Anda di halaman 1dari 50

MAKALAH

“KIMIA UNSUR”

Disusun oleh :
- Mardiani
- Sri Wahyuni
- Fajar Maulana
- Muh.Ade Wahyu Putra Muchtar
- Zulfadli Maarij

SMKN 1 PINRANG
XII MULTIMEDIA 1
TAHUN PELAJARAN 2019 / 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya serta karunia yang di berikan-Nya, sehingga tugas Makalah Kimia
Unsur ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya dan sesuai dengan yang
diinginkan. Tidak lupa ucapan terima kasih yang sedalam - dalamnya kepada
Bapak/Ibu guru yang bersangkutan serta teman - teman yang telah
membimbingdan membantu dalam penyusunan makalah ini. Tidak lupa juga
ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada orang tua yang telah
memberikan dukungan serta do’a dan perhatian yang luar biasa sehingga tugas ini
dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Menyadari bahwa makalah yang telah disusun ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan, maka hal itu semua tidak lepas dari ketidak
sempurnaan dan kekhilafan yang telah diperbuat. Oleh karena itu, kritik dan saran
dari semua pihak sangatlah diharapkan.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat ke depannya dan dapat
menjadi acuan serta koreksi untuk lebih baik lagi.

Penulis,

ii | P a g e
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 Latar Balakang...............................................................................................1

BAB II......................................................................................................................2

ISI.............................................................................................................................2

2. Logam Akali....................................................................................................2

2.1 Kelimpahan Di Alam.................................................................................2

2.3 Pembuatan Dan Kegunaan.........................................................................3

2.4 Senyawa Logam Alkali..............................................................................4

3. Logam Alkali Tanah........................................................................................5

3.1 Kelimpahan Di Alam................................................................................5

3.2 Sifat Fisika Dan Kimia...............................................................................5

3.3 Pembuatan Dan Kegunaan.........................................................................6

3.4 Senyawa Logam Alkali Tanah...................................................................8

4. Logam Transisi................................................................................................9

4.1 Kelimpahan Di Alam.................................................................................9

4.2 Sifat Fisika Dan Kimia.............................................................................10

4.3 Pembuatan Dan Kegunaan.......................................................................12

iii | P a g e
5. Logam Golongan IIIA....................................................................................13

5.1 Kelimpahan Di Alam...............................................................................13

5.2 Sifat Fisika dan Kimia..............................................................................15

5.3 Pembuatan dan Kegunaan........................................................................18

5.4 Senyawa Logam Golongan IIIA.............................................................21

6. Logam Golongan IVA..................................................................................24

6.1 Kelimpahan Di Alam...............................................................................24

6.2 Sifat Fisika dan Kimia.............................................................................26

6.3 Pembuatan dan Kegunaan........................................................................27

6.4 Senyawa Logam Golongan IVA..............................................................29

7. Logam Golongan VA.....................................................................................33

7.1 Kelimpahan Di Alam...............................................................................33

7.2 Sifat Fisika dan Kimia..............................................................................35

7.3 Pembuatan dan Kegunaan........................................................................38

7.4 Senyawa Logam Golongan VA...............................................................41

BAB III..................................................................................................................45

KESIMPULAN......................................................................................................45

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................47

iv | P a g e
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Balakang

Kimia unsur adalah bidang kimia yang membahas tentang sifat-sifat, sumber, cara
membuat, dan kegunaan unsur. Kemudian ditambah dengan senyawa penting unsur
tersebut serta cara membuat dan kegunaannya. Mempelajari unsur satu per satu secara
rinci cukup sulit, karena jumlahnya banyak, tetapi sifat umumnya dapat diketahui dari
letaknya dalam sistem periodik. Secara umum, unsur yang segolongan dan berdekatan
mempunyai sifat yang mirip, sedangkan yang jauh dan tak segolongan mempunyai sifat
yang berbeda. Oleh sebab itu, pembahasan kimia unsur lebih didasarkan atas
golongannya.
Dari sistem periodik diketahui bahwa ada 90 buah unsur yang terdapat di alam dan
ditambah belasan unsur buatan. Perbandingan berat atau jumlah atom unsur tersebut
beragam, ada yang besar, sedang dan kecil. Ditinjau dari jumlah atomnya, kulit bumi
mengandung O (46,6 %), Si (27,1 %), Al (8,1 %), Fe (5 %), Ca (3,6 %), Na (2,8 %), K
(2,8 %), Ag (2,1 %), Ti (0,40 %), H (0,22 %), C (0,19 %), dan yang lain lebih kecil dari
0,1 %. Unsur tersebut terdapat dalam berbagai senyawa, dan sebagian kecil dalam bentuk
bebas.

1|Page
BAB II

ISI

2. Logam Akali

2.1 Kelimpahan Di Alam


Logam alkali yang banyak di kulit bumi adalah natrium dan kalium, sedangkan litium,
rubidium, dan cesium jauh lebih kecil. Fransium (Fr) sebagai unsur ke enam golongan
alkali tidak stabil (radioaktif) dengan waktu paro 21 menit, sehingga sulit dipelajar.
Diperkirakan hanya sekitar 30 g fransium di kulit bumi. Karena kereaktifannya, unsur
alkali tidak ditemukan dalam keadaan bebas di alam, tetapi sebagai ion positif (L+) dalam
senyawa ion. Kebanyakan senyawanya larut dalam air sehingga logam ini banyak
terdapat di air laut.

2.2 Sifat Fisika Dan Kimia


2.2.1 Sifat fisika
Li Na K Rb Cs
Bentuk Kristal Kbb Kbb kbb kbb kbb
3
Kerapatan (g/cm ) 0,534 0,97 0,87 1,53 1,873
Titik lebur (oC) 179 97,9 63,7 38,5 28,5
Titik didih (oC) 1317 884 760 668 705
Energi sublimasi (kj/mol 25oC) 155,1 108,7 90,0 85,81 78,78
Energi ionisasi I (eV) 5,392 5,139 4,343 4,177 3,894
Jari-jari atom (pm) 152 185 231 246 263
Jari-jari ion (pm) 90 116 152 166 188
Kalor hidrasi M (kj mol-1) 515 406 322 293 264
o M+
E( /M) (volt) -3,040 -2,714 -2,931 -2,925 -3,08

2.2.2 Sifat kimia


Unsur alkali merupakan logam yang paling reaktif yang disebabkan oleh energy
ionisasinya yang rendah sehingga mudah melepas electron.Kereaktifan meningkat dari

2|Page
atas ke bawah (dari Litium ke Fransium). Reaksi-reaksi kimia logam alkali sebagai
berikut :
1) Reaksi dengan air pada suhu 25 oC membentuk basa dan gas hydrogen yang mudah
menguap.
2L(s) + 2H2O 2LOH(aq) + H2(g)
2) Reaksi dengan hydrogen membentuk hidrida, yaitu suatu senyawa ion yang
hidrogennya memiliki bilangan oksidasi -1.
2L(s) + H2(g) 2LH(s)

3) Reaksi dengan oksigen membentuk oksida, peroksida, atau superoksida.


Alkali oksida : 4L(s) + O2(g) 2L2O(s)
Alkali peroksida : 2L(s) + O2(g) L2O2(s)
Alkali superoksida : L(s) + O2(s) LO2(s) dengan L = K, Rb, Cs.
4) Reaksi dengan halogen membentuk garam halida.
2L(s) + X2(g ) 2LX(s)

2.3 Pembuatan Dan Kegunaan


2.3.1 Pembuatan
1) Logam alkali umumnya dibuat dengan mengelektrolisis cairan garamnya atau
hidroksidanya. Natrium biasanya dapat dibuat dengan mengelektrolisis NaCl cair.
elektrolisis
2NaCl (l) 2Na (s) + Cl2 (g)

2) Dalam jumlah kecil, alkali dapat dibuat di laboratorium dengan mereduksi ion alkali,
contohnya membuat cesium dengan reaksi
Ca (s) + 2CsCl (s) CaCl2 (g) + 2Cs (g)
3) Logam cesium mudah menguap dan dipisahkan dengan mendistilasi campuran hasil
reaksi. Logam kalium dan natrium juga dapat dibuat dengan reaksi :
2KF + CaC2 CaF2 + 2K + 2C
2NaN3 2Na + 3N2

3|Page
2.3.2 Kegunaan
1) Natrium digunakan untuk pendingin reaktor nuklir.
2) Logam natrium dipakai sebagai pengering, karena bereaksi kuat dengan air dan juga
dapat menghampakan tabung, karena dapat mengikat uap air dan oksigen.
3) Natrium digunakan dalam pembentukan soda api (Natrium Hidroksida), dimana soda
api dipakai dalam pembuatan sabun, detergen, kertas, tekstil, menurunkan kadar belerang
minyak bumi, dan menetralkan asam.

2.4 Senyawa Logam Alkali


1) Alkali halida (LX), Kecendrungan logam alkali teroksidasi menyebabkan mudah
bereaksi dengan unsur bukan logam, seperti halogen dan oksigen. Senyawa logam alkali
(L) dengan halogen (X2) dapat dibuat langsung darri halogennya.
2L (s) + X2 2LX (s)
2) Alkali oksida, Logam alkali sangat mudah bereaksi dengan oksigen membentuk oksida,
contohnya litium.
Na2O2 (s) + 2H2O (l) 2Na+ (aq) + 2OH- (aq) + H2O2 (aq)
Logam kalium, rubidium, dan cesium dengan oksigen berlebih membentuk superoksida,
Rb (s) + O2 (g) RbO2 (g)
Dalam air, rubidium superoksida bereaksi
RbO2
(s) + 2H2O (l) 2Rb+ (aq) + 2OH- (aq) + H2O2 (aq)
Kalium superoksida dapat bereaksi dengan CO2 dan menghasilkan O2.
4KO2 (s) + 2CO2 (g) 2K2CO3 (s) + 3O2 (g)
3) Alkali hidroksida, Natrium hidroksida (NaOH), yang disebut juga soda api, dapat dibuat
dengan mengelektrolisis NaCl. Kalium hidroksida (KOH) dibuat dengan elektrolisis
larutan KCl. Karena KOH lebih mahal, maka pemakaiannya terbatas.
4) Alkali karbonat, Natrium karbonat (Na2CO3) terdapat dalam biji logam berupa
campuran natrium karbonat dengan natrium bikarbonat, Na2CO3, NHCO3.2H2O. Natrium
karbonat dapat dibuat dengan proses solvay, melalui empat tahap reaksi.

4|Page
a.Penguraian batu kapur dengan panas.
b. Gas CO2 dialirkan ke dalam larutan amonia.
c. Setelah HCO3- terbentuk terjadi endapan NaHCO3, karena ada larutan NaCl.
d. Kemudian NaHCO3 disaring dan dipanaskan untuk mendapatkan Na2CO3
panas
2NaHCO3 (s) Na2CO3 (s) + H2O (g) + CO2 (g)

3. Logam Alkali Tanah

3.1 Kelimpahan Di Alam


Unsur golongan IIA berisi berilium, magnesium, kalsium, stronsium, barium, dan radium.
Unsur ini disebut logam alkali tanah karena oksidasinya bersifat basa (alkalis) dan
senyawanya banyak terdapat di kerak bumi. Berilium terdapat dalam mineral yang
disebut beril. Kadang-kadang mineral ini ditemukan berupa kristal murni yang besar, dan
bila digosok akan menjadi mutiara berwarna biru laut. Magnesium ditemukan dalam air
laut (sebagai Mg2+) dan berbagai mineral, seperti dolomit dan kalnalit. Kalsium terdapat
dalam air laut dan dalam berbagai mineral dengan bermacam komposisi, contohnya
gypsum, batu kapur, dan dolomite. Magnesium dan kalsium juga terdapat dalam
organisme. Stronsium dan barium sering ditemukan sebagai SrSO4 dan BaSO4. Radium
bersifat radioaktif dan ditemukan bersamaan dengan mineral uranium karena merupakan
hasil peluruhan U-238.

3.2 Sifat Fisika Dan Kimia


3.2.1 Sifat fisika
Sifat Be Mg Ca Sr Ba Ra
Bentuk Kristal H H Kbm Kbm Kbb -
3
Kerapatan (g/cm ) 1,845 1,74 1,54 2,6 3,5 5
Titik lebur (oC) 1284 651 851 770 710 960
Titik didih (oC) 2507 1103 1440 1350 1500 1140
-1 o
Energi sublimasi (kJ mol 25 C) 319,2 150 192,6 164 175,6 130
Energi ionisasi (eV) 9,322 7,646 6,113 5,695 5,212 5,279

5|Page
Jari-jari atom (pm) 111 160 197 215 217 -
Jari-jari ion (pm) 41 86 114 132 149 162
Kalor hidrasi M2+ (kJ mol-1) 2385 1940 600 1460 1320 -
Eo(M2+/M.V) -1,85 -2,37 -2,87 -2,89 -2,90 -2,92

3.2.2 Sifat kimia


1) Logam alkali tanah cenderung melepaskan dua electron valensi, sehingga senyawanya
mempunyai bilangan oksidasi +2.
2) Kerapatan bertambah dengan naiknya nomor atom, karena pertambahan massa atom.
Demikian juga jari-jari atom dan ionnya, disebabkan bertambahnya jumlah kulit
elektronnya. Tetapi, energy ionisasi, kalor hidrasi, dan potensial reduksinya berkurang
dengan naiknya nomor atom. Hal ini disebabkan oleh pertambahan jari-jari atom yang
akan mengurangi daya tarik inti terhadap elektron atau partikel negatif di luar atom
tersebut.
3) Nilai potensial reduksi (Eo) alkali tanah semuanya bertanda negatif, artinya logam ini
lebih cenderung teroksidasi dibandingkan tereduksi.
4) Sangat reaktif sehingga umumnya dijumpai dalam bentuk senyawa kecuali berilium
(Be).
5) Energi hidrasi ion alkali tanah lebih besar dari alkali, karena energy itu bergantung pada
jari-jari ion dan besarnya muatan.

3.3 Pembuatan Dan Kegunaan


3.3.1 Pembuatan
1) Dari semua unsur golongan IIA, hanya berilium dan magnesium yang diproduksi dalam
jumlah besar. Berilium dibuat dengan mengelektrolisis berilium klorida cair, yang
ditambah NaCl sebagai penghantar arus listrik, sebab BeCl2 kurang menghantar listrik
karena berikatan kovalen.

6|Page
elektrolisis
BeCl2 (l) Be (l) + Cl2 (g)
(NaCl)

2) Magnesium dapat dibuat dari mineral atau air laut. Mula-mula mineral dolomit
diekstraksi dengan air panas, dan kemudian dipanaskan,
panas
MgCO3 (s) CaO.MgO (s) + 2CO2 (g)

Oksida CaO.MgO dilarutkan dalam air laut (yang mengandung Mg2+), sehingga terjadi
reaksi :
CaO (s) + H2O Ca2+ (aq) + 2OH- (aq)
MgO (s) + H2O Mg(OH)2 (s)
Jika larutan bersifat basa, akan terjadi endapan Mg(OH)2 secara sempurna dan disaring,
kemudian dilarutkan dalam HCl sehingga menjadi MgCl2. Setelah itu, MgCl2 dicairkan
dan dielektrolisis, sehingga didapat logam Mg.
MgCl2 (l) Mg (l) + Cl2 (g)
Jika tidak ada dolomit, maka dipakai batu kapur yang bila dibakar akan terurai sebagai
berikut.
CaCO3 (s) CaO (s) + CO2 (g)
Kemudian CaO ditambah air laut (ada Mg2+)
CaO + H2O + Mg2+ Ca2+ + Mg(OH)2 (s)
Padatan Mg(OH)2 disaring dan dilakukan seperti di atas untuk mendapatkan logam Mg.
secara komersial dibuat dengan reaksi :
MgO + C Mg + CO
3) Logam alkali dalam jumlah kecil dapat dibuat dengan mereduksi oksidanya dengan
logam pengoksidasi, seperti :
3BaO + 2Al 3Ba + Al2O3
Kalsium, stronsium, dan barium sangat sedikit diproduksi, karena belum banyak
kegunaannya, tidak stabil dan bereaksi mudah dengan udara dan air. Ketiga unsur ini
dapat dibuat dengan mengelektrolisis cairan garam kloridanya.

7|Page
3.3.2 Kegunaan
1) Berilium, digunakan sebagai bahan logam campur untuk pegas, klip, sambungan listrik,
dan pembuatan tabung sinar –X untuk reaktor atom.
2) Magnesium, digunakan sebagai bahan logam campuran dalam duralumin (Mg 0,5%, Cu
4%, Mn 0.5%, Al 95%) dan magnalium ( campuran Mg dan Al yang ringan dan tahan
korosi).
3) Kalsium, digunakan sebagai elektroda, sebagai reduktor pada pengolahan logam, dan
membentuk proses pembekuan darah.
4) Barium, digunakan sebagai logam campuran (Ba + Ni) untuk membuat tabung volume.
5) Stronsium, digunakan sebagai bahan pembuatan kembang api.

3.4 Senyawa Logam Alkali Tanah


1) Alkali tanah oksida, Senyawa logam golongan IIA dengan oksigen disebut oksida alkali
tanah (LO), yang dapat dibuat dari logamnya dan oksigen.
2L (s) + O2 (g) 2LO (s) (L = Mg, Ca, Sr, Br)
Atau penguraian garam karbonatnya.
LCO3 (s) LO (s) + CO2 (g)
Oksida ini cukup stabil, karena kalor pembentukan dan energi bebas pembentukannya
bertanda negatif.
2) Alkali tanah hidroksida, Alkali tanah hidroksida L(OH)2 dapat dibuat dengan
mereaksikan oksidanya dengan air.
LO (s) + H2O (l) L(OH)2 (s) (L = Ca, Cr, Ba)
Hidroksida ini sukar larut dalam air, dan kelarutannya bertambah dari atas ke bawah
dalam system periodik.
3) Alkali tanah halida, Semua logam alkali tanah dapat membentuk halide (LX2) langsung
dari unsurnya
L + X2 LX2
4) Alkali tanah sulfat, Alkali tanah sulfat merupakan garam yang sukar larut, dengan
kelarutan makin kecil dari kalsium ke barium. Berium sulfat dipakai sebagai pemutih
kertas fotografi dan pembuat polimer. Dalam diagnose dengan sinar X dipakai
BaSO4 untuk mencari ketidak-teraturan usus halus. Usus yang telah diisi BaSO 4 akan
dapat dipotret, karena senyawa ini tidak tembus sinar X.

8|Page
5) Alkali tanah karbonat, Senyawa kalsium karbonat (CaCO3) terdapat dalam batu kapur
dan marmer, sedangkan dolomit mengandung MgCO3 dan CaCO3. Kalsium karbonat
adalah bahan pembuatan kapur tulis dan dipakai dalam pasta gigi. Batu kapur sangat
penting dalam industry, seperti bahan pembuatan semen. Rumah binatang laut, seperti
siput, lokan dan penyu terbuat dari kalsium karbonat.

4. Logam Transisi

4.1 Kelimpahan Di Alam


Di alam unsur-unsur transisi periode keempat terdapat dalam senyawa/mineral berupa
oksida, sulfida, atau karbonat. Berikut ini tabel beberapa mineral terpenting dari unsur-
unsur transisi periode keempat.

Logam Nama mineral Rumus

Ti Rutile TiO2
Cr kromit Cr2O3.FeO
Mn pirolusit MnO2
manganit Mn2O3.H2O
Fe hematit Fe2O3
magnetit Fe3O4
pirit FeS2
siderit FeCO3
limonit Fe2O3.H2O
Co kobaltit CoAsS
Ni pentlandit FeNiS
Cu garnerit H2(NiMg)SiO4.2H2O
kalkopirit CuFeS2
kalkosite Cu2S
malachit Cu2(OH)2CO3
Zn seng blende ZnS
smith sonite ZnCO3

9|Page
Sebagian besar logam terdapat di alam dalam bentuk senyawa. Hanya sebagian kecil
terdapat dalam keadaan bebas seperti emas, perak dan sedikit tembaga. Pada umumnya
terdapat dalam bentuk senyawa sulfida dan oksida, karena senyawa ini sukar larut dalam
air. Contohnya : Fe2O3, Cu2S, NiS, ZnS, MnO2.

