Anda di halaman 1dari 24

1

LAPORAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI

“ARUS DENSITAS”

DISUSUN OLEH

NAMA : RAISYA HODRIA MAHARANI


NIM : 2304134948
KELAS : BDP C
KELOMPOK : 1
ASLAB : MUHAMMAD RAMADHAN YUSKAR

JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023
i

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Allah SWT, yang mana telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan praktikum dengan judul “ Arus Densitas ”
ini dapat terselesaikan. Laporan praktikum ini disusun berdasarkan hasil penelitian
yang telah dilaksanakan di laboratorium Ilmu Kelautan.

Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada seluruh dosen pengampu


mata kuliah Oseanografi dan M. Ramadhan Yuskar selaku asisten laboratorium yang
telah mengajarkan serta memberikan masukan dan arahannya, sehingga laporan ini
dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Penulis berharap semoga laporan ini dapat
memberikan manfaat bagi para pembaca dan digunakan dengan sebaik-baiknya.

Dalam penyusunan laporan ini penulis ucapkan terima kasih kepada


Aslab dan pihak-pihak yang telah membantu dalam kelengkapan penyusunan laporan
ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk penyempurnaan laporan selanjutnya.

Pekanbaru, 16 November 2023

Raisya Hodria Maharani


ii

DAFTAR ISI

Isi Halaman

KATA PENGANTAR ................................................................................ ii

DAFTAR ISI ............................................................................................... iii


DAFTAR TABEL ................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... v
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2. Tujuan Praktikum ............................................................................... 2
1.3. Manfaat Praktikum ............................................................................. 2
II. TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………….. 3
III. METODE PRAKTIKUM
3.1.Waktu dan Tempat ……………………………………………….. 5
3.2.Alat dan Bahan …………………………………………………… 5
3.3. Metode Praktikun………………………………………………….. 5
3.4. Prosedur Penelitian…………………………………………….…. 6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil .................................................................................................. 7
4.2. Pembahasan ...................................................................................... 7
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ....................................................................................... 8
5.2. Saran .................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 9

LAMPIRAN .................................................................................................... 10
iii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Alat dan Bahan.......................................................................................... 5


2. Hasil Pratikum Arus Densitas..................................................................... 7
4

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Gambar 1. Memutar turbin………………………………………….


2. Gambar 2. Mengukur tinggi puncak dan lembah gelombang ………
3. Gambar 3. Menghitung jumlah gelombang………………...
5

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Alat dan Bahan...................................................................................... 11
2. Dokumentasi Praktikum........................................................................ 13
3. Hasil Perhitungan Praktikum................................................................ 15
6
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diket

ahui sampai saat ini, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71%
permukaan bumi, terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di
bumi. Air laut memiliki kadar garam rata-rata 3,5%. Artinya dalam 1 liter (1000
mL) air laut terdapat 35 gram garam. Air di laut merupakan campuran dari 96,5%
air murni dan 3,5% material lainnya seperti garam-garaman, gas-gas terlarut,
bahan-bahan organik dan partikel-partikel tak terlarut. Walaupun kebanyakan air
laut di dunia memiliki kadar garam sekitar 3,5 %, air laut juga berbeda-beda
kandungan garamnya. Yang paling tawar adalah di timur Teluk Finlandia dan di
utara Teluk Bothnia, keduanya bagian dari Laut Baltik. Yang paling asin adalah
di Laut Merah, di mana suhu tinggi dan sirkulasi terbatas membuat penguapan
tinggi dan sedikit masukan air dari sungai-sungai. Kadar garam di beberapa danau
dapat lebih tinggi lagi. Air laut memiliki kadar garam karena bumi dipenuhi
dengan garam mineral yang terdapat di dalam batu-batuan dan tanah. Contohnya
natrium, kalium, kalsium, dll. Ombak laut yang memukul pantai juga dapat
menghasilkan garam yang terdapat pada batu-batuan. Lama-kelamaan air laut
menjadi asin karena banyak mengandung garam. (Okky Putri Prastuti, 2017).

Arus densitas akibat debit sungai terbentuk di daerah estuari (daerah


muara sungai dimana terjadi pengenceran air laut oleh air sungai). Aliran air tawar
dari hulu mengakibatkan terbentuknya gradien horizontal dari densitas yang
bertambah besar ke arah laut. Gradien horizontal dari densitas ini mengakibatkan
sirkulasi estuari di mana air tawar mengalir di lapisan permukaan kearah muara
(laut) dan air asin mengalir dilapisan bawah (dalam) ke arah hulu. Arus kearah
hulu di lapisan bawah timbul akibat muka air yang tinggi di lepas pantai
dibandingkan di muara (saat pasang). Umumnya ada hubungan tak lansung antara
suhu dan densitas, karena adanya ganguan atom-atom dalam molekul air.
Kenaikan suhu menurunkan densitas air laut dan menambah daya larut air laut.
Air murni dapat beku pada suhu 0 derajat Celsius, karena ada pengaruh dari
2

densitas dan salinitas air laut masih dapat cair pada suhu 0 derajat Celsius. Pada
permukaan air laut membeku pada suhu -1,9 derajat Celsius.

1.2 Tujuan Praktikum

Tujuan dari dilakukannya praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat


mengetahui cara menghitung kecepatan arus densitas karena adanya perbedaan
densitas (salinitas), serta menghitung kecepatan arus densitas pada kisaran
densitas yang berbeda-beda. Dan menganalisis hubungan antara kisaran densitas
dengan kecepatan arus.

1.3 Manfaat Praktikum

Manfaat dari praktikum densitas ini adalah menambah wawasan

mahasiswa tentang cara menghitung kecepatan arus densitas karena perbedaan

densitas dan pada kisaran densitas yang berbeda-beda. Serta dapat mengetahui

hubungan antara kisaran densitas dengan kecepatan arus.


2

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Arus Densitas

Densitas (massa Jenis) adalah pengukuran massa setiap satuan volume


benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa
setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa
dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih
tinggi (misal besi) akan memiliki volume yang lebih rendah daripada benda
bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air). Massa
jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis yang
berbeda. Dan satu zat berapapun massanya berapapun volumenya akan memiliki
massa jenis yang sama. (Eko Juliyanto, dkk. 2016).
Densitas merupakan salah satu parameter terpenting dalam mempelajari
dinamika laut. Perbedaan densitas yang kecil secara horisontal (misalnya akibat
perbedaan pemanasan di permukaan) dapat menghasilkan arus laut yang sangat
kuat. Densitas air laut bergantung pada temperatur, salinitas dan tekanan. Densitas
bertambah dengan bertambahnya salinitas dan berkurangnya temperatur, kecuali
pada temperatur di bawah densitas maksimum. Densitas air laut terletak pada
kisaran 1.025 kg m-3 sedangkan pada air tawar 1.000 kg m-3. (Rustam, A &
Prabawa, F. Y. 2015). Perubahan volume dapat mengubah densitas. Contohnya
jika temperature air meningkat air akan berpindah lebih cepat dan dan akan
menempati volume yang lebih besar dan densitas akan menurun. Dan jika air
tersebut dingin, perpindahan partikel akan menurun dan volume juga akan
menurun sehingga densitas air akan meningkat. Hal ini juga akan sangat mungkin
dalam mengubah massa air dengan melarutkan materi - materi di dalamnya.
Materi - materi yang dilarutkan memberikan kuantitas massa yang besar sehingga
densitas tinggi.
Densitas (ρ) didefinisikan sebagai massa per unit volume dengan unit
(kg/m3 ). Densitas di laut tidak dapat diukur secara langsung melalui suatu alat
ukur. Densitas diukur menggunakan data suhu, salinitas, dan tekanan yang diukur
secara langsung. Perhitungan ini memiliki ketelitian sampai lima angka di
42

belakang koma. Pada umumnya nilai densitas air pada permukaan laut berkisar
1027kg/m3.(A.Mardiah,dkk.2021).
Arus densitas merupakan arus yang timbul akibat adanya gradien densitas
dalam arah horizontal. Gradien densitas horizontal terbentuk oleh variasi salinitas,
suhu atau kandungan sedimen. Arus densitas ini umumnya terjadi didaerah pantai
dan estuari dimana terdapat fluks air tawar ke arah laut. Fluks air tawar ini akan
mengakibatkan adanya variasi atau gradien densitas dalam arah horizontal yang
bertambah besar ke arah laut. Gradien densitas horizontal ini mengakibatkan
gradien tekanan horizonal yang akhirnya menimbulkan arus densitas. Didalam
arus densitas di estuari terjadi keseimbangan antara gradien tekanan dan gesekan
internal, sementara didalam arus densitas di daerah pantai terjadi keseimbangan
antara gradien tekanan, gesekan internal, dan gaya coriolis. Densitas air laut erat
hubunganya dengan pergerakan air laut karena adanya perbedaan densitas,
sehingga bisa diasumsikan hal tersebut cukup diwakilkan oleh kecepatan arus
laut. (Asep Ma’mun, dkk. 2019).
Hubungan antara konsentrasi sedimen kohesif dan densitas dalam
penelitian dianalisis dengan mempertimbangkan pola pasang surut bulanan yaitu
pasang purnama dan pasang perbani. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah
adanya pengaruh massa air dengan keberadaan sedimen kohesif, yang mana
disekitar bantaran sungai dan muara didominasi oleh sedimen lumpur dan
lempung atau sedimen kohesif. (Yunita & Gratia,
7

III. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum Oseanografi Fisika dilaksanakan pada tanggal 9 November
2023 dimulai dari pukul 08.00-09.040 WIB dengan materi praktik Arus Densitas
yang terlaksanakan di Gedung Marine Center lantai 2 ruang Laboratorium
Oseanografi Fisika, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau.

3.2 Alat dan Bahan


Pada kegiatan praktikum yang telah terlaksana terdapat beberapa alat dan
bahan yang kami gunakan antara lain :
Tabel 1. Alat dan Bahan Praktikum
No Alat dan Bahan Kegunaan
1. Bak Kaca Sebagai wadah air untuk praktikum
2. Ember Sebagai penampung air
3. Gayung Untuk mengambil air dari bak kaca
4. Sendok Nasi Untuk mengaduk air di bak kaca
5. Tisu Untuk membersihkan alat
6. Stopwatch (HP) Untuk menghitung waktu yang dibutuhkan
7. Neraca Untuk menimbang berat garam
8 Hand Refractometer Untuk mengukur tingkat salinitas
9.. Garam Untuk menguji salinitas air
10. Pewarna Makanan Untuk membedakan salinitas dan densitas

3.3 Metode Praktikum


Adapun metode praktikum yang digunakan dalam pelaksanaan praktikum
ini adalah dengan melakukan pengamatan langsung, dimana data yang didapatkan
harus melalui proses pengamatan yang dilakukan langsung di Laboratorium
Oseanografi Fisika, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau.
66

3.4 Prosedur Praktikum


Prosedur untuk mengetahui kecepatan arus densitas karena perbedaan
densitas (salinitas) pada air salinitas 0% dengan salinitas 5% adalah yang pertama
bak kaca diisi dengan air hingga mencapai kedalaman 30cm. Kemudian sekat
dipasang sehingga air dalam bak terbagi 2 sama banyak. Selanjutnya air pada sisi
bak sebelah kanan dibuat salinitas 0% dengan cara menghitung volume air pada
bak sebelah kanan yaitu 100 cm x 30 cm x 30 cm = 90.000cm3 = 90 liter. Untuk
mendapatkan salinitas 0% maka tidak diperlukan garam. Sedangkan pada sisi
sebelah kiri dibuat salinitas 5% diperlukan garam sebanyak 5 gram x 90 liter =
450 gram. Namun sebelum garam dimasukkan air diambil sebanyak tiga gayung
ke dalam ember untuk menguji salinitas, setelah garam dimasukkan kemudian
diaduk pelan-pelan hingga garam semua larut, lalu diuji tingkat salinitas nya
menggunakan hand refractometer.
Pada bak yang salinitasnya 0% dimasukkan pewarna hijau dan pada
salinitas 5% dimasukkan pewarna merah. Kemudian diaduk pelan-pelan hingga
warnanya merata. Persiapkan stopwatch dan pegang sekat untuk dibuka, buka
cepat sekat denga hati-hati bersamaan dengan dihidupkannya stopwatch dan
perhatikan ujung arus air dari kedua salinitas. Pada saat ujung air yang sudah
diberi pewarna menyentuh dinding bak, maka matikan langsung stopwatch. Lalu
catat waktu yang diperlukan oleh kedua salinitas air baik salinitas 0% maupun
salinitas 5% dan hitunglah kecepatan arus menggunakan rumus V= L/t (cm/det).
Langkah terakhir masukkan data yang diperoleh kedalam tabel
6
6

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Praktikum


Adapun hasil dari praktikum arus densitas yang telah dilakukan, maka
didapatkan data hasil dari praktikum adalah sebagai berikut :
Tabel 2. Hasil Praktikum Arus Densitas

No. Percobaan Salinitas I Salinitas II Waktu Kec. Arus


(%) (%) ( detik) (cm/det)
1. 2a 0 5 46 4,347 m/s
2. 2b 10 15 47,55 4,206 m/s

4.2 Pembahasan
Dari 2 percobaan yang telah dilakukan selama praktikum densitas, kami
mendapatkan data sebagai berikut :
1. Percobaan 2a
Pada percobaan 2a dengan nilai salinitas 0% dan nilai salinitas 5%, dengan
cara memasukkan 5 gram garam ke dalam 90 liter air, maka hasil nya adalah 5
gram x 90 liter = 450 gram. Selanjutnya waktu yang dibutuhkan sehingga air yang
berbeda salinitas nya tersebut tercampur dengan rata adalah 46 detik, cara
mendapatkan kecepatan arus nya adalah dengan cara membagi jarak bak kaca
dengan waktu yang dibutuhkan, maka hasilnya adalah 200cm / 46 s = 4,347 m/s.
2. Percobaan 2b
Pada percobaan 2b dengan nilai salinitas 10% dan nilai salinitas 15%,
dengan cara memasukkan 10 gram garam ke dalam 90 liter air, maka hasil nya
adalah 10 gram x 90 liter = 900 gram dan memasukkan 15 gram garam ke dalam
90 liter air, maka hasil nya adalah 15 gram x 90 liter = 1.350 gram. Selanjutnya
waktu yang dibutuhkan sehingga air yang berbeda salinitas nya tersebut tercampur
dengan rata adalah 47,55 detik, cara mendapatkan kecepatan arus nya adalah
dengan cara membagi jarak bak kaca dengan waktu yang dibutuhkan, maka hasil
nya adalah 200cm / 47,55 s = 4,206 m/s.
6

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang kami lakukan pada hari Kamis 9 November
2023 pukul 08.00-09.40 WIB, kami mengetahui bagaimana cara
mengukur,menghitung dan mencari nilai densitas, Setelah kami melakukan 2 kali
percobaan ternyata hasil nya berbeda beda, hal itu dikarenakan jumlah kadar
garam yang terlarut pada air tersebut berbeda.

5.2 Saran
Saran yang ditujukan kepada para praktikan yang melakukan praktium di
Laboratorium Oseanografi Fisika, diharapkan agar dapat menciptakan suasana
yang kondusif, sehingga hal ini dapat membantu praktikan ketika sedang
melakukan pengamatan agar tidak terjadi kekeliruan, serta selalu memperhatikan
disetiap prosedur praktik yang dijelaskan, agar seluruh praktikan dapat mengerti
serta memahami materi yang disampaikan serta agar mendapatkan data hasil
praktikum yang akurat.
6

DAFTAR PUSTAKA

A Ma’mun, A Priatna, K Amri, E Nurdin. 2019. Hubungan Antara Kondisi


Oseanografi Dan Distribusi Spasial Ikan Pelagis Di Wilayah Pengelolaan
Perikanan Negara Republik Indonesia (WPP NRI) 712 Laut Jawa. Jurnal
Penelitian Perikanan Indonesia. Volume 25 Nomor 1 Maret 2019.
A Mardiah, Sakka, M.A.H, Assegaf. 2021. Analisis Empirical Orthogonal
Function (EOF) pada Data Sigma-t (σt) di Laut Arafura. Journal of
Physics: Conference series.
E Juliyanto, J Rofingah, A.F Sejati, F.N Hakim. 2016. Menetukan Tegangan
Permukaan Zat Cair. Jurnal Kajian Pendidikan Sains.
O. P. Prastuti. 2017. Pengaruh Komposisi Air Laut dan Pasir Laut Sebagai
Sumber Energi Listrik. Jurnal Tek.Kim.Ling. 2017, 1(1), 35-41.
Rustam, A & Prabawa, F. Y. 2016. Kualitas Perairan di Pantai Punai dan Pantai
Tambak Kabupaten Belitung Timur. Pusat Penelitian dan Pengembangan
Sumberdaya Laut dan Pesisir, Balitbang-KP, KKP.
Y. A. Noya & G. A. Manuputty. 2022. Pola Sebaran Sedimen Kohesif dan
Hubungannya dengan Massa Air Laut pada Muara Sungai Wairuhu, Pulau
Ambon – Maluku. Jurnal Ilmu Pertanian. Vol. 1 No. 1 Oktober 2022.
6

LAMPIRAN
11
6

Lampiran 1. Alat dan Bahan

Piprt Tetes Air

Garam Halus Alat Tulis

Hp Hand Refractometer
612

Timbangan/ Neraca Ember

Tisu Gulung Aquades

Bak kaca Sendok nasi


13
6

Gayung Pewarna

Lampiran 2. Dokumentasi Kegiatan

Menampung air sebanyak Menuang air ke dalam wadah

Menimbang garam Menuang garam


14
6

Mengaduk hingga garam terlarut Meneteskan aquades ke alat

Meneteskan air sampel ke alat Mengecek tingkat salinitas air

Menuang pewarna Mengaduk pewarna


615

Lampiran 3. Perhitungan

1. Percobaan 2a

Kecepatan arus (Jarak / Waktu)

Jarak = panjang bak kaca 100 cm x 2 = 200 cm

 Campuran : L / t
200 / 46 = 4,347 m/s
 Merah : L / t
200 / 22 = 9,09 m/s
 Biru : L / t
200 / 20 = 10 m/s

2. Percobaan 2b

Kecepatan arus (Jarak / Waktu)

Jarak = panjang bak kaca 100 cm x 2 = 200 cm

 Campuran : L / t
200 / 47,55 = 4,206 m/s
 Hijau : L / t
200 / 26,88 = 7,44 m/s
 Kuning : L / t
200 / 23,47 = 8,521 m/s
6

Anda mungkin juga menyukai