Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM MOMENTUM, ENERGI DAN TUMBUKAN

Hari, Tanggal : Selasa, Oktober 2022

Tempat : Laboratorium Fisika Dasar, Institut Teknologi Del,

Sitoluama, Kab.Toba

Instruktur :

Nama Praktikan : Andi Dongan Simanjuntak

Nim : 14S22023

Kelas : 11TE1

Prodi : Teknik elektro

LABORATORIUM FISIKA DASAR

INSTITUT TEKNOLOGI DEL

TA 2022/2023
I. Tujuan
1. Mengamati tumbukan antara 2 benda (kereta), dan konversi dari momentum
2. Mengukur perubahan energi pada massing masing jenis tumbukan
3. Mengklasifikasikan tumbukan sebagai eleastis, tidak elestis atau tidak elestis
sama sekali
4. Dapat membedakan antara tumbukan dua benda dan konversi momentum
5. Untuk memahami hukum kekekalan momentum dan menghubungkannya
dengan hukum kedua newton dan hukum ketiga newton
6. Mengukur perubahan energi pada masing masing tumbukan
7. Mengamati tumbukan antara dua benda (kereta) dan konversi dari momentum

II. Dasar Teori


Momentum adalah besaran yang berhubungan dengan kecepatan dan massa suatu
benda. Dalam mekanika klasik, momentum (dilambangkan dengan P) ditakrifkan
sebagai hasil perkalian dari massa dan kecepatan, sehingga menghasilkan vektor.
Momentum disebut juga dengan pusa sehingga dilambangkan p yang bermasssa m
dan bergerak dengan kecepatan v. Perkalian antara besaran scalar dengan besaran
vecktor akan menghasilkan besaran vektor dengan persamaan
P=mv
Momentum benda erat kaitannya dengan gaya artinya, untuk memperbesar atau
memperkecil nilai momentum dibutuhkan gaya. Berdasrkan hukum newton II:
∑ 𝐹 = m.a
Momentum termasuk besaran yang kekal seperti halnya energi, dengan momentum
dua buah benda yang saling bertumbukan adalah konstan yang dapat dinyatakan
jumlah momentum sebelum dan sesudah tumbukan adalah sama dengan persamaan:
m1 . V1. + m2 .V2 = m1'. V1' + m2 '.V2
tumbukan adalah gerak partikel yang bertumbuk, berubah secara mendadak sehingga
dalm setiap tummbukan ini gaya yang relatif besar bekerja pada masing-masing
partikel yang bertumbukan dalam waktu relatif singkat
ciri ciri adanya tumbukan yaitu
1. Adanya pembedaan yang jelas antara sebelum dan sesudah peristiwa
2. Hukum kekela momentum dan tenaga pada keadaan sebelum dan sesudah
peristiwa

Jenis jenis tumbukan ada 3 yaitu:

 Tumbukan lenting sempurna


Tumbukan lenting sempurna (elastik) terjadi di antara atom atom, inti atom, dan
partikel-partikel lain yang seukuran dengan atom atau lebih kecil lagi. Dua buah
benda dikatakan mengalami tumbukan leting sempurna jika pada tumbukan itu
tidak terjadi kehilangan pada energi kinetik. Jadi energi kinetik total kedua benda
sebelum dan sesudah tumbukan adalah tetap. Oleh karena itu, pada tumbukan
lenting sempurna berlaku hukum kekekalan momentum dan hukum kekekalan
energi kinetik. Tumbukan lenting sempurna hanya terjadi pada benda yang
bergerak saja. Berrdasarkan hukum kekekalan momentum tumbukan lenting
sempurna dapat ditulis sebagai berikut :
m1v1 + m2v2 = m1v’1 + m2v’2
m1v1 – m1v’1 = m2v’2 – m2v2
m1(v1 – v’1) = m (v’2 – v2)
Sedangkan berdasarkan hukum kekekalan energi kinetik, diperoleh persamaan
sebagai berikut.
Ek1 + Ek2 = E’k1 + E’k2
½ m1v1 2 + ½ m2v2 2 = ½ m1(v1) 2 + ½ m2(v2) 2
m1((v’1) 2 – (v1) 2 ) = m2((v’2) 2 – (v2) 2 )
m1(v1 + v’1)(v1 – v’1) = m (v’2 + v2)(v’2 – v2)
Jika persamaan di atas saling disubtitusikan, maka diperoleh persamaan sebagai
berikut.
m1(v1 + v’1)(v1 – v’1) = m1(v’2 + v2)(v1 – v’1)
v1 + v’1 = v’2 + v2
v1 – v2 = v’2 – v’1
-(v2 – v1) = v’2 – v’1

 Tumbukan lenting tidak sama sekali


Pada tumbukan jenis ini, kecepatan benda benda sesudah tumbukan sama besar
(benda yang bertumbukan saling melekat). Misalnya, tumbukan antara peluru
dengan sebuah terget di mana setelah tumbukan peluru mengeram dalam target.
Secara sistematis dapat ditulis sebagai berikut
m1v1 + m2v2 = m1v’1 + m2v’2
Jika v’1 = v’2 = v’, maka m1v1 + m2v2 = (m1 + m2) v’

Contoh tumbukan tidak lenting sama sekali adaalah ayunan balistik. Ayunan
balistik merupakan seperangkat alat yang digunakan untuk mengukur benda yang
bergerak dengan kecepatan cukup besar, misalnya kecepatan peluru. Prinsip kerja
ayunan balistik berdasrkan hal hal berikut.
a. Penerapan sifat tumbukan tidak lenting.
m1v1 + m2v2 = (m1 + m2) v’
m1v1 + 0 = (m1 + m2) v’
m1 m 2
v 1= v’
m1
b. Hukum kekekalan energi mekanik
½ (m1 + m2)(v’) 2 = (m1 + m2)gh

v ’=√ 2 gh

Jika persamaan pertama disubsitusikan ke dalam persamaan kedua, maka


diketahui kecepatan peluru sebelum bersarang dalam balok

m1+ m2 m p+ mb
v 1= √ 2 gh atau vp =√ 2 gh
m1 mp

 Tumbukan lenting sebagian


Kebanyakan benda benda yang ada di alam mengalami tumbukan lenting
sebagian, dimana energi kinetik berkurang selama tumbukan. Oleh karena itu,
hukum kekekalan energi mekanik tidak berlaku. Besarnya kecepatan relatif juga
berkurang dengan suatu faktor tertentu yang disebut koefisien restitusi dinyatakan
dengan huruf e, maka derajat berkurangnya kecepatan relatif benda setelah
tumbukan dirumuskan sebagai berikut
v ’ 2−v ’ 1
e=
v 2−v 1
Nilai restitusi berkisar antara 0 dan 1 (0 ≤ e ≤ 1 ) untuk tumbukan lenting
sempurna, nilai e =
1. Untuk tumbukan tidak lenting nilai e = 0. Sedangkan untuk tumbukan
lenting sebagian mempunyai nilai e antara 0 dan 1 (0 < e < 1). Misalnya,
sebuah bola tenis dilepas dari ketinggian h1 di atas lantai. Setelah
menumbuk lantai bola akan terpental setinggi h2, nilai h2 selalu lebih
kecil dari h1
Berdasarkan persamaan gerak jatuh bebas, besar kecepatan bola
memenuhi persamaan :

v=√ 2 gh

untuk kecepatan lantai sebelum dan sesudah tumbukan sama dengan nol
(v2 = v’2 = 0). Jika arah ke benda diberi harga negatif, maka akan
diperoleh persamaan sebagai berikut

v 1=√ 2 gh 1

−v ’ 2−v ’ 1 (0−√ 2 gh 2) √2 gh2 = √ h2


e= = =
v 2−v 1 0−(−√ 2 gh 1) √2 gh1 1 √ h1
III. Alat dan Bahan

No Nama Alat dan Bahan Jumlah


1 Komputer sudah ter install app loger pro 1/ kelompok
2 LabQuest mini 1
3 Motion detector 2
4 Dynamic carts 2
5 Dynamic track 1
6 Magnet,Hook and pile (Pengait) 1

