Anda di halaman 1dari 11

INFAQ YANG DI KELUARKAN DI JALAN ALLAH DALAM QS.

AL-
BAQARAH 261
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Amşāl Al-Qur’ān yang diampu oleh
Ibu Putri Alfia Halida, Lc., M.Th.I

Disusun oleh:
M Nurul Musthofa (20384011007)
Siti Labibah Al A’la ()

PROGRAM STUDI AL-QURAN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA
SEPTEMBER 2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillāh kami panjatkan ke hadirat Allah Swt. Atas nikmat
yang diberikan kepada kami bisa menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Amşāl
Al-Qur’ān yang diampu oleh Ibu Putri Alfia Halida, Lc., M.Th.I
Selawat dan salam senantiasa tercurah limpahkan atas junjungan kita nabi
Muhammad saw. Serta keluarga, sahabat dan para penerus risaalahnya, yang telah
memberikan arahan dan bimbingan menuju jalan yang lurus dan selaras dengan
tuntunan Islam.
Saya menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan memberikan semangat bagi kami untuk
memperbaiki tugas makalah kedepannya. Dengan kerendahan hati, kami memohon
maaf apabila ada kesalahan dalam makalah ini. Sebagai makalah sederhana yang
saya harapkan kepada seluruh pencinta ilmu pengetahuan, sduah sepatutnya kita
memohon kepada Allah Swt. Semoga Allah senantiasa selalu memberkati fikiran
dan semua tindakan yang kita lakukan.

Pamekasan, 19 september 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL .............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1. Latar Belakang ............................................................................................. 1
2. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
3. Tujuan pembahasan ..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3
1. Pengertian Infāq dan perbedaanya dalam QS. Al-Baqarah 261 .................. 3
a) Pengertian Infāq.................................................................................... 3
b) Perbedaan Infāq, Zakāt, Ṣadaqāh ......................................................... 3
2. Saja Ayat dan terjemah perumpamaan Infāq dalam QS. Al-Baqarah 261 .. 4
3. Makna Mufradat tentang ayat perumpamaan QS. Al-Baqarah 261 ............ 4
4. Penafsiran ulama terhadap Ayat perumpamaan Infāq dalam QS. Al-
Baqarah 261 ................................................................................................. 5
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 7
1. Kesimpulan .................................................................................................. 7
2. Saran ........................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Kata Infāq berasal dari kata ‫ ينفق‬- ‫أنفق‬, artinya membelanjakan atau
membiayai, arti Infāq menjadi khusus ketika dikaitkan dengan upaya realisasi
perintah-perintah Allah SWT. Kata Infāq berarti mendermakan harta yang
diberikan Allah SWT, atau menafkahkan sesuatu pada orang lain semata-
mata mengarap ridha Allah SWT. Dengan demikian, Infāq merupakan
pentasyarufan harta sesuai dengan tuntunan syari’at, adapun hukumnya ada
yang wajib (termasuk zakat, nadzar), ada infaq sunnah, mubah bahkan ada
yang haram. Infaq sunnah diantaranya infak kepada fakir miskin sesama
muslim, infak bencana alam, infaq kemanusiaan. Dalam hal ini infaq hanya
berkaitan dengan materi.
Infāq merupakan salah satu sumber dana kas masjid yang dikelola oleh
pengurus masjid yaitu bendahara masjid mengenai pengelolaan dana infaq
masuk dan dana infaq keluar, yang kemudian dana tersebut digunakan untuk
keperluan operasional masjid, pembayaran marbot masjid dll. Pelaporan
infaq pada masjid Baitul Musyarofah biasanya dilakukan seminggu sekali
yang ditunjukan untuk memberikan informasi kepada jamaah bahwa masjid
tersebut memiliki jumlah infaq yang dilaporkan setiap hari jumat, setiap bulan
dan ketika terdapat musyawarah.
II. Rumusan Masalah
1) Bagaimana pengertian Infāq dan perbedaanya dalam QS. Al-Baqarah
261?
2) Apa itu Ayat dan terjemah perumpamaan Infāq dalam QS. Al-Baqarah
261?
3) Bagimana Makna Mufradat tentang ayat perumpamaan QS. Al-
Baqarah 261?

1
4) Bagaimana penafsiran ulama terhadap Ayat perumpamaan Infāq
dalam QS. Al-Baqarah 261?
III. Tujuan
1) Untuk mengetahui pengertian Infāq dan perbedaananya dalam al-
Qur’an QS. Al-Baqarah 261
2) Untuk mengetahui Ayat dan terjemah perumpamaan Infāq dalam QS.
Al-Baqarah 261
3) Untuk mengetahui Makna Mufradat tentang ayat perumpamaan QS.
Al-Baqarah 261
4) Untuk mengetahui penafsiran ulama terhadap Ayat perumpamaan
Infāq QS. Al-Baqarah 261

2
BAB II
PEMBAHASAN
1) Pengertian Infāq dan perbedaannya dalam QS. Al-Baqarah 261
a) Pengertian Infāq
Infāq adalah konsep yang ditawarkan al-Qur’an dalam urusan
pengelolaan dan pendistribusian harta. Konsep ini bertujuan agar pemilik
harta (shâḫib al-amwâl) dapat mengelola hartanya dengan baik dan terhindar
dari sifat pemborosan dan kekikiran. Selain itu, Infāq adalah sebagai
pembatas dari sifat boros (membelanjakan harta denga tidak terarah) dan sifat
kikir (menumpuk-numpuk harta).1
Pembahasan tentang Infāq, khususnya dalam wacana fiqh iqtishâdi,
tampaknya kurang bergaung bila dianding pembahasan tentang zakat, bahkan
tidak sedikit karya-karya monumental di banding ekonomi yang terkesan
seolah-olah mengenyampingkan pembahasan Infāq. Padahal al-Qur’an
banyak sekali menginformasikan bagaimana urgennya Infāq dalam
menumbuhkembangkan perekonomian umat karena prinsip fundamental
ekonomi di dasarkan kepada perolehan dan pendistribusian harta. Dalam
fenomena masyarakat terdapat pemahaman yang terkesan tumpang tindih
dalam memandang Zakāt, Ṣadaqāh dan infâq. Zakāt selalu diartikan dengan
pemberian yang status hukumnya wajib sedangkan Ṣadaqāh dan infâq
dikonotasikan sebagai pemberian yang status hukumnya sunah. Status hukum
yang dimiliki oleh sedekah dan infâq sedikit mengundang kebingungan
tentang letak perbedaan keduanya sekalipun sudah jelas diposisikan oleh al-
Qur’an.2
b) Perbedaan Infāq, Zakāt, Ṣadaqāh
Infāq
Infāq merupakan ibadah sosial yang sangat utama, Infāq
mengandung pengertian bahwa menafkahkan harta di jalan Allah tidak
akan mengurangi harta, tetapi justru akan semakin menambah harta. 3

1
Achyar zein, wawasan Al- quran tentang infaq, (MIQOT, 2008), Vol XXXII, No 1
Januari-Juni 2008, hal 9
2
Ibid.
3
Shalehudin, Wawan Shofwan, Risalah Zakāt, Infāq, Ṣadaqāh. Faktur (kelompok
HUMONIORA), Bandung. 2011, hlm, 3

3
Zakāt
Zakāt mmerupakan sesuatu yang wajib dikeluarkan oleh seorang
muslim, dimana zakāt yang di keluarkan oleh orang kaya terhadap
hartanya, lalu diserahkan kepada mustahik (orang yang berhak
menerimanya) yang standartnya telah ditentukan oleh syari’at Islam
dan berfungsi untuk mensucikan jiwa dan harta yang diperolehnya,
sehingga hartanya menjadi berkah. 4
Ṣadaqāh
Ṣadaqāh mendermakan sesuatu kepada orang lain. Ṣadaqāh yang
artinya benar, maksudnya Ṣadaqāh merupakan wujud dari ketaqwaan
seseorang yang membenarkan pengakuannya sebagai orang yang
bertaqwa melalui amal perbuatan positif kepada sesamanyam, baik
berupa derma atau yang lain. 5
2) Ayat dan terjemah perumpamaan Infāq dalam QS. Al-Baqarah 261
ْۢ
ْ ِ‫سنَابِ َل ف‬
‫ي ك ُِل‬ َ ْ‫ّٰللا َك َمثَ ِل َحبَّ ٍة اَ ْنبَتَت‬
َ ‫س ْب َع‬ ِ ‫سبِ ْي ِل ه‬ َ ‫ي‬ ْ ِ‫َمثَ ُل الَّ ِذ ْينَ يُ ْن ِفقُ ْونَ اَ ْم َوالَ ُه ْم ف‬
ْۢ
٢٦١ ‫ع ِل ْي ٌم‬
َ ‫س ٌع‬ ُ ‫ِف ِل َم ْن يَّش َۤا ُء َۗو ه‬
ِ ‫ّٰللا َوا‬ ُ ‫ضع‬ ُ ‫سُ ْنبُلَ ٍة ِمائَةُ َحبَّ ٍة ۗ َو ه‬
ٰ ُ‫ّٰللا ي‬
6

“Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan


Allah adalah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji
(benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada
seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia
kehendaki. Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui.”7
3) Makna Mufradat tentang ayat perumpamaan QS. Al-Baqarah 261
Makna kosa kata yang tercantum dalam QS. al-Baqarah {2}; 261
yaitu sebagai berikut:8
Mereka menafkahkan ‫يُ ْن ِفقُ ْون‬
Harta-harta mereka ‫ا ْموال ُه ْم‬
Di jalan Allah SWT ِ‫ّللا‬
ٰ ‫فِ ْي س ِب ْي ِل‬
Sebutir benih/biji ‫حبَّة‬

4
Ibid.
5
Ibid.
6
Al-Qur’an, al-Baqarah {2}; 261
7
Lajnah pentashihan Mushaf al-Qur’an dan terjemahnya, 58
8
Putri Alfia Halida, “Amṡāl Al-Qur’ān,” (Pamekasan, Duta Media Publishing, 2021), 37

4
Bulir ‫سُ ْۢ ْنبُلة‬
Allah SWT Maha Luas (karunianya) ‫واسِع‬
Maha mengetahui ‫ع ِليْم‬
4) penafsiran ulama terhadap Ayat perumpamaan Infāq QS. Al-Baqarah
261
Hamka dalam Tafsir al-Azhar menjelaskan bahwa perumpamaan
orang-orang yang membelanjakan harta bendanya di jalan Allah adalah satu
biji menumbuhkan tujuh arai, ingatlah arai pinang atau arai kelapa, dan
kalau pada padi di sebut tangkai. “pada tiap-tiap satu arai ada seratus biji”,
dengan demikian diberikan targhib (potensi harapan untuk memperoleh
kesenangan dan kebahagian). Menurut Quraish Shihab ayat tersebut
berpesan kepada yang ada kelebihan harta agar merasa tidak berat untuk
memebantu, karena yang dinafkahkan itu akan bertambah berliapat ganda.
Dengan perumpamaan sebagaimana yang dapat di pahami dari kata maṡal.9
Aḥmad Muṣṭafā al-Marāghī menambahkan bahwa ayat ini
mengandung perumpamaan tentang orang-orang yangmenginfakkan harta
karena dorongan mendapatkan ridho Allah SWT dan balasan yang baik
dari-Nya, seperti seperti orang yang menanam satu biji ditanah yang subur.
Lalu benih tersebut akan menumbuhkan seratus bebijian. Hal ini dapat di
saksikan dalam tetumbuhan yang berbiji, seperti jagung, gandum padi, dan
lain sebagainya. Allah SWT memberi tambahan harta kepada orang-orang
yang menginfakan hartanya di jalan Allah, dimana tambahan tersebut tidak
dapat terhitung lagi karena sakit banyaknya. 10
Quraish Shihab menambahkan bahwa ayat ini berpesan kepada yang
berpunya agar tidak merasa berat membantu karena apa yang dinafkahkan
akan tumbuh berkembang dan berlipat ganda. Dengan perumpamaan yang
mengagumkan dalam QS. Al-Baqarah {2}; 261 sebagaimana dipahami dari
kata maṣal, ayat ini mendorong manusia untuk berinfaq.
Dalam ayat tersebut menyebut angka tujuh.angka tersebut tidak
harus di pahami dalam arti angka yang di atas enam dan di bawah

9
Ibid., 38
10
Ibid.,39

5
delapan,tetapi ia serupa dengan istilah seribu satu yang tidak berarti angka
di bawah 1002 dan di atas 1000.angka ini dan ini berarti banyak. Bahkan
belipatgandakan itu tidak hanya tuju ratus kali, tetapi lebih dari itu, karena
Allah terus mnenerus melipatgandakan bagi siapa yang dia kehendaki.
Jangan menduga, Allah tidak mampu memberi sebanyak mungkin.
Bagaimana mugkin dia tidak mampu, bukankah Allah maha luas anugerah-
Nya. Jangan juga menduga, dia tidak tahu sia yang bernafkah dengan tulus
di jalan yang diridhai-Nya. yakinlah dia maha mengetahui. 11
Abdul Jalal menambahkan bahwa redaaksi maṣal dalam QS. al-
Baqarah {2}; 261 disebutkan lebih dari satu sighat karena termasuk kepada
sighat majāz murakkab (‫ )مجاز مركب‬yaitu redaksi dengan bentuk
perumpamaan ganda yang segi persamaannya diamnbil dari dua hal yang
berkaitan, di mana kaitannya adalah perserupaan yang telah biasa digunakan
dalam ucapan sehari-hari yang berasal dari isti’ārah tamṣīliyyah Menurut
al-Qaṭṭān kata maṣal dalam ayat ini bertujuan untuk mendorong orang yang
giat beramal.12

BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan

11
Ibid., 40
12
Ibid., 41

6
I. Infāq berarti mendermakan harta yang diberikan Allah SWT, atau
menafkahkan sesuatu pada orang lain semata-mata mengarap ridha Allah
SWT. Zakāt selalu diartikan dengan pemberian yang status hukumnya
wajib sedangkan Ṣadaqāh dan infâq dikonotasikan sebagai pemberian
yang status hukumnya sunah.
II. Ayat yang mejelaskan dengan detail apabial seseorang yang menginfaqkan
hartanya di jalan Allah SWT akan di lipatgandakan hartanya dan hartanya
menjadi berkah.
III. Makna kosa kata mufrodat QS. al-Baqarah {2}; 261yaitu seperti;
Mereka menafkahkan ‫يُ ْن ِفقُ ْون‬
Harta-harta mereka ‫ا ْموال ُه ْم‬
IV. Menurut Hamka dalam Tafsir al-Azhar menjelaskan bahwa perumpamaan
orang-orang yang membelanjakan harta bendanya di jalan Allah adalah
satu biji menumbuhkan tujuh arai, ingatlah arai pinang atau arai kelapa,
dan kalau pada padi di sebut tangkai. Menurut Quraish Shihab ayat
tersebut berpesan kepada yang ada kelebihan harta agar merasa tidak berat
untuk memebantu. Lalu Abdul Jalal menambahkan bahwa redaaksi maṣal
dalam QS. al-Baqarah {2}; 261 disebutkan lebih dari satu sighat karena
termasuk kepada sighat majāz murakkab.
2. Saran
Dengan adanya sedikit penjelasan di atas, kami mengharap kepada
seluruh pembaca yang budiman untuk membaca dengan seksama dan
memahami secara betul. Selain itu pemakalah yang statusnya juga manusia
tidak akan luput dari kesalahan. Jika terdapat banyak kesalahan kami mohon
maaf dan kami dengan senang hati menerima masukan dan kritik konstruktif
sebagai pembelajaran bagi kami untuk lebih baik lagi dalam pembuatan
makalah selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Achyar zein, wawasan Al- quran tentang infaq, MIQOT, 2008, Vol XXXII, No 1
Januari-Juni 2008

7
Shalehudin, Wawan Shofwan, Risalah Zakāt, Infāq, Ṣadaqāh. Faktur Kelompok
HUMONIORA, Bandung. 2011
Putri Alfia Halida, “Amṡāl Al-Qur’ān,” Pamekasan, Duta Media Publishing, 2021
AL-Qur’an kemenaq
Lajnah pentashihan Mushaf al-Qur’an dan terjemah

Anda mungkin juga menyukai