4.2 Sifat Fisika Dan Kimia


4.2.1 Sifat Fisika
Unsur Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn

Energi 151 158 155 156 171 182 181 176 178 217
ionisasi
(Kkal)
Jari-jari 1,44 1,32 1,22 1,17 1,17 1,16 1,16 1,15 1,17 1,26
atom
(Å)

Jari-jari - 0,90 0,88 0,84 0,80 0,76 0,74 0,72 0,72 0,72
ion M2+

Jari-jari 0,81 0,76 0,84 0,69 0,66 0,64 0,63 - - -


ion M3+

Rapatan 3 4,49 5,98 6,9 7,4 7,9 8,8 8,90 8,94 7,13
(gr/cm3)

Titik 1400 1812 1730 1900 1244 1535 1493 1455 1083 419
lebur

10 | P a g e
(˚C)
Titik 3900 3130 3530 2480 2087 2800 3520 2800 2583 907
Didih
(˚C)

4.2.2 Sifat kimia

1) Jari-Jari Atom
Jari-jari atom berkurang dari Sc ke Zn, hal ini berkaitan dengan semakin bertambahnya
elektron pada kulit 3d, maka semakin besar pula gaya tarik intinya, sehingga jarak
elektron pada jarak terluar ke inti semakin kecil.
2) Energi Ionisasi
Energi ionisasi cenderung bertambah dari Sc ke Zn. Walaupun terjadi sedikit fluktuatif,
namun secara umum Ionization Energy (IE) meningkat dari Sc ke Zn. Kalau kita
perhatikan, ada sesuatu hal yang unik terjadi pada pengisian elektron pada logam transisi.
Setelah pengisian elektron pada subkulit 3s dan 3p, pengisian dilanjutkan ke kulit 4s tidak
langsung ke 3d, sehingga kalium dan kalsium terlebih dahulu dibanding Sc. Hal ini
berdampak pada grafik energi ionisasinya yang fluktuatif dan selisih nilai energi ionisasi
antar atom yang berurutan tidak terlalu besar. Karena ketika logam menjadi ion, maka
elektron pada kulit 4s-lah yang terlebih dahulu terionisasi.
3) Konfigurasi Elektron
Kecuali unsur Cr dan Cu, Semua unsur transisi periode keempat mempunyai elektron
pada kulit terluar 4s2, sedangkan pada Cr dan Cu terdapat pada subkulit 4s1.
4) Bilangan Oksidasi
Senyawa-senyawa unsur transisi di alam ternyata mempunyai bilangan oksidasi lebih dari
satu. Walaupun unsur transisi memiliki beberapa bilangan oksidasi, keteraturan dapat
dikenali. Bilangan oksidasi tertinggi atom yang memiliki lima elektron yakni jumlah
orbital d berkaitan dengan keadaan saat semua elektron d (selain elektron s) dikeluarkan.
Jadi, dalam kasus skandium dengan konfigurasi elektron (n-1) d1ns2, bilangan oksidasinya
3. Mangan dengan konfigurasi (n-1) d5ns2, akan berbilangan oksidasi maksimum +7.

11 | P a g e
4.3 Pembuatan Dan Kegunaan
4.3.1 Sifat kimia
1) Logam kromium diperoleh melalui proses alumino thermit mereduksi Cr2O3 dengan
aluminium.
Cr2O3(s) + 2Al 2Cr(l) + Al2O3(s)
2) Pengolahan logam besi dilakukan dalam tanur tinggi, melalui proses reduksi bijih besi
(Fe2O3, Fe3O4) dengan karbonmonoksida meliputi tahap-tahap sebagai berikut.
a. Daerah Pemanasan
Pada daerah pemanasan karbonat, sulfida dan zat organik yang ada pada bijih besi
dioksidasi dan kokas dibakar menjadi CO2 yang kemudian oleh kokas lain CO2 direduksi
menjadi CO. Reaksi:
C(kokas) + O2(g) CO2(g)
CO2(g) + C(kokas) 2CO(g)
Gas CO ini yang selanjutnya akan mereduksi bijih besi.

b. Daerah Reduksi
Pada daerah reduksi ini baik Fe2O3 dan Fe3O4 direduksi oleh gas CO menjadi Fe.
Reaksi:
Fe2O3(s) + 3CO(g) 2Fe(s) + CO2(g)
Fe3O4(s) + 4CO(g) 3Fe(s) + 4CO2(g)

c. Daerah Karburasi
Pada daerah karburasi ini besi reduksi menyerap karbon untuk menurunkan titik cairnya.

d. Daerah Pencairan
Pada daerah pencairan ini kerak (CaSiO3) mencair. Cairan kerak dan besi cair dialirkan
melalui lubang yang berbeda karena perbedaan massa jenis. Biasanya besi cair ini masih
tercampur dengan beberapa zat di antaranya karbon, silikat, belerang maka besi cair ini
disebut sebagai besi kasar (pig iron).

3) Logam zing diperoleh dengan cara memanaskan ZnCO3 dan ZnS dengan udara. ZnO
yang dihasilkan direduksi dengan karbon pada suhu di atas 1000 oC.
ZnCO3(s) ZnO(s) + CO2(g)

12 | P a g e
2ZnS(s) + 3O2(g) 2ZnO(s) + 2SO2(g)
ZnO(s) + C(s) Zn(s) + CO(g)
4.4.2 Kegunaan
1) Skandium digunakan sebagai komponen pada lampu listrik yang berintesitas tinggi.
2) Titanium digunakan sebagai paduan logam yang sangat keras dan tahan karat.
3) Vanadium digunakan sebagai baja vanadium yang keras, kuat, dan tahan karat.
4) Krom digunakan pada campuran stainless steel (72%Fe, 19%Cr, dan 9%Ni). Nikrom
(15%Cr, 60%Ni, dan 25%Fe), penyamakan kulit, dan penyepuhan.
5) Mangan digunakan pada proses pembuatan baju, batu kawi (MnO2) untuk pembuatan
batu baterai

5. Logam Golongan IIIA

5.1 Kelimpahan Di Alam


1) Boron
Boron adalah unsur golongan IIIA dengan nomor atom lima. Warna dari unsur boron
adalah hitam. Boron memiliki sifat diantara logam dan nonlogam (semimetalik). Boron
lebih bersifat semikonduktor daripada sebuah konduktor logam lainnya. Secara kimia
boron berbeda dengan unsur- unsur satu golongannya. Boron juga merupakan unsur
metaloid dan banyak ditemukan dalam bijih borax. Ada dua alotrop boron; boron amorfus
adalah serbuk coklat, tetapi boron metalik berwarna hitam. Bentuk metaliknya keras (9,3
dalam skala Moh) dan konduktor yang buruk dalam suhu kamar. Tidak pernah ditemukan
bebas dalam alam.
Ciri-ciri optik unsur ini termasuklah penghantaran cahaya inframerah. Pada suhu piawai
boron adalah pengalir elektrik yang kurang baik, tetapi merupakan pengalir yang baik
pada suhu yang tinggi. Boron merupakan unsur yang kurang elektron dan mempunyai p-
orbital yang kosong. Ia bersifat elektrofilik. Sebagian boron sering berkelakuan seperti
asam Lewis yaitu siap untuk terikat dengan bahan kaya elektron untuk memenuhi
kecenderungan boron untuk mendapatkan elektron.
2) Aluminium
Aluminium murni adalah logam berwarna putih keperakan dengan banyak karakteristik
yang diinginkan. Aluminium ringan, tidak beracun (sebagai logam), nonmagnetik dan

13 | P a g e
tidak memercik. Aluminium sangat lunak dan kurang keras. Aluminium adalah logam
aktif seperti yang ditunjukkan pada harga potensial reduksinya dan tidak ditemukan
dalam bentuk unsur di alam. Aluminium adalah unsur ketiga terbanyak dalam kulit bumi,
tetapi tidak ditemukan dalam bentuk unsur bebas. Walaupun senyawa aluminium
ditemukan paling banyak di alam, selama bertahun-tahun tidak ditemukan cara yang
ekonomis untuk memperoleh logam aluminium dari senyawanya.
3) Galium
Galium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ga dan
nomor atom 31. sebuah logam miskin yang jarang dan lembut, galium merupakan benda
padat yang mudah rapuh pada suhu rendah namun mencair lebih lambat di atas suhu
kamar dan akan melebur ditangan. Terbentuk dalam jumlah sedikit di dalam bauksit dan
bijih seng.
4) Indium
Indium adalah logam yang jarang ditemukan, sangat lembut, berwarna putih keperakan
dan stabil di dalam udara dan air tetapi larut dalam asam. Indium termasuk dalam logam
miskin ( logam miskin atau logam post-transisi adalah unsur logam dari blok p dari tabel
periodik, terjadi antara metalloid dan logam transisi, tetapi kurang dibanding dengan
logam alkali dan logam alkali tanah, titik leleh dan titik didihnya lebih rendah dibanding
dengan logam transisi dan mereka lebih lunak). Indium ditemukan dalam bijih seng
tertentu. Logam indium dapat menyala dan terbakar.
5) Thallium
Thalium adalah unsur kimia dengan simbol Tl dan mempunyai nomor atom 81. Thalium
adalah logam yang lembut dan berwarna kelabu dan lunak dan dapat dipotong dengan
sebuah pisau. Thalium termasuk logam miskin. Thalium kelihatannya seperti logam yang
berkilauan tetapi ketika bersentuhan dengan udara, thalium dengan cepat memudar
menjadi warna kelabu kebiru-biruan yang menyerupai timbal. Jika thalium berada di
udara dalam jangka waktu yang lama maka akan terbentuk lapisan oksida pada thalium.
Jika thalium berada di air maka akan terbentuk thalium hidroksida.

14 | P a g e
5.2 Sifat Fisika dan Kimia
5.2.1 Sifat Fisika
Unsur B Al Ga In Ti

Titik Leleh 2349 K 933,47 K 302,91 K 429,75,47 K 577 K


(20760C) (660,320C) (29,760C) (156,600C) (3040C)

Titik Didih 4200 K 2729 K 2477 K 2345 K 1746 K


0 0 0 0 0
(3927 C) (2519 C) (2204 C) (2072 C) (1473 C)

Kalor 5,59 kJ/mol 10,71 5,59 3,281 4,14


peleburan kJ/mol -1 kJ/mol kJ/mol kJ/mol -1

Kalor 254 kJ/mol 294,0 254 kJ/mol 231,8 165


-1
penguapan kJ/mol kJ/mol kJ/mol -1

5.2.2 Sifat kimia


1) Boron
a. Reaksi boron dengan udara
Kemampuan boron bereaksi dengan udara bergantung pada kekristalan sampel tersebut,
suhu, ukuran partikel, dan kemurniannya. Boron tidak bereaksi dengan udara pada suhu
kamar. Pada temperatur tinggi, boron terbakar membentuk boron (III) Oksida, B2O3.
4B + 3O2 (g) → 2 B 2O3
b. Reaksi boron dengan air
Boron tidak bereaksi dengan air pada kondisi normal
c. Reaksi boron dengan halogen
Boron bereaksi dengan hebat pada unsur –unsur halogen seperti flourin (F2), klorin (Cl2),
bromine (Br2), membentuk trihalida menjadi boron (III) flourida, boron (III) bromida,
boron (III) klorida.
2B (s) + 3F2 (g) → 2 BF3
2B (s) + 3Cl2 (g) → 2 BCl3
2B (s) + 3Br2 (g) → 2 BBr3

15 | P a g e
c. Reaksi boron dengan asam
Kristal boron tidak bereaksi dengan pemanasan asam hidroklorida (HCl) atau pemanasan
asam hidroflourida (HF). Boron dalam bentuk serbuk mengoksidasi dengan lambat ketika
ditambahkan dengan asam nitrat.
2) Aluminium
a. Reaksi aluminium dengan udara
Aluminium adalah logam berwarna putih keperakan. Permukaan logam aluminium
dilapisi dengan lapisan oksida yang membantunya melindungi logam agar tahan terhadap
udara. Jadi, aluminium tidak bereaksi dengan udara. Jika lapisan oksida rusak, logam
aluminium bereaksi untuk menyerang (bertahan). Aluminium akan terbakar dalam
oksigen dengan nyala api, membentuk aluminium (III) oksida Al2O3.
4Al (s) + 3O2 (l ) → 2 Al2O3
b. Reaksi aluminium dengan air
Aluminium adalah logam berwarna putih keperakan. Permukaan logam aluminium
dilapisi dengan lapisan oksida yang membantunya melindungi logam agar tahan terhadap
udara. Hal serupa juga terjadi pada reaksi aluminium dengan air.

