Anda di halaman 1dari 8

MENGENAL QIROAT SAB’AH : NAMA IMAM, RAWI,DAN SANADNYA

Sitti Aisya1. Syaiful2 Ihwana Latifa3


123
Program Studi Ilmu Al-qur’an dan Tafsir Fakultas Uhuluddin, Adab dan Dakwah Institut Agama Islam
Negeri Palopo
2
Sittiaisyah@gmail.com 3syaiful@gmail.com 3lathifahnrlkhair@gmail.com

Abstrak
Al-Quran merupakan kitab suci umat Islam yang dijunjung tinggi dan menantang oleh setiap muslim di
seluruh dunia. Salah satu bagian penting dari al-Quran adalah qiraah. Aspek qiraah tidak dapat dilihat dari al-
Qur‟an. qiraah disampaikan dan diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw kepada para sahabatnya sesuai dengan
wahyu yang diterim anya melalui Malaikat Jibril As. Selanjutnya sahabat mengajarkannya kepada para tabiin
dan para tabiin mengajarkannya pula kepada tabi‟ at-tabi‟in. Demikian seterusnya hingga kepada kita
Metode dalam menggunakan metode kualitatif yang digunakan adalah studi pustaka, pengumpulan data
dengan cara mencari sumber dan merkontruksi dari berbagai sumber seperti buku, jurnal, dan riset-riset yang
sudah ada. Qiraat Sab'ah adalah qiraat dengan pengucapan tiap-tiapnya melalui aliran (mazhab) para imam
qiraat yang terdiri dari tujuh, dan bacaan imam itu berdasarkan pada riwayat yang sampai kepada Raslullah
SAW. Adapun tujuh imam itu antara lain adalah Imam Nafi' Al-Madani, Imam Ibnu Amir As Syami, Imam
Ashim Al Kufi, Imam Hamzah Al – Kufi, Imam Abu Amr bin 'Ala dan Imam Ibnu Katsir. Perlu diketahui
bahwa dalam ilmu al-Quran ada perbedaan dalam cara baca al-Quran. Perbedaan ini didasarkan pada riwayat
yang sampai kepada nabi dan diajarkan oleh para imam qiraat. Perlu diketahui pula bahwa sejak zaman nabi
al-Quran memang sudah dibaca dengan cara bacaan yang bervariasi. Abdul Azhim az-Zarqani menjelaskan
bahwa Qiraat berarti Mazhab yang dianut oleh seorang imam Qira'at yang berbeda dengan lainnya dalam
pengucapan Al-Qur'an serta kesepakatan riwayat-riwayat dan jalur-jalurnya, baik perbedaan itu dalam
pengucapan huruf-huruf ataupun bentuk- bentuk lainnya. Dengan demikian, Qiraat tujuh berarti mazhab
imam qiraat dalam membaca al-Quran yang berbeda-beda dan ada 7 bacaan.
Kata Kunci: Qira’at , Qira’at sab’ah ,
A. PENDAHULUAN
Al-Qur‟an merupakan kitab suci untuk melakukan unifikasi teks dan bacaan
umat Islam yang dijunjung tinggi dan al- Qur‟an.3 Pada akhir abad kedua Hijriah
dihormati oleh setiap muslim di seluruh mulailah para ulama melakukan kegiatan
penjuru dunia. Salah satu bagian penting dari meneliti, menyeleksi dan menguji kebenaran
al-Qur‟an adalah qiraah. 1 Aspek qiraah tidak qiraah yang dikatakan sebagai bacaan al-
dapat dilepaskan dari al-Qur‟an. qiraah Qur‟an. Penelitian dan pengujian tersebut
disampaikan dan diajarkan oleh Nabi dilakukan dengan memakai kaidah dan
Muhammad Saw kepada para sahabatnya kriteria yang telah disepakati oleh para ahli
sesuai dengan wahyu yang diterim anya qiraah
melalui Malaikat Jibril As. Selanjutnya
sahabat mengajarkannya kepada para tabiin
dan para tabiin mengajarkannya pula kepada Berdasarkan hasil penelitian mereka