IV. Prosedur Percobaan


 Ukur terlebih dahulu massa daei dynamic cart dan catat hasil pengukuran
dalam tabel 1. Kemudian tandai cart sebagai cart 1 dan cart 2
 Rangkai dynamic track se horizontal mungkin. Dapat diuji dengan meletakkan
cart pada lintasan. Cart diharuskan tidak bergerak ketika tidak diberikan gaya
 Terlebih dahulu coba menabrakan secara perlahan kedua cart.posisikan cart 2
berada ditengah lintasan dan dorong cart 1 sehingga membentur chart 2,
bumper magnet menghantam bumper magnet. Chart akan perlahan
mendorong tanpa ada sentuhan sama sekali
 Letakkan Motion Detector pada masing-masing ujung lintasan, jarak yang
diperbolehkan minimum 0.15 m antara detector an cart (kereta), tanpak seperti
pada gambar 1. Hubungkan Motion Detector ke port digital (DIG) pada
interface LabQuest Mini. Atur pengaturaan sensifitas Motion Detector ke
Track seperti tampak pada gambar di samping.
 Buka file “18 Momentum Energy Coll” dari Folder Physics with Vernier
 Klik untuk memulai pengambian data. Lakukan pengulangan seperti langkah
diatas dan gunakan grafik posisi untuk memverifikasi bahwa Motion Detector
dapat melacak setiap cart (kereta) dengan baik pada keseluruhan lintasan
pergerakan kereta.Anda perlu menyesuaikan posisi satu atau kedua Motion
Detector.
 Tempatkan kedua cart (kereta) ditengah lintasan. Jauhkan tangan anda dari
cart (kereta) dan klik . Pilih kedua sensor dan klik . Prosedur ini akan
menempatkan koordinat sistem yang sama untuk kedua sensor. Verifikasi atau
cek kembali bahwa penolan telah berhasil dengan cara meng klik dan biarkan
cart (kereta) bergerak perlahan pada lintasan.Grafik pada setiap Motion
Detector akan menampilkan nilai yang sama. Jika tidak lakukan kembali
penolan.
Bagian 1. Bumper Magnet

 Tempatkan kembali cart (kereta) sehingga bumper magnetic berhadapan satu samalain.
Klik untuk memulai pengambilan data dan ulangi tumbukan yang telah anda coba pada
langkah ke 3. Jauhkan tangan anda dari Motion Detector setelah anda mendorong cart
(kereta).
 Dari grafik kecepatan, anda dapat menetukan kecepatan sebelum dan sesudah tumbukan
pada masing-masing cart (kereta). Untuk mengukur kecepatan selama interval waktu,
drag kursor melalui interval waktu. Klik Statistik untuk membaca nilai rata-rata dari
data. Ukur nilai rata-rata pada setiap cart (kereta) sebelum dan sesudah tumbukan dan
masukkan data tersebut pada tabel 2
 Ulangi langkah ke 8 dan 9 untuk dua percobaan dengan menggunakan bumper
magnetkemudian catat data ke dalam tabel percobaan.

Bagian 2. Bumper hook dan pile

 Ubah jenis tumbukan dengan memutar cart (kereta) sehingga kait dan tumpukan
berhadapan satu sama lain. Cart (kereta) harus menempel setelah bertambrakan. Berlatih
dengan membuat tabrakan baru saat cart 2 dalam keadaan diam.
 Klik untuk memulai pengambilan data dan ulangi untuk tumbukan yang baru.
 Ulangi langkah sebelumnya sebagai langkah ke 2 dengan bumper hook dan pile.

Bagian 3. Bumper Hook dan Pile ke bumper magnetic

 Posisikan bagian depan Cart (kereta ) Bumper hook dan pile dihadapkan dengan bagian
depan bumper magnetik . Cart (kereta) tidak akan menempel satu sama lain,tetapi kedua
cart (kereta) tidak akan terpental dengan baik. Lakukan percobaan tumbukan berikut,
dengan cart 2 dalam keadaan diam.
 Klik untuk memulai pengumpulan data dan ulangi tumbukan baru. Dengan melakukan
proseur 9, ukur dan rekam kecepatan cart (kereta) pada tabel percobaan.
 Ulangi langkah sebelumnya sebagai langkah ke dua dengan bumper hook dan pile
dihadapkan dengan bumper magnetic.

V. Data dan Pengolahan Data


Tabel data pengamatan Praktikum

Tabel 1
Cart 1 : 513,49 G = 0,513 KG Cart 2 : 512,5 = 0,512 KG

Tabel 2
Tipe Bumper percobaan Kecepatan Kecepatan Kecepata Keceptan
cart cart 2 n cart 1 cart 2
1sebelum sebelum sesudah sesudah
tumbukan tumbukan tumbukan tumbukan
(m/s) (m/s) (m/s) (m/s)
Bagian 1 magnetik 0,22658 0,1559 0,2999
1 0

magnetik 0,3682 0,01870 0,3592


2 0
Bagian 2 Hook- 0,3092 0,1641 0,1669
and - pile 3 0

Hook – 0,3779 0,2131 0,1521


and pile 4 0
Bagian 3
keduanya 5 0,2468 0 0,007137 0,2598
keduanya 0,009623 0,03883 0,3218
6 0

Tabel 3
Percoba Moment Moment Momentu Momentu Total Total Ratio
aan ke- um cart um cart m cart 1 m cart 2 moment mome total
1sebelu 2 sesudah sesudah um ntum moment
m sebelum tumbukan tumbukan sebelum sesuda um
tumbuka tumbuka (m/s) (m/s) tumbuka h sesudah
n (m/s) n n (m/s) tumbu ?
(m/s) kan(m/ sebelum
s)
1 0,136 0 0,286 0,153 0,136 0,439 3,227

2 0,189 0 0,009 0,184 0,189 0,193 1,021


3 0,158 0 0,084 0,085 0,158 0,169 1,069
4 0,194 0 0,109 0,077 0,194 0,179 0,992
5 0,126 0 0,003 0,133 0,126 0,136 1,079

6 0,00494 0 0,019 0,164 0,00494 0,183 45,75

Tabel 4
Perco EK cart 1 EK cart EK cart EK cart Total Ek Total Ek Ratio
baan sebelum 2 1 2 sebelum sesudah total Ek
ke- tumbuka sebelum sesudah sesudah tumbuka tumbuka sesudh /
n (J) tumbuka tumbuka tumbuka n (J) n (J) sebelum
n (J) n (J) n (J)
1 0,018 0 0,006 0,022 0,018 0,028 1,555
2 0,034 0 0,00008 0,032 0,034 0,03208 0,941
3 0,023 0 0,006 0,007 0,023 0,013 0,565
4 0,036 0 0,011 0,005 0,036 0,016 0,444
5 0,015 0 0,00001 0,017 0,015 0,01701 1,133
6 0,00002 0 0,0003 0,026 0,00002 0,0263 1,300

VI. Analisis data


1. Menetukan MV sebelum dan sesudah tumbukan dan total momentum
Cart 1
1. M = 0,513
V = 0,136
P = m.v
= 0,513 . 0,136
= 0,069
2. M = 0,513
V = 0,189
P = m.v
= 0,513 . 0,189
= 0,96
3. M = 0,513
V = 0,158
P = m.v
= 0,513 . 0,158
= 0,081
4. M = 0,513
V = 0,194
P = m.v
= 0,513 . 0,194
= 0,099
5. M = 0,513
V = 0,126
P = m.v
= 0,513 . 0,126
= 0,064
6. M = 0,513
V = 0,00494
P = m.v
= 0,513 . 0,00494
= 0,00253
Cart 2

1. M = 0,512
V=0
P = m.v
= 0,512 . 0
=0
2. M = 0,512
V=0
P = m.v
= 0,512 . 0
=0
3. M = 0,512
V=0
P = m.v
= 0,512 . 0
=0
4. M = 0,512
V=0
P = m.v
= 0,512 . 0
=0
5. M = 0,512
V=0
P = m.v
= 0,512 . 0
=0
6. M = 0,512
V=0
P = m.v
= 0,512 . 0
=0

Total mv sebelum dan sesudah tumbukan

MV chart 1 + MV Chart 2

1. 0 + 0,069 = 0,069
2. 0 + 0,096 = 0,096
3. 0 + 0,081 = 0, 081
4. 0 + 0,099 = 0,099
5. 0 + 0,064 = 0,064
6. 0 + 0,00253 = 0, 00253
2. Mentukan EK sebelum dan sesudah tumbukan
1
1. m v2
2
1
5,13(0,018)2
2
= 0,000831

1
2. m v2
2
1
5,13(0,0 34)2
2
= 0,00269

1
3. m v2
2
1
5,13(0,0 23)2
2
= 0,00135

1
4. m v2
2
1
5,13(0,0 36)2
2
= 0,00332

1
5. m v2
2
1
5,13(0,0 15)2
2
= 0,000577

1
6. m v2
2
1
5,13(0 , 00002)2
2
=0

VII. Kesimpulan dan Saran


i. Kesimpulan
Kesimpulan dalam percobaan ini kita dapat mengetahui bahwa hukum
kekekalan momentum sebelum tumbukan dan setelah tumbukan hasilnya
sama . Momentum akan berubah seiring dengan perubahan massa dan
kecepatan.semakin cepat pergerakan suatu materi/benda akan semakin cepat
juga momentumnya .seamkin besar momentum maka semakin dashayat
kekuatanyang dimiliki suatu benda jika benda dlam keadaan diam ,maka
momentum nya sama dengan nol.
ii. Saran
Sebaiknya pelaksanaan praktikum ini harus dilaksanakan langsung dan
memahami tentang apa yang ingin dikerjakan agar tidak ada kekeliruan dalam
menyelesaikan laporan hasil percobaan

VIII. Daftar Pustaka


1) Modul 2019
2) Momentum - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
3) https://www.academia.edu/8866722/
LAPORAN_PRAKTIKUM_FISIKA_DASAR_TUMBUKAN

Anda mungkin juga menyukai