Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Pendidikan Agama Islam

ISSN: 1829-5746|EISSN: 2502-2075


Vol. (Number), No. (Number), (Month Year)
http://ejournal.uin-suka.ac.id/tarbiyah/index.php/jpai/index

Perkenalan Kitab-Kitab Tafsir Al-Qur’an

Adinda Fara Aulia, Isnaini Rahmadhani


faraadinda087@gmail.com, isnarhmdhni@gmail.com

DOI : https://doi.org/10.14421/jpai.0000.000-00
Abstract
The article entitled "Introduction to the Tafsir Al-Qur'an Books" aims to make us able to
study, understand, and know what interpretation is and the subject matter of interpretation.
This type of research is pure library research, meaning that all data and materials used are data
or library materials. The library materials used as the object of research are books, articles,
journals, or other writings that discuss the introduction of the book of interpretation of the
Qur'an. While the approach used in this research is a non-interactive approach which is more
focused on documents related to the science of the Qur'an and interpretation. Some of the
commentary books discussed include the book of interpretation of Jalalain, the book of
interpretation of the Qur'an Al-Adzim, and the book of interpretation of al-Maraghi. Then
discuss about the authors of the commentary books, the history and background of the
commentaries, as well as the writing characteristics of the commentaries.
Keywords: Tafseer and the Qur'an

Abstrak
Artikel yang berjudul “Perkenalan Kitab-Kitab Tafsir Al-Qur’an” ini bertujuan agar
kita dapat mempelajari, memahami, serta mengetahui apa itu tafsir dan pokok
pembahasan tafsir. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan murni,
artinya keseluruhan data dan bahan yang digunakan merupakan data atau bahan
pustaka. Bahan pustaka yang dijadikan objek penelitian adalah buku-buku, artikel,
jurnal, atau tulisan lain yang membahas tentang perkenalan kitab tafsir Al-Qur’an.
Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan non-
interaktif yang lebih difokuskan pada dokumen-dokumen seputar ilmu Al-Qur’an dan
tafsir. Beberapa kitab tafsir yang dibahas diantaranya kitab tafsir Jalalain, kitab tafsir
Al-Qur’an Al-Adzim, dan kitab tafsir al-Maraghi. Kemudian membahas tentang para
pengarang kitab tafsir, sejarah dan latar belakang kitab tafsir, serta karakteristik
penulisan dari kitab-kitab tafsir tersebut.

Kata kunci: tafsir dan Al-Qur’an

© (2020) Corresponding Author |1


Received: 07 April 2020 | Revised: 27 Juni 2020 | Accepted: 29 Juni 2020
Pages: 1-16
Author, Title …
DOI: https://doi.org/10.14421/jpai

Introduction
Kitab suci Al-Qur’an menempati posisi utama dalam sumber rujukan
yang dijadikan petunjuk oleh manusia. Al-Qur’an memiliki ajaran-ajaran
agama dalam aspek spritual dan moral seperti Aqidah, ibadah, akhlaq. Akan
tetapi tidak hanya sebatas itu, Al-Qur’an sebagai kitab suci mengandung aspek-
aspek yang luas, seperti aspek sejarah, ekonomi, politik dan prinsipprinsip
dasar dalam menata kehidupan manusia. Maka penafsiran dirasa sangat
dibutuhkan dalam memahami aspek kandungan dalam Al-Qur’an. Ulama dari
sejak zaman sahabat sampai zaman sekarang terus mendekati Al-Qur’an demi
tercapainya pemahaman yang baik bagi berlangsungnya kehidupan manusia
(Rahman, 2016). Al-Qur’an sebagai kitab suci yang turun sebagai petunjuk
selalu diperhatikan oleh para ulama tafsir, terbukti dalam produk-produk tafsir
yang ada sekarang, dengan berbagai macam karakteristiknya, cara
penyajiannya, sumber penafsiran yang diambil hingga corak atau
kecenderungan penafsirannya. Beberapa kitab tafsir yang akan dibahas
diantaranya kitab tafsir Jalalain, kitab tafsir Al-Qur’an Al-Adzim, dan kitab
tafsir al-Maraghi. Tafsir adalah upaya untuk menjelaskan tentang arti atau
maksud dari firman-firman Allah SWT sesuai dengan kemampuan manusia
(mufassir), 1 dan sebagai konsekwensi dari perbedaan latar belakang keilmuan
dan kemampuan yang terdapat pada masing-masing mufassir, maka
keanekaragaman penafsiran tidak dapat terelakkan.

