masyarakat di Eropa Barat yang sedang mengalami perubahan dari polsa kehidupan foedal menuju
masyarakat industri. Jika diliat lebih jauh, konsep civil society sudah ada sejak zaman Yunani Kuno,
pada masa Aristoteles (384-322 SM) bernama koinoniah politike yang dipahami sebagai sistem
kenegaraan yaitu sebuah komunitas politik tempat warga dapat terlibat langsung dalam percaturan
politik dan ekonomi dan pengambilan keputusan. Konsep ini terus di kembangkan oleh beberapa
tokoh di berbagai negara.
Pancasila merupakan platform bersama, sebanding dengan Piagam Madina karena Pancasila
dan Piagam Madinah memiliki kesamaan tujuan, Secara teks, Piagam Madinah memang berbeda
dengan Pancasila. Namun secara substansi terdapat banyak kemiripan atau bahkan kesamaan.
Sebagai sebuah ikatan perjanjian politis antar umat beragama, Piagam Madinah memiliki
beberapa kesamaan substansi dengan Pancasila.
tinjauan Islam terhadap hak asasi manusia HAM ada dalam Islam yang menunjukan bahwa
Islam sebagai agama telah menempatkan manusia sebagai makhluk terhormat dan mulia. Oleh
karena itu, perlindungan dan penghormatan terhadap manusia merupakan tuntutan ajaran itu
sendiri yang wajib dilaksanakan oleh umatnya terhadap sesama manusia tanpa terkecuali. Hak-hak
yang diberikan Allah itu bersifat permanent, kekal dan abadi, tidak boleh dirubah atau dimodifikasi
(Abu A’la Almaududi, 1998).
konsep Islam tentang HAM berpijak pada ajaran tauhid. Konsep tauhid mengandung ide
persamaan dan persaudaraan manusia. Konsep tauhid juga mencakup ide persamaan dan persatuan
semua makhluk yang oleh Harun Nasution dan Bahtiar Effendi disebut dengan ide perikemakhlukan.
Islam datang secara inheren membawa ajaran tentang HAM, ajaran islam tentang HAM dapat
dijumpai dalam sumber utama ajaran islam yaitu al-Qur’an dan al-Hadits yang merupakan sumber
ajaran normative, juga terdapat praktek kehidupan umat islam.
Dilihat dari tingkatannya, ada 3 bentuk HAM dalam Islam, pertama, Hak Darury (hak dasar).
Sesuatu dianggap hak dasar apabila hak tersebut dilanggar, bukan hanya membuat manusia
sengsara, tetapi juga eksistensinya bahkan hilang harkat kemanusiaannya. Sebagai misal, bila hak
hidup dilanggar maka berarti orang itu mati. Kedua, hak sekunder (hajy) yakni hak-hak yang bila tidak
dipenuhi akan berakibat hilangnya hak-hak elementer misalnya, hak seseorang untuk memperoleh
sandang pangan yang layak maka akan mengakibatkan hilangnya hak hidup. Ketiga hak
tersier (tahsiny) yakni hak yang tingkatannya lebih rendah dari hak primer dan sekunder (Masdar F.
Mas’udi, 2002)