Anda di halaman 1dari 32

02311940005006 Cindy Reviko Ekatiara

02311940005007 Delima Palwa Sari

02311940005014 Ferdian Wahyu K.

02311940005015 Bakdam Khoirul Hamza

KELOMPOK 1 02311940005023 Elma Tiana Fitri

PENGENDALIAN 02311940005024 Siti Husniyatul Rifai

SISTEM DINAMIK 02311940005031 Ayu Dian Hartati

02311940005032 Hadi Cahyo Laksono

02311940005039 Achmad

02311940005040 Alim Murtadlo

02311940000128 Faqih Mustaqim


HUKUM NEWTON

Hukum
Newton I
Hukum Hukum
Newton Newton II
Hukum
Newton III
Hukum Newton I
Membahas tentang momentum yang menyatakan
bahwa total momentum dari sistem mekanik yang
Contoh
tidak adanya pengaruh gaya dari luar, sehingga dapat
dinyatakan dalam persamaan matematisnya
• Saat mobil bergerak cepat di rem
mendapak penumpang akan serasa
terdorong kedepan

• Mobil yang anda naiki setelah direm


mendadak, lalu mobil tiba-tiba
bergerak kedepan, maka anda akan
Bunyi: "Jika resultan gaya yang bekerja pada benda terdorong ke belakang
yang sama dengan nol, maka benda yang mula-mula
diam akan tetap diam. Benda yang mula-mula
bergerak lurus beraturan akan tetap lurus beraturan
dengan kecepatan tetap". 
Hukum Newton II
Menyatakan bahwaa jika gaya bekerja pada benda dalam arah
tertentu, percepatan berbanding lurus dengan gaya yang bekerja
dan berbeanding terbalik dengan massa benda
Contoh

Gaya yang ditimbulkan ketika menarik


gerobak yang penuh dengan padi, untuk
dipindahkan kerumah dari sawah 

Bunyi: "Percepatan dari suatu benda akan sebanding dengan


jumlah gaya (resultan gaya) yang bekerja pada benda tersebut
dan berbanding terbalik dengan massanya". 
Hukum Newton III
Membahas tentang aksi dan reaksi. Contoh umum: adanya gaya
gravitasi, Peristiwa gaya magnet, gaya listrik

Bunyi: "Jika suatu benda memberikan gaya pada benda lain maka benda
yang dikenai gaya akan memberikan gaya yang besarnya sama dengan
gaya yang di terima dari benda pertama tetapi arahnya berlawanan". 
Torque or Moment of Force Momen Inersia

  Momen inersia pada rigid body


Torsi didefinisikan sebagai gaya yang
disekitar sumbunya dapat ditulis:
menyebabkan sebuah benda berputar di
sekitar sumbu. Torsi merupakan produk Dengan asumsi benda yang berputar
dari gaya (F) dan jarak benda dengan adalah rigid body:
sumbu secara tegak lurus. Satuan untuk
torsi antara lain N/m, dyn/cm, Kgf/m dan r
lbf/m
Contoh
Momen Inersia
Contoh Soal

Momen inersia
dengan sumbu
yang berbeda
dengan
geometrinya
Sistem Pegas-Massa

Sistem pegas massa, menggambarkan


sistem yang terdiri dari massa dan pegas.
Di sini, massa ditangguhkan oleh pegas.
Untuk gerakan vertikal, dua gaya bekerja
pada massa: gaya pegas ky dan gaya
gravitasi mg.
(Pada gambar disamping, arah positif
perpindahan y didefinisikan ke bawah)
Jika massa ditarik ke bawah oleh gaya eksternal dan kemudian dilepaskan, gaya pegas
bekerja ke atas dan cenderung menarik massa ke atas. Gaya gravitasi menarik massa ke
bawah. Jadi, dengan menerapkan hukum kedua Newton ke sistem ini, kita memperoleh
persamaan gerak.

Gaya gravitasi ditentang secara statis oleh defleksi kesetimbangan pegas S. Jika kita
mengukur perpindahan dari posisi kesetimbangan ini, maka istilah mg dapat dihilangkan
dari persamaan gerak. Dengan mengganti y = x + S ke dalam Persamaan dan mencatat
bahwa S = konstan, kita dapatkan :
Karena gaya pegas kS dan gaya gravitasi keseimbangan mg, atau kS = mg,
Persamaan diatas disederhanakan :

Persamaan diatas merupakan model matematika dari sistem pegas massa.


Ketika menulis persamaan gerak untuk sistem yang melibatkan gaya
gravitasi, kami mengukur perpindahan massa dari posisi kesetimbangan
untuk menghilangkan istilah mg dan menyederhanakan model matematika.
GETARAN BEBAS

 Untuk sistem pegas-massa pada gambar 3-10, dianggap massa


ditarik kebawah dan dilepaskan dengan kondisi awal bebas x(0)
dan . Dalam kasus ini, massa akan bergerak bolak balik dan
gerakan tersebut akan bersifat periodik. Gerak bolak balik
diamati sebagaimana sistem berpindah dari posisi seimbangnya
disebut gerak bebas.
Untuk menemukan bentuk matematis dari gerak bolak balik,
dapat dengan menyelesaikan dengan memberi Transformasi
laplace pada kedua sisi persamaan, kita mendapat Perlu diperhatikan bahwa :
•   

Sehingga,

Sehingga, fungsi invers Laplacenya adalah

  𝒎 𝒌 𝒌
 
𝑋 ( 𝑠 )=
√𝑚
𝑘
𝑥˙ ( 0 ) 2
√ 𝑘 /𝑚
𝑠 + ( √ 𝑘 /𝑚 )
2
+𝑥 (0) 2
𝑠
𝑠 + ( √ 𝑘 /𝑚)
2
𝒙 ( 𝒕 )=
√ 𝒌 √
𝒙˙ 𝟎 𝒔𝒊𝒏 𝒕+𝒙 𝟎 𝐜𝐨𝐬 𝒕
( )
𝒎
( )
𝒎 √
 Bila kondisi awal diberikan berupa dan . Lalu, dengan mensubtitusikan kondisi awal tersebut pada persamaan diatas,
perpindahan massa adalah dapat dijelaskan dengan

Periode dan frekuensi dari gerak harmonik sederhana dapat didefinisikan sebagai berikut :
periode T adalah waktu yang dibutuhkan untuk gerak bolak balik untuk mengulang kembali. Pada kasus berikut,

Frekuensi f dari gerak bolak balik adalah jumlah putaran perdetik, dan satuan untuk frekuensi adalah hertz (Hz); yaitu, 1
Hz adalah 1 putaran per detik. Pada kasus gerak harmonik berikut,
 Frekuensi alami, atau frekuensi alami tidak teredam,
adalah frekuensi pada getaran bebas suatu sistem yang
tidak memiliki peredam. Bila frekuensi alami dihitung
dalam Hz atau putaran per detik, sebagaimana
dilambangkan dengan . Apabila diukur dengan satuan
radian perdetik(rad/s), maka dilambangkan dengan . Pada
sistem berikut,
Force Response and Natural EXPERINMENTAL DETERMINATION
Response

Kejadian atau perilaku yang ditimbulkan Untuk menghitung momen inersia,


dari fungsi gaya merupakan force diperlukan geometri yang sederhana.
response, dan mengakibatkan kondisi Untuk geometri yang rumit maka
awal (awal menyimpan energi) disebut diperlukan perhitungan yang rotasi rigid
body dan nilai torsional (k) jika pada
natural response. Periode antara respon
spring.
awal yang tercipta hingga berakhir
disebut transient period. Setelah respon
menjadi sangat kecil dan hampir stabil
maka telah mencapai steady state.
Spring-mass-damper System

Spring-mass-damper-system adalah suatu sistem


peredam yang menggunakan pegas sebagai
komponen utamanya.
Pemodelan Matematis

Pada gambar disamping terdapat tiga gaya


yang bekerja pada massa, yaitu gaya berat,
gaya pegas, dan gaya redam. Secara
matematis, persamaan dapat ditulis :
Transformasi Laplace :

Pada kasus tertentu, misal m = 0.1 slug, b = 0.4 lbf-s/ft, and k = 4


lbf/ft. maka persamaan sebelumnya menjadi :

0.1x’’ + 0.4x’ + 4x = 0 or x’’ + 4x’ + 40x = 0 ……(3-16)

Dan gerak x(t) ketika massa ditarik ke bawah pada t = 0, jadi x (0)
= Xo, dan dilepaskan dengan kecepatan nol, atau x (0) = 0, maka
didapat Tranformasi Laplace:

[s^2X(s) - sx(0) – x’(0)] + 4[sX(s) - x(0)] + 40X(s) = 0


Bentuk Sederhana untuk x(0) = Xo , x’(0) = 0 , maka menjadi :

Persamaan karakteristik untuk system adalah


Gambar disamping adalah
Getaran bebas dari sistem
spring-mass-damper yang
menggambarkan fungsi x’’ + 4x’
+ 40x = 0 dengan x (0) = Xo dan
x (0) = 0
Problem B-3-15
•Consider
  the system shown in Figure 3-45, where m = 2kg, b = 4 N-
s/m, and k = 20 N/m. assume that x(0) = 0.1 m = 0. (The
displacement x(t) is measured from equilibrium position).
Schematic :

k = 20 N/m

Gambar 3-45
2 kg
Known :
m = 2kg
b = 4 N-s/m b = 4 N-s/m
k = 20 N/m
Solution
•  1
Step  Step 2

Write the equation of the motion Find the solution by using Laplace,
of the system is, [2= 0
=0 [2= 0
Substitute 2 kg for , 4 N-s/m for , ²-
and 20 N/m for in the equation
4=0
2= 0
•  4
Step
Susbtitute 0.1 m for and 0 for ,
2² = 0
2² = 0

 Step 5
To find the inverse Laplace transform of the equation, the dominator
must be simplified by completing the square.
= +9
=+9
So,   =
= = +
= = + …. (2)
 Step6
Use the following Laplace transforms :
 = + …. (2)
=
=
Apply inverse Laplace transform formulas to equation (2)
+
=

Therefore the expression for is,

=
MATUR SEMBAH
NUWUN

Anda mungkin juga menyukai