Research Method
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan murni, artinya
keseluruhan data dan bahan yang digunakan merupakan data atau bahan
pustaka. Bahan pustaka yang dijadikan objek penelitian adalah buku-buku,
artikel, jurnal, atau tulisan lain yang membahas tentang perkenalan kitab tafsir
Al-Qur’an. Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan non-interaktif yang lebih difokuskan pada dokumen-dokumen
seputar ilmu Al-Qur’an dan tafsir.
Results and Discussion
1. Tafsir Jalalain
a. Pengarang Tafsir Jalalain
Adapun pengarang kitab Tafsir Jalālain ada dua orang yaitu
Jaluluddin AlMahalli dan Jalaluddin As-Suyuthi. As-Syakhawi,
seorang ulama’ menuturkan bahwa Al-Mahalli adalah sosok imam
yang sangat pandai dan berpikir jernih kecerdasanya mengatasi
orang kebanyakan. Al Mahalli menulis sejumlah buku yang
berkualitas tinggi, pikiran-pikiran yang jernih, isi kitab padat dan
1
Muhammad Husain al-Dhahabi, Al-Tafsir wa al-Mufassirun, Vol. 1 (Kairo: Maktabah Wahbah, 2000)

2| Jurnal Pendidikan Agama Islam: Vol. (Number), No. (Number), (Month Year )
Author, Title…
DOI: https://doi.org/10.14421/jpai

bahwasanya mudah difahami. Kemudian untuk kitab yang terakhir


ini, kelak akan disempurnakan oleh muridnya, Jalaluddin As-Suyuthi
2
. Jalaluddin As-Suyuthi atau nama lengkap Abdurrahman bin Abu
Bakar bin Muhammad bin Sabiq al-Din Abu Bakar bin Usman ibnu
Muhammad bin Khidhir bin Ayyub bin Muhammad bin Syeikh
Hamam al-Din al-Khudairi al-Suyuthi alSyafi’i, lahir di Kairo,
sesudah maghrib, malam ahad, awal Rajab 849 H. pada usia 5 tahun
ia sudah menjadi anak yatim, kemudian ia sudah hafal al-Qur’an
sampai surat al-Tahrim. Ia selanjutnya diasuh dengan penuh
perhatian dari al-Kamal bin Hummam sampai hafal al-Qur’an
dengan sempurna. Abdurrahman atau yang bergelar Jalaluddin dan
yang akrab di panggil Abu Fadil nama panggilan ini adalah nama
yang diberikan gurunya, al-Izzu al-Kanani al-Hanbali. Namun
seiring berjalanya masa Jalaluddin as-Suyuthi lebih dikenal dengan
sebutan as-Suyuthi. Sebuah nama yang dinisbahkan pada ayahnya
yang dilahirkan di as-Suyuth. Nama suatu negeri yang makmur,
terletak di dataran tinggi dan merupakan lokasi perniagaan yang
strategis. As-Suyuthi wafat malam Jum’at 19 Jumadil ula 911 H diusia
61 tahun, dirumahnya Raudah al-Miqbas, menyusul sakitnya selama
tujuh hari akibat pembengkakan pada lengan kirinya. Jenazahnya di
makamkan di Hussy Qausun di luar bab al-Qarafah, Mesir 3.
b. Sejarah dan latar belakang penulisan
Penulisan kitab tafsir ini tidak lepas dari kondisi perkembangan
bahasa Arab pada masanya yang pada saat itu mengalami
kemerosotan yang parah sekali. Yang mengakibatkan tidak lagi
menghiraukan kaidah-kaidah bahsa Arab yang benar, yang
dipergunakan mereka dalam kehidupan sehari-hari hanyalah bahasa
yang sederhana dan mudah tanpa mengindahkan citra bahasa Arab
yang asli.
c. Karakteristik penulisan
- Metode dan corak penafsiran
Meskipun surat tafsir ini dibuat oleh dua orang, metode
penafsiran yang digunakanya sama yakni tahlili dengan corak bil
ra’yi karena apa yang dilakukan oleh Jalaluddin al-Mahalli diikuti
oleh as-Suyuthi.
- Sistematika penulisan

2
Saiful Amir Ghafur , Profil para Mufassir Al-Qur’an,. h. 111.
3
Abdullah Musthofa Al-Maraghi, Pakar-Pakar Fiqih Sepanjang Sejarah. h. 317

Jurnal Pendidikan Agama Islam: Vol. (Number), No. (Number), (Month Year) |3
Author, Title …
DOI: https://doi.org/10.14421/jpai

Tafsir Jalalain karya tafsir Jalaluddin Muhammad bin


Ahmad al-Mahalli dan Jaluddin as-Suyuthi, disebut Jalalain dua
(ulama’ tafsir bernama) Jalal”. Kitab tafsir terdiri dari dua jilid.
Jilid pertama yang memuat mukaddimah dan tafsir surat al-
Baqarah hingga surat al-Isra’ merupakan karya Jaluddin
AlMahalli. Jilid kedua memuat tafsir surat Al-Kahfi hingga akhir
surat An-Nas, ditulis Jalaluddin as-Suyuthi, surat Al-Fatihah yang
diletakkan sesudah surat anNas dan tatimmah (penutup), kecuali
bagian penutup.
2. Tafsir Al-Qur’an Al-Adzim
a. Pengarang kitab Tafsir Al-Qur’an Al-Adzim

Nama lengkap Ibnu Katsir adalah Imaduddin Ismail ibn Umar ibn
Katsir alQurasyi al-Dimasyqi. Ia biasa dipanggil dengan sebutan Abu
fida’. lahir di Basrah tahun 700H/1300 M. Ibnu Katsir pun dikenal
sebagai pakar terkemuka dalam bidang ilmu tafsir, hadis, sejarah,
dan fiqih. Karya-Karya Ibnu Katsir diantaranya; Kitab Jami al-
Masanid wa al-Sunan (kitab koleksi Musnad dan Sunan, 8 jilid), Al-
Kutub al-Sittah, 6 kitab koleksi hadis, At –Takmilah fi Ma’rifat al-
Siqat wa ad Du’afa wa al-Mujahal. Mukhtasar dari muqaddimah li
Ulum al-Hadis karya Ibnu Salah. Qasas al-Anbiya’(kisah para Nabi).
Al-Bidayah Wa al-Nihayah (permulaan dan akhir). Fadail al-Qur’an,
Tafsir Al-Qur’an Al Adzim.
b. Sejarah dan latar belakang penulisan

Penulisan kitab tafsir Al-Qur’an Al-Adzim dimulai setelah ia


diangkat menjadi guru besar oleh Gubenur Mankali Bugha di masjid
Umayyah, Damaskus di tahun 1366 M. hingga saat ini kitab tersebut
masih menjadi bahan rujukan, karena pengaruhnya begitu besar
dalam bidang keagamaan 4. Ibnu Katsir menyusun kitab tafsirnya
yang diberi judul Tafsir al-Qur’an al-Adzim. Dalam pendahuluan
kitabnya beliau menjelaskan urgensi tafsir, para ulama tafsir dari
sahabat dan tabi’in, dan metode tafsir yang paling baik. Ibnu Katsir
mengatakan dalam pendahuluan kitab tafsirnya, bahwa kewajiban
yang dipikul di pundak para ulama ialah menyelidiki makna-makna
kalamullah dan menafsirkannya, menggali dari sumber-sumbernya
serta mempelajari hal tersebut dan mengajarkannya, sebagaimana
yang disebutkan dalam firman Allah QS. Ali Imran 187. Dalam hal ini
Allah mencela sikap ahli kitab yang terdahulu, yang mementingkan
mengejar kesenangan dunia dibanding melaksanakan perintah Allah,
dan semua apa yang dilakukan tidak ada kaitanya dengan apa yang
4
Saiful Amin Ghofur, Profil Para Mufassir Al-Qur’an, h. 107.

4| Jurnal Pendidikan Agama Islam: Vol. (Number), No. (Number), (Month Year )
Author, Title…
DOI: https://doi.org/10.14421/jpai

diperintahkan Allah. Oleh karena itu wajib bagi seorang muslim


untuk menghentikan semua perbuatan yang menyebabkan ahli kitab
dicela oleh Allah dan wajib bagi kita untuk menpelajari,
mengajarkan, memahami, kitabullah serta memberikan pengertian
tentangnya. Oleh karena itu menurut Ibnu Katsir wajib bagi ulama
untuk menjelaskan makna yang terkandung dalam kalam Allah dan
tafsiranya 5.
c. Karakteristik penulisan

- Metode dan corak penafsiran


Corak dan metode penafsiran, kitab tafsir ini dapat
dikategorikan sebagai salah satu kitab tafsir dengan corak dan
orientasi(al-laun wa al-ittijah) tafsir bi al matsur atau tafsir bi al-
riwayah, karena dalam tafsir ini sangat memakai riwayat atau
hadis, pendapat sahabat dan tabi’in dapat dikatakan bahwa
dalam tafsir ini yang paling dominan ialah pendekatan normatif-
historis yang berbasis utama kepada hadis atau riwayat. Namun
Ibnu Katsir pun terkadang menggunakan rasio atau penalaran
ketika menafsirkan ayat. Adapun metode (manhaj) yang
ditempuh oleh Ibnu Katsir dalam menafsirkan al-Qur’an dapat di
kategorikan sebagai manhaj tahlili (metode analisis).
- Sistematika penulisan
Dalam pendahuluan kitabnya, mengemukakan beberapa
hal penting yang berhubungan dengan al-Qur’an dan
penafsiranya, terlihat bahwa mukaddimahnya itu kebanyakan
diambil dari pendapat gurunya, Ibnu Taimiyah. Tafsir ini disusun
oleh Ibnu Katsir berdasarkan sistematika tertib susunan ayat-ayat
dan surat-surat, dalam mushaf al-Qur’an, yang lazim disebut
sebagai sistematika tartib mushafi, secara rinci kandungan dan
urutan tafsir, yang tediri dari 4 jilid ini ialah sebagai berikut: jilid
1 berisi tafsir al-Fatihah(1) s/d An-Nisa’(4), jilid 2 berisi surat Al-
Maidah(5) s/d al-Nahl(16), jilid 3 berisi tafsir surat al Isra’(17) s/d
An-Nas (114). Model sistematika semacam ini, sepengetahuan
penulis, sama pada semua naskah cetakan beredar 6.
3. Tafsir Al-Maraghi
a. Pengarang kitab Tafsir Al-Maraghi

Nama lengkap Al-Maraghi adalah Ahmad Mustafa bin Mustafa


bin Muhammad bin 'Abd al-Mun'im al-Maraghi. Beliau dilahirkan di
5
https// kajian tafsir Klasik: Ibnu katsir//. Htm, com diakses 18-05-2016. Pukul 06:00
6
Saiful Amin Ghofur, Profil Para Mufassir Al-Qur’an, h. 135-136

Jurnal Pendidikan Agama Islam: Vol. (Number), No. (Number), (Month Year) |5
Author, Title …
DOI: https://doi.org/10.14421/jpai

kota Maragah provinsi Suhaj, sebuah kota di tepi sungai Nil sebelah
selatan kota Kairo. Beliau dilahirkan tahun 1300 H/1883 M. Kota
kelahirannya yang menjadikan dirinya akrab disapa Syaikh al-
Maraghi, yang berarti ia merupakan orang Maraghah (Ghofur, 2008).
Aḥ mad Mustafā al-Maraghi, merupakan ulama yang berasal dari
keluarga ulama yang menguasai berbagai ilmu agama. Selain itu,
keturunan al-Maraghi pun tercatat banyak yang menjadi tokoh
penting. Maka hal ini mengindikasikan bahwa beliau tidak hanya
seorang 'alim, akan tetapi beliau bisa menjadi pembimbing yang baik
bagi keturunannya. Al-Maraghi merupakan seorang ulama yang
sangat produktif. Hal ini dibuktikan dengan karya-karya beliau yang
ada pada saat ini. Selama 69 tahun, ia telah mengabdikan diri pada
lembaga pendidikan dan ia memberi kontribusi ilmu yang terekam
melalui karyanya. Selain karya tafsirnya yang fenomenal dan
menjadi konsumsi masyarakat muslim sampai sekarang, beliau
menulis beberapa karya diantaranya, yaitu: Al-Hisbah fi al-Islam , Al-
Wajiz fi Usul al-Fiqh , ‘Ulum al-Balaghah, Muqaddimah al-Tafsir,
Buhuth wa Ara’ fi Funun al-Balagah, Al-Diyanat wa al-Akhlaq,
Hidayah al-Talib, Tahdhib al-Taudih, Tarikh ‘Ulum al-Balagah wa
Ta’rif bi Rijaliha, Murshid al-Tullab, Al-Mujaz fi al-Adab bi al-‘Arabi,
Al-Mujaz fi ‘Ulum al-Usul, AlRifq bi al-Hayawan fi al-Islam, Sharh
Śalāśin Hadīśan, Tafsir Juz Innama al-Sabil, Risalah al-Zaujat al-Nabi,
Risalah Isbat Ru’yah al-Hilal fi Ramadan, Al-Khutab wa al-Hilal fi
Daulatin al-Umawiyah wa al-Abbasiyah, Al-Mutala’ah al-‘Arabiyyah
li alMudaris al-Sudanniyah, dan Risalah fi Mustalah al-Hadi
(Departemen Agama RI, 1993).
b. Sejarah dan latar belakang penulisan

Al-Maraghi sebagai guru, dosen pembimbing selalu mendapatkan


pertanyaan tentang Al-Qur’an, salah satunya ialah tentang kitab
tafsir. Banyak mengeluh terhadap kitab tafsir yang ada pada waktu
itu. Maka orang-orang menanyakan kepada Al-Maraghi tentang kitab
tafsir yang mudah dipelajari dengan waktu singkat dan tentunya
bermanfaat bagi mereka. Berdasarkan hal inilah yang menjadikan al-
Maraghi tergerak untuk menulis sebuah karya tafsir yang sistematis,
mudah dipahami, menggunakan bahasa sederhana dan efektif serta
memberikan manfaat kepada para pemabaca agar mereka dapat
mengamalkan isi ajaran Al-Qur’an (Ahmad Mustafa Al-Maraghi,
2015b). Al-Maraghi sangat gigih dalam mengajar dan menulis. Dalam
waktu 24 jam, beliau memakai empat jam untuk beristirahat, dan
sisanya beliau isi dalam kegiatan mengajar dan menulis. Beliau selalu
memanjatkan do'a kepada Allah agar senantiasa selalu diberikan

6| Jurnal Pendidikan Agama Islam: Vol. (Number), No. (Number), (Month Year )
Author, Title…
DOI: https://doi.org/10.14421/jpai

kesehatan, kemudahan dalam melakukan aktifitasnya terutama


dalam membuat sebuah karya. Selain karena faktor dorongan orang-
orang agar membuat tafsir yang mudah dipahami dengan mudah,
beliau memanag sudah punya cita-cita ingin menjadi lampu
pneerang Islam terutama dalam bidang tafsir, maka dari itu ia terus
berusaha belajar, berdiskusi dan mengembangkan ilmu yang sudah
dimilikinya. Al-Maraghi pun terkenal dengan ilmu bahasa arabnya
yang unggul, hal ini terbukti dalam sebagian karyanya banyak yang
membahas tentang bahasa. Maka tidak heran dalam kitab tafsirnya
akan ditemukan pembahasan bahasa yang padat akan tetapi mudah
dipahami (Fithrotin, 2018).
c. Karakteristik penulisan

- Metode dan corak penafsiran


Tafsīr al-Maraghi mempunyai corak yang sama dengan
Tafsīral-Manār karya Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha,
Tafsīr alQur’ān al-Karīm karya Mahmud Syaltut, Tafsīral-Wāḍ ih
Muhammad Mahmud al-Hijazi. Sehingga dengan corak seperti
itu mudah dipahami dan sangat cocok dengan kondisi umat dan
pemikiran modern, yaitu dengan menggunakan bahasa lugas dan
tidak berbelit-belit (Ghofur, 2008). Kemudian corak ini pun
terkenal dengan menghadirkan masyarakat dengan segala
masalah kehidupan yang meliputinya kemudian dikaitkan
dengan surat yang sedang dibahas. Metode tafsir atau juga sering
disebut manhaj tafsir atau motodologi dalam penafsiran adalah
suatu cara yang digunakan untuk menghasilkan produk
penafsiran. ini, pada ulama mengisyaratkan beberapa metodologi
penafsiran yaitu terbagi menjadi dua kelompok besar yaitu
metode tafsir mushafi dan metode tafsir maudhu’i. Pembagian
keduanya kemudian dibagi lagi menjadi tafsir tahlili dan tafsir
ijmali untuk tafsir mushafi, sedangkan tafsir maudhu’i terbagi
menjadi tafsir muqarran dan tafsir maudhu’i itu sendiri (Al-
Farmawi, 1977)
- Sistematika penulisan
a. Menggunakan gaya bahasa yang mudah dipahami

b. Menghadirkan satu, dua, atau sekelompok ayat yang akan


ditafsirkan
c. Penjelasan kosa kata yang sulit (Sharh al-Mufradat

d. Penjelasan ayat sacara umum (Ma’na al-Ijmali)

Jurnal Pendidikan Agama Islam: Vol. (Number), No. (Number), (Month Year) |7
Author, Title …
DOI: https://doi.org/10.14421/jpai

e. Penjabaran ayat secara rinci (Tafsili)

f. Mencantumkan kesimpulan setelah membahas kelompok ayat


g. Berpaling dari istilah-istilah ilmiah

h. Menghindari penjelasan terlalu dalam mengenai sains

i. Menghindari penjelasan Israiliyat


j. Menjelaskan ayat dengan menyajikan riwayat.
Conclussion
Tafsir adalah upaya untuk menjelaskan tentang arti atau maksud dari
firman-firman Allah SWT sesuai dengan kemampuan manusia (mufassir), dan
sebagai konsekwensi dari perbedaan latar belakang keilmuan dan kemampuan
yang terdapat pada masing-masing mufassir, maka keanekaragaman
penafsiran tidak dapat terelakkan. Beberapa kitab tafsir yang dibahas
diantaranya kitab tafsir Jalalain, kitab tafsir Al-Qur’an Al-Adzim, dan kitab
tafsir al-Maraghi. Kemudian membahas tentang para pengarang kitab tafsir,
sejarah dan latar belakang kitab tafsir, serta karakteristik penulisan dari kitab-
kitab tafsir tersebut.

Suggestion
Kami sebagai penulis menyadari jika artikel ini banyak memiliki
kekurangan yang jauh dari kata sempurna. Semoga artikel ini dapat bermanfaat
bagi kita dan kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun mengenai
pembahasan makalah ini. Terima kasih.

References

Abdullah Musthofa Al-Maraghi, Pakar-Pakar Fiqih Sepanjang Sejarah. h. 317


https// kajian tafsir Klasik: Ibnu katsir//.htm,com diakses 18-05-2016. Pukul 06:00
Muhammad Husain al-Dhahabi, Al-Tafsir wa al-Mufassirun, Vol. 1 (Kairo: Maktabah
Wahbah, 2000)
Saiful Amin Ghofur, Profil Para Mufassir Al-Qur’an, h. 107.
Saiful Amin Ghofur, Profil Para Mufassir Al-Qur’an, h. 135-136
Saiful Amir Ghafur , Profil para Mufassir Al-Qur’an,. h. 111.

8| Jurnal Pendidikan Agama Islam: Vol. (Number), No. (Number), (Month Year )

Anda mungkin juga menyukai