Anda di halaman 1dari 40

Gerak Partikel di

bawah Pengaruh
Gaya Sentral
Dosen Pengampu:
Dr. Emiliannur, M.Pd
KELOMPOK 4:

1. Intan Tresna Ayu

2. Nabilah Zhahirah

3. Fildzah Hazirah Sajidah


01 02 03 04

01
Gerak Dalam Pengaruh
Gaya Sentral
Gerak Dalam Pengaruh Gaya Sentral
Gaya sentral ditujukan oleh sebuah partikel yang selalu menunjukkan arah
tertentu yang disebut pusat gaya. Seperti pada gambar
Dengan mengambil pusat gaya sebagai pusat koordinat, gaya sentral
oleh partikel ini tergantung dengan jaraknya dari pusat gaya dalam
bentuk vektor radial. Ini berarti momentum angulernya dapat
dirumuskan

𝑑𝐿ത
= 0 dan 𝐿ത = σ1𝑘=0 𝑟𝑐ҧ 𝑥 𝑚0 𝑣𝑐ҧ = konstan
𝑑𝑡

Persamaan diatas merupakan momentum sudut partikel (k=1),


dengan pengaruh gaya sentral sedangkan persamaan partikel
tersebut dapat dirumuskan dalam bentuk persamaan momentum
sudut sistem partikel (k=1…N)). Seperti pada gambar
Dalam hal ini vektor radial memiliki besar dan arah berupa vektor satuan arah
radial. oleh karena itu tidak dapat menghasilkan torsi 𝜏ҧ = 0 pada pengurangan
massa 𝜇

𝑑 𝐿ത
𝜏ҧ = 0, = 0 dan 𝐿ത = σ1𝑘=1 𝑟𝑘ҧ 𝑥 𝑚𝑘 𝑣ҧ𝑘 = konstan
𝑑𝑡
Gaya sentral bersifat konservatif oleh karena itu energi mekanik dari partikel
adalah konstan.

∇ 𝑥 𝐹ത𝑘 = 𝑐𝑢𝑟𝑙. 𝐹ത𝑘 = 0 (gaya sentral konservatif)

𝑑
𝐾 + 𝑉 = 0 atau 𝐾 + 𝑉 = 𝐸 (energi mekanika konstan)
𝑑𝑡

Jika momentum anguler dari massa reduksi adalah konstan, maka besar dan
arahnya tertentu dalam ruang sehingga vektor posisi dan vektor momentum
berada pada bidang yang tegak lurus dengan momentum anguler. Dalam
koordinat polar 𝑟, 𝜃 maka persamaan gerak partikel

𝑚𝑟𝑒𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑟ሷ ҧ = 𝑚𝑟𝑒𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑣ሶ ҧ = 𝐹(𝑟)



Dari persamaan diatas maka diperoleh persamaan gaya sentral
dengan massa reduksi dalam polar
𝜇𝑎Ԧ (𝑡) = 𝐹 𝑟
𝑑𝑟ሶ 𝑑𝑟Ƹ 𝑑𝑟 𝑑𝜃ሶ 𝑑𝜃መ
𝜇 𝑟Ƹ + 𝑟ሶ + + 𝜃ሶ 𝜃መ + 𝑟 𝜃መ + 𝑟ሶ 𝜃ሶ
𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝜇 𝑟ሷ − 𝑟𝜃ሶ 2 𝑟Ƹ + 𝑟𝜃ሷ + 𝑧𝑟ሶ 𝜃ሶ 𝜃መ
𝜇 𝑎𝑟 + 𝑎𝜃 = 𝐹(𝑟)

Untuk menentukan energi gerak partikel maka ditinjau momentum


sudut dari suatu partikel bermassa 𝜇 yang berada pada r sehingga
momentum sudut dari massa reduksi

𝐿ത = 𝑟ҧ 𝑥 𝑝ҧ = 𝑟Ƹ 𝑥 𝜇 𝑟ҧ = 𝑟ҧ 𝑥 𝜇 𝑣ҧ 𝜃
Pada sistem partikel N, momentum sudut total 𝐿ത dapat dituliskan
sebagai jumlah vektor :

𝑁 𝑁

𝐿ത = ෍ 𝑟𝑘ҧ 𝑥 𝑝ҧ𝑘 = ෍ 𝑟𝑘ҧ 𝑥 𝜇𝑘 𝑟ሶ ҧ = 0


𝑘=1 𝑘=1

Turunan persamaan diatas terhadap waktu menghasilkan,

𝑁 𝑁
𝑑𝐿ത
= ෍ 𝑟𝑘ሶ ҧ 𝑥 𝜇𝑘 𝑟ሶ ҧ + ෍ 𝑟𝑘ሶ ҧ 𝑥 𝜇𝑘 𝑟ሷ ҧ
𝑑𝑡
𝑘=1 𝑘=1
Dengan menggunakan persamaan gaya sentral, momentum
sudut dan persamaan energi mekanik maka diperoleh
persamaan gaya sentral untuk orbit tertentu 𝑟(𝜃) yaitu;

𝑑2 𝑢 𝑚 1
= − 𝑢+ 2 2𝐹
𝑑𝜃 2 𝐿 𝑢 𝑢
01 02 03 04

02
Potensial
Efektif
Potensial Efektif
Potensial efektif suatu gaya sentral, jika suatu partikel dengan massa m
berada pada sebuah gaya sentral dengan V(r). dalam sistem koordinat
polar(r, 𝜃 ) maka rumusan energi (E) yang terdiri dari kinetik dan potensial;

𝐸 = 𝐸𝑘 + 𝐸𝑝
1
𝐿= 𝑚 𝑟ሶ 2 + 𝑟 2 𝜃ሶ 2 − 𝑉(𝑟)
2

Sedangkan potensial effektifnya dapat dirumuskan dengan persamaan


𝐿2
𝑉𝑒𝑓𝑓 = − 𝑉(𝑟)
𝑚𝑟 2
Dan hubunganya dengan gaya effektif:
𝐿2
𝐹𝑒𝑓𝑓 = 3
− 𝑉 ′ (𝑟)
𝑚𝑟

Diperoleh r(t), θ(t) selanjutnya dapat diselesaikan dengan persamaan:

𝐿 = 𝑚𝑟 2 𝜃ሶ

Dimisalkan sebuah contoh spring-mass system dengan potensial effektif


adalah :
𝐿2
𝑉𝑒𝑓𝑓 = 2 − 𝐴𝑟 2 dimana A adalah suatu konstanta. Partikel dapat bergerak
𝑚𝑟
𝐸 > 𝑉𝑒𝑓𝑓 dimana 𝐿2 /2𝑚𝑟 2 haruslah bernilai positif . 𝑟1 dan 𝑟2 bagian radial untuk
sistem gerak.
Solusi persamaan gerak partikel
𝑚𝑟 2 𝜃 = 𝐿

1 2
𝐿2
𝑚𝑟 + +𝑉 𝑟 =𝐸
2 2𝑚𝑟 2

Solusi untuk r(t) dan θ(t).


𝑑𝑟 2 𝐿2
=± 𝐸− − 𝑉(𝑟)
𝑑𝑡 𝑚 2𝑚𝑟 2

Solusi r(t) bagian darivariabel fungsi. Kemudian subtitusikan r(t)


kedalam persamaan ataupenyeleaian untuk θ(t).
Solusi r(θ), dimana berdasarkan persamaan asalnya menjadi :
2 𝐿2
𝑟 2 = 𝑚 𝐸 − 2𝑚𝑟 2 − 𝑉(𝑟) and 𝑚2 𝑟 4 𝜃 2 = 𝐿2

Bagian pertama dari persamaan tersebut menjadi


𝑑𝑟 2
1 𝑑𝑡 2𝑚 𝐿2
= 2 𝐸− − 𝑉(𝑟)
𝑟 4 𝑑𝜃 2 𝐿 2𝑚𝑟 2
𝑑𝑡

2
1 𝑑𝑟 2𝑚𝐸 1 2𝑚𝑉(𝑟)
= − 2−
𝑟 2 𝑑𝜃 𝐿2 𝑟 𝐿2

Penyelesaian r(θ) melalui metode pemisahan variable .


01 02 03 04

03
Lintasan Orbit Oleh
Gravitasi
Lintasan Orbit Oleh Gravitasi
Potensial gravitasi dinyatakan dengan;
𝛼
𝑉 𝑟 =− , dimana 𝛼 = GMm
𝑟

Misal sistem matahari sebagai massa sentral dengan kordinat M>>m. selanjutnya
diperoleh persamaan:
2
1 𝑑𝑟 2𝑚𝐸 1 2𝑚𝛼
= − 2+ 2
𝑟 2 𝑑𝜃 𝐿2 𝑟 𝑟𝐿
2
𝑑𝑦 2𝑚𝛼 2𝑚𝐸
= −𝑦 2 + 2 𝑦 + 2
𝑑𝜃 𝑟𝐿 𝐿
2
𝑑𝑦 𝑚𝛼 2 2𝑚𝐸 𝑚𝛼 2
= 𝑦− 2 + 2 + 2
𝑑𝜃 𝐿 𝐿 𝐿
𝑚𝛼
𝑧=𝑦−
𝐿2
2
𝑑𝑧 𝑚𝛼
2
2 2𝐸𝐿2
= −𝑧 + 2 1+ 2
= − 𝑧 2 + 𝐵2
𝑑𝜃 𝐿 𝑚𝛼

Solusi persamaannya menjadi:


𝑑𝑧
න = න 𝑑𝜃
𝐵2 − 𝑧 2
dimana;
𝑧
𝑐𝑜𝑠 −1 = 𝜃 − 𝜃0 atau 𝑍 = 𝐵 cos 𝜃 − 𝜃0
𝐵
1 𝑚𝛼
= 2 1 + 𝜀 𝑐𝑜𝑠 𝜃
𝑟 𝐿
2𝐸𝐿2
𝜀= 1+ dinamakan eksentrisitas,
𝑚𝛼 2
𝐿2
Untuk r kecil diperoleh 𝑟𝑚𝑖𝑛 = 𝑚𝛼(1+𝜀)
𝐿2
Untuk r besar diperoleh 𝑟𝑚𝑎𝑥 = 𝑚𝛼(1+𝜀)

Untuk 𝜀 ≥ 1, maksimum 𝑟 1 + 𝜀 𝑐𝑜𝑠𝜃 = 0 dan 𝑟 𝑚𝑎𝑥 →∞

ORBIT PLANET
1 𝑚𝛼 2𝐸𝐿2
= (1 + 𝜀 𝑐𝑜𝑠𝜃) 𝜀= 1+
𝑟 𝐿2 𝑚𝛼2
ORBIT LINGKARAN (𝜺=0)
Dengan suatu orbit melingkar
𝐿2
𝑟𝑚𝑖𝑛 𝑟𝑚𝑎𝑥 =
𝑚𝛼

Radius orbit melingkar


−𝑚𝛼 2
𝐸= = 𝑉 + 𝐾𝐸
2𝐿2

Untuk E negative potensial orbit


V haruslah negatif
ORBIT ELLIPS 𝟎 < 𝜺 < 𝟏
Untuk persamaan orbit Ellipse
diberikan :
𝑘𝜀 2
𝑥+ 𝑦2
1 − 𝜀2
+ 2=1
𝑎2 𝑏

Dimana
𝑘
𝑎 = 1−𝜀2 (semi-major axes)

𝑘
𝑏= (semi-minor axes)
1−𝜀2
Pusat ellip pada (-c, 0) dimana :
𝑘𝜀
𝑐= = 𝑎2 − 𝑏2
1 − 𝜀2

(panjang fokal : jarak antara pusat sentral dengan fokus)

𝑐
𝜀=
𝑎
dan

𝑚𝛼2 𝑚𝛼2
𝐸= 𝜀2 −1 < 𝐸 < 0 (E negative)
2𝐿2 2𝐿2
ORBIT PARABOLA 𝜺 = 𝟏
Jika orbit parabola:
𝑘
𝑦 2 = 𝑘 2 − 2𝑘𝑥 = −2𝑘 𝑥 −
2

𝑘
Untuk sebuah orbit parabola dengan .0
2

Parabola 𝑦 2 = 4𝛽𝑥, Panjang fokalnya 𝛽 dan


kemudian k/2. Untuk fokusnya E=0

Untuk Kasus 𝑟 → ∞
𝐿2
𝑟𝑚𝑖𝑛 =
2𝑚𝛼

𝑟𝑚𝑎𝑥 → ∞
ORBIT HYPERBOLA 𝜺 > 𝟏
Jika orbit berbentuk hiperbola:
𝑘𝜀 2
𝑥+ 2 𝑦2
𝜀 −1
+ 2=1
𝑎2 𝑏

𝑘
𝑎=
𝜀2 − 1

𝑘
𝑏=
𝜀2 − 1

Pusat hierbola terletak di (c, 0) dimana :


𝑘𝜀
𝑐= 2 = 𝑎2 − 𝑏 2
𝜀 −1
(panjang fokal adalah jarak antara pusat orbit dengan fokus)
𝑐
Diperoleh hubungan : 𝜀 =
𝑎
Hukum Keppler’s Laws
• Hukum pertama : gerak planet berbentuk ellip dan matahari merupakan
salah satu fokusnya.
• Hukum ke dua : garis hubung planet matahari menyapu daerah yang sama
luasnya dalam waktu yang sama.

Misalkan luas daerah A dan waktu dt dA = r(rdθ) /2


𝑑𝐴 1 1 𝑟2𝜃 𝐿
= 𝑟 (𝑟𝑑𝜃) = =
𝑑𝑡 𝑑𝑡 2 2 2𝑚
Berharga konstan menurut hukum konservasi momentum sudut

• Hukum ketiga : perbandingan kuadrat perioda orbit dengan jarak rata-rata


planet matahari adalah konstan.
Hukum Newton Tentang Gravitasi.

Dalam materi ini dijelaskan dan mendeskripsikan hubungan antar variabel


Vektor pada berbagai gerak, Hukum Newton tentang Gravitasi, Hukum
Semesta Newton Tentang Gravitasi. Hukum Newton tentang gravitasi: Gaya
(interaksi) gravitasi dari tarik-menarik antara dua benda di alam semesta
sebanding dengan perkalian massa masing-masing dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak antara keduanya. Sehingga besar gaya F antara dua
benda bermassa 𝑚𝑖 dan 𝑚𝑗 yang dipisahkan pada jarak 𝑟𝑖𝑗 adalah

𝑚𝑖 𝑚𝑗
𝐹=𝐺
𝑟𝑖𝑗2
Dimana G adalah konstanta gravitasi yaitu:
𝐺 = 6,673 ± 0,003 × 10−11 𝑁𝑚2 /𝑘𝑔2

Berdasarkan persamaan (1) dapat dituliskan dalam bentuk vektor :


𝑚𝑖 𝑚𝑗 𝑚𝑖 𝑚𝑗
𝐹Ԧ𝑖𝑗 = 𝐺 2 = 𝐺 3 𝑟Ԧ𝑖𝑗
𝑟𝑖𝑗 𝑟𝑖𝑗

Dimana 𝐹Ԧ𝑖𝑗 adalah gaya gravitasi dimana 𝑚𝑖 ditarik oleh 𝑚𝑗 , 𝑟Ԧ𝑖𝑗 = 𝑟Ԧ𝑖 − 𝑟Ԧ𝑗 adalah
jarak antara dua massa mi dan mj dan 𝐹Ԧ𝑖𝑗 adalah gaya dimana 𝑚𝑗 ditarik oleh
𝑚𝑖 . Berdasarkan Hukum Newton didapat

𝐹Ԧ𝑖𝑗 =- 𝐹Ԧ𝑖𝑗
𝑚𝑖 𝑚𝑗
𝐹Ԧ𝑖𝑗 = 𝐹Ԧ𝑗𝑖 = 𝐹 = 𝐺
𝑟𝑖𝑗2
Medan Gravitasi dan Potensial Gravitasi
Seperti yang telah disebutkan, gaya gravitasi merupakan gaya pusat,
yaitu berupa gaya radial yang menunjukkan ke suatu titik, pusat
gaya. Selanjutnya gaya gravitasi bersifat simetri bola, yaitu besar
gaya hanya bergantung pada jarak radial dari pusat gaya dan bukan
pada arahnya. Akan ditunjukkan bahwa gaya pusat yang simetris
bola bersifat konsevatif sehingga jumlahan dari energi kinetik dan
energi potensialnya adalah konstan. Begitu pula sebaliknya, apabila
suatu medan gaya bersifat konservatif, maka gaya tersebut memiliki
simetri bola. Namun suatu gaya yang konservatif belum tentu berupa
gaya pusat yang memiliki bola.
Misal partikel bermassa m berada pada pengaruh gaya pusat simetri
𝐹 dimana pusat gaya di O. Gaya 𝐹 hanya terdiri dari komponen radial 𝐹𝑟 yang
hanya merupakan fungsi 𝑟Ԧ saja dan dapat dituliskan sebagai.
𝐹𝑟 = 𝑓 𝑟Ԧ

