MAKALAH FIQIH ZAKAT MPI Unpam
MAKALAH FIQIH ZAKAT MPI Unpam
MAKALAH
DEFINISI ZAKAT DAN DASAR HUKUM ZAKAT
DisusununtukmemenuhitugasmatakuliahFiqih dan Ushul Fiqih
Oleh:
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta‟ala. yang telah
memberikan kekuatan kepada kami untuk mengerjakan tugas di sela-sela kesibukan
kami bekerja, sehingga penyusunan makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Sholawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada junjungan kita semua .Nabi
Muhammad Shallallahu „Alaihi Wasallam. yang diutus untuk menyempurnakan akhlak.
Makalah ini berisikan tentang sejarah dan definisi shalat secara singkat. Penulis
menyadari bahwa makalah ini sangat kurang. Meskipun demikian, penulis berharap
makalah ini dapat memberikan manfaat walaupun sedikit. Khoirunnasanfa’uhumlinnas.
Tangerang, 8 Oktober2023
Pemateri
DAFTAR ISI
BAB I ........................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG.................................................................................................. 4
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................. 4
C. TUJUAN MASALAH.................................................................................................. 4
BAB II ............................................................................................................................ 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................. 5
1. PENGERTIAN ZAKAT.............................................................................................. 5
2. DASAR HUKUM DAN DALIL YANG MEMERINTAHKAN BERZAKAT ................. 5
3. MACAM – MACAM ZAKAT ..................................................................................... 7
4. HIKMAH BAGI YANG MEMBAYAR DAN MENERIMA ZAKAT ............................. 10
KESIMPULAN ...................................................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada zaman khalifah, zakat dikumpulkan oleh pegawai sipil dan didistri-
busikan kepada kelompok tertentu dari masyarakat. Kelompok itu adalah orang
miskin, janda,budak yang inginmembelikebebasan mereka, orang yang terlilit hutang
dan tidak mampu membayar. Syariah mengatur dengan lebih detail mengenai zakat
dan bagaimana zakat itu harus dibayarkan. Kejatuhan para khalifah dan negara-
negara islam menyebabkan zakat tidak dapat diselenggarakan dengan berdasarkan
hukum.
Setiap umat muslim berkewajiban untuk memberikan sedekah dari rezeki yang
dikaruniakan Allah. Kewajiban ini tertulis di dalam Al-Qur‟an. Pada awalnya, Al-Qur‟an
hanya memerintahkan untuk memberikan sedekah (pemberian yang sifatnya bebas,
tidak wajib).Namun, pada kemudian hari, umat Islam diperintahkan untuk membayar
zakat. Zakat menjadi wajib hukumnya sejak tahun 662 M. Nabi Muhammad melem-
bagakan perintah zakat ini dengan menetapkan pajak bertingkat bagi mereka yang
kaya untuk meringankan beban kehidupan mereka yang miskin. Sejak saat ini, zakat
diterapkan dalamnegara-negara Islam. Hal ini menunjukan bahwa pada kemudian
hari ada pengaturanpemberian zakat, khususnya mengenai jumlah zakat tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian zakat ?
2. Mengapa Allah memerintakan kita untuk berzakat ?
3. Apa yang menjadi dasar hukum zakat ?
4. Apa saja macam – macam zakat ?
5. Apa hikmah membayar zakat ?
C. TUJUAN MASALAH
Tujuan penulisan makalah ini agar pemateri dan pembaca dapat memahami
pengertian Zakat, Jenis-jenis zakat, kewajiban dalam berzakat, disertai dalil-dalil dan
hadis shohih tentang zakat
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN ZAKAT
Zakat adalah sedekah yang wajib dikeluarkan oleh umat muslim menjelang
akhirbulan Ramadhan, sebagai pelengkap ibadah puasa. Zakat merupakan salah
satu rukun Islam yang ketiga. Zakat menurut bahasa yaitu tumbuh dan tambah.
Kata „zakat‟ juga digunakan untuk ungkapan pujian, suci, keshalehan, dan berkah.1
Saaikh Taqiyudin berkata, “Lafaz zakat secara bahasa menunjukkan arti tum-
buh.”2
Di dalam buku Al Mughni karangan ibnu qudamah Abu Muhammad bin Abu
Qutaibah mengatakan: zakat berasal dari kata zakat (bersih), nama (tumbuh dan
berkembang) dan ziadah pengembangan harta.3
Dari definisi diatas tentang makna zakat yang di kemukakan para ulama diatas
maka penulis dapat memasukkan zakat adalah harta yang dimiliki oleh orang mus-
lim yang apabila sudah mencapai nasab maka wajib dikeluarkan zakatnya dan
diberikan kepada mustahik sesuai dengan perintah Alllah ta‟ala , hal ini dijelaskan
dalam Al-Qur‟an bahwa dalam harta orang kaya terdapat bagian yang merupakan
bagian hak orang miskin, Islam telah memberi tuntunan kepada umat manusia dan
ini salah satu bentuk cara hidup sosial yang peduli terhadap sesama.
Dasar hukum zakat atau dalil-dalil yang berkenaan dengan zakat banyak terdapat
di dalam Al qur‟an dan hadist , di antaranya:
Dan ada juga beberapa Hadits yang memerintahkan kita untuk berzakat salah
satunya ialah Thabrani. Thabrani meriwayatkan dalam kitab al-Ausathwa ash-
Shaghirdari Ali Karamallahu Wajhah bahwa Rasulullah Saw. Bersabda,
“sesungguhnya Allah mewajibkan atas orang-orang muslim yang kaya untuk mem-
berikan hartanya, sejumlah kebutuhan yang meringankan orang-orang fakir dari
mereka. Sebab orang-orang fakir tidak akan terlantar dalam kelaparan atau keku-
rangan pakaian, melainkan karena perilaku orang-orang kaya di antara mereka.
Ingatlah sesungguhnya Allah ’AzzaWaJallaa akan menghisab mereka dengan be-
rat, dan akan mengazab mereka dengan azab yang pedih.”5
Ada pula hadis Rasulullah Saw, dari Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Kabsyah al-
Anmari bahwa Rasulullah Saw. Bersabda, “Ada tiga hal yang aku bersumpah
dengannya dan akan aku ceritakan kepada kalian, hendaklah kalian memeli-
haranya, yaitu harta seseorang tidak akan berkurang karena bersedekah, tidaklah
seorang bersabar atas kezaliman melainkan Allah akan menambahkan kemuliaan
atas dirinya, dan tidaklah seorang hamba memberikan jalan keluar atas suatu ma-
salah melainkan Allah akan memberikan jalan keluar atas kefakiran.”6
Setelah kita mengetahui hukum zakat, kita juga harus mengetahui hukum meng-
ingkari zakat, Al Imam an Nawawi Rahimahullah berkata “sesungguhnya siapa sa-
ja yang mengingkari wajibnya zakat pada masa kini maka sungguh dia telah kafir
dengan ijma‟ ulama islam.”
1. Zakat Fitrah
Zakat fitrah wajib ditunaikan bagi setiap jiwa, dengan syarat be-
ragama Islam, hidup pada saat bulan Ramadhan, dan memiliki kelebihan
rezeki atau kebutuhan pokok untuk malam dan Hari Raya Idul Fitri. Besar-
annya adalah beras
atau makanan pokok seberat 2,5 kg atau 3,5 liter per jiwa.
Zakat fitrah juga bisa dibayar dengan bentuk uang yang setara dengan 1
sha‟ gandum, kurma atau beras. Nominal uang tersebut disesuaikan
dengan harga bahan sembako yang dikonsumsi atau berlaku di daerah ter-
sebut.
“Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah satu sha’ kurma atau satu sha’
gandum atas umat muslim; baik hamba sahaya maupun merdeka, laki-laki
maupun perempuan, kecil maupun besar. Beliau saw memerintahkannya
dilaksanakan sebelum orang-orang keluar untuk shalat.” (HR Bukhari Mus-
lim)” 7
a) Zakat Perniagaan
1) Nishabnya 85 gram emas
2) Kadar zakatnya 2,5%
Contoh:
Total nilai uang yang dimiliki oleh Pak Karim selama satu tahun,
sebesar Rp 150.000.000. maka Pak Karim perlu membayar zakat
harta senilai 2,5% dari total hartanya. Rp 150.000.000 x 2,5% =
Rp 3.750.000. Berarti total zakat maal yang perlu dibayarkan oleh
Pak Karim senilai Rp 3.750.000.
b) Zakat Peternakan
Ketentuan Zakat Hasil Ternak
Harta (hewan ternak) yang akan dizakati adalah 100% milik sendiri,
bukan hasil utang atau ada hak orang lain didalamnya.
KESIMPULAN
Zakat merupakan salah satu rukun Islam, artinya tidaklah sempurna keislaman seorang
hamba jika belum mengeluarkan zakat (bagi yang mampu). Oleh karena itu, mengeluar-
kan zakat juga merupakan salah satu sarana untuk menyempurnakan iman,
Karena, dengan mengeluarkan zakat berarti kita peduli dengan saudara kita yang membu-
tuhkan. Sehingga salah satu hikmah dari zakat adalah untuk menyempurnakan iman.
DAFTAR PUSTAKA
1
Sa‟ad Yusuf Abdul Aziz, Sunnah Dan Bid‟ah, ahlibahasaoleh H.
MasturiIrhamLc,dkk, ( Jakarta: Pustaka Al Kautsar, 2008 ), Cet. 4, h. 345
2
Abdullah bin Abdurrahman, SyarahBulughulMarom,
ahlibahasaolehThahirinSupartadkk, ( Jakarta: PustakaAzzam, 2006 ) , Cet. 1, h.
308
3
5 Ibnuqudamah, Al Mughni,ahlibahasaoleh Amir Hamzah, (Jakarta:
PustakaAzzam, 2007), Cet. 3, h. 433
4
https://www.scribd.com/document/114023900/Makalah-Zakat
5, 6
SayyidSabiq, FiqhusSunnah, PenerjemahZaenalMutaqin, Cet. 1, hal 272-273
7
https://www.baznasjabar.org/news/pengertian_zakat_fitrah_dan_cara_perhitungan
nya
8,9
Hasbiyallah, Fikih Madrasah Tsanawiyah, Anissa Nurhidayati,(Bandung-Grafindo
Media Pratama, 2008) Cet. 1, Jil. 2
10
Shahih Fiqih Sunnah, 2/83, Taisirul Fiqh, 74; Taudhihul Ahkam, 3/74, Syarhul
Syarhul Mumti‟, 6/176-177.
11
https://www.dompetdhuafa.org/cara-hitung-zakat/
12
https://www.scribd.com/document/114023900/Makalah-Zakat
13
https://blog.kitabisa.com/hikmah-zakat-bagi-mereka-yang-melaksanakan-dan-
menerima/