Anda di halaman 1dari 9

MEMAHAMI PARA QURRO ASL-ASSABA’AH: RAWI DAN SANADNYA

Elsa, Iswar Fahmi Ahmad Taufiq


Program Studi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah

Institut Agama Islam Negeri Palopo, elsatamrin79@gmail.com, iswarfat15@gmail.com

ABTRSACT

The theme of this research discusses the challenge of Qurraa 'Asl-assaba'ah (7 qiraat experts).
Qurro' Asl-assaba'ah are seven ahruf given by specialists in the field of study of the Qur'an that
they are seven modes or ways of reading there are two types of words in the Quran, words that can
only be read in one direction and words that can only be read in one direction. words that can be
read in different ways. The first type of word forms a major part of the Qur'an and the second type
forms the basis of what is known as qira'at (mode of recitation). In the study of the science of
commentary, there are seven Qurro 'Asl-assaba'ah, each of which was brought and popularized by a
qiraat priest with seven different ways or schools of thought in pronouncing the sentences in the
Qur'an that have been determined by the priests. qiraat expert with a strong chain to the Messenger
of Allah. and different from other sects. The purpose of this article is to understand the Qurro' Asl-
assaba'ah regarding the narrators and their sanad.

Keywords: Qurro 'Asl-assaba'ah, imam expert qira‟at, narrators and sanad.

ABSTRAK

Tema penelitian ini membahas tantang Qurraa‟ Asl-assaba‟ah (7 ahli qiraat). Qurro‟ Asl-assaba‟ah
adalah tujuh ahruf yang diberikan oleh para spesialis di bidang studi al-Qur‟an bahwa mereka
adalah tujuh mode atau cara bacaan ada dua jenis kata dalam Quran, kata-kata yang hanya bisa
dibaca satu arah dan kata-kata yang bisa dibaca dengan cara yang berbeda. Jenis kata pertama
merupakan bagian utama dari al-Quran dan jenis kedua merupakan dasar dari apa yang dikenal
sebagai qira‟at (mode bacaan). Dalam kajian ilmu tafsir, terdapat tujuh Qurro‟ Asl-assaba‟ah yang
masing-masing dibawa dan di populerkan oleh seorang imam qiraat dengan tujuh macam cara atau
mazhab dalam mengucapkan kalimat-kalimat di dalam al-Qur‟an yang telah ditetapkan oleh para
imam ahli qiraat dengan sanad yang kokoh kepada Rasulullah saw. dan berbeda dengan mazhab
yang lain. Tujuan dari artikel ini adalah untuk memahami para Qurro‟ Asl-assaba‟ah mengenai
rawi dan sanadnya.

Kata kunci: Qurro’ Asl-assaba’ah, imam ahli qira‟at, rawi dan sanad.
A. PENDAHULUAN

