Anda di halaman 1dari 6

Modul 7

Kegiatan Belajar 2 Kinematika


Kinematika merupakan bagian dari mekanika yang menggambarkan gerak benda tanpa
memperhatikan gaya-gaya yang bekerja padanya. Gerak benda ini digambarkan melalui hubungan
antara besaran-besaran: posisi, kecepatan, percepatan, dan waktu.

A. Kerangka Acuan Dan Pergeseran

Kerangka acuan adalah suatu perspektif dari mana suatu sistem diamati. Dalam bidang fisika, suatu
kerangka acuan memberikan suatu pusat koordinat relatif terhadap seorang pengamatan yang dapat
mengukur gerakan dan posisi semua titik yang terdapat dalam sistem, termasuk orientasi objek
didalamnya.

Perubahan posisi suatu benda disebut pergeseran yang menggambarkan seberapa jauh benda itu dititik
awalnya. Pergeseran termasuk besaran yang mempunyai besar dan arah, ya g disebut vektor. Sementara
itu, besaran yang mempunyai besar, tetapi tidak mempunyai arah disebut besaran skalar.

B. Kecepatan

Dalam fisika, dikenal istilah laju yang mengacu pada seberapa jauh sebuah benda melintas dalam selang
waktu tertentu. Laju rata-rata sebuah benda didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh sepanjang
lintasannya dibagi dengan waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak ini.

jarak yang ditempuh


laju rata−rata=
waktu yang dipeelukan
sementara itu, kecepatan digunakan untuk menunjukkan besar (nilai numerik) dari cepatnya suatu
benda yang sedang bergerak dan arah geraknya. Kecepatan didefinisikan dalam pergeseran.

pergeseran
kecepatan rata−rata=
waktu yang diperlukan
C. Kecepatan Sesaat

Kecepatan sesaat didefinisikan sebagai kecepatan rata-rata dalam selang waktu sangat kecil. Kecepatan
sesaat didefinisikan sebagai kecepatan rata-rata dalam batas (limit) ∆t menjadi sangat kecil, mendekati
nol, untuk gerak satu dimensi, kita dapat menuliskan kecepatan sesaat, sebagai berikut.
∆x
V=lim
∆t
D. Percepatan

Percepatan rata-rata didefinisikan sebagai perubahan kecepatan dibagi dengan waktu yang diperlukan
untuk membuat perubahan ini sehingga diperoleh.

perubahan kecepatan
percepatan rata−rata=
waktu yang diperlukan
E. Gerak Dengan Percepatan Konstan

Gerak semacam ini sering disebut gerak lurus berubah beraturan. Dalam hal ini, percepatan rata-rata
sama dengan percepatan sesaat. Misalnya gerak benda yang jatuh ke tanah, gerak bola yang ditendang,
dan gerak peluru yang ditembakkan. Misalnya, kecepatan benda mula-mula adalah Vo dan percepatan
atau perlambatan yang dialami benda adalah a. Setelah t detik kemudian kecepatan benda adalah v dan
posisi benda menjadi x dari posisi mula-mula, kita memperoleh rumus yaitu

F. Gerak Vertikal

Salah satu contoh gerak vertikal adalah gerak benda jatuh. Percepatan yang dialami oleh benda-benda
yang bergerak jatuh disebut percepatan gravitasi (g) bumi yang besarnya g= 9,80 m/s. Jika gesekan
udara dapat diabaikan. Persamaan untuk gerak dengan percepatan konstan tersebut berlaku dengan
mengganti x dengan y dan a dengan g.
KB 3 DINAMIKA

A. GAYA DAN GERAK

Cabang mekanika yang berhubungan dengan gaya dan mengapa benda-benda bergerak disebut
dinamika.

1. Hukum pertama Newton


Menyatakan “sebuah benda yang diam akan tetap diam dan sebuah benda yang
bergerak akan melanjutkan geraknya dengan kecepatan kontan (laju konstan dalam
garis lurus) jika tidak ada interaksi dengan benda lainnya.
2. Gaya
Gaya adalah besaran vektor yang dapat di pandang sebagai tarikan atau dorongan, atau
menurut hukum kedua Newton, gaya dapat di definisikan sebagai sesuatu yang mampu
menimbulkan percepatan.
3. Hukum kedua Newton
Menyatakan “ Gaya Neto yang bekerja pada suatu benda sama dengan hasil kali massa
benda dan percepatannya. Arah gaya ini sama dengan arah percepatan itu".
Persamaannya:
ΣF = m.a
ΣF = gaya neto
m = massa
a = percepatan
Dalam bentuk persamaan hukum kedua newton, dapat di tuliskan sebagai
4. Hukum ketiga Newton
Menyatakan "Apabila suatu benda melakukan gaya pada benda lain, benda kedua
melakukan gaya yang sama, tetapi berlawanan arah terhadap benda pertama".
F aksi = −F reaksi
a. Berat dan Gaya Normal
FG = m.g
FG = gaya gravitasi
m = massa benda
Arah gaya gravitasi ini menuju pusat bumi. Dalam SI g=9,80 m/s² sehingga berat
benda bermassa 1 kg di bumi adalah (1kg 1m/s²)=9,80 N.
b. Gesekan
Gaya gesekan kinetik bekerja pada benda yang sedang meluncur arah berlawanan
dengan arah geraknya. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa besar gaya gesekan
kinetik ini berbanding lurus dengan gaya normal, sehingga:
fk = µk N, dimana µk = koefisien gesek kinetik
Gaya gesek statik maksimum merupakan gaya terkecil yang dibutuhkan agar benda
mulai bergerak. Gaya gesek statik maksimum :
a) Tidak tergantung luas daerah kontak.
b) Sebanding dengan gaya normal.
fs ≤ µs N, dimana µs = koefisien gesek statis
c. Gerak Melingkar
Gaya sentripetal adalah gaya yang tegak lurus pada kecepatan suatu benda yang
sedang bergerak sepanjang lintasan lengkung.
Besar percepatan setripetal benda yang bergerak melingkar beraturan dapat di
tuliskan:
a = v²/r
Gaya sentripetal dicari berdasarkan hukum kedua newton untuk komponen radial
yang dapat di tuliskan sbb:
FR = maR= mv²/r
FR adalah gaya sentripetal dalam arah radial
B. ENERGI
1. Usaha
Fisika usaha atau kerja adalah besaran yang merupakan besarnya
perubahan yang ditimbulkan oleh gaya ketika gaya itu bekerja pada suatu
benda.
Dalam SI, satuan usaha adalah joule (J). 1 joule = 1 J = 1 N. m
Jika kita berhasil mengangkat benda bermassa m sampai ketinggian h, gaya
yang harus kita lakukan untuk mengangkat benda itu sama dengan berat
benda itu. Oleh karena itu usaha yang dilakukan adalah:
W = m.g.h
2. Energi
Satuan energi dalam SI adalah joule sama dengan satuan usaha.
1) Energi Kinetik
Rumus energi kinetik (EK) :
EK = 1/2 mv²
2) Energi potensial
Rumus energi potensial (EP):
EP = m.g.h
3) Energi mekanik dan kekekalannya
Energi mekanik (E) merupakan jumlah energi kinetik dan energi
potensial .
Persamaannya:
E = EK + EP
Energi mekanik termasuk besaran karena energi kinetik dan energi
potensial merupakan besaran skalar.
Persamaan:
EK2+EP2 = EK1+EP1 atau E2 = E1=konstanta.
Energi mekanik total sistem itu tetap konstan atau energi mekanik total
sistem adalah kekal.
C. ASAS PESAWAT SEDERHANA
1. Gaya putar
a. Torka atau momen gaya
Persamaannya: Torka = FL
F= gaya
L= Lengan momen
Satuan torka dalam SI adalah Newton. meter (Nm).
b. Gaya-Gaya sejajar
Apabila sebuah benda berada dalam keadaan setimbang dan dua gaya
sejajar (atau lebih) bekerja padanya, kita dapat mengatakan berikut ini.
1) Jumlah gaya-gaya yang bekerja padanya dalam satu arah harus
sama dengan jumlah gaya-gaya yang bekerja padanya dalam arah
berlawanan.
2) Jumlah momen-momen searah jarum jam di sekitar suatu titik pada
benda itu harus sama dengan jumlah momen-momen yang
berlawanan arah jarum jam.
c. Kopel
Momen total dua gaya atau momen kopel (M) di sekitar sumbu O dapat
dihitung:
M = FL1 + FL2 = F (L1+L2) atau M = FL
M = Momen kopel
F = gaya
L = Panjang
2. Pesawat
Pesawat adalah peranti yang meneruskan gaya atau momen gaya untuk
tujuan tertentu.
a. Pengganda Gaya dan Pengganda Jarak
Pesawat yang dirancang dengan kuasa kecil untuk menggerakkan beban
yang lebih besar disebut pengganda gaya. Contohnya linggis, gerobak
dorong, pembuka botol.
Keuntungan Mekanis (KM) suatu pesawat dapat di tulis dengan
persamaan:
KM = F out/F in = Fb /Fk
KM = Keuntungan Mekanis
F out = gaya keluaran
F in = gaya masukan
Fb = beban
Fk = kuasa
Perbandingan antara jarak yang di tempuh kuasa dan jarak yang
ditempuh beban disebut nisbah jarak atau nisbah kecepatan (NK),
sehingga di peroleh persamaan:
NK = dk/db
NK = Nisbah kecepatan
dk = jarak kuasa
db = jarak beban
b. Efisiensi pesawat
Efisiensi = energi keluaran yang berguna/energi masukan x 100%
Efisiensi dapat di tulis juga :
n = KM / NK x 100%
c. Beberapa Pesawat Sederhana
1. Tuas
2. Katrol
3. Bidang Miring
4. Roda dan gandar
5. Gir

Anda mungkin juga menyukai