Anda di halaman 1dari 13

UniversitasPamulang FAI S-1

MAKALAH
DEFINISI ZAKAT DAN DASAR HUKUM ZAKAT
DisusununtukmemenuhitugasmatakuliahFiqih dan Ushul Fiqih

Dosenpengampuh: Abu Bakar Dja‟‟far S.Ag.,M.A.

Oleh:

Enanda Nur Fauziah : 231012100315


IlhamWahyudi : 231012100010
Muhammad Taufik Al fawaz : 231012100465
Ramadon : 231012100500
ShafiahAulia : 231012100017

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS PAMULANG
2023

Fiqih dan Ushul Fiqih


UniversitasPamulang FAI-S1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta‟ala. yang telah
memberikan kekuatan kepada kami untuk mengerjakan tugas di sela-sela kesibukan
kami bekerja, sehingga penyusunan makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Sholawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada junjungan kita semua .Nabi
Muhammad Shallallahu „Alaihi Wasallam. yang diutus untuk menyempurnakan akhlak.

Makalah ini berisikan tentang sejarah dan definisi shalat secara singkat. Penulis
menyadari bahwa makalah ini sangat kurang. Meskipun demikian, penulis berharap
makalah ini dapat memberikan manfaat walaupun sedikit. Khoirunnasanfa’uhumlinnas.

Tangerang, 8 Oktober2023

Pemateri

Fiqih dan Ushul Fiqih 2


UniversitasPamulang FAI-S1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. 2

BAB I ........................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG.................................................................................................. 4
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................. 4
C. TUJUAN MASALAH.................................................................................................. 4

BAB II ............................................................................................................................ 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................. 5
1. PENGERTIAN ZAKAT.............................................................................................. 5
2. DASAR HUKUM DAN DALIL YANG MEMERINTAHKAN BERZAKAT ................. 5
3. MACAM – MACAM ZAKAT ..................................................................................... 7
4. HIKMAH BAGI YANG MEMBAYAR DAN MENERIMA ZAKAT ............................. 10

KESIMPULAN ...................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 13

Fiqih dan Ushul Fiqih 3


UniversitasPamulang FAI-S1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pada zaman khalifah, zakat dikumpulkan oleh pegawai sipil dan didistri-
busikan kepada kelompok tertentu dari masyarakat. Kelompok itu adalah orang
miskin, janda,budak yang inginmembelikebebasan mereka, orang yang terlilit hutang
dan tidak mampu membayar. Syariah mengatur dengan lebih detail mengenai zakat
dan bagaimana zakat itu harus dibayarkan. Kejatuhan para khalifah dan negara-
negara islam menyebabkan zakat tidak dapat diselenggarakan dengan berdasarkan
hukum.
Setiap umat muslim berkewajiban untuk memberikan sedekah dari rezeki yang
dikaruniakan Allah. Kewajiban ini tertulis di dalam Al-Qur‟an. Pada awalnya, Al-Qur‟an
hanya memerintahkan untuk memberikan sedekah (pemberian yang sifatnya bebas,
tidak wajib).Namun, pada kemudian hari, umat Islam diperintahkan untuk membayar
zakat. Zakat menjadi wajib hukumnya sejak tahun 662 M. Nabi Muhammad melem-
bagakan perintah zakat ini dengan menetapkan pajak bertingkat bagi mereka yang
kaya untuk meringankan beban kehidupan mereka yang miskin. Sejak saat ini, zakat
diterapkan dalamnegara-negara Islam. Hal ini menunjukan bahwa pada kemudian
hari ada pengaturanpemberian zakat, khususnya mengenai jumlah zakat tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian zakat ?
2. Mengapa Allah memerintakan kita untuk berzakat ?
3. Apa yang menjadi dasar hukum zakat ?
4. Apa saja macam – macam zakat ?
5. Apa hikmah membayar zakat ?

C. TUJUAN MASALAH
Tujuan penulisan makalah ini agar pemateri dan pembaca dapat memahami
pengertian Zakat, Jenis-jenis zakat, kewajiban dalam berzakat, disertai dalil-dalil dan
hadis shohih tentang zakat

Fiqih dan Ushul Fiqih 4


UniversitasPamulang FAI-S1

BAB II
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN ZAKAT

Zakat adalah sedekah yang wajib dikeluarkan oleh umat muslim menjelang
akhirbulan Ramadhan, sebagai pelengkap ibadah puasa. Zakat merupakan salah
satu rukun Islam yang ketiga. Zakat menurut bahasa yaitu tumbuh dan tambah.
Kata „zakat‟ juga digunakan untuk ungkapan pujian, suci, keshalehan, dan berkah.1
Saaikh Taqiyudin berkata, “Lafaz zakat secara bahasa menunjukkan arti tum-
buh.”2

Di dalam buku Al Mughni karangan ibnu qudamah Abu Muhammad bin Abu
Qutaibah mengatakan: zakat berasal dari kata zakat (bersih), nama (tumbuh dan
berkembang) dan ziadah pengembangan harta.3

Dari definisi diatas tentang makna zakat yang di kemukakan para ulama diatas
maka penulis dapat memasukkan zakat adalah harta yang dimiliki oleh orang mus-
lim yang apabila sudah mencapai nasab maka wajib dikeluarkan zakatnya dan
diberikan kepada mustahik sesuai dengan perintah Alllah ta‟ala , hal ini dijelaskan
dalam Al-Qur‟an bahwa dalam harta orang kaya terdapat bagian yang merupakan
bagian hak orang miskin, Islam telah memberi tuntunan kepada umat manusia dan
ini salah satu bentuk cara hidup sosial yang peduli terhadap sesama.

2. DASAR HUKUM DAN DALIL YANG MEMERINTAHKAN BERZAKAT


Zakat menjadi salah satu unsur pokok bagi tegaknya [syariat Islam]. Oleh
sebab itu hukum zakat adalah wajib (fardhu) atas setiap muslim yang telah me-
menuhi syarat-syarat tertentu. Zakat termasuk dalam kategori ibadah, seperti: sha-
lat, haji, dan puasa yang telah diatur secara rinci dan paten berdasarkan Al-Qur‟an
dan As Sunnah, sekaligus merupakan amal sosial kemasyarakatan dan kemanusi-
aan yang dapat berkembang sesuai dengan perkembangan ummat manusia.4

Dasar hukum zakat atau dalil-dalil yang berkenaan dengan zakat banyak terdapat
di dalam Al qur‟an dan hadist , di antaranya:

(QS. Al- Baqarah:43)

َ‫الرا ِك ِعي َْن‬


َّ َ‫ار َكعُ ْوا َمع‬ َّ ُ ‫ص ٰلوةَ َو ٰات‬
ْ ‫واالز ٰكوةَ َو‬ َّ ‫َواَقِ ْي ُمواال‬

Fiqih dan Ushul Fiqih 5


UniversitasPamulang FAI-S1

“Dan laksanakanlahsalat, tunaikanlah zakat, danrukuklahbeserta orang yang rukuk.”

(QS. At- Taubah: 103)

Allah berfirman, “Ambillah zakat darisebagianhartamereka.Dengan zakat itu, ka-


mumembersihkandanmensucikanhartamereka.”

Dan ada juga beberapa Hadits yang memerintahkan kita untuk berzakat salah
satunya ialah Thabrani. Thabrani meriwayatkan dalam kitab al-Ausathwa ash-
Shaghirdari Ali Karamallahu Wajhah bahwa Rasulullah Saw. Bersabda,
“sesungguhnya Allah mewajibkan atas orang-orang muslim yang kaya untuk mem-
berikan hartanya, sejumlah kebutuhan yang meringankan orang-orang fakir dari
mereka. Sebab orang-orang fakir tidak akan terlantar dalam kelaparan atau keku-
rangan pakaian, melainkan karena perilaku orang-orang kaya di antara mereka.
Ingatlah sesungguhnya Allah ’AzzaWaJallaa akan menghisab mereka dengan be-
rat, dan akan mengazab mereka dengan azab yang pedih.”5

Ada pula hadis Rasulullah Saw, dari Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Kabsyah al-
Anmari bahwa Rasulullah Saw. Bersabda, “Ada tiga hal yang aku bersumpah
dengannya dan akan aku ceritakan kepada kalian, hendaklah kalian memeli-
haranya, yaitu harta seseorang tidak akan berkurang karena bersedekah, tidaklah
seorang bersabar atas kezaliman melainkan Allah akan menambahkan kemuliaan
atas dirinya, dan tidaklah seorang hamba memberikan jalan keluar atas suatu ma-
salah melainkan Allah akan memberikan jalan keluar atas kefakiran.”6

Setelah kita mengetahui hukum zakat, kita juga harus mengetahui hukum meng-
ingkari zakat, Al Imam an Nawawi Rahimahullah berkata “sesungguhnya siapa sa-
ja yang mengingkari wajibnya zakat pada masa kini maka sungguh dia telah kafir
dengan ijma‟ ulama islam.”

Fiqih dan Ushul Fiqih 6


UniversitasPamulang FAI-S1

3. MACAM – MACAM ZAKAT


Zakat terbagi atas dua Jenis, yakni:

1. Zakat Fitrah

Zakat fitrah wajib ditunaikan bagi setiap jiwa, dengan syarat be-
ragama Islam, hidup pada saat bulan Ramadhan, dan memiliki kelebihan
rezeki atau kebutuhan pokok untuk malam dan Hari Raya Idul Fitri. Besar-
annya adalah beras
atau makanan pokok seberat 2,5 kg atau 3,5 liter per jiwa.
Zakat fitrah juga bisa dibayar dengan bentuk uang yang setara dengan 1
sha‟ gandum, kurma atau beras. Nominal uang tersebut disesuaikan
dengan harga bahan sembako yang dikonsumsi atau berlaku di daerah ter-
sebut.

“Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah satu sha’ kurma atau satu sha’
gandum atas umat muslim; baik hamba sahaya maupun merdeka, laki-laki
maupun perempuan, kecil maupun besar. Beliau saw memerintahkannya
dilaksanakan sebelum orang-orang keluar untuk shalat.” (HR Bukhari Mus-
lim)” 7

 SYARAT-SYARAT WAJIB ZAKAT FITRAH


Syarat-syarat wajib zakat fitrah adalah sebagai berikut.
1. Islam.
2. Lahir sebelum terbenam matahari pada hari penghabisan bulan
ramadhan. Anak yang lahir sesudah terbenam mataharin tidak wajib
dizakati oleh walinya, orang yang menikah sesudah terbenam ma-
tahari tidak wajib membayarkan zakat fitrah istrinya.
3. Seseorang yang mempunyai kelebihan harta dari keperluan ma-
kanan untuk dirinya sendiri dan wajib dinafkahi. Orang yang
mempunyai kelebihan seperti itu tidak wajib membayar zakat fitrah.

 WAKTU-WAKTU ZAKAT FITRAH


Zakat fitrah hanya dapat dilakukan pada bulan Ramadan. Waktu sa-
tu bulan
tersebut terbagi atas lima bagian.
1. Waktu yang diperolehkan, yaitu dari awal Ramadan sampai hari
penghabisan Ramadan.

Fiqih dan Ushul Fiqih 7


UniversitasPamulang FAI-S1

2. Waktu wajib, yaitu mulai terbenam matahari sampai penghabisan


Ramadan(malam takbiran).
3. Waktu sunnah, yaitu dibayar sesudah salat Subuh( sebelum
berangkat salat Idul Fitri).
4. Waktu makruh, yaitu membayar zakat fitrah sesudah salat hari raya
tetapi sebelum terbenam matahari.
5. Waktu haram, yaitu dibayar sesudah terbenam matahari pada hari
raya.8

2. Zakat Maal (Harta)

Zakat Maall adalah zakat harta yang wajib dikeluarkan seorang


muslim sesuai dengan nishab dan haulnya. Waktu pengeluaran zakat jenis
ini tidak dibatasi jadi bisa dikeluarkan sepanjang tahun ketika syarat zakat
terpenuhi. Tidak seperti zakat fitrah yang hanya dikeluarkan ketika Rama-
dhan.
Zakat Mall ini mencakup hasil perniagaan, pertanian, pertambangan, hasil-
laut, hasil ternak,harta temuan, emas dan perak. Masing-masing jenis
memiliki perhitungannya sendiri-sendiri.

 SYARAT-SYARAT ZAKAT MAL


Zakat mal adalah zakat harta atau kekayaan yang harus dikeluarkan
setelah terpenuhinya syarat-syarat. Syarat-syarat ialah:
1. Milik sempurna, yaitu bahwa harta tersebut benar-benar milik
dirinya, yang mempunyai kekuasaan untuk mengelolanya.
2. Harta kekayaan yang berharga, yaitu emas dan perak, hewan ter-
nak, hasil pertanian, harta perniagaan, hasil tambang, serta harta
temuan.
3. Nisab, yaitu kadar atau ukuran minimal wajib zakat.
4. Haul, yaitu waktu pemilikan harta selama satu tahun. Sebagaimana
sabda Rasullah SAW. “tidak ada (wajib) zakat pada harta seseorang
sebelum sampai satu tahun dimilikinya.”(H.R. Daruquthni)9

Fiqih dan Ushul Fiqih 8


UniversitasPamulang FAI-S1

 HARTA BENDA ATAU KEKAYAAN YANG WAJIB DIZAKATI

a) Zakat Perniagaan
1) Nishabnya 85 gram emas
2) Kadar zakatnya 2,5%
Contoh:
Total nilai uang yang dimiliki oleh Pak Karim selama satu tahun,
sebesar Rp 150.000.000. maka Pak Karim perlu membayar zakat
harta senilai 2,5% dari total hartanya. Rp 150.000.000 x 2,5% =
Rp 3.750.000. Berarti total zakat maal yang perlu dibayarkan oleh
Pak Karim senilai Rp 3.750.000.

b) Zakat Peternakan
Ketentuan Zakat Hasil Ternak
Harta (hewan ternak) yang akan dizakati adalah 100% milik sendiri,
bukan hasil utang atau ada hak orang lain didalamnya.

1. Mencapai haul. Hewan ternak baru boleh dibayar zakatnya jika


masa kepemilikan sudah mencapai haul (satu tahun).
2. Dirawat dan digembalakan. Maksudnya sengaja diurus sepan-
jang tahun untuk memperoleh susu, daging, dan hasil pengem-
bangbiakannya.
3. Hewan tidak dipakai untuk membajak sawah, mengangkut ba-
rang, atau menarik gerobak. Ketentuan ini tertuang dalam sabda
Rasul yang artinya: “Tidaklah ada zakat untuk sapi yang
digunakan bekerja.” (HR Abu Daud dan Daruqutni)

Nisab dan Kadar


 Kambing, Biri-Biri dan Domba
a. Nisab 40 – 120 ekor, haul 1 tahun, kadar zakat 1 ekor umur 1
tahun
b. Nisab 121- 200 ekor, haul 1 tahun, kadar zakat 2 ekor
selanjutnya tiap tambahan 100 ekor, kadar zakatnya tambah 1
ekor umur 1 tahun.

Fiqih dan Ushul Fiqih 9


UniversitasPamulang FAI-S1

 Sapi dan Kerbau


a. Nisab 30 ekor, haul 1 tahun, kadar zakat, 1 ekor umur 1 tahun
b. Nisab 40 ekor, haul 1 tahun, kadar zakat, 1 ekor umur 2 tahun
selanjutnya setiap bertambah 30 ekor zakatnya bertambah 1
ekor umur 1 tahun dan setiap bertambah 40 ekor, zakatnya
tambah 1 ekor umur 2 tahun.

Sedangkan ternak lainnya seperti ayam, bebek, burung, ikan,


dan lainnya tidak ditetapkan berdasarkan jumlah (ekor) namun
skala usaha.10

c) Barang Temuan dan Rikaz

Barang temuan atau rikaz wajib dikeluarkan zakatnya namun


tidak disyaratkan harus mencapai haul atau batas waktu minimal
dan tidak ada ukuran nisab. Penjelasan mengenai zakat barang
temuan disebutkan dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah bah-
wasanya Rasulullah SAW bersabda:
"Dan di dalam rikaz (barang temuan) ada haknya seperlima," (HR
Malik).11

4. 8 GOLONGAN ORANG – ORANG YANG MENERIMA ZAKAT


1) Fakir, Mereka yang hampir tidak memiliki apa-apa sehingga tidak mampu me-
menuhi kebutuhan pokok hidup.
2) Miskin, Mereka yang memiliki harta namun tidak cukup untuk memenuhi kebu-
tuhan dasar untuk hidup.
3) Amil, Mereka yang mengumpulkan dan membagikan zakat.
4) Muallaf, Mereka yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk
Menyesuaikan diri dengan keadaan barunya.
5) HambaSahaya, yang ingin memerdekakan dirinya.
6) Gharimin, Mereka yang berhutang untuk kebutuhan yang halal dan tidak
sanggup untuk memenuhinya.
7) Fisabilillah, Mereka yang berjuang di jalan Allah, misal: dakwah, perang dsb.
8) Ibnu Sabil, Mereka yang sedang melakukan perjalanan jauh12

Fiqih dan Ushul Fiqih 10


UniversitasPamulang FAI-S1

5. HIKMAH ZAKAT BAGI YANG MELAKSANAKAN DAN YANG MENERIMA


ZAKAT
 HIKMAH ZAKAT BAGI YANG MELAKSANAKAN
 Menyempurnakan Iman
 Menghapus Dosa
 Membersihkan Harta Benda
 Melatih Kerendahan Hati
 Meningkatkan Rezeki
 Mempererat Persaudaraan
 Terhindar dari Siksa Neraka
 HIKMAH ZAKAT BAGI YANG MENERIMA
 Meringankan beban ekonomi yang dihadapi
 Menjalin persaudaraan antarsesama Muslim
 Menghindarkan dari perbuatan jahat
 Meningkatkan ketaqwaan kepada Allah
 Memungkinkan mereka mengubah keadaan diridengan modal zakat yang
didapatkan.13

Fiqih dan Ushul Fiqih 11


UniversitasPamulang FAI-S1

KESIMPULAN

Zakat merupakan salah satu rukun Islam, artinya tidaklah sempurna keislaman seorang
hamba jika belum mengeluarkan zakat (bagi yang mampu). Oleh karena itu, mengeluar-
kan zakat juga merupakan salah satu sarana untuk menyempurnakan iman,

Rasulullah (‫سـلَّ َم‬ َ ُ‫صلَّى هللا‬


َ ‫ع َل ْي ِه َو‬ َ ) bersabda „Salah seorang diantara kalian tidaklah beriman
(dengan iman sempurna) sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai
dirinya sendiri.‟ (HR. Bukhari; 13)

Karena, dengan mengeluarkan zakat berarti kita peduli dengan saudara kita yang membu-
tuhkan. Sehingga salah satu hikmah dari zakat adalah untuk menyempurnakan iman.

Fiqih dan Ushul Fiqih 12


UniversitasPamulang FAI-S1

DAFTAR PUSTAKA

1
Sa‟ad Yusuf Abdul Aziz, Sunnah Dan Bid‟ah, ahlibahasaoleh H.
MasturiIrhamLc,dkk, ( Jakarta: Pustaka Al Kautsar, 2008 ), Cet. 4, h. 345
2
Abdullah bin Abdurrahman, SyarahBulughulMarom,
ahlibahasaolehThahirinSupartadkk, ( Jakarta: PustakaAzzam, 2006 ) , Cet. 1, h.
308
3
5 Ibnuqudamah, Al Mughni,ahlibahasaoleh Amir Hamzah, (Jakarta:
PustakaAzzam, 2007), Cet. 3, h. 433
4
https://www.scribd.com/document/114023900/Makalah-Zakat
5, 6
SayyidSabiq, FiqhusSunnah, PenerjemahZaenalMutaqin, Cet. 1, hal 272-273
7
https://www.baznasjabar.org/news/pengertian_zakat_fitrah_dan_cara_perhitungan
nya
8,9
Hasbiyallah, Fikih Madrasah Tsanawiyah, Anissa Nurhidayati,(Bandung-Grafindo
Media Pratama, 2008) Cet. 1, Jil. 2
10
Shahih Fiqih Sunnah, 2/83, Taisirul Fiqh, 74; Taudhihul Ahkam, 3/74, Syarhul
Syarhul Mumti‟, 6/176-177.
11
https://www.dompetdhuafa.org/cara-hitung-zakat/
12
https://www.scribd.com/document/114023900/Makalah-Zakat
13
https://blog.kitabisa.com/hikmah-zakat-bagi-mereka-yang-melaksanakan-dan-
menerima/

Fiqih dan Ushul Fiqih 13

Anda mungkin juga menyukai