DOSEN PENGAMPU :
Dr. H. Darmawan, SHI., MHI.
Disusun oleh :
Mochamad Zaidan Fahmi ( 08020520025 )
Muchamad Alif Ardiansyah Susilo Putra ( 08020520026 )
Makalh ini kami susun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Sistem
Ekonomi Islam dalam pembuatan makalh ini kami mendapay berbagai macam
kesulitan, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih atas bimbingan dan
bantuan kepada
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB 1................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................5
1.3 Tujuan................................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN...............................................................................................................6
2.1 Pengertian Wakaf Uang..........................................................................................6
2.2 Pendapat Para Ulama............................................................................................10
2.3 Perhitungan Wakaf Uang.......................................................................................12
BAB III...........................................................................................................................15
PENUTUP.......................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................16
BAB 1
PENDAHULUAN
Pengertian wakaf di ambil dari bahasa Arab yakni Waqafa yang memiliki
pengertian menahan atau berhenti lalu juga bisa diartikan diam ditempat dan tetap
berdiri. Kata wakafa yaqufu waqfan sama artinya habas yahbisu tahbisan dalam
rumus tashrif . 1 kata al waqf dalam bahasa Arab mengandung beberapa
pengertian , dalam pengertian yang dijelaskan oleh ahli fiqh yang menjadi salah
satu empat madzhab yang terkenal yaitu imam Syafi’I beliau memberikan
pendapat bahwa wakaf sendiri adalah melepaskan harta yang telah dimiliki dari
hak seseorang wakif, setelah prosedur perwakafan sempurna , wakif tidak boleh
melakukan apa saja terhadap harta yang diwakafkan ,contoh seperti perlakuan
sang pemilik dengan cara pemilikannya kepada yang lain, baik dengan tukaran
ataupun tidak. Jika wakif dari wakaf harta yang diwakafkan tersebut tidak dapat
diwarisi oleh sang ahli warisnya.
Wakaf uang sendiri adalah sebuah tindakan wakaf yang dilaksanakan oleh
seseorang ,kelompok orang , lembaga ataupun sebuah badan dalam bentuk uang
tunai. Termasuk dalam sebuah pengertian pula , uang adalah sebuah surat-surat
berharga. Istilah wakaf uang ini sendiri baru dipratekkan sejak awal abad keduan
hijriyah sehingga belum dikenal pada saat Rasulullah SAW. Imam az-Zuhri
merupakan salah satu ulama terkemuka dan peletak dasar Tadwin al-Hadist
memfatwakan bahwa dianjurkan wakaf dinar dan dirham untuk pembangunan
sarana dakwah , sosial, dan pendidikan umat islam.2
1.3 Tujuan
1. Memahami Wakaf Uang
2. Mengetahui Pendapat Wakaf Uang pada Beberapa Madzhab
1
Badan wakaf Indonesia “ Pengertian Wakaf” diakses melalui
(https://www.bwi.go.id/pengertian-wakaf/ ) pada tanggal 25 mei 2021 pada pukul 21.20
2
Virdita Ratriani “Apa itu Wakaf Uang dan Bagaimana Penjelasannya “ diakses melalui
https://personalfinance.kontan.co.id/news/apa-itu-wakaf-uang-ini-penjelasan-dan-dasar-
hukumnya?page=all pada tanggal 26 mei 2021 pada pukul 09.30
3. Mengetahui Cara Perhitungan Wakaf Uang
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Wakaf Uang
Dalam bahasan ini wakaf merupakan salah satu hal yang sangat dekat dengan
peristilahan agama islam. Tapi, sangat disayangkan kebanyakan umat muslim
masih belum seluruhnya mamahami dengan seksama apa arti dalam wakaf ,
hukum , beserta syaratnya. Allah SWT sendiri sangat memuliakan seseorang yang
memberi wakaf, hal in sendiri telah jelas terpampang dalam sebuah riwayat hadist
imam muslim yang dari Abu Hurairah Nabi bersabda :
“apabila seorang manusia itu meninggal dunia maka akan terputus seluruh amal
perbuatannya kecuali dari 3 sebab sumber , yakni sedekah jariah (wakaf), ilmu
pengetahuan yang bisa diambil manfaatnya, dan anak yang sholeh mendoakannya.
