Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

MAINTENANCE TURBIN GAS

4.1 Maintenance Turbin Gas


Maintenance adalah perawatan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan
seperti kerusakan terlalu cepat terhadap semua peralatan di pabrik, baik yang sedang
beroperasi maupun yang berfungsi sebagai suku cadang. Kerusakan yang timbul biasanya
terjadi karena keausan dan ketuaan akibat pengoperasian yang terus-menerus, dan juga
akibat langkah pengoperasian yang salah.
Maintenance pada turbine gas selalu tergantung dari faktor-faktor operasional
dengan kondisi yang berbeda disetiap wilayah, karena operasional turbine gas sangat
tergantung dari kondisi daerah operasional. Semua pabrik pembuat turbine gas telah
menetapkan suatu ketetapan yang aman dalam pengoperasian sehingga turbine selalu
dalambatas kondisi aman dan tepat waktu untuk melakukan maintenance.
Secara umum maintenance dapat dibagi dalam beberapa bagian, diantaranya
adalah:
1. Preventive Maintenance.
Suatu kegiatan perawatan yang direncanakan baik itu secara rutin maupun
periodik, karena apabila perawatan dilakukan tepat pada waktunya akan
mengurangi down time dari peralatan. Preventive maintenance dibagi menjadi:
 Running Maintenance. Suatu kegiatan perawatan yang dilakukan hanya
bertujuan untuk memperbaiki equipment yang rusak saja dalam satu unit.
Unit produksi tetap melakukan kegiatan.
 Turning Around Maintenance. Perawatan terhadap peralatan yang sengaja
dihentikan pengoperasiannya sehinnga diperlukan jangka waktu tertentu
untuk melakukan perawatannya, agar tidak menganggu proses produksi yang
ada.

2. Repair Maintenance.
Perawatan yang dilakukan terhadap peralatan yang tidak kritis, atau disebut
juga peralatan-peralatan yang tidak mengganggu jalannya operasi.

3. Predictive Maintenance.

34
Kegiatan monitor pengecekan, menguji, dan mengukur peralatan-peralatan
yang beroperasi dengan menentukan perubahan yang terjadi pada bagian
utama, apakah peralatan tersebut berjalan dengan normal atau tidak.
4. Corrective Maintenance.
Perawatan yang dilakukan dengan memperbaiki perubahan kecil yang
terjadi dalam disain, serta menambahkan komponen-komponen yang sesuai
dan juga menambahkan material-material yang cocok.

5. Break Down Maintenance.


Kegiatan perawatan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan atau kelainan
pada peralatan sehingga tidak dapat berfungsi seperti biasanya .

6. Modification Maintenance.
Pekerjaan yang berhubungan dengan disain suatu peralatan atau unit.
Modifikasi bertujuan menambah kehandalan peralatan atau menambah tingkat
produksi dan kualitas pekerjaan.

7. Shut Down Maintenance.


Kegiatan perawatan yang dilakukan terhadap peralatan yang sengaja
dihentikan pengoperasiannya.

35
Gambar 4.1. Maintenance Inspections

Jenis inspeksi yang dilakukan oleh PJB UPHT di Gas Turbin PLTGU terdapat 3
jenis inspeksi, yaitu CI (Combustion Inspection), TI (Turbine Inspection), serta MI
(Major Inspection). Inspeksi yang dilakukan PJB UPHT di Gas Turbin memiliki siklus
tersendiri yang jangka waktunya ±8000 jam kerja komponen. Siklus pemeliharaan GT
PLTGU adalah sebagai berikut:

36
Combustion
Inspection

Major Inspeksi Turbine Inspection

Combustion
Inspection

Pada proses pemeliharaan di gas turbin, komponen yang telah melewati ±8000 jam
kerja akan dilakukan Combustion Inspection, ±8000 jam berikutnya akan dilakukan
Turbine Inspection, setelah melewati ±8000 jam berikutnya akan dilakukan Combustion
Inspection selanjutnya setelah melewati ±8000 jam dilakukan Major Inspection dan
begitu seterusnya.
Untuk lebih jelas tentang Overhaul Combustion Inspection, Turbine Inspection,
danMajor Inspection, berikut adalah penjelasannya :
a. Combustion Inspection
Combution Inspection adalah inspeksi pada sistem pembakaran yang memiliki
standart inspeksi dengan prinsip sistem sedang tidak berjalan (shut down). Waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan Combustion Inspection ini bekisar antara 5 sampai 6 hari
yang dilakukan saat overhaul. Untuk inspeksi ini, hanya meliputi pada sistem
pembakaran yang ada pada PLTGU.
Mentenance berkala untuk combustion inspection adalah kurang lebih 8000 jam.
b. Turbine Inspection
Inspeksi ini tergolong besar dan bertujuan untuk menjaga keseluruhan peralatan
dari kerusakan akibat gas panas. Inspeksi ini juga dilakukan pada saat sistem sedang
tidak berjalan (shut down). Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan inspeksi ini
berkisar antara 18 hingga 20 hari yang dilakukan pada saat overhaul.
c. Major Inspeksi
Inspeksi jenis ini adalah yang terberat yang dilakukan pada saat shutdown
terpanjang dan waktu yang dibutuhkan 32 hari. Pada inspeksi jenis ini pemeriksaan
dilakukan menyeluruh pada semua sistem yang ada pada PLTGU. Pada saat ini, rotor
dibongkar secara keseluruhan dan dibersihkan sehinnga waktu yang dibutuhkan sangat
lama.

37

Anda mungkin juga menyukai