c. Reaksi aluminium dengan halogen


Aluminium bereaksi dengan hebat pada unsur –unsur halogen seperti iodin (I2), klorin
(Cl2), bromine (Br2), membentuk aluminium halida menjadi aluminium (III) iodida,
aluminium (III) bromida, aluminium (III) klorida.
2Al (s) + 3I2 (l) → 2 Al2I6 (s)
2Al (s) + 3Cl2 (l) → 2 Al2 Cl3
2Al (s) + 3Br2 (l) → 2 Al2 Br6
d. Reaksi aluminium dengan asam
Logam aluminium larut dengan asam sulfur membentuk larutan yang mengandung ion Al
(III) bersama dengan gas hydrogen.
2Al (s) + 3H2SO4 (aq) → 2Al 3+ (aq) + 2SO4 2- (aq) + 3H2 (g)
2Al (s) + 6HCl (aq) → 2Al 3+ (aq) + 6Cl- (aq) + 3H2 (g)
e. Reaksi aluminium dengan basa
Aluminium larut dengan natrium hidroksida.
2Al (s) + 2 NaOH (aq) + 6 H2O → 2Na+(aq) + 2 [Al (OH)4]- + 3H2
3) Galium
a. Reaksi galium dengan asam

16 | P a g e
Ga2O3 + 6 H+ → 2 Ga3+ + 3 H2O
Ga (OH)3 + 3 H+ → Ga3+ + 3 H2O
b. Reaksi galium dengan basa
Ga2O3 + 2 OH- → 2 Ga(OH)4-
Ga (OH)3 + OH- → Ga(OH)4-
4) Indium
a. Reaksi indium dengan udara
In3+ + O2 → In2O3
b. Reaksi indium dengan asam
Indium bereaksi dengan HNO3 15 M
In3+ + 3HNO3 → In(NO3)3 + 3H+
Indium juga bereaksi dengan HCl 6M
In3+ + 3HCl → InCl3 + 3H+
5) Thalium
a. Reaksi talium dengan udara
Potongan logam thalium yang segar akan memudar dengan lambat memberikan lapisan
oksida kelabu yang melindungi sisa logam dari pengokdasian lebih lanjut.
2 Tl (s) + O2 (g) → Tl2O
b. Reaksi thalium dengan air
Thalium kelihatannya tidak bereaksi dengan air. Logam thalium memudar dengan lambat
dalam air basah atau larut dalam air menghasilkan racun thalium (I) hidroksida
2 Tl (s) + 2H2O (l) → 2 TlOH (aq) + H2 (g)
c. Reaksi thalium dengan halogen
Logam thalium bereaksi dengan hebat dengan unsur-unsur halogen seperti flourin (F2),
klorin (Cl2), dan bromin (Br2) membentuk thalium (III) flourida, thalium (III) klorida, dan
thalium (III) bromida. Semua senyawa ini bersifat racun.
2 Tl (s) + 3 F2 (g) → 2 TiF3 (s)
2 Tl (s) + 3 Cl2 (g) → 2 TiCl3 (s)
2 Tl (s) + 3 Br2 (g) → 2 TiBr3 (s)
d. Reaksi thalium dengan asam
Thalium larut dengan lambat pada asam sulfat atau asam klorida (HCl) karena racun
garam talium yang dihasilkan tidak larut.

17 | P a g e
5.3 Pembuatan dan Kegunaan
5.3.1 Pembuatan
1) Boron
Sumber boron yang melimpah adalah borax (Na2B4O5 (OH)4.8 H2O) dan kernite
(Na2B4O5 (OH)4.2 H2O). Ini susah diperoleh dalam bentuk murni. Ini dapat dibuat terus
dengan reduksi oksidasi magnesium, B2O3. Oksidasi ini dapat dibuat melalui pemanasan
asam borik, B(OH)3, yang diperoleh dari borax.
B2O3 + 3 Mg → 2B + 3 MgO
Akan tetapi hasil ini sering kali dicemari dengan logam borida (proses ini agak
menakjubkan). Boron murni bisa diperoleh dengan menurunkan halogenida boron yang
mudah menguap dengan hidrogen pada suhu tinggi.

2) Aluminium
Aluminium adalah barang tambang yang didapat dalam skala besar sebagai bauksit
(Al2O3. 2H2O). Bauksit mengandung Fe2O3, SiO2, dan zat pengotor lainnya. Maka untuk
dapat memisahkan aluminium murni dari bentuk senyawanya, zat-zat pengotor ini harus
dipisahkan dari bauksit. Ini dilakukan dengan proses Bayer. Ini meliputi dengan
penambahan larutan natrium hidroksida (NaOH) yang menghasilkan larutan natrium
alumina dan natrium silikat. Besi merupakan sisa sampingan yang didapat dalam bentuk
padatan. Ketika CO2 dialirkan terus menghasilkan larutan, natrium silikat tinggal di
dalam larutan sementara aluminium diendapkan sebagai aluminium hidroksida.
Hidroksida dapat disaring, dicuci dan dipanaskan membentuk alumina murni, Al2O3.
Langkah selanjutnya adalah pembentukan aluminium murni. Ini diperoleh dari
Al2O3 melalui metode elektrolisis. Elektrolisis ini dilakukan karena aluminium bersifat
elektropositif.

3) Ghalium
Ghalium biasanya adalah hasil dari proses pembuatan aluminium. Pemurnian bauksit
melalui proses Bayer menghasilkan konsentrasi ghalium pada larutan alkali dari sebuah
aluminium. Elektrolisis menggunakan sebuah elektroda merkuri yang memberikan
konsentrasi lebih lanjut dan elektrolisis lebih lanjut menggunakan katoda baja tahan karat
dari hasil natrium gallat menghasilkan logam galium cair. Galium murni membutuhkan
sejumlah proses akhir lebih lanjut dengan zona penyaringan untuk membuat logam
galium murni.

18 | P a g e
4) Indium
Indium biasanya tidak dibuat di dalam laboratorium. Indium adalah hasil dari
pembentukan timbal dan seng. Logam indium dihasilkan melalui proses elektrolisis
garam indium di dalam air. Proses lebih lanjut dibutuhkan untuk membuat aluminium
murni dengan tujuan elektronik.

5) Thalium
Logam thalium diperoleh sebagai produk pada produksi asam belerang dengan
pembakaran pyrite dan juga pada peleburan timbal dan bijih besi.
Walaupun logam thalium agak melimpah pada kulit bumi pada taksiran konsentrasi 0,7
mg/kg, kebanyakan pada gabungan mineral potasium pada tanah liat, tanah dan granit.
Sumber utama thalium ditemukan pada tembaga, timbal, seng dan bijih sulfida lainnya.
Logam thalium ditemukan pada mineral crookesite TlCu7Se4, hutchinsonite
TlPbAs5S9 dan lorandite TlAsS2. Logam ini juga dapat ditemukan pada pyrite.

5.3.2 Kegunaan
1) Kegunaan unsur boron
a. Natrium tetraborat pentaidrat (Na2B4O7. 5H2O) yang digunakan dalam menghasilkan
kaca gentian penebat dan peluntur natrium perborat.
b. Asam ortoborik (H3BO3) atau asam Borik yang digunakan dalam penghasilan textil
kaca gentian dan paparan panel rata.
c. Natrium tetraborat dekahidrat (Na2B4O7. 10H2O) atau yang dikenal dengan nama boras
digunakan dalam penghasilan pelekat.
d. Asam Borik belum lama ini digunakan sebagai racun serangga, terutamannya
menentang semut atau lipas.
e. Sebagian boron digunakan secara meluas dalam síntesis organik dalam pembuatan kaca
borosilikat dan borofosfosilikat.
f. Boron-10 juga digunakan untuk membantu dalam pengawalan reactor nuklir, sejenis
pelindung daripada sinaran dan dalam pengesanan neutron.
g. Boron-11 yang dipatenkan (boron susut) digunakan dalam pembuatan kaca borosilikat
dalam bidang elektronik pengerasan sinaran.
h. Filamen boron adalah bahan berkekuatan tinggi dan ringan yang biasanya digunakan
dalam struktur aeroangkasa maju sebagai componen bahan komposit.

19 | P a g e
i. Natrium borohidrida (NaBH4) ialah agen penurun kimia yang popular digunakan untuk
menurunkan aldehid dan keton menjadi alcohol.
2) Kegunaan unsur aluminium
a. Aluminium digunakan pada otomobil, pesawat terbang, truck, rel kereta api, kapal laut,
sepeda.
b. Pengemasan (kaleng, foil)
c. Bidang konstruksi ( jendela, pintu, dll)
d. Pada perlengkapan memasak
e. Aluminium digunakan pada produksi jam tangan karena aluminium memberikan daya
tahan dan menahan pemudaran dan korosi.
3) Kegunaan unsur galium
a. Karena galium membasahi gelas dan porselin, maka galium dapat digunakan untuk
menciptakan cermin yang cemerlang.
b. Galium dengan mudah bercampur dengan kebanyakan logam dan digunakan sebagai
komponen dalam campuran peleburan yang rendah. Plutonium digunakan pada senjata
nuklir yang Dioperasikan dengan campuran dengan gallium untuk menstabilisasikan
allotrop plutonium.
c. Galium arsenida digunakan sebagai semikonduktor terutama dalam dioda pemancar
cahaya.
d. Galium juga digunakan pada beberapa termometer bertemperatur tinggi.
4) Kegunaan unsur indium
a. Indium digunakan untuk membuat komponen elektronik lainnya thermistor dan
fotokonduktor
b. Indium dapat digunakan untuk membuat cermin yang memantul seperti cermin perak
dan tidak cepat pudar.
c. Indium digunakan untuk mendorong germanium untuk membuat transistor.
d. Indium dalam jumlah kecil digunakan pada peralatan yang berhubungan dengan gigi.
e. Indium digunakan pada LED (Light Emitting Diode) dan laser dioda berdasarkan
senyawa semikonduktor seperti InGaN, InGaP yang dibuat oleh MOVPE (Metalorganic
Vapor Phase Epitaxy) teknologi.
f. Dalam energi nuklir, reaksi (n,n’) dari 113In dan 115 In digunakan untuk menghilangkan
jarak fluks neutron.
5) Kegunaan unsur thalium
a. Digunakan sebagai bahan semikonduktor pada selenium

20 | P a g e
b. Digunakan sebagai dopant ( meningkatkan) kristal natrium iodida pada peralatan
deteksi radiasi gamma seperti pada kilauan alat pendeteksi barang pada mesin hitung di
supermarket.
c. Radioaktif thalium-201 (waktu paruh 73 jam) digunakan untuk kegunaan diagnosa
pada pengobatan inti.
d. Jika thalium digabungkan dengan belerang, selenium dan arsen, thalium digunakan
pada produksi gelas dengan kepadatan yang tinggi yang memiliki titik lebur yang rendah
dengan jarak 125 dan 1500 C.
e. Thalium digunakan pada elektroda dan larut pada penganalisaan oksigen.
f. Thalium juga digunakan pada pendeteksi inframerah.
g. Thalium adalah racun dan digunakan pada racun tikus dan insektisida, tetapi
penggunaannya dilarang oleh banyak negara.
h. Garam-garam Thalium (III) seperti thalium trinitrat, thalium triasetat adalah reagen
yang berguna pada sintesis organic yang menunjukkan perbedaan perubahan bentuk pada
senyawa aromatik, keton dan yang lainnya.

