Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

PASIEN OSTEOMIELITIS
Kelompok 3

Tingkat 3A
1. Adelia Ariestya Putri (21004)
Nama 2. Aditya Sofia Syarif (21008)

anggota 3. Ikasa Nandes Yonanda (21051)


4. Nabila Amelia Larasati (21065)
kelompok 5. Pinkan Ayu Hartanti (21070)
6. Vera Listiani (21098)
7. Yosea Nino C.H. (21102)

02
Osteomielitis adalah infeksi pada tulang, berasal dari
kata Osteon (tulang) dan Myelo (sumsum tulang) dan

Definisi dikombinasi dengan Itis (inflamasi) untuk


menggambarkan kondisi klinis dimana tulang yang
Osteomielitis terinfeksi oleh mikroorganisme.

Osteomielitis didefinisikan sebagai osteomielitis


dengan gejala lebih dari 1 bulan. Osteomielitis juga
dapat didefinisikan sebagai tulang mati yang
terinfeksi di dalam jaringan lunak yang tidak sehat
(Gunawan, 2019).

03
Osteomielitis disebabkan karena adanya infeksi yang
disebabkan oleh penyebaran hematogen (melalui
darah) biasanya terjadi di tempat dimana terdapat
Etiologi trauma atau dimana terdapat resistensi rendah,

Osteomielitis kemungkinan akibat trauma subklinis (tak jelas).


Selain itu dapat juga berhubungan dengan penyebaran
infeksi jaringan lunak, atau kontaminasi langsung
tulang. Infeksi ini dapat timbul akut atau kronik.

Penyebab tersering osteomielitis termasuk patah


tulang terbuka, penyebaran bakteri yang secara
hematogen dan prosedur pembedahan orthopedi yang
mengalami komplikasi infeksi (Chiappini dkk, 2016). 04
Klasifikasi Osteomielitis
Menurut Henderson Sedangkan berdasarkan
Berdasarkan struktur
terdapat dua macam lama infeksi,
anatomi, osteomelitis
osteomielitis terbagi
osteomielitis, yaitu : dibedakan menjadi :
menjadi tiga, yaitu :
1. Osteomielitis 1. Osteomielitis akut 1. Osteomielitis
primer (terbagi menjadi 2 Medullar (Tipe I)
2. Osteomielitis yaitu osteomielitis 2. Osteomielitis
sekunder hematogen dan Superfisial (TIpe II)
osteomielitis direk) 3. Osteomieltis
2. Osteomielitis sub- terlokalisir (Tipe
akut III)
3. Osteomielitis kronis 4. Osteomielitis Difus

05
Manifestasi KlinisOsteomielitis

Osteomielitis akut Osteomielitis Kronik :


1. Infeksi dibawa oleh darah
Ditandai dengan pus yang selalu
2. Biasanya awitannya mendadak
3. Sering terjadi dengan manifestasi klinis
mengalir keluar dari sinus atau
septikemia (misalnya : mengalami periode berulang
menggigil, demam tinggi, denyut nadi cepat dan nyeri, inflamasi, pembengkakan
malaise, pembesaran dan pengeluaran pus, hasil
kelenjar limfe regional)
laboratorium LED meningkat
4. Infeksi menyebar dari rongga sumsum ke
korteks tulang
5. Bagian yang terinfeksi menjadi nyeri, bengkak
dan sangat nyeri tekan
6. Infeksi terjadi akibat penyebaran dari infeksi di
sekitarnya atau kontaminasi langsung
7. Daerah infeksi membengkak, hangat, nyeri dan
nyeri tekan
06
8. Sering ada riwayat infeksi sebelumnya atau luka
Faktor Resiko
Semua orang dapat mengalami osteomielitis. Namun, terdapat faktor-faktor
yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena infeksi tulang ini, yaitu:
1. Menderita diabetes, anemia sel sabit, HIV/AIDS, rheumatoid arthritis.
2. Menjalani kemoterapi atau hemodialisa (cuci darah).
3. Pernan menderta osteomielitis sebelumnva
4. Mengonsumsi kortikosteroid dalam waktu yang lama.
5. Mengalami kecanduan alkohol.
6. Baru mengalami cedera atau luka, misalnya patah tulang.
7. Memiliki panggul buatan atau alat lain dalam tulang, seperti pen untuk
patah tulang
8. Baru menjalani operasi tulang.
07
PATOFISIOLOGI
Osteomielitis setelah pembedahan ortopedia dapat terjadi dalam 3
bulan pertama dan sering berhubungan dengan penumpukan
hematoma atau infeksi superfician. Infeksi awitan lambat terjadi
antara 4-24 bulan setelah pembedahan. Osteomielitis lama
biasanya akibat penyebaran hematogen dan terjadi 2 tahun atau
lebih setelah pembedahan. Respon inisial terdapat infeksi adalah
salah satu dari inflamasi, peningkatan foskularisasi, dan idema.
Setelah 2/3 hari, trombosit pada pembuluh darah terjadi 50 pada
tempat tersebut mengakibatkan iskemia dengan nikrosis tulang
sehubungan dengan peningkatan tekanan jaringan dan medulla.

08
Lanjutan...
Infeksi kemudian berkembang ke kafitas medulari dan kebawah
perioteum dan dapat menyebar ke jaringan lunak atau sendi
disekitarnya. Kecuali bila proses infeksi dapat dikontrol awal
kemudian akan terjadi bentuk abses tulang. Pada perjalanan
alamiahnya,abses dapat keluar spontan namun yang lebih sering
harus dilakukan insisi dan drainase oleh ahli bedah. Abses yang
terbentuk dalam dindingnya terbentuk oleh daersh jaringan
mati,namun seperti dalam rongga abses pada umumnya, jaringan
tulang mati tidak mudah mencair dan mengalir keluar.

09
Phatway

10
Penatalaksanaan
Osteomyelitis Akut
1. Daerah yang terkena harus dimobilisasi
2. Lakukan rendam salin hangat selama 20 menit
beberapa kali per har
3. Lakukan kultur darah, swab dan kultur abses
4. Setelah specimen kultur telah diperoleh, dimulai
dengan pemberian terapi antibiotic intravena.
5. Bila pasien tidak menunjukkan respon terhadap terapi
antibiotic, tulang yang terkena harus dilakukan
pembedahan dengan debridement.

Osteomyelitis Kronis
1. Pembedahan
2. Terapi oksigen
3. Terapi antibiotic
Pemeriksaan Penunjang

Osteomielitis akut Osteomielitis kronik


1. Pemeriksaan sinar x-ray : awalnya menunjukkan
1. Pemeriksaan x-ray, besar, kavitas
pembengkakan
2. jaringan lunak, dan setelah dua minggu terdapat ireguler, peningkatan periosteum,
daerah dekalsifikasi ireguler, nekrosis tulang, 2. sequestra atau pembentukan tulang
pengangkatan periosteum, dan pembentukan padat
tulang baru 3. Anemia biasanya dikaitkan dengan
3. Pemeriksaan MRI infeksi kronik
4. Pemeriksaan darah : leukosit meningkat dan
4. Pemeriksaan laju sedimentasi dan
peningkatan laju endap darah
5. Kultur darah dan kultur abses untuk menentukan jumlah sel darah putih (biasanya
jenis antibiotika yang sesuai normal)
Komplikasi
Secara umum komplikasi osteomielitis adalah sebagai berikut :
1. Abses Tulang
2. Bakteremia
3. Fraktur Patologis
4. Meregangnya implan prosthetik (jika terdapat implan prosthetic)
5. Sellulitis pada jaringan lunak sekitar.
6. Abses otak pada osteomielitis di daerah kranium (Smeltzer & Bare,
2001).

13
Pengkajian

14
Diagnosa keperawatan

1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik (prosedur operasi) d.d pasien
mengeluh nyeri, pasien tampak nyeri
2. Gangguan integritas kulit/jaringan b.d faktor mekanik d.d tampak
kerusakan jaringan dan/lapisan kulit, kemerahan
3. Risiko infeksi b.d efek prosedur invasif
4. Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri d.d pasien mengeluh menggerakkan
ekstremitas, kekuatan otot menurun
5. Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi mengenai penyakit
osteomielitis d.d pasien menanyakan tentang masalah yang dihadapi

14
Intervensi
Keperawatan
Intervensi
Keperawatan
Intervensi Keperawatan
Osteomielitis adalah kondisi dimana tulang mengalami
inflamasi yang berasal dati ruang medulla, dan dengan cepat
melibatkan sistem haversian kemudian meluas melibatkan
poriosteum di sekitarnya. Kondisi ini lebih sering terjadi pada

Kesimpulan pasien dari negara berkembang.

Gejala yang timbul pada osteomielitis akut dengan perubahan


inflamasi pada tulang yang disebabkan oleh bakteri patogen
dengan gejala yang terjadi dalam waktu 2 minggu setelah
infeksi. Pada kondisi osteomielitis kronis nekrosis tulang
dapat terjadi hingga 6 minggu pasca infeksi.

Osteomielitis memiliki mordibilitas yang tinggi terkait dengan


potensi kecacatan pada penderitanya. Oleh karena itu
penanganan segera perlu dilakukan. Penatalaksanaan pada
pasien osteomielitis antara lain adalah terapi antibiotik,
pembedahan, serta perawatan luka yang baik. 12
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai