Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

WAKAF, INFAQ, SHODAKOH


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Fiqih Ibadah Yang Diampu Oleh Ibu Lizza
Diana Manzil, SHI.,MH

Disusun oleh kelompok 10:


Dimas Arya 2321030083
Opia Febrianti 2321030200
Sinta Amelia 2321030057

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN 2023 H/1445 M
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Wakaf,
Infaq, Shodaqoh.

Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya
kepada Ibu Lizza Diana Manzil,SHI.,MH selaku dosen mata kuliah Fiqih Ibadah yang telah
membimbing kami agar dapat menyelesaikan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itudengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah
ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bandar Lampung, 01 September 2023

Kelompok 10
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4

A. Latar Belakang ............................................................................................................................ 4

B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 5

C. Tujuan ......................................................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 6

A. Pengertian Wakaf, Infaq, Shodaqoh ............................................................................................ 6

B. Macam Macam Wakaf, Infaq, Shodaqoh .................................................................................... 7

C. Tujuan Dari Wakaf, Infaq, Shodaqoh .......................................................................................... 13

BAB III PENUTUP ............................................................................................................................. 17

A. Kesimpulan ............................................................................................................................... 17

B. Saran ......................................................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 18


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sedekah bersifat sukarela dan tidak terikat pada syarat-syarat tertentu dalam pengeluarannya
baik mengenai jumlah, waktu dan kadarnya. Sedekah memiliki makna yang luas dalam berbagi. Karena
itu, sedekah tidak terbatas pada pemberian yang bersifat material saja tetapi juga dapat berupa jasa
yang bermanfaat bagi orang lain. Bahkan senyum yang dilakukan dengan ikhlas untuk menyenangkan
orang lain termasuk kategori sedekah. Dzikir pun termasuk dalam sedekah. Rasulullah Shalallahu
‘Alaihi Wasallam bersabda, “Setiap tasbih adalah sedekah, setiap takbir sedekah, setiap tahmid
sedekah, setiap amar ma’ruf adalah sedekah, nahi munkar sedekah dan menyalurkan syahwatnya
kepada istri sedekah.” (HR Muslim)

Infak berasal dari kata anfaqa yang berarti mengeluarkan sesuatu (harta) untuk kepentingan
sesuatu. Menurut terminologi syariat, infak berarti mengeluarkan sebagian dari harta atau
pendapatan/penghasilan untuk suatu kepentingan yang diperintahkan Islam. Hukum melaksanakan
infak adalah sunnah. Tidak ada batasan jumlah dalam berinfak, semampunya saja. Tidak ada ketentuan
nishab dan waktu juga dalam melakukan infak.

Wakaf berasal dari kata wa-qa-fa (‫ )وقف‬yang berarti menahan, berhenti, atau diam. Maksud dari
menahan adalah untuk tidak diperjualbelikan, dihadiahkan, atau diwariskan. Artinya, seseorang
menyerahkan harta miliknya untuk ditahan pokoknya (benda aslinya), namun terus dialirkan
manfaatnya dari waktu ke waktu. Wakaf merupakan wujud taqarrub (mendekatkan diri) seorang hamba
kepada Rabbnya. Karena melaksanakan wakaf hakikatnya adalah menyerahkan kepemilikan harta
manusia menjadi milik Allah untuk dimanfaatkan bagi kemashlahatan umat. Sedangkan definisi wakaf
menurut UU no. 41 tahun 2004 adalah suatu perbuatan hukum oleh pihak yang melakukan wakaf untuk
memisahkan atau menyerahkan sebagian harta benda atau aset miliknya untuk dimanfaatkan
selamanya atau untuk jangka waktu tertentu untuk keperluan ibadah atau kesejahteraan umum sesuai
ketentuan agama Islam.

