Anda di halaman 1dari 56

BAGIAN IKM DAN IKK

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN

MEI 2016

ASPEK KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA


PADA PEKERJA SALON UNGU JL ABD DG SIRUA
MAKASSAR

Disusun oleh :
Achmad Rifai Pandin

C 111 10 143

Nur Fitriyani Faridin

C 111 09 787

Fadli Amali

C 111 10 268
Pembimbing :

dr. Sultan Buraena MS. Sp.OK

DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN ILMU KEDOKTERAN KERJA DAN
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Di era globalisasi dan pasar bebas WTO dan GATT yang akan berlaku tahun
2020 mendatang, kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu prasyarat
yang ditetapkan dalam hubungan ekonomi dan perdagangan barang dan jasa antar
negara yang harus dipenuhi oleh seluruh negara anggota, termasukbangsa
Indonesia. Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah salah satu
bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari
pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan industri di Indonesia
semakin berkembang pesat juga.Tidak hanya industri formal tapi perkembangan
industri informal juga semakin berkembang pesat. Bertolak dari perkembangan
industri penerapan kesehatan dan keselamatan kerja juga harus menjadi perhatian.
Namun dalam penerapan kesehatan dan keselamatan kerja di industri formal jauh
lebih baik dibanding industri nonformal.Dalam sektor formal institusinya jelas
yaitu institusi formal, ada perjanjian ketenagakerjaan serta program perlindungan
K3 sudah ada dan diterapkan.Sedangkan industri nonformal masih jauh dari yang
diharapkan.
Untuk melihat penerapan K3 di industri nonformal kami melakukan
penilaian tentang K3 di industri atau usaha salon.Kami tertarik melakukan
penilaian resiko pada industri atau usaha salon ini karena ini sangat mudah
ditemukan.Selain itu usaha nonformal ini juga belum diketahui tentang tingkat
resiko maupun penyakit yang ditimbulkan dalam usaha salon ini.
Dilihat dari aktivitas pekerjaan yang dilakukan oleh para pekerja salon ini
yang dimana penggunaan tenaga yang banyak dilakukan oleh tangan, posisi kerja
yang canggung (termasuk posisi kerja yang membungkuk), getaran yang

berlebihan dari alat kerja yang digunakan, dan kontak fisik dengan konsumen atau
pengguna jasa salon kecantikan ini.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun yang menjadi rumusan masalah dari penelitian ini adalah :
Faktor hazard apa saja yang mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
pada pekerja salon dan apa saja faktor yang menyebabkan kecelakaan kerja pada
pekerja salon
C. TUJUAN PENELITIAN
I. TUJUAN UMUM
Untuk mengetahui tentang aspek K3 pada pekerja salon.
II. TUJUAN KHUSUS
1. Untuk mengetahui tentang factor hazard yang dialami pekerja salon.
2. Untuk mengetahui tentang alat kerja yang digunakan yang dapat
mengganggu kesehatan pekerja.
3. Untuk mengetahui tentang Alat Pelindung Diri yang digunakan pada saat
bekerja.
4. Untuk mengetahui pemeriksaan kesehatan yang pernah dilakukan sesuai
peraturan.
5. Untuk mengetahui keluhan / penyakit yang dialami yang berhubungan
dengan pekerjaan pada pekerja salon.
6.

Untuk mengetahui upaya K3 lainnya yang dijalankan seperti adanya


penyuluhan / pelatihan tentang factor hazard yang pernah dilakukan.

7. Untuk mengetahui informasi tentang konstruksi bangunan.


8. Untuk mengetahui pencegahan dan penanggulangan kebakaran.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi peneliti, sebagai suatu pengalaman belajar dalam kegiatan penelitian
sehingga dapat memperoleh pengalaman dan meningkatkan wawasan

peneliti tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perilaku pekerja


salon dalam keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja.
2. Bagi pekerja salon kecantikan, sebagai bahan informasi tentang manfaat
cara

pencegahan

terjadinya

kecelakaan

dalam

bekerja

dan

penanggulangannya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN UMUM
Kesehatan kerja adalah suatu kondisi kesehatan yang bertujuan agar
masyarakat pekerjaan memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik
jasmani, rohani, maupun sosial, dengan usaha pencegahan dan pengobatan
terhadap penyakit atau gangguan kesehatan yang disebabkan oleh pekerjaan dan
lingkungan kerja maupun penyakit umum. Kesehatan dalam ruang lingkup
kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja tidak hanya diartikan sebagai suatu
keadaan bebas dari penyakit. (Menurut Undang-Undang Pokok Kesehatan RI No.
9 Tahun 1960, BAB I pasal 2,keadaan sehat diartikan sebagai kesempurnaan
keadaan jasmani, rohani, dan kemasyarakatan). 1
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat,
alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan
linkungannya serta cara melakukan pekerjaan.1
Perlindungan tenaga kerja meliputi aspek-aspek yang cukup luas, yaitu
perlindungan keselamatan, kesehatan, pemeliharaan moral kerja serta perlakuan
yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama. 1
Perlindungan tersebut bermaksud, agar tenaga kerja secara aman
melakukan

pekerjaannya

sehari-hari

untuk

meningkatkan

produksi

dan

produktivitas nasional.Tenaga kerja harus memperoleh perlindungan dari perbagai


masalah disekitarnya dan pada dirinya yang dapat menimpa dan mengganggu
dirinya serta pelaksanaan pekerjaannya. 1
Jelaslah, bahwa keselamatan kerja adalah satu segi penting dari
perlindungan tenaga kerja. Dalam hubungan ini, bahaya yang dapat timbul dari
mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, keadaan tempat
kerja, lingkungan, cara melakukan pekerjaan, karakteristik fisik dan mental
daripada pekerjaannya, harus sejauh mungkin dikendalikan.1
Keselamatan kerja dapat diartikan sebagai keadaan terhindar dari bahaya
selama melakukan pekerjaan. Dengan kata lain keselamatan kerja merupakan

salah sau faktor yang harus dilakukan selama bekerja. Tidak ada seorang pun
didunia ini yang menginginkan terjadinya kecelakaan.Keselamatan kerja sangat
bergantung pada jenis, bentuk, dan lingkungan dimana pekerjaan itu
dilaksanakan. Unsur-unsur penunjang keselamatan kerja adalah sebagai berikut:
a. Adanya unsur-unsur keamanan dan kesehatan kerja yang telah dijelaskan
diatas.
b. Adanya kesadaran dalam menjaga keamanan dan kesehatan kerja.
c. Teliti dalam bekerja.
d. Melaksanakan prosedur kerja dengan memperhatikan keamanan dan kesehatan
kerja.
Kecelakan tidak terjadi kebetulan melainkan ada sebabnya.Maka
kecelakaan itu dapat dicegah asal kita ada kemauan untuk mencegahnya. Sebabsebab kecelakaan akibat kerja ada 2 golongan sebagai berikut :
1. Faktor mekanis dan lingkungan, meliputi segala sesuatu selain manusia. Faktor
ini dapat pula dibagi-bagi menurut keperluan untuk tujuan apa. Misalnya; sebuah
perusahaan sebab-sebab kecelakaan dapat disusun menurut pengelolaan bahan,
pemakaian alat-alat atau perkakas yang dipegang oleh tangan, jatuh dilantai dan
tertimpa benda jatuh, menginjak atau terbentur barang, luka bakar oleh benda
pijar atau pengangkutan.
2. Faktor manusia itu sendiri. Misalnya seorang penjahit mengalami kecelakaan
tertimpa gunting jatuh tepat mengenai punggung kakinya. Jika ia mengikuti
petunjuk kesehatan dan keselamatan kerja dan tidak meletakkan gunting
sembarangan maka gunting tersebut tidak akan tersenggol dan tidak akan jatuh.
B. TINJAUAN KHUSUS
Sektor informal adalah segala jenis pekerjaan yang tidak menghasilkan
pendapatan yang tetap, tempat pekerjaan yang tidak terdapat keamanan kerja (job
security), tempat bekerja yang tidak ada status permanen atas pekerjaan tersebut
dan unit usaha atau lembaga yang tidak berbadan hukum. Sedangkan ciri-ciri
kegiatan-kegiatan informal adalah mudah masuk, artinya setiap orang dapat kapan
saja masuk ke jenis usaha informal ini, bersandar pada sumber daya lokal,

biasanya usaha milik keluarga, operasi skala kecil, padat karya, keterampilan
diperoleh dari luar sistem formal sekolah dan tidak diatur dan pasar yang
kompetitif. Contoh dari jenis kegiatan sektor informal antara lain pedagang kaki
lima (PKL), becak, penata parkir, pengamen dan anak jalanan, pedagang pasar,
buruh tani dan lainnya.
Usaha salon kecantikan merupakan usaha jasa yang resikonya kecil akan
tetapi hasilnya relatif tetap. Usaha salon kecantikan yang satu ini yaitu usaha
dengan modal sekali namun pendapatan tiap hari.Dalam usaha salon kecantikan
ini terdapat resiko dan bahaya bagi pekerjanya.Bahaya (Hazard) adalah sesuatu
yang berpotensi menjadi penyebab kerusakan.Ini dapat mencakup substansi,
proses kerja, dan atau aspek lainnya dari lingkungan kerja.Sedangkan resiko
adalah peluang atau sesuatu hal yang berpeluang untuk terjadinya kematian,
kerusakan, atau sakit yang dihasilkan karena bahaya.2
Maka dari itu untuk mengetahui seberapa jauh penerapan K3 dalam
lingkungan kerja salah satunya salon. Maka akan dibahas mengenai penerapan
kesehatan dan keselamatan kerja dalam lingkungan salon karena salon merupakan
salah satu pekerjaan yang menggunakan banyak bahan kimia dan menggunakan
listrik setiap harinya. Selain itu, penting juga untuk mengetahui seberapa jauh
salon menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja bagi pekerja dan bagi
pelanggannya.3
Secara menyeluruh atau secara global proses perawatan di salon ialah
sebagai berikut:
Uraian produksi perawatan salon dimulai dari pencucian rambut, di
lanjutkan dengan pemotongan rambut sesuai keinginan pelanggan, kemudian
dilanjutkan dengan tahap pencucian rambut untuk menghilangkan sisa-sisa
potongan rambut. Apabila pelanggan ingin melakukan perawatan yang lebih
intensif pelanggan dapat memilih beberapa perawatan seperti hair spa, creambath,
hair masker, cat rambut,yang dilanjutkan dengan tahap pencucian ulang untuk
pembersihan sisa obat-obat kimia. Tahap terakhir dari proses ini ialah

pembentukan rambut sesuai keinginan seperti di blow, curly atau catok.3


Lingkungan

kerja

merupakan

faktor

yang

sangat

penting.

