FISIKA DASAR
PEGAS
Sebagai syarat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Praktikum Fisika Dasar.
Disusun oleh :
Elsa Nur Ada 21420052
Salwa Azzahra Sayidatina Muhamad Yusuf 21420056
Nurul Husna Salsabila 21420057
Maghfira Izzani Fadillah 21420058
Grup 1K3
Dosen:
1. Yusi S.S, S.Si., M.T.
2. Mia Karlina, S.ST.
Pada eksperimen kali ini akan diberikan salah satu topik tentang getaran
harmonis sederhana (contoh pada molekul,atau Gerakan redaman di mobil) yang
sering digunakan untuk menentukan percepatan grafitasi serta menentukan
konstanta elastisitas pegas. Pada eksperimen ini digunakan persamaan Hukum
newton untuk memperlihatkan konstanta grafitasi serta menentukan nilai
konstanta pegas. Teori ralat juga digunakan dalam eksperimen ini. Praktikan
diminta untuk melakukan pengukuran tunggal ataupun berulang.
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
DASAR TEORI
Pegas merupakan salah satu benda elastis, sifat elastis tersebut menjadi
sebuah ketika pegas diberi gaya atau gaya regangan, pegas dapat kembali ke
keadaan semula apabila gaya yang bekerja pada pegas dihilangkan. Sebuah pegas
memiliki fungsi untuk meredam getaran. Jika sebuah benda diberikan gaya yang
sangat besar hingga melewati batas elastisitas, maka benda tersebut disebut benda
plastis. Pengertian dari benda plastis adalah benda yang dikenai gaya akan
berubah bentuknya, akan tetapi perubahan bentuk tersebut tetap walaupun
gayanya dihilangkan. Ketika kita merentangkan pegas, pegas tersebut akan
bertambah panjang, tetapi ketika dilepaskan panjang pegas akan kembali seperti
semula Sebagai contoh, pegas dapat kita jumpai pada sepeda motor, dimana pegas
pada sepeda motor sering disebut shock breaker. Dengan adanya shock breaker
maka akan terasa nyaman ketika mengendarai sepeda motor. Hal ini karena shock
breaker tersebut memiliki sifat elastis (kembali ke bentuk semula) seperti sifat
pegas pada umumnya.
Jika benda diberikan gaya hingga melewati batas Hukum Hooke dan mencapai
elastisitas, maka panjang benda akan kembali seperti semula
Jika benda diberikan gaya sangat besar hingga melewati batas elastisitas,
benda tersebut akan memasuki daerah plastis sehingga ketika gaya
dihilangkan, maka panjang benda tidak akan kembali seperti semula
Sesuai dengan hukum Hooke, gaya (F) yang berlaku pada pegas sebanding
dengan pertambahan panjang (x) dikalikan dengan konstanta pegas (k) . secara
sistematis ditulis
F (pegas) = - k.x
Tanda minus merupakan arah gaya pegas yang berlawanan dengan arah gerak
partikel massa m dengan k
Sesuai hokum kedua Newton, gaya yang ditimbulkan sebanding dengan
percepatan x massa
∑ 𝐹 = 𝑚. 𝛼
𝑑𝑣
∑𝐹 = 𝑚
𝑑𝑡
𝑑𝑥
∑𝐹 = 𝑚
𝑑𝑡. 𝑡
𝑑2𝑥
∑𝐹 = 𝑚
𝑑𝑡 2
Jika setimbang
𝑚. 𝑔 = 𝑘. 𝑥
𝑚. 𝑔
=𝑘
𝑥
∑ 𝐹 = 𝐹𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 − 𝐹𝑝𝑒𝑔𝑎𝑠
𝑑2𝑥
𝑚 = 𝑚. 𝑔 − (𝑘. 𝑥)
𝑑𝑡 2
𝑑2𝑥
𝑚 + 𝑘. 𝑥 = 𝑚. 𝑔
𝑑𝑡 2
𝑚𝑥̈ + 𝑘𝑥 = 𝑚. 𝑔
𝑘𝑥
𝑥̈ =𝑔
𝑚
𝑦 = 𝒎𝒙 + 𝑐
𝑔
𝑦=𝒎
𝑘
𝑔
= 𝑀 𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛
𝑘
𝑔
𝑘=
𝑀 𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛
𝑙
𝑇 = 2𝜋 √
𝑔
𝑇 𝑙
= √
2𝜋 𝑔
𝑇 𝑙
=
2𝜋 𝑔
𝑙
𝑔=
𝑇 2
(2𝜋)
BAB III
METODE EKSPERIMEN
Gambar-2 dibawah
DATA PERCOBAAN
12
y = 1.2787x + 2.3175
10
Pertambahan Panjang(cm)
R² = 0.9246
8
0
0 2 4 6 8
Massa(gram)
1 2
∆𝑔 = | 2 . 0,0005| + |0,816(6,28)2 . . 0,0005|
1,067 (1,067)3
( 6,28 )
1 0,00733
∆𝑔 = | . 0,0005| + | |
(0,16990)² 1,21476
0,0005
∆𝑔 = | | + |0,006034|
0,0288
∆𝑔 = |0,017361| + |0,006034|
∆𝑔 = 0,00239 𝑚⁄
𝑠²
(𝑔 ± ∆𝑔) = (6,4432 ± 0,002395) 𝑚⁄
𝑠²
1 2
2
∆𝑔 = | 2 . 0,005| + |0,083(6,28) . . 0,0005|
0,804 0,804
( 6,28 )
1 2045867
∆𝑔 = | . 0,0005| + | . 0,0005|
0,0163905 251250
∆𝑔 = |0,0305055| + |0,00407138|
∆𝑔 = 0,3457688
(𝑔 ± ∆𝑔) = (5,0639 ± 0,3457688) 𝑚⁄
𝑠²
4.7. Perhitungan Gradien
𝑥₁ = 7,98
𝑦₁ = 4,2
𝑥 2 = 11,21
𝑦 2 = 6,9
(6,85) − (4,26)
𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛2 =
3,32
|14,35| + |−0,52|
∆𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 =
2
37,65
∆𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 =
2
𝛥𝑚 = 18,825 𝑚/𝑘𝑔
𝑔
𝑘=
𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛
6,4432
𝑘=
8,35
𝑘𝑔
𝑘 = 0,7716 ⁄
𝑠²
𝑔
∆𝑘 = ( . ∆𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 )
𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛
6,4432
∆𝑘 = ( . 18,825)
8,35
121,293
∆𝑘 =
8,35
∆𝑘 = 14,526
Vidia, Galih dan Mulyono , Olimpiade Fisika SMA, CV. Andi Publisher,
Yogyakarta, 2011.
Valentinus Galih V.P., M.Sc., S.Si[1] Endah P.S.T. [2] [1] Staf Pengajar Sekolah
Tinggi Teknologi Tekstil, Bandung [2] PLP Sekolah Tinggi teknologi Tekstil,
Bandung galih_vidia@yahoo.com