Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Agama merupakan salah satu hak yang paling asasi dari manusia.
Kebutuhan diri manusia akan adanya Tuhan merupakan pangkal dari arti
pentingnya sebuah agama karena di dalam agamalah terdapat ajaran tentang
ketuhanan.
Salah satu bukti adanya Tuhan adalah dengan adanya kitab suci yang di
dalamnya berisi tentang kebenaran, perintah, larangan, pujian, tata cara
peribadatan kepada Tuhan. Kitab suci secara umum di bagi ke dalam dua kelas
yaitu kelas kitab suci Samawi (berdasarkan wahyu) dan kitab suci Thabii
(karangan pendiri, pendeta, rahib, pemimpin agama).
Perbedaan tersebut menjadikan agama terpecah juga menjadi dua yaitu
agama ardhi dan agama samawi. Agama ardhi merupakan agama yang berasal dari
penokohan orang alim atau berilmu dn pada selanjutnya mendapatkan penganut
dalam perkembangannya, sedangkan agama sanawi meruakan agama yang berasal
dari Tuhan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis utarakan di atas,
maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimana kitab-kitab dari agama Samawi ?
2. Bagaimana kitab-kitab dari agama Ardhi (thabii) ?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah penulis utarakan di atas, maka
tujuan penulisan dalam makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Untuk mengetahui kitab-kitab dari agama Samawi.
2. untuk mengetahui kitab-kitab dari agama Ardhi (thabii).

1
BAB II
ISI (KITAB-KITAB SUCI)

A. Kitab Berasal dari Wahyu (Samawi)


Agama Samawi merupakan agama yang berasal dari wahyu, kriteria sebuah
agama dapat dikategorikan menjadi agama Samawi adalah: Konsep Ketuhannya
adalah Esa atau Tunggal, adanya nabi sebagai utusan dari Tuhan sebagai pembawa
risalah untuk umatnya, ada penganut yang mengakui kebenaran dan menjalankan
segala perintah serta aturan yang ada di dalamnya, adanya kitab suci yang berasal
dari Tuhan bukan buatan manusia.
Ciri dari kitab agama Samawi adalah kitab suci yang turun dari langit. Kitab
suci itu datang langsung dari tuhan, bukan hasil ciptaan manusia. Diturunkan
lewat malaikat Jibril alaihissalam, kepada para nabi. Lalu para nabi mengajarkan
isi wahyu itu kepada umatnya. Jadilah kumpulan wahyu itu sebagai kitab suci. Itu
adalah proses turunnya Al-Quran atau bisa jadi Allah SWT menurunkan kitab itu
sekaligus dalam satu penurunan, seperti yang terjadi para kitab-kitab suci yang
turun kepada Bani Israil.
Di sisi isi materi, umumnya kitab suci agama samawi berisi aturan dan
hukum. Kitab-kitab itu bicara tentang hukum halal dan haram. Agama samawi
selalu mengajarkan konsep ketauhidan, baik Islam, Yahudi atau pun Nasrani.
Tuhan itu hanya satu, bukan dua atau tiga, apalagi banyak.
Kitab suci samawi terdiri dari:

1. Kitab Zabur
Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud AS berbahasa Qibti. Kata Zabur
berasal dari bahasa Arab yang dapat disamakan dengan Zimra dalam bahasa
Ibrani, dan diterjemahkan dalam bahasa Inggris sebagai psalm dalam Mazmur
81:2 dan 98:5. Kata ini diartikan sebagai lagu ataupun musik, sama seperti dalam
Keluaran 15:2, "Tuhan adalah kekuatanku dan pujianku." Kata ini juga dapat
disetarakan kata Zamir (lagu) dan mizmor (mazmur/psalm) yang merupakan
turunan dari kata "Zamar" yang berarti "menyanyi, menyanyikan lagu pujian dan
membuat lagu."

2
Dalam Al-Qur'an, kitab Zabur disebut sebanyak tiga kali:



Artinya: "...Dan Kami berikan Zabur kepada Daud." (An-Nisaa': 163).