Di

dalam.lingkungan kerja yang baik akan mendukung adanya tingkat produktivitas


kerja yang tinggi, sehingga akan dapat meningkatkan produktivitas dari
perusahaan yang bersangkutan. Lingkungan kerja yang menyenangkan bagi
karyawan akan dapat menimbulkan rasa bergairah dalam bekerja sehingga
terhindar dari rasa bosan dan lelah, jika lingkungan kerja tidak dapat terpenuhi
sesuai dengan kebutuhan karyawan, maka dapat menimbulkan kebosanan dan
kelelahan sehingga akan menurunkan kegairahan kerja karyawan yang akhirnya
menyebabkan karyawan tidak mampu melaksanakan tugas-tugasnya secara
efektif dan efisien.3
Persyaratan Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Salon Kecantikan. 4
1) Gedung
a) Bangunan gedung harus kuat, utuh serta dapat mencegah kemungkinan
terjadinya penularan penyakit dan kecelakaan.
b) Pembagian ruang yang jelas sesuai dengan fungsinya, sehingga
memudahkan lalu lintas orang.
c) Sarana

bangunan

harus

memenuhi

syarat

kesehatan

dan

tidak

menimbulkan gangguan bagi tetangga serta tidak terganggu oleh keadaan


sekitarnya.
2) Sarana Lain
a) Dinding sebelah dalam rata, berwarna terang serta mudah dibersihkan.
b) Langit- langit, berwarna terang, mudah dibersihkan, tinggi dari lantai
minimal 2,5 meter.
c) Lantai, kedap air, rata, tidak licin, serta mudah dibersihkan.
d) Atap, terbuat dari bahan yang kuat, tidak bocor dan tidak terdapat sudut
mati agar dapat mencegah bersarang/berkembang biaknya serangga dan
tikus.
e) Ventilasi, dapat menjamin peredaran udara dengan baik, ventilasi
permanen (lubang angin, kisi-kisi) minimal 10 % X luas lantai. Luas

lubang ventilasi tidak permanen (pintu dan jendela) minimal 10 % luas


lantai.
f) Pencahayaan, cukup, tidak menyilaukan dan intensitasnya sesuai dengan
kebutuhan, khusus untuk ruang kerja intensitasnya minimal 150 lux.
g) Toilet, tersedia toilet untuk pengunjung dan disesuaikan dengan
penggunaannya
h) Tersedia pemadam kebakaran.
i) Tersedia kotak P3K ( Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)
j) Ruangan perawatan kecantikan kulit dan rambut. Luas masing-masing
ruang sekurang-kurangnya 3 X 3 meter. Ruangan untuk tata kecantikan
rambut dan kulit harus terpisah.
k) Memiliki ruang tunggu.
l) Memiliki kamar kecil
Hal-Hal yang harus diperhatikan pada dalam pemakaian alat-alat listrik di
salon.4
a) kontak dilepaskan sesudah selesai pemakaian
b) Pelajari instruksi sebelum memakai suatu alat-alat listrik.
c) semua kabel, tombol dan perlengkapan lain harus harus dalam keadaan
baik.
d) semua perlengkapan listrik diperiksa dengan baik dan teliti
e) Hindarkan tali-tali
f) Kabel listrik diperiksa dengan baik dan teliti
g) Hindarkan tali-tali kabel listrik yang basah
h) Pasien tidak diizinkan menyentuh suatu permukaan logam waktu peralatan
listrik sedang diberikan
i) Tidak boleh meninggalkan ruangan waktu alat listrik sedang dipergunakan

Penanggulangan Kebakaran
Kebakaran merupakan kejadian yang dapat menimbulkan kerugian pada

jiwa, peralatan produksi, proses produksi dan pencemaran lingkungan kerja.


Khususnya pada kejadian kebakaran yang besar dapat melumpuhkan bahkan
menghentikan proses usaha, sehingga ini memberikan kerugian yang sangat besar.
Untuk mencegah hal ini maka perlu dilakukan upaya-upaya penanggulangan
kebakaran.4
Hal-hal

yang

dapat

dilakukan

untuk

mencegah,

mengurangi

dan

memadamkan kebakaran.4
a) Pengendalian setiap bentuk energi;
b) Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran dan sarana
evakuasi
c) Pengendalian penyebaran asap, panas dan gas;
d) Pembentukan unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja;
e) Penyelenggaraan latihan dan gladi penanggulangan kebakaran secara
berkala;
f) Memiliki buku rencana penanggulangan keadaan darurat kebakaran, bagi
tempat kerja yang mempekerjakan lebih dari 50 (lima puluh) orang tenaga
kerja dan atau tempat kerja yang merpotensi bahaya kebakaran sedang
dan berat.
Kegiatan yang perlu dilakukan dalam pengendalian setiap bentuk energi :
-

Melakukan identifikasi semua sumber energi yang ada di tempat kerja/


perusahaan baik berupa peralatan, bahan, proses, cara kerja dan
lingkungan yang dapat menimbulkan timbulnya proses kebakaran
(pemanasan, percikan api, nyala api atau ledakan);

Melakukan penilaian dan pengendalian resiko bahaya kebakaran


berdasarkan peraturan perundangan atau standar teknis yang berlaku.

Contoh kertas kerja yang sederhana dalam melakukan identifikasi Sumber energy
Potensi yang ditimbulkan Tindakan Pengendalian contoh dari bahan :

10

(bahan bakar minyak)

Pemanasan

Nyala api

Penyimpanan yang aman dari sumber panas

Dilengkapi saranaproteksi kebakaran.5


Langkah-langkah kegiatan dalam penyediaan sarana deteksi, alarm,

pemadam kebakaran dan sarana evakuasi

menganalisa ruangan / tempat kerja, untuk menentukan jenis detektor,


alarm, alat pemadam dan sarana evakuasi yang sesuai dengan kondisi
ruangan/tempat kerja;

melakukan perencanaan dan pemasangan peralatan;

membuat prosedur pemakaian peralatan dan sarana pemadam kebakaran;

membuat tanda pemasangan peralatan pemadam kebakaran dan sarana


evakuasi;

melakukan pelatihan penggunaan peralatan pemadam dan sarana evakuasi;

melakukan pemeriksaan dan pengujian secara berkala.5


Penempatan APAR harus mudah dilihat, dijangkau dan diambil. Jarak

antar APAR atau kelompok Apar maksimal 15 meter. Setiap alat pemadam api
ringan harus dipasang (ditempatkan) menggantung pada dinding dengan
penguatan sengkang atau dengan konstruksi penguat lainnya atau ditempatkan
dalam lemari atau peti (box) yang tidak dikunci atau dapat dikunci dengan syarat
bagian depannya harus diberi kaca aman (safety glass) dengan tebal maximum 2
mm. Tinggi tanda APAR 125 centimeter dan Penempatan APAR 120
centimeterJika APAR diletakkan pada tiang maka tandanya dibuat mengelilingi
tiang tersebut.5

BAB III

11

METODE PENELITIAN
A. LOKASI DAN WAKTU
1.

Lokasi
Lokasi survei kesehatan dan kedokteran kerja yang kami jalankan adalah
mengevaluasi faktor yang berpengaruh pada kesehatan dan keselamatan
kerja pekerja salon Ungu Jl. Abd. Dg. Sirua

2. Waktu
Waktu pelaksanaan survei kesehatan dan kedokteran kerja ini pada tanggal
17 Mei 2016 dengan agenda sebagai berikut.
B. BAHAN DAN CARA
1. Peralatan yang diperlukan
Peralatan yang diperlukan untuk melakukan walk through survey (survei
jalan sepintas) dalam rangka untuk survei kesehatan dan kedokteran kerja pekerja
salon kecantikan, antara lain :

Alat tulis menulis


Berfungsi sebagai media untuk mencatat selama survei jalan sepintas

Kamera
Digunakan untuk mencatat situasi kerja di dalam salon kecantikan

Check list (kuisioner)


Digunakan untuk mendapatkan data primer mengenai survei yang
dilakukan

Komputer dan printer

2. Cara pemantauan
Kami merencanakan untuk memantau dan mengevaluasi kegiatan yang
dilakukan pekerja salon Ungu yang berhubungan dengan kesehatan dan
keselamatan kerja serta kesehatan lingkungan kerja pada lingkungan salon Ungu.
Pemantauan ini dilakukan dengan metode walk through survey dengan
menggunakan check list.
BAB IV

12

HASIL SURVEY DAN PEMBAHASAN


A. HASIL SURVEY
1.

I.

Kasir
HAZARD LINGKUNGAN KERJA

Faktor fisik
1

Sumber cahaya
Sumber cahaya di tempat kerja bersumber dari beberapa lampu.

2.

Temperature
Suhu di ruangan cukupbaik karena menggunakan 2 Air Conditioner
sehingga pekerja salon tidak merasa kepanasan saat melakukan
pekerjaannya.

Faktor kimia
1.

Bahan kimia yang digunakan


Tidak tserdapat bahan kimia yang digunakan pada bagian ini.

2.

Debu di ruangan kerja


Tidak terdapat banyak debu di ruangan kerja karena ruangan selalu
dibersihkan.

Faktor biologi
Tidak ada factor biologi yang berarti.

Faktor ergonomis
Lama duduk. Layanan di salon Ungu ini mulai beroperasi pukul 09.00
sampai 18.00 WITA. Pekerja merasa sakit pada punggung bagian
belakang.

Faktor psikososial
1. Pembagian jadwal jam kerja tidak ada, para pekerja salon hanya
mendapat shift kerja hanya 1 jam di luar jam istirahat .
2.

Rasa cemas ataupun gelisah saat bekerja


Pekerja kadang merasa cemas akan penyakit yang kadang-kadang
mereka derita seperti bersin, batuk.

13

3. Hubungan sesama pekerja baik.


4. Gaji para pekerja setiap bulannya tidak tentu karena tergantung dari
banyaknya konsumen yang datang.
II.

ALAT PELINDUNG DIRI YANG DIGUNAKAN

Penggunaan alat pelindung diri


Pekerja hanya menggunakan baju seragam sebagai pakaian kerja dan
sepatu atau sendal sebagai alat pelindung kaki.

III.

Alat pelindung diri mata tidak digunakan

Alat pelindung pernapasan tidak ada

PEMERIKSAAN KESEHATAN

Pemeriksaan kesehatan tertentu dilakukan oleh pekerja ke puskesmas


atau klinik.

Pemeriksaan

kesehatan

rutin

tidak

dilakukan,

pekerja

hanya

memeriksakan diri ke puskesmas atau klinik jika ada gejala tertentu.

Hasil pemeriksaan kesehatan dikatakan bahwa pekerja tidak mengalami


sakit berat, hanya karena capek.

IV.

ADANYA KELUHAN KESEHATAN

Keluhan saluran pernapasan (bersin, batuk) merupakan keluhan yang


kadang-kadang dialami pekerja.

Keluhan pada mata (merah, kering, perih) merupakan keluhan paling


sering pada pekerja salon.

Keluhan musculoskeletal pegal-pegal (nyeri bahu, pinggang, paha,


tangan, kaki) adalah keluhan yang sering dialami oleh karena posisi
yang monoton dalam waktu yang lama disertai posisi yang tidak
ergonomis

V.

Perizinan saat sakit didapatkan oleh pekerja dan diberi istirahat kerja

UPAYA KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA LAINNYA

Pelatihan atau penyuluhan tentang K3 tidak ada

Kotak P3K di ruang ada

14


VI.

Petugas K3 tidak ada

INFORMASI TENTANG KONSTRUKSI BANGUNAN

Pekerja salon tidak mengetahui tentang syarat bangunan

yang baik

sebagai tempat salon kecantikan.

Pekerja salon tidak mengetahui adanya hubungan antara konstruksi


bangunan dengan kesehatan dan keselamatan kerja

VII.

INFORMASI TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN

KEBAKARAN
Pekerja salon tidak pernah mengikuti penyuluhan mengenai pencegahan

dan penanggulangan kebakaran


Pekerja salon tidak mengetahui sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran
dan sarana evakuasi

2.

I.

Pekerja Potong Rambut, Creambath, Cat Rambut


HAZARD LINGKUNGAN KERJA

Faktor fisik
1.

Kebisingan
Faktor kebisingan ada dari alat kerja yakni pada hair dryer
(pengering rambut) namun tidak terlalu menimbulkan kebisingan.

3. Sumber cahaya
Sumber cahaya di tempat kerja bersumber dari beberapa lampu.
4.

Sumber getaran
Sumber getaran berasal dari alat kerja yang digunakan seperti
clipper (mesin cukur) dan hair dryer.

5. Sumber radiasi
Sumber radiasi pada tempat ini tidak ada sehinggga tidak terlalu
mengganggu kesehatan dan keselamatan kerja.
6.

Temperature
Suhu di ruangan tempat kurang baik karena menggunakan 2 kipas
angin sehingga pekerja salon merasa kepanasan saat melakukan
pekerjaannya.

15

Faktor kimia
2.

Bahan kimia yang digunakan


Pekerja menggunakan masker pada saat konsumen creambath, dan
cat rambut saat mengecat rambut konsumen.

3.

Debu di ruangan kerja


Tidak terdapat banyak debu di ruangan kerja karena ruangan selalu
dibersihkan.

Faktor biologi
1.

Sisa rambut
Terdapat sisa rambut di lantai namun dibersihkan jika konsumen
sedang tidak padat.

2.

Penyakit tertentu yang diderita konsumen


Kadang kadang terdapat beberapa konsumen dengan kelainan /
penyakit pada kulit.

Faktor ergonomis
1.

Lama berdiri
Layanan di salon Ungu ini mulai beroperasi pukul 09.00 sampai
18.00 WITA. Lama berdiri setiap pelanggan 1 jam. Istirahat pada
hari biasa mencapai 1 jam per konsumen. Biasanya pada waktu
menjelang hari raya ataupun akhir minggu konsumennya banyak
sehingga pekerja hanya beristirahat 15-30 menit per konsumen.

2.

Posisi badan miring / membungkuk


Pekerja lebih banyak berdiri saat memotong rambut dan pada saat
melakukan creambath. Kadang-kadang juga pekerja membungkuk
dan duduk pada saat melakukan pekerjaan.

3.

Posisi tangan melewati bahu / letak tinggi


Kebanyakan posisi tangan pekerja tidak terlalu tinggi / tidak
melewati bahu, tetapi kadang kalau konsumen yang lebih tinggi dari
petugas menyebabkan posisi tangan lebih tinggi daripada bahu

16

karena ketinggian kursi yang tidak dapat diatur.

Faktor psikososial
1.

Pembagian jadwal jam kerja tidak ada, para pekerja salon hanya
mendapat shift kerja hanya 1 jam di luar jam istirahat.

2.

Rasa cemas ataupun gelisah saat bekerja


Pekerja kadang merasa cemas akan penyakit yang kadang-kadang
mereka derita seperti bersin, batuk.

3. Hubungan sesama pekerja baik.


4. Gaji para pekerja setiap bulannya tidak tentu karena tergantung dari
banyaknya konsumen yang datang.

Semua alat yang digunakan salon berupa alat tangan.

Mesin pencukur merupakan alat yang juga sering digunakan

Pisau cukur juga sering digunakan

II.

ALAT PELINDUNG DIRI YANG DIGUNAKAN

Penggunaan alat pelindung diri


APD yang disediakan untuk para pekerja ada celemek dan sarung
tangan, namun APD ini sangat jarang digunakan oleh pekerja pada saat
bekerja. Pekerja hanya menggunakan baju seragam sebagai pakaian
kerja dan sepatu atau sendal sebagai alat pelindung kaki.

Alat pelindung diri mata tidak digunakan

Alat pelindung pernapasan tidak ada

Pembersihan alat pelindung diri tidak ada

III.

PEMERIKSAAN KESEHATAN
Pemeriksaan kesehatan tertentu dilakukan oleh pekerja ke puskesmas
atau klinik.

Pemeriksaan

kesehatan

rutin

tidak

dilakukan,

pekerja

hanya

memeriksakan diri ke puskesmas atau klinik jika ada gejala tertentu.

Hasil pemeriksaan kesehatan dikatakan bahwa pekerja tidak mengalami

17

sakit berat, hanya karena capek.

IV.

ADANYA KELUHAN KESEHATAN

Keluhan saluran pernapasan (bersin, batuk) merupakan keluhan yang


kadang-kadang dialami pekerja.

Keluhan pada mata (merah, kering, perih) merupakan keluhan paling


sering pada pekerja salon.

Keluhan musculoskeletal pegal-pegal (nyeri bahu, pinggang, paha,


tangan, kaki) adalah keluhan yang sering dialami oleh karena posisi
yang monoton dalam waktu yang lama disertai posisi yang tidak
ergonomis

V.

UPAYA KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA LAINNYA

Pelatihan atau penyuluhan tentang K3 tidak ada

Kotak P3K di ruang ada

Petugas K3 tidak ada

VI.

Perizinan saat sakit didapatkan oleh pekerja dan diberi istirahat kerja

INFORMASI TENTANG KONSTRUKSI BANGUNAN


Pekerja salon tidak mengetahui tentang syarat bangunan

yang baik

sebagai tempat salon kecantikan.

Pekerja salon tidak mengetahui adanya hubungan antara konstruksi


bangunan dengan kesehatan dan keselamatan kerja

VII.

INFORMASI

TENTANG

PENCEGAHAN

DAN

PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Pekerja salon tidak pernah mengikuti penyuluhan mengenai pencegahan

dan penanggulangan kebakaran


Pekerja salon tidak mengetahui sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran
dan sarana evakuasi

18

19

3. Pekerja Cuci Rambut


I.

HAZARD LINGKUNGAN KERJA

Faktor fisik
Temperature
Suhu di ruangan tempat cukup baik karena menggunakan 2 Air
Conditioner sehingga pekerja salon tidak merasa kepanasan saat
melakukan pekerjaannya.

Faktor kimia
1.

Bahan kimia yang digunakan


Pekerja menggunakan shampoo saat mencucit rambut konsumen.

2.

Debu di ruangan kerja


Tidak terdapat banyak debu di ruangan kerja karena ruangan selalu
dibersihkan.

Faktor biologi
1. Sisa rambut

Terdapat sisa rambut di lantai namun dibersihkan jika konsumen


sedang tidak padat.
2. Penyakit tertentu

yang diderita konsumen

Kadang kadang terdapat beberapa konsumen dengan kelainan /


penyakit pada kulit.

