Disusun Oleh:
1. Istikhomah 1220073
2. Muhammad Teguh Praseya 1220074
3. Alifah Kholda 1220075
Kelas HES B
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................1
KATA PENGANTAR.........................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................4
1.1 Latar Belakang.....................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................4
1.3 Tujuan Makalah...................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................5
2.1 Pengertian Infaq...................................................................................5
2.2 Fungsi Infaq ........................................................................................6
2.3 Makna Mufrodat dan Azbabun Nuzul……………………………… 6
BAB III PENUTUP.............................................................................................11
3.1 Kesimpulan..........................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Infaq adalah ibadah sosial yang dilakukan dengan suka rela, serta diberikan
dalam bentuk harta untuk kemaslahatan umat. Kata Infaq berasal dari kata anfaqo-
yunfiqu, artinya membelanjakan atau membiayai, arti infaq menjadi khusus ketika
dikaitkan dengan upaya realisasi perintah-perintah Allah. Oleh karena itu, infaq
berbeda dengan zakat, infaq tidak mengenal nisab atau jumlah harta yang ditentukan
secara hukum. Infaq tidak harus diberikan kepada mustahik tertentu, melainkan
kepada siapapun misalnya orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin, atau orang-
orang yang sedang dalam perjalanan.
Berbicara tentang tantangan ekonomi islam, infaq sendiri ada keterkaitannya
dalam mengembangkan ekonomi sosial. Semakin tinggi perputaran uang maka
semakin tinggi aktifitas perekonomian yang terjadi dan sebaliknya. Nilai velositas
uang pernah mencapai titik terendah terjadi pada saat terjadinya Great Depression
tahun 1930-an, yang menunjukkan rendahnya transaksi yang terjadi pada saat itu.
Uang dalam perekonomian mungkin memiliki kesamaan dengan darah dalam tubuh,
salah satu indikator kesehatan seseorang dapat dilihat dari lancar tidaknya peredaran
darah. Hal yang sama antara uang dengan perekonomian dan infak salah satu
instrumen yang bisa meningkatkan peredaran uang dalam perekonomian.
2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi dan tujuan infaq?
2. Bagaimana makna mufaradat dan asbabun nuzul dari ayat-ayat yang menjelaskan
tentang infaq?
3. Bagaimana tafsir ulama mengenai ayat tentang infaq?
4. Bagaimana korelasi ayat tentang ifaq dengan UU dan Hadits Nabi?
3. Tujuan Masalah
1. Untuk menjelaskan definisi dan tujuan infaq
2. Untuk menjelaskan makna mufaradat dan asbabun nuzul dari ayat-ayat yang
menjelaskan tentang infaq
3. Untuk menjelaskan tafsir ulama mengenai ayat tentang infaq
4. Untuk menjelaskan korelasi ayat tentang ifaq dengan UU dan Hadits Nabi
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian infaq
Secara etimologi, infaq atau infak dalam literasi Indonesia berarti; pemberian
(sumbangan) harta dan sebagainya untuk kebaikan (Poerwadarminta 1989) Term
infaq tersebut, berasal dari bahasa Arab (infâq/ إنفاق.(Akar kata dan tashrif-nya adalah
نفقا إنفاق و نفاقا أو- ينفق- نفقyang berarti sesuatu yang habis.
Infak berasal dari kata bahasa Arab yaitu nafaqa yang berakar dari huruf nun,
fa, qaf yang artinya (1) terputusnya dan hilangnya sesuatu; (2) menyembunyikan dan
menutup sesuatu.1 Namun dalam Ensiklopedi Hukum Islam, dijelaskan bahwa kata
infak adalah sesuatu yang bisa habis baik karena dijual, dirusak atau meninggal.2
Kata infaq ini, merupakan suatu istilah yang telah tersosialisasi dalam
masyarakat Indonesia yang sering diartikan dengan pemberian sumbangan harta dan
sedekah. Infaq berarti sesuatu yang diberikan oleh seseorang guna menutupi
kebutuhan orang lain, baik berupa uang, makanan, minuman, dan sebagainya.
Mendermakan atau memberi rezeki (karunia) atau menafkahkan sesuatu kepada orang
lain berdasarkan keikhlasan dan karena Allah Swt. Semata.3
Tujuan Infaq
Infaq merupakan salah satu ibadah sosial yang utama, karena berdampak nyata
terhadap membantu kesulitan saudara muslim/ orang lain yang mengalami kesulitan
ekonomi, menafkahkan harta di jalan Allah tidak akan mengurangi harta tetapi harta
yang kita miliki akan semakin bertambah. Ibarat cermin, yang memberikan manfaat
bagi pihak yang memberi dan juga yang menerima. Besaran uang yang dikeluarkan
untuk berinfaq tidak ditentukan, sesuai dengan keikhlasan dari setiap orang yang
mengeluarkan infaq.4
Asbabun Nuzul
Sebab turunnya ayat 254 Yaitu agar orang orang bersedekah atas sebagian
rezeki yang dimilikinya sebelum hari kiamat tiba. Karena harta tidak bisa untuk
menghindari siksaan allah
Asbabun Nuzul
Qs. Al-Baqarah Ayat 261-262 turun berkenaan dengan datangnya Utsmân bin
‘Affân dan Abdurrahman bin ‘Auf, kepada Nabi saw. membawa dirham untuk
dinafkahkannya kepada pejuang yang terlibat dalam perang Tabuk yang terjadi pada
tahun 631 M sebagai jawaban Nabi saw. atas serangan Heraclius yang terjadi di antara
Madinah dan Damaskus. DimanaAbdurrahman bin ‘Auf membawa 4.000 dirham dan
berkata kepada Nabi saw.; aku memiliki 8.000 dirham lalu seperduanya ini aku per-
sembahkan kepada Allah. Sedangkan Utsmân bin Affân membawa 1.000 unta. Sikap
kedermawanan kedua sahabat tersebut disambut baik oleh Nabi saw. lalu turunlah
ayat في اموالهم ينفقون الذين.(1994, Effendi)
Pada ayat 261, Allah swt.menginformasikan bahwa nafkah yang diinfaqkan di
jalanNya akan dibalas dengan imbalan pahala yang berlipat ganda bagaikan sebutir
benih yang menumbuhkan tujuh butir dan terus ber-kembang dan berlimpa ruah. Pada
ayat 262-264, dijelaskanlah bahwa untuk mendapatkan pahala yang berlipat ganda itu,
hendaklah dalam berinfaq tidak sertai dengan riya.5
5
Ibid., hal. 61-62.
Dari penjelasan diatas dapat dipahami bahwa Perintah Allah untuk berinfak selain
merupakan ibadah yang dapat meningkatkan kualitas keimanan dan spiritualitas seseorang,
juga memiliki dampak sosial dan ekonomi. Dampak sosialnya seperti terjadi ukhuwah antara
kelompok kaya dan kelompok miskin sehingga tidak menimbulkan kecemburuan sosial.
Dalam perekonomian, peran penting infak dapat meningkatkan taraf hidup kelompok
penerima dan pada akhirnya dapat mengurangi kesenjangan sosial yang terjadi di masyarakat.
Jika dianalisis dengan teori kuantitas uang meningkatnya perputaran uang akibat aktifitas
infak sedekah dan wakaf ini mempengaruhi besaran velositas uang dalam suatu
perekonomian.6
6
Ranti Wiliasih, “Tantangan Ekonomi Islam dalam Kemashalatan”, https://sharianews.com/posts/tantangan-
ekonomi-islam-untuk-kemaslahatan Diakses pada 25 Mei 2019.