Al-Qur‟an merupakan kitab suci umat yang berdiri sendiri sebagaimana mereka
islam yang diturunkan kepada nabi lakukan terhadap ilmu-ilmu syariat lainnya,
Muhammad sebagai petunjuk untuk umat sehingga mereka menjadi imam dan ahli
manusia, yang selalu dikaji sejak zaman qira‟at yang diikuti dan dipercaya bahkan dari
klasik sampai modern sekarang ini dalam generasi ini dan generasi sesudahnya terdapat
berbagai aspeknya. Mulai dari aspek tujuh orang terkenal sebagai imam yang
turunnya, sejarah pembukuannya, kepada mereka dihubungkanlah (dinisbahkan)
penafsirannya, aspek kandungan maknanya, qira‟at hingga sekarang ini.
aspek gramatikanya, samapai pada aspek
membacanya (qira‟at).1 Qira‟at ini ditetapkan Ketujuh orang imam yang terkenal
berdasarkan sanad-sanadnya sampai kepada sebagai ahli qira‟at (Qurro‟ Asl-assb‟ah) di
Rasulullah. Periode Qurro‟ (ahli atau imam seluruh dunia di antara nama-nama tersbut
qira‟at) yang mengajarkan bacaan Qur‟an ialah: Abu „Amr (68-154 H), Nafi‟ Al-
kepada orang-orang menurut cara mereka Madany (70-169 H), „Asim (127/128 H),
masing-masing adalah dengan berpedoman Hamzah Kufy (80-156 H), al-Kisa‟i (119-189
kepada masa para sahabat. H), Ibn „Amir (21-118 H) dan Ibn Kasir(45-
120 H).2
Diantara para sahabat yang terkenal
mengajarkan qira‟ah ialah: Ubai, Ali, Zaid bin B. METODE PENELITIAN
Sabit, Ibn Mas‟ud, Abu Musa al- Asy‟ari dan
lain-lain. Dari mereka itulah sebagian besar Metode dalam penelitian ini yaitu metode
sahabat dan tabi‟in di berbagai negeri belajar kualitatif study pustaka (library research)
qira‟at. Mereka semuanya bersandar kepada dengan cara pengumpulan data dari berbagai
Rasulullah. Lebih lanjut ia menjelaskan, literatur mencari atau sumber seperti buku,
segolongan besar sahabat mempelajari qira‟at jurnal, artikel, dan berbagai riset. Hasil
dari Ubai, diantaranya Abu Hurairah, Ibn penelitian kualitatif ini adalah jenis penelitian
Abbas dan Abdullah bin Sa‟ib. Ibn Abbas yang digunakan dalam pengumpulan
belajar pula kepada Zaid. Kemudian kepada informasi dan data secara mendalam melalui
para sahabat itulah sejumlah besar tabi‟in berbagai literature, buku, catatan, majalah,
disetiap negeri mempelajari qir‟at. Diantara referensi lainnya, serta hasil penelitian
para tabi‟in tersebut ada yang tinggal di sebelumnya yang relevan, untuk mendapatkan
Madinah yaitu Ibnul Musayyab, „Urwah, jawaban dan landasan teori mengenai masalah
Salim, Umar bin Abdul Aziz, Sulaiman dan yang diteliti.
‟Ata‟, keduanya putra Yasar, Mu‟az bin Haris
yang terkenal dengan Mu’az al-Qari’, Adapun fungsi dan tujuan penelitian
Abdurrahman bin Hurmuz al-A‟raj, Ibn kualitatif study pustaka yaitu dalam penelitian
Syihab az-Zuhri, Muslim bin Jundab, dan kepustakaan, penulusuran lebih dari pada
Zaid bin Aslam. sekedar melayani fungsi-fungsi persiapan
kerangka penenlitian dalam mempertajam
Berdasarkan pada hasil penelitian pada metodologi atau memperdalam kajian teoritis.
permulaan abad pertama hijriah di masa Penelitian kualitatif study pustaka dapat
tabi‟in, tampil sejumlah ulama yang sekaligus memanfaatkan sumber kepustakaan
membulatkan tenaga dan perhatiannya untuk sumber data penelitiannya, tanpa
terhadap masalah qira‟at secara sempurna melakukan penelitian lapangan.
karena keadaan menuntut demikian, dan
menjadikannya sebagai suatu disiplin ilmu

1 2
Drs.zumroni (Kudus Jateng: Qiraat sab‟ah: Manna Khalil al-Qattan (Bogor: Qira‟at Qur‟an
pemaknaan dan varian bacaannya) 2014 hlm 72 dan Para Ahlinya), 2016 hlm 245-246
Adapun sumber data dari penelitian Seorang qadi (hakim) di Damaskus pada
kualitatif study pustaka ini bersifat masa pemerintahan Walid Ibnu Abdul
kepustakaan atau berasal dari literature Malik. Panggilannya adalah Abu Imran. Dia
diantaranya buku, jurnal, dan lain sebagainya. seorang tabi‟in, belajar qira‟at dari Al-
Sumber data dalam penelitian ini di bedakan Mughira Ibnu Abi Syihab al-Mahzumi dari
menjadi sumber primer dan sekunder. 1) Usman bin Affan dari Rasulullah saw. Ia
Sumber primer adalah sumber data pokok wafat di Damaskus pada tahun 118 H. Orang
yang langsung di kumpulkan peneliti dari yang menjadi murid dalam qira‟atnya adalah
objek penelitian, yaitu: buku/artikel yang Hisyam dan Ibnu Dzakwan.5
menjadi objek dalam penelitian ini. 2) Sumber
sekunder adalah sumber tambahan yang Ibnu Amir belajar ilmu qira‟at dari Abu
menurut peneliti menunjang data pokok, yaitu ad-Darda‟, al-Mughirah bin Abi Syihab,
buku/artikel berperan sebagai pendukung Mu‟awiyah bin Abi Sufyan, an-Nu‟man bin
buku/artikel primer unutuk menguatkan Basyir, Wailah bin al-Aqsa‟, dan Fadhlah
konsep yang ada dalam buku/artikel primer.3 bin „Ubaid, bahkan dalam satu riwayat
beliau telah memperdengarkan seluruh al-
C. HASIL DAN PEMBAHASAN Qur‟an kepada Khalifah Usman bin Affan.
Murid-murid beliau adalah Yahya bin al-
1. Pengertian Qurro‟ Asl-assab‟ah Harits, saudaranya „Abd ar-Rahman bin Abi
al-Muhajir, Sa‟id bin Abd al-Aziz, Khallad
Qurro‟ Asl-assb‟ah adalah tujuh imam bin Yazid, dan Yazid bin Abi Malik. Beliau
ahli qira‟at dengan tujuh macam cara adalah seorang imam penduduk Syam salam
membaca al-Qur‟an yang berbeda, disebut bidang qira‟at bahkan qira‟atnya diikuti
Qurro‟ asl-assb‟ah karena ada tujuh imam seluruh penduduk Syam selama 500 tahun,.
qira‟at yang terkenal masyhur yang masing- Beliau meninggal dunia di Damasycus tahun
masing memiliki langgam bacaan tersendiri. 118 H.6
Tiap imam qira‟at memiliki dua orang murid
yang bertindak sebagai perawi, tiap perawi b. Ibnu Katsir
tersebut juga memiliki perbedaan dalam cara
membaca al-Qur‟an, sehingga ada empat belas Nama lengkapnya adalah Abu
cara membaca al-Qur‟an yang masyhur. Muhammad Abdullah Ibnu Katsir ad-Dari
Perbedaan cara membaca itu sama sekali al-Makki. Lahir di desa Mijdal dalam
bukan dibuat-buat, baik dibuat oleh imam wilayah Bushara (Bashrah), tahun 700
qira‟at maupun perawinya. Cara membaca H/1301 M. Oleh karena itu ia mendapat
tersebut merupakan ajaran Rasulullah dan predikat al-Busharawi (orang Bushra). Ia
memang seperti itulah al-Qur‟an diturunkan. adalah imam dalam hal-hal qira‟at di Mekah.
Sedikitnya, ada tujuh macam bacaan yang Ibnu Katsir adalah seorang tabi‟in yang
berkembang di dunia Islam dalam pernah hidup bersama Abdullah Ibnu Jubair,
membacakan ayat-ayat al-Qur‟an sesuai Abu Ayyub al-Ansari dan Anas Ibnu Malik.
dengan dialek umat di suatu daerah.4 Dia wafat di Mekah pada tahun 120 H. Ibnu
Katsir belajar qira‟at kepada Abdullah bin
2. Imam Qurro‟ Asl-assb‟ah as-Saib. Murid-murid beliau Ismail bin
a. Ibnu Amir Abdullah al-Qisth, Ismail bin Muslim, Jarir
Nama lengkapnya adalah Abdullah bin bin Hazim, al-Harits bin Qudamah, Hammad
„Amir al-Yahsubi lahir di Dhi‟ah tahun 8 H. bin Salamah, Hammad bin zaid, Sulaiman
bin alMughirah, Thalhah bin „Amr,
3
R. Poppy Yaniawati (Unpas Jabar: Penelitian
5
Study Kepustakaan, Library Research) 2020 hlm Muhammad Ali-Ash-Shabuni (Bandung: Qari
11-16 Tujuh yang Masyhur) 1999 hlm 380
4 6
IAIN Kendari (Kendari: stratrgi bimbingan Syekh. Dr. H. Muhammad Roihan Nasution, MA
qira‟ah assab‟ah) 2016 hlm 9-10 (Medan: Qira‟at sab‟ah) 2019 hlm 13-14
Abdullah bin Zaid, Abd al-Malik bin Juraij, Isma‟il bin Mujalid, al-Hakam bin Zhahir,
Wahab bin Zam‟ah, Sufyan bin „Uyainah Hammad bin Salamah, Hammad bin Zaid,
dan lain-lain.7 Hammad bin „Amr, Sulaiman bin Mahran
al-A‟masy, Salam bin Sulaiman, Syaiban bin
Ibnu Katsir berasal dari keluarga Mu‟awiyah, dan adh-Dhahhaq bin Maimun.
terhormat. Ayahnya seorang ulama Beliau adalah seorang pakar qira‟at yang
terkemuka dimasanya, Syihab al-Din Abu fasih, dan memiliki suara yang sangat
Hafsh, Amr Ibnu Katsir bin Dhaw‟ Ibnu merdu. Abu Ishaq as-Sabi‟iy berkata: „„Saya
Zara‟ al-Qurasyi, pernah mendalami tidak pernah melihat orang yang lebih qari‟
madzhab Hanafi, kendati menganut dari „Ashim an-Najudy‟‟ dan Hasan bin
madzhab Syafi‟i setelah menjadi khatib di Shalih berkata: “Saya tidak pernah melihat
Bushra. Ibnu Katsir berkata dalam biografi orang yang paling fashih dari „Ashim‟‟
ayahnya bahwa ayahnya wafat pada tahun Beliau meninggal dunia di al-Kufah tahun
703 H. Ketika usianya tiga tahun. Dalam 127 H.9
usia kanak-kanak, setelah ayahnya wafat,
Ibnu katsir dibawa kakaknya (kamal al-Din„ d. Abu „Amr
Abd al-Wahhab) dari desa kelahirannya ke
Damaskus. Di kota inilah ia tinggal hingga Nama lengkapnya adalah Abu Amar
akhir hayatnya. Karena perpindahan ini, ia Zabban Ibnul Ala Ibnu Ammar al-Bashri,
mendapat predikat al-dimasyqi (orang seorang guru besar pada rawi. Disebut juga
Damaskus). dengan nama Yahya. Menurut sebagian
orang, nama Abu Amr adalah nama
c. Ashim Al-Kufi panggilannya Beliau wafat di Kufah pada
tahun 154 H. Abu Amr juga dikenal dengan
Nama lengkapnya adalah Ashim Ibnu sebutan al-Basri. Mengingat guru-gurunya
Abi An-Nujud Al-Asadi. Disebut juga berasal dari Bashrah, dan ia sendiri
dengan Ibnu Ammar Al-Bashri, seorang bertempat tinggal di Bashrah. Abu „Amr
guru besar pada rawi. Disebut juga dengan adalah ulama dalam multi displin tidak
Yahya. Menurut sebagian orang, nama Abu hanya dalam bidang qira‟at, hal ini
Amr adalah nama panggilannya. Beliau sebagaimana komentar beberapa ulama
wafat di Kufah pada tahun 154 H. Ashim al- setelahanya seperti Abu Ubaidah yang
Kufi adalah seorang tabi‟in yang memuji intelektual Abu „Amr, bahkan Abu
mempunyai gelar Abu Bakar. Ia wafat pada Ubaidah melihat sendiri kitab-kitab atau
tahun 127/128 H. Diriwayatkan oleh referensi intelektual Abu „Amr
Syu‟bah pada tahun 193, dan oleh hafshah kuantitasanya atau jumlahnya memenuhi
pada tahun 180 H.8 rumah sampai atap-atap