Faktor ergonomis
1. Lama berdiri

Layanan di salon Au18 ini mulai beroperasi pukul 09.00 sampai


18.00 WITA. Lama berdiri setiap pelanggan 1 jam. Istirahat pada
hari biasa mencapai 1 jam per konsumen. Biasanya pada waktu
menjelang hari raya ataupun akhir minggu konsumennya banyak
sehingga pekerja hanya beristirahat 15-30 menit per konsumen.
2.

Posisi badan miring / membungkuk


Pekerja lebih banyak berdiri saat memotong rambut dan pada saat
melakukan creambath. Kadang-kadang juga pekerja membungkuk

20

dan duduk pada saat melakukan pekerjaan.


3.

Posisi tangan melewati bahu / letak tinggi


Kebanyakan posisi tangan pekerja tidak terlalu tinggi / tidak
melewati bahu, tetapi kadang kalau konsumen yang lebih tinggi dari
petugas menyebabkan posisi tangan lebih tinggi daripada bahu
karena ketinggian kursi yang tidak dapat diatur.

Faktor psikososial

Pembagian jadwal jam kerja tidak ada, para pekerja salon hanya
mendapat shift kerja hanya 1 jam di luar jam istirahat.

Rasa cemas ataupun gelisah saat bekerja


Pekerja kadang merasa cemas akan penyakit yang kadang-kadang
mereka derita seperti bersin, batuk.

Hubungan sesama pekerja baik.

Gaji para pekerja setiap bulannya tidak tentu karena tergantung dari
banyaknya konsumen yang datang.

II.

ALAT PELINDUNG DIRI YANG DIGUNAKAN

Penggunaan alat pelindung diri


APD yang disediakan untuk para pekerja ada celemek dan sarung
tangan, namun APD ini sangat jarang digunakan oleh pekerja pada saat
bekerja. Pekerja hanya menggunakan baju seragam sebagai pakaian
kerja dan sepatu atau sendal sebagai alat pelindung kaki.

Alat pelindung diri mata tidak digunakan

Alat pelindung pernapasan tidak ada

Pembersihan alat pelindung diri tidak ada

III.

PEMERIKSAAN KESEHATAN
Pemeriksaan kesehatan tertentu dilakukan oleh pekerja ke puskesmas
atau klinik.

21

Pemeriksaan

kesehatan

rutin

tidak

dilakukan,

pekerja

hanya

memeriksakan diri ke puskesmas atau klinik jika ada gejala tertentu.

Hasil pemeriksaan kesehatan dikatakan bahwa pekerja tidak mengalami


sakit berat, hanya karena capek.

IV.

ADANYA KELUHAN KESEHATAN

Keluhan saluran pernapasan (bersin, batuk) merupakan keluhan yang


kadang-kadang dialami pekerja.

Keluhan pada mata (merah, kering, perih) merupakan keluhan paling


sering pada pekerja salon.

Keluhan musculoskeletal pegal-pegal (nyeri bahu, pinggang, paha,


tangan, kaki) adalah keluhan yang sering dialami oleh karena posisi
yang monoton dalam waktu yang lama disertai posisi yang tidak
ergonomis

V.

UPAYA KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA LAINNYA

Pelatihan atau penyuluhan tentang K3 tidak ada

Kotak P3K di ruang ada

Petugas K3 tidak ada

VI.

Perizinan saat sakit didapatkan oleh pekerja dan diberi istirahat kerja

INFORMASI TENTANG KONSTRUKSI BANGUNAN


Pekerja salon tidak mengetahui tentang syarat bangunan

yang baik

sebagai tempat salon kecantikan.

Pekerja salon tidak mengetahui adanya hubungan antara konstruksi


bangunan dengan kesehatan dan keselamatan kerja

VII.

INFORMASI

TENTANG

PENCEGAHAN

DAN

PENANGGULANGAN KEBAKARAN

22

Pekerja salon tidak pernah mengikuti penyuluhan mengenai pencegahan

dan penanggulangan kebakaran


Pekerja salon tidak mengetahui sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran
dan sarana evakuas
4. Pekerja Perawatan Kuku

I.

HAZARD LINGKUNGAN KERJA

Faktor fisik
Temperature
Suhu di ruangan tempat

baik karena menggunakan 2 Air

Conditioner sehingga pekerja salon tidak merasa kepanasan saat


melakukan pekerjaannya.

Faktor kimia
1.

Bahan kimia yang digunakan


Pekerja menggunakan pembersih dan pengecat kuku.

2.

Debu di ruangan kerja


Tidak terdapat banyak debu di ruangan kerja karena ruangan selalu
dibersihkan.

Faktor biologi
1. Kuku

konsumen

Terdapat sisa kuku di lantai namun dibersihkan jika konsumen


sedang tidak padat.
2. Penyakit tertentu

yang diderita konsumen

Kadang kadang terdapat beberapa konsumen dengan kelainan /


penyakit pada kulit.

Faktor ergonomis
Lama duduk
Layanan di salon Ungu ini mulai beroperasi pukul 09.00 sampai
18.00 WITA. Lama duduk setiap pelanggan 1 jam. Istirahat pada
hari biasa mencapai 1 jam per konsumen. Biasanya pada waktu

23

menjelang hari raya ataupun akhir minggu konsumennya banyak


sehingga pekerja hanya beristirahat 15-30 menit per konsumen.

Faktor psikososial
3.

Pembagian jadwal jam kerja tidak ada, para pekerja salon hanya
mendapat shift kerja hanya 1 jam di luar jam istirahat.

4.

Rasa cemas ataupun gelisah saat bekerja


Pekerja kadang merasa cemas akan penyakit yang kadang-kadang
mereka derita seperti bersin, batuk.

5. Hubungan sesama pekerja baik.


6.

Gaji para pekerja setiap bulannya tidak tentu karena tergantung dari
banyaknya konsumen yang datang.

II.

ALAT PELINDUNG DIRI YANG DIGUNAKAN

Penggunaan alat pelindung diri


APD yang disediakan untuk para pekerja ada celemek dan sarung
tangan, namun APD ini sangat jarang digunakan oleh pekerja pada saat
bekerja. Pekerja hanya menggunakan baju seragam sebagai pakaian
kerja dan sepatu atau sendal sebagai alat pelindung kaki.

Alat pelindung diri mata tidak digunakan

Alat pelindung pernapasan tidak ada

Pembersihan alat pelindung diri tidak ada

III.

PEMERIKSAAN KESEHATAN
Pemeriksaan kesehatan tertentu dilakukan oleh pekerja ke puskesmas
atau klinik.

Pemeriksaan

kesehatan

rutin

tidak

dilakukan,

pekerja

hanya

memeriksakan diri ke puskesmas atau klinik jika ada gejala tertentu.

Hasil pemeriksaan kesehatan dikatakan bahwa pekerja tidak mengalami


sakit berat, hanya karena capek.

24

IV.

ADANYA KELUHAN KESEHATAN

Keluhan saluran pernapasan (bersin, batuk) merupakan keluhan yang


kadang-kadang dialami pekerja.

Keluhan pada mata (merah, kering, perih) merupakan keluhan paling


sering pada pekerja salon.

Keluhan musculoskeletal pegal-pegal (nyeri bahu, pinggang, paha,


tangan, kaki) adalah keluhan yang sering dialami oleh karena posisi
yang monoton dalam waktu yang lama disertai posisi yang tidak
ergonomis

V.

UPAYA KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA LAINNYA

Pelatihan atau penyuluhan tentang K3 tidak ada

Kotak P3K di ruang ada

Petugas K3 tidak ada

VI.

Perizinan saat sakit didapatkan oleh pekerja dan diberi istirahat kerja

INFORMASI TENTANG KONSTRUKSI BANGUNAN


Pekerja salon tidak mengetahui tentang syarat bangunan

yang baik

sebagai tempat salon kecantikan.

Pekerja salon tidak mengetahui adanya hubungan antara konstruksi


bangunan dengan kesehatan dan keselamatan kerja

VII.

INFORMASI

TENTANG

PENCEGAHAN

DAN

PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Pekerja salon tidak pernah mengikuti penyuluhan mengenai pencegahan

dan penanggulangan kebakaran


Pekerja salon tidak mengetahui sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran
dan sarana evakuasi

25

5. Cleaning service
I.

HAZARD LINGKUNGAN KERJA

Faktor fisik
Temperature
Suhu di ruangan tempat

baik karena menggunakan 2 Air

Conditioner sehingga pekerja salon tidak merasa kepanasan saat


melakukan pekerjaannya.

Faktor kimia
1. Bahan

kimia

Pekerja membersihkan sisa sisa tempat bahan kimia yang sudah


digunakan
2. Debu

di ruangan kerja

Tidak terdapat banyak debu di ruangan kerja karena ruangan selalu


dibersihkan.

Faktor biologi
Sisa rambut dan kuku
Terdapat sisa rambut dan kuku di lantai yang dibersihkan jika
konsumen sedang tidak padat.

Faktor ergonomis
Posisi tubuh saat bekerja: berdiri yang lama, membungkuk dalam
waktu yang lama

Faktor psikososial
1. Pembagian

jadwal jam kerja tidak ada, para pekerja salon hanya

mendapat shift kerja hanya 1 jam di luar jam istirahat.


2. Rasa cemas
3. Pekerja

ataupun gelisah saat bekerja

kadang merasa cemas akan penyakit yang kadang-kadang

mereka derita seperti bersin, batuk.


4.

Hubungan sesama pekerja baik.

26

5. Gaji

para pekerja setiap bulannya tidak tentu karena tergantung

dari banyaknya konsumen yang datang.


II.

ALAT PELINDUNG DIRI YANG DIGUNAKAN

Penggunaan alat pelindung diri


APD yang disediakan untuk para pekerja ada celemek dan sarung
tangan, namun APD ini sangat jarang digunakan oleh pekerja pada saat
bekerja. Pekerja hanya menggunakan baju seragam sebagai pakaian
kerja dan sepatu atau sendal sebagai alat pelindung kaki.

Alat pelindung diri mata tidak digunakan

Alat pelindung pernapasan tidak ada

Pembersihan alat pelindung diri tidak ada

III.

PEMERIKSAAN KESEHATAN
Pemeriksaan kesehatan tertentu dilakukan oleh pekerja ke puskesmas
atau klinik.

Pemeriksaan

kesehatan

rutin

tidak

dilakukan,

pekerja

hanya

memeriksakan diri ke puskesmas atau klinik jika ada gejala tertentu.

Hasil pemeriksaan kesehatan dikatakan bahwa pekerja tidak mengalami


sakit berat, hanya karena capek.

IV.

ADANYA KELUHAN KESEHATAN


Keluhan saluran pernapasan (bersin, batuk) merupakan keluhan yang
kadang-kadang dialami pekerja.

Keluhan pada mata (merah, kering, perih) merupakan keluhan paling


sering pada pekerja salon.

Keluhan musculoskeletal pegal-pegal (nyeri bahu, pinggang, paha,


tangan, kaki) adalah keluhan yang sering dialami oleh karena posisi
yang monoton dalam waktu yang lama disertai posisi yang tidak

27

ergonomis

V.

UPAYA KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA LAINNYA

Pelatihan atau penyuluhan tentang K3 tidak ada

Kotak P3K di ruang ada

Petugas K3 tidak ada

VI.

Perizinan saat sakit didapatkan oleh pekerja dan diberi istirahat kerja

INFORMASI TENTANG KONSTRUKSI BANGUNAN


Pekerja salon tidak mengetahui tentang syarat bangunan

yang baik

sebagai tempat salon kecantikan.

Pekerja salon tidak mengetahui adanya hubungan antara konstruksi


bangunan dengan kesehatan dan keselamatan kerja

VII.

INFORMASI

TENTANG

PENCEGAHAN

DAN

PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Pekerja salon tidak pernah mengikuti penyuluhan mengenai pencegahan

dan penanggulangan kebakaran


Pekerja salon tidak mengetahui sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran
dan sarana evakuasi

B. PEMBAHASAN
1. Hazard Lingkungan Kerja potensi bahaya yang dapat menyebabkan
gangguan gangguan kesehatan terhadap tenaga kerja yang terpapar,
misalnya : terpapar kebisingan intensitas tinggi, suhu ekstrim (panas dan
dingin), intensitas penerangan kurang memadai, getaran, radiasi.8

Faktor fisik
1.

Sumber kebisingan.
Kebisingan ada dari alat kerja yakni pada hair dryer (pengering
rambut) namun tidak terlalu menimbulkan kebisingan.Kualitas

28

suatu bunyi ditentukan oleh frekuensi dan intensitasnya. Frekuensi


dinyatakan dalam jumlah getaran perdetik (Hertz, Hz), sedangkan
intensitas atau arus energi persatuan luas biasanya dinyatakan
dalam suatu logaritmis yang disebut desibel ditulis dBA atau dB(A).
Telinga manusia mampu mendengar pada frekuensi antara 16
20.000 Hz.7
Sesuai Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor : KEP51/MEN/1999 adalah 85 desi Bell A (dBA), untuk waktu pemajanan
8 jam perhari. Dan untuk kebisingan lebih dari 140 dBA walaupun
sesaat pemajanan tidak diperkenankan.7
2.

Sumber cahaya
Sumber cahaya di tempat kerja bersumber dari beberapa lampu
untuk pencahayaan.

3. Sumber getaran berasal dari alat kerja misalnya mesin cukur yang
digunakan dan pengering rambut.
4. Sumber radiasi tidak ada sehingga pada salon Ungu tidak ditemukan
faktor radiasi yang mengganggu kesehatan dan keselamatan kerja.
5.

Temperature di ruangan tempat kurang baik karena hanya


menggunakan 2 kipas angin sehingga para pekerja sering merasa
kepanasan.
Suhu udara yang terlalu panas akan menyebabkan menurunnya
semangat kerja karyawan di dalam melaksanakan pekerja. Di dalam
ruangan kerja dibutuhkan udara yg baik untuk kesegaran fisik
karyawan.4
Suhu udara atau temperatur ruang kerja karyawan dipertahankan
baik pada musim panas maupun di musim dingin adalah dibawah
21oC untuk menekan kelembaban.7

Faktor kimia
Faktor kimia merupakan potensi bahaya yang berasal dari bahan
bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi. Potensi bahaya ini
dapat memasuki atau mempengaruhi tubuh tenga kerja melalui :

29

inhalation (melalui pernafasan), ingestion (melalui mulut ke saluran


pencernaan), skin contact (melalui kulit).8
Diperkirakan paparan bahan kimia di tempat kerja mengakibatkan
4% kematian karena kanker, dan bahkan dapat mencapai 80% untuk
jenis kanker tertentu. Sebagian besar pekerja dapat menderita berbagai
jenis penyakit yang disebabkan oleh bahan kimia.7
1.

Bahan kimia yang digunakan


Pekerja menggunakan shampoo dan masker pada saat konsumen
creambath, dan cat rambut saat mengecat rambut konsumen namun
zat kimia ini masif relatif aman bagi para pekerja.

2.

Debu di ruangan kerja


Tidak terdapat banyak debu di ruangan kerja karena ruangan selalu
dibersihkan.
Sehingga pada salon Ungu ini tidak ditemukan factor kimia yang
potensial yang dapat menganggu kesehatan dan keselamatan kerja.

Faktor biologi
Faktor biologi merupakan bahan organik yang berasal dari sumber
sumber biologi yang berbeda seperti virus, bakteri, jamur, protein dari
binatang atau bahan-bahan dari tumbuhan seperti produk serat alam yang
terdegradasi.7
1.

Sisa rambut
Terdapat sisa rambut di lantai namun dibersihkan jika konsumen
sedang tidak padat

2.

Penyakit tertentu yang diderita konsumen


Kadang kadang terdapat beberapa pasien dengan kelainan /
penyakit pada kulit
Sehingga dari factor biologi salon Ungu ini masih kurang baik.

Faktoergonomic
Faktor ergonomi merupakan potensi bahaya yang berasal atau yang
disebabkan oleh penerapan ergonomi yang tidak baik atau tidak sesuai
dengan norma norma ergonomi yang berlaku, dalam melakukan

30

pekerjaan serta peralatan kerja, termasuk : sikap dan cara kerja yang
tidak sesuai, pengaturan kerja yang tidak tepat, beban kerja yang tidak
sesuai dengan kemampuan pekerja ataupun ketidakserasian antara
manusia dan mesin.8
1.

Lama berdiri
Layanan di salon Ungu ini mulai beroperasi pukul 10.00 sampai
18.00 WITA. Lama berdiri setiap pelanggan 1 jam. Istirahat pada
hari biasa mencapai 1 jam per konsumen. Biasanya pada waktu
menjelang hari raya ataupun akhir minggu konsumennya banyak
sehingga pekerja hanya beristirahat 15-30 menit per konsumen.

2.

Posisi badan miring / membungkuk


Pekerja lebih banyak berdiri saat memotong rambut dan pada saat
melakukan creambath.Kadang-kadang juga pekerja membungkuk
dan duduk pada saat melakukan pekerjaan.

3.

Posisi tangan melewati bahu / letak tinggi


Kebanyakan posisi tangan pasien tidak terlalu tinggi / tidak
melewati bahu, tetapi kadang kala konsumen yang lebih tinggi dari
petugas menyebabkan posisi tangan lebih tinggi daripada bahu
karena ketinggian kursi yang tidak dapat diatur.

Sehingga berdasarkan hasil observasi terlihat bahwa factor ergonomi


pada salon Ungu ini belum memadai karena pekerja juga sangat mengeluhkan
seringnya gangguan musculoskeletal berupa pegal-pegal (nyeri bahu,
pinggang, tangan, paha dan kaki) yang dialaminya.

Faktor psikososial
Faktor psikososialmerupakanpotensi bahaya yang berasal atau
ditimbulkan oleh kondisi aspek-aspek psikologis ketenagakerjaan yang
kurang baik atau kurang mendapatkan perhatian.8
Respon tubuh yang sifatnya non-spesifik terhadap setiap tuntutan.
Jika respon terhadap tubuh berlebihan maka akan menimbulkan stress.
Gangguan emosional yg ditimbulkan adalah : cemas, gelisah, gangguan
kepribadian,

penyimpangan

seksual,

pecandu

alkohol/psikotropika.

31

Penyakit-penyakit psikosomatis antara lain : jantung koroner, tekanan


darah tinggi, gangguan pencernaan, luka usus besar, gangguan pernapasan,
asma bronkial, penyakit kulit seperti eksim,dll.7
Jam kerja yang lama/ istirahat kurang dan kurang baiknya
komunikasi antara sesama pegawai juga dapat menyebabkan timbulnya
permasalahan dari faktor psikososial.9
Pembagian jadwal jam kerja tidak ada, para pekerja salon hanya
mendapat shift kerja hanya 1 jam di luar jam istirahat .
Rasa cemas ataupun gelisah saat bekerja. Pekerja kadang merasa
cemas akan penyakit yang kadang-kadang mereka derita seperti bersin,
batuk.Hubungan sesama pekerja baik.Gaji para pekerja setiap bulannya
tidak tentu karena tergantung dari banyaknya konsumen yang datang.
Sehingga dari hasil observasi didapatkan ada beberapa factor
psikososial yang terganggu.
2. ALAT KERJA YANG DIGUNAKAN

Menggunakan alat tangan


Semua alat yang digunakan pekerja salon Ungu berupa alat tangan.

Mesin pencukur merupakan alat yang juga sering digunakan

Pisau cukur juga sering digunakan


Alat alat yang digunakan dapat berbahaya bagi pekerja jika tidak
menggunakan APD atau jika tidak menggunakan alat tersebut dengan
hati-hati.Sehingga dibutuhkan pengalaman kerja dan pengetahuan
mengenai perlatannya serta dampak yang dapat timbul oleh alat alat
tersebut.

3.

ALAT PELINDUNG DIRI YANG DIGUNAKAN


Alat pelindung diri didefinisikan sebagai alat yang digunakan
untuk melindungi pekerja dari luka atau penyakit yang diakibatkan oleh
adanya kontak dengan bahaya (hazards) di tempat kerja, baik yang bersifat

32

kimia, biologis, radiasi, fisik, elektrik, mekanik dan lainnya.7


Berikut ini akan disebutkan beberapa perlengkapan APD yang
digunakan di industri baik formal maunpun informal mulai dari kaki
sampai kepala.
a. Pelindung kepala, seperti helm yang dilengkapi oleh perisai dan
lain sebagainya.
b. Pelindung mata, seperti kaca mata dan kaca pengaman yang
dimana kaca mata atau kaca pengeman ini tidak mudah hancur
c. Pelindung pendengaran, seperti earplugs dan earmuffs
d. Pelindung muka, seperti perisai yang biasa digunakan pada usaha
las
e. Pelindung pernafasan
f. Pelindung badan
g. Pelindung jari dan tangan, seeperti kaos tangan yang terbuat dari
asbes atau yang lainnya
h. Pelindung kaki
i.

Pengaman dari kejatuhan, seperti tali penolong, atau ikat pinggang


pengaman, pakaian pengaman dan jarring

Sedangkan pada salon Ungu ini pekerja hanya menggunakan baju


seragam sebagai pakaian kerja dan sandal atau sepatau sebagai pelindung
kaki.Di salon tersebut disediakan celemek dan sarung tangan bagi pekerja
namun APD tersebut sangat jarang digunakan oleh para pekerja saat bekerja.
Pekerja sebenarnya mengetahui alat alat pelindung diri dan mengetahui
fungsinya masing masing namun kesadaran pekerja yang masih kurang
untuk menggunakan alat pelindung diri tersebut.
4.

PEMERIKSAAN KESEHATAN
Upaya pengendalian agar sumber yang dapat menimbulkan gangguan

dapat dikurangi agar tidak menimbulkan efek terhadap orang sekelilingnya.


Upaya yang dapat dilakukan dapat berupa pendekatan teknis, administratif,
dan medis.4

33

Pemeriksaan kesehatan tertentu dilakukan oleh pekerja ke puskesmas


atau ke klinik.

Pemeriksaan

kesehatan

rutin

tidak

dilakukan,

pekerja

hanya

memeriksakan diri ke puskesmas atau klinik jika ada gejala tertentu.

Hasil pemeriksaan kesehatan dikatakan bahwa pekerja tidak mengalami


sakit berat, hanya karena capek.
Sehingga upaya penanganan permasalahan penyakit yang timbul

akibat kerja kerja sudah dilaksanakan cukup baik oleh pekerja dengan
melakukan pemeriksaan kesehatan ke puskesmas atau klinik saat sakit.
5. ADANYA KELUHAN KESEHATAN

Keluhan saluran pernapasan (bersin, batuk, sesak napas) merupakan


keluhan yang kadang-kadang dialami pekerja.

Keluhan pada mata (merah, kering berair) merupakan keluhan paling


sering pada pekerja kasir.

Keluhan musculoskeletal pegal-pegal (nyeri bahu, pinggang, tangan,


paha, kaki) adalah keluhan yang sering dialami oleh karena posisi yang
monoton dalam waktu yang lama disertai posisi yang tidak ergonomis

Perizinan saat sakit didapatkan oleh pekerja dan diberi istirahat kerja
Hal tersebut diatas disebabkan oleh kurangnya

pengetahuan dan

kepatuhan pekerja tentang kesehatan dan keselamatan kerja, seperti


tidak menggunakan alat pelindung diri.
Jadi secara keseluruhan terdapat gangguan kesehatan yang berhubungan
dengan pekerjaan pada pekerja salon Ungu ini.
6. UPAYA KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA LAINNYA

Pelatihan atau penyuluhan tentang K3 tidak ada

Kotak P3K di ruang kerja ada

Petugas K3 tidak ada


Pada salon Unguini sudah mulai terlaksana upaya kesehatan dan

34

keselamatan kerja lainnya karena telah disediakan kotak P3K namun hal
ini masih kurang karena tidak adanya pelatihan atau penyuluhan untuk
kepentingan kesehatan dan keselamatan pekerja.

35

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil observasi walk through survey yang dilakukan di salon
Ungumaka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Faktor hazard yang dialami petugas salon Ungu berupa faktor biologi yang
berupa sisa sisa rambut, faktor psikososial serta faktor ergonomi yang
menyebabkan ganggguanmuskuloskletal pada pekerja seperti berdiri dan
membungkuk dalam waktu yang lama.
2. Alat kerja yang digunakan dapat mengganggu kesehatan petugas namun
karena pekerja salon Ungu tersebut sudah sering menggunakan alat alat
tersebut sehingga cenderung aman untuk digunakan.
3. Alat Pelindung Diri yang digunakan pada saat bekerja hanya berupa baju
seragam sebagai pakaian kerja dan sandal atau sepatu sebagai alat pelindung
kaki sehingga resiko kecelakaan kerja dan terganggunya kesehatan akibat
kerja dapat terjadi.
4. Pemeriksaan kesehatan yang pernah dilakukan sesuai peraturan.
5. Keluhan / penyakit yang dialami yang berhubungan dengan pekerjaan pada
pekerja salon Ungu yaitu berupa gangguan saluran pernapasan (bersin, batuk),
gangguan mata (mata merah, kering, berair) dan gangguan musculoskeletal
(pegal dan nyeri pada bahu, pinggang tangan, paha, kaki) sering dialami
pekerja.
6.

Upaya K3 lainnya yang dijalankan seperti adanya penyuluhan / pelatihan


tentang factor hazard belum pernah dilakukan oleh pekerja.

7.

konstruksi bangunan dan hubungannya dengan kesehatan dan keselamatan


kerja pekerja salon Ungu tidak ada.

8. Tidak adanya alat pencegahan dan penanggulangan kebakaran seperti heat


detector, APAR, Sprinkle, hydran di Salon Ungu.

36

B. SARAN
1. Sebaiknya para pekerja salon Ungu diberikan pengetahuan tentang
kesehatan dan keselamatan kerja.
2. Menyediakan kursi yang dapat diatur tingginya di mana kaki harus di
topang.
3. Sebaiknya alat kerja yang digunakan selalu dibersihkan setiap satu
konsumen agar tidak menjadi penyebaran

penyakit terutama terhadap

pekerja sendiri.
4.

Menyediakan dan menggunakan alat pelindung diri seperti masker,


penutup kepala, sarung tangan dan alas kaki yang sesuai untuk pekerja
salon.

37

DAFTAR PUSTAKA
1. Sumamur. Higien Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes). Jakarta :
SagungSeto. 2009. P.104
2. Soehatman R. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Jakarta : Dian Rakyat. 2010
3. Rudi S. Sistem Manajemen dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jakarta
: PPM. 2007
4. Takwa A. makalah k3 industri sector informal. available on http://kesmasuinmks.blogspot.com/2012/04/makalah-k3-industri-sektorinformal_16.html
5. Desmayasari AC. Makalah K3 indstri sector informal. [cited 02 Juni 2015]
available at http://kesmasuinmks.blogspot.com
/2012/04/makalah-k3-industri-sektor-informal_7089.html
6. Abi. Hazard Memangkas rambut. [cited 02 Juni 2015] available
http://lingkunganhidups.wordpress.com/2013/06/12/hazard-memangkasrambut/
7. Ketium. Tugas 4 penerapan K3 di industry. [cited 02 Juni 2015] available
https://k3tium.wordpress.com/2012/12/17/tugas-4-penerapan-k3-diindustry/
8. Rina. Hygiene sanitasi dan K3 pada salon kecantikan [cited 02 Juni 2015]
available
http://psbtik.smkn1cms.net/kecantikan/tata_kecantikan_rambut/hygiene_s
anitasi_dan_k3_pada_salon_kecantikan.pdf
9. Bodwell, Charles. Kesehatan dan keselamatan kerja. Jakarta : International
Labour Office. 2013. P.18-28

38

L
A
M
P
I
R
A

39

CHECKLIST ASPEK K3 PADA SALON KECANTIKAN

I.
KASIR
A. Hazard Umum Pada Salon kecantikan
No
1

Checklist

Ada

Tidak

Faktor Fisik
a.

Suhu ruangan (penggunaan pendingin ruangan)

b.

Penggunaan bangku

2.

Faktor kimia

3.

Faktor ergonomic

4.
5.

a. Posisi tubuh saat bekerja: Duduk lama.


Faktor biologi
Faktor psikososial

a.

Pembagian waktu kerja

b.

pola makan yang tidak teratur

c.

Rasa cemas ataupun gelisah saat bekerja

d. Hubungan sesama pekerja yang baik


e.

Jumlah gaji pekerja yang pasti

B. Alat Pelindung Diri yang Dipakai Pekerja Salon Selama Bekerja


No
1.
2.
3.
4.
5.

