Oleh:
NOVEMBER 2022
1
KATA PENGANTAR
Salawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Baginda kita
yakni,Sayyidina Muhammad saw. yang telah membawa kita ke jalan yang terang
benderang yakni agama Islam.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
1
Abd. Rahman Dahlan, Kaidah-Kaidah Tafsir (Jakarta: AMZAH, 2010), hlm.146.
4
1.3 Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
• Kafir
2
https://www.risalahislam.com/2019/03/pengertian-kafir-secara-bahasa-istilah.html?m=1.
3
Umar Faruq Thohir ,Kafir Dan Mukmin Dalam Perspektif Tasawuf Akhlâqî Al-Ghazali, Volume
5, Nomor 1, (Januari 2019). Hlm 91.
4
Ibid, 92.
6
• Mukmin
ْ َ َ ٰ ْ َ َ َ َْ ْ ْ اضر ْب َل ُه ْم َّم َث ًلا َّر ُج َل ْين َج َع ْل َنا ل َا َحده َما َجَّن َتْ َ
اب َّوحففن ُهما ِبنخ ٍل ٍ ن ع ا نم ن
ِ ِ ي ِ ِ ِ ِ ِ ۞و
َ َ ٰ َ َّ َ َ ُ ْ َْ َ َ ُ ُ ْ َ ٰ َ ََّ ْ َ ْ ً َ َ َْ َْ َ َ
ِكلتا الجنت ْي ِن اتت اكل َها َول ْم تظ ِل ْم ِمنه ش ْي ًٔـاَّۙوفج ْرنا ِخلل ُهما٣٢ َّۗوجعلنا َبين ُهما ز ْرعا
ً َ َ ُّ َ َ َّ ً َ َ ْ ُ َ ْ َ ۠ َ َ ٗ ُ َ ُ َ ُ َ َ َ َ َ َ َ ٗ َ َ َ َّ ً َن َه
6
٣٤ اور ٓٗه انا اكثر ِمنك مالا واعز نفرا ِ ح ي و ه و ه
ٖ ب
ِ احِ ص ل
ِ ال ق ف ٌۚر م ث ه ل ان كو ٣٣ ۙا ر
5
Althaf Husein Muzakky dkk. Memahami Makna Mukmin Sejati Perspektif Al-Qur’an:
Telaah Tafsir Jalālain. Vol.1 No.2 2020. Hlm, 4.
6
Al-Qur’an Al- Ka>h}fi (18): 32-34.
7
bercakap-cakap dengannya, “Hartaku lebih banyak daripada hartamu
dan pengikutku lebih kuat.”7
َ
Ladang ز ْرع
َ
Sungai ن َهر
َ
Buah ث َمر
َ ْ َ
Lebih banyak اكث ُر
Harta َما ل
ْ َ َ ٰ ْ َ َ َ َْ ْ ْ اضر ْب َل ُه ْم َّم َث ًلا َّر ُج َل ْين َج َع ْل َنا ل َا َحده َما َجَّن َت
ْ َ
اب َّوحففن ُهما ِبنخ ٍل
ٍ ن ع ا نمِ ن
ِ ي ِ ِ ِ ِ ِ ۞و
َ ُ َ ٰ َ ْ َّ َ َّ ًٔ ْ َ ُ ْ ْ ْ َ ْ َ َ َ َ ُ ُ ْ َ ٰ ْ َ ََّ ْ َ ْ ً َ َ َْ َْ َ َ
ِكلتا الجنتي ِن اتت اكلها ولم تظ ِلم ِمنه شيـاۙ وفجرنا ِخللهما٣٢ َّۗوجعلنا َبين ُهما ز ْرعا
ً َ َ ُّ َ َ َّ ً َ َ ْ ُ َ ْ َ ۠ َ َ ٗ ُ َ ُ َ ُ َ َ َ َ َ َ َ ٗ َ َ َ َّ ً ََ
9
٣٤ اور ٓٗه انا اكثر ِمنك مالا واعز نفرا ِ اح ِب ٖه وهو يح
ِ وكان له ثمرٌۚفقال ِلص٣٣ ۙنهرا
7
Lajnah Pentasihan Mushaf Al-Qur’an, Al-Qur’an Dan Terjemahannya: Edisi Penyempurnaan
2019 (Jakarta: Lajnah Pentasihan Mushaf Al-Qur’an, 2019), 416.
8
Putri Alfia Halida, Ams|a>l Al-Qur’an (Pamekasan: Duta Media Publishing, 2021), 78.
8
“Berikanlah (Nabi Muhammad) kepada mereka sebuah
perumpamaan, yaitu dua orang laki-laki. Kami berikan kepada salah
satunya (yang kufur) dua kebun anggur. Kami kelilingi kedua kebun
itu dengan pohon-pohon kurma dan Kami buatkan ladang di antara
kedua (kebun) itu. Kedua kebun itu menghasilkan buahnya dan tidak
berkurang (buahnya) sedikit pun. Kami pun alirkan sungai dengan
deras di celah-celah kedua (kebun) itu. Dia (orang kafir itu) juga
memiliki kekayaan besar. Dia lalu berkata kepada kawannya (yang
beriman) ketika bercakap-cakap dengannya, “Hartaku lebih banyak
daripada hartamu dan pengikutku lebih kuat.”10
9
Al-Qur’an Al- Ka>h}fi (18): 32-34.
10
Lajnah Pentasihan Mushaf Al-Qur’an, Al-Qur’an Dan Terjemahannya: Edisi Penyempurnaan
2019.
11
Halida, Amsal al-Qur’an, 79.
9
dalam kitab Tafs}i>r Ibn> Kats}i>r dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan
sama>r yang makna asalnya adalah buah-buahan adalah harta benda,
demikianlah menurut apa yang telah diriwayatkan dari Ibnu Abbas,
Mujahid, dan Qatadah.12 Hal itu karena memang orang kafir tersebut sudah
terlena dengan harta benda yang ia miliki, sehingga tak jarang di akhir ayat
ke-34 ia berkata dengan sombongnya (hartaku lebih banyak daripada
hartamu, dan pengikut-pengikutku lebih kuat).
Objek kedua dari perumpamaan tersebut adalah orang mukmin yang
di perumpamakan dengan seorang yang lebih sedikit harta bendanya, dan
juga pengikutnya. Akan tetapi dengan keterbatasan duniawi tersebut tidak
sampai menggerus kebanggaan akan keimanannya kepada Allah SWT,
dengan selalu bersyukur dan tidak kufur akan kenikmatan yang diberikan
oleh Tuhannya. Selain itu, ia juga tak pernah putus asa dalam berharap
kepada Tuhannya hanya karena kenikmatan yang di saksikannya pada
temannya yang kafir tersebut, bahkan hal itu menjadi cambuk untuk
semakin memohon kepada Allah untuk diberikan yang lebih baik kelak di
akhirat, hal ini terbukti pada ucapannya yang disitir di dalam Q.S Al-Ka>h}fi:
(18): 37-38:
َ ُ َ ْ ُّ ُ َ َ َ َ ْ َّ َ ْ َ َ َ ٗ ُ َ ُ َ ُ َ ٗ ُ
َ ك ِم ْن ُت
َ
َ ٗ َ َ
اب ثَّم ِم ْن نطف ٍة ثَّم َس ّٰوىك
ٍ ر ق ل خ يذ ال
ِ ِ ب ت ر فكا ه ر
ٗٓ ِاو ح ي و ه و هب اح
ِ ص ه قال ل
ً ََ ُ ْ ُ َ ۠ ٰ
ُ ّٰ لكَّنا ُه َو٣٧ َۗر ُج ًلا
٣٨ اّٰلل َر ِب ْي َول ٓٗا اش ِرك ِب َر ِب ْ ٓٗي احدا ِ
13
12
Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq, Tafsir ibn Katsir, terj. M.Abdul Ghoffar,
Abdurrahim Mu’thi, Abu Ihsan (Bogor: Pustaka Imam Syafi’i, 2007), Jilid 5, 258.