Dari definisi tersebut, wakaf juga termasuk ke dalam amal jariyah yang Rasulullah anjurkan
untuk dimiliki oleh setiap umatnya. Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Jika seseorang
meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah (wakaf),
ilmu yang bermanfaat, dan doa anak yang shaleh.” (HR Muslim). Berbeda dengan ibadah harta yang
dapat langsung habis, wakaf diinvestasikan dalam bentuk aset riil dan sosial. Dengan pengelolaan yang
baik, hasil wakaf di aset riil bisa menyokong manfaat aset sosial yang juga dibangun dari wakaf.
Sehingga manfaatnya pun dapat dirasakan lebih lama dan panjang.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan waqaf, infaq, shodaqoh?


2. Jelaskan macam macam wakaf, infaq, shodaqoh?
3. Jelaskan tujuan dari wakaf, infaq, shodaqoh?

C. Tujuan

1. Untuk memahami tentang pengertian wakaf, infaq, shodaqoh


2. Untuk memahami macam macam wakaf, infaq, shodaqoh
3. Untuk memahami tujuan dari wakaf,infaq,shodaqoh
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Wakaf, Infaq, Shodaqoh


Wakaf adalah suatu pranda yang berasal dari hukum islam.oleh karena itu, apabila
membicarakan masalah perwakafan pada umumnya umumnya dan perwakafan tanah pada
khususnya, tidak mungkin untuk melepaskan diri dari pembicaraan tentang konsepsi wakaf
menurut Hukum Islam. Akan tetapi, dalam hukum Islam tidak ada konsep yang tunggal tentang
wakaf ini, karena terdapat banyak pendapat yang sangat beragam.58 Wakaf menurut Bahasa
Arab berarti al-habsu, yang berasal dari kata kerja habasa-yahbisu-habsan, menjauhkan orang
dari sesuatu atau memenjarakan. Kemudian, kata ini berkembang menjadi habbasa dan berarti
mewakafkan harta karena Allah SWT.

Kata wakaf sendiri berasal dari kata kerja waqofa (fiil madi),
yaqifu (fiil mudori’), waqfan (isim masdar) yang berarti berhentiatau berdiri. Sedangkan wakaf
manurut syara’ adalah menahan harta yang mungkin diambil manfaatnya tanpa menghabiskan
atau merusakkan bendanya (ainnya) dan digunakan untuk kebaikan.59 Secara terminologis
fiqih tampak diantara para ahli (fuqoha), baik Maliki, Hanafi, Syafi’i maupun Hambali berbeda
pendapat terhadap Batasan pendefinisian wakaf. Realitas dan kenyataan ini disebabkan karena
adanya perbedaan landasan dan pemahaman serta penginterpretasiannya terhadap ketentuan-
ketentuan yang ada dalam berbagai hadits yang menerangkan tentang wakaf.

Kata Infaq berasal dari kata anfaqo-yunfiqu, artinya membelanjakan atau membiayai,
arti infaq menjadi khusus ketika dikaitkan dengan upaya realisasi perintah-perintah Allah.
Dengan demikian Infaq hanya berkaitan dengaat atau hanya dalam bentuk materi saja, adapun
hukumnya ada yang wajib (termasuk zakat, nadzar),ada infaq sunnah, mubah bahkan ada yang
haram. Dalam hal ini infaq hanya berkaitan dengan materi. Menurut kamus bahasa Indonesia
Infaq adalah mengeluarkan harta yang mencakup zakat dan non zakat Sedangkan menurut
terminologi syariat, infaq berarti mengeluarkan sebagian dari harta atau
pendapatan/penghasilan untuk suatu kepentingan yang diperintahkan ajaranIslam. Oleh karena
itu Infaq berbeda dengan zakat, infaq tidak mengenal nisab atau jumlah harta yang ditentukan
secara hukum. Infaq tidak harus diberikan kepada mustahik tertentu, melainkan kepada
siapapun misalnya orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin, atau orang-orang yang sedang
dalam perjalanan. Dengan demikian pengertian infaq adalah pengeluaran suka rela yang
dilakukan seseorang. Allah memberi kebebasan kepada pemiliknya untuk menentukan jenis
harta, berapa jumlah yang sebaiknya diserahkan. setiap kali ia memperoleh rizki, sebanyak
yang ia kehendakinya. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa infaq bisa diberikan
kepada siapa saja artinya mengeluarkan harta untuk kepentingan sesuatu. Sedangkan menurut
islilah syari’at, infaq adalah mengeluarkan sebagian harta yang diperintahkan dalam islam
untuk kepentingan umum dan juga bisa diberikan kepada sahabat terdekat, kedua orang tua,
dan kerabat-kerabat terdekat lainnya.

