LAMPUNG
penyusun mohonkan kepada Allah SWT kerena atas berkah dan rahmat-Nya
Unsur Dan Syarat Wakaf”. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan penerang dan ilmu
sumber-sumber dan media lain terutama yang berkaitan dengan zakat, mustahiq
makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penyusun
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Nicho Hadi Wijaya, M.H selaku dosen
pengampu mata kuliah Fiqh ZISWAF dan teman-teman yang ikut berpartisipasi
Namun dengan keterbatasan yang ada, penyusunan makalah ini amatlah jauh
dari kesempurnaan. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penyusun
F I Q H Z I S W A F _ V I T A |2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................5
C. Tujuan Penelitian.............................................................................................5
C. Syarat Wakaf..................................................................................................14
BAB IV PENUTUP..............................................................................................22
A. Kesimpulan....................................................................................................22
B. Saran..............................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................24
Co
F I Q H Z I S W A F _ V I T A |3
BAB I
PENDAHULUAN
Wakaf adalah bentuk perbuatan ibadah yang sangat mulia di mata Allah
SWT karena memberikan harta bendanya secara cuma–cuma, yang tidak setiap
Wakaf dikenal sejak masa Nabi Muhammad SAW. Wakaf disyariatkan saat beliau
hijrah ke Madinah, pada tahun kedua Hijriah. Ada dua pendapat yang berkembang
di kalangan ahli yurisprudensi Islam (fuqaha’) tentang siapa yang pertama kali
bahwa yang pertama kali melaksanakan wakaf adalah Nabi Muhammad Saw ialah
wakaf tanah milik Nabi Muhammad SAW untuk dibangun masjid.1 Kemudian ada
melaksanakan syariat wakaf adalah Umar bin Khathab. Kemudian syariat wakaf
yang telah dilakukan Umar bin Khathab disusul oleh Abu Thalhah yang
selanjutnya disusul oleh Abu Bakar, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib,
Mu’adz bin Jabal, Anas bin Malik, Abdullah bin Umar, Zubair bin Awwam dan
melepaskan harta yang diwakafkan dari kepemilikan wakif, dan wakif tidak boleh
1 Direktori Pemberdayaan Wakaf. Fiqih Wakaf (Dirjend Bimbingan Masyarakat Islam Departemen
Agama RI, Jakarta) 2007, hlm. 4
2 Ibid, Hlm. 5
F I Q H Z I S W A F _ V I T A |4
melakukan apa saja terhadap harta yang diwakafkan.3Artinya harta yang
diwakafkan sudah tidak bisa diminta kembali, dipindah tangankan atau dijual atau
yang lainnya. Harta wakaf hanya dimanfaatkan sesuai dengan ikrar wakaf yang
pokok sesuatu harta dalam tangan pemilikan wakaf dan penggunaan hasil barang
Pembicaraan tentang penarikan kembali harta wakaf merupakan isu yang menarik
untuk diteliti. Dalam hubungannya dengan pemberian wakaf oleh wakif, Imam
Malik, Hambali dan Hanafi berpendapat bahwa wakaf tidak disyaratkan berlaku
untuk selamanya, tetapi sah bisa berlaku untuk waktu satu tahun misalnya.
pandangannya bahwa pemberi wakaf dapat menarik kembali wakafnya atau dapat
B. Rumusan Masalah
1. Apa peran wakaf dalam pengembangan ekonomi umat?
di Indonesia?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui peran wakaf dalam pengembangan ekonomi umat
wakaf di Indonesia
3 bid, Hlm. 3
4 Muhammad Jawad Mughniyah. al-Fiqh ‘Ala al-Mazahib al-Khamsah, Terj. Masykur, Afif
Muhammad, Idrus al-Kaff. "Fiqih Lima Mazhab" (Jakarta: Lentera) 2001, hlm. 636
F I Q H Z I S W A F _ V I T A |5
BAB II
LANDASAN TEORI
wakif untuk memisahkan dan atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya
syariat.5 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, wakaf diartikan “sesuatu yang
Ada dua jenis hukum wakaf, yaitu hukum yang didasarkan pada Al-Qur’an
dan Hadits dan pada hukum positif. Pada dasarnya, hukum wakaf adalah sunnah.
Hal tersebut bersumber pada Alquran surah Al-Baqarah ayat 267 dan Ali Imran
ayat 92. Sedangkan berdasarkan hukum positif, hukum wakaf telah diatur dalam
No. 41 tahun 2004. Jika didefinisikan menurut UU no. 41 tahun 2004, hukum
wakaf adalah suatu perbuatan hukum oleh orang yang melakukan wakaf (wakif)
guna dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu guna kebutuhan
F I Q H Z I S W A F _ V I T A |6
Wakaf yang dimaksud dalam kajian ini, tidak dijelaskan secara eksplisit
تُ ْنفِقُوْ نَ َولَ ْستُ ْم بِ ٰا ِخ ِذ ْي ِه آِاَّل اَ ْن تُ ْغ ِمضُوْ ا فِ ْي ِه ۗ َوا ْعلَ ُم ْٓوا اَ َّن هّٰللا َ َغنِ ٌّي َح ِم ْي ٌد
لَ ۡن تَنَالُوا ۡالبِ َّر َح ٰتّى تُ ۡنفِقُ ۡوا ِم َّما تُ ِحب ُّۡونَ ؕ َو َما تُ ۡنفِقُ ۡوا ِم ۡن َش ۡى ٍء فَا ِ َّن هّٰللا َ بِ ٖه َعلِ ۡي ٌم
Selain ayat-ayat diatas ada ayat lainnya yaitu surat Al-Baqarah ayat 261,
An-Nahl ayat 97, Al- Hajj : 77. Ayat-ayat tesebut mengisyaratkan anjuran
sedekah. Sedangkan wakaf adalah bentuk dari sedekah. Karena itu, wakaf
mengikuti hukum sedekah, yaitu sunnah. Di antara hadis yang menjadi dasar dan
dalil wakaf adalah hadis yang menceritakan tentang kisah Umar bin Al-Khaththab
F I Q H Z I S W A F _ V I T A |7
ketika
memperoleh tanah di Khaibar. iriwayatkan oleh Abdullah bin Umar, dia berkata,
“Umar mendapatkan tanah di Khaibar, lalu dia mendatangi Nabi SAW untuk
meminta perintahnya terkait dengan tanah itu. Umar berkata, Wahai Rasulullah,
sesungguhnya aku mendapatkan tanah di Khaibar yang tidak pernah aku dapatkan
sesuatu yang lebih berharga bagiku darinya. Apa yang akan engkau perintahkan
فتصدق بها عمر ؟أنه: قال."إن شئت حبست أصلها وتصدقت بها
اليباع أصلها وال يبتاع وال يورث وال يوهب
Artinya : “Jika engkau mengendaki, engkau dapat menahan pokoknya
(tanah itu) dan menyedekahkan (manfaat)nya. Hanya saja, pokok (tanah yang
diwakafkan) tidak boleh dijual, tidak boleh dibeli, tidak boleh dihibahkan dan
tidak boleh diwariskan.”
orang-orang fakir, karib kerabat, hamba sahaya, Ibnu Sabil dan para tamu. Tidak
ada dosa bagi orang yang mengurusnya untuk memakan hasilnya atau
memberikan (hasil)nya kepada temannya dengan cara yang ma’ruf, namun (tidak
boleh) menghimpun hasilnya untuk dijadikan modal dan (tidak boleh pula)
Muslim, no. 1632). Hadits ini telah disepakati oleh Bukhari dan Muslim.10
9 Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairi, Jami’ al-Shahih, Riyad: Dar ‘Alim al-Kutub, 1996,Juz 3, h. 1255.
10 Ibnu Qudamah, Al Mughni, Juz VI, h. Beirut: Dar al-Kutub al-Alamiyah, t.t h. 220.
F I Q H Z I S W A F _ V I T A |8
B. Unsur (Rukun) Wakaf
1. Wakif (Pewakaf)
juga bisa dalam bentuk organisasi dan badan hukum.12 Wakif atau orang
F I Q H Z I S W A F _ V I T A |9
hendaknya diikuti dengan bukti-bukti tertulis, agar tindakan hukum wakaf
administrasi.14
14 Ahmad Rofiq, Hukum Islam Di Indonesia, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 1995, h.493
15 Said Agil Husin Al Munawar, Hukum Islam dan Pluralitas Sosial, Jakarta: Penamadani, 2004. h.
136-139.
F I Q H Z I S W A F _ V I T A | 10
f) Harta yang diwakafkan itu dapat berupa benda yang bergerak dan
diwariskan.
wakaf yang utama adalah wakaf itu diperuntukkan untuk kebaikan mencari
atau dinyatakan oleh orang yang berwakaf.18 Dalam sighat atau pernyataan
wakaf harus dinyatakan dengan tegas baik secara lisan maupun tulisan,
F I Q H Z I S W A F _ V I T A | 11
semakna lainnya. Dengan pernyataan wakif tersebut, maka gugurlah hak
wakaf,” yang demikian ini sah menurut Malik. Hal ini berbeda dengan
pendapat yang kuat bagi mazhab Syafi’i yang menyatakan bahwa wakaf
itu tidak sah, karena tidak adanya penjelasan siapa yang diwakafi.21
Nadzir wakaf sebagai salah satu rukun wakaf. Ini dapat dimengerti, karena
wakaf yang ingin melestarika manfaat dari benda wakaf, maka kehadiran
F I Q H Z I S W A F _ V I T A | 12
yang bersangkutan memenuhi persyaratan nadzir perseorangan
C. Syarat Wakaf
Al-Kabir, Ibn Hajar Al-Haitimi, Syaikh Umairah, dan Syaikh Sihabuddin Al-
manfaatnya bukan untuk dirinya.Sementara benda itu tetap ada, dan digunakan
2. Harta yang diwakafkan harus milik wakif dan kekal atau tidak rusak
23 Muhamad Abid Abdullah Al-Kabisi. Hukum Wakaf (Depok: Dompet Dhuafa Republika Dan
IIMaN) 2004) hlm. 40.
F I Q H Z I S W A F _ V I T A | 13
3. Tujuan wakaf harus jelas untuk kemaslahatan ummat, penggunaannya
tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai ibadah atau syariat dan tidak
5. Aqad (sighat) atau ikrar wakaf harus dinyatakan dengan jelas dengan
6. Wakaf dilaksanakan dengan tunai pada saat dilakukan ikrar wakaf, tidak
F I Q H Z I S W A F _ V I T A | 14
BAB III
ANALISIS
dipersempit dan jangan dibebani) dan diawasi oleh pengawas pasar (Muhtasib)
dengan berbagai cara. Kategori produktif yang dapat dilakukan antara lain cara
syariah.24
aspek nadzir dan aspek wakif, dimana belum optimalnya wakaf dalam mendorong
aspek di atas. Dari ketiga aspek tersebut akan mengarah pada akuntabilitas dari
24 Murnir, Akhmad Sirojudin Munir, 2015, Optimalisasi Pemberdayaan Wakaf Secara Produktif,
Jurnal Ummul Qura Vol VI, No 2, September 2015, di unduh tgl 23 Agustus 2017
F I Q H Z I S W A F _ V I T A | 15
mengandung tiga filosofi yakni pola manajemen harus dalam proyek yang
antara hak dan kewajibannya, serta ketiga aspek akuntabilitas dan transparansi.
Dari ketiga aspek di atas perlu adanya strategi pencapaiannya yakni melalui
sinergitas antara instansi terkait, optimalisasi komunikasi antara para pihak terkait
dan optimalisasi database wakaf serta inovasi dan ekspansi pengelolaan wakaf,
sehingga wakaf tersebut menjadi alternatif bagi kemakmuran sebuah negeri bisa
dicapai.25
terhadap lembaga perwakafan di samping itu belum ada standar pelaporan khusus
wakaf pun menjadi kendala tersendiriselama ini pelaporan akuntansi wakaf masih
menggunakan PSAK syariah 109 untuk infak, zakat dan shodaqah. Jadi belum ada
usaha karena umat ini punya konsep aaqilah, Ta’awun dan komersial sepeti dalam
dihidupkan dengan institusi-institusi yang sesuai, maka niscaya umat ini tidak
F I Q H Z I S W A F _ V I T A | 16
Penguasaan pasar dan sumber pendanaan dari Ziswaf dan syirkah juga
perlu adanya dukungan pemerintah. Dalam hal ini kemudahan dalam penerbitan
dapat dilihat bahwa masih banyak tanah wakaf yang berlum bersertifikat. Maka
perlunya sokongan BWI agar dapat menjadi lembaga yang independen dan
profesional guna menjalankan amanah sebagai regulator dan operator (nazir), dan
pembinaan para nadzir dalam mengelola asset wakaf produktif. Selain itu peran
KUA sebagai pejabat dalam menerbitkan Akte Ikrar Wakaf turut membantu
dalam penerbitannya serta tidak terlalu membebani nadzir dari segi biaya
kesenjangan nasional. Jika wakaf dikelola dengan baik, maka wakaf akan
Wakaf telah menjadi salah satu alternatif pendistribusian kekayaan guna mencapai
Munir (2015:106) terkait tata kelola yang baik, yang harus dilakukan
F I Q H Z I S W A F _ V I T A | 17
maupun (c) kompensasi terkait dengan upah pendayagunan sebagai implikasi
fungsi (rubah peruntukan) dan relokasi menjadi suatu keharusan yang harus
dilakukan untuk pengembangan aset wakaf yang boleh jadi juga terpengaruh oleh
lebih produktif.
dirinya bertanggung jawab secara terbuka mengenai apa yang dilakukan dan tidak
lembaga. Karena itu akuntabilitas menjadi sesuatu yang penting karena akan
Wakif mengajukan akta wakaf melalui KUA dan menujuk nadzir melalui
Nasional untuk mengelola aset wakaf sesuai dengan amanat wakif, kemudian
nadzir melalukan pengelolaan aset wakaf supaya produktif dan bermanfaat bagi
kemakmuran umat, dalam pelaporan kinerjanya baik yang bersifat keuangan dan
F I Q H Z I S W A F _ V I T A | 18
non keuangan dengan menggunakan sistem akuntansi Islam yakni yang sekarang
diadopsi adalah PSAK Syariah No. 109 tentang Zakat, Infaq dan Shadaqah.
Karena PSAK Syariah yang mengatur khusus mengenai wakaf belum selesai
dibuat oleh IAI, DSN, BI, dan BWI sebagai bentuk pertanggung jawaban kepada
steakholder.
Lima prinsip yang terkandung dalam tata kelola perusahaan yang baik
efektif dan efisien. Pada aspek kelembagaan, pengawasan (controlling) ini akan
tidak langsung. Maksudnya bahwa lembaga yang kredibel dan akuntabel akan
profesional.
27Saefudin, 2010, Prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan 10 Prinsip Good Governance, Good
Corporate Governance (GCG) Perang BPKP dalam Pengembangan GCG,
https://saepudinonline.wordpress.com/2010/11/27/prinsip-good-corporate-governance-gcg-dan-10-prinsip-
good?governance/, diunduh tgl 28 Mei 2023
F I Q H Z I S W A F _ V I T A | 19
F I Q H Z I S W A F _ V I T A | 20
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Wakaf merupakan salah satu instrumen penting yang dapat menjadi sarana
tersebut belum maksimal. Hal ini ditunjukan dengan masih tingginya tingkat
untuk fasilitas publik dan belum bersinerginya para pihak dalam pengelolaan
wakaf ini. Selain masih banyaknya nadzir yang belum menjalankan tata kelola
dan akuntabilitas kepada umat, hal ini masih banyak nadzir yang belum
dalam prakteknya zakat infaq dan shodaqoh ada beberapa perbedaan dalam
B. Saran
Diharapkan peran pemerintah dan para pihak untuk lebih konsen dalam hal
pengeolaan aset wakaf ini agar lokomotif kemakmuran umat dan penurunan angka
kemiskinan di negeri ini dapat terwujud, selain ini sosialisasi sistem pengelolaan
wakaf melalui BWI terhadap nadzir harus lebih insten, sehingga peran BWI
F I Q H Z I S W A F _ V I T A | 21
sebagai regulator dan operator berjalan optimal serta perlunya peran pemerintah
yang lebih optimal dalam kemudahan dalam penerbitan akta wakaf dan akta
sertifikat wakaf. Perlunya Sistem Pelaporan khusus wakaf dimana sekarang ini
masih dalam pembahasan antara DSN dan IAI Kompartemen Syariah dan Bank
sehingga pelaporan akuntansi wakaf sesuai dengan amanat dari UU No. 41 tahun
2004 serta tata kelola yang baik khsusunya dalam hal akuntabel dan transparan.
F I Q H Z I S W A F _ V I T A | 22
DAFTAR PUSTAKA
F I Q H Z I S W A F _ V I T A | 23