13
Al-Qur’an Al- Ka>h}fi (18): 37-38
10
aku (percaya bahwa) Dia adalah Allah, Tuhanku, dan aku tidak
mempersekutukan sesuatu pun dengan Tuhanku.”14
ََْ ْ َ َّ َ َ َ ٰ ُّ ْ ْ َ ً َ َ َ َّ ُّ ُ َ َ َّ
15
٣٦ الساعة ق ۤاى َِٕمة َّولىِٕن ُّر ِددت ِالى َر ِب ْي لا ِجدن خ ْي ًرا ِمن َها ُمنقل ًبا وم ٓٗا اظن
“Aku kira hari Kiamat tidak akan datang dan sekiranya aku
dikembalikan kepada Tuhanku, pasti aku akan mendapat tempat
kembali yang lebih baik daripada ini.”16
ً َ َ َّ ً َ ََّ َ ْ ُ َ َ َ َ َ ٰ ٰ َ َ َ ْ َّ َ ْ َ َ َ َ
18
٧٧ ۗافرايت ال ِذي كفر ِباي ِتنا وقال لاوتين مالا وولدا
14
Lajnah Pentasihan Mushaf Al-Qur’an, Al-Qur’an Dan Terjemahannya: Edisi Penyempurnaan
2019, 417.
15
Al-Qur’an Al- Ka>h}fi (18): 36
16
Lajnah Pentasihan Mushaf Al-Qur’an, Al-Qur’an Dan Terjemahannya: Edisi Penyempurnaan
2019, 417.
17
Tafsir ibn Katsir Jilid 5.
18
Al-Qur’an Marya>m (19): 77
19
Lajnah Pentasihan Mushaf Al-Qur’an, Al-Qur’an Dan Terjemahannya: Edisi Penyempurnaan
2019. 437.
11
Dalam kitab Tafs}i>r Ibn> Kats}i>r menjelaskan bahwa penyebab turunnya
QS. Marya>m (19): 77 itu berkenaan dengan kisah dari Al-As} i>bnu> Wa’il,
yang mana pada suatu ketika ada seorang pandai besi bernama Kh}abba>b
i>bnu> al-‘Art, dan ia mengerjakan sesuatu kepunyaan Al-As} i>bnu> Wa’il, lalu
pandai besi tersbut datang untuk menagih bayaran, tetapi Al-As} ,berkata
“Demi Tuhan, aku tidak akan membayarmu sebelum kamu kafir kepada
Muhammad.” Maka Khabbab berkata, “Tidak, demi Allah, aku tidak akan
kafir kepada Muhammad sampai kamu mati pun, kemudian kamu
dibangkitkan.” Al-As} i>bnu> Wa’il berkata, “Kalau demikian, biarlah saya
mati, lalu saya dibangkitkan dan kamu datang kepadaku, karena saat itu aku
mempunyai harta dan anak, dan aku akan membayarmu.” Maka Allah SWT
menurunkan firman-Nya: (Maka apakah kamu telah melihat orang yang
kafir kepada ayat-ayat Kami dan ia mengatakan “pasti aku akan diberi
harta dan anak.”)20. Hal ini seakan menunjukkan bahwa memang orang
kafir yang dijadikan perumpamaan di Q.S Al-Ka>h}fi (18): 32-34 di atas
memanglah sangat terlena pada gemilang duniawi, sehingga ia sampai
berkhayal akan diberikan kenikmatan yang lebih banyak di sisi Allah kelak,
hanya karena kenikmatan yang diperolehnya di dunia, sedang ia kufur akan
hal itu.
20
Tafsir ibn Katsir, Jilid 5, 359.
21
Halida, Amsal al-Qur’an, 81.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
14