Anda di halaman 1dari 4

1.

Rangkuman
1
Kuantisasi Energi
Dalam mekaninka statistik objek yang kita pelajari adalah sebuah partikel atau molekul,
dimana energinya, momentumnya, dan posisinya ditentukan oleh mekanika kuantum.
Dalam mekanika kuantum, dengan menyelesaikan persamaan schrodinger untuk
sebuah molekul hasil akhirnya adalah energi yang terkuantisasi dan dari hal tersebut
mengakibatkan adanya keadaan yang diskrit.
E.g :
Ada sebuah partikel yang (dengan menyelesaikan persamaan schrodinger) mempunyai
5 tingkat energi yang diperbolehkan untuk partikel tersebut.
̂ 𝜓 = 𝐸𝜓 → {𝐸𝑖 }
𝐻

Penjelasan :
1. Molekul tersebut hanya boleh memiliki salah satu dari 5 energi di atas.
2. Untuk tingkat energi pertama hanya boleh ada satu keadaan atau satu kemungkinan.
Tingkat energi kedua ada 3 kemungkinan keadaan dan seterusnya.
3. Masing – masing keadaan pada tiap energi disebut dengan degeneracy.
𝑔𝑖 =′ 𝑑𝑒𝑔𝑒𝑛𝑒𝑟𝑎𝑐𝑦 ′ atau keadaan pada Energi 𝐸𝑖
Then? Yang kita pelajari dalam mekanika statistik adalah ‘berapa rerata energi dari
partikel dengan sistem tersebut?’.
For doing that, kita butuh nilai probabilitas partikel untuk memiliki 𝐸1 dengan 𝑔1 = 1,
𝐸2 dengan 𝑔2 = 3, 𝐸3 dengan 𝑔3 = 2, 𝐸4 dengan 𝑔4 = 1, 𝐸5 dengan 𝑔5 = 5, di mana
jumlah semua probabilitas pada semua keadaan yang ada adalah 1.
Tapi sebelum itu, you have to know that ada yang namanya hipotesa ergodic yang bilang
bahwa semua keadaan pada energi yang sama memiliki nilai probabilitas yang sama (P).
Biar gampang,
𝑃𝑖𝑗 : i adalah indeks yang menyatakan tingkat energi, sedangkan j menyatakan keadaan
partikel tersebut. E.g : 𝑃23 = Probabilitas partikel memiliki energi 𝐸2 dan ada pada
keadaan 3.
Maka, sesuai dengan hipotesa ergodic we know bahwa
𝑃𝑖1 = 𝑃𝑖2 = 𝑃𝑖3 = 𝑃𝑖4 = ․․․ = 𝑃𝑖𝑗 ; Probabilitas yang berbeda ada pada i yang berbeda
(tingkat energi yang berbeda).
Lastly, ‘berapa rerata energi dari partikel dengan sistem tersebut?’
Dengan mengalikan probabilitas pada tingkat energi 𝐸𝑖 dengan nilai 𝐸𝑖 , dan dibagi
dengan seluruh probabilitas yang ada.

2
Faktor Boltzman
Kita ambil kasus yang sama dengan contoh di atas di mana terdapat 12 keadaan yang
berbeda (anggap i = 12)
Jika partikel dengan sistem seperti
gambar di samping berada ensemble
kanonik, maka probabilitas partikel ada
pada keadaan i adalah 𝑃𝑖 .
𝐸
−𝑘 𝑖𝑇
𝑃𝑖 ∝ 𝑔𝑖 𝑒 𝐵

𝐸𝑖

𝑒 𝑘𝐵 𝑇 𝐸
− 𝑖
𝑃𝑖 = 𝑔𝑖 𝐸 ; 𝑒 𝑘𝐵 𝑇
= 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝐵𝑜𝑙𝑡𝑧𝑚𝑎𝑛
− 𝑛
∑𝑛 𝑔𝑛 𝑒 𝑘𝐵 𝑇

3
Fungsi Partisi
(Z) Adalah jumlahan semua faktor Boltzman dari semua keadaan yang ada
yang dimiliki oleh molekul atau partikel terkait.
𝐸
−𝑘 𝑖𝑇 1
𝑒 𝐵 = 𝑒 −𝛽𝐸𝑖 ; 𝛽 =
𝑘𝐵 𝑇
𝑘𝑒𝑎𝑑𝑎𝑎𝑛 𝑖 𝑙𝑒𝑣𝑒𝑙 𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖

Z= ∑ 𝑒−𝛽𝐸𝑖 = ∑ 𝑔𝑖 𝑒−𝛽𝐸𝑖
𝑖=1 𝑖=1

Fungsi partisi mencakup semua informasi statistik untuk satu sistem. Untuk
contoh2 di atas, 1 sistem tersebut adalah untuk satu moleukul/partikel.
𝐸 𝐸
− 𝑖 − 𝑖
𝑒 𝐵𝑇
𝑘 𝑔𝑖 𝑒 𝐵𝑇
𝑘
𝑃𝑖 = 𝑔𝑖 𝐸 ; maka, 𝑃𝑖 =
− 𝑛 𝑍
∑𝑛 𝑔𝑛 𝑒 𝑘𝐵 𝑇

Fungsi Partisi (Z)

Fungsi Partisi untuk molekul tunggal


Adalah contoh fungsi partisi yang kanonis. Dalm ensembel kanonis terdiri dari sistem
dan reservoir dan ada pertukaran energi anatara keduanya.
E.g :
Misalkan ada sebuah sistem yang terdiri dari 1 molekul. Sistem tersebut berada dalam
sebuah reservoir yang terdiri dari molekul2 sejumah bilangan avogadro. Maka sistem
tersebut dianggap sebagai sistem yang kanonis.
Untuk sistem yang seperti itu, terdapat dua kemungkinan keadaan :
1. Sistem molekul tunggal dengan tingkat energi 𝐸𝑖 dan jumlah degenerasi 𝑔𝑖 yang ada
pada 𝐸𝑖 tersebut. Maka, fungsi partisinya adalah :
𝑘𝑒𝑎𝑑𝑎𝑎𝑛 𝑖

Z= ∑ 𝑔𝑖 𝑒−𝛽𝐸𝑖
𝑖=1

2. Sistem molekul tunggal dengan tingkat energi 𝐸𝑖 dan tak terdegenerasi (jumlah
degenerasi yang ada pada 𝐸𝑖 hanya 1). Maka, fungsi partisinya adalah :
𝑘𝑒𝑎𝑑𝑎𝑎𝑛 𝑖

Z= ∑ 𝑒−𝛽𝐸𝑖
𝑖=1
2. Soal
Molekul yang bervibrasi dapat dianggap seperti sistem osilator harmonic kuantum
sehingga memilki fungsi partisi :

𝛽ℏ𝜔

𝑒 2
𝑍=
1−𝑒 −𝛽ℏ𝜔

Tunjukan bahwa dalam suhu yang tinggi (kBT >> ℏ𝜔) maka fungsi partisinya
menjadi 𝑍 = (𝛽ℏ𝜔)−1
𝛽ℏ𝜔
𝑒− 2
𝑍=
1 − 𝑒 −𝛽ℏ𝜔

1
𝛽ℏ𝜔
𝑍= 𝑒 2
1
1−
𝑒𝛽ℏ𝜔
1 𝑒 𝛽ℏ𝜔
𝑍= 𝛽ℏ𝜔 𝑒 𝛽ℏ𝜔 − 1
;
𝑒 2
1
(𝑘𝐵𝑇 >> ℏ𝜔) → 𝛽ℏ𝜔 = ℏ𝜔 ≪ 1
𝑘 𝐵𝑇

𝑒 𝛽ℏ𝜔 − 1 ≈ 𝛽ℏ𝜔

1 𝑒 𝛽ℏ𝜔
𝑍= 𝛽ℏ𝜔 𝑒 𝛽ℏ𝜔 − 1
𝑒 2
1 𝑒 𝛽ℏ𝜔
= 𝛽ℏ𝜔
𝛽ℏ𝜔
𝑒 2
𝑒 𝛽ℏ𝜔 1 𝑒 𝛽ℏ𝜔 𝑒 0
= 𝛽ℏ𝜔 ; 𝛽ℏ𝜔
≈ 0≈1
𝛽ℏ𝜔 𝑒
𝑒 2 𝑒 2
1
= = (𝛽ℏ𝜔)−1
𝛽ℏ𝜔

Anda mungkin juga menyukai