tabi‟ at-tabi‟in. Demikian seterusnya hingga secara selektif dan akurat, antara lain muncul
sampai kepada kita2 tuju versi qiraah yang dipopulerkan dan
dilestarikan oleh tujuh orang Imam qiraah,
Dalam perjalanan sejarahnya, qiraah yang dinilai oleh para ulama sebagai qiraah
menghadapi masalah yang perlu ditangani mutawatir. Inilah yang dikenal dengan
secara serius. Hal itu antara lain sebagai sebutan qiraah sab‟ah atau qiraah tujuh,3
konsekuensi adanya hadis Nabi yang yaitu, 1) Nafi‟ al- Madaniy (70-169 H),
menerangkan bahwa al- Qur‟an diturunkan Imam Nafi‟ dari Madinah; 2) „Abdullah bin
dengan beberapa wajah bacaan, banyak Katsir al-Makkiy (45-120 H), Imam
bermunculan versi qiraah yang semuanya Ibnu Katsir dari Makkah; 3) Abu „Amr al-
mengaku bersumber dari Rasulullah Saw. Bashriy (68-154 H), Imam Ibnu Amir dari
Menghadapi situasi yang tidak kondusif Basyrah; 4) Ibn „Amir bin asy-Syamiy (21-
tersebut, para ulama dan ahli al-Qur‟an 118 H), Imam Ibn Amr dari Damaskus; 5)
segera mengambil langkah untuk menjaga Abu Bakar „Ashim bin Abi Najud
kemurnian al-Qur‟an. (w.127/128 H), Imam „Ashim dari Kufah; 6)
Hamzah al-Kufiy (80-156 H), Imam Hamzah
Munculnya perdebatan seputar bacaan al- dari Kufah; 7) Ali bin Hamzah al-Kisa`iy al-
Qur‟an, paling tidak menunjukkan bahwa al- Kufiy (119-189 H), Imam Kisa`iy dari
Qur‟an memang tidak diturunkan dengan Kufah.
satu versi bacaan. Dalam berbagai riwayat
disebutkan bahwasannya keragaman bacaan Namun demikian, ada sebagian ulama
al-Qur‟an sebagaimana tercermin dalam yang tidak menyepakati ke-mutawatir-an dan
mushaf para sahabat belakangan mulai kesahihan sanad qiraah sab‟ah. Pertanyaan
mengganggu kesatuan umat Islam. Saat itu yang muncul kemudian, apakah sanad qiraah
di kalangan kaum muslim terjadi saling sab‟ah termasuk kategori mutawatir, jika kita
menyalahkan terhadap qiraah yang tidak menggunakan parameter mutawatir dalam
sesuai dengan versinya. Situasi tersebut konteks Ilmu Hadis, khususnya dari segi
melahirkan keputusan Khalifah „Utsman jumlah perawi dari semua tingkatan perawi,
bahwa hadis mutawatir ialah suatu hadis
1
Menurut bahasa, qiraah berarti bacaan. yang diriwayatkan sejumlah rawi yang
Sedangkan menurut istilah adalah ilmu yang menurut adat mustahil mereka bersepakat
membahas tentang cara-cara pengucapan berbuat dusta, yang rawinya seimbang dari
kalimat-kalimat al-Qur‟an serta perbedaannya permulaan sanad hingga akhirnya (ujung
dengan menisbatkannya kepada seorang Imam perawi), serta tidak terdapat kejanggalan
qiraah (perawinya). Lihat, „Abd al-Halim bin
jumlah rawi pada setiap tingkatan.4
Muhammad al-Hadi Qabah, al-Qira‟at al-
Qur`aniyyah (Beirut: Dar al-Garb al-Islamiy, 3
Ahmad Fathani, Kaidah Qira‟at Tujuh (Jakarta:
1999), 24. PTIQ dan IIQ, 2005),119-123.
2
Hasanuddin AF, Perbedaan Qira`at dan 4
Mahmud Ath-Thahhan, Intisari Ilmu Hadis
Pengaruhnya terhadap Istinbath Hukum al- (Malang: UIN-Press, 2007) 31-32, Munzier
Qur‟an (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995), 6 Suparta, Ilmu Hadis (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Sehingga hemat peneliti sangat penting Qiraat Sab’ah adalah qiraat dengan
untuk meneliti ulang ke-mutawatir-an qiraah pengucapan tiap katanya melalui aliran
dari para imam qiraah sampai kepada (mazhab) para imam qiraat yang jumlahnya
Rasulullah Saw. Sehingga dapat dibuktikan ada tujuh, dan bacaan imam itu berdasarkan
tentang kesahihan dan kemutawatiran sanad pada riwayat yang sampai kepada Raslullah
qiraah sab‟ah. Dalam hal ini tentunya SAW. Adapun tujuh imam itu antara lain
membutuhkan kerangka dan landasan adalah Imam Nafi’ Al-Madani, Imam Ibnu
teoritis. Landasan teoritis penelitian ini Amir As Syami, Imam Ashim Al Kufi, Imam
berangkat dari pengertian qiraah sahih, Hamzah Al – Kufi, Imam Abu Amr bin ‘Ala
bahwa syarat kesahihan harus memenuhi dan Imam Ibnu Katsir.
kesahihan sanad.5 Dalam penelitian sanad,
setidaknya ada tiga hal yang harus diteliti Perlu diketahui bahwa dalam ilmu al-
yaitu: 1) Periwayatnya harus adil, 2) Quran ada perbedaan dalam cara baca al-
Periwayatnya harus dhabith, 3) Sanadnya Quran. Perbedaan ini pun didasarkan pada
bersambung. riwayat yang sampai kepada nabi dan
diajarkan oleh para imam qiraat. Perlu
B. METODE PENELITIAN diketahui pula bahwa sejak zaman nabi al-
Quran memang sudah dibaca dengan cara
Metode in menggunakan metode bacaan yang bervariasi.
kualitatif metode yang digunakan adalah
studi pustaka (library research), Abdul Azhim az-Zarqani menjelaskan
pengumpulandata dengan cara mencari bahwa Qiraat berarti Mazhab yang dianut
sumber dan merkontruksi dari berbagai oleh seorang imam Qira’at yang berbeda
sumber seperti buku, jurnal, dan riset-riset dengan lainnya dalam pengucapan Al-Qur’an
yang sudah ada. Hasilnya bahwa penelitian serta kesepakatan riwayat-riwayat dan jalur-
kualitatif dilakukan dengan desain penelitian jalurnya, baik perbedaan itu dalam
yang temuan-temuannya melalui prosedur pengucapan huruf-huruf ataupun bentuk-
statistik atau dalam bentuk hitungan, bentuk lainnya. Dengan demikian, Qiraat
melainkan bertujuan mengungkapkan tujuh berarti mazhab imam qiraat dalam
fenomena secara holistik-kontekstual dengan pembacaan al-Quran yang berbeda-beda dan
pengumpulan data dari latar/ setting alamiah jumlahnya ada 7 bacaan7
dan memanfaatkanpeneliti sebagai
instrument kunci. Penelitian kualiatif 2. Nama-Nama Imam Qira’at Sab’ah
memiliki sifat deskriptif dan cenderung a. Ibnu katsir
menggunakan analisis pendekatan induktif, Beliau memiliki nama 'Abdullah ibn
sehingga proses dan makna berdasarkan Katsir Al Makkiy. Beliau merupakan
perspektif subyek lebih ditonjolkan dalam seorang tabi'in dan meninggal dunia
penelitian kualitatif ini. Desain penelitian di Makkah pada tahun 120 H. Dua
kualitatif ini dapat dijadikan sebagai metode orang yang meriwayatkan Bacaan
dalam penelitian, karena desainnya Qiraat Quran darinya merupakan Al-
dijabarkan secara komprehensif yang mudah Bazziyy dan Qunbul.
untuk dipahami oleh kalangan peneliti dan Adapun Al-Bazziyy, Beliau
akademisi.6 (Fadli, 2021) merupakan Ahmad ibn Muhammad
ibn 'Abdillah ibn Abi Bazzah Al
C. HASIL DAN PEMBAHASAN Muadzin Al Makiyy, dan memiliki
nama kunyah Abu al-Hasan,
1. Pengertian Qir’at Sab’ah
7
√ Qiroah sab’ah itu apa? Pengertian
Qiroah sab’ah - Info Dalam Islam.
Persada, (n.d.). Retrieved October 19, 2022,
5
Manna‟ Khalil Al-Qaththan, Mabahits fi „Ulum from https://dalamislam.info/qiroah-
al-Qur‟an (t.tp: Mansurat al-„Ashr, t.th), 169 sabah-itu-apa-pengertian-qiroah-
6
Fadli, M. R. (2021). Memahami desain sabah/#Qiroah_sabah_itu_apa
metode penelitian kualitatif. 21(1), 33–54.
https://doi.org/10.21831/hum.v21i1
meninggal dunia di Makkah 250 H. 'Amr dan Beliau merupakan orang
Adapun Qunbul Beliau memiliki yang tsiqah. Ibnu Ma'in berkata:
nama Muhammad ibn 'Abdirrohman “….Dia lebih menguasai bacaan
ibn Muhammad ibn Khalid ibn Sa'id Qiraat Quran dibandingkan Abu
al-Makki al-Makhzumi. Ia memiliki
bakar…”. Ia meninggal dunia 180
nama kunyah Abu 'Amr dan dijuluki
H.120.
Qunbul. Ada yang mengatakan
mereka merupakan Ahlul Bait di
d. Abu 'Amr bin Al 'Alaa'
Makkah yang dikenal dengan
Dia merupakan Ziyad ibn Al
Qanabilah. Ia meninggal dunia di
'Alla' ibn 'Ammar Al Mazani Al
kota Makkah pada tahun 291 H.
Bashri. Beliau meninggal dunia di
Kufah pada tahun 154 H. Dan dua
b. Ibnu 'Amir asy-Syami
orang yang meriwayatkan Bacaan
Beliau adalah 'Abdullah ibn
Qiraat Quran darinya merupakan ad-
'Amir al-Yashubiy seorang hakim di
Duuriyy dan As-Suusiyy.Adapun ad-
Damaskus pada masa kekhalifahan
Duuriyy Beliau merupakan Abu
Walid ibn 'Abdil Malik. Beliau diberi
'Umar Hafsh ibn 'Umar ibn 'Abd
nama kunyah Abu 'Imraan dan
al-'Aziz ad-Duuriyy an-Nahwi. Ad-
Beliau termasuk salah seorang
Duur merupakan nama sebuah
Tabi'in. Ia meninggal dunia di
tempat di Bagdad.Beliau meninggal
Damaskus pada tahun 118 H. Dua
dunia pada tahun 246 H. Sedangkan
orang yang meriwayatkan Bacaan
As-Suuusiyy merupakan Abu Syu'aib
Qiraat Quran darinya merupakan
Shalih ibn Ziyad ibn 'Abdullah As-
Hisyam dan Ibnu Dzakwan.Adapun
Suusiyy meninggal dunia pada tahun
Hisyam Beliau merupakan Hisyam
261 H.(Biografi 7 Imam Qiraat
ibn 'Ammar ibn Nashir al-Qaadhi ad-
Sab’ah - Info Dalam Islam, n.d.)
Damasyqi, diberi nama kunyah Abd
al-Walid. Ia meninggal dunia di
e. Hamzah al-Kuufi
tahun 240 H.Sedangkan Ibnu
Dia addalah Hamzah bin
Dzakwan Beliau merupakan
Habib bin 'Imarah az-Zayyat al-
'Abdullah ibn Ahmad ibn Basyir ibn
Faradhi at-Taimy, diberi nama
Dzakwan al-Qurasi ad-Damasyqi dan
kunyah Abu 'Imarah. Ia meninggal
diberi nama kunyah Abu 'Amr. Ia
dunia di Bahlawan pada masa
meninggal dunia di Damskus pada
kekhalifahan Abu Ja'far al-Manshur
tahun 242 H.
pada tahun 156 H. Dua orang yang
meriwayatkan Bacaan Qiraat Quran
c. 'Asyim al-Kuufi.
darinya merupakan Khalaf dan
Dia merupakan 'Ashim ibn
Abi an-Najuud, ada yang Khalad.Adapun Khalaf Beliau
menamainya Ibnu Bahdalah Abu merupakan Khalaf ibn Hisyam al-
Bakar dan Beliau merupakan salah Bazzaz, diberi nama kunyah Abu
seorang tabi'in, meninggal dunia di Muhammad, meninggal dunia di
kufah pada tahun 128 H.Dua orang Baghdad pada tahun 229 H.
yang meriwayatkan Bacaan Qiraat Sedangkan Khallad Beliau
Quran darinya Beliau merupakan merupakan Khallad ash-Shairafi
Syu'bah dan Hafs. Syu'bah Beliau al-Kuufi, diberi nama kunyah Abu
merupakan Abu Bakar ibn Syu'bah 'Isa, dan meninggal dunia disana
ibn 'Abbas ibn Salim Al Kuufi, pada tahun 220 H.
meninggal dunia di Kufah pada f. Nafi' al-Madani
tahun 193 H.Sedangkan Hafs Dia merupakan Abu Ruwain
Beliau merupakan Hafs Sulaiman Nafi' ibn 'Abdirrahman ibn Abi
ibn al-Mughiroh al-Bazzaz al- Nu'aim al-Laitsiy, berasal dari
Kuufiy, diberi nama kunyah Abu Ashfahan dan meninggal dunia di
Madinah pada tahun 169 H. Dua thabaqah sahabat misalnya, ada yang
orang yang meriwayatkan Bacaan bersumber dari dua (2) sahabat, tiga
Qiraat Quran darinya merupakan (3) sahabat, empat (4) sahabat, lima
Qaaluun dan Warasy. Qaaluun (5) sahabat, bahkan ada pula yang
Beliau merupakan 'Isaa ibn Mainaa bersumber dari tujuh (7) sahabat.
al-Madani seorang pengajar bahasa Namun tidak ada keseimbangan pada
arab, memiliki nama kunyah Abu thabaqah setelahnya. Dalam
Musa, dan nama Qaaluun merupakan perspektif „Ulum al-Hadits bentuk
julukannya. Dan diriwayatkan bahwa sanad seperti itu dinamakan sanad
Nafi' menjulukinya dengan julukan masyhur (Ahad berkualifikasi
tersebut sebab bagusnya bacaannya, masyhur). Sehingga sanad qiraah
kata Qaaluun dalam bahasa romawi sab‟ah dari masing-masing Imam
berarti bagus. Ia meninggal dunia di qiraah kepada Rasulullah Saw tidak
Madinah pada tahun 220 H. masuk kategori mutawatir. Sebab,
Sedangkan Warasy Beliau tidak terpenuhinya unsur-unsur sanad
merupakan 'Utsman ibn Sa'id ibn al- mutawatir sebagaimana telah
Mishri memiliki nama kunyah Abu ditetapkan para pakar „Ulum al-
Sa'id dan Warasy merupakan nama Hadits, yaitu tidak terpenuhinya
julukannya. Beliau dijuluki dengan unsur jumlah perawi dan tidak
julukan tersebut ada yang adanya keseimbangan jumlah perawi
mengatakan sebab kulitnya yang pada masing-masing thabaqah.
sangat putih. Beliau meninggal dunia
di Mesir pada tahun 197 H. Sementara itu, tentang
kualitas masing-masing sanad qiraah
g. Al Kisa'i Al Kuufi sab‟ah adalah sahih berdasarkan
Ia merupakan 'Ali ibn beberapa pertimbangan dan argumen
Hamzah, Imam ahli Nahwu kalangan berikut: Pertama, Adanya
Kufah, diberi nama kunyah Abd al- persambungan sanad. Berdasarkan
Hasan, Mula al-Kisaa'i sebab Beliau i‟tibar sanad pada masing-masing
ihram memakai Kisaa' (kain penutup sanad qiraah sab‟ah dapat dinilai
Ka'bah). Ia meninggal dunia di bahwa sanad para perawi qiraah
Ranbawaih salah satu daerah di bersambung (muttashil) dengan
perkampungan Ar-Ray, ketika argumen berikut:
hendak menuju ke Khurasan bersama a) Dari segi umur
ar-Rasyid pada tahun 189 H. Dua memungkinkan mereka
orang yang meriwayatkan Bacaan untuk liqa` (bertemu).
Qiraat Quran darinya merupakan b) Mereka ber-talaqqi karena
Abu Harist dan Hafs ad-Duuriy. memiliki hubungan antara
Adapun Abdul Harist Beliau guru dan murid.
merupakan al-Laits ibn Khalid al- c) Domisili para perawi tidak
Baghdadi, meninggal dunia pada berjauhan dan masih di
tahun 240 H. Sedangkan Hafs ad- sekitar wilayah Arab dan
Duuriy merupakan perawi yang sekitarnya, yakni Mekah,
meriwayatkan Bacaan Qiraat Quran Madinah, Damaskus, Kufah,
dari Abi 'Amr.  dll.
d) Berdasarkan Shighat
3. Perawih dan Sanad qira’at sab’ah Tahammul wa al-Ada`, yakni
lambang- lambang
Secara umum, kuantitas periwayatan, bahwa semua
sanad qiraah sab‟ah dari masing- perawi menggunakan
masing Imam qiraah kepada lambang periwayatan
Rasulullah Saw. berjumlah banyak qara`a „ala, yang
namun bervariasi dalam setiap merupakan bagian dari
thabaqah (tingkatannya). Pada aspek ketersambungan sanad
al- mutawatir berdasarkan kaidah-kaidah
Qira`ah.Sehinggadipastikan mutawatir menurut perspektif hadis,
murid bertemu dengan khususnya dalam hal jumlah perawi
gurunya. dan keseimbangan perawi pada
e) Bentuk periwayatannya, setiap tingkatan.8
diriwayatkan secara bi al-
Lafzhi, dengan alasan 1) Ibn „Amir
semua perawi Nama lengkapnya: Abdullah ibn
menghadapkan qiraah-nya „Amir al-Yahshabi (8-118 H). ia
kepada gurunya. membaca al-Qur‟an dari al-
Mughirah ibn Abi Syihab al-
Kedua, Dari segi ke-‟adalah-an Makhzumi dan Abu al-Darda‟. Al-
dan ke-dhabt-an, dapat dinyatakan Mughirah membaca dari Usman ibn
bahwa masing-masing jalur qiraah Affan, sementara Usman ibn Affan
adalah „adl dan dhabt. Dari penilaian dan Abu al-Darda‟ membaca dari
para kritikus, secara umum Nabi Saw.
dinyatakan dengan pernyataan positif
(ta‟dil) sehingga sanadnya kuat. Dua orang rawi qira’at Ibn Amir:
Dengan demikian, sanad masing-
masing qiraah sab‟ah berdasarkan a) Hisyam
parameter atau kaidah-kaidah Ilmu Nama lengkapnya: Hisyam Ibn
Hadis dapat dinyatakan sahih. Ahmad al-Dimasyqi (w. 245 H).
Walaupun ada beberapa perawi yang b) Ibn Zakwan
berkualifikasi rendah (tidak tsiqah) c) Nama lengkapnya: Abdullah Ibn
namun terdapat sanad lain (syahid Ahmad Ibn Zakwan al-Dimasyqi (w.
dan muttabi‟). Selain itu, para 242 H).
perawi qiraah yang berkualifikasi 2) Ibn Kasir
rendah menurut jarh wa at-Ta‟dil Nama lengkapnya: Abu Muhammad
bagi periwayat hadis tersebut, karena Abdullah ibn Kasir al-Makki (45-
mereka lebih fokus pada qiraah. 120). Ia membaca al-Qur‟an dari
Sehingga ada pernyataan bahwa Abdullah ibn al-Sa‟ib, Mujahid
perawi tersebut berderajat tsiqah, ibnJabr, dan Dirbas. Abdullah ibn al-
tsabt dan mutqin dalam bidang Sa‟ib membaca dari Ubay ibn Ka‟ab
qiraah namun lemah dalam bidang 40Malik Madaniy dan Hamim Ilyas,
hadis. Mengungkap Rahasia Al-Qur‟an
Berdasarkan temuan tersebut, (Bandung: Mizan,1995), 134.31 dan
bahwa sanad qiraah sab‟ah secara Zayd ibn Sabit. Sementara Ubay ibn
umum adalah sahih. Sekalipun Ka‟ab, Umar ibn Khaththaban Zayd
terdapat beberapa rawi yang ibn Sabit membaca dari nabi Saw.
berkualifikasi tidak tsiqah, tapi
secara umum para perawinya Dua orang rawi qira’at Ibn Kasir:
berkualifikasi tsiqah. Dengan a) Al-Bazzi
demikian, sanad qiraah sab‟ah Nama lengkapanya: Ahmad Ibn
adalah sahih. Muhammad ibn Abi Bazzah
alMakki (w. 250 H)
Sementara itu, terkait b) Qunbul
kemutawatiran sanad qiraah sab‟ah Nama lengkapnya: Muhammad ibn
dari imam qiraah kepada Abd al-Rahman al-Makki (w.291 H)
Rasulullah Saw bahwa berdasarkan 3) Ashim
hasil penelitian yang telah Nama lengkapnya: „Ashim ibn al-
peneliti lakukan berdasarkan Najud al-Asadi (w. 129 H). Ia
parameter Ilmu Hadis, ternyata sanad 8
Muhammad, Ahsin Sakho, and Sasa Sunarsa.
qiraah sab‟ah dari masing- masing 2020. “| M. Darwis Hide, Ahsin Sakho
Imam qiraah tidak mencapai derajat Muhammad, Sasa Sunarsa.” 05: 1–22
membaca al-Qur‟an dari Abu Abd Nama lengkapnya: Khalaf ibn
al-Rahman al-Simi. Abu Abd Hisyam al-Bazzar (w. 229 H).
alRahman membaca dari ibn 6) Nafi‟
Mas‟ud, Usman ibn Affan, Ali ibn Nama lengkapnya: Nafi‟ ibn Abd al-
AbiThalib, Ubay ibn Ka‟ab dan Rahman ibn Abi Nu‟aym al-Laysi
Zayd ibn Sabit. Para sahabat tersebut (w. 169 H.). Ia membaca al-Qur‟an
menerima bacaan al-Qur‟an dari dari „Ali ibn Ja‟far, Abd alRahman
Nabi Saw. ibn Hurmuz Muhammad ibn Muslim
al-Zuhri, dan lain-lain. Mereka
Dua orang rawi qira’at „Ashim: semua bersambung sanadnya secara
shahih kepada Nabi Saw.(Alifiah,
a) Hafsh 2015)
Nama lengkapnya: Hafsh ibn
Sulayman al-Duri (w. 180 H) Dua orang rawi qira’at Nafi‟:
b) Syu‟bah
Nama lengkapnya: Abu Bakr a) Warasy
Syu‟bah ibn „Iyasi (w. 193 H)32 Nama lengkapnya: „Usman ibn
4) Abu „Amr Sa‟id al-Mishri (w. 197 H.)
Nama lengkapnya: Abu Amr Zabban b) Qalun
ibn al-A‟la ibn „Ammar (68-154 H). Nama lengkapnya: „Isa ibn Mina‟
Ia membaca al-Qur‟an dari Abu (w. 220 H.)
Ja‟far Yazid ibn Qa‟qa‟ dan 7) Al-Kisa‟I
Hasanal-Bashri. Hasan al-Bashri Nama lengkapnya: Abu Hasan „Ali
membaca dari al-Haththan dan Abu ibn Hamzah al-Kisa‟I (w. 187 H.). Ia
al- Aliyah. Abu al-„Aliyah membaca membaca Al-Qur‟an dari Hamzah,
dari Umar ibn al-Khaththab dan Syu‟bah, Ismail ibn Ja‟far, dan lain-
Ubay ibn Ka‟ab. Kedua sahabt yang lain. Mereka semua bersambung
disebut terakhir ini membaca sanadnya kepada Nabi Saw.
alQur‟an dari Nabi Saw.
Dua orang rawi qira’at al-Kisa‟i:
Dua orang rawi qira’at Abu Amr:
a) Al-Duri
a) Al-Duri Nama lengkapnya: Hafsh ibn „Umar
Nama lengkapnya: Hafsh ibn „Amr al-Duri (w. 246 H.)
al-Duri (w. 246 H) b) Abu al-Haris
b) Al-Susi Nama lengkapnya: al-Lays ibn al-
Nama lengkapnya: Abu Syu‟ayb Khalid al-Baghdadi (w. 242 H.)9
Shalih ibn Ziyad al-Susi (w. 261H)
5) Hamzah
Nama lengkapnya: Hamzah ibn
Hubayb ibn al-Ziyyat al-Kufi (80-
156H). Ia membaca al-Qur‟an dari
„Ali Sulayman al-„Amasy, Ja‟far KESIMPULAN DAN SARAN
alShadiq, Hamran ibn A‟yan,
Manhal ibn „Amr, dan lain-lain. Kesimpulan
Mereka semua bersambung sanadnya
kepada Nabi Saw. Qiraat Sab’ah adalah qiraat dengan
pengucapan tiap katanya melalui aliran
Dua orang rawi qira’at Hamzah: (mazhab) para imam qiraat yang jumlahnya
ada tujuh, dan bacaan imam itu berdasarkan
a) Khallad pada riwayat yang sampai kepada Raslullah
Nama lengkapnya: Khallad ibn SAW. Adapun tujuh imam itu antara lain
Khalid al-Shirafi (w. 220 H.) 9
41Hasanuddin AF, Anatomi Al-Qur‟an:
b) Khalaf
Perbedaan Qira‟at dan Pengaruhnya terhadap
Istinbath Hukum dalam Al-Qur‟an, 146-149.
adalah Imam Nafi’ Al-Madani, Imam Ibnu
Amir As Syami, Imam Ashim Al Kufi, Imam
Hamzah Al – Kufi, Imam Abu Amr bin ‘Ala
dan Imam Ibnu Katsir.

Saran

Kami tentunya masih menyadari jika


makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kata kesempurnaan.
Kami akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber
kritik yang membangun dari para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

√ Qiroah sab’ah itu apa? Pengertian Qiroah


sab’ah - Info Dalam Islam. (n.d.).
Retrieved October 19, 2022, from
https://dalamislam.info/qiroah-sabah-
itu-apa-pengertian-qiroah-sabah/
#Qiroah_sabah_itu_apa

Alifiah, B. (2015). Reduction, Display,. c, 1–


96.

Biografi 7 Imam Qiraat Sab’ah - Info Dalam


Islam. (n.d.). Retrieved October 19,
2022, from
https://dalamislam.info/biografi-7-
imam-qiraat-sabah/

Fadli, M. R. (2021). Memahami desain


metode penelitian kualitatif. 21(1), 33–
54. https://doi.org/10.21831/hum.v21i1.

Muhammad, A. S., & Sunarsa, S. (2020). |


M. Darwis Hide, Ahsin Sakho
Muhammad, Sasa Sunarsa. 05, 1–22.

(√ Qiroah Sab’ah Itu Apa? Pengertian


Qiroah Sab’ah - Info Dalam Islam,
n.d.)

Muhammad, Ahsin Sakho, and Sasa Sunarsa.


2020. “| M. Darwis Hide, Ahsin Sakho
Muhammad, Sasa Sunarsa.” 05: 1–22.

Anda mungkin juga menyukai