bawah Pengaruh
Gaya Sentral
Dosen Pengampu:
Dr. Emiliannur, M.Pd
KELOMPOK 4:
2. Nabilah Zhahirah
01
Gerak Dalam Pengaruh
Gaya Sentral
Gerak Dalam Pengaruh Gaya Sentral
Gaya sentral ditujukan oleh sebuah partikel yang selalu menunjukkan arah
tertentu yang disebut pusat gaya. Seperti pada gambar
Dengan mengambil pusat gaya sebagai pusat koordinat, gaya sentral
oleh partikel ini tergantung dengan jaraknya dari pusat gaya dalam
bentuk vektor radial. Ini berarti momentum angulernya dapat
dirumuskan
𝑑𝐿ത
= 0 dan 𝐿ത = σ1𝑘=0 𝑟𝑐ҧ 𝑥 𝑚0 𝑣𝑐ҧ = konstan
𝑑𝑡
𝑑 𝐿ത
𝜏ҧ = 0, = 0 dan 𝐿ത = σ1𝑘=1 𝑟𝑘ҧ 𝑥 𝑚𝑘 𝑣ҧ𝑘 = konstan
𝑑𝑡
Gaya sentral bersifat konservatif oleh karena itu energi mekanik dari partikel
adalah konstan.
𝑑
𝐾 + 𝑉 = 0 atau 𝐾 + 𝑉 = 𝐸 (energi mekanika konstan)
𝑑𝑡
Jika momentum anguler dari massa reduksi adalah konstan, maka besar dan
arahnya tertentu dalam ruang sehingga vektor posisi dan vektor momentum
berada pada bidang yang tegak lurus dengan momentum anguler. Dalam
koordinat polar 𝑟, 𝜃 maka persamaan gerak partikel
𝐿ത = 𝑟ҧ 𝑥 𝑝ҧ = 𝑟Ƹ 𝑥 𝜇 𝑟ҧ = 𝑟ҧ 𝑥 𝜇 𝑣ҧ 𝜃
Pada sistem partikel N, momentum sudut total 𝐿ത dapat dituliskan
sebagai jumlah vektor :
𝑁 𝑁
𝑁 𝑁
𝑑𝐿ത
= 𝑟𝑘ሶ ҧ 𝑥 𝜇𝑘 𝑟ሶ ҧ + 𝑟𝑘ሶ ҧ 𝑥 𝜇𝑘 𝑟ሷ ҧ
𝑑𝑡
𝑘=1 𝑘=1
Dengan menggunakan persamaan gaya sentral, momentum
sudut dan persamaan energi mekanik maka diperoleh
persamaan gaya sentral untuk orbit tertentu 𝑟(𝜃) yaitu;
𝑑2 𝑢 𝑚 1
= − 𝑢+ 2 2𝐹
𝑑𝜃 2 𝐿 𝑢 𝑢
01 02 03 04
02
Potensial
Efektif
Potensial Efektif
Potensial efektif suatu gaya sentral, jika suatu partikel dengan massa m
berada pada sebuah gaya sentral dengan V(r). dalam sistem koordinat
polar(r, 𝜃 ) maka rumusan energi (E) yang terdiri dari kinetik dan potensial;
𝐸 = 𝐸𝑘 + 𝐸𝑝
1
𝐿= 𝑚 𝑟ሶ 2 + 𝑟 2 𝜃ሶ 2 − 𝑉(𝑟)
2
𝐿 = 𝑚𝑟 2 𝜃ሶ
1 2
𝐿2
𝑚𝑟 + +𝑉 𝑟 =𝐸
2 2𝑚𝑟 2
2
1 𝑑𝑟 2𝑚𝐸 1 2𝑚𝑉(𝑟)
= − 2−
𝑟 2 𝑑𝜃 𝐿2 𝑟 𝐿2
03
Lintasan Orbit Oleh
Gravitasi
Lintasan Orbit Oleh Gravitasi
Potensial gravitasi dinyatakan dengan;
𝛼
𝑉 𝑟 =− , dimana 𝛼 = GMm
𝑟
Misal sistem matahari sebagai massa sentral dengan kordinat M>>m. selanjutnya
diperoleh persamaan:
2
1 𝑑𝑟 2𝑚𝐸 1 2𝑚𝛼
= − 2+ 2
𝑟 2 𝑑𝜃 𝐿2 𝑟 𝑟𝐿
2
𝑑𝑦 2𝑚𝛼 2𝑚𝐸
= −𝑦 2 + 2 𝑦 + 2
𝑑𝜃 𝑟𝐿 𝐿
2
𝑑𝑦 𝑚𝛼 2 2𝑚𝐸 𝑚𝛼 2
= 𝑦− 2 + 2 + 2
𝑑𝜃 𝐿 𝐿 𝐿
𝑚𝛼
𝑧=𝑦−
𝐿2
2
𝑑𝑧 𝑚𝛼
2
2 2𝐸𝐿2
= −𝑧 + 2 1+ 2
= − 𝑧 2 + 𝐵2
𝑑𝜃 𝐿 𝑚𝛼
ORBIT PLANET
1 𝑚𝛼 2𝐸𝐿2
= (1 + 𝜀 𝑐𝑜𝑠𝜃) 𝜀= 1+
𝑟 𝐿2 𝑚𝛼2
ORBIT LINGKARAN (𝜺=0)
Dengan suatu orbit melingkar
𝐿2
𝑟𝑚𝑖𝑛 𝑟𝑚𝑎𝑥 =
𝑚𝛼
Dimana
𝑘
𝑎 = 1−𝜀2 (semi-major axes)
𝑘
𝑏= (semi-minor axes)
1−𝜀2
Pusat ellip pada (-c, 0) dimana :
𝑘𝜀
𝑐= = 𝑎2 − 𝑏2
1 − 𝜀2
𝑐
𝜀=
𝑎
dan
𝑚𝛼2 𝑚𝛼2
𝐸= 𝜀2 −1 < 𝐸 < 0 (E negative)
2𝐿2 2𝐿2
ORBIT PARABOLA 𝜺 = 𝟏
Jika orbit parabola:
𝑘
𝑦 2 = 𝑘 2 − 2𝑘𝑥 = −2𝑘 𝑥 −
2
𝑘
Untuk sebuah orbit parabola dengan .0
2
Untuk Kasus 𝑟 → ∞
𝐿2
𝑟𝑚𝑖𝑛 =
2𝑚𝛼
𝑟𝑚𝑎𝑥 → ∞
ORBIT HYPERBOLA 𝜺 > 𝟏
Jika orbit berbentuk hiperbola:
𝑘𝜀 2
𝑥+ 2 𝑦2
𝜀 −1
+ 2=1
𝑎2 𝑏
𝑘
𝑎=
𝜀2 − 1
𝑘
𝑏=
𝜀2 − 1
𝑚𝑖 𝑚𝑗
𝐹=𝐺
𝑟𝑖𝑗2
Dimana G adalah konstanta gravitasi yaitu:
𝐺 = 6,673 ± 0,003 × 10−11 𝑁𝑚2 /𝑘𝑔2
Dimana 𝐹Ԧ𝑖𝑗 adalah gaya gravitasi dimana 𝑚𝑖 ditarik oleh 𝑚𝑗 , 𝑟Ԧ𝑖𝑗 = 𝑟Ԧ𝑖 − 𝑟Ԧ𝑗 adalah
jarak antara dua massa mi dan mj dan 𝐹Ԧ𝑖𝑗 adalah gaya dimana 𝑚𝑗 ditarik oleh
𝑚𝑖 . Berdasarkan Hukum Newton didapat
𝐹Ԧ𝑖𝑗 =- 𝐹Ԧ𝑖𝑗
𝑚𝑖 𝑚𝑗
𝐹Ԧ𝑖𝑗 = 𝐹Ԧ𝑗𝑖 = 𝐹 = 𝐺
𝑟𝑖𝑗2
Medan Gravitasi dan Potensial Gravitasi
Seperti yang telah disebutkan, gaya gravitasi merupakan gaya pusat,
yaitu berupa gaya radial yang menunjukkan ke suatu titik, pusat
gaya. Selanjutnya gaya gravitasi bersifat simetri bola, yaitu besar
gaya hanya bergantung pada jarak radial dari pusat gaya dan bukan
pada arahnya. Akan ditunjukkan bahwa gaya pusat yang simetris
bola bersifat konsevatif sehingga jumlahan dari energi kinetik dan
energi potensialnya adalah konstan. Begitu pula sebaliknya, apabila
suatu medan gaya bersifat konservatif, maka gaya tersebut memiliki
simetri bola. Namun suatu gaya yang konservatif belum tentu berupa
gaya pusat yang memiliki bola.
Misal partikel bermassa m berada pada pengaruh gaya pusat simetri
𝐹 dimana pusat gaya di O. Gaya 𝐹 hanya terdiri dari komponen radial 𝐹𝑟 yang
hanya merupakan fungsi 𝑟Ԧ saja dan dapat dituliskan sebagai.
𝐹𝑟 = 𝑓 𝑟Ԧ
𝑑𝑊 = 𝐹 . 𝑑𝑠Ԧ = 𝐹 𝑑𝑠 𝑐𝑜𝑠𝜃
Namun ds cos 𝜃 = dr
𝑑𝑊 = 𝐹 𝑑𝑟
Karena besar gaya 𝐹 hanya bergantung pada r, maka usahan total akibat
perpindahan dari A ke B adalah
𝑟𝐵 𝑟𝐵
𝑊𝐴𝐵 = න 𝐹𝑑𝑟 = න 𝑓 𝑟 𝑑𝑟
𝑟𝐴 𝑟𝐴
Karena usaha yang dilakukan hanya bergantung pada nilai awal dan nilai akhir
dari r dan bukan pada lintasannya, gaya yang simetri bola haruslah
konservatif. Sehingga diketahui bahwa tersebut adalah konservatif, dapat
dilanjutkan dengan penentuan fungsi energi potensial V(r) dari benda dalam
medan gaya pusat bersimetri bola. Perubahan energi potensial akibat
perpindahan dari A ke B adalah
𝑟𝐵
∆𝑉 = 𝑉𝐵 − 𝑉𝐴 = − න 𝑓 𝑟 𝑑𝑟
𝑟𝐴
Dari persamaan diatas didapatkan :
𝑊𝐴𝐵 = −∆𝑉 = − 𝑉𝐵 − 𝑉𝐴
Jika M adalah massa yang terdistribusi kontinyu dari benda dengan sembarang
bentuk maka energi potensial dari m pada jarak r adalah
𝐺𝑚𝜌 𝑟Ԧ
𝑉 𝑟 =−න 𝑑𝑉 ′
𝑟
𝑉′
Intensitas medan gravitasi atau vektor medan gravitasi atau medan gravitasi,
𝑔Ԧ , didefinisikan sebagai gaya per satuan massa ayng dikenakan pada sebuah
partikel dalam medan gravitasi dari benda bermassa M, yaitu
𝐹Ԧ 𝐺𝑀
𝑔Ԧ = = 2 𝑢ො 𝑟
𝑚 𝑟
Dimana 𝑔Ԧ memiliki dimensi gaya per satuan massa, yaitu percepatan. Besar
percepatan gravitasi rata-rata pada permukaan bumi sekitar 9,8 𝑚/𝑠 2 . Medan
gravitasi,Potensial gravitasi, Garis gaya Permukaan Ekipotensial, dapat
ditemukan fenomena-fenomena geraknya di alam.
Sistem Partikel dan Pusat Massa
Pada bagian ini ditinjau prinsip-prinsip mekanika untuk sistem berbentuk
titik materi (partikel). Benda-benda nyata dapat saja diperlakukan
sebagai partikel, sejauh ukurannya dapat diabaikan terhadap jarak yang
ditinjau. Pada konsep dinamika dikembangkan berdasarkan tiga konsep
penting yaitu energi, momentum dan momentum sudut, yang masing-
masingnya tentu bersama konsep-konsep lain. Hubungan ketiga konsep
energi dan momentum tersebut yang membuatnya menempatkan pada
masalah yang khusus dalam dinamika partikel. Prinsip tersebut
berbentuk hukum konservasi bagi masing-masingnya (konservasi energi
dan konservasi momentum).
Pada hakekatnya hukum konservasi energi mekanik berkaitan dengan
momentum linear, momentum angular, dan energi terapan di berbagai
sistem. Jika sebuah sisem berisi sejumlah N partikel, dengan symbol 1,2,… N.
Massa partikel ini adalah 𝑚1 , 𝑚2 , … , 𝑚𝑁 dan letaknya pada jarak 𝑟1 , 𝑟2 , … 𝑟𝑁 dari
titik asal O. Kecepatan partikel adalah 𝑟1ሶ , 𝑟2ሶ , … , 𝑟𝑁ሶ , (atau a1, a2, ... aN). Untuk
beberapa sistem partikel, pusat massa terletak pada jarak R (X, Y, Z) dari titik
asal dan didapat hubungan.
𝑚1 + 𝑚2 + ⋯ + 𝑚𝑁 𝑅 = 𝑚1 𝑟1 + 𝑚2 𝑟2 + ⋯ + 𝑚𝑁 𝑟𝑁 atau
𝑁 𝑁
𝑚𝑘 𝑅 = 𝑚𝑘 𝑟𝑘 .
𝑘=1 𝑘=1
σ 𝑚𝑘 𝑟𝑘 σ 𝑚𝑘 𝑟𝑘
Oleh karena itu : 𝑅 = σ 𝑚𝑘
=
𝑀
Dalam hal ini 𝑀 = σ 𝑚𝑘 merupakan jumlah dari keseluruhan massa
dalam sistem tersebut dan penjumlahan 𝛴 dari k=1 ke k = N.
Berdasarkan komponen tersebut dapat dituliskan :
1 1 1
𝑋 = 𝑚𝑘 𝑥𝑘 , 𝑌 = 𝑚𝑘 𝑦𝑘 , 𝑍 = 𝑚𝑘 𝑧𝑘
𝑀 𝑀 𝑀
Jadi pusat massa merupakan posisi rata-rata dari massa berat.
1 1 1
𝑎𝑥 = 𝑥ሷ = 𝑚𝑘 𝑥ሷ 𝑘 , 𝑎𝑦 = 𝑦ሷ = 𝑚𝑘 𝑦ሷ 𝑘 , 𝑎𝑧 = 𝑧ሷ = 𝑚𝑘 𝑧ሷ𝑘 ,
𝑀 𝑀 𝑀
01 02 03 04
Thanks