OKTOBER 2015
TENSION PNEUMOTHORAX
OLEH:
Delvina Tandiari
SUPERVISOR :
dr. Muhammad Nuralim Mallapasi,Sp.B,
Sp.BTKV
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. A
Jenis Kelamin
: Laki-Laki
Umur
: 15 tahun
Alamat
: JL. Malino
Rekam Medik : 724868
Masuk RS
: 6 September 2015
ANAMNESIS
Keluhan Utama
: Sesak napas
Anamnesis Terpimpin :
Dialami sejak 3 jam sebelum masuk UGD RS
Wahidin Sudirohusodo akibat kecelakaan lalu
lintas
Sesak dirasakan memberat dalam 1 jam
terakhir
Sesak napas dirasakan terus menerus dan
tidak dipengaruhi oleh aktifitas
Sesak napas juga disertai nyeri dada
Nyeri dada dirasakan seperti rasa panas dan
tertusuk-tusuk
ANAMNESIS
Tidak ada riwayat pingsan
Tidak ada riwayat mual dan muntah
Tidak ada riwayat kesadaran menurun
Pasien dirawat di RS Bhayangkara
MEKANISME TRAUMA
Pasien mengalami kecelakaan saat
mengendarai motor dan bertabrakan
dengan pengendara motor dengan
kecepatan sedang dari arah
berlawanan sehingga dada pasien
terbentur keras dengan stang motor
PEMERIKSAAN FISIS
PRIMARY SURVEY
Airway
: Clear
Breathing : Pernapasan 30 x / menit
Thoraks
Inspeksi :Pergerakan hemithoraks kanan
tertinggal dibandingkan hemithoraks kiri,
terdapat penggunaan otot bantu
pernafasan, sela iga tidak melebar,
terlihat gelembung di permukaan kulit
PRIMARY SURVEY
Palpasi :Ada nyeri tekan dan krepitasi pada
hemithorax kanan, tidak ada massa tumor,
taktil fremitus hemithoraks kanan kesan
melemah dibanding hemithoraks kiri.
Perkusi :Hipersonor pada hemithoraks kanan
setinggi ICS I- ICS IV, batas sonor ke pekak
pada ICS V hemithoraks kiri.
Auskultasi :Bunyi pernafasan hemithoraks
kanan melemah dibanding hemithoraks kiri,
bunyi pernafasan tipe vesikuler, tidak ada
ronkhi dan wheezing
PRIMARY SURVEY
Circulation
Tekanan Darah 70/50 mmHg
Nadi 104 x / menit
Lemah angkat
Disability
GCS 14 (E3M6V5)
Pupil isokor 2,5mm/2,5mm
Eksposure
Suhu 37,7oC (axilla)
SECONDARY SURVEY
Regio orbita dextra
Inspeksi : Tampak hematoma periorbita
Palpasi
: Nyeri tekan ada
Regio supraclavicula dextra
Inspeksi : Tampak ekskoriasi ukuran
10x5cm
Palpasi
: Nyeri tekan ada
Regio infraclavicular
Inspeksi : Tampak udem
Palpasi
: Teraba emfisema subkutis
Pemeriks
Ha
Nilai
Pemeriks
aan
sil
normal
aan
WBC
16,
4.0 - 10.0
GDS
132
80-180
RBC
7
4,3
4.00 - 6.00
Natrium
136
136
HGB
8
12,
12.0 - 16.0
Kalium
4,6
3.5 - 5.1
HCT
9
39
37.0 - 48.0
Klorida
111
97 111
PLT
325
150 400
Ureum
26
10 50
MCV
88
80-97
Kreatinin
0,65
< 1,3
MCH
29
27-32
CT
4 10
MCHC
33
32-36
BT
300
17
SGOT
89
< 38
PT
12,3
10 14
SGPT
52
< 41
APTT
26,8
22 30
Hasil
Nilai
normal
145
Diagnosa
Tension pneumothorax dextra
Penatalaksanaan
Rencana pemasangan chest tube dan water
sealed drainage (WSD) dekstra
Follow up
Pasien setuju untuk dilakukan pemasangan chest
tube dan water sealed drainage. Setelah
dilakukan pemasangan chest tube dan water
sealed drainage terlihat bubble dan undulasi
pada botol drain. Saat ini keadaan pasien jauh
lebih baik, sesak nafas dan nyeri dada mulai
berkurang.
TENSION
PNEUMOTHORAX
DEFINISI
EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI
Trauma
PATOGENESIS
PATOGENESIS
DIAGNOSIS
Anamnesis
Riwayat penyakit paru sebelumnya (seperti
Manifestasi awal
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Fisik
1. Inspeksi
Dapat terjadi pencembungan pada sisi
yang sakit (hiperekspansi dinding dada)
Pada waktu respirasi, bagian yang sakit
gerakannya tertinggal
Trakea dan jantung terdorong ke sisi yang
sehat
Pemeriksaan Fisik
2. Palpasi
a. Pada sisi yang sakit, ruang antar iga dapat
normal atau melebar
b. Iktus jantung terdorong ke sisi toraks yang
sehat
c. Fremitus suara melemah atau menghilang
pada sisi yang sakit
3. Perkusi
d. Suara ketok pada sisi sakit, hipersonor
sampai timpani dan tidak menggetar
e. Batas jantung terdorong ke arah toraks yang
sehat, apabila tekanan intrapleura tinggi
Pemeriksaan Fisik
4. Auskultasi
a. Pada bagian yang sakit, suara napas
melemah sampai menghilang
b. Suara
vokal
melemah
dan
tidak
menggetar serta bronkofoni negatif
Pemeriksaan Penunjang
Foto
Rontgen
Pemeriksaan Penunjang
PENATALAKSANAAN
Terapi segera : Needle decompression
Terapi definitif : Pemasangan chest tube
dan water sealed drainage
Terapi lanjut : Torakotomi
Needle Decompression
Prinsip : memasukan
kateter ke dalam
rongga pleura,
sehingga menyediakan
jalur bagi udara untuk
keluar dan mengurangi
tekanan yang terus
bertambah bisa
dengan jarum infus
atau jarum abbocath
no.14
Mengalirkan / drainage udara atau cairan dari rongga pleura untuk mempertahankan tekanan negatif rongga tersebut
Prinsip : Mengalirkan /
drainage udara atau
cairan dari rongga
pleura untuk
mempertahankan
tekanan negatif
rongga tersebut
KESIMPULAN
Tension neumothorax merupakan salah satu
kegawat daruratan pada trauma dada
Keadaan ini terjadi akibat kerusakan yang
menyebabkan udara masuk kedalam rongga
pleura dan udara tersebut tidak dapat
keluar
Menyebabkan tekanan intrapleura meningkat
akibatnya terjadi kolaps pada paru-paru,
hingga menggeser mediastinum ke bagian
paru-paru kontralateral, penekanan pada aliran
vena balik sehingga terjadi hipoksia.
TERIMA KASIH