A. Tujuan Percobaan
1. Menganalisis perubahan yang terjadi pada peristiwa tumbukan
2. Menganalisis perubahan momentum pada peristiwa tumbukan lenting sempurna,
lenting sebagian dan tidak lenting sama sekali
3. Menganalisis hukum kekekalan momentum pada peristiwa tumbukan
B. Alat dan bahan
1. Seperangkat komputer
2. Phet simulation – Collision Lab
C. Dasar Teori
Momentum adalah besaran vektor karena merupakan perkalian vektor
kecepatan v degan massa partikel m, arah momentum sama dengan arah kecepatannya
sedangkan untuk nilai massa bernilai positif. Momentum adalah besaran yang dimiliki
oleh sebuah benda atau partikel yang bergerak.
P = m.v
p : momentum (kg m/s)
m : massa benda (kg)
v : kecepatan benda (m/s)
Tumbukan adalah suatu peristiwa yang terisolasi ketika dua atau beberapa
benda melakukan gaya yang cukup kuat satu kepada yang lai dalam waktu yang
singkat. Peristiwa tumbuka tidak harus terjadi sentuhan atau kontak antara benda-
benda yang terlibat dalam tumbukan itu. Syarat tumbukan adalah peristiwa yang
terisolasi dapat dipenuhi dengan anggapan bahwa gaya-gaya interaksi anatara benda-
benda yang trlibat dalam tumbukan itu diasumsikan lebih besar daripada gaya-gaya
luar yang ada. Pada peristiwa tumbukan, orang harus secara ketat membedakan fase-
fase tumbukan: sebelum, selaam, dan sesudah.
a. Tumbukan lenting sempurna
Dalam kenyataan sehari-hari tidak pernah menemukan peristiwa tumbukan
lenting sempurna. Namun pemahaman ini akan bermanfaat untuk memahami
jenis-jenis tumbukan yang lain. Misal jika bola dijatuhkan ke lantai, bola tersebut
akan menumbuk lantai dengan lenting sempurna dan bola akan terpantul sehingga
mampu mencapai ketinggian sebagaimana pada saat ia pertama kali dijatuhkan.
D. Langkah Kerja
1. Siapkan seperangkat komputer atau laptop
2. Buka aplikasi PheT
3. Carilah simulasi “Collision Lab” https://phet.colorado.edu/sims/html/collision-
lab/latest/collision-lab_all.html
4. Pilih percobaan “Explore 1D”
5. Centang velocity, mometum, center off mass, kinetic energy, values, dan
reflection border.
6. Atur bola menjadi dua bola.
7. Tampilkan momenta diagram dengan menekan tombol “+”.
8. Atur position bola pertama -1 m dan bola kedua 1m sehingga jarak kedua bola 2m
9. Ek pada PheT menunjukkan besar Ek ketika total sebelum dan Ek total sesudah
tumbukan
10. Atur elastisitas 100% untuk percobaan pertama tumbukan lenting sempurna.
E. Tabel Pengamatan
1. Tumbukan lenting sempurna
V1 M’ M’
M1 M2 V2 V’1 V’2 Ek Ek’ Δt P(kg P’(kg
(m/ 1 2 e
(kg) (kg) (m/s) (m/s) (m/s) (J) (J) (s) m/s) m/s)
s) (kg) (kg)
0,25 1 0,25 -1
0,25 1 0,50 -1
0,50 1 0,50 -2
0,50 2 0,75 3
V1 M’ M’
M1 M2 V2 V’1 V’2 Ek Ek’ Δt P(kg P’(kg
(m/ 1 2 e
(kg) (kg) (m/s) (m/s) (m/s) (J) (J) (s) m/s) m/s)
s) (kg) (kg)
0,25 1 0,25 -1
0,25 1 0,50 -1
0,50 1 0,50 -2
0,50 2 0,75 3
V1 M’ M’
M1 M2 V2 V’1 V’2 Ek Ek’ Δt P(kg P’(kg
(m/ 1 2 e
(kg) (kg) (m/s) (m/s) (m/s) (J) (J) (s) m/s) m/s)
s) (kg) (kg)
0,25 1 0,25 -1
0,25 1 0,50 -1
0,50 1 0,50 -2
0,50 2 0,75 3
Keterangan: