Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA DASAR
PEGAS

Sebagai syarat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Praktikum Fisika Dasar.

Disusun oleh :
Elsa Nur Ada 21420052
Salwa Azzahra Sayidatina Muhamad Yusuf 21420056
Nurul Husna Salsabila 21420057
Maghfira Izzani Fadillah 21420058
Grup 1K3
Dosen:
1. Yusi S.S, S.Si., M.T.
2. Mia Karlina, S.ST.

POLITEKNIK STTT BANDUNG


KIMIA TEKSTIL
2021
ABSTRAK

Pada eksperimen kali ini akan diberikan salah satu topik tentang getaran
harmonis sederhana (contoh pada molekul,atau Gerakan redaman di mobil) yang
sering digunakan untuk menentukan percepatan grafitasi serta menentukan
konstanta elastisitas pegas. Pada eksperimen ini digunakan persamaan Hukum
newton untuk memperlihatkan konstanta grafitasi serta menentukan nilai
konstanta pegas. Teori ralat juga digunakan dalam eksperimen ini. Praktikan
diminta untuk melakukan pengukuran tunggal ataupun berulang.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai bahan, misalnya:


karet,kawat tembaga,pegas tembaga,besi,kayu,nilon,sapu lidi,dan plastisin.
Diantara bahan- bahan tersebut dapat digolongkan menjadi benda elastis dan
tidak elastis. Benda elastis adalah benda yang dapat Kembali ke bentuk
semula setelah gaya yang mengubah bentuk telah dihapuskan. Dari definisi
diatas dapat disimpulkan, bahwa pegas adalah benda elastis, pegas diterapkan
dalam berbagai bentuk dan dalam banyak kontruksi. Penggunaan pegas
adalah agar suatu konstruksi berfungsi dengan baik,bukan suatu hal yang
mutlak, melainkan suatu pilihan sehubungan dengan pembuatan dan
biaya.Sifat pegas yang terpenting ialah kemampuannya menerima kerja lewat
perubahan bentuk elastis dan ketika mengendur. Pegas, dalam mekanika
adalah sebuah perangkat yang dapat menyerap danmelepaskan energi
bersama perubahan dalam bentuknya. Contoh sederhana pegas yaitu bantalan
antara roda dan bodi pada sepada motor, mobil, dan sepeda. Gerak harmonik
sederhana adalah gerak bolak-balik benda melalui suatu titik
keseimbangannya tanpa teredam. Contoh aplikasi gerak harmonik sederhana
yaitu pada kasus ayunan bandul sederhana, gerak benda pada lintasan licin
yang berbentuk busur lingkaran, gerak benda yang digetarkan pada pegas,
dan gerak zat cair yang digerakkan naik turun pada sebuah pipa U. Pada
percobaan kali ini digunakan sistem bandul dan alat percobaan pegas untuk
menentukan percepatan grafitasi dan konstanta elastisitas pegas.

1.2. Tujuan

Praktikan mempunyai kemampuan menggunakan teori ralat dalam


melakukan teori ralat dalam melakukan eksperimen serta mengerti cara
penulisan ilmiah serta dapat menggunakan percobaan konstanta pegas untuk
percepatan grafitasi.
BAB II

DASAR TEORI

Pegas merupakan salah satu benda elastis, sifat elastis tersebut menjadi
sebuah ketika pegas diberi gaya atau gaya regangan, pegas dapat kembali ke
keadaan semula apabila gaya yang bekerja pada pegas dihilangkan. Sebuah pegas
memiliki fungsi untuk meredam getaran. Jika sebuah benda diberikan gaya yang
sangat besar hingga melewati batas elastisitas, maka benda tersebut disebut benda
plastis. Pengertian dari benda plastis adalah benda yang dikenai gaya akan
berubah bentuknya, akan tetapi perubahan bentuk tersebut tetap walaupun
gayanya dihilangkan. Ketika kita merentangkan pegas, pegas tersebut akan
bertambah panjang, tetapi ketika dilepaskan panjang pegas akan kembali seperti
semula Sebagai contoh, pegas dapat kita jumpai pada sepeda motor, dimana pegas
pada sepeda motor sering disebut shock breaker. Dengan adanya shock breaker
maka akan terasa nyaman ketika mengendarai sepeda motor. Hal ini karena shock
breaker tersebut memiliki sifat elastis (kembali ke bentuk semula) seperti sifat
pegas pada umumnya.

Getaran adalah suatu gerak bolak-balik di sekitar kesetimbangan.


Kesetimbangan di sini maksudnya adalah keadaan dimana suatu benda berada
pada posisi diam jika tidak ada gaya yang bekerja pada benda tersebut. Getaran
mempunyai amplitudo (jarak simpangan terjauh dengan titik tengah) yang sama.
Getaran bebas terjadi bila sistem mekanis dimulai dengan gaya awal, lalu
dibiarkan bergetar secara bebas. Contoh getaran seperti ini adalah memukul garpu
tala dan membiarkannya bergetar, atau bandul yang ditarik dari keadaan
setimbang lalu dilepaskan.

2.1 Getaran Bebas Tanpa Peredam


Getaran adalah suatu gerak bolak-balik di sekitar kesetimbangan.
Kesetimbangan di sini maksudnya adalah keadaan dimana suatu benda berada
pada posisi diam jika tidak ada gaya yang bekerja pada benda tersebut. Getaran
mempunyai amplitudo (jarak simpangan terjauh dengan titik tengah) yang sama.
(Valentinus Galih V.P. dan Endah Purnomosari, 2015)

Gambar-1 Sistem getaran sederhana

Pada model yang paling sederhana ( Gambar-1) redaman dianggap dapat


diabaikan, dan tidak ada gaya luar yang mempengaruhi massa, seperti gaya angin
(getaran bebas).Dalam keadaan ini gaya yang berlaku pada pegas F sebanding
dengan panjang peregangan xdikalikan dengan konstanta pegas k, sesuai dengan
hukum Hooke.Jika sebuah benda diberikan gaya maka Hukum Hooke hanya
berlaku sepanjang daerah plastis sampai pada titik yang menunjukkan batas
Hukum Hooke.

 Jika benda diberikan gaya hingga melewati batas Hukum Hooke dan mencapai
elastisitas, maka panjang benda akan kembali seperti semula

 Jika benda diberikan gaya sangat besar hingga melewati batas elastisitas,
benda tersebut akan memasuki daerah plastis sehingga ketika gaya
dihilangkan, maka panjang benda tidak akan kembali seperti semula

 Sesuai dengan hukum Hooke, gaya (F) yang berlaku pada pegas sebanding
dengan pertambahan panjang (x) dikalikan dengan konstanta pegas (k) . secara
sistematis ditulis

 F (pegas) = - k.x

 Tanda minus merupakan arah gaya pegas yang berlawanan dengan arah gerak
partikel massa m dengan k
Sesuai hokum kedua Newton, gaya yang ditimbulkan sebanding dengan
percepatan x massa

∑ 𝐹 = 𝑚. 𝛼

𝑑𝑣
∑𝐹 = 𝑚
𝑑𝑡

𝑑𝑥
∑𝐹 = 𝑚
𝑑𝑡. 𝑡

𝑑2𝑥
∑𝐹 = 𝑚
𝑑𝑡 2

Jika setimbang

𝑚. 𝑔 = 𝑘. 𝑥

𝑚. 𝑔
=𝑘
𝑥

∑ 𝐹 = 𝐹𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 − 𝐹𝑝𝑒𝑔𝑎𝑠

𝑑2𝑥
𝑚 = 𝑚. 𝑔 − (𝑘. 𝑥)
𝑑𝑡 2

𝑑2𝑥
𝑚 + 𝑘. 𝑥 = 𝑚. 𝑔
𝑑𝑡 2

𝑚𝑥̈ + 𝑘𝑥 = 𝑚. 𝑔

𝑘𝑥
𝑥̈ =𝑔
𝑚

Untuk mencari gradient menggunakan persamaan garis y = mx +c

𝑦 = 𝒎𝒙 + 𝑐

𝑔
𝑦=𝒎
𝑘
𝑔
= 𝑀 𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛
𝑘
𝑔
𝑘=
𝑀 𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛

Besar periode (T) untuk bandul adalah

𝑙
𝑇 = 2𝜋 √
𝑔

𝑇 𝑙
= √
2𝜋 𝑔

𝑇 𝑙
=
2𝜋 𝑔

𝑙
𝑔=
𝑇 2
(2𝜋)
BAB III

METODE EKSPERIMEN

Pada metode eksperimen akan dijabarkan bagaimana metode yang


digunakan serta alat dan bahan yang dipakai dalam eksperimen ini.

3.1. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada eksperimen ini adalah

1. Seperangkat alat percobaan pegas


2. Sistem Bandul
3. Penggaris (alat ukur)
4. Massa beban (𝑚𝑖 )
5. Stopwatch
3.2. Skema Percobaan

Dapat diperlihatkan skema percobaan eksperimen ini adalah sebagai

Gambar-2 dibawah

Gambar-2 Skema Percobaan Pegas Dan Konstanta Grafitasi

3.3. Cara Kerja


1. Dihitung Panjang pegas awal sebelum diberi tambahan beban.
2. Ditentukan pertambahan panjang pegas setiap pertambahan massa.
3. Kurva 𝑦 − 𝑥 dibuat dengan massa sebagai sumbu-x dan pertambahan
Panjang sebagai sumbu-𝑦
4. Besar konstanta pegasa dapat ditentukan dari besar gradien 𝑀𝑔 .
5. Diukur terlebih dahulu besar konstanta percepatan gravitasi 𝑔
menggunakan persamaan (38).
6. Diukur konstanta pegas menggunakan persamaan (7).
7. Ditentukan besar ralat konstanta pegas.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Data Percobaan
Adapun data dari hasil praktikum adalah sebagai berikut.
1. Massa ember = 3,1 gram
2. Massa pegas = 1,7 gram
3. Panjang bandul Tali 1 = 18,6 cm = 0,186 m
4. Panjang bandul Tali 2 = 8,3 cm = 0,083 m
5. Periode bandul 1 = 10,67 s
6. Periode bandul 2 = 8,04 s
Tabel 4.1 Pertambahan panjang pegas setiap pertambahan massa
No Massa beban ± 0,5 (gram) Pertambahan panjang ± 0,05 (cm)
1 7,98 4,2
2 8,43 4,9
3 9,01 5,7
4 10,21 6,3
5 11,21 6,9

4.2. Grafik Pegas

DATA PERCOBAAN
12
y = 1.2787x + 2.3175
10
Pertambahan Panjang(cm)

R² = 0.9246
8

0
0 2 4 6 8
Massa(gram)

Tabel 4.2 Grafik Pegas


4.3. Data Percobaan Bandul 1
Panjang tali 1 = 18,6 cm = 0,816 m
waktu = 8,04
Banyak gelombang =10
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
𝑇1 =
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔
10,67
𝑇1 =
10
𝑇1 = 1,067
4.4. Data Percobaan Bandul 2
Panjang tali 2 = 8,3 cm =0,083 m
Waktu = 8,04 s
Banyak gelombang = 10
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
𝑇2 =
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔
8,04
𝑇2 =
10
𝑇3 = 0,804
4.5. Menentukan Percepatan Gravitasi Bandul 1
4.5.1. Perhitungan Tunggal
𝑙𝑡𝑎𝑙𝑖 ± ∆𝑙𝑡𝑎𝑙𝑖 = (10,67 ± 0,05) 𝑐𝑚 = (0,1067 ± 0,0005) 𝑚
𝑇 ± ∆𝑇 = (0,1067 ± 0,0005) 𝑠
4.5.2. Percepatan gravitasi
𝑙(2𝜋)²
𝑔=
𝑇²
0,186 × (6,28)²
𝑔=
(1,067 𝑠)²
0,186 × 39,4384
𝑔=
1,067 𝑠²
7,3355422
𝑔=
1,138489
𝑔 = 6,4432 𝑚⁄
𝑠²
1 2
∆𝑔 = | 2 ∆𝑙| + |𝑙(2𝜋)² ∆𝑇|
𝑇 𝑇³
(2𝜋)

1 2
∆𝑔 = | 2 . 0,0005| + |0,816(6,28)2 . . 0,0005|
1,067 (1,067)3
( 6,28 )

1 0,00733
∆𝑔 = | . 0,0005| + | |
(0,16990)² 1,21476
0,0005
∆𝑔 = | | + |0,006034|
0,0288
∆𝑔 = |0,017361| + |0,006034|
∆𝑔 = 0,00239 𝑚⁄
𝑠²
(𝑔 ± ∆𝑔) = (6,4432 ± 0,002395) 𝑚⁄
𝑠²

4.6. Menentukan Percepatan Gravitasi Bandul 2


4.6.1. Perhitungan Tunggal
𝑙𝑡𝑎𝑙𝑖 ± ∆𝑙𝑡𝑎𝑙𝑖 = 8,3 ± 0,05 𝑐𝑚 = 0,083 ± 0,0005 𝑚
𝑇 ± ∆𝑇 = 0,804 ± 0,0005 𝑠
4.6.2. Percepatan Gravitasi
𝑙(2𝜋)²
𝑔=
𝑇²
0,083(6,28)²
𝑔=
(0,804)2
0,083(39,4384)
𝑔=
0,646416
3,2733872
𝑔=
0,646416
𝑔 = 5,0639 𝑚⁄
𝑠²
1 2
∆𝑔 = | 2 ∆𝑙| + |𝑙(2𝜋)² ∆𝑇|
𝑇 𝑇³
(2𝜋)

1 2
2
∆𝑔 = | 2 . 0,005| + |0,083(6,28) . . 0,0005|
0,804 0,804
( 6,28 )