5.4 Senyawa Logam Golongan IIIA


1) Boron
Pada bagian ini kita akan membahas beberapa persenyawaan boron dengan halogen
( yang disebut sebagai halida), dengan oksigen (yang dikenal dengan oksida), dengan
hidrogen (yang dikenal dengan hidrida) dan beberapa senyawa boron lainnya.
Untuk setiap senyawa, bilangan oksidasi boron sudah diberikan, tetapi bilangan oksidasi
tersebut kurang berguna untuk unsur-unsur blok p khususnya. Tetapi umumnya dari
senyawa boron yang terbentuk, bilangan oksidasinya adalah tiga ( 3 ).
a. Hidrida
Istilah hidrida digunakan untuk mengindikasikan senyawa dengan jenis MxHy

Diborane (6) : B2H6


Decaborane (14) : B10H14
Hexaborane (10) : B6H10
Pentaborane (9) : B 5H 9
Pentaborane (11) : B5H11
Tetraborane (10) : B4H10

21 | P a g e
b. Flourida
Senyawa –senyawa boron yang terbentuk dengan flourida adalah sebagai berikut :
Boron trifluoride : BF3
Diboron tetrafluoride : B2F4
c. Klorida
Boron trichloride : BCl3
Diboron tetrachloride : B2Cl4
d. Nitrida
Ketika boron dipanaskan dengan unsur nitrogen, hasilnya adalah senyawa putih padatan
dengan bentuk empiris BN yang disebut dengan nama boron nitrida. Beberapa alasan
yang menarik tentang boron nitrida adalah kemiripan strukturnya dengan grafit. Pada
tekanan tinggi, boron nitride berubah menjadi lebih padat, lebih keras ( kekerasannya
mendekati intan). Nitrida juga berperan sebagai penghambat elektrik tetapi mengalirkan
haba (kalor) seperti logam. Unsur ini juga mempunyai sifat pelincir sama seperti grafit.

2) Aluminium
a. Nitrida
Aluminium Nitrida (AlN) dapat dibuat dari unsur-unsur pada suhu 800 0 C. Itu dihidrolisis
dengan air membentuk ammonia dan aluminium hidroksida.
b. Aluminium Hidrida
Aluminium hidrida (AlH3)n dapat dihasilkan dari trimetilaluminium dan kelebihan
hydrogen. Ini dibakar secara meledak pada udara. Aluminium hidrida dapat juga dibuat
dari reaksi aluminium klorida pada litium klorida pada larutan eter, tetapi tidak dapat
diisolasi bebas dari pelarut.
c. Aluminium oksida
Aluminium oksida (Al2O3) dapat dibuat dengan pembakaran oksigen atau pemanasan
hidroksida,nitrat atau sulfat.
d. Pada unsur halogen
aluminium iodida : AlI3
aluminium flourida : AlF3
3) Galium
a. Pada unsur halogen membentuk :
Galium triklorida : GaCl3

22 | P a g e
Galium (III) bromida : GaBr3
Galium (III) iodida : GaI3
Galium (III) flourida : GaF3
Galium (II) selenida
Galium (II) sulfida
Galium (II) tellurida
Galium (III) tellurida
Galium (III) selenida
Galium (III) arsenida
4) Indium
Senyawa –senyawa indium jarang ditemukan oleh manusia. Semua senyawa
indium seharusnya dipandang sebagai racun. Senyawa –senyawa indium dapat merusak
hati, ginjal dan jantung.
a. Pada unsur halogen
Indium (I) Bromida
Indium (III) Bromida
Indium (III) Klorida
Indium (III) Flourida
b. Indium (III) Sulfat
c. Indium (III) Sulfida
d. Indium (III) Selenida
e. Indium (III) Phosfida
f. Indium (III) Nitrida
g. Indium (III) Oksida
5) Thalium
a. Senyawa thalium pada flourida : TlF, TlF3,
b. Senyawa thalium pada klorida : TlCl, Tl,Cl2, Tl,Cl3
c. Senyawa thalium pada bromida : TlBr, Tl2Br4
d. Senyawa thalium pada iodida : TlI, TlI3
e. Senyawa thalium pada oksida : Tl2O, Tl2O3
f. Senyawa thalium pada sulfida : Tl2S
g. Senyawa thalium pada selenida : Tl2Se

23 | P a g e
6. Logam Golongan IVA

6.1 Kelimpahan Di Alam


1) Karbon
Karbon ditemukan di alam dalam tiga bentuk alotropik: amorphous, grafit dan berlian.
Diperkirakan ada bentuk keempat, yang disebut karbon. Ceraphite (serafit) merupakan
bahan terlunak, sedangkan belian bahan yang terkeras. Grafit ditemukan dalam dua
bentuk: alfa dan beta. Mereka memiliki sifat identik., kecuali struktur kristal mereka.
Grafit alami dilaporkan mengandung sebanyak 30% bentuk beta, sedangkan bahan
sintesis memiliki bentuk alfa. Bentuk alfa hexagonal dapat dikonversi ke beta melalui
proses mekanikal, dan bentuk beta kembali menjadi bentuk alfa dengan cara
memanaskannya pada suhu di atas 1000 derajat Celcius. Pada tahun 1969, ada bentuk
alotropik baru karbon yang diproduksi pada saat sublimasi grafit pirolotik (pyrolytic
graphite) pada tekanan rendah. Di bawah kondisi free-vaporization (vaporisasi bebas) di
atas 2550K, karbon terbentuk sebagai kristal-kristal tranparan kecil pada tepian grafit.
Saat ini sangat sedikit informasi yang tersedia mengenai karbon.

2) Silikon
Silikon terdapat di matahari dan bintang-bintang dan merupakan komponen utama satu
kelas bahan meteor yang dikenal sebagai aerolites. Ia juga merupakan komponen tektites,
gelas alami yang tidak diketahui asalnya. Silikon membentuk 25.7% kerak bumi dalam
jumlah berat, dan merupakan unsur terbanyak kedua, setelah oksigen. Silikon tidak
ditemukan bebas di alam, tetapi muncul sebagian besar sebagai oksida dan sebagai silikat.
Pasir, quartz, batu kristal, amethyst, agate, flint, jasper dan opal adalah beberapa macam
bentuk silikon oksida. Granit, hornblende, asbestos, feldspar, tanah liat, mica, dsb
merupakan contoh beberapa mineral silikat. Silikon dipersiapkan secara komersil dengan
memanaskan silika dan karbon di dalam tungku pemanas listrik, dengan menggunakan
elektroda karbon. Beberapa metoda lainnya dapat digunakan untuk mempersiapkan unsur
ini. Amorphous silikon dapat dipersiapkan sebagai bubuk cokelat yang dapat dicairkan
atau diuapkan. Proses Czochralski biasanya digunakan untuk memproduksi kristal-kristal

24 | P a g e
silikon yang digunakan untuk peralatan semikonduktor. Silikon super murni dapat
dipersiapkan dengan cara dekomposisi termal triklorosilan ultra murni dalam atmosfir
hidrogen dan dengan proses vacuum float zone.

3) Germanium
Logam ini ditemukan di argyrodite, sulfida germanium dan perak germanite, yang
mengandung 8% unsur ini, bijih seng, batubara ,mineral-mineral lainnya. Unsur ini
diambil secara komersil dari debu-debu pabrik pengolahan bijih-bijih seng, dan sebagai
produk sampingan beberapa pembakaran batubara. Germanium dapat dipisahkan dari
logam-logam lainnya dengan cara distilasi fraksi tetrakloridanya yang sangat reaktif.
Tehnik ini dapat memproduksi germanium dengan kemurnian yang tinggi.

4) Timah
Unsur ini memiliki 2 bentuk alotropik pada tekanan normal. Jika dipanaskan, timah abu-
abu (timah alfa) dengan struktur kubus berubah pada 13.2 derajat Celcius menjadi timah
putih (timah beta) yang memiliki struktur tetragonal. Ketika timah didinginkan sampai
suhu 13,2 derajat Celcius, ia pelan-pelan berubah dari putih menjadi abu-abu. Perubahan
ini disebabkan oleh ketidakmurnian (impurities) seperti aluminium dan seng, dan dapat
dicegah dengan menambahkan antimoni atau bismut. Timah abu-abu memiliki sedikit
kegunaan. Timah dapat dipoles sangat licin dan digunakan untuk menyelimuti logam lain
untuk mencegah korosi dan aksi kimia. Lapisan tipis timah pada baja digunakan untuk
membuat makanan tahan lama.

5) Timbal
Timbal atau Timah Hitam (Pb) adalah unsur yang bersifat logam, hal ini merupakan
anomali karena unsur-unsur diatasnya (Gol IV) yakni Karbon dan Silikon bersifat non-
logam. Di alam, timbal ditemukan dalam mineral Galena (PbS), Anglesit (PbSO4 ) dan
Kerusit (PbCO3,), juga dalam keadaan bebas

25 | P a g e
6.2 Sifat Fisika dan Kimia
6.2.1 Sifat Fisika
Unsur C Si Ge Sn Pb

Titik Didih 5100 K 2630 K 3107 K 2876 K 2023 K

Titik Lebur 3825 K 1683 K 1211.5K 505.12 K 600.65 K

Massa Atom 12.021 28.0856 74.9216 118.71 207.2 g/mol


g/mol g/mol g/mol g/mol

6.2.2 Sifat kimia


Unsur transisi mempunyai beberapa bilangan oksidasi, karena unsure transisi mempunyai
elektron-elektron yang tingkat energinya hamper sama dalam orbital 3d dan 4s.
Perbedaan tingkat energi yang relative kecil ini memungkinan variasi jumlah elektron
yang terlibat dalam
reaksi berbeda-beda sehingga mempunyai bilangan oksidasi yang berbeda dalam berbagai
senyawanya.