Ashim al-Kufi belajar Qira‟at kepada Selain imam qira‟at ia juga memiliki
Anas bin Malik, Zar bin Hubaisy, Abu „Abd kapabilitas yang komprehensif dalam
ar-Rahman as-Salamy, Abu „Umar, dan asy- bahasa. Mata rantai sanad bacaan imam ini
Syaibany. Diantara murid-murid beliau adalah bahwa ia membaca dari beberapa
adalah Aban bin Taghlub, Aban bin Yazid guru, di antaranya Anas bin Malik, Hasan al-
al-„Aththar, al-Hasan bin Shalih, Hafash bin Bashri, Hamid bin Qais al-„Araj, Abu al-
Sulaiman, Abu Bakar Syu‟bah bin „Aiyasy, Aliyah, Rafi‟ bin Mahran al-Riyahi, Sa‟id
bin Jabir, Syaibah bin Nashah, Ashim bin
7
Ibn al-Jazary, Jil 1, h. 397-398. Ibn Mujahid, Abi al-Najud, Abdullah bin Ishaq al-
h.65-69, Ibn Khalkan, Ahmad bin Hadrami, Abdullah bin Katsir al-Makki,
Muhammad,Wafiyat al-A‟yan Wa Anba‟ Abna‟
az-Zaman, Dar Shadir, Beirut, 1970, Jil.3,h. 41.
8 9
Muhammad Ali-Ash-Shabuni (Surabaya: Imam Syekh. Dr. H. Muhammad Roihan Nasution, MA
Ahli Qira‟at Yang Tujuh) 1983 hlm 439 (Medan: Qira‟at sab‟ah) 2019 hlm 14
„Atha‟ bin Abi Rabah, Ikrimah bin Khalid menyaingimu yaitu Al-Qur‟an dan faraidh”
al-Makhzumi, Ikrimah (budak) Ibnu Abbas dan „Ubaidullah berkata: “Menurut biasanya
dan Mujahid bin Jabir, dan lain-lain. Abu Hamzah mengajar murid-muridnya sampai
Ja‟far Yazid bin al-Qa‟da‟ dan Hasan al- masuk waktu Zuhur, lalu beliau shalat empat
Basri. Hasan membaca dari Hattan dan Abu rakaat, kemudian shalatnya disambung
„Aliyah. Abu „Aliyah mendapat bacaan dari sampai shalat Ashar, begitu juga antara
Umar bin al-Khattab dan Ubay bin Ka‟ab. Maghrib dengan Isya. Dan Yahya bin Mu‟in
Keduanya dari Rasulullah Saw. Sedangkan berkata, saya mendengar Muhammad bin
murid-murid dari Abu „Amr antara lain: Fudhail berkata: „„Saya tidak mengira bahwa
Ishaq bin Yusuf bin Ya‟qub al-Anbari atau Allah swt. akan menolakkan bala dari
yang terkenal dengan al-Azraq. Syuja‟ Ibn penduduk al-Kufah kecuali dengan
Abi Qarib al-Ashmu‟i dan Yahya ibn al- Hamzah”. Beliau wafat pada zaman khilafah
Mubarak al-Yazidi, Ya‟la bin „Ubaid, Yunus Abu Ja‟far al- Mansyur tahun 156 H.
bin Habib dan Muhammad bin Hasan bin
Abi Sarah dan Imam Sibawaih.10 f. Imam Nafi

