Dosen Pengampu:
Muflihatul Bariroh, M.S.I
Nama Kelompok :
TULUNGAGUNG
2021
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah senantiasa penulis haturkan kehadirat Allah SWT. Dengan
limpahan rahmat, taufik serta hidayah-Nya, penulis bisa menyelesaikan makalah yang
berjudul “Wakaf Produktif Dan Wakaf Uang”. Sholawat serta salam semoga tetap
tercurahkah kepada Nabi kita Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membimbing kita
dari zaman jahiliyah menuju zaman Islamiyah, dan semoga di akhir zaman nanti kita
mendapatkan syafaat-Nya, aamiin.
Selain itu kami mengucapkan kepada semua yang telah memberikan dukungan atas
terselesainya makalah ini kepada:
1. Prof. Dr. Maftukhin, M. Ag, selaku Rektor Universitas Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung.
2. Dr. H. Ahmad Muhtadi Ansor, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Syari’ah dan Ilmu Hukum
Universitas Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.
3. Dr. Ahmad Mushonnif, M.H.I selaku Kepala Jurusan Hukum Keluarga Islam Universitas
Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.
4. Muflihatul Bariroh, M.S.I selaku dosen pengampu mata kuliah Hukum zakat dan wakaf
yang selalu membimbing kami hingga kami dapat menyelesaikan masalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, kami menyadari atas kekurangan kami dalam
menyusun makalah. Kami mohon maaf dan mohon saran serta kritik yang bersifat
membangun, dengan harapan ke depan lebih baik dan sempurna. Akhirnya dengan harapan
makalah yang masih sederhana dan masih banyak kekurangan ini dapat bermanfaat
khususnya bagi kami dan bagi pembaca pada umumnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG………………………………………………………….. 1
B. RUMUSAN MASALAH……………………………………………………….. 1
C. TUJUAN PENULISAN………………………………………………………... 1
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Pengertian Wakaf Produktif…………………………………………………... 3
B. Macam – Macam Wakaf Produktif…………………………………………… 3
C. Tujuan Kepengurusan Wakaf Produktif……………………………………... 5
D. Strategi Pengelolaan Wakaf Produktif……………………………………….. 5
E. Keanekaragaman pandangan ulama madzab
tentang wakaf produktif dan wakaf uang……………………………………. 6
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Wakaf adalah salah satu lembaga pemanfaatan harta yang sangat dianjurkan dalam
ajaran Islam, karena merupakan perbuatan baik yang pahalanya tidak terputus selama barang
yang diwakafkan itu tidak musnah dan terus dimanfaatkan. Wakaf produktif adalah harta
benda atau pokok tetap yang diwakafkan untuk dipergunakan dalam kegiatan produksi dan
hasilnya di salurkan sesuai dengan tujuan wakaf.
Wakaf Produktif ini dikembangkan dan dikelola untuk mendapatkan hasil yang
disalurkan kepada ummat atau lembaga wakaf. Pengelolaan wakaf yang dilakukan tersebut
tidak diberikan secara sia-sia yang langsung diterima hasilnya saja tetapi diberikan untuk
dikelola dan menghasilkan sesuatu dari benda tersebut.Dalam pelaksanaan pengelolaan wakaf
secara produktif memiliki dimensi ibadah dan dimensi sosial ekonomi.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
1
4. Untuk mengetahui strategi pengelolaan wakaf produktif
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
o Wakaf uang (cash wakaf / waqf al-Nuqut) Adalah wakaf yang dilakukan oleh
sekelompok atau seseorang maupun badan hukum yang berbentuk wakaf
tunai.
o Termasuk dalam pengertian uang adalah surat-surat berharga.
o Wakaf yang hukumnya jawaz ( boleh )
o Wakaf yang hanya boleh disalurkan dan digunakan untuk hal-hal yang
dibolehkan secara syar‘i
o Nilai pokok wakaf yang harus dijamin kelestariannya, tidak boleh dijual,
dihibah kan atau diwariskan.
b. Wakaf Uang Tunai
Secara umum definisi wakaf tunai adalah penyerahan asset wakaf berupa
uang tunai yang tidak dapat dipindah tangankan dan dibekukan untuk selain
kepentingan umum yang tidak mengurangi ataupun jumlah pokoknya. Di
Indonesia wakaf uang tunai relatif baru dikenal. Wakaf uang tunai adalah objek
wakaf selain tanah maupun bangunan yang merupakan harta tak bergerak. Wakaf
dalam bentuk uang tunai dibolehkan, dan dalam prakteknya sudah dilaksanakan
oleh umat islam.
Manfaat wakaf uang tunai antara lain:
o Seseorang yang memiliki dana terbatas sudah bisa mulai memberikan dana
wakafnya tanpa harus menunggu menjadi tuan tanah terlebih dahulu.
o Melalui wakaf uang, asset-asset berupa tanah-tanah kosong bisa mulai
dimanfaatka dengan sarana yang lebih produktif untuk kepentingan umat.
o Dana wakaf tunai juga bias membantu sebahagian lembaga-lembaga
pendidikan islam.
c. Sertifikat Wakaf Tunai
Sertifikat wakaf tunai adalah salah satu instrument yang sangat potensial
dan menjanjikan, yang dapat dipakai untuk menghimpun dana umat dalam jumlah
besar. Sertifikat wakaf tunai merupakan semacam dana abadi yang diberikan oleh
individu maupun lembaga muslim yang mana keuntungan dari dana tersebut akan
digunakan untuk kesejahteraan masyarakat.
Sertifikat wakaf tunai ini dapat dikelola oleh suatu badan investasi sosial
tersendiri atau dapat juga menjadi salah satu produk dari institusi perbankkan
syariah. Tujuan dari sertifikat wakaf tunai adalah sebagai berikut:
4
1. Membantu dalam pemberdayaan tabungan sosial
2. Melengkapi jasa perbankkan sebagai fasilitator yang menciptakan
wakaf tunai serta membantu pengelolaan wakaf.
d. Wakaf Saham
Saham sebagai barang yang bergerak juga dipandang mampu menstimulus
hasil-hasil yang dapat didedikasikan untuk umat, Bahkan dengan modal yang
besar, Saham malah justru akan memberi kontribusi yang cukup besar
dibandingkan jenis perdagangan yang lain.
5
(BWI). Tugas dari lembaga ini adalh mengkoordinir nazhir-nazhir ( membina)
yang sudah ada atau mengelola secara mandiri terhadap harta wakaf yang
dipercayakan kepadanya, Kususnya wakaf tunai
c. Pembentukan kemitraan usaha
Untuk mendukung keberhasilan pengembangan aspek produktif dari dana
wakaf tunai, perlu diarah kan model pemanfaatan dana tersebut kepada sektor
usaha yang produktif dan lembaga usaha yang memiliki reputasi yang baik. Salah
satunya dengan membentuk dan menjalin kerjasama dengan perusahaan modal
ventura.
6
samping benda tidak bergerak, seperti tanah. Namun, mereka menyatakan
tidak boleh mewakafkan dinar dan dirham karena dinar dan dirham akan
lenyap dengan dibelanjakaan dan sulit akan mengekalkan zatnya.
d. Pendapat Madzhab Ahmad bin Hambal tentang Wakaf Uang
Menurut Ibnu Taimiyah dalam kitab al-Fatawa (31/234-235)
meriwayatkan satu pendapat dari kalangan Hanabilah yang membolehkan
wakaf dalam bentuk uang. Demikian juga Ibnu Qudamah dalam kitab al-
Mughni (8/229-230) membolehkan wakaf dalam bentuk benda bergerak
termasuk uang. Dengan demikian kiranya dapat dipahami bahwa wakaf uang
itu hukumnya adalah boleh, sebab tujuan disyariatkan wakaf itu sendiri adalah
menahan pokoknya dan menyebarkan manfaat darinya, dan wakaf uang yang
dimaksud bukanlah zat uangnya tetapi nilainya, sehingga bisa diganti dengan
uang lainnya selama nilainya sama.
2. Wakaf Produktif
a. Menurut Ulama Imam Madhab
Wakaf secara etimologi adalah al-habs (menahan)”. Ia merupakan kata
yang berbentuk masdar (gerund) dariungkapan waqfu al-syai’ yang pada
dasarnya berarti menahan sesuatu. Dengan demikian, pengertian wakaf
secara bahasa adalah menyerahkan tanah untuk orang-orang miskin untuk
ditahan.
b. Menurut Hanafiyah
Wakaf sebagai menahan materi benda (al-‘ain) milik wakif dan
menyedekahkan atau mewakafkan manfaatnya kepada siapapun yang
diinginkan untuk tujuan kebajikan.
c. Menurut Malikiyah
Wakaf adalah menjadikan manfaat suatu harta yang dimiliki (walaupun
pemilikannya dengan cara sewa) untuk diberikan kepada orang yang berhak
dengan satu akad (shighat) dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan
keinginan wakif.
7
d. Menurut Syafi‘iyah
Wakaf dengan menahan harta yang bisa memberi manfaat serta kekal
materi bendanya (al-‘ain) dengan cara memutuskan hak pengelolaan yang
dimiliki oleh wakif untuk diserahkan kepada Nazhir yang dibolehkan oleh
syariah.
e. Menurut Hanabilah
Wakaf dengan bahasa yang sederhana, yaitu menahan asal harta
(tanah) danmenyedekahkan manfaat yang dihasilkan.
8
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Wakaf produktif adalah harta benda atau pokok tetap yang diwakafkan untuk
dipergunakan dalam kegiatan produksi dan hasilnya di salurkan sesuai dengan tujuan
wakaf. Wakaf produktif adalah sebuah skema pengelolaan donasi wakaf dari umat,
yaitu dengan memproduktifkan donasi tersebut, hingga mampu menghasilkan surplus
yang berkelanjutan. Macam-macam wakaf produktif yaitu wakaf uang, wakaf uang
tunai, sertifikat wakaf tunai, dan wakaf saham. Untuk itu tujuan kepengurusan wakaf
dapat disimpulkan sebagai berikut: meningkatkan kelayakan produksi harta wakaf,
sehingga mencapai target ideal untuk memberi manfaat sebesar mungkin, melindungi
pokok-pokok harta wakaf dengan mengadakan pemeliharaan dan penjagaan yang baik
dalam menginvestasikan harta wakaf, melaksanakan tugas distribusi hasil wakaf
dengan baik kepada tujun wakaf yang telah ditentukan, berpegang teguh pada syarat-
syarat wakaf, serta memberi penjelasan kepada para dermawan dan mendorong
mereka untuk melakukan wakaf baru.
9
DAFTAR PUSTAKA
Choiriyah. 2017. Wakaf Produktif Dan Tatacara Pengelolaannya. Islamic Banking. Vol. 2
No. 2. 03 Agustus 2021
Muhammad Abbu Zahrah, Muhadharat Fi al-Waqf, (Beirut: Dar al-Fikr al-Arabi, 1971), h.
104
Al-Imam Kamal al-Din Ibn ‘Abd al-Rahid al-Sirasi Ibn al-Humam, Sharh Fath al-Qadir, jil.
(Beirut: Dar al- Kutub al-‘Ilmiyyah,1970), hal. 203.
Syams al-Din al-Syaikh Muhammad al-Dasuqi, Hasyiyah al-Dasuqi ‘ala al-Syarh al-Kabir,
juz 2 (Beirut: Dar al-Fikr, tt.), hal. 187
Barkah,qodariah Dkk, fikih zakat sedekah dan wakaf, Jakarta: prenadamedia group,2020
10