6.3 Pembuatan dan Kegunaan


6.3.1 Pembuatan
1) Pada temperatur yang tinggi, karbon dapat bereaksi dengan oksigen, menghasilkan
oksida karbon oksida dalam suatu reaksi yang mereduksi oksida logam menjadi logam.
Reaksi ini bersifat eksotermik dan digunakan dalam industri besi dan baja untuk
mengontrol kandungan karbon dalam baja:
Fe3O4 + 4 C(s) → 3 Fe(s) + 4 CO(g)

2) Pada suhu tinggi, silikon dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrida, dan
dengan halogen membentuk halida, seperti :

Si (s) + 2H2 SiH4


Si (s) + 2Cl2 SiCl4

26 | P a g e
6.3.2 Kegunaan
1) Karbon
Sebagai bahan penyusun dari batu kapur, minyak bumi, tanah gambut, batu bara dan
klatrat metana.
2) Silikon
Silikon adalah salah satu unsur yang berguna bagi manusia. Dalam bentuknya sebagai
pasir dan tanah liat, dapat digunakan untuk membuat bahan bangunana seperti batu bata.
Ia juga berguna sebagai bahan tungku pemanas dan dalam bentuk silikat ia digunakan
untuk membuat enamels (tambalan gigi), pot-pot tanah liat, dsb. Silika sebagai pasir
merupakan bahan utama gelas Gelas dapat dibuat dalam berbagai macam bentuk dan
digunakan sebagai wadah, jendela, insulator, dan aplikasi-aplikasi lainnya. Silikon
tetraklorida dapat digunakan sebagai gelas iridize. Silikon super murni dapat didoping
dengan boron, gallium, fosfor dan arsenik untuk memproduksi silikon yang digunakan
untuk transistor, sel-sel solar, penyulingan, dan alat-alat solid-state lainnya, yang
digunakan secara ekstensif dalam barang-barang elektronik dan industri antariksa.
Hydrogenated amorphous silicone memiliki potensial untuk memproduksi sel-sel murah
untuk mengkonversi energi solar ke energi listrik. Silikon sangat penting untuk tanaman
dan kehidupan binatang. Diatoms dalam air tawar dan air laut mengekstrasi silika dari air
untuk membentuk dinding-dinding sel. Silika ada dalam abu hasil pembakaran tanaman
dan tulang belulang manusia. Silikon bahan penting pembuatan baja dan silikon karbida
digunakan dalam alat laser untuk memproduksi cahaya koheren dengan panjang
gelombang 4560 A.

3) Germanium
Ketika germanium didoping dengan arsenik, galium atau unsur-unsur lainnya, ia
digunakan sebagai transistor dalam banyak barang elektronik. Kegunaan umum
germanium adalah sebagai bahan semikonduktor. Kegunaan lain unsur ini adalah sebagai
bahan pencampur logam, sebagai fosfor di bola lampu pijar dan sebagai
katalis. Germanium dan germanium oksida tembus cahaya sinar infra merah dan
digunakan dalam spekstroskopi infra mera dan barang-baran optik lainnya, termasuk
pendeteksi infra merah yang sensitif. Index refraksi yang tinggi dan sifat dispersi
oksidanya telah membuat germanium sangat berguna sebagai lensa kamera wide-angle
dan microscope objectives. Bidang studi kimia organogermanium berkembang menjadi
bidang yang penting. Beberapa senyawa germanium memiliki tingkat keracunan yang

27 | P a g e
rendah untuk mamalia, tetapi memiliki keaktifan terhadap beberap jenis bakteria,
sehingga membuat unsur ini sangat berguna sebagai agen kemoterapi.

4) Timah
Logam timah banyak dipergunakan untuk solder(52%), industri plating (16%), untuk
bahan dasar kimia (13%), kuningan & perunggu (5,5%), industri gelas (2%), dan berbagai
macam aplikasi lain (11%).

5) Timbal
Logam ini sangat efektif sebagai penyerap suara. Ia digunakan sebagai tameng radiasi di
sekeliling peralatan sinar-x dan reaktor nuklir. Juga digunakan sebagai penyerap getaran.
Senyawa-senyawa timbal seperti timbal putih, karbonat, timbal putih yang tersublimasi,
chrome yellow (krom kuning) digunakan secara ekstensif dalam cat. Tetapi beberapa
tahun terakhir, penggunaan timbal dalam cat telah diperketat untuk mencegah bahaya
bagi manusia.

6.4 Senyawa Logam Golongan IVA


1) Karbon
Senyawa karbon dapat dibagi dua, yaitu senyawa organik dan anorganik. Senyawa
organik yang penting adalah karbon oksida (CO dan CO2), senyawa ion karbonat (CO2-3),
ion sianida (CN-) dan karbida.
a. Karbon monoksida, karbon monoksida (CO) berikatan kuat dengan hemoglobin darah.
Hemoglobin berfungsi mengedarkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Orang
yang mengisap gas CO akan kekurangan oksigen karena hemoglobinnya telah mengikat
CO. Itulah sebabnya gas CO sangat berbahaya bagi manusia dan hewan peliharaan, tetapi
gas ini dipakai sebagai bahan bakar dalam industri melalui reaksi eksotermik.
2CO (g) + O2 (g) → 2CO2 (g) ∆H = -596 kj mol-1
Gas CO dapat terjadi sebagai hasil samping pembakara senyawa organik dalam ruang
kurang oksigen.
C8H18 (e) + 6O2 (g) → 8CO2 (g) + 4H2O (l)

28 | P a g e
Oleh sebab itu, jangan menghidupkan kompor atau mobil dalam ruang terkurung dan
sempit, sebab dapat menghasilkan gas CO yang beracun itu. Di laboratorium karbon
monoksida dibuat dengan menarik air asam format (HCOOH) oleh H2SO4 pekat.
H2SO4
HCOOH H2O (l) + CO (g)
pekat
Secara besar-besaran, gas CO dibuat dengan reaksi :
1000oC
C (s) + H2O (g) CO (g) + H2 (g)

b. Karbon dioksida, Karbon dioksida (CO2) mempunyai struktur molekul linier dan
bersifat non polar. Titik tripel gas ini di atas 1 atm, maka bila suhu diturunkan akan
berubah menjadi padat yang disebut es kering. Gas ini larut dalam iar membentuk
kasetimbangan asam karbonat yang lemah.
CO2 (g) + H2O (l) H2CO3 (aq)
Karbon dioksida terdapat di udara dan sangat penting bagi tumbuhan sebagai bahan
fotosintesis.
cahaya
6CO2 (g) + 6H2O (l) C6H12O6 (aq) + 6O2(g)
klorofil
Walaupun ada reaksi fotosintesis, jumlah atau konsentrasi CO2 di udara relatif konstan,
karena reaksi pembakaran zat organik serta pernapasan hewan dan manusia mengahsilkan
CO2.
Karbon dioksida dapat dibuat dengan membakar karbon, senyawa hidrokarbon, atau gas
CO dengan oksigen yang cukup
C + O2 CO2
CH4 + 2O2 CO2 + 2H2O
2CO + O2 2CO2
Di laboratorium, gas CO2 dapat dibuat dengan mereaksikan garam karbonat dengan asam,
seperti :
CaCO3 (s) + 2HCl (aq) CaCl2 (aq) + H2O (l) + CO2 (g)

29 | P a g e
c. Hidrogen sianida, Hidrogen sianida (HCN) adalah senyawa berupa gas bersifat racun,
tetapi penting dalam industri, seperti dalam pembuatan plastik. Senyawa HCN dapat
dibuat dengan berbagai cara, tetapi secara komersial melalui reaksi :

NH3 (g) + CH4 (g) HCN (g) + 3H2 (g)

d. Karbon disulfida, Karbon disulfida (CS2) adalah cairan yang mudah terbakar dan dapat
dibuat dengan reaksi :
suhu
C + 2S CS2
tinggi

senyawa CS2 dapat dipakai sebagai pelarut dan bahan pembuat CCl4, dengan reaksi :
CS2 + 3Cl2 (l) CCl4 + S2Cl2

e. Karbida, Senyawa antara karbon dengan logam atau metaloid disebut karbida. Ada
karbida kovalen, seperti silikon karbida (SiC), dan karbida ionik seperti kalsium karbida
(CaC2). Silikon karbida dapat dibuat dengan reaksi :
panas
SiO2 (s) + 3C (l) SiC (s) + 2CO

Kalsium karbida dibuat dengan reaksi :


CaO (s) + 2C (s) CaC2 (s) + CO (g)

2) Silikon
diperoleh dalam pembentukan komersial biasa dengan reduksi SiO2 dengan karbon atau
CaC2 dlm tungku pemanas listrik untuk memperolh kemurnian yg sgt tinggi (untuk
digunakan sebagai semikonduktor) unsurnya pertama-tama diubah menjadi klorida, yg
direduksi kembali menjadi logam oleh hidrogen suhu tinggi. Setelah pengecoran menjadi
batangan kemudian dihaluskan (zone refined). Batangan logam dipanaskan dekat
ujungnya sehingga dihasilkan lempeg bersilang dari lelehan silikon (Si). Karena pengotor
lebih larut dlm lelehan tersebut daripada dalam padatannya yang terkonsentrasi dalam

30 | P a g e
lelehan, dan daerah yang meleleh, kemudian bergerak lambat sepanjang batangan dengan
pemindahan sumber panas. Hal ini membawa pengotor sampai ke ujung. Proses ini perli
di ulang. Ujung yang tidak murni kemudian dipotong.

3) Germanium
Keberadaan germanium dialam sangat sedikit, yang diperoleh dari batu bara dan batuan
seng pekat.nsur ini lebih reaktif daripada silikon, dan dapat larut dalam HNO 3dan
H2SO4 pekat seperti silikon, germanium juga merupakan bahan semikonduktor.