Checklist
Masker
Sepatu/sandal
Sarung tangan karet
Pelindung mata (google)
Pelindung telinga (earplugs/earmuffs)

Ada

Tidak

40

C. Keluhan yang Dialami Pekerja Salon Kecantikan Karena Pekerjaannya


No.
1.

Checklist
Pernah izin kunjungi klinik atau rumah sakit atau balai
pengobatan

Ya

tidak

Ya

Tidak

Jenis keluhan: pegal-pegal, nyeri bahu, pinggang, tangan


dan sakit kepala
Hasil pemeriksaan: bukan penyakit berat keluhan timbul
2.

dikarenakan kecapean
Keluhan penyakit lain seperti keluhan mata (mata merah,

kering, berair) dan keluhan bagian pernapasan


D. Informasi Tentang Pemeriksaan dan Upaya Pengobatan Bila Sakit
No
1

Pertanyaan
Apakah pekerja salon sering bertemu dengan dokter di saat

pekerja salon sedang sakit


Apakah pekerja salon sering membeli obat-obatan tanpa ada

resep dari dokter disaat sakit


Apakah pekerja salon sering tidak melakukan apa-apa di

saat sakit
E. Informasi Tentang Pengorganisasian Pekerjaan Dan Budaya Kerja
No
1
2
3

Pertanyaan
Apakah pekerja salon dibenarkan istirahat jika sudah lelah
Apakah pekerja salon disediakan makanan saat istirahat
Apakah pekerja salon sering bertemu dengan atasan jika

Ya

Tidak

terdapat keluhan
\
F. Informasi Tentang Pengetahuan Dan Penyuluhan Yang Pernah Didapatkan
No
1

Pertanyaan
Apakah pekerja salon pernah mengikuti penyuluhan tentang

kesehatan di tempat salon kecantikan


Apakah pekerja salon tahu tentang dampak duduk lama dan

Ya

Tidak

pengaruh cahaya computer terhadap mata

G. Informasi Tentang Kotak P3k

41

No
1
2
3
4

Pertanyaan
Apakah terdapat kotak P3K di salon kecantikan
Apakah pekerja salon pernah menggunakan kotak P3K
Apakah pekerja salon tahu isi isi kotak P3K
Apakah pekerja salon tahu kepentingan kotak P3K

Ya

Tidak

H. Informasi Tentang konstruksi bangunan


No
1

Pertanyaan
Apakah pekerja salon mengetahui tentang syarat bangunan

yang baik sebagai tempat salon kecantikan


Apakah pekerja salon mengetahui adanya hubungan antara

Ya

Tidak

konstruksi bangunan dengan kesehatan dan keselamatan kerja


I.

Informasi Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran


No
1

Pertanyaan
Apakah pekerja salon pernah mengikuti penyuluhan mengenai

pencegahan dan penanggulangan kebakaran


Apakah pekerja salon mengetahui sarana deteksi, alarm,

Ya

Tidak

pemadam kebakaran dan sarana evakuasi

42

II.
PEKERJA POTONG RAMBUT, CREAMBATH, CAT RAMBUT
A. Hazard Umum Pada Salon kecantikan
No
1

2.

Checklist
a.
b.

Kebisingan alat kerja (Hair dryer)


Getaran alat kerja (Clipper dan Hair dryer)

c.

Suhu ruangan (penggunaan pendingin ruangan)

d.

Penggunaan bangku

Tidak

Faktor kimia
a.

3.

Ada

Faktor Fisik

Jenis bahan: masker rambut dan bahan pengecat

rambut
Faktor ergonomic
b.

Posisi tubuh saat bekerja: berdiri yang lama,

membungkuk dalam waktu yang lama dan posisi


4.

tangan yang melewati bahu/letak tinggi


Faktor biologi
a.

5.

Sisa rambut konsumen

b. Kelainan/penyakit kulit pada konsumen


Faktor psikososial

f.

Pembagian waktu kerja

g.

pola makan yang tidak teratur

h.

Rasa cemas ataupun gelisah saat bekerja

i.

Hubungan sesama pekerja yang baik

j.

Jumlah gaji pekerja yang pasti

B. Alat Pelindung Diri yang Dipakai Pekerja Salon Selama Bekerja


No
1.
2,
3.
4.
5.
6.

Checklist
Masker
Celemek
Sepatu/sendal
Sarung tangan karet
Pelindung mata (google)
Pelindung telinga (earplugs/earmuffs)

Ada

Tidak

C. Keluhan yang Dialami Pekerja Salon Kecantikan Karena Pekerjaannya


No.

Checklist

Ya

tidak

43

1.

Pernah izin kunjungi klinik atau rumah sakit atau balai pengobatan
Jenis keluhan: pegal-pegal, nyeri bahu, pinggang, tangan dan sakit

kepala
Hasil pemeriksaan: bukan penyakit berat keluhan timbul dikarenakan
2.

kecapean
Keluhan penyakit lain seperti keluhan mata (mata merah, kering,

berair) dan keluhan bagian pernapasan


D. Informasi Tentang Pemeriksaan dan Upaya Pengobatan Bila Sakit
No
1

Pertanyaan
Apakah pekerja salon sering bertemu dengan dokter di saat

Ya

pekerja salon sedang sakit


Apakah pekerja salon sering membeli obat-obatan tanpa ada

resep dari dokter disaat sakit


Apakah pekerja salon sering tidak melakukan apa-apa di

Tidak

saat sakit

E. Informasi Tentang Pengorganisasian Pekerjaan Dan Budaya Kerja


No
1
2
3

Pertanyaan
Apakah pekerja salon dibenarkan istirahat jika sudah lelah
Apakah pekerja salon disediakan makanan saat istirahat
Apakah pekerja salon sering bertemu dengan atasan jika

Ya

Tidak

terdapat keluhan
F. Informasi Tentang Pengetahuan Dan Penyuluhan Yang Pernah Didapatkan
No
1

Pertanyaan
Apakah pekerja salon pernah mengikuti penyuluhan tentang

kesehatan di tempat salon kecantikan


Apakah pekerja salon tahu tentang dampak penggunaan

Ya

masker rambut dan bahan cat rambutyang terlalu sering

Tidak

pada kulit

G. Informasi Tentang Kotak P3k


No
1
2
3
4

Pertanyaan
Apakah terdapat kotak P3K di salon kecantikan
Apakah pekerja salon pernah menggunakan kotak P3K
Apakah pekerja salon tahu isi isi kotak P3K
Apakah pekerja salon tahu kepentingan kotak P3K

Ya

Tidak

44

H. Informasi Tentang konstruksi bangunan


No
1

Pertanyaan
Apakah pekerja salon mengetahui tentang syarat bangunan

yang baik sebagai tempat salon kecantikan


Apakah pekerja salon mengetahui adanya hubungan antara

Ya

Tidak

konstruksi bangunan dengan kesehatan dan keselamatan


kerja
I.

Informasi Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran


No
1

Pertanyaan
Apakah pekerja salon pernah mengikuti penyuluhan

mengenai pencegahan dan penanggulangan kebakaran


Apakah pekerja salon mengetahui sarana deteksi, alarm,

Ya

Tidak

pemadam kebakaran dan sarana evakuasi

45

III.
PEKERJA CUCI RAMBUT
A. Hazard Umum Pada Salon kecantikan
No
1

Checklist

Ada

Tidak

Faktor Fisik
a.

Suhu ruangan (penggunaan pendingin ruangan)

b.

Penggunaan bangku

2.

Faktor kimia

3.

b. Jenis bahan: shampoo, conditioner


Faktor ergonomic
c.

Posisi tubuh saat bekerja: berdiri yang lama,

membungkuk dalam waktu yang lama dan posisi


4.

tangan yang melewati bahu/letak tinggi


Faktor biologi
c.

5.

Sisa rambut konsumen

d. Kelainan/penyakit kulit pada konsumen


Faktor psikososial
k.

Pembagian waktu kerja

l.

pola makan yang tidak teratur

m. Rasa cemas ataupun gelisah saat bekerja

n.

Hubungan sesama pekerja yang baik

o.

Jumlah gaji pekerja yang pasti

Alat Pelindung Diri yang Dipakai Pekerja Salon Selama Bekerja


No
1.
2,
3.
4.
5.
6.

Checklist
Masker
Celemek
Sepatu/sandal
Sarung tangan karet
Pelindung mata (google)
Pelindung telinga (earplugs/earmuffs)

Ada

Tidak

B. Keluhan yang Dialami Pekerja Salon Kecantikan Karena Pekerjaannya


No.
1.

Checklist
Pernah izin kunjungi klinik atau rumah sakit atau balai pengobatan
Jenis keluhan: pegal-pegal, nyeri bahu, pinggang, tangan dan sakit

Ya

tidak

kepala

46

Hasil pemeriksaan: bukan penyakit berat keluhan timbul dikarenakan


2.

kecapean
Keluhan penyakit lain seperti keluhan mata (mata merah, kering,

berair) dan keluhan bagian pernapasan


C. Informasi Tentang Pemeriksaan dan Upaya Pengobatan Bila Sakit
No
1

Pertanyaan
Apakah pekerja salon sering bertemu dengan dokter di saat

Ya

pekerja salon sedang sakit


Apakah pekerja salon sering membeli obat-obatan tanpa ada

resep dari dokter disaat sakit


Apakah pekerja salon sering tidak melakukan apa-apa di saat

Tidak

sakit
D. Informasi Tentang Pengorganisasian Pekerjaan Dan Budaya Kerja
No
1
2
3

Pertanyaan
Apakah pekerja salon dibenarkan istirahat jika sudah lelah
Apakah pekerja salon disediakan makanan saat istirahat
Apakah pekerja salon sering bertemu dengan atasan jika

Ya

Tidak

terdapat keluhan
E. Informasi Tentang Pengetahuan Dan Penyuluhan Yang Pernah Didapatkan
No
1

Pertanyaan
Apakah pekerja salon pernah mengikuti penyuluhan tentang

kesehatan di tempat salon kecantikan


Apakah pekerja salon tahu tentang dampak penggunaan

Ya

shampoo yang terlalu sering pada kulit

Tidak

F. Informasi Tentang Kotak P3k


No
1
2
3
4

Pertanyaan
Apakah terdapat kotak P3K di salon kecantikan
Apakah pekerja salon pernah menggunakan kotak P3K
Apakah pekerja salon tahu isi isi kotak P3K
Apakah pekerja salon tahu kepentingan kotak P3K

Ya

Tidak

G. Informasi Tentang konstruksi bangunan

47

No
1

Pertanyaan
Apakah pekerja salon mengetahui tentang syarat bangunan

yang baik sebagai tempat salon kecantikan


Apakah pekerja salon mengetahui adanya hubungan antara

Ya

Tidak

konstruksi bangunan dengan kesehatan dan keselamatan kerja


H. Informasi Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran
No
1

Pertanyaan
Apakah pekerja salon pernah mengikuti penyuluhan mengenai

pencegahan dan penanggulangan kebakaran


Apakah pekerja salon mengetahui sarana deteksi, alarm,

Ya

Tidak

pemadam kebakaran dan sarana evakuasi

48

IV.
PEKERJA PERAWATAN KUKU
A. Hazard Umum Pada Salon kecantikan
No
1

Checklist
a.

Suhu ruangan (penggunaan pendingin


ruangan)

b.

2.

Ada

Tidak

Faktor Fisik

Penggunaan bangku

Faktor kimia
c.

Jenis bahan: bahan pengecat kuku,

bahan pembersih kuku

3.

Faktor ergonomic
d.

4.

lama, membungkuk yang lama


Faktor biologi
e.

5.

Posisi tubuh saat bekerja: duduk yang

kuku konsumen

f. Kelainan/penyakit kulit pada konsumen


Faktor psikososial

p.

Pembagian waktu kerja

q.

pola makan yang tidak teratur

r.

Rasa cemas ataupun gelisah saat bekerja

s.

Hubungan sesama pekerja yang baik

t.

Jumlah gaji pekerja yang pasti

B. Alat Pelindung Diri yang Dipakai Pekerja Salon Selama Bekerja


No

Checklist

Ada

Tidak

49

1.
2,
3.
4.
5.

Masker
Celemek
Sepatu/sandal
Sarung tangan karet
Pelindung mata (google)

C. Keluhan yang Dialami Pekerja Salon Kecantikan Karena Pekerjaannya


No.
1.

Checklist
Pernah izin kunjungi klinik atau rumah sakit atau
balai pengobatan

Ya

tidak

Jenis keluhan: pegal-pegal, nyeri bahu, pinggang,


tangan dan sakit kepala
Hasil pemeriksaan: bukan penyakit berat keluhan
2.

timbul dikarenakan kecapean


Keluhan penyakit lain seperti keluhan mata (mata
merah,

kering,

berair)

dan

keluhan

bagian

pernapasan
D. Informasi Tentang Pemeriksaan dan Upaya Pengobatan Bila Sakit
No
1

Pertanyaan
Apakah pekerja salon sering bertemu dengan dokter

Ya

di saat pekerja salon sedang sakit


Apakah pekerja salon sering membeli obat-obatan

tanpa ada resep dari dokter disaat sakit


Apakah pekerja salon sering tidak melakukan apa-

Tidak

apa di saat sakit


E. Informasi Tentang Pengorganisasian Pekerjaan Dan Budaya Kerja
No
1

Pertanyaan
Apakah pekerja salon dibenarkan istirahat jika sudah

Ya

Tidak

lelah
Apakah pekerja salon disediakan makanan saat

istirahat
Apakah pekerja salon sering bertemu dengan atasan

jika terdapat keluhan

F. Informasi Tentang Pengetahuan Dan Penyuluhan Yang Pernah Didapatkan


No
1

Pertanyaan
Apakah pekerja salon pernah mengikuti penyuluhan tentang

Ya

Tidak

kesehatan di tempat salon kecantikan

50

Apakah pekerja salon tahu tentang dampak penggunaan


bahan pembersih dan cat kukuyang terlalu sering pada kulit

G. Informasi Tentang Kotak P3k


No
1
2
3
4

Pertanyaan
Apakah terdapat kotak P3K di salon kecantikan
Apakah pekerja salon pernah menggunakan kotak P3K
Apakah pekerja salon tahu isi isi kotak P3K
Apakah pekerja salon tahu kepentingan kotak P3K

Ya

Tidak

H. Informasi Tentang konstruksi bangunan


No
1

Pertanyaan
Apakah pekerja salon mengetahui tentang syarat bangunan

yang baik sebagai tempat salon kecantikan


Apakah pekerja salon mengetahui adanya hubungan antara

Ya

Tidak

konstruksi bangunan dengan kesehatan dan keselamatan kerja

I.

Informasi Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran


No
1

Apakah

mengenai pencegahan dan penanggulangan kebakaran


Apakah pekerja salon mengetahui sarana deteksi, alarm,

pekerja

Pertanyaan
salon pernah mengikuti

Ya
penyuluhan

Tidak

pemadam kebakaran dan sarana evakuasi

51

V.
CLEANING SERVICE
A. Hazard Umum Pada Salon kecantikan
No
1

Checklist

Ada

a.

Kebisingan alat kerja (Hair dryer)

b.

Suhu

ruangan

(penggunaan

pendingin

ruangan)
c.
2.

Tidak

Faktor Fisik

Penggunaan bangku

Faktor kimia
a.

Jenis bahan: Sisa sisa shampoo, conditioner,

masker rambut, bahan pengecat rambut,


bahan pembersih kuku dan pengecat kuku

3.

Faktor ergonomic
a.

4.

membungkuk dalam waktu yang lama


Faktor biologi
a.

5.

Posisi tubuh saat bekerja: berdiri yang lama,

Sisa rambut dan kuk konsumen

Faktor psikososial
a.

Pembagian waktu kerja

b.

pola makan yang tidak teratur

c.

Rasa cemas ataupun gelisah saat bekerja

d. Hubungan sesama pekerja yang baik


e.

Jumlah gaji pekerja yang pasti

B. Alat Pelindung Diri yang Dipakai Pekerja Salon Selama Bekerja


No
1.
2,
3.
4.
5.
6.

Checklist
Masker
Celemek
Sepatu/sandal
Sarung tangan karet
Pelindung mata (google)
Pelindung telinga (earplugs/earmuffs)

Ada

Tidak

C. Keluhan yang Dialami Pekerja Salon Kecantikan Karena Pekerjaannya


No.

Checklist

Ya

tidak

52

1.

Pernah izin kunjungi klinik atau rumah sakit atau balai


pengobatan

Jenis keluhan: pegal-pegal, nyeri bahu, pinggang, tangan


dan sakit kepala
Hasil pemeriksaan: bukan penyakit berat keluhan timbul
2.

dikarenakan kecapean
Keluhan penyakit lain seperti keluhan mata (mata merah,

kering, berair) dan keluhan bagian pernapasan


D. Informasi Tentang Pemeriksaan dan Upaya Pengobatan Bila Sakit
No
1

Pertanyaan
Apakah pekerja salon sering bertemu dengan dokter di saat

Ya

pekerja salon sedang sakit


Apakah pekerja salon sering membeli obat-obatan tanpa ada

resep dari dokter disaat sakit


Apakah pekerja salon sering tidak melakukan apa-apa di

Tidak

saat sakit
E. Informasi Tentang Pengorganisasian Pekerjaan Dan Budaya Kerja
No
1
2
3

Pertanyaan
Apakah pekerja salon dibenarkan istirahat jika sudah lelah
Apakah pekerja salon disediakan makanan saat istirahat
Apakah pekerja salon sering bertemu dengan atasan jika

Ya

Tidak

terdapat keluhan
F. Informasi Tentang Pengetahuan Dan Penyuluhan Yang Pernah Didapatkan
No
1

Pertanyaan
Apakah pekerja salon pernah mengikuti penyuluhan tentang

kesehatan di tempat salon kecantikan


Apakah pekerja salon tahu tentang dampak penggunaan
shampoo,masker rambut dan bahan cat rambutyang terlalu

Ya

Tidak

sering pada kulit

G. Informasi Tentang Kotak P3k


No
1
2
3
4

Pertanyaan
Apakah terdapat kotak P3K di salon kecantikan
Apakah pekerja salon pernah menggunakan kotak P3K
Apakah pekerja salon tahu isi isi kotak P3K
Apakah pekerja salon tahu kepentingan kotak P3K

Ya

Tidak

53

H. Informasi Tentang konstruksi bangunan


No
1

Pertanyaan
Apakah pekerja salon mengetahui tentang syarat bangunan

yang baik sebagai tempat salon kecantikan


Apakah pekerja salon mengetahui adanya hubungan antara

Ya

Tidak

konstruksi bangunan dengan kesehatan dan keselamatan


kerja
I.

Informasi Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran

No
1

Pertanyaan
Apakah pekerja salon pernah mengikuti penyuluhan

mengenai pencegahan dan penanggulangan kebakaran


Apakah pekerja salon mengetahui sarana deteksi, alarm,

Ya

Tidak

pemadam kebakaran dan sarana evakuasi

LAMPIRAN IV
GAMBAR-GAMBAR WALK THROUGH
SURVEY

54
Fotoruangan salon

Foto tempat pencucian rambut

55

Foto ruangan manicure and padicure


FotoPekerjasaatsedangmengeringkanrambut
Foto ruangan Facial

Fotoperalatan yang digunakan di salon

Fotobahan yang digunakan di salon

Foto ruangan laundry

Foto Cashier

56

Anda mungkin juga menyukai