“
Dalam sebuah buku kutipan karya Nurwan Darmawan pengertian wakaf menurut
bahasa dan juga istiilah adalah sebuah al habs (menahan) dan at tsabil
( menyalurkan) dalam pengertian bahasanya . sedangkan menurut istilah wakaf
adalah menahan suatu barang dan menyalurkan manfaatnya dalam rangka
mendekatkan diri kepada allah, dari pengertian diatas bisa kita tarik sedikit
kesimpulan bahwa wakaf sendiri adalah sebuah perbuatan amal jariyah yang tentu
sangat dimuliakan oleh Allah swt dan pasti mendapatkan sebuah ganjaran yang
tidak pernah terputus amal nya walaupun seseorang tersebut telah meninggal.
Contohnya waka adalag mewakafkan tahnah nya untuk pembangunan masjid
ataupun mewakafkan rumahnya untuk kepentingan para penuntu ilmu dan
sebagainya.
Wakaf juga memiliki hukum, tapi hukum yang dimilikinya adalah sebuah amalan
sunnah yang sangat jelas dianjurkan. Hal ini pun juga berdasarkan firman Allah
SWT dalam al-Qur’an surat Yasiin pada ayat kedua belas yang berbunyi:
Dari penggalan ayat al-Qur’an tersebut Syaikh Prof Dr Khalid bin Ali Al-
Musyaikih berkata” diantara bekas yang ditinggalkan oleh orang yang telah wafat
adalah sebuah Wakaf. Dilain itu secara harfiah umum wakaf juga termasuk
sebuah bentuk tolong menolong dalam hal kebaikan beserta ketakwaan kepada
Allah SWT.
Dalam wakaf juga ada beberapa rukun beserta syaratnya , dintara nya adalah :
1. barang berharga
2. barang yang sudah diketahui bentuk jumlahny
3. dimiliki oleh orang yang berwakaf
4. benda yang berdiri sendiri
1. Muslim
2. Merdeka
3. Kafir zimmi ( tertentu )
4. Orang yang menerima wakaf hanya ditujukan untuk kepentingan islam
saja
Syarat yang terakhi adalah berkaitan dengan sebuah isi ucapan, antaranya :
wakaf uang merupakan hal yang baru di Indonesia. Wakaf yang selama ini
dipahami oleh umat hanyalah wakaf tanah milik yang diatur Peraturan Pemerintah
Nomor 28 Tahun 1977 tentang Perwakafan Tanah Milik. Peluang untuk wakaf
uang ada setelah Majelis Ulama Indonesia mengeluarkan fatwa tentang bolehnya
wakaf uang pada tahun 2002. Peluang yang lebih besar muncul ahir-akhir ini
dengan disahkannya Rancangan Undang-Undang Wakaf menjadi Undang-Undang
3
Putri Yasmin “ Seputar Wakaf : Pengertian, Hukum ,Rukun , dan Syaratnya.” Dikutip dari
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5355763/seputar-wakaf-pengertian-hukum-
rukun-dan-syaratnya. Pada tanggal 27 mei 2021 pada pukul 20.02
Nomor 41 tahun 2004 tentang Wakaf. Dalam pengelolaan wakaf uang, sebagai
instrumen penting pelaksanaan wakaf produktif, undang-undang wakaf mengatur,
bahwa lembaga yang diserahi tanggung jawab untuk mengelola wakaf uang
adalah Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKS-PWU), yakni
badan Hukum Indonesia yang bergerak di bidang keuangan syariah
(Rozalinda,2015:6).
Ulama Hanafiyah membolehkan wakaf benda bergerak asalkan hal itu sudah
menjadi urf (kebiasaan) di kalangan masyarakat, seperti mewakafkan buku,
mushaf dan uang. Dalam masalah wakaf uang, ulama Hanafiyah mensyaratkan
harus ada istibdal (konversi) dari benda yang diwakafkan bila dikhawatirkan ada
ketidaktetapan zat benda. Caranya adalah dengan mengganti benda tersebut denga
benda tidak bergerak yang memungkinkan manfaat dari benda tersebut
kekal4.Dari sinilah kalangan ulama Hanafiyah berpendapat boleh mewakafkan
dinar dan dirham melalui penggantian (istibdal) dengan benda tidak bergerak
sehingga manfaatnya kekal. 16 Muhammad ibn Abdullah al-Ansyari murid dari
Zufar, seperti yang dikutip Ibn Abidin dalam Rad al-Mukhtar, menyatakan boleh
berwakaf dengan uang, seperti dinar dan dirham. Wakaf uang ini dilakukan
4
Muhammad Abbu Zahrah, Muhadharat Fi al-Waqf, (Beirut: Dar al-Fikr al-Arabi, 1971), h. 104.