4) Timah
Berbagai macam metode dipakai untuk membuat timah dari biji timah tergantung dari
jenis biji dan kandungan impuritas dari biji timah. Bijih timah yang biasa digunakan
untuk produksi adalah dengan kandungan 0,8-1% (persen berat) timah atau sedikitnya
0,015% untuk biji timah berupa bongkahan-bongkahan kecil. Biji timah dihancurkan dan
kemudian dipisahkan dari material-material yang tidak diperlukan, adakalanya biji yang
telah dihancurkan dilewatkan dalam “floating tank” dan titambahkan zat kimia tertentu
sehingga biji timahnya bisa terapung sehingga bisa dipisahkan dengan mudah.
Biji timah kemudian dikeringkan dan dilewatkan dalam alat pemisah magnetik sehingga
kita dapat memisahkan biji timah dari impuritas yang berupa logam besi. Biji timah yang
keluar dari proses ini memiliki konsentrasi timah antara 70-77% dan hampir semuanya
berupa mineral Cassiterite.
Cassiterite selanjutnya diletakkan dalam furnace bersama dengan karbon dalam bentuk
coal atau minyak bumi. Adakalanya juga ditambahkan limestone dan pasir untuk
menghilangkan impuritasnya kemudian material dipanaskan pada suhu 1400 C. Karbon
bereaksi dengan CO2 yang ada didalam furnace membentuk CO, CO ini kemudian
bereaksi dengan cassiterite membentuk timah dan karbondioksida. Logam timah yang
dihasilkan dipisahkan melalui bagian bawah furnace untuk diproses lebih lanjut. Untuk
memperoleh timah dengan kemurnian yang tinggi maka dapat dilakukan dengan
menggunakan proses elektrolisis. Dengan cara ini kemurnian timah yang diperoleh bisa
mencapai 99,8%.
Berbagai macam metode dipakai untuk membuat timah dari biji timah tergantung dari
jenis biji dan kandungan impuritas dari biji timah. Bijih timah yang biasa digunakan
untuk produksi adalah dengan kandungan 0,8-1% (persen berat) timah atau sedikitnya
0,015% untuk biji timah berupa bongkahan-bongkahan kecil. Biji timah dihancurkan dan

31 | P a g e
kemudian dipisahkan dari material-material yang tidak diperlukan, adakalanya biji yang
telah dihancurkan dilewatkan dalam “floating tank” dan titambahkan zat kimia tertentu
sehingga biji timahnya bisa terapung sehingga bisa dipisahkan dengan mudah.
Biji timah kemudian dikeringkan dan dilewatkan dalam alat pemisah magnetik sehingga
kita dapat memisahkan biji timah dari impuritas yang berupa logam besi. Biji timah yang
keluar dari proses ini memiliki konsentrasi timah antara 70-77% dan hampir semuanya
berupa mineral Cassiterite.
Cassiterite selanjutnya diletakkan dalam furnace bersama dengan karbon dalam bentuk
coal atau minyak bumi. Adakalanya juga ditambahkan limestone dan pasir untuk
menghilangkan impuritasnya kemudian material dipanaskan pada suhu 1400 C. Karbon
bereaksi dengan CO2 yang ada didalam furnace membentuk CO, CO ini kemudian
bereaksi dengan cassiterite membentuk timah dan karbondioksida. Logam timah yang
dihasilkan dipisahkan melalui bagian bawah furnace untuk diproses lebih lanjut. Untuk
memperoleh timah dengan kemurnian yang tinggi maka dapat dilakukan dengan
menggunakan proses elektrolisis. Dengan cara ini kemurnian timah yang diperoleh bisa
mencapai 99,8%.
5) Timbal
Pada umumnya biji timbal mengandung 10% Pb dan biji yang memiliki kandungan
timbal minimum 3% bisa dipakai sebagai bahan baku untuk memproduksi timbal. Biji
timbal pertama kali dihancurkan dan kemudian dipekatkan hingga konsentrasinya
mencapai 70% dengan menggunakan proses “froth flotation” yaitu proses pemisahan
dalam industri untuk memisahkan material yang bersifat hidrofobik dengan
hidrofilik. Kandungan sulfida dalam biji timbal dihilangkan dengan cara memanggang
biji timbal sehingga akan terbentuk timbal oksida (hasil utama) dan campuran antara
sulfat dan silikat timbal dan logam-logam lain yang ada dalam biji timbal. Pemanggangan
ini dilakukan dengan menggunakan aliran udara panas. Reaksi yang terjadi adalah:
MSn + 1.5nO2 → MOn + nSO2.
Timbal oksida yang terbentuk direduksi dengan menggunakan alat yang dinamakan “blast
furnace” dimana pada proses ini hampir semua timbal oksida akan direduksi menjadi
logam timbal. Hasil timbal dari proses ini belum murni dan masih mengandung
kontaminan seperti Zn, Cd, Ag, Cu, dan Bi. Timbal oksida yang tidak murni ini kemudian
dicairkan dalam “furnace reverberatory” dan ditreatment menggunakan udara, uap, dan
belerang dimana kontaminan akan teroksidasi kecuali perak, emas, dan bismuth.
Kontaminan ini akan terapung pada bagian atas sehingga dapat dipisahkan. Logam perak

32 | P a g e
dan emas dipisahkan, dan bismuthnya dihilangkan dengan menggunakan logam kalsium
dan magnesium. Hasil logam yang dihasilkan dari keseluruhan proses ini adalah logam
timbal. Logam timbal yang sangat murni diperoleh dengan cara elektrolisis meggunakan
elektrolit silica flourida.

7. Logam Golongan VA

7.1 Kelimpahan Di Alam


1) Nitrogen
Nitrogen mengisi 78,08 persen atmosfir Bumi dan terdapat dalam banyak jaringan hidup.
Zat lemas membentuk banyak senyawa penting seperti asam amino, amoniak, asam nitrat,
dan sianida. Nitrogen adalah zat non logam, dengan elektronegatifitas 3.0. Mempunyai 5
elektron di kulit terluarnya. Oleh karena itu trivalen dalam sebagian besar senyawa.
Nitrogen mengembun pada suhu 77K (-196oC) pada tekanan atmosfir dan membeku pada
suhu 63K (-210oC). Nitrogen (Latin nitrum, Bahasa Yunani Nitron berarti "soda asli",
"gen", "pembentukan") secara resmi ditemukan oleh Daniel Rutherford pada 1772, yang
menyebutnya udara beracun atau udara tetap. Senyawa nitrogen diketahui sejak Zaman
Pertengahan Eropa. Ahli kimia mengetahui asam nitrat sebagai aqua fortis.
Campuran asam hidroklorik dan asam nitrat dinamakan akua regia, yang diakui karena
kemampuannya untuk melarutkan emas.

2) Fosfor
Fosfor di alam terdapat di kulit bumi dalam senyawa yang pada umumnya senyawa
fosfat. Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak di dalam tubuh, yaitu 1% dari berat
badan. Kurang lebih 85% fosfor di dalam tubuh terdapat sebagai garam kalsium fosfat,
yaitu bagian dari kristal hidroksiapatit di dalam tulang dan gigi yang tidak dapat larut.
Hidroksipatit memberi kekuatan dan kekakuan pada tulang. Fosfor di dalam tulang
berada dalam perbandingan 1:2 dengan kalsium. Fosfor selebihnya terdapat di dalam
semua sel tubuh, separuhnya di dalam otot dan di dalam cairan ekstraseluler. Fosfor
merupakan bagian dari asam nukleat DNA dan RNA yang terdapat dalam tiap inti sel dan
sitoplasma tiap sel hidup. Sebagai fosfolipid, fosfor merupakan komponen struktural
dinding sel. Sebagai fosfat organik, fosfor memegang peranan penting dalam reaksi yang

33 | P a g e
berkaitan dengan penyimpanan atau pelepasan energi dalam bentuk Adenin Trifosfat
(ATP). Sumber fosfor yang penting ialah susu, keju, telur, daging, ikan, sereal, dan sayur.
Dalam sereal unsur ini berada dalam asam fitat, tetapi dalam bentuk ini sulit diabsorpsi.
Lagi pula asam ini dapat menghalangi diabsorpsi Fe dan Ca. Gandum mengandung enzim
fitase, yang merombak asam fitat menjadi inositol dan asam fosfat. Dalam bentuk garam
anorganik unsur ini mudah diabsorpsi dari usus. Dalam darah sangat penting, ikut
membina eritrosit dan plasma darah. Kelebihan P sebagian besar dibuang lewat kemih,
sebagian kecil lewat tinja.

3) Arsen
Arsen terdapat di alam semesta dengan jumlah 0.008ppm, dan di kerak bumi 1.8ppm. di
peroleh Arsen di peroleh sebagai As2O3 pada cerobong asap dari pemanggangan CuS,
PbS, FeS, CoS, dan NiS dalam udara.

4) Antimon (Sb)
Bijih utama antimony (stibium) yaitu stibnite Sb2S3 yang banyak di jumpai di Meksiko,
Bolivia, Afrika selatan dan Cina. Dijumpai juga valentinit (Sb2O3) yang dikenal sebagai
stibium putih.

5) Bismut
Sumber utama dari bismuth adalah yang terdapat dalam keadaan bebas dan bijih sebagai
sulfide yang dikenal dengan nama bismutinit (Bi2S3), bismuth (BiO3), dan bismutit
(BiO)2CO3.

34 | P a g e
7.2 Sifat Fisika dan Kimia
7.2.1 Sifat Fisika
1) Nitrogen
Massa Atom : 14,0067 gr/mol
Massa Jenis : 1.251 gr/L
Titik Lebur : 63,15 K
Titik Didih : 77,36 K
Kalor peleburan : 0.720 kJ/mol
Kalor penguapan : 5.57 kJ/mol
2) Fosfor
Massa Atom : 30,973761 gr/mol
Massa Jenis : 1,823gr/L
Titik Lebur : 317,3K
Titik Didih : 550 K
Kalor peleburan : 0,66 kJ/mol
Kalor penguapan : 12,4 kJ/mol

3) Arsen
Massa Atom : 74,9216 gr/mol
Massa Jenis : 5,727 g/L
Titik Lebur : 1090 K
Titik Didih : 887 K
Kalor peleburan : 24,44 kJ/mol
Kalor penguapan : 34,76 kJ/mol
4) Antimon
Massa Atom : 121,760 gr/mol
Massa Jenis : 6,53 gr/L
Titik Lebur : 903,78 K
Titik Didih : 1860 K
Kalor peleburan : 19.79 kJ/mol
Kalor penguapan : 193.43 kJ/mol
5) Bismut

35 | P a g e
Massa Atom : 208, 98 gr/mol
Massa Jenis : 9,78 gr/L
Titik Lebur : 544,7 K
Titik Didih : 1837 K
Kalor peleburan : 11,30 kJ/mol
Kalor penguapan : 151 kJ/mol

7.2.2 Kimia
1) Nitrogen
a. Nitrogen merupakan unsur pembentuk protein, sebagai senyaw utama dalam
organisme.
b. Energi ikatannya relatif besar (946 kj mol-1) sehingga sangat stabil atau sukar beraksi.
Karena itu, kebanyakan entalpi dan energi bebas pembentukan senyawa nitrogen bertanda
positif.
c. Molekul nitrogen relatif ringan dan non polar, sehingga gaya van der Waals antar
molekul sangat kecil.
2) Fosfor
a. Fosfor padat yang murni mempunyai tiga bentuk Kristal, yaitu fosfor putih (P 4), fosfor
merah (Pn), dan fosfor hitam (Pn).

b. Fosfor putih (P4) berstruktur tetrahedral, sehingga sudut P-P-P = 60o dan
mengakibatkan terjadi ketegangan dalam ikatan P-P. Hal ini menyebabkan P 4 sangat
reaktif, terutama terhadap oksigen.

c. Fosfor merah terbentuk bila fosfor putih dipanaskan atau kena sinar ultraviolet, yang
mengakibatkan atom unsur dalam tetrahedron saling berikatan.

d. Fosfor hitam kurang reaktif dibandingkan dengan yang merah. Atom fosfor ini
tersusun dalam bidang datar melalui ikatan kovalen.

e. Secara umum fosfor membentuk padatan putih yang lengket yang memiliki bau yang
tak enak tetapi ketika murni menjadi tak berwarna dan transparan. Nonlogam ini tidak
larut dalam air, tetapi larut dalam karbon disulfida. Fosfor murni terbakar secara spontan
di udara membentuk fosfor pentoksida.

