instalasi Farmasi RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Jurnal Teknik WAKTU.
Volume 09 Nomor 02 – Juli 2011 – ISSN : 1412 – 1867
Hadiani, Miftakhul H. 2011. Klasifikasi Obat Gawat Darurat Menggunakan Analisis
Abcved Di Instalasi Farmasi Rsud Dr Moewardi Surakarta. Journal teknik.Universitas PGRI
Adi Buana Surabaya
Martindale, 34th edition halaman 1120-1121 2. MIMS 2007 halaman 99 3. AHFS, Drug
Information 2005 halaman 1276-1281 4. Drug Information Handbook 17th ed halaman 550-
551.
Stillwell, Susan B. 2011. Pedoman Keperaawatan Kritis. Edisi 3. Jakarta: EGC

13

Anda mungkin juga menyukai