dengan cara menginvestasikannya dalam bentuk mudharabah dan keuntungannya
di sedekahkan pada mauquf alaih5
Madzhab Maliki berpendapat bahwa wakaf itu tidak melepaskan hartanya yang
diwakafkan dari kepemilikan wakif, namun wakaf tersebut mencegah wakif
melakukan tindakan yang dapat melepaskan kepemilikannya atas harta tersebut
kepada yang lain dan wakif berkewajiban menyedekahkan manfaatnya serta tidak
boleh menarik kembali wakafnya. Perbuatan wakif menjadikan manfaat hartanya
untuk digunakan oleh mustahiq (penerima wakaf), meskipun yang dimilikinya itu
berbentuk upah, atau menjadikan hasilnya untuk dapat digunakan seperti
mewakafkan uang (wakaf tunai). Wakaf dilakukan dengan menucapkan lafadz
untuk masa tertentu sesuai dengan keinginan pemilik. Dengan kata lain pemilik
harta menahan benda itu dari penggunaan secara pemilikan, tetapi membolehkan
pemanfaatan hasilnya untuk tujuan kebaikan, yaitu pemberian manfaat benda
secara wajar sedang benda itu tetap menjadi milik wakif. Dengan demikian
menurut Madzhab Maliki bahwa wakaf tunai hukumnya adalah boleh selama
hasilnya dapat mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan umat manusia
Ulama Syafi’iyah, seperti al- Nawawi, dalam al-Majmu’ Syarah al- Muhadzab
berpendapat boleh mewakafkan benda bergerak, seperti hewan, di samping benda
tidak bergerak, seperti tanah. Namun, mereka menyatakan tidak boleh
mewakafkan dinar dan dirham karena dinar dan dirham akan lenyap dengan
dibelanjakaan dan sulit akan mengekalkan zatnya. Berbeda dengan ulama lainya,
Abu Sur ulama dari kalangan Syafi’iyah membolehkan wakaf dinar dan dirham.
Namun pendapat ini ditepis oleh Al- Mawardi dengan menyatakan dinar dan
dirham tidak dapat diijarahkan dan pemanfaatannya pun tidak tahan lama. Karena
itu, benda ini tidak bisa diwakafkan. Ibn Qudamah dalam kitabnya Mughni
menjelaskan, umumnya para fuqaha dan ahli ilmu tidak membolehkan wakaf uang
(dinar dan dirham) karena uang akan lenyap ketika dibelanjakan sehinga tidak ada
5
Ibn Abidin, Rad al-Mukhtar Ala Dar Al- Mukhtar Syarah Tanwir al-Abshar,(Beirut: Dar Al-Kutub
Al-Ilmiah, 1994), h. 555-
lagi wujudnya. Disamping itu, uang juga tidak dapat disewakan karena
menyewakan uang akan mengubah funsi uang sebagai standar harga. Demikian
juga makanan dan minuman. Karena wakaf itu adalah menahan harta pokok dan
menyedekahkan hasilnya (manfaatnya), sesuatu yang hilang dengan manfaatnya,
tidak sah diwakfkan.19 Al-Ramli dalam Nihayah al-Muhtaj ila Syarh al-Minhaj,
dan Muhammad al- Khathib al-Syarbini dalam Mughni al- Muhtaj ila Ma’rifah
Ma’ani al-Faz al- Minhaj mengemukakan, bahwa wakaf adalah menahan harta
dan dapat dimanfaatkan yang bendanya tidak mudah lenyap sehingga atas dasar
pengertian tersebut bagi mereka hukum wakaf uang adalah tidak sah.
dan disampaikan oleh lembaga keuangan syariah kepada Wakif dan Nazhir
sebagai bukti penyerahan harta benda wakaf. Lembaga keuangan syariah atas
nama Nazhir mendaftarkan harta benda wakaf berupa uang kepada Menteri
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak diterbitkannya Sertifikat Wakaf
Uang. Wakaf uang yang dapat diwakafkan adalah mata uang rupiah. Dalam hal
uang yang kan diwakafkan masih dalam mata uang asing, maka harus dikonversi
terlebih dahulu ke dalam rupiah (Peraturan BWI Nomor 1 tahun 2009 tentang
Pedoman Pengelolaan dan Pengembangan Harta Benda Wakaf Bergerak Berupa
Uang). Wakif yang akan mewakafkan uangnya diwajibkan untuk: a) hadir di
Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKS-PWU) untuk
menyatakan kehendak wakaf uangnya; b) menjelaskan kepemilikan dan asal-usul
uang yang akan diwakafkan; c) menyetorkan secara tunai sejumlah uang ke LKS
PWU d) mengisi formulir pernyataan kehendak Wakif yang berfungsi sebagai
AIW (Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaa Undang
Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang wakaf) Apabila Wakif tidak dapat hadir,
maka Wakif dapat menunjuk wakil atau kuasanya untuk hadir dalam penterahan
wakaf uang.
Wakif atau wakil atau kuasanya dapat menyatakan ikrar wakaf benda
bergerak berupa uang kepada Nazhir di hadapan Pejabat Pembuat Akta Ikrar
Wakaf (PPAIW) yang selanjutnya Nazhir menyerahkan Akta Ikrar Wakaf (AIW)
tersebut kepada LKS-PWU. Wakif dapat mewakafkan uang melalui LKS yang
ditunjuk oleh Menteri sebagai LKS Penerima Wakaf Uang (LKS-PWU). LKS
yang ditunjuk oleh Menteri atas dasar saran dan pertimbangan dari BWI. BWI
memberikan saran dan pertimbangan setelah mempertimbangkan saran instansi
terkait. Saran dan pertimbangan dapat diberikan kepada LKS-PWU yang
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
c) menerima secara tunai wakaf uang dari Wakif atas nama Nazhir
6
Junaidi Abdullah “ Tata Cara dan Pengelolaan Wakaf Uang di Indonesia” jurnal ZISWAF
Vol.4,no.1, juni 2017
h) alamat Nazhir yang dipilih
i) tempat dan tanggal penerbitan Sertifikat Wakaf Uang.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Bahwa tata cara wakaf uang adalah Wakif yang akan mewakafkan uangnya
diwajibkan untuk:
a. Pengelolaan dan pengembangan wakaf uang atas setoran wakaf uang dan
investasi wakaf uang oleh Nazhir wajib ditujukan untuk optimalisasi
perolehan keuntungan dan/ atau pemberdayaan ekonomi ummat.
b. Pengelolaan dan pengembangan wakaf uang atas hasil investasi wakaf uang
oleh Nazhir wajib ditujukan untuk pemberdayaan ekonomi ummat dan/atau
kegiatankegiatan social keagamaan (Peraturan BWI nomor 1 tahun)
DAFTAR PUSTAKA
Badan wakaf Indonesia “ Pengertian Wakaf” diakses melalui
(https://www.bwi.go.id/pengertian-wakaf/ ) pada tanggal 25 mei 2021 pada pukul
21.20
Virdita Ratriani “Apa itu Wakaf Uang dan Bagaimana Penjelasannya “ diakses
melalui https://personalfinance.kontan.co.id/news/apa-itu-wakaf-uang-ini-
penjelasan-dan-dasar-hukumnya?page=all pada tanggal 26 mei 2021 pada pukul
09.30
Putri Yasmin “ Seputar Wakaf : Pengertian, Hukum ,Rukun , dan Syaratnya.”
Dikutip dari https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5355763/seputar-
wakaf-pengertian-hukum-rukun-dan-syaratnya. Pada tanggal 27 mei 2021 pada
pukul 20.02Muhammad Abbu Zahrah, Muhadharat Fi al-Waqf
, (Beirut: Dar al-Fikr al-Arabi, 1971), h. 104.
Ibn Abidin, Rad al-Mukhtar Ala Dar Al- Mukhtar Syarah Tanwir al-Abshar,
(Beirut: Dar Al-Kutub Al-Ilmiah, 1994), h. 555-
Junaidi Abdullah “ Tata Cara dan Pengelolaan Wakaf Uang di Indonesia” jurnal
ZISWAF
Vol.4,no.1, juni 2017