Disusun oleh:
Kelompok 5
Nama Kelompok :
1. Juan Erica
2. Nathan Syaputra
3. Suci Rahayu Pangesti
4. Dwi Anggi Safitri
5. Miranda Melisa
Kelas : XII IPA 4
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.2. Tujuan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
BAB V KESIMPULAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8
ii
BAB I
P ENDAHULUAN
1.2. Tujuan
1. Mengidentifikasi zat apa yang paling cepat mengkorosikan besi paku.
2. Mencari tahu factor yang menyebabkan karat.
3. Mencari tahu apakah logam alumunium akan terjadi karat .
1
BAB II
KAJ IA N P US T AK
A
2.1. Korosi
Korosi merupakan perusakan atau degradasi logam akibat reaksi logam
tersebut dengan zat yang ada dalam lingkungannya. Peristiwa ini terjadi dalam
kehidupan sehari-hari, seperti karat pada paku itu sendiri. Ini terjadi karena
sebagian besar logam mudah teroksidasi dengan melepas electron ke oksigen di
udara dan membentuk oksida logam.
Begitu juga dengan besi yang merupakan salah satu logam yang sangat
reaktif, pada kondisi asam atau basa, sama-sama terjadi pelepasan dua electron
dan ion besi (II). Berdasarkan nilai potensial standar (Eº) besi memiliki nilai Fe
Eº = -
0,44 V, yang berarti mudah teroksidasi.
Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode, di mana
besi mengalami oksidasi.
Fe(s) <--> Fe2+(aq) + 2e
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu
yang bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.
O2(g) + 4H+(aq) + 4e <--> 2H2O(l)
atau
O2(g) + 2H2O(l) + 4e <--> 4OH-(aq)
Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi
membentuk ion besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi,
yaitu karat besi. Mengenai bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode
dan bagian mana yang bertindak sebagai katode, bergantung pada berbagai faktor,
misalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu.
2
2.2. Variable
Terdapat tiga variable yang sangat menentukan dalam perkaratan paku, yaitu:
2.3. Hipotesis
Larutan-larutan yang menjadi medium paku berada dapat menyebabkan
korosi, tetapi larutan yang memiliki kecepatan untuk mengkorosikan paku adalah
larutan air.
3
BAB III
METO DE P R AKT IK
UM
ALAT BAHAN
4 karet gelang
4
BAB IV
HAS IL D AN P EM BA HAS A
N
HASIL PENGAMATAN
NO Keterangan
PERLAKUAN (Hari) TOTAL
GELAS
I II III
I
TANPA LARUTAN
II LARUTAN AIR
III
LARUTAN AIR
IV LARUTAN ASAM ASETAT
V TANPA LARUTAN +
PENUTUP PLASTIK
LARUTAN AIR +
VI
PENUTUP PLASTIK
LARUTAN AIR +
VII
PENUTUP PLASTIK
LARUTAN ASAM
VIII ASETAT + PENUTUP
PLASTIK
4.2. Pembahasan
Pengamatan yang saya telah lakukan menghasilkan table yang ada diatas,
pada hari ke-1 gelas I tidak terjadi perkaratan pada paku besi, begitu juga dengan
gelas V juga tidak menunjukan perkaratan. Berbeda dengan gelas II- III yang
hanya menunjukan perubahan warna dan gelembung udara di permukaan paku
besi. Lalu dilanjutkan pada gelas IV yang juga menunjukan perkaratan tetapi tidak
separah yang dihasilkan pada gelas II dan III. Pada gelas I dan V tidak tampak
reaksi perkaratan.
Pada hari ke-2, perkaratan paku besi dalam gelas IV dan VIII semakin
menjadi dengan terlihatnya serpihan berwarna kuning didasar gelas, tetapi ketika
5
melihat gelas II, III, VI, VII perkaratan terlihat lebih parah dengan warna air yang
mengkuning yang sebelumnya berwarna bening dan serpihan kuning didasar
gelas. Pertunjukan di gelas II yang berisi larutan asam asetat terlihat sama, dengan
gelembung mengelilingi permukaan paku besi. Di gelas dengan larutan
natrium klorida
6
terjadi perkaratan dengan intensitas yang mulai bertambah. Paku yang terdapat
dalam gelas I dan V secara visual masih terlihat sama.
Di hari ke-3, gelas I dan V masih tidak mengalami perkaratan, gelas II dan
III yang berisi air menjadi lebih parah dengan ditunjukannya air yang berwarna
kuning dan paku yang sudah berkarat dibagian permukaan. Gelas VI dan VII
terlihat sama dengan gelembung yang bertambah banyak. Di dalam gelas IV, VIII
terjadi perkaratan pada besi paku yang berlanjut tetapi tidak separah pada gelas II,
III, VI, VII. Begitu seterusya sampai hari ke VIII
7
BAB V
KES IMP U LA N
5.1. Kesimpulan
1. Larutan yang paling cepat membuat besi berkarat pada pengamatan kali ini
adalah air, dengan urutan sebagai berikut:
I. air
II. larutan asam asetat
III udara
2. Oksigen, larutan, keektrolitan larutan, permukaan logam, sel elektrokimia,
waktu, dan perlakuan.
3. Al (alumunium) merupakan logam yang sebenarnya cenderung lebih
reaktif apabila dibandingkan dengan Fe (besi), terlihat dari potensial
standar yang lebih rendah yang memperlihatkan bahwa alumunium lebih
mudah teroksidasi. Tetapi terjadi peristiwa yang unik pada logam
alumunium, di mana hasil korosi malah melindungi alumunium dari korosi
lebih lanjut. Hasil korosi alumunium menghasilkan lapiran oksida Al2O3
yang kuat dan padat. Berbeda dengan besi lapiran oksida yang rentan dan
berpori berupa Fe2O3 x H2O.
8
LAMPIRAN
HARI KE 1 HARI KE 2
HARI KE 3 HARI KE 4
HARI KE 5 HARI KE 6
HARI KE 7 HARI KE 8