1 2045867
∆𝑔 = | . 0,0005| + | . 0,0005|
0,0163905 251250
∆𝑔 = |0,0305055| + |0,00407138|
∆𝑔 = 0,3457688
(𝑔 ± ∆𝑔) = (5,0639 ± 0,3457688) 𝑚⁄
𝑠²
4.7. Perhitungan Gradien
𝑥₁ = 7,98
𝑦₁ = 4,2

𝑥 2 = 11,21

𝑦 2 = 6,9

4.7.1. Perhitungan Mgradien


6,9 − 4,2
𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 =
11,21 − 7,98
2,7
𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 =
3,23
𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 = 0,8359 𝑐𝑚⁄𝑔𝑟
𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 = 8,35 𝑚⁄𝑘𝑔

4.7.2. Perhitungan Mgradien 1


(𝑦₂ + ∆𝑦) − (𝑦₁ − ∆𝑦)
𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛1 =
𝑥₂ − 𝑥₁
(11,21 ± 0,05) − (4,2 − 0,05)
𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛1 =
11,21 − 7,98
= (11,26) − (3,7)
𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛1
3,32
𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛1 = 2,2771 𝑐𝑚⁄𝑔
𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛1 = 22,7 𝑚⁄𝑘𝑔

4.7.3. Perhitungan Mgradien 2

(𝑦₂ + ∆𝑦) − (𝑦₁ − ∆𝑦)


𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛2 =
𝑥₂ − 𝑥₁

(6,9 ± 0,05) − (4,2 − 0,05)


𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛2 =
11,21 − 7,98

(6,85) − (4,26)
𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛2 =
3,32

𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛2 = 0,7831 𝑐𝑚⁄𝑔

𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛2 = 7,83 𝑚⁄𝑘𝑔

4.7.4. Perhitungan Mgradien 2

|𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛1 − 𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 | + |𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛2 − 𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 |


∆𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 =
2

|22,7 − 8,35| + |7,83 − 8,35|


∆𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 =
2

|14,35| + |−0,52|
∆𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 =
2

37,65
∆𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 =
2

∆𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 = 18,825 𝑚⁄𝑘𝑔

4.8. Perhitungan Konstanta Pegas


𝑔 = 6,4432 𝑚⁄
𝑠²
𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 = 8,35
𝑔 = 6,4432 𝑚/𝑠

𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 = 8,35 𝑚/𝑘𝑔

𝛥𝑚 = 18,825 𝑚/𝑘𝑔
𝑔
𝑘=
𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛

6,4432
𝑘=
8,35

𝑘𝑔
𝑘 = 0,7716 ⁄
𝑠²

𝑔
∆𝑘 = ( . ∆𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 )
𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛
6,4432
∆𝑘 = ( . 18,825)
8,35
121,293
∆𝑘 =
8,35
∆𝑘 = 14,526

(𝑘 ± ∆𝑘) = (0,7716 ± 14,526) 𝑘𝑔⁄


𝑠²
BAB V
KESIMPULAN
a. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum pegas yang telah kami lakukan dapat
disimpulkan bahwa gaya yang diberikan kepada pegas berpengaruh
terhadap pertambahan panjang pada pegas dengan kata lain gaya yang
bekerja pada pegas berbanding lurus dengan pertambahan panjangnya.
Hasil percobaan yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa nilai :
- Pada bandul pertama hasilnya 1,067 m/s2
- Pada bandul kedua hasilnya 0,804 m/s2
Untuk menentukan konstanta pegas dapat digunakan pengukuran
analisa grafik antara pertambahan panjang terhadap massa beban.
Sehingga di dapat hasil konstanta pegas 1 atau beban perak sebesar

(𝑘 ± ∆𝑘) = (0,7716 ± 14,526) 𝑘𝑔⁄ .


𝑠²
b. Saran
Dapat dilakukan uji berulang untuk menentukan konstanta
percepatan grafitasi dan menghitung besar konstanta pegas.
DAFTAR PUSTAKA

Nuzula, F. (2019). Laporan Praktikum Tetapan Pegas. [online]. Tersedia


d:https://www.ilmiahku.com/2019/12/laporan-praktikum-tetapan-pegas.html.

Vidia, Galih dan Mulyono , Olimpiade Fisika SMA, CV. Andi Publisher,
Yogyakarta, 2011.

Valentinus Galih V.P., M.Sc., S.Si[1] Endah P.S.T. [2] [1] Staf Pengajar Sekolah
Tinggi Teknologi Tekstil, Bandung [2] PLP Sekolah Tinggi teknologi Tekstil,
Bandung galih_vidia@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai