Kab.Tobasa
NIM :31S19005
Kelas : 11TB
T.A 2019/2020
DAFTAR ISI
I. TUJUAN
II. DASAR TEORI
III. ALAT DAN BAHAN
IV. PROSEDUR PERCOBAAN
V. DATA DAN PENGOLAHAN
5.1. Tabel Data Percobaan
5.1.1. Tabel 1 Massa Cart
5.1.2. Tabel 2 Kecepatan Cart Sebelum Dan Sesudah
Tumbukan
5.1.3. Tabel 3 Momentum Sebelum Dan Sesudah Tumbukan
5.1.4. Tabel 4 Ek Sebelum Dan Sesudah Tumbukan
VI. ANALISIS DATA
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
7.2. Saran
VIII. DAFTAR PUSTAKA
I. TUJUAN
1. Mengamati langkah anatara 2 benda ( kereta ), dan konversi dari momentum
2. Mengukur perubahan energi pada masing-masing jenis tumbukan
3. Mengklasifikasikan tumbukan sebagai elastis, tidak elastis atau tidak elastis
sama sekali
𝑃 = 𝑚 .𝑣
Atau
𝑃 = 𝑚 . 𝑣1 − 𝑚 . 𝑣0
F ( 𝑇1 − 𝑇2 = 𝑚 . 𝑣2 − 𝑚 . 𝑣1
M1 M2
Pada gambar di atas, tumbukan yang terjadi antara benda 1 dan benda 2
sama besar, karena sama-sama bergerak dengan kecepatan tertentu dan dengan
massa tertentu, maka ketika kedua benda tersebut bertumbukan, masing-masing
benda memberikan gaya ke benda lain sehingga besar momentumnya dapat
diketahui. Besarnya momentum yang bekerja pada satu tumbukan dapat
diketahui melalui persamaan :
𝑃 = 𝑃′
𝑚1 . 𝑣1 + 𝑚2 . 𝑣2 = 𝑚1 . 𝑣1′ + 𝑚2 . 𝑣2′
Sesudah tumbukan
V1’ V2’
M1 M2
𝑚1 . 𝑣1 + 𝑚2 . 𝑣2 = 𝑚1 . 𝑣1′ + 𝑚2 . 𝑣2′
𝑚1 . 𝑣1 + 𝑚2 . 𝑣2 = 𝑚1 . 𝑣1′ + 𝑚2 . 𝑣2′
𝑚1 . 𝑣1 − 𝑚1 . 𝑣1′ = 𝑚2 . 𝑣2′ − 𝑚2 . 𝑣2
𝑚1 ( 𝑣1 – 𝑣1′ ) = 𝑚2 ( 𝑣2′ − 𝑣2 )
1 1 1 1
𝑚𝑣12 + 𝑚𝑣22 = 𝑚𝑣1′2 + 𝑚𝑣2′2
2 2 2 2
𝑣2′ + 𝑣1′ = −( 𝑣2 − 𝑣1 )
∆𝑣 ′ = −∆𝑣
Dimana :
∆𝑣
= 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 2 𝑑𝑖𝑙𝑖ℎ𝑎𝑡 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎 1 𝑠𝑒𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛
Sebelum tumbukan :
V1 V2
M1 M2
Sesudah tumbukan :
V’
M1 M2
𝑚1 . 𝑣1 + 𝑚2 . 𝑣2 = ( 𝑚1 + 𝑚2 )𝑣′
∆𝐸𝑘ℎ𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔
%∆𝐸𝑘ℎ𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔 = × 100%
∆𝐸𝑘𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚
Tabel 1
Massa Cart 1 504,9 kg Massa Cart 2 500,3 kg
Tabel 2
Kecepatan Kecepatan Kecepatan Kecepatan
Cart 1 Cart 2 Cart 1 Cart 2
Tipe Bumper Percobaan Sebelum Sebelum Sesudah Sesudah
Tumbukan Tumbukan Tumbukan Tumbukan
( m/s ) ( m/s ) ( m/s ) ( m/s )
BAGIAN I
1 1.038 0 0.750 0.000318
Magnetik
2 2.636 0 4.571 0.08819
Magnetik
BAGIAN II
3 0.824 0 0.504 0.002858
Hook and Pile
4 0.8121 0 0.5610 0.01248
Hook and pile
BAGIAN III
5 0.612 0 0.191 0.08904
Keduanya
6 0.657 0 0.209 0.03182
Keduanya
Tabel 3
Momentum Momentum Momentum Momentum Total Total
Cart 1 Cart 2 Cart 1 Cart 2 Momentum Momentum
Sebelum Sebelum Sesudah Sesudah Sebelum Sesudah Ratio Total
Percobaan ke
Tumbukan Tumbukan Tumbukan Tumbukan Tumbukan Tumbukan Momentum
Sebelum /
( kg . m/s ) ( kg . m/s ) ( kg . m/s ) ( kg . m/s ) ( kg . m/s ) ( kg . m/s )
Sesudah
1:2
1 521.69 376.95 0.1598 521.69 377.109
0
2 1.324 44.324 1.324 46.621 1:2
0 2.297
3 414.14 14.364 414.14 267.674 1:2
0 253.31
1:2
4 408.16 62.724 408.16 84.674
0 21.95
5 307.59 44.571 307.59 140.561 1:2
0 95.99
6 330.20 15.992 330.20 121.032 1:2
0 105.04
d. Tabel EK Sebelum dan Sesudah Tumbukan
Tabel 4
Pecobaan EK cart 1 EK cart 2 EK cart 1 EK cart 2 Total EK Total EK Ratio
ke sebelum sebelum sesudah sesudah sebelum sesudah total EK
tumbukan tumbukan tumbukan tumbukan tumbukan tumbukan sesudah/
(J) (J) (J) (J) (J) (J) sebelum
tumbukan
1 271,94 0 -283,06 0,000072 4092,394 41290,25 10 :1
2 1753,80 0 -10500,3 3,908 4092,394 41290,25 10 :1
3 171,37 0 46,44 0,004109 4092,394 41290,25 10 :1
4 1706,224 0 51978,12 0,04233 4092,394 41290,25 10 :1
5 94,53 0 18,506 3,984 4092,394 41290,25 10 :1
6 108,94 0 22,099 0,5088 4092,394 41290,25 10 :1
VI. ANALISIS DATA
Momentum terlestarikan adalah sebagai besaran yang dihasilkan dari
perkalian antara besaran skalar massa benda dan besaran back vektor
kecepatan geraknya.
Yang menyebabkan momentum tidak benar-benar sama besar sebelum dan
sesudah tumbukan dalam percobaan ini adalah :
a. Adanya gaya gerakan yang tidak diperhitungkan
b. Kurangnya kehati-hatian praktikan saat melakukan percobaan\
c. Gaya hambat udara
d. Gaya gravitasi
a. Pada Cart 1
Percobaan 1 : P = m . v
= 502.6 kg x 1.038 m/s
= 521.69 kg/m s
Percobaan 2 : P = m . v
= 502.6 kg x 2.636 m/s
= 1.324 kg/m s
b. Pada Cart 2
Percobaan 1 : P = m . v
= 502.6 kg x 0 m/s
= 0 kg/m s
Percobaan 2 : P = m . v
= 502.6 kg x 0 m/s
= 0 kg/m s
a. Pada Cart 1
Percobaan 1 : P = m . v
= 502.6 kg x 0.750 m/s
= 376.95 kg/m s
Percobaan 2 : P = m . v
= 502.6 kg x 4.571 m/s
= 2.297 kg/m s
b. Pada Cart 2
Percobaan 1 : P = m . v
= 502.6 kg x 0.000318m/s
= 0.1598kg/m s
Percobaan 2 : P = m . v
= 502.6 kg x 0.08819m/s
= 44.324 kg/m s
a. Pada Cart 1
Percobaan 1 : P = m . v
= 502.6 kg x 0. 824m/s
= 414.14kg/m s
Percobaan 2 : P = m . v
= 502.6 kg x 0. 8121m/s
= 408.16 kg/m s
b. Pada Cart 2
Percobaan 1 : P = m . v
= 502.6 kg x 0 m/s
= 0 kg/m s
Percobaan 2 : P = m . v
= 502.6 kg x 0 m/s
= 0 kg/m s
a. Pada Cart 1
Percobaan 1 : P = m . v
= 502.6 kg x 0.002858m/s
= 253.31 kg/m s
Percobaan 2 : P = m . v
= 502.6 kg x 0.01248m/s
= 21.95 kg/m s
b. Pada Cart 2
Percobaan 1 : P = m . v
= 502.6 kg x 0.504 m/s
= 14.364 kg/m s
Percobaan 2 : P = m . v
= 502.6 kg x 0.5610m/s
= 62.24 kg/m s
a. Pada Cart 1
Percobaan 1 : P = m . v
= 502.6 kg x 0.612 m/s
= 307.59 kg/m s
Percobaan 2 : P = m . v
= 502.6 kg x 0.657m/s
= 330.20 kg/m s
b. Pada Cart 2
Percobaan 1 : P = m . v
= 502.6 kg x 0 m/s
= 0 kg/m s
Percobaan 2 : P = m . v
= 502.6 kg x 0 m/s
= 0 kg/m s
a. Pada Cart 1
Percobaan 1 : P = m . v
= 502.6 kg x 0.191 m/s
= 95.99 kg/m s
Percobaan 2 : P = m . v
= 502.6 kg x 0.209m/s
= 105.04 kg/m s
b. Pada Cart 2
Percobaan 1 : P = m . v
= 502.6 kg x 0.08904 m/s
= 44.571 kg/m s
Percobaan 2 : P = m . v
= 502.6 kg x 0.03812 m/s
= 15.992 kg/m s
𝑃𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑃1 +𝑃2
𝑃𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑃1 +𝑃2
Untuk menemtukan ratio total momentum sebelum dan sesudah tumbukan digunakan
rumus
𝑆𝑒𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ
𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚
VII. KESIMPULAN
VII.1 Kesimpulan
Momentum adalah istilah fisika mengacu pada kuantitas gerak dan massa yang
dimiliki suatu objek. Defenisi mometum diartikan sebagai besaran yang dihasilkan
dari perkalian antara besaran skalar massa benda dengan besaran vektor kecepatan
geraknya. Momentum termasuk besaran vektor ( besaran yang dipengaruhi oleh arah
). Arah momentum searah dengan arah kecepatan. Momentum sebuah partikel dapat
dipandang sebagai ukuran kesulitan untuk mendiamkan benda. Semakin besar
momentum maka semakin dahsyat kekuatan yang dimiliki oleh suatu benda. Jika
materi dalam keadaan diam, maka momentumnya akan sama dengan nol.
Sebaliknya semakin cepat pergerakannya maka semakin besar juga momentumnya.
Momentum dimiliki oleh benda yang bergerak. Momentum adalah kecenderungan
benda yang bergerak untuk melanjutkan geraknya pada kelajuan yang konstan.
Momentum dirumuskan dengan
𝑝 = 𝑚 .𝑣
Keterangan :
𝑝 = 𝑚𝑜𝑚𝑒𝑛𝑡𝑢𝑚
𝑚 = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
𝑣 = 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
VII.2 Saran