e. Hamzah Al-Kufy Nama lengkapnya adalah Nafi‟ bin Abd


ar-Rahman bin Abu Nua‟im, Abu Ruaim al-
Nama lengkapnya adalah Hamzah Ibnu Laitsy, berasal dari Ashfahan, seorang yang
Habib Ibnu Imarah Az-Zayyat Al-Fardhi At- saleh dan dipercaya, seorang imam qira‟at di
Thaimi, seorang bekas hamba Ikrimah Ibnu al-Madinah al-Munawwarah. Beliau belajar
Rabi At-Thaimi. Dipanggil dengan Ibnu qira‟at dari para tabi‟in al-Madinah seperti
Imarah, wafat di Hawan pada masa khalifah Abu Ja‟far al-Qari‟, Yazid bin Ruman,
Abu Jafar Al-Manshur tahun 156 H. Muslim bin Jundub, Shalih bin Khawat, al-
Menurut sebagian riwayat beliau bertemu Ashbagh bin Abd al-„Aziz an-Nahwy, Abd
dengan sebagian sahabat Nabi Muhammad ar-Rahman bin Qasim bin Muhammad bin
saw. Beliau belajar qira‟ah kepada Sulaiman Abu Bakar ash-Shiddiq dan Abd ar-Rahman
al-A‟masy, Hamran bin A‟yun, Abu Ishaq bin Hurmuz. Abu Qurrah bin Thariq berkata:
as-Sabi‟y, Muhammad bin Abd ar-Rahman Saya mendengarnya (Nafi‟) berkata: „„Saya
bin Abi Laila, Ja‟far bin Muhammad ash- belajar Qira‟ah dari 70 orang tabi‟in”.
Shadiq dan lain-lain. Di antara murid-murid
beliau Ibrahim bin Adham, Ibrahim bin Imam Nafi‟ mengajarkan qira‟at lebih
Ishaq bin Rasyid, Ibrahim bin Tha‟mah, dari 70 tahun sehingga diangkat sebagai
Ibrahim bin „Ali al-Azraq, Ishaq bin Yusuf kepala qurra‟ di al-Madinah. Ibnu Mujahid
al-Azraq, Israil bin Yunus as-Sabi‟y, Bakar berkata: “Nafi‟ adalah imam qira‟at di al-
bin „Abd ar-Rahman, al-Hasan bin „Athiyah, Madinah setelah para tabi‟in, dan beliau
Salim bin Manshur, Sufyan ats-Tsaury, mengetahui berbagai wujuh qira‟at. Murid-
Syarik bin Abdullah, Zakaria bin Yahya bin murid beliau tersebar di berbagai kota dan
al-Yaman. daerah Arab ketika itu” Di antaranya:. Di
Madinah: Isma‟il bin Ja‟far, „Isa bin
Beliau menjadi imam qira‟at di al-Kufah Wardan, Sulaiman bin Muslim, Malik bin
setelah Imam „Ashim, dan beliau seorang Anas, Ishaq bin Muhammad, Abu Bakar dan
yang pakar dalam ilmu faraidh dan seorang Isma‟il bin Abu Uwais, Ya‟quf bin Ja‟far,
peniaga yang „abid dan wara‟. Imam Abu „Abd ar-Rahman bin Abu az-Zanad, Isa Bin
Hanifah pernah berkata kepada Hamzah Mina Qalun, Sa‟ad bin Ibrahim, Muhammad
“Dua perkara yang engkau dapat bin Umar al-Waqidy, az-Zubair bin „Amir,
mengalahkan kami dan kami tidak dapat Khalaf bin Wadhdhah dan lain-lain. Di
Mesir: Musa bin Thariq, Abu Qurrah al-
Yamany, „Abd al-Malik bin Qarib al-
10
Eni Zulaiha, Muhammad Dikron (Bandung: Ashmu‟iy, Khalid bin Mukhallad al-
Qira‟at Abu „Amr) 2020 hlm 80-81
Qathwany, Abu „Amr bin al-„Ala‟, Abu ar- bin Nafi‟ bin Abi Bazzah al-Makky.
Rabi‟ az-Zahrany, Kharijah bin Mush‟ab al- Lahir di Mekah tahun 170 H, muzzin di
Khurasany, Khalaf bin Nizar al-Aslamy, masjid al-Haram, pakar ilmu qira‟at di
Warasy dan Abdullah bin Wahab dan lain- Makkah al-Mukarramah dan orang
lain.Beliau meninggal dunia di al-Madinah yang paling banyak meriwayatkan
pada: tahun 169 H. qira‟at Ibnu Katsir. Beliau wafat di
Makkah tahun 250 H.
g. Al-Kasa‟i b) Qunbul adalah Abu Umar, Muhammad
bin Abd ar-Rahman bin Muhammad bin
Dia adalah „Ali bin Hamzah bin Khalid bin Sa‟id al-Makhzumy al-
„Abdullah bin Bahman bin Fairuz Abu al- Makky al-Makhzumy. Lahir tahun 195
Hasan an-Nahwy al-Kasaiy. Beliau H, serang pakar ilmu qira‟ah di Makkah
mengambil qira‟at dari Hamzah sebanyak al-Mukarramah. Beliau wafat di
empat kali, dan kepada Muhammad bin Abi Makkah pada tahun 291 H.
Laila, „Isa bin Umar al-Hamdany, Abu
Bakar bin „Aiyasy, Ismail dan Ya‟qub bin Perawi Imam „Asim :
Ja‟far, serta beliau belajar bahasa Arab dari a) Syu‟bah adalah Abu Bakar, Syu‟bah
al-Khalil. Di antara murid-murid beliau bin „Abbas bin Salim al-Khaiyath al-
adalah Ibrahim bin Zadzan, Ibrahim bin al- Asady al-Kufy, seorang imam yang
Harisy, Ahmad bin Jubair, Ahmad bin Abi alim. Beliau mengkhatamkan Al-
Suraij, Ahmad bin Abi Dzahal, Ahmad bin Qur‟an dengan „Ashim sebanyak tiga
Manshur alBaghdady, Ahmad bin Washil, kali dan mengkhatamkannya juga
Hafash bin „Umar ad-Dury, Hamdawaih bin dengan „Atha‟ bin as-Saib. Ketika
Maimun. Beliau menjadi pakar qira‟at di al- ajalnya tiba, saudaranya yang
Kufah setelah Hamzah al-Kufy sehingga perempuan menangis, lalu dia berkata:
beliau wafat pada tahun 189 H.11 “Apa yang membuatmu menangis?
Pandanglah ke zawiyah sana, al-Qur‟an
2. Rawi dan Sanad Qurro‟ Asl-assb‟ah telah dikhatamkan padanya sebanyak
18.000 x khatam”. Beliau lahir tahun 95
Perawi Imam Ibnu Amir: H dan wafat di al-Kufah tahun 193 H.
a) Hisyam adalah Abu al-Walid Hisyam b) Hafash adalah Abu Umar, Hafash bin
bin „Ammar bin Nushair bin Maisarah Sulaiman bin al-Mughirah bin Abi
as-Salamy ad-Dimasyqy. Beliau adalah Daud al-Asady al-Bazzar al-Kufy.
seorang khathib dan pakar dalam Beliau adalah murid imam „Ashim yang
bidang fiqh, hadis dan qira‟ah. Lahir paling pakar dalam bidang qira‟at
pada tahun 153 H dan wafat pada tahun melebihi Syu‟bah dan murid-murid
245 H. yang lain. Yahya bin Mu‟in berkata:
b) Ibnu Dzakwan adalah Abu “Umar, ”Riwayat yang shahih dari qira‟at
Abdullah bin Ahmad bin Basyar bin „Ashim adalah riwayat Hafash”. Murid-
Dzakwan bin „Umar al-Qurasy ad- murid beliau sangat banyak, di mana
Dimasyqy, seorang pakar ilmu qira‟ah beliau berulang ulang antara Baghdad
di Syam dan imam Masjid al-Umawy. dengan Makkah al-Mukarramah untuk
Beliau lahir pada tahun 173 H dan mengajarkan Al-Qur‟an. Beliau lahir
wafat di Damasycus tahun 242 H. pada tahun 90 H dan wafat pada tahun
180 H.
Perawi Imam Ibnu Katsir :
a) Al-Bazzy adalah Ahmad bin Perawi Imam Abu Amr:
Muhammad bin Abdullah bin al-Qasim a) Ad-Dury adalah Hafash bin Umar bin
Ja‟far bin‟Abd al-„Aziz ad-Dury an-
11
Syekh. Dr. H. Muhammad Roihan Nasution, Nahwy al-Baghdady, seorang pakar
MA (Medan: Qira‟at sab‟ah) 2019 hlm 11
qira‟at pada zamannya dan orang yang Sanad Qurro‟ Asl-assb‟ah:
pertama mengumpul qira‟at. Beliau
wafat pada tahun 246 H. Secara umum, kuantitas sanad
b) As-Susy adalah Abu Syuaib, Shalih bin qira‟ah sab‟ah dari masing-masing
Ziyad bin „Abdullah bin Isma‟il bin al- Imam qira‟at kepada Rasulullah Saw.
Jarud as-Susy, seorang pakar qira‟at. berjumlah banyak namun bervariasi
Beliau wafat pada tahun 261 H. dalam thabaqah (tingkatannya). Pada
thabaqah sahabat misalnya, ada yang
Perawi Imam Hamzah: bersumber dari dua sahabat, tiga
a) Khalaf adalah Abu Muhammad, Khalaf sahabat, empat sahabat, lima sahabat,
bin Hisyam bin Tsa‟lab al-Asady al- bahkan ada pula yang bersumber dari
Baghdady. Lahir pada tahun 150 H, tujuh sahabat. Namun tidak ada
seorang yang wara‟, „abid, „alim, zahid, keseimbangan pada thabaqah
dan hafal al-Qur‟an sejak umur 10 setelahnya. Dalam perspektif, Ulum al-
tahun. Beliau wafat di Baghdad tahun Hadits bentuk sanad seperti itu
229 H. dinamakan sanad masyhur (Ahad
b) Khallad adalah Abu „Isa, Khallad bin berkualifikasi masyhur). Sehingga
Khalid ash-Shairafy asy-Syaibany, sanad qira‟ah sab‟ah dari masing-
seorang yang pakar dalam bidang masing Imam qira‟at kepada Rasulullah
qira‟at, cerdas dan dipercaya. Lahir Saw tidak masuk kategori mutawatir.
pada tahun 119 H. dan wafat di al-
Kufah pada tahun 220 H. Berdasarkan i‟tibar sanad pada
masing-masing sanad qira‟ah sab‟ah
Perawi Imam Nafi‟ : dapat dinilai bahwa sanad para perawi
a) Qalun adalah „Isa bin Mina bin Wardan qira‟at bersambung (muttashil) dengan
bin „Isa, Abu Musa al-Madny, lahir argumen berikut: a) Dari segi umur
tahun 120 H. Beliau belajar qira‟at memungkinkan mereka untuk liqa‟
kepada Imam Nafi‟ dan beliau wafat di (bertemu). b) Mereka ber-talaqqi karena
al-Madinah pada tahun 220 H. memiliki hubungan antara guru dan
b) Warasy adalah Abu Sa‟id Utsman bin murid. c) Domisili para perawi tidak
Sa‟id bin „Abdullah al-Mashry. Lahir berjauhan dan masih di sekitar wilayah
tahun 110 H. Beliau berhijrah ke al- Arab dan sekitarnya, yakni Mekah,
Madinah dan belajar qira‟at kepada Madinah, Damaskus, Kufah, dan lain-
Imam Nafi‟. Beliau mengkhatamkan al- lain. d) Berdasarkan Shighat
Qur‟an dengan Imam Nafi‟ sebanyak 4 Tahammul wa al-Ada‟, yakni lambang-
kali. Kemudian beliau kembali ke lambang periwayatan, bahwa semua
Mesir dan dengan suaranya yang merdu perawi menggunakan lambang
beliau diangkat sebagai kepala qurra‟, periwayatan qara‟a, ala, yang
dan beliau wafat di sana pada tahun 197 merupakan bagian dari aspek
H. ketersambungan sanad al-Qira‟at.
Sehingga dipastikan murid bertemu
Perawi Imam Al-Kasaiy: dengan gurunya. e) Bentuk
a) Abu al-Harits adalah al-Laits bin periwayatannya, diriwayatkan secara bi
Khalid al-Murury. al-Lafzhi, dengan alasan semua perawi
b) Baghdady, seorang yang cerdas, menghadapkan qira‟at kepada
dipercaya dan pakar qira‟at. Beliau gurunya.12
wafat di Baghdad pada tahun 240 H.
c) Ad-Dury adalah orang yang sama
12
dengan perawi Abu Amr yang telah M. Darwis Hude, Ahsin Sakho Muhammad,
dijelaskan di atas. Sasa Sunarsa (Jakarta: Penelusuran Kualitas dan
Kuantitas Qira‟ah Sab‟ah) 2020 hlm 15
an-Nahlasyi, Syaikh Abu Umar Hafsh
Semua Sanad Qurro‟ Asl-assab‟ah bin Sulaiman bin al-Mughirah al-Asadi
tersambung kepada Rasulullah Saw. al-Bazzar al-Ghadiri al-Kufi, Syaikh
KH. Muhammad Arwani Amin Kudus Ashim bin Bahdalah bin Malik bin
bagian dalam pewaris qira‟ah sab‟ah Nashr bin Qa‟in bin Asad, Syaikh Abu
dari kalangan tabi'in di atas, sampai Abdirrahman Abdullah bin Habib bin
kepada Rasulullah Saw. Berikut in Rubaidah as-Sulami al-Kufi, Sayyidina
daftar silsilah sanad beliau: Utsman bin Affan/Sayyidina Ali bin
Abi Thalib/Sayyidina Zaid bin
