FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MEI 2016
Disusun oleh :
Achmad Rifai Pandin
C 111 10 143
C 111 09 787
Fadli Amali
C 111 10 268
Pembimbing :
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Di era globalisasi dan pasar bebas WTO dan GATT yang akan berlaku tahun
2020 mendatang, kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu prasyarat
yang ditetapkan dalam hubungan ekonomi dan perdagangan barang dan jasa antar
negara yang harus dipenuhi oleh seluruh negara anggota, termasukbangsa
Indonesia. Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah salah satu
bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari
pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan industri di Indonesia
semakin berkembang pesat juga.Tidak hanya industri formal tapi perkembangan
industri informal juga semakin berkembang pesat. Bertolak dari perkembangan
industri penerapan kesehatan dan keselamatan kerja juga harus menjadi perhatian.
Namun dalam penerapan kesehatan dan keselamatan kerja di industri formal jauh
lebih baik dibanding industri nonformal.Dalam sektor formal institusinya jelas
yaitu institusi formal, ada perjanjian ketenagakerjaan serta program perlindungan
K3 sudah ada dan diterapkan.Sedangkan industri nonformal masih jauh dari yang
diharapkan.
Untuk melihat penerapan K3 di industri nonformal kami melakukan
penilaian tentang K3 di industri atau usaha salon.Kami tertarik melakukan
penilaian resiko pada industri atau usaha salon ini karena ini sangat mudah
ditemukan.Selain itu usaha nonformal ini juga belum diketahui tentang tingkat
resiko maupun penyakit yang ditimbulkan dalam usaha salon ini.
Dilihat dari aktivitas pekerjaan yang dilakukan oleh para pekerja salon ini
yang dimana penggunaan tenaga yang banyak dilakukan oleh tangan, posisi kerja
yang canggung (termasuk posisi kerja yang membungkuk), getaran yang
berlebihan dari alat kerja yang digunakan, dan kontak fisik dengan konsumen atau
pengguna jasa salon kecantikan ini.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun yang menjadi rumusan masalah dari penelitian ini adalah :
Faktor hazard apa saja yang mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
pada pekerja salon dan apa saja faktor yang menyebabkan kecelakaan kerja pada
pekerja salon
C. TUJUAN PENELITIAN
I. TUJUAN UMUM
Untuk mengetahui tentang aspek K3 pada pekerja salon.
II. TUJUAN KHUSUS
1. Untuk mengetahui tentang factor hazard yang dialami pekerja salon.
2. Untuk mengetahui tentang alat kerja yang digunakan yang dapat
mengganggu kesehatan pekerja.
3. Untuk mengetahui tentang Alat Pelindung Diri yang digunakan pada saat
bekerja.
4. Untuk mengetahui pemeriksaan kesehatan yang pernah dilakukan sesuai
peraturan.
5. Untuk mengetahui keluhan / penyakit yang dialami yang berhubungan
dengan pekerjaan pada pekerja salon.
6.
pencegahan
terjadinya
kecelakaan
dalam
bekerja
dan
penanggulangannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN UMUM
Kesehatan kerja adalah suatu kondisi kesehatan yang bertujuan agar
masyarakat pekerjaan memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik
jasmani, rohani, maupun sosial, dengan usaha pencegahan dan pengobatan
terhadap penyakit atau gangguan kesehatan yang disebabkan oleh pekerjaan dan
lingkungan kerja maupun penyakit umum. Kesehatan dalam ruang lingkup
kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja tidak hanya diartikan sebagai suatu
keadaan bebas dari penyakit. (Menurut Undang-Undang Pokok Kesehatan RI No.
9 Tahun 1960, BAB I pasal 2,keadaan sehat diartikan sebagai kesempurnaan
keadaan jasmani, rohani, dan kemasyarakatan). 1
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat,
alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan
linkungannya serta cara melakukan pekerjaan.1
Perlindungan tenaga kerja meliputi aspek-aspek yang cukup luas, yaitu
perlindungan keselamatan, kesehatan, pemeliharaan moral kerja serta perlakuan
yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama. 1
Perlindungan tersebut bermaksud, agar tenaga kerja secara aman
melakukan
pekerjaannya
sehari-hari
untuk
meningkatkan
produksi
dan
salah sau faktor yang harus dilakukan selama bekerja. Tidak ada seorang pun
didunia ini yang menginginkan terjadinya kecelakaan.Keselamatan kerja sangat
bergantung pada jenis, bentuk, dan lingkungan dimana pekerjaan itu
dilaksanakan. Unsur-unsur penunjang keselamatan kerja adalah sebagai berikut:
a. Adanya unsur-unsur keamanan dan kesehatan kerja yang telah dijelaskan
diatas.
b. Adanya kesadaran dalam menjaga keamanan dan kesehatan kerja.
c. Teliti dalam bekerja.
d. Melaksanakan prosedur kerja dengan memperhatikan keamanan dan kesehatan
kerja.
Kecelakan tidak terjadi kebetulan melainkan ada sebabnya.Maka
kecelakaan itu dapat dicegah asal kita ada kemauan untuk mencegahnya. Sebabsebab kecelakaan akibat kerja ada 2 golongan sebagai berikut :
1. Faktor mekanis dan lingkungan, meliputi segala sesuatu selain manusia. Faktor
ini dapat pula dibagi-bagi menurut keperluan untuk tujuan apa. Misalnya; sebuah
perusahaan sebab-sebab kecelakaan dapat disusun menurut pengelolaan bahan,
pemakaian alat-alat atau perkakas yang dipegang oleh tangan, jatuh dilantai dan
tertimpa benda jatuh, menginjak atau terbentur barang, luka bakar oleh benda
pijar atau pengangkutan.
2. Faktor manusia itu sendiri. Misalnya seorang penjahit mengalami kecelakaan
tertimpa gunting jatuh tepat mengenai punggung kakinya. Jika ia mengikuti
petunjuk kesehatan dan keselamatan kerja dan tidak meletakkan gunting
sembarangan maka gunting tersebut tidak akan tersenggol dan tidak akan jatuh.
B. TINJAUAN KHUSUS
Sektor informal adalah segala jenis pekerjaan yang tidak menghasilkan
pendapatan yang tetap, tempat pekerjaan yang tidak terdapat keamanan kerja (job
security), tempat bekerja yang tidak ada status permanen atas pekerjaan tersebut
dan unit usaha atau lembaga yang tidak berbadan hukum. Sedangkan ciri-ciri
kegiatan-kegiatan informal adalah mudah masuk, artinya setiap orang dapat kapan
saja masuk ke jenis usaha informal ini, bersandar pada sumber daya lokal,
biasanya usaha milik keluarga, operasi skala kecil, padat karya, keterampilan
diperoleh dari luar sistem formal sekolah dan tidak diatur dan pasar yang
kompetitif. Contoh dari jenis kegiatan sektor informal antara lain pedagang kaki
lima (PKL), becak, penata parkir, pengamen dan anak jalanan, pedagang pasar,
buruh tani dan lainnya.
Usaha salon kecantikan merupakan usaha jasa yang resikonya kecil akan
tetapi hasilnya relatif tetap. Usaha salon kecantikan yang satu ini yaitu usaha
dengan modal sekali namun pendapatan tiap hari.Dalam usaha salon kecantikan
ini terdapat resiko dan bahaya bagi pekerjanya.Bahaya (Hazard) adalah sesuatu
yang berpotensi menjadi penyebab kerusakan.Ini dapat mencakup substansi,
proses kerja, dan atau aspek lainnya dari lingkungan kerja.Sedangkan resiko
adalah peluang atau sesuatu hal yang berpeluang untuk terjadinya kematian,
kerusakan, atau sakit yang dihasilkan karena bahaya.2
Maka dari itu untuk mengetahui seberapa jauh penerapan K3 dalam
lingkungan kerja salah satunya salon. Maka akan dibahas mengenai penerapan
kesehatan dan keselamatan kerja dalam lingkungan salon karena salon merupakan
salah satu pekerjaan yang menggunakan banyak bahan kimia dan menggunakan
listrik setiap harinya. Selain itu, penting juga untuk mengetahui seberapa jauh
salon menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja bagi pekerja dan bagi
pelanggannya.3
Secara menyeluruh atau secara global proses perawatan di salon ialah
sebagai berikut:
Uraian produksi perawatan salon dimulai dari pencucian rambut, di
lanjutkan dengan pemotongan rambut sesuai keinginan pelanggan, kemudian
dilanjutkan dengan tahap pencucian rambut untuk menghilangkan sisa-sisa
potongan rambut. Apabila pelanggan ingin melakukan perawatan yang lebih
intensif pelanggan dapat memilih beberapa perawatan seperti hair spa, creambath,
hair masker, cat rambut,yang dilanjutkan dengan tahap pencucian ulang untuk
pembersihan sisa obat-obat kimia. Tahap terakhir dari proses ini ialah
kerja
merupakan
faktor
yang
sangat
penting.
Di
bangunan
harus
memenuhi
syarat
kesehatan
dan
tidak
Penanggulangan Kebakaran
Kebakaran merupakan kejadian yang dapat menimbulkan kerugian pada
yang
dapat
dilakukan
untuk
mencegah,
mengurangi
dan
memadamkan kebakaran.4
a) Pengendalian setiap bentuk energi;
b) Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran dan sarana
evakuasi
c) Pengendalian penyebaran asap, panas dan gas;
d) Pembentukan unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja;
e) Penyelenggaraan latihan dan gladi penanggulangan kebakaran secara
berkala;
f) Memiliki buku rencana penanggulangan keadaan darurat kebakaran, bagi
tempat kerja yang mempekerjakan lebih dari 50 (lima puluh) orang tenaga
kerja dan atau tempat kerja yang merpotensi bahaya kebakaran sedang
dan berat.
Kegiatan yang perlu dilakukan dalam pengendalian setiap bentuk energi :
-
Contoh kertas kerja yang sederhana dalam melakukan identifikasi Sumber energy
Potensi yang ditimbulkan Tindakan Pengendalian contoh dari bahan :
10
Pemanasan
Nyala api
antar APAR atau kelompok Apar maksimal 15 meter. Setiap alat pemadam api
ringan harus dipasang (ditempatkan) menggantung pada dinding dengan
penguatan sengkang atau dengan konstruksi penguat lainnya atau ditempatkan
dalam lemari atau peti (box) yang tidak dikunci atau dapat dikunci dengan syarat
bagian depannya harus diberi kaca aman (safety glass) dengan tebal maximum 2
mm. Tinggi tanda APAR 125 centimeter dan Penempatan APAR 120
centimeterJika APAR diletakkan pada tiang maka tandanya dibuat mengelilingi
tiang tersebut.5
BAB III
11
METODE PENELITIAN
A. LOKASI DAN WAKTU
1.
Lokasi
Lokasi survei kesehatan dan kedokteran kerja yang kami jalankan adalah
mengevaluasi faktor yang berpengaruh pada kesehatan dan keselamatan
kerja pekerja salon Ungu Jl. Abd. Dg. Sirua
2. Waktu
Waktu pelaksanaan survei kesehatan dan kedokteran kerja ini pada tanggal
17 Mei 2016 dengan agenda sebagai berikut.
B. BAHAN DAN CARA
1. Peralatan yang diperlukan
Peralatan yang diperlukan untuk melakukan walk through survey (survei
jalan sepintas) dalam rangka untuk survei kesehatan dan kedokteran kerja pekerja
salon kecantikan, antara lain :
Kamera
Digunakan untuk mencatat situasi kerja di dalam salon kecantikan
2. Cara pemantauan
Kami merencanakan untuk memantau dan mengevaluasi kegiatan yang
dilakukan pekerja salon Ungu yang berhubungan dengan kesehatan dan
keselamatan kerja serta kesehatan lingkungan kerja pada lingkungan salon Ungu.
Pemantauan ini dilakukan dengan metode walk through survey dengan
menggunakan check list.
BAB IV
12
I.
Kasir
HAZARD LINGKUNGAN KERJA
Faktor fisik
1
Sumber cahaya
Sumber cahaya di tempat kerja bersumber dari beberapa lampu.
2.
Temperature
Suhu di ruangan cukupbaik karena menggunakan 2 Air Conditioner
sehingga pekerja salon tidak merasa kepanasan saat melakukan
pekerjaannya.
Faktor kimia
1.
2.
Faktor biologi
Tidak ada factor biologi yang berarti.
Faktor ergonomis
Lama duduk. Layanan di salon Ungu ini mulai beroperasi pukul 09.00
sampai 18.00 WITA. Pekerja merasa sakit pada punggung bagian
belakang.
Faktor psikososial
1. Pembagian jadwal jam kerja tidak ada, para pekerja salon hanya
mendapat shift kerja hanya 1 jam di luar jam istirahat .
2.
13
III.
PEMERIKSAAN KESEHATAN
Pemeriksaan
kesehatan
rutin
tidak
dilakukan,
pekerja
hanya
IV.
V.
Perizinan saat sakit didapatkan oleh pekerja dan diberi istirahat kerja
14
VI.
yang baik
VII.
KEBAKARAN
Pekerja salon tidak pernah mengikuti penyuluhan mengenai pencegahan
2.
I.
Faktor fisik
1.
Kebisingan
Faktor kebisingan ada dari alat kerja yakni pada hair dryer
(pengering rambut) namun tidak terlalu menimbulkan kebisingan.
3. Sumber cahaya
Sumber cahaya di tempat kerja bersumber dari beberapa lampu.
4.
Sumber getaran
Sumber getaran berasal dari alat kerja yang digunakan seperti
clipper (mesin cukur) dan hair dryer.
5. Sumber radiasi
Sumber radiasi pada tempat ini tidak ada sehinggga tidak terlalu
mengganggu kesehatan dan keselamatan kerja.
6.
Temperature
Suhu di ruangan tempat kurang baik karena menggunakan 2 kipas
angin sehingga pekerja salon merasa kepanasan saat melakukan
pekerjaannya.
15
Faktor kimia
2.
3.
Faktor biologi
1.
Sisa rambut
Terdapat sisa rambut di lantai namun dibersihkan jika konsumen
sedang tidak padat.
2.
Faktor ergonomis
1.
Lama berdiri
Layanan di salon Ungu ini mulai beroperasi pukul 09.00 sampai
18.00 WITA. Lama berdiri setiap pelanggan 1 jam. Istirahat pada
hari biasa mencapai 1 jam per konsumen. Biasanya pada waktu
menjelang hari raya ataupun akhir minggu konsumennya banyak
sehingga pekerja hanya beristirahat 15-30 menit per konsumen.
2.
3.
16
Faktor psikososial
1.
Pembagian jadwal jam kerja tidak ada, para pekerja salon hanya
mendapat shift kerja hanya 1 jam di luar jam istirahat.
2.
II.
III.
PEMERIKSAAN KESEHATAN
Pemeriksaan kesehatan tertentu dilakukan oleh pekerja ke puskesmas
atau klinik.
Pemeriksaan
kesehatan
rutin
tidak
dilakukan,
pekerja
hanya
17
IV.
V.
VI.
Perizinan saat sakit didapatkan oleh pekerja dan diberi istirahat kerja
yang baik
VII.
INFORMASI
TENTANG
PENCEGAHAN
DAN
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Pekerja salon tidak pernah mengikuti penyuluhan mengenai pencegahan
18
19
Faktor fisik
Temperature
Suhu di ruangan tempat cukup baik karena menggunakan 2 Air
Conditioner sehingga pekerja salon tidak merasa kepanasan saat
melakukan pekerjaannya.
Faktor kimia
1.
2.
Faktor biologi
1. Sisa rambut
Faktor ergonomis
1. Lama berdiri
20
Faktor psikososial
Pembagian jadwal jam kerja tidak ada, para pekerja salon hanya
mendapat shift kerja hanya 1 jam di luar jam istirahat.
Gaji para pekerja setiap bulannya tidak tentu karena tergantung dari
banyaknya konsumen yang datang.
II.
III.
PEMERIKSAAN KESEHATAN
Pemeriksaan kesehatan tertentu dilakukan oleh pekerja ke puskesmas
atau klinik.
21
Pemeriksaan
kesehatan
rutin
tidak
dilakukan,
pekerja
hanya
IV.
V.
VI.
Perizinan saat sakit didapatkan oleh pekerja dan diberi istirahat kerja
yang baik
VII.
INFORMASI
TENTANG
PENCEGAHAN
DAN
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
22
I.
Faktor fisik
Temperature
Suhu di ruangan tempat
Faktor kimia
1.
2.
Faktor biologi
1. Kuku
konsumen
Faktor ergonomis
Lama duduk
Layanan di salon Ungu ini mulai beroperasi pukul 09.00 sampai
18.00 WITA. Lama duduk setiap pelanggan 1 jam. Istirahat pada
hari biasa mencapai 1 jam per konsumen. Biasanya pada waktu
23
Faktor psikososial
3.
Pembagian jadwal jam kerja tidak ada, para pekerja salon hanya
mendapat shift kerja hanya 1 jam di luar jam istirahat.
4.
Gaji para pekerja setiap bulannya tidak tentu karena tergantung dari
banyaknya konsumen yang datang.
II.
III.
PEMERIKSAAN KESEHATAN
Pemeriksaan kesehatan tertentu dilakukan oleh pekerja ke puskesmas
atau klinik.
Pemeriksaan
kesehatan
rutin
tidak
dilakukan,
pekerja
hanya
24
IV.
V.
VI.
Perizinan saat sakit didapatkan oleh pekerja dan diberi istirahat kerja
yang baik
VII.
INFORMASI
TENTANG
PENCEGAHAN
DAN
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Pekerja salon tidak pernah mengikuti penyuluhan mengenai pencegahan
25
5. Cleaning service
I.
Faktor fisik
Temperature
Suhu di ruangan tempat
Faktor kimia
1. Bahan
kimia
di ruangan kerja
Faktor biologi
Sisa rambut dan kuku
Terdapat sisa rambut dan kuku di lantai yang dibersihkan jika
konsumen sedang tidak padat.
Faktor ergonomis
Posisi tubuh saat bekerja: berdiri yang lama, membungkuk dalam
waktu yang lama
Faktor psikososial
1. Pembagian
26
5. Gaji
III.
PEMERIKSAAN KESEHATAN
Pemeriksaan kesehatan tertentu dilakukan oleh pekerja ke puskesmas
atau klinik.
Pemeriksaan
kesehatan
rutin
tidak
dilakukan,
pekerja
hanya
IV.
27
ergonomis
V.
VI.
Perizinan saat sakit didapatkan oleh pekerja dan diberi istirahat kerja
yang baik
VII.
INFORMASI
TENTANG
PENCEGAHAN
DAN
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Pekerja salon tidak pernah mengikuti penyuluhan mengenai pencegahan
B. PEMBAHASAN
1. Hazard Lingkungan Kerja potensi bahaya yang dapat menyebabkan
gangguan gangguan kesehatan terhadap tenaga kerja yang terpapar,
misalnya : terpapar kebisingan intensitas tinggi, suhu ekstrim (panas dan
dingin), intensitas penerangan kurang memadai, getaran, radiasi.8
Faktor fisik
1.
Sumber kebisingan.
Kebisingan ada dari alat kerja yakni pada hair dryer (pengering
rambut) namun tidak terlalu menimbulkan kebisingan.Kualitas
28
Sumber cahaya
Sumber cahaya di tempat kerja bersumber dari beberapa lampu
untuk pencahayaan.
3. Sumber getaran berasal dari alat kerja misalnya mesin cukur yang
digunakan dan pengering rambut.
4. Sumber radiasi tidak ada sehingga pada salon Ungu tidak ditemukan
faktor radiasi yang mengganggu kesehatan dan keselamatan kerja.
5.
Faktor kimia
Faktor kimia merupakan potensi bahaya yang berasal dari bahan
bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi. Potensi bahaya ini
dapat memasuki atau mempengaruhi tubuh tenga kerja melalui :
29
2.
Faktor biologi
Faktor biologi merupakan bahan organik yang berasal dari sumber
sumber biologi yang berbeda seperti virus, bakteri, jamur, protein dari
binatang atau bahan-bahan dari tumbuhan seperti produk serat alam yang
terdegradasi.7
1.
Sisa rambut
Terdapat sisa rambut di lantai namun dibersihkan jika konsumen
sedang tidak padat
2.
Faktoergonomic
Faktor ergonomi merupakan potensi bahaya yang berasal atau yang
disebabkan oleh penerapan ergonomi yang tidak baik atau tidak sesuai
dengan norma norma ergonomi yang berlaku, dalam melakukan
30
pekerjaan serta peralatan kerja, termasuk : sikap dan cara kerja yang
tidak sesuai, pengaturan kerja yang tidak tepat, beban kerja yang tidak
sesuai dengan kemampuan pekerja ataupun ketidakserasian antara
manusia dan mesin.8
1.
Lama berdiri
Layanan di salon Ungu ini mulai beroperasi pukul 10.00 sampai
18.00 WITA. Lama berdiri setiap pelanggan 1 jam. Istirahat pada
hari biasa mencapai 1 jam per konsumen. Biasanya pada waktu
menjelang hari raya ataupun akhir minggu konsumennya banyak
sehingga pekerja hanya beristirahat 15-30 menit per konsumen.
2.
3.
Faktor psikososial
Faktor psikososialmerupakanpotensi bahaya yang berasal atau
ditimbulkan oleh kondisi aspek-aspek psikologis ketenagakerjaan yang
kurang baik atau kurang mendapatkan perhatian.8
Respon tubuh yang sifatnya non-spesifik terhadap setiap tuntutan.
Jika respon terhadap tubuh berlebihan maka akan menimbulkan stress.
Gangguan emosional yg ditimbulkan adalah : cemas, gelisah, gangguan
kepribadian,
penyimpangan
seksual,
pecandu
alkohol/psikotropika.
31
3.
32
PEMERIKSAAN KESEHATAN
Upaya pengendalian agar sumber yang dapat menimbulkan gangguan
33
Pemeriksaan
kesehatan
rutin
tidak
dilakukan,
pekerja
hanya
akibat kerja kerja sudah dilaksanakan cukup baik oleh pekerja dengan
melakukan pemeriksaan kesehatan ke puskesmas atau klinik saat sakit.
