NIM : 043975715
PRODI : MATEMATIKA
1. Pada Gerak Harmoni Sederhana (GHS) terdapat gaya pemulih, apa pengertian gaya pemulih.
2. Jelaskan perbedaan antara fase dan sudut fase.
3. Buktikan Nilai Periode (T) dan Frekuensi (f) pada gerak Harmonik sederhana ( GHS ) untuk pegas
PEMBAHASAN
1. Gaya pemulih adalah kekuatan yang bertindak untuk membawa tubuh ke posisi
setimbang. Gaya pemulih adalah fungsi hanya dari posisi massa atau partikel, dan
selalu diarahkan kembali ke posisi kesetimbangan sistem. Gaya pemulih sering
disebut dengan gerakan harmonik sederhana. Gaya yang bertanggung jawab untuk
mengembalikan ukuran dan bentuk asli.
Contohnya adalah aksi pegas. Pegas yang diidealkan mengerahkan gaya yang
sebanding dengan jumlah deformasi pegas dari panjang ekuilibriumnya, diberikan
dalam arah untuk menentang deformasi. Menarik pegas ke panjang yang lebih besar
menyebabkannya mengerahkan kekuatan yang membawa pegas kembali ke panjang
kesetimbangannya. Jumlah gaya dapat ditentukan dengan mengalikan konstanta
pegas pegas dengan jumlah regangan, juga dikenal sebagai Hukum Hooke.
2. Sudut Fase
Adalah sudut yang ditempuh oleh benda yang bergetar.
Persamaan sudut fase adalah
𝑡 𝑥
𝜃 = (𝜔𝑡 ± 𝑘𝑥) = 2𝜋 ( + )
𝑇 𝜆
Fase
Adalah Besaran yang berkaitan dengan simpangan dan arah gerak gelombang.
Persamaan fase adalah
𝑡 𝑥 𝜃
𝜑=( + )=
𝑇 𝜆 2𝜋
3. Ketika pegas diberi ganguan yang kecil maka akan berosilisasi dengan gaya-gaya
yang bekerja pada pegas adalah :
a. Gaya Berat, w = mg
b. Gaya Pemulih dari pegas yakni Fk = – k (y + Δy)
c. Gaya peredam FD = -Dvy
d. Gaya eksternal dari ganguan yang diberikan Fe.
Karena benda bergerak dengan kecepatan yang tidak tetap maka berlaku hukum II
Newton tentang gerak sehingga :
∑ 𝐹 = 𝑚. 𝑎
gaya-gaya yang berlaku kemudian dmasukkan ke dalam ΣF, sehingga persamaan ini
bisa ditulis :
𝑊 + 𝐹𝑘 + 𝐹𝐷 + 𝐹𝑒 = 𝑚 . 𝑎𝑦
𝑚𝑔 − 𝑘𝑦 − 𝑘∆𝑦 − 𝐷𝑣𝑦 − 𝐹𝑒 = 𝑚 . 𝑎𝑦
Perhatikan unsur mg = kx dan vy = dy/dt, dan ay = d2y/dt2 maka persamaan ini bisa
ditulis :
𝑑𝑦 𝑑2𝑦
−𝑘. 𝑦 − 𝐷 + 𝐹𝑒 = 𝑚 2
𝑑𝑡 𝑑𝑡
unsur Δy tidak lain adalah simpangan (y), persamaan kemudian dapat ditulis dengan
bentuk :
𝑑2 𝑦 𝑑𝑦
𝑚 2 +𝐷 + 𝑘. 𝑦 = 𝐹𝑒
𝑑𝑡 𝑑𝑡
√𝑦
Pada gerak harmonik sederhana, D dy/dt dapat dihilangkan karena pegas tidak
mengalami regangan karena dianggap akan terus berayun sedangkan gaya Fe dapat
dihilangkan karena sistem sudah dalam keadaan setimbang, sehingga persamaan ini dapat
ditulis :
𝑑2𝑦
𝑚 2 + 𝑘. 𝑦 = 0
𝑑𝑡
𝑑2𝑦 𝑘
+ 𝑦=0
𝑑𝑡 2 𝑚
Pada saat posisi pegas berada pada kecepatan maksimum maka kecepatan sesaat nya
𝑘
adalah 𝜔2 = 𝑚
𝑑2
𝑦 + 𝜔2 𝑦 = 0
𝑑𝑡 2
Dalam persamaan diferensial Biasa orde II (PDB Orde II), bentuk ini bisa ditulis :
𝑟 2 + 𝜔2 = 0
𝑟 2 + 𝜔2 = 0 memiliki akar-akar persamaan 𝑟1,2 = ±𝑖𝜔𝑜 sehingga bentuk solusi adalah :
𝐶1 𝐶2
𝑦(𝑡) = √𝐶1 2 + 𝐶2 2 cos 𝜔𝑜 𝑡 + sin 𝜔𝑜 𝑡
√ 2 2 2
√𝐶1 + 𝐶2 2
( 𝐶1 + 𝐶2 )
Persamaan 𝑦(𝑡) = 𝐴 cos(𝜔𝑂 𝑡 ± 𝜃) ini juga dikenal sebagai persamaan umum gelombang
berjalan untuk herak harmonik sederhana.
Periode dan Frekuensi Sistem Pegas
Periode dan frekuensi pada pegas bisa dihitung dengan menyamakan gaya pemulih
dengan gaya sentripetalnya
𝐹 = −𝑘𝑥 (𝑔𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑢𝑙𝑖ℎ)
𝐹𝑠 = −4𝜋 2 𝑚𝑓 2 𝑥 (𝑔𝑎𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑖𝑝𝑒𝑛𝑡𝑎𝑙)
𝐹 = 𝐹𝑠
−𝑘𝑥 = −4𝜋 2 𝑚𝑓 2 𝑥
1 𝑘 𝑚
𝐹 = 𝜋√ 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑇 = 2𝜋√
2 𝑚 𝑘
Dimana :