Usaha dW yang dilakukan oleh gaya pusat 𝐹 ketika m mengalami


perpindahan 𝑑𝑠 adalah

𝑑𝑊 = 𝐹 . 𝑑𝑠Ԧ = 𝐹 𝑑𝑠 𝑐𝑜𝑠𝜃
Namun ds cos 𝜃 = dr

dimana dr adalah perubahan jarak radial dari O ketika massa m mengalami


perpindahan 𝑑𝑠,
Ԧ sehingga

𝑑𝑊 = 𝐹 𝑑𝑟
Karena besar gaya 𝐹 hanya bergantung pada r, maka usahan total akibat
perpindahan dari A ke B adalah
𝑟𝐵 𝑟𝐵

𝑊𝐴𝐵 = න 𝐹𝑑𝑟 = න 𝑓 𝑟 𝑑𝑟
𝑟𝐴 𝑟𝐴

Karena usaha yang dilakukan hanya bergantung pada nilai awal dan nilai akhir
dari r dan bukan pada lintasannya, gaya yang simetri bola haruslah
konservatif. Sehingga diketahui bahwa tersebut adalah konservatif, dapat
dilanjutkan dengan penentuan fungsi energi potensial V(r) dari benda dalam
medan gaya pusat bersimetri bola. Perubahan energi potensial akibat
perpindahan dari A ke B adalah
𝑟𝐵

∆𝑉 = 𝑉𝐵 − 𝑉𝐴 = − න 𝑓 𝑟 𝑑𝑟
𝑟𝐴
Dari persamaan diatas didapatkan :
𝑊𝐴𝐵 = −∆𝑉 = − 𝑉𝐵 − 𝑉𝐴

Namum usaha yang dilakukan juga sama dengan perubahan energi


kinetik
𝑊𝐴𝐵 = 𝐾𝐵 − 𝐾𝐴 = − 𝑉𝐵 − 𝑉𝐴

Sehingga jika E adalah energi total, persamaan menghasilkan


𝐾𝐴 + 𝑉𝐴 = 𝐾𝐵 + 𝑉𝐵 = 𝐸
Yang merupakan hukum kekekalan energi.

Karena gaya gravitasi adalah hukum gaya kuadrat terbalik,


𝐶
𝐹 𝑟 =𝑓 𝑟 = 2
𝑟
Dimana C adalah konstanta. Substitusikan ke persamaan diatas diperoleh
𝑟𝐵
𝐶
𝑉𝐵 − 𝑉𝐴 = − න 𝑑𝑟
𝑟2
𝑟𝐴
Yang akan menghasilkan
1 1
𝑉𝐵 − 𝑉𝐴 = 𝐶 −
𝑟𝐵 𝑟𝐴

Agar lebih mudah, didefinisikan 𝑉𝐴 = 0 saat 𝑟𝐴 → ∞, sehingga


𝐶
𝑉𝐵 =
𝑟𝐵

Atau secara umum


𝐶
𝑉 𝑟 =
𝑟
Yang menyatakan bahwa energi potensial partikel dalam medan gaya pusat
merupakan fungsi jarak r dari pusat gaya. Konstanta C bernilai negatif untuk gaya
tarik danpositif untuk gaya tolak. Karena gaya gravitasi adalah gaya tarik dan
memiliki bentuk umum.
𝐺𝑀𝑚 𝐺
𝐹 𝑟 =− 2 = 2
𝑟 𝑟

Energi potensial dari m dalam medan M pada jarak dari M adalah


𝐺𝑀𝑚
𝑉 𝑟 =−
𝑟

Jika M adalah massa yang terdistribusi kontinyu dari benda dengan sembarang
bentuk maka energi potensial dari m pada jarak r adalah
𝐺𝑚𝜌 𝑟Ԧ
𝑉 𝑟 =−න 𝑑𝑉 ′
𝑟
𝑉′
Intensitas medan gravitasi atau vektor medan gravitasi atau medan gravitasi,
𝑔Ԧ , didefinisikan sebagai gaya per satuan massa ayng dikenakan pada sebuah
partikel dalam medan gravitasi dari benda bermassa M, yaitu
𝐹Ԧ 𝐺𝑀
𝑔Ԧ = = 2 𝑢ො 𝑟
𝑚 𝑟

Untuk benda besar dengan massa M maka


𝐺𝜌 𝑟Ԧ
𝑔Ԧ = න 2
𝑢ො 𝑟 𝑑𝑉 ′
𝑟
𝑉′

Dimana 𝑔Ԧ memiliki dimensi gaya per satuan massa, yaitu percepatan. Besar
percepatan gravitasi rata-rata pada permukaan bumi sekitar 9,8 𝑚/𝑠 2 . Medan
gravitasi,Potensial gravitasi, Garis gaya Permukaan Ekipotensial, dapat
ditemukan fenomena-fenomena geraknya di alam.
Sistem Partikel dan Pusat Massa
Pada bagian ini ditinjau prinsip-prinsip mekanika untuk sistem berbentuk
titik materi (partikel). Benda-benda nyata dapat saja diperlakukan
sebagai partikel, sejauh ukurannya dapat diabaikan terhadap jarak yang
ditinjau. Pada konsep dinamika dikembangkan berdasarkan tiga konsep
penting yaitu energi, momentum dan momentum sudut, yang masing-
masingnya tentu bersama konsep-konsep lain. Hubungan ketiga konsep
energi dan momentum tersebut yang membuatnya menempatkan pada
masalah yang khusus dalam dinamika partikel. Prinsip tersebut
berbentuk hukum konservasi bagi masing-masingnya (konservasi energi
dan konservasi momentum).
Pada hakekatnya hukum konservasi energi mekanik berkaitan dengan
momentum linear, momentum angular, dan energi terapan di berbagai
sistem. Jika sebuah sisem berisi sejumlah N partikel, dengan symbol 1,2,… N.
Massa partikel ini adalah 𝑚1 , 𝑚2 , … , 𝑚𝑁 dan letaknya pada jarak 𝑟1 , 𝑟2 , … 𝑟𝑁 dari
titik asal O. Kecepatan partikel adalah 𝑟1ሶ , 𝑟2ሶ , … , 𝑟𝑁ሶ , (atau a1, a2, ... aN). Untuk
beberapa sistem partikel, pusat massa terletak pada jarak R (X, Y, Z) dari titik
asal dan didapat hubungan.
𝑚1 + 𝑚2 + ⋯ + 𝑚𝑁 𝑅 = 𝑚1 𝑟1 + 𝑚2 𝑟2 + ⋯ + 𝑚𝑁 𝑟𝑁 atau

𝑁 𝑁

෍ 𝑚𝑘 𝑅 = ෍ 𝑚𝑘 𝑟𝑘 .
𝑘=1 𝑘=1

σ 𝑚𝑘 𝑟𝑘 σ 𝑚𝑘 𝑟𝑘
Oleh karena itu : 𝑅 = σ 𝑚𝑘
=
𝑀
Dalam hal ini 𝑀 = σ 𝑚𝑘 merupakan jumlah dari keseluruhan massa
dalam sistem tersebut dan penjumlahan 𝛴 dari k=1 ke k = N.
Berdasarkan komponen tersebut dapat dituliskan :
1 1 1
𝑋 = ෍ 𝑚𝑘 𝑥𝑘 , 𝑌 = ෍ 𝑚𝑘 𝑦𝑘 , 𝑍 = ෍ 𝑚𝑘 𝑧𝑘
𝑀 𝑀 𝑀
Jadi pusat massa merupakan posisi rata-rata dari massa berat.

Kecepatan 𝑣ҧ = 𝑅ሶ pada pusat massa dapat diperoleh dengan


differensiasi terhadap t. Oleh karena itu:
1
𝑣 = 𝑅ሶ = ෍ 𝑚𝑘 𝑟𝑘ሶ
𝑀
Komponen-komponen kecepatan pada pusat massa dapat ditulis :
1 1 1
𝑉𝑥 = 𝑥ሶ = ෍ 𝑚𝑘 𝑥ሶ 𝑘 , 𝑉𝑦 = 𝑦ሶ = ෍ 𝑚𝑘 𝑦ሶ 𝑘 , 𝑉𝑧 = 𝑧ሶ = ෍ 𝑚𝑘 𝑧ሶ𝑘
𝑀 𝑀 𝑀

Percepatan a didapat dengan mendefferensialkan lagi, yakni :


1
𝑎 = 𝑅ሷ = ෍ 𝑚𝑘 𝑟𝑘ሷ
𝑀

1 1 1
𝑎𝑥 = 𝑥ሷ = ෍ 𝑚𝑘 𝑥ሷ 𝑘 , 𝑎𝑦 = 𝑦ሷ = ෍ 𝑚𝑘 𝑦ሷ 𝑘 , 𝑎𝑧 = 𝑧ሷ = ෍ 𝑚𝑘 𝑧ሷ𝑘 ,
𝑀 𝑀 𝑀
01 02 03 04

Thanks

Anda mungkin juga menyukai