5. ADANYA KELUHAN KESEHATAN
Perizinan saat sakit didapatkan oleh pekerja dan diberi istirahat kerja
Hal tersebut diatas disebabkan oleh kurangnya
pengetahuan dan
34
keselamatan kerja lainnya karena telah disediakan kotak P3K namun hal
ini masih kurang karena tidak adanya pelatihan atau penyuluhan untuk
kepentingan kesehatan dan keselamatan pekerja.
35
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil observasi walk through survey yang dilakukan di salon
Ungumaka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Faktor hazard yang dialami petugas salon Ungu berupa faktor biologi yang
berupa sisa sisa rambut, faktor psikososial serta faktor ergonomi yang
menyebabkan ganggguanmuskuloskletal pada pekerja seperti berdiri dan
membungkuk dalam waktu yang lama.
2. Alat kerja yang digunakan dapat mengganggu kesehatan petugas namun
karena pekerja salon Ungu tersebut sudah sering menggunakan alat alat
tersebut sehingga cenderung aman untuk digunakan.
3. Alat Pelindung Diri yang digunakan pada saat bekerja hanya berupa baju
seragam sebagai pakaian kerja dan sandal atau sepatu sebagai alat pelindung
kaki sehingga resiko kecelakaan kerja dan terganggunya kesehatan akibat
kerja dapat terjadi.
4. Pemeriksaan kesehatan yang pernah dilakukan sesuai peraturan.
5. Keluhan / penyakit yang dialami yang berhubungan dengan pekerjaan pada
pekerja salon Ungu yaitu berupa gangguan saluran pernapasan (bersin, batuk),
gangguan mata (mata merah, kering, berair) dan gangguan musculoskeletal
(pegal dan nyeri pada bahu, pinggang tangan, paha, kaki) sering dialami
pekerja.
6.
7.
36
B. SARAN
1. Sebaiknya para pekerja salon Ungu diberikan pengetahuan tentang
kesehatan dan keselamatan kerja.
2. Menyediakan kursi yang dapat diatur tingginya di mana kaki harus di
topang.
3. Sebaiknya alat kerja yang digunakan selalu dibersihkan setiap satu
konsumen agar tidak menjadi penyebaran
pekerja sendiri.
4.
37
DAFTAR PUSTAKA
1. Sumamur. Higien Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes). Jakarta :
SagungSeto. 2009. P.104
2. Soehatman R. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Jakarta : Dian Rakyat. 2010
3. Rudi S. Sistem Manajemen dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jakarta
: PPM. 2007
4. Takwa A. makalah k3 industri sector informal. available on http://kesmasuinmks.blogspot.com/2012/04/makalah-k3-industri-sektorinformal_16.html
5. Desmayasari AC. Makalah K3 indstri sector informal. [cited 02 Juni 2015]
available at http://kesmasuinmks.blogspot.com
/2012/04/makalah-k3-industri-sektor-informal_7089.html
6. Abi. Hazard Memangkas rambut. [cited 02 Juni 2015] available
http://lingkunganhidups.wordpress.com/2013/06/12/hazard-memangkasrambut/
7. Ketium. Tugas 4 penerapan K3 di industry. [cited 02 Juni 2015] available
https://k3tium.wordpress.com/2012/12/17/tugas-4-penerapan-k3-diindustry/
8. Rina. Hygiene sanitasi dan K3 pada salon kecantikan [cited 02 Juni 2015]
available
http://psbtik.smkn1cms.net/kecantikan/tata_kecantikan_rambut/hygiene_s
anitasi_dan_k3_pada_salon_kecantikan.pdf
9. Bodwell, Charles. Kesehatan dan keselamatan kerja. Jakarta : International
Labour Office. 2013. P.18-28
38
L
A
M
P
I
R
A
39
I.
KASIR
A. Hazard Umum Pada Salon kecantikan
No
1
Checklist
Ada
Tidak
Faktor Fisik
a.
b.
Penggunaan bangku
2.
Faktor kimia
3.
Faktor ergonomic
4.
5.
a.
b.
c.
Checklist
Masker
Sepatu/sandal
Sarung tangan karet
Pelindung mata (google)
Pelindung telinga (earplugs/earmuffs)
Ada
Tidak
40
Checklist
Pernah izin kunjungi klinik atau rumah sakit atau balai
pengobatan
Ya
tidak
Ya
Tidak
dikarenakan kecapean
Keluhan penyakit lain seperti keluhan mata (mata merah,
Pertanyaan
Apakah pekerja salon sering bertemu dengan dokter di saat
saat sakit
E. Informasi Tentang Pengorganisasian Pekerjaan Dan Budaya Kerja
No
1
2
3
Pertanyaan
Apakah pekerja salon dibenarkan istirahat jika sudah lelah
Apakah pekerja salon disediakan makanan saat istirahat
Apakah pekerja salon sering bertemu dengan atasan jika
Ya
Tidak
terdapat keluhan
\
F. Informasi Tentang Pengetahuan Dan Penyuluhan Yang Pernah Didapatkan
No
1
Pertanyaan
Apakah pekerja salon pernah mengikuti penyuluhan tentang
Ya
Tidak
41
No
1
2
3
4
Pertanyaan
Apakah terdapat kotak P3K di salon kecantikan
Apakah pekerja salon pernah menggunakan kotak P3K
Apakah pekerja salon tahu isi isi kotak P3K
Apakah pekerja salon tahu kepentingan kotak P3K
Ya
Tidak
Pertanyaan
Apakah pekerja salon mengetahui tentang syarat bangunan
Ya
Tidak
Pertanyaan
Apakah pekerja salon pernah mengikuti penyuluhan mengenai
Ya
Tidak
42
II.
PEKERJA POTONG RAMBUT, CREAMBATH, CAT RAMBUT
A. Hazard Umum Pada Salon kecantikan
No
1
2.
Checklist
a.
b.
c.
d.
Penggunaan bangku
Tidak
Faktor kimia
a.
3.
Ada
Faktor Fisik
rambut
Faktor ergonomic
b.
5.
f.
g.
h.
i.
j.
Checklist
Masker
Celemek
Sepatu/sendal
Sarung tangan karet
Pelindung mata (google)
Pelindung telinga (earplugs/earmuffs)
Ada
Tidak
Checklist
Ya
tidak
43
1.
Pernah izin kunjungi klinik atau rumah sakit atau balai pengobatan
Jenis keluhan: pegal-pegal, nyeri bahu, pinggang, tangan dan sakit
kepala
Hasil pemeriksaan: bukan penyakit berat keluhan timbul dikarenakan
2.
kecapean
Keluhan penyakit lain seperti keluhan mata (mata merah, kering,
Pertanyaan
Apakah pekerja salon sering bertemu dengan dokter di saat
Ya
Tidak
saat sakit
Pertanyaan
Apakah pekerja salon dibenarkan istirahat jika sudah lelah
Apakah pekerja salon disediakan makanan saat istirahat
Apakah pekerja salon sering bertemu dengan atasan jika
Ya
Tidak
terdapat keluhan
F. Informasi Tentang Pengetahuan Dan Penyuluhan Yang Pernah Didapatkan
No
1
Pertanyaan
Apakah pekerja salon pernah mengikuti penyuluhan tentang
Ya
Tidak
pada kulit
Pertanyaan
Apakah terdapat kotak P3K di salon kecantikan
Apakah pekerja salon pernah menggunakan kotak P3K
Apakah pekerja salon tahu isi isi kotak P3K
Apakah pekerja salon tahu kepentingan kotak P3K
Ya
Tidak
44
Pertanyaan
Apakah pekerja salon mengetahui tentang syarat bangunan
Ya
Tidak
Pertanyaan
Apakah pekerja salon pernah mengikuti penyuluhan
Ya
Tidak
45
III.
PEKERJA CUCI RAMBUT
A. Hazard Umum Pada Salon kecantikan
No
1
Checklist
Ada
Tidak
Faktor Fisik
a.
b.
Penggunaan bangku
2.
Faktor kimia
3.
5.
l.
n.
o.
Checklist
Masker
Celemek
Sepatu/sandal
Sarung tangan karet
Pelindung mata (google)
Pelindung telinga (earplugs/earmuffs)
Ada
Tidak
Checklist
Pernah izin kunjungi klinik atau rumah sakit atau balai pengobatan
Jenis keluhan: pegal-pegal, nyeri bahu, pinggang, tangan dan sakit
Ya
tidak
kepala
46
kecapean
Keluhan penyakit lain seperti keluhan mata (mata merah, kering,
Pertanyaan
Apakah pekerja salon sering bertemu dengan dokter di saat
Ya
Tidak
sakit
D. Informasi Tentang Pengorganisasian Pekerjaan Dan Budaya Kerja
No
1
2
3
Pertanyaan
Apakah pekerja salon dibenarkan istirahat jika sudah lelah
Apakah pekerja salon disediakan makanan saat istirahat
Apakah pekerja salon sering bertemu dengan atasan jika
Ya
Tidak
terdapat keluhan
E. Informasi Tentang Pengetahuan Dan Penyuluhan Yang Pernah Didapatkan
No
1
Pertanyaan
Apakah pekerja salon pernah mengikuti penyuluhan tentang
Ya
Tidak
Pertanyaan
Apakah terdapat kotak P3K di salon kecantikan
Apakah pekerja salon pernah menggunakan kotak P3K
Apakah pekerja salon tahu isi isi kotak P3K
Apakah pekerja salon tahu kepentingan kotak P3K
Ya
Tidak
47
No
1
Pertanyaan
Apakah pekerja salon mengetahui tentang syarat bangunan
Ya
Tidak
Pertanyaan
Apakah pekerja salon pernah mengikuti penyuluhan mengenai
Ya
Tidak
48
IV.
PEKERJA PERAWATAN KUKU
A. Hazard Umum Pada Salon kecantikan
No
1
Checklist
a.
b.
2.
Ada
Tidak
Faktor Fisik
Penggunaan bangku
Faktor kimia
c.
3.
Faktor ergonomic
d.
4.
5.
kuku konsumen
p.
q.
r.
s.
t.
Checklist
Ada
Tidak
49
1.
2,
3.
4.
5.
Masker
Celemek
Sepatu/sandal
Sarung tangan karet
Pelindung mata (google)
Checklist
Pernah izin kunjungi klinik atau rumah sakit atau
balai pengobatan
Ya
tidak
kering,
berair)
dan
keluhan
bagian
pernapasan
D. Informasi Tentang Pemeriksaan dan Upaya Pengobatan Bila Sakit
No
1
Pertanyaan
Apakah pekerja salon sering bertemu dengan dokter
Ya
Tidak
Pertanyaan
Apakah pekerja salon dibenarkan istirahat jika sudah
Ya
Tidak
lelah
Apakah pekerja salon disediakan makanan saat
istirahat
Apakah pekerja salon sering bertemu dengan atasan
Pertanyaan
Apakah pekerja salon pernah mengikuti penyuluhan tentang
Ya
Tidak
50
Pertanyaan
Apakah terdapat kotak P3K di salon kecantikan
Apakah pekerja salon pernah menggunakan kotak P3K
Apakah pekerja salon tahu isi isi kotak P3K
Apakah pekerja salon tahu kepentingan kotak P3K
Ya
Tidak
Pertanyaan
Apakah pekerja salon mengetahui tentang syarat bangunan
Ya
Tidak
I.
Apakah
pekerja
Pertanyaan
salon pernah mengikuti
Ya
penyuluhan
Tidak
51
V.
CLEANING SERVICE
A. Hazard Umum Pada Salon kecantikan
No
1
Checklist
Ada
a.
b.
Suhu
ruangan
(penggunaan
pendingin
ruangan)
c.
2.
Tidak
Faktor Fisik
Penggunaan bangku
Faktor kimia
a.
3.
Faktor ergonomic
a.
4.
5.
Faktor psikososial
a.
b.
c.
Checklist
Masker
Celemek
Sepatu/sandal
Sarung tangan karet
Pelindung mata (google)
Pelindung telinga (earplugs/earmuffs)
Ada
Tidak
Checklist
Ya
tidak
52
1.
dikarenakan kecapean
Keluhan penyakit lain seperti keluhan mata (mata merah,
Pertanyaan
Apakah pekerja salon sering bertemu dengan dokter di saat
Ya
Tidak
saat sakit
E. Informasi Tentang Pengorganisasian Pekerjaan Dan Budaya Kerja
No
1
2
3
Pertanyaan
Apakah pekerja salon dibenarkan istirahat jika sudah lelah
Apakah pekerja salon disediakan makanan saat istirahat
Apakah pekerja salon sering bertemu dengan atasan jika
Ya
Tidak
terdapat keluhan
F. Informasi Tentang Pengetahuan Dan Penyuluhan Yang Pernah Didapatkan
No
1
Pertanyaan
Apakah pekerja salon pernah mengikuti penyuluhan tentang
Ya
Tidak
Pertanyaan
Apakah terdapat kotak P3K di salon kecantikan
Apakah pekerja salon pernah menggunakan kotak P3K
Apakah pekerja salon tahu isi isi kotak P3K
Apakah pekerja salon tahu kepentingan kotak P3K
Ya
Tidak
53
Pertanyaan
Apakah pekerja salon mengetahui tentang syarat bangunan
Ya
Tidak
No
1
Pertanyaan
Apakah pekerja salon pernah mengikuti penyuluhan
Ya
Tidak
LAMPIRAN IV
GAMBAR-GAMBAR WALK THROUGH
SURVEY
54
Fotoruangan salon
55
Foto Cashier
56