Artinya: "DanTuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi.
Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas
sebagian (yang lain), dan kami berikan Zabur kepada Daud." (Al-Israa' :
55).







Artinya: "Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis
dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-
Ku yang saleh." (Al-Anbiyaa':105).

Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud AS dengan kandungan pelajaran


antara lain:
Berisi Tauhid untuk menyembah Allah dan tidak mensekutukannya.
Perintah kepada kaum nabi Daud untuk berbuat kebaikan dan memenuhkan
takaran

3
Kiab ini hanya digunakan dan berfungsi untuk umat nabi Daud as saja.

2. Kitab Taurat
Kata Taurat berasal dari bahasa Arab untuk Torah (bahasa Ibrani), biasanya
dimengerti sebagai hukum Musa (Hazrat Musa). Al-Qur'an memberikan
pernyataan yang cukup banyak mengenai Taurat dibandingkan dengan Al-kitab
(Bible) :

4












Artinya : Sesungguhnya kami Telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada)
petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu
diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah
diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta
mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah
dan mereka menjadi saksi terhadapnya.
Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-
Ku. dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit.
barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah,
Maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir. Dan kami Telah tetapkan
terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas)
dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan
telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka (pun) ada kisasnya. barangsiapa
yang melepaskan (hak kisas) nya, Maka melepaskan hak itu (menjadi)
penebus dosa baginya. barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut
apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang
zalim. (Al Maa-idah: 44-45).

Dari ayat di atas dapat disimpulkan pokok ajaran taurat adalah:


Ajaran Tauhid kepada Allah.

5
Kitab ini untuk bangsa Yahudi, Bani Israil, Nasrani atau kaum nabi Musa
As.
Berisi ajaran Qisas yaitu pembalasan hukuman yang setimpal dengan
perbuatannya.
Berisi kisah-kisah umat atau bangsa Bani Israil mulai dari perjuangan
melawan Firaun sampai menetap di daerah Jerusalem Palestina (Israel).
Tata cara taubat umat nabi Musa AS adalah dengan membunuh dirinya
sendiri (bunuh diri) baru diterima taubatnya.

3. Kitab Injil
Injil merupakan kata dari bahasa Arab yang setara dengan kata Yunani
"euaggelion,"evangel atau "gospel" dalam bahasa Inggris. Kata ini muncul 12 kali
dalam Al-Qur'an, diantaranya :

6







Artinya: "Kemudian Kami iringkan di belakang mereka rasul-rasul Kami dan
Kami iringkan (pula) Isa putra Maryam; dan Kami berikan kepadanya
Injil dan Kami jadikan dalam hati orang-orang yang mengikutinya rasa
santun dan kasih sayang. Dan mereka mengada-adakan rahbaniyyah
padahal Kami tidak mewajibkannya kepada mereka tetapi untuk
mencari keridhaan Allah, lalu mereka tidak memeliharanya dengan
pemeliharaan yang semestinya. Maka kami berikan kepada orang-orang
yang beriman diantara mereka pahalanya dan banyak di antara mereka
orang-orang yang fasik."(Al-Hadiid: 27)

Referensi di atas sangatlah menarik untuk beberapa alasan berikut ini.


Pertama, menyatakan bahwa ajaran Isa AS adalah Injil yang diberikan Allah,
yang diyakini saudara-saudara Muslim benar-benar dikatakan dan ditulis oleh
Nabi Isa sendiri. Kedua, Allah telah menjadikan dan memerintahkan umat Kristen
untuk penuh belas kasihan dan pengampunan.
Isi ajaran di dalam Injil adalah:
Injil yang dimaksud dalam kitab Samawi adalah Injil yang diterima olah
nabi Isa dari Allah sebelum adanya interfensi dan campur tangan dari
manusia seperti saat ini.
Di dalam Injil berisi ajaran Tauhid kepada Allah.
Injil merupakan penyempurnaan dari Zabur dan Taurat.
Berisi tentang nilai-nilai kasih sayang kepada sesama.

4. Kitab Al-Quran

8
Artinya: (beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang
di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi
manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda
(antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara
kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah
ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam
perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa),
sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah
menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran
bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah
kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu,
supaya kamu bersyukur (Q.S. Al-Baqaroh : 185).









Artinya : Katakanlah: "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, Maka Jibril itu
Telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin
Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi
petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman (Q.S.
Al Baqarah : 97).

Al-Qur'an adalah kitab suci umat Islam yang diturukan oleh Allah SWT
kepada Nabi Muhammad SAW melalui Maialikat Jibril AS memiliki berbagi

9
keistimewaan/keutamaan dibandingkan dengan kitab-kitab suci lainnya sebagai
berikut di bawah ini :
a. Memberi pedoman dan petunjuk hidup lengkap beserta hukum-hukum
untuk kesejahteraan dan kebahagiaan manusia seluruh bangsa di mana pun
berada serta segala zaman / periode waktu.
b. Memiliki ayat-ayat yang mengagumkan sehingga pendengar ayat suci al-
qur'an dapat dipengaruhi jiwanya.
c. Memutus rantai taqlid yang menghilangkan kebebasan berfikir serta
memperlemah kemampuan berupaya dan berkarya manusia.
d. Memberi gambaran umum ilmu alam untuk merangsang perkembangan
berbagai ilmu.
e. Memiliki ayat-ayat yang menghormati akal pikiran sebagai dasar utama
untuk memahami hukum dunia manusia.
f. Menyamakan manusia tanpa pembagian strata, kelas, golongan, dan lain
sebagainya. Penentu perbedaan manusia di mata Allah SWT adalah Taqwa.
g. Melepas kehinaan pada jiwa manusia agar terhindar dari penyembahan
terhadap makhluk serta menanamkan tauhid dalam jiwa.

B. Kitab Agama Thabii


Sedangkan agama ardhi/Thabii seperti Hindu, Budha, Konghucu, Shinto,
dan lainnya, meski juga punya kitab yang dianggap suci, namun bukan wahyu
yang turun dari langit. Kitab yang mereka anggap suci itu hanyalah karangan dari
para pendeta, rahib, atau pun pendiri agama itu. Bukan wahyu, bukan Firman,
bukan Kalamullah, bukan perkataan Tuhan. Dari sisi isi materi, kitab suci agama
ardhi umumnya lebih banyak bicara tentang pujian, kidung, nyanyian,
penyembahan.
Contoh dari kitab Thabii adalah:

1. Kitab Weda
Kitab suci Weda merupakan ''peta'' kehidupan bagi umat Hindu, Berbeda
dengan ajaran agama lain, Hindu memiliki banyak "kitab keagamaan" yang
disucikan oleh penganutnya.
Kitab-kitab suci Hindu secara luas dalam dikelompokkan dalam 2 golongan:
yaitu Sruti (itu yang didengar) dan Smriti (itu yang diingat). Kedua kelompok
kitab-kitab suci ini dianggap "wahyu Tuhan" karena dalam pembuatannya

10
dianggap mendapat inspirasi Tuhan.Kitab-kitab tersebut selanjutnya disebut
Weda, yang berarti pengetahuan.
Ada empat kelompok Weda yang memberikan pelajaran tentang kebenaran
tertinggi dan penuntun untuk menuju Tuhan.
Tiga kitab Weda pertama disebut sebagai Tri Weda, yang terdiri dari:
a. Rig Weda (Weda Nyanyian Pujaan, Weda of Hymns) terdiri dari 1028
nyanyian pujaan atau hymne (dalam sepuluh buku) kepada para Dewa,
seperti Indra dan Agni.
b. Yajur Weda (Weda of Liturgy) berkaitan dengan pengetahuan upacara. Berisi
tentang berbagai aturan yang menjelaskan bagaimana melaksanakan semua
upakara, ditulis dalam bentuk prosa dan puisi. Weda ini sesungguhnya buku
untuk pendeta, bahkan menjelaskan aturan membuat sebuah altar dan tata
ritual upacara adalah bagian penting dari Weda ini.
c. Sama Weda (Weda of Music) berkaitan dengan pengetahuan pengucapan
mantra (chants). Weda ini terdiri dari 1549 sloka. Sama Weda dinyanyikan
oleh para Reshi ketika upacara korban Soma dilakukan.
Sampai ukuran tertentu banyak dari sloka Weda ini merupakan pengulangan
dari Rig Weda, dinyanyikan dalam bentuk melodi. Mantra dalam Weda ini
ditujukan kepada Soma (bulan), Agni (api) dan Indra (Tuhan surga). Satu
kitab pelengkap dari Sama Weda adalah Chandogya Upanishad (sejumlah
teks yang mengungkapkan kebenaran spiritual tertinggi dan berbagai
anjuran mengenai cara untuk mencapai kebenaran itu).
d. Atharva Weda berisi pengetahuan yang diberikan oleh Maharesi Atharwa,
terdiri dari 731 hymne dengan 6000 ayat. Beberapa orang mengatakan
bahwa Atharwa bukan menyusun kitab ini tapi beberapa pendeta kepala
dalam upacara yang berkaitan dengannya. Atharwa yang disebut dalam Rig
Weda, dianggap sebagai putra pertama dari Tuhan Brahma, Tuhan Pencipta
(God of Creation). Atharwa Weda juga dikenal dengan Brahma Weda sebab
ia digunakan sebagai manual oleh pendeta kepala upacara dan para
Brahmin. Kitab ini berisi rumusan-rumusan magis dan jampi-jampi.

2. Kitab Tripitaka

11
Tripitaka/Tipitaka atau 'Tiga Keranjang' terdiri dari vinaya pitaka
(Kumpulan Disiplin Vihara), sutra pitaka (Kumpulan Ceramah/Dialog), dan
abhidharma pitaka (Kumpulan Doktrin), dimana merupakan kitab suci yang
dipakai dalam agama Buddha, dapat ditemukan dalam bahasa Pali dan bahasa
Sanskerta. Perbedaan bahasa dalam kitab suci yang dipakai tersebut, akhirnya
menjadi ciri khas masing-masing aliran yang ada dalam Buddhisme.
Berbagai penelitian memperlihatkan bahwa Sang Buddha berbicara dengan
bahasa Ardhamagadhi. Sedangkan berbagai sekte dalam sejarah Buddhisme
mencatat sendiri sabda-sabda Sang Buddha dalam berbagai bahasa, antara lain
sekte Sarvastivada (cikal bakal Mahayana) menggunakan bahasa Sansekerta,
sekte Mahasanghika menggunakan bahasa Gandhari Prakrit, sekte Samitiya
menggunakan bahasa Apabhramsa, sekte Sthaviravada (cikal bakal Theravada)
menggunakan bahasa Paisaci. Sehingga jelas sekali bahwa Sang Buddha
berbicara dalam berbagai bahasa.
Di dalam kitab Tripitaka ada ajaran tentang Delapan Jalan Kelepasan agar
terlepas dari penderitaan mereka harus melalui 8 jalan kebenaran, yaitu:
a. Percaya yang benar (Samma ditthi).
b. Maksud yang benar (Samma sankappa), merupakan hasil percaya yang
benar yakin bahwa jalan petunjuka budha adalah jalan yang benar.
c. Kata-kata yang benar (Samma vaca), maksudnya orang harus menjauhkan
diri dari kebohongan dan membicarakan kejahatan orang lain, mengucapkan
kata-kata yang kasar, serta melakukan percakapan yang tidak senonoh.
d. Perbuatan yang benar (Samma kammanta), maksudnya bahwa dalam segala
perbuatan orang tak boleh mencari keuntungan sendiri.
e. Hidup yang benar (Sama ajiva), maksudnya secara lahir dan batin orang
harus murni atu bebas dari penipuan diri
f. Usaha yang benar (Samma vayama), maksudnya seperti pengawasan hawa
nafsu agar jangan sampai terjadi tabiat-tabiat yang jahat.
g. Ingatan yang benar (Samma sati), maksudnya pengawasan akal, rencana
atau emosi yang merusak kesehatan moral Semadi
h. Semadi yang benar (Samma samadhi) Semadi itu sendiri terbagi menjadi 2
bagian yaitu persiapan atau upacara semadi dan semadinya sendiri.

12
3. Kitab Zen avesta

Zen avesta adalah kitab suci dari kaum Majusi (Zoroaster).

4. Kitab Sishu Wujing

Kitab suci penganut konghuchu, Kitab ini disusun oleh Kong Hu Cu yang
dilahirkan pada tahun 551 SM.

3. Sikap orang Mukmin terhadap Kitab Samawi dan Ardhi.


Seorang mukmin harus meyakini bahwa kitab suci yang wajib diyakini dan
dipercayai kebenarannya adalah Al Quran yang memberikan petunjuk ke jalan
yang benar bagi orang-orang yang bertakwa.




Artinya : Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi
mereka yang bertakwa. (Q.S Al Baqarah: 2)

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa ciri dari kitab agama
Samawi adalah kitab suci yang turun dari langit. Kitab suci itu datang langsung
dari tuhan, bukan hasil ciptaan manusia. Diturunkan lewat malaikat Jibril
alaihissalam, kepada para nabi. Lalu para nabi mengajarkan isi wahyu itu kepada
umatnya. Jadilah kumpulan wahyu itu sebagai kitab suci. Itu adalah proses
turunnya Al-Quran atau bisa jadi Allah SWT menurunkan kitab itu sekaligus
dalam satu penurunan, seperti yang terjadi para kitab-kitab suci yang turun kepada
Bani Israil.
Sedangkan agama ardhi/Thabii seperti Hindu, Budha, Konghucu, Shinto,
dan lainnya, meski juga punya kitab yang dianggap suci, namun bukan wahyu

13
yang turun dari langit. Kitab yang mereka anggap suci itu hanyalah karangan dari
para pendeta, rahib, atau pun pendiri agama itu. Bukan wahyu, bukan Firman,
bukan Kalamullah, bukan perkataan Tuhan. Dari sisi isi materi, kitab suci agama
ardhi umumnya lebih banyak bicara tentang pujian, kidung, nyanyian,
penyembahan.

B. Saran
Saran yang dapat penulis utarakan adalah:
1. Di dalam beragama pasti ada perbedaan sehingga harus ditekankan rasa
saling tenggang rasa antar sesame umat beragama.
2. Di dalam seluruh ajaran agama dianjurkan untuk berbuat baik sehingga
kepada seluruh umat beragama agar meningkatkan persatuab dan kesatuan.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Hanafi, (2000), Pengantar dan Sejarah Hukum Islam, Jakarta: Bulan
Bintang.

Depag RI, (2007), Al-Quran dan Terjemahnya Perkata, Jakarta: Syamil Al-
Quran.

Harun Nasution, (2001), Teologi Islam: Aliran Sejarah Analisa Perbandingan,


Jakarta: UI Press.

http://isaalmasih.net/indonesian/bible-isa/tawrat-zabur-injil-i2.html, diakses
tanggal 4 November 2014.

http://blackinjpn.multiply.com/journal/item/41/sekilas_mengenal_kitab_suci_
samawi, diakses tanggal 4 November 2014.

14
http://www.iloveblue.com/bali_gaul_funky/artikel_bali/detail/828.htm, diakses
tanggal 4 November 2014.

http://www.nshi.org/Buddhisme/Indonesia%20Buddhisme/Tripitaka.htm, diakses
tanggal 4 November 2014.

15

Anda mungkin juga menyukai