Secara etimologi, kata shadaqah berasal dari bahasa arab ash- shadaqah. Pada awal
pertumbuhan Islam, shadaqah diartikan dengan pemberian yang disunahkan (shadaqah sunah).
Sedangkan secara terminologi shadaqah adalah memberikan sesuatu tanpa ada tukarannya
karena mengharapkan pahala dari Allah SWT. Shadaqah adalah pemberian harta kepada
orangorang fakir, orang yang membutuhkan, ataupun pihak-pihak lain yang berhak menerima
shadaqah, tanpa disertai imbalan. Shadaqah atau yang dalam bahasa indonesia sering dituliskan
dengan sedekah memiliki makna yang lebih luas lagi dari zakat dan infaq. Sedekah merupakan
salah satu kewajiban yang dilakukan oleh seorang muslim yangtelah berlebihan hartanya.
Sedekah adalah hak Allah SWTberupa harta yang diberikan oleh seseorang yang kaya kepada
yang berhak menerimanya yaitu fakir dan miskin. Harta itu disebut dengan sedekah karena
didalamnya terkandung berkah penyucian jiwa, pengembangan dengan kebaikan-kebaikan, dan
harapan untuk mendapat.Hal itu disebabkan asal kata sedekah adalah al-Shadaqah yang berarti
tumbuh, suci, dan berkah.

B. Macam Macam Wakaf, Infaq, Shodaqoh


1. Macam macam waqaf
a. Wakaf Ahli
Wakaf ahli atau biasa disebut dengan wakaf keluarga adalah wakaf yang
dilakukan kepada keluarganya dan kerabatnya. Wakaf ahli dilakukan
berdasarkan hubungan darah atau nasab yang dimiliki antara wakif dan
penerima wakaf. Di beberapa negara, amalan wakaf ahli ini sudah dihapus
seperti di Turki, Lebanon, Syria, Mesir, Irak dan Libya. Wakaf ahli ini dihapus
karena beberapa faktor seperti tekanan dari penjajah, wakaf ahli dianggap
melanggar hukum ahli waris, selain itu wakaf ahli dianggap kurang memberi
manfaat yang banyak untuk masyarakat umum.
b. Wakaf Khairi
Wakaf khairi adalah wakaf yang diberikan untuk kepentingan umum.
Wakaf khairi adalah wakaf dimana pihak pewakaf memberikan syarat
penggunaan wakafnya untuk kebaikan-kebaikan yang terus menerus seperti
pembangunan masjid, sekolah, rumah sakit dan lain-lain. Wakaf khairi adalah
jenis wakaf untuk mereka yang tidak memiliki hubungan seperti hubungan
keluarga, pertemanan atau kekerabatan antara pewakaf dan orang penerima
wakaf.

c. Wakaf Musytarak

Wakaf musytarak adalah wakaf yang mana penggunaan harta wakaf


tersebut digunakan secara bersama-sama dan dimiliki oleh kegerunan si
pewakaf. Wakaf musytarak ini masih diterapkan oleh beberapa negara seperti di
Malaysia dan Singapura.

d. Wakaf benda tidak bergerak


Selain wakaf di atas, wakaf juga dibagi menjadi wakaf berdasarkan
jenis harta. Salah satunya adalah wakaf benda tidak bergerak. harta-harta yang
dimaksud adalah bangunan, hak tanah, tanaman dan benda-benda yang
berhubungan dengan tanah.

e. Wakaf benda bergerak selain uang


Ada juga wakaf benda bergerak selain uang yaitu benda-benda yang
bisa berpindah seperti kendaraan. Selain itu ada juga benda yang bisa
dihabiskan dan yang tidak, air, bahan bakar, surat berharga, hak kekayaan
intelektual dan lain-lain.

2. Macam Macam Infaq


Hukum mengeluarkan infak adalah sunnah, namun juga perlu diperhatikan,
tergantung dari setiap infak yang dilakukan. Agar lebih paham mengenai Infak,
berikut ini adalah macam-macam infak berdasarkan hukumnya:

a. Infak Wajib
Hukum infak pertama yaitu wajib. Infak berhukum wajib ini dikeluarkan agar
seseorang yang melakukan tidak mendapat dosa. Contoh infak wajib adalah membayar mas
kawin. Bukan hanya mas kawin, contoh infak wajib lainnya adalah Kifarat atau kafarat.
Kafarat atau kifarat adalah denda yang harus dibayarkan oleh seorang musim atau
muslimah karena melanggar hukum Allah.
Besaran kifarat ini tergantung dari jenis kesalahan yang dilakukan. Penerima infak
wajib ini bisa siapa saja, termasuk keluarga yang membutuhkan

b. Infak Sunah
Jenis infak yang kedua adalah Sunnah. Infak sunnah ini dikerjakan untuk bertujuan
untuk berbagi kebaikan. Misalnya berinfak untuk keperluan anak yatim dan dhuafa, atau
bisa juga untuk menolong orang lain yang tertimpa masalah. Manfaat Infak Sunnah
sungguh sangat luar biasa. Kita dapat membantu meringankan beban orang lain pada setiap
rezeki yang Allah berikan di uang yang kita bagi kepada sesama.

c. Infak Mubah
Macam Infak selanjutnya adalah infak mubah. Jenis Infak ini sangat sering
dilakukan. Contohnya seperti memberikan harta untuk kegiatan bercocok tanam, atau bisa
juga untuk berbisnis. Infak mubah tentu tidak wajib dilakukan. Setiap orang yang
melakukannya tidak akan berdosa namun juga tidak akan mendapatkan pahala.

d. Infak Haram
Jenis Infak yang terakhur adalah infak haram. Infak haram adalah infak yang
dilarang oleh agama. Misal, berinfak yang tidak ikhlas karena Allah. Contoh lain adalah
berinfak untuk menghalangi syiar agama islam.
Seperti yang tertuang dalam QS. An-Anfal ayat 36,bahwa "Sesungguhnya orang-
orang yang kafir itu, menginfakkan harta mereka untuk menghalang-halangi (orang) dari
jalan Allah. Mereka akan (terus) menginfakkan harta itu, kemudian mereka akan menyesal
sendiri, dan akhirnya mereka akan dikalahkan. Ke dalam neraka Jahanamlah orang-orang
kafir itu akan dikumpulkan". Oleh karena itu, berinfak untuk sesuatu kejelekan sangat
dilarang oleh Allah, dan termasuk ke dalam kelompok infak haram.

3. Macam Macam Shodaqoh


1. Sedekah materi

Sedekah dapat dilakukan dalam bentuk materi. Macam-macam sedekah dalam


bentuk materi adalah sebagai berikut:

a. Uang

Bersedekah dengan uang memang sering sekali dilakukan. Tidak


perlu dalam jumlah yang banyak, sedekah dengan uang dapat dilakukan
dalam jumlah berapapun. Dalam sekolah-sekolah, para siswa diajarkan
untuk bersedekah. Seperti setiap hari jumat, sekolah akan meminta uang
amal kepada para siswanya. Hal ini adalah salah satu bentuk dari
sedekah. Selain itu, sedekah uang juga dapat dilakukan ketika sedang
beribadah di masjid. Memasukkan uang ke dalam kotak amal adalah
bagian dari sedekah dalam bentuk uang.