KH. Muhammad Arwani Amin, Tsabit/Sayyidina Abdullah bin
KH. M. Munawwir, Syaikh Abdul Mas‟ud/Sayyidina Ubay bin Ka‟ab,
Karim bin H. Umar al-Badriy ad- dari, Nabi Muhammad bin Abdullah
Dimayathi, Syaikh Ismail Basytin, shallahu alaihi wasallam.13
Syaikh Ahmad ar-Rasyidi, Syaikh
Musthafa bin Abdurrahman bin
Muhammad al-Azmiri, Syaikh Ahmad KESIMPULAN
Hijazi, Syaikh Ali bin Sulaiman bin
Abdillah al-Manshuri, Syaikh Sulthan Qurro‟ Asl-assab‟ah adalah tujuh
bin Ahmad bin Salamah bin Ismail al- mazhab (aliran) dalam mengucapkan
Mazzahiy al-Mishyri, Syaikh Abul kalimat yang ada dalam al-Qur‟an, yang
Futuh Saifuddin bin Athaillah, Syaikh telah ditetapkan oleh para imam ahli
Syahadzah al-Yamani, Syaikh qurra‟ dengan sanad yang kokoh
Nashiruddin Muhammad bin Salim bin kepada Rasulullah saw. dan berbeda
Ali alth-Thabalawi, Syaikh Zakariya dengan mazhab lainnya. Pemilihan
bin Muhammad bin Ahmad bin Qurro‟ Asl-assab‟ah (ahli qira‟at) yang
Zakariyya al-Anshari, Syaikh tujuh itu dilakukan oleh para ulama
Syihabuddin Ahmad bin Asad asy- kemudian ada abad ke 3 H. Bila tidak
Syafi'I, Syaikh Abul Khair Muhammad demikian, maka sebenarnya para imam
bin Muhammad al-Jazari, Syaikh qira‟at dapat dipertanggungjawabkan
Muhammad bin Abdurrahman al- ilmunya itu cukup banyak jumlahnya.
Hanafi/Abu Muhammad Abdirrahman Pada permulaan abad ke 2 umat Islam
bin Ahmad al-Washiti al-Mishri al- di Basrah memilih qira‟at Ibn „Amir
Baghdadi, Syaikh Abu Abdillah dan Ya‟qub di Kufah orang-orang
Muhammad bin Ahmad al-Mishri asy- memilih qira‟at Hamzah dan „Azim di
Syafi'I, Syaikh Abul Hasan Ali bin Syam mereka memilih qira‟at Ibn
Syuja‟ al-Hasyimi al-Abbasi al-Mishri, „Amir di Mekah mereka memilih
Syaikh Abu Muhammad al-Qasim bin qira‟at Ibnu Kasir dan di Madinah
Firruh asy-Syathibi al-Andalusi, Syaikh memilih qira‟at Nafi‟. Mereka itulah
Abul Hasan Ali bin Muhammad bin Ali tujuh orang qari‟.
bin Hudzail, Syaikh Abu Dawud
Sulaiman bin Najah al-Andalusi,
Syaikh Abu „Amr Utsman bin Said ad-
Dani, Syaikh Abul Hasan Thahir bin
Abdul Mun‟im bin Abdillah bin
Ghalbun, Syaikh Abul Hasan Ali bin
Muhammad bin Shalih bin Abi Dawud
al-Hasyimi, Syaikh Abul Abbas Ahmad
bin Sahl al-Fairuzani al-Asynani,
Syaikh Abu Muhammad Ubaid ash-
13
Shabbah bin Abi Syuraih al-Baghdadi KH. Arwani Amin Kudus (Tujuh Imam Qira‟ah
Sab‟ah dan Sanad Al-Qur‟an)
DAFTAR PUSTAKA

Manna Khalil al-Qattan, Studi Ilnu-Ilmu Qur‟an, Bogor: Litera Antar Nusa, 2016

Muhammad Ali-Ash-Shabuni, Studi Ilmu Al-Qur‟an, Bandung: CV Pustaka Setia 1999

Moh. Ali Ash-Shabunie, Pengantar Ilmu-Ilmu Al-Qur‟an, Surabaya: Al-Ikhlas 1983

Drs.zumroni, Kudus Jateng: Qiraat sab‟ah: pemaknaan dan varian bacaannya 2014

Syekh. Dr. H. Muhammad Roihan Nasution, Qira‟at sab‟ah, Medan: 2019

Eni Zulaiha, Muhammad Dikron, Qira‟at Abu „Amr, Bandung: 2020

KH. Arwani Amin Kudus, Tujuh Imam Qira‟ah Sab‟ah dan Sanad Al-Qur‟an

M. Darwis Hude, Ahsin Sakho Muhammad, Sasa Sunarsa, Penelusuran Kualitas dan Kuantitas
Qira‟ah Sab‟ah, Jakarta 2020

https://www.dutaislam.com/2019/05/7-nama-imam-qiraah-sabah-dan-sanad-alquran-kh-arwani-
amin-kudus.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai