Anda di halaman 1dari 3

Nama: Siti Jamilah Asro

Kelas: HES 1 d

Nim: 05040222145

1. Pengertian ilmu Qiraat al-Qur'ân

2. Latar belakang lahirnya ilmu Qiraat Al-Qur'an

3. Ketentuan Qiraat Al-Qur'an

4. Macam Qiraat Al-Qur'an

5. Tokoh Qiraat al-Qur'ân

6. Manfaat ilmu Qiraat al-Qur'ân

1. Menurut bahasa, Qira'at adalah jama' dari kata Qira'at dan merupakan isi masdar dari kata
qara-a (‫) ﻗﺮاء‬, yang berarti bacaan. Dengan demikian Qira'at adalah bacaan atau cara
membaca. Menurut istilah, pengertian Qira'at dipahami oleh ulama' secara beragam. Hal ini
disebabkan oleh keluasan makna dan sisi pandang yang dipakai oleh ulama'tersebut. Dari
beberapa definisi dapat diambil kesimpulan bahwa Qira'at itu adalah ilmu tentang cara
membaca Al-Qur'an yang dipilih oleh salah seorang ahli atau imam Qira'at, berbeda dengan
cara ulama lain berdasarkan riwayat-riwayat yang shahih sanadnya dan selaras dengan
kaidah-kaidah bahasa Arab serta sesuai dengan bacaan yang terdapat pada salah satu
mushaf Utsmani.

2. Latar Belakang

 Latar belakang secara Historis Qira’at sebenarnya muncul semenjak Nabi masih ada
walaupun tentu saja pada saat itu qira'at bukan merupakan sebuah disiplin ilmu.Jadi
perbedaan qiro’at sudah ada pada masa Nabi, dan menimbulkan perbedaan yang sangat
jelas sehinga diperjelas dihadapkan atau dilafalkan di depan Nabi langsung. Dan Beliau
pun juga membenarkannya. Menurut catatan sejarah, timbulnya penyebaran qiro’at
dimulai pada masa tabi’in, yaitu pada awal II H. Tatkalah para qari’ sudah tersebar
diberbagai pelosok.mereka lebih suka mengemukakan pendapat qiroat gurunya dari pada
mengikuti qira’at imam-imam lainnya. Qira’at tersebut di ajarkan secara turun temurun
oleh guru ke guru. Sehinggah sampai pada kepada para imam qiro’at, baik yang tujuh,
sepuluh,atau yang empat belas.

 Latar belakang cara penyampaian Beberpa ulama mencoba merangkum bentuk-bentuk


perbedaan cara melafalkan Al-Quran itu sebagai berkut :

1). Perbedaan dalam I’rab atau harakat kaliamat tanpa perubahan makna dan bentuk
kalimat.

2). Perbedaan pada I,rab dan harakat(baris)kaliamt sehingga merubah maknanya.

3). Perbedaan pada perubahan huruf antara perubahan I’rab dan bentuk
tulisanya,sementara maknanya berubah.

4). Perubahan pada kaliamat dengan perubahan pada bentuk tulisanya,tapi maknya
tidak berubah.

5). Perbedaan pada kalimat di mana bentuk dan maknanya berubah pula.

6). Perbedaan pada mendahulukan dan mengakhirinya.

7). Perbedaan dengan menembah dan mengurangihuruf.

3. 1. Sesuai dengan salah satu kaidah bahasa Arab.

2. Sesuai dengan tulisan pada salah satu mushaf Utsmani walaupun hanya tersirat.

3. Sahih sanadnya.

4. 1. Qira'at Mutawatir

2. Qira'at Mashhur

3. Qira'at Ahad

4. Qira'at Shaz

5. Qira'at Mawdu'

6. Qira'at Shabih bi al-Mudraj

Dari segi jumlah, macam-macam Qira'at dapat dibagi menjadi 3 (tiga) macam Qira'at yang
terkenal, yaitu: 1. Qira'at Sab'ah

2. Qira'at Asharah

3. Qira'at Arba' Asharah

5. Nafi' al-Madani, Ibn Kathir Al-Makki, Abu 'Amr al-Basri, Abdullah bin Amir ash-shami, Asim al-
Kufi, Hamzah al-Kufi, Al-Kisa'i al-Kufi, Abu Ja'far Al-Madani, Ya'qub al-Basri, Khalaf al-asyir,
Hasan al-Basri, Ibn Muhaysin, al-yazidi, ash-Shanbudhi
6. 1. Meringankan umat Islam dan memudahkan mereka untuk membaca Al-Qur'an.

2. Menunjukkan betapa terjaganya dan terpeliharanya Al-Qur'an dari perubahan dan


penyimpangan padahal kitab ini mempunyai banyak segi bacaan yang berbeda-beda.

3. Dapat menjelaskan hal-hal yang mungkin masih global atau samar dalam Qira'at yang lain
baik Qira'at itu mutawatir, mashhur ataupun shadh.

4. Bukti kemukjizatan Al-Qur'an dari segi kepadatan maknanya, karena setiap Qira'at
menunjukkan suatu hukum syara' tertentu tanpa perlu adanya pengulangan lafad.

5. Meluruskan aqidah sebagian orang yang salah.

6. Mendukung autentisitas Al-Qur'an, karena akan terhindar dari cara baca yang menyimpang.

7. Perbedaan qira'ah bisa berakibat pada perbedaan huruf, bentuk kata, susunan kalimat, i'rab,
penambahan dan pengurangan kata yang melahirkan perbedaan makna dan pengaruhnya
kepada hukum yang diproduknya.

8. Fleksibilitas terhadap pembacaan Al-Qur'an oleh Nabi Muhammad SAW pada masanya
antara lain dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakatnya.

Anda mungkin juga menyukai