Contoh lain dari sedekah uang yang terkadang tidak disadari


adalah membeli sesuatu. Ketika ada seorang penjual minuman di
jalanan, kemudian kamu membelinya. Padahal kamu tidak
membutuhkannya, itu juga termasuk salah satu bentuk sedekah dalam
bentuk uang.

b. Makanan

Sedekah makanan ini adalah sedekah yang juga lumayan sering


dilakukan. Selain itu, sedekah dengan makanan juga hal yang tidak sulit.
Tidak hanya memberikan sedekah pada orang-orang yang jauh di luar
sana, tetapi sedekah dalam bentuk makanan juga bisa dilakukan di
lingkungan sekitar. Pada para tetangga-tetangga terdekat.

Contohnya seperti ketika kamu mendapati tetangga kamu kurang


beruntung dalam hal ekonomi. Tidak harus memberikan ia bantuan
berupa uang. Kamu bisa memberikan sebagian makanan yang kamu
punya. Hal itu tentu akan sangat membantu mereka. Contoh lain ketika
ada seorang tetangga kamu yang sedang berpuasa. Kamu juga bisa
bersedekah melalui itu. Membuatkan makanan untuk berbuka puasa
kepada tetangga kamu itu adalah salah satu bentuk sedekah. Kamu bisa
memberikan sebagian atau sedikit makanan yang kamu punya. Makanan
tersebut juga tidak harus berupa makanan matang yang siap dimakan.
Memberikan bahan-bahan makanan atau sayuran segar juga merupakan
salah satu bentuk sedekah yang bisa dilakukan.

c. Barang

Sedekah materi selanjutnya bisa dilakukan dengan memberikan


barang-barang. Semua barang yang dibutuhkan dan masih layak pakai
bisa disedekahkan. Seperti baju, sepatu, bahkan alat-alat elektronik.
Seragam sekolah yang sudah tidak terpakai, kemudian diberikan kepada
seseorang yang membutuhkan adalah contoh dari bersedekah dengan
memberikan barang. Contoh lain seperti memberikan buku-buku yang
sudah tidak dibutuhkan lagi kepada taman bacaan atau anak-anak yang
membutuhkan. Meskipun banyak anak yang tidak sekolah, tetapi mereka
tetap membutuhkan buku.

Sedekah berupa barang elektronik juga bisa dilakukan. Seperti


memberikan telepon seluler yang sudah tidak terpakai kepada orang lain.
Telepon seluler adalah hal yang sangat penting di masa ini. Maka hal itu
tentu akan sangat membantu bagi mereka yang belum memilikinya.

d. Memberi makan hewan

Bersedekah tidak hanya bisa dilakukan antar sesama


manusia saja. Akan tetapi, bersedekah kepada hewan juga bisa
dilakukan. Seperti memberi makanan pada hewan liar. Jika
disekitar rumah atau di jalan-jalan kamu bertemu seekor kucing
yang kelaparan, kamu bisa memberikannya sedikit makanan. Itu
adalah salah satu bentuk bersedekah kepada hewan. Selain itu,
kamu juga tidak perlu membuang nasi yang sudah berhari-hari.
Berikanlah nasi itu pada ayam. Hal tersebut merupakan salah
satu bentuk sedekah. Jika manusia bisa mencari makanan sendiri,
tidak begitu dengan hewan. Meskipun dapat mencari dan makan
makanan liar, tetapi tetap membutuhkan bantuan manusia. Para
hewan-hewan terutama hewan liar, juga membutuhkan bantuan
manusia untuk menjalankan kehidupannya.

2. Sedekah non materi

Selain bersedekah dengan materi, sedekah juga bisa dilakukan dalam bentuk
non materi. Seperti memberikan ilmu yang dimiliki, tenaga, bahkan hanya dengan
sebuah senyuman.

a. Ilmu

Memberikan ilmu yang kita miliki adalah salah satu bentuk sedekah. Bahkan ini
termasuk ke dalam sedekah jariyah. Artinya bahwa kamu akan selalu mendapatkan
pahala dari ilmu yang sudah kamu sampaikan pada orang lain. Bahkan ketika kamu
sudah meninggal, pahala dari ilmu itu tetap akan mengalir.

Selain itu, membagi ilmu yang dimiliki akan membuat kamu menjadi terus
mengingat ilmu tersebut. Maksudnya bukan mengingat bahwa kita sudah membagi ilmu
tersebut. Akan tetapi, kamu akan mengingat mengenai ilmunya. Jadi, selain kamu
membantu orang lain melalui ilmu tersebut, secara tidak langsung kamu juga sudah
membantu dirimu sendiri. Ilmu adalah sesuatu yang tidak akan habis oleh waktu. Tidak
hanya ilmu-ilmu penting mengenai suatu teori. Kamu bisa memberikan semua ilmu
yang kamu miliki. Ilmu adalah hal yang sangat bermanfaat dan memberikan banyak
pengaruh. Bersedekah dengan ilmu tidak akan membuat kamu merasa rugi. Justru kamu
akan menjadi bagian dari ilmu yang orang lain miliki. Jadi, jangan ragu untuk selalu
memberikan ilmu yang kamu miliki.

b. Tenaga

Jangan menganggap remeh suatu tenaga. Jika kamu mengeluarkan tenaga untuk
membantu orang lain, itu hal tersebut termasuk kegiatan sedekah. Contohnya seperti
tetangga yang sedang renovasi rumah. Kemudian kamu ikut membantunya. Maka
secara tidak langsung kamu sudah bersedekah. Selain membantu meringankan
pekerjaan tetangga, kamu juga sudah sedekah tenaga. Hal lain yang termasuk ke dalam
sedekah tenaga adalah menolong orang lain. Contohnya ketika seorang nenek yang
membutuhkan bantuan untuk membawa belanjaan atau ingin menyebrang. Ketika kamu
membantunya, maka kamu sudah bersedekah melalui tenagamu kepada nenek tersebut.

c. Senyum

Tidak perlu khawatir jika tidak memiliki materi atau sesuatu non materi untuk
bersedekah. Kamu tetap bisa melakukan sedekah. Caranya adalah dengan tersenyum.
Cara yang sangat mudah dan ringan untuk dilakukan.

Rasulullah SAW pernah mengatakan, bahwa ketika kita tersenyum, maka kita
memberikan sedekah kepada orang lain. Perkataan Rasulullah SAW tersebut berada
dalam HR Tirmidzi dan Abu Dzar. Ketika kamu tersenyum, kamu akan memancarkan
segala energi positif. Sehingga orang yang menerima senyum akan mendapatkan energi
positif yang kamu pancarkan pula. Tidak hanya melakukan sedekah, kamu juga dapat
memberikan kebahagian kepada seseorang melalui senyuman. Meskipun terbilang
sederhana dan mudah dilakukan, tetapi banyak manfaat dari tersenyum yang bisa
didapatkan. Jadi, tidak ada lagi ya alasan kamu untuk tidak bersedekah. Jangan khawatir
jika tidak memiliki sesuatu untuk disedekahkan, karena kamu tetap bisa sedekah jangan
melalui sebuah senyuman.

C. Tujuan Dari Wakaf, Infaq, Shodaqoh

Meskipun memiliki beberapa perbedaan arti dan pelaksanaannya, keempaT ibadah tersebut
memiliki manfaat yang sama. Manfaat tersebut tentu saja akan diterima tidak hanya di dunia
melainkan juga di akhirat nantinya. Apa sajakah manfaat tersebut? Berikut ini adalah
informasinya:

d. Memudahkan Orang Lain yang Mendapatkan Kesulitan

Salah satu manfaat dari keempat ibadah tersebut adalah untuk memudahkan orang
lain yang memiliki kesulitan. Karena pada dasarnya, keempat ibadah tersebut dilakukan
untuk membantu mengurangi masalah atau kesulitan yang dimiliki oleh orang lain atau
lingkungan. Zakat memang wajib dilakukan bagi yang telah memenuhi syarat. Tetapi, zakat
yang telah diberikan nantinya juga akan digunakan untuk membantu orang yang kesulitan
secara ekonomi tidak seperti orang yang memenuhi syarat zakat.

e. Mencegah Keretakan dalam Masyarakat

Dalam hidup bermasyarakat tentu saja akan ada kesenjangan sosial yang secara
nyata terlihat. Tentu saja rezeki setiap orang telah diatur secara berbeda oleh Allah SWT.
Dengan melakukan salah satu dari keempat ibadah di atas, dapat mempererat kembali
kehidupan sosial di masyarakat antara yang memiliki ekonomi menengah ke atas dengan
menengah ke bawah. Apalagi jika kita merupakan seseorang yang mampu untuk
melaksanakan wakaf yang nantinya dapat membantu. Tidak hanya beberapa orang saja yang
dapat dibantu, tapi seluruh masyarakat yang membutuhkan. Tentu saja hal ini dapat
membangun rasa persaudaraan dalam masyarakat.

f. Mempererat Tali Persaudaraan

Salah satu manfaat dari keempat amalan ibadah tersebut adalah dapat menguatkan
tali persaudaraan. Banyak hal baik yang bisa didapat ketika sedang melakukan keempat
amalan ibadah tersebut. Baik menambah tali persaudaraan saat bersedekah maupun infaq
atau juga menambah keharmonisan dengan berzakat dan wakaf. Dalam prakteknya, ketika
melakukan keempat amalan ibadah tersebut kita akan saling bertemu, mengobrol, dan lain
sebagainya. Dengan begitu, jiwa sosial dan persaudaraan tersebut dapat terjalin dengan baik
karena diawali juga oleh hal yang baik.

g. Mendapatkan Kesempatan Masuk Surga

Salah satu manfaat yang diinginkan oleh umat muslim dari keempat amalan ibadah
tersebut adalah masuk surga. Ada banyak cara untuk mendapatkan kesempatan masuk
surga, yaitu salah satunya dengan menjalankan salah satu keempat amalan ibadan tersebut.
Karena keempat amalan tersebut merupakan amalan yang baik dan Allah menjanjikan pintu
surga bagi siapapun umatnya yang berbuat kebajikan dan memanfaatkan segala
kesalahannya.

h. Penghapus Dosa
Manfaat lain dari melakukan keempat amalan tersebut adalah sebagai
penghapusnya dosa-dosa atas perbuatan buruk yang pernah dilakukan selama hidup di
dunia. Dengan melakukan keempat amalan tersebut secara ikhlas dan sukarela serta hanya
mengharapkan ridho dari Allah SWT, semoga saja dosa kita dapat diampuni. Ini juga
merupakan salah satu cara untuk melakukan taubat yang sesungguh-sungguhnya dengan
melakukan amalan baik sebanyak-banyaknya dengan ikhlas dan sukarela.

i. Memberkahi dan Menyucikan Jiwa

Meskipun memiliki perbedaan zakat, infaq, shodaqoh dan wakaf secara arti, tetapi
manfaat dari keempat ibadah tersebut adalah untuk memberkahi dan menyucikan jiwa serta
harta yang dimiliki. Dengan melakukan keempat amalan ibadah tersebut, dapat merasakan
ketenangan jiwa dan menyadari bahwa harta yang dimiliki merupakan sebuah titipan.

j. Bekal di Akhirat

Tidak hanya di dunia, keempat amalan ibadah tersebut nantinya juga menjadi bekal
di akhirat sebagai penolong atas segala amal perbuatan yang kita lakukan di dunia. Dalam
beberapa hadis juga menyebutkan bahwa dengan melaksanakan salah satu dari keempat
amal ibadah tersebut, yaitu sedekah akan mendapatkan perlindungan dari panasnya terik
matahari di Padang Mahsyar.

Hadis riwayat tersebut dari Shahih Bukhari yang berbunyi, “Ada tujuh kelompok
yang nantinya akan dilindungi oleh Allah di hari yang tidak ada tempat lain untuk berteduh
kecuali dalam naungan-Nya. Salah satunya adalah seseorang yang bershodaqoh dengan
sembunyi-sembunyi.”

k. Melembutkan Hati yang Keras

Salah satu manfaat yang diperoleh dari melakukan keempat ibadah tersebut adalah
melembutkan hati yang keras. Ini merupakan salah satu obat hati yang bisa dilakukan disaat
terkadang rasa sombong dan egois sedang menyelimuti hati. Ini merupakan anjuran yang
diberikan oleh Rasulullah SAW kepada umatnya yang pernah bertanya bagaimana cara
meluluhkan hati yang keras. Kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Jika engkau ingin
meluluhkan hati engkau maka berikanlah makanan kepada orang yang miskin dan usaplah
dengan lembut anak yatim.”
l. Menumbuhkan Jiwa Sosial yang Tinggi

Ada banyak yang berkata bahwa melakukan perbuatan baik juga dapat kecanduan.
Dengan rutin melakukan salah satu amalan dari keempat ibadah tersebut, siapa tau kita
menjadi lebih semangat untuk terus melakukannya dimanapun dan kapanpun. Dengan rutin
melakukannya, secara berangsur jiwa sosial yang ada dalam diri kita akan tumbuh dengan
lebih baik. Dengan begitu, tidak hanya mendapatkan ketenangan jiwa melainkan juga jiwa
bersosialisasi antar sesama yang jauh lebih baik lagi.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Secara terminologi, wakaf diartikan sebagai penahan hak milik atas materi benda (al-‘ain)
untuk tujuan menyedekahkan manfaat (al-manfa’ah) (al-Jurjani:328).
Infak dikeluarkan oleh setiap orang yang beriman baik dalam keadaan lapang maupun
dalam keadaan sempit (Qs. Ali Imran: 143).
Sedangkan sedekah jika ditinjau dari segi terminology syari’at, pengertian sedekah sama
dengan infak termasuk juga ketentuan dan hukumnya.tak hanya menyangkut hal uang
namun juga yang bersifat non materil.
2. Macam macam wakaf yaitu wakaf ahli, wakaf khairi, wakaf musytarak, wakaf benda tidak
bergerak, wakaf benda bergerak selain uang. Macam macam infaq, infaq wajib, infaq sunah,
infaq mubah, infaq haram. Macam macam shodaqoh, shodaqoh materi berupa uang,
makanan, barang, memberi makan hewan. Shodaqoh non materi yaitu ilmu, tenaga,
senyum.
3. tujuan Infak dan Sedekah, Pada banyak riwayat dikatakan bahwa infak dan sedekah bukan
mengurangi harta, bahkan sebaliknya, menjadi banyak dan berkah. Dalam hal lain juga
disampaikan bahwa infak dan sedekah dapat menghindarkan orang dari bala dan
kesempitan.

B. Saran

Saran Demikian makalah ini kami buat, meskipun penulis menginginkan


kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini, akan tetapi pada kenyataannya masih
banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiku. Hal ini dikarenakan masih minimnya
pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa
terus menghasilkan penelitian dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.
DAFTAR PUSTAKA

Ali Hasan. Zakat dan infam. Jakarta: Kencana, 2006

Depag. Proyek peningkatan sarana keagaman zakat dan wakaf. Jakarta: pedoman
zakat,t.th

Muhammad Daud Ali. Sistem Ekonomi islam zakat dan wakaf. Jakarta: UI press, 1998

Uyun, Quratul. "Zakat Infam shadaqah dan wakaf sebagai konfigurasi filantropi
islam". Jurnal Islamuna 2, no 2 (2015), diakses pada 5 maret 2020

Arifin, Gus. Zakat, Infak dan sedekah. Jakarta: Elex media Komputindo, 2011.

Hadir, M Fuad. Fikih Zakat, Infaq dan sedekah. Modul 1 Ekonomi Ziswaf,2019, diakses
pada 12 Maret 2020

Anda mungkin juga menyukai