36 | P a g e
3) Arsen
Massa atom74,92160(2) g/mol Konfigurasi elektron[Ar]
10 2 3
3d 4s 4p Jumlah elektron tiap kulit2, 8, 18, 5
4) Antimon
a. Bereaksi dengan udara
4Sb + 3O2 Sb4O6
b. Bereaksi dengan Air
4Sb + 6H2O Sb4O6 + 6H2
c. Bereaksi dengan asam
2Sb + 6H2SO4 Sb2(SO4)3 + 6H2O + 3SO2
d. Bereaksi dengan Logam
2Sb + 3Mg2+ Mg3Sb2
5) Bismut
a. Bereaksi dengan udara
4Bi + 3O2 2Bi2O3
b. Bereaksi dengan Air
2Bi + 3H2O Bi2O3 + 3H2

c. Bereaksi dengan Asam


6Bi + 6H2SO4 Bi2(SO4)3 + 6H2O + 3SO2
d. Bereaksi dengan logam Mg
2Bi + 3Mg2+ Mg3Bi2

7.3 Pembuatan dan Kegunaan

7.3.1 Pembuatan
1) Nitrogen
a. Di laboratorium, nitrogen dibuat dengan memanaskan larutan yang mengandung
garam amonium ( seperti NH4Cl ) dan garam nitrit (misalnya NaNO2). Bila dipanaskan
terjadi reaksi
+ -

37 | P a g e
NH4 (aq) + NO2 (aq) N2 (g) + 2H2O (l)

b. Secara komersial, nitrogen dibuat dengan mencairkan udara, kemudian didestilisasi,


akhirnya didapat nitrogen sekitar 99 %, yang mengandung sedikit argon dan oksigen.
c. Amonia kualitas komersial meliputi NH3 cair murni dan yang larut dalam air dengan
konsentrasi 28 %NH3. Transportasi bahan ini sebagian besar memakai tangki silinder dan
sebagian lagi ada yang langsung disalurkan melalui pipa. Belakangan ini pemakaian pipa
mulai berkembang pesat, terutama dari pusat produksi ke pusat distribusi yang
keseluruhan panjangnya bisa mencapai 1.000 km.
2N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g)
2) Fosfor
Fosfor putih dapat dibuat dengan mereaksikan garam fosfor, silikon oksida, dan karbon
pada suhu 1300oC dalam tungku listrik.
2Ca3(PO4)2 + 6SiO2 6CaSiO3 + P4O10 (g)
P4O10 (g) + 10C P4 (g) + 10CO (g)
3) Arsen
Bila dihasilkan arsenik dari limbah arsenopyrite yang dipanaskan sampaikisen arsenik
atau arsen oksida (ditemukan dalam produk terak) dalam bijih hanya mencair. Bila uap
arsenik didinginkan didapatkan kisen murni dalam bentuk bubuk arsenik.

4) Animon
Tidak mudah untuk membuat antimondi laboratorium seperti yang tersedia secara
komersial. Antimony ditemukan di alam dalam sejumlah mineral termasuk stibnit(Sb2S3)
dan ulmanite(NiSbS). Sejumlah kecil anti monasli telah ditemukan. Beberapa bijih yang
dapat diobati dengan mengurangi kondisi untuk membentuk Sb2S3. Parasulfidaakan
dihapus untuk meninggalkan unsure antimony dengan besi tua.
Sb2S3+3Fe→2Sb+3FeS
Dalam prosesanther, beberapa bijihdapat dipanaskan untuk berevolusi Sb2O3 oksida dan
pada gilirannya dapat dikurangi dengan arang di hadapan natrium sulfat, untuk menjamin
pencampuran,untuk membentuk antimony unsur.
2Sb2O3+3C+3CO2→4Sb
7.3.2 Kegunaan

38 | P a g e
1) Nitrogen
a. Dalam bentuk amonia nitrogen , digunakan sebagai bahan pupuk, obat-obatan, asam
nitrat, urea, hidrasin, amin, dan pendingin.
b. Asam nitrat digunakan dalam pembuatan zat pewarna dan bahan peledak.
c. Nitrogen sering digunakan jika diperlukan lingkungan yang inert, misalnya dalam bola
lampu listrik untuk mencegah evaporasi filament.
d. Sedangkan nitrogen cair banyak digunakan sebagai refrigerant (pendingin) yang sangat
efektif karena relatif murah
e. Banyak digunakan oleh laboratorium-laboratorium medis dan laboratorium-
laboratorium penelitian sebagai pengawet bahan-bahan preservatif untuk jangka waktu
yang sangat lama, misalnya pada bank sperma, bank penyimpanan organ-organ tubuh
manusia, bank darah.
2) Fosfor
a. Fosfor sangat penting dan dibutuhkan oleh mahluk hidup tanpa adanya fosfor tidak
mungkin ada organik fosfor di dalam Adenosin trifosfat (ATP) Asam Dioksiribo nukleat
(DNA) dan Asam Ribonukleat (ARN) mikroorganisme membutuhkan fosfor untuk
membentuk fosfor anorganik dan akan mengubahnya menjadi organik fosfor yang
dibutuhkan untuk menjadi organik fosfor yang dibutuhkan, untuk metabolisme
karbohidrat, lemak, dan asam nukleat.
b. Kegunaan fosfor yang terpenting adalah dalam pembuatan pupuk, bahan korek api,
kembang api, pestisida, odol, dan deterjen.
c. Fosfor juga digunakan dalam memproduksi baja, perunggu fosfor, dan produk-produk
lainnya. Trisodium fosfat sangat penting sebagai agen pembersih, sebagai pelunak air,
dan untuk menjaga korosi pipa-pipa.
d. Fosfor juga merupakan bahan penting bagi sel-sel protoplasma, jaringan saraf dan
tulang.

e. bahan tambahan dalam deterjen, bahan pembersih lantai dan insektisida. Selain itu
fosfor diaplikasikan pula pada LED (Light Emitting Diode) untuk menghasilkan cahaya
putih.

3) Arsen
a. Arsen terutama digunakan sebagai racun tikus, dalam ilmu kesehatan untuk membunuh
parasit, dan untuk kayu menjadi busuk, semuanya timbul dari racun alami.

39 | P a g e
b. As4O10 dan H3AsO4 digunakan sebagai agen oksidasi dalam analisis volumetric.

c. Arsen digunakan dalam pembuatan perunggu dan kembang api.


4) Antimon
Antimon digunakan di teknologi semikonduktor untuk membuat detektor inframerah,
dioda dan peralatan Hall-effect.Ia dapat meningkatkan kekerasan dan kekuatan timbal.
Baterai, logam anti friksi, senjata ringan dan tracer bullets (peluru penjejak), pembungkus
kabel, dan produk-produk minor lainnya menggunakan sebagian besar antimon yang
diproduksi.Senyawa-senyawa yang mengambil setengah lainnya adalah oksida, sulfida,
natrium antimonat, dan antimon tetraklorida. Mereka digunakan untuk membuat senyawa
tahan api, cat keramik, gelas dan pot.

5) Bismut
a. Bismut oxychloride digunakan dalam bidang kosmetik dan bismutsubnitrate dan
subcarbonate digunakan dalam bidang obat-obatan.
b. Magnet permanen yang kuat bisa dibuat dari campuran bismanol(MnBi)dan diproduksi
oleh US Naval Surface Weapons Center.
c. Bismut digunakan dalam produksi besi lunak
d. Bismut sedang dikembangkan sebagai katalis dalam pembuatanacrilic fiber
e. Bismut telah digunakan dalam peyolderan, bismut rendah racunterutamauntuk
penyolderan dalam pemrosesan peralatan makanan.
f. Sebagai bahan lapisan kaca keramik.

7.4 Senyawa Logam Golongan VA


1) Nitrogen
a. Amonia NH3
Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH3. Biasanya senyawa ini didapati berupa
gas dengan bau tajam yang khas (mp -77.7 oC dan bp -33.4 oC). Ammonia adalah
senyawa kaustik dan dapat merusak kesehatan. Administrasi Keselamatan dan Kesehatan
Pekerjaan Amerika Serikat memberikan batas 15 menit bagi kontak dengan ammonia
dalam gas berkonsentrasi 35 ppm volum, atau 8 jam untuk 25 ppm volum. Kontak dengan
gas amonia berkonsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan bahkan

40 | P a g e
kematian. Sekalipun amonia di AS diatur sebagai gas tak mudah terbakar, amonia masih
digolongkan sebagai bahan beracun jika terhirup. Amonia umumnya bersifat basa
(pKb=4.75), namun dapat juga bertindak sebagai asam yang amat lemah (pKa=9.25).
NH3 merupakan molekul polar, berbentuk trigonal piramidal dengan tiga atom hydrogen
menempati dasar piramid dan memiliki sepasang elektron bebas pada puncaknya (atom
N), menyebabkan senyawa ini mudah terkondensasi (suhu kondensasi -33oC) menjadi
cairan yang dapat digunakan sebagai pelarut. Dalam banyak hal, ammonia cair
merupakan pelarut yang mirip dengan air dan mampu melarutkan berbagai macam garam.
Selain itu, ammonia mempunyai sifat yang unik dalam hal melarutkan logam-logam
alkali dan alkali tanah, yakni menghasilkan larutan yang mengandung elektron tersolvasi.
Gas ammonia sangat larut dalam air, karena baik NH3 maupun H2O adalah molekul-
molekul polar. Ammonia dapat bereaksi dengan air yang akan membentuk ammonium
hidroksida (NH4OH).
NH3 + H2O NH4+ + OH-
NH3 dan NH4OH keduanya bereaksi dengan asam membentuk garam ammonium.
NH3 bereaksi dengan oksigen membentuk warna nyala kuning muda, reaksi yang terjadi
adalah sebagai berikut :
4NH3 + 3O2 2N2 + 3H2O
Senyawa nitrogen salah satunya adalah ammonia (NH3) yang terdapat di atmosfir dalam
jumlah yang sangat sedikit, terutama sebagai produk peruraian bahan yang mengandung
nitrogen dari hewan dan tumbuhan. Ammonia dapat juga dibuat dari hidrolisis kalsium
sianamide(CaNCN). Kalsium sianamide (CaNCN) biasanya digunakan sebagai pupuk
dan reaksi ini terjadi secara lambat di dalam tanah.

b. Garam amonium
Garam Kristal stabil dari ion NH4+ berbentuk tetrahedral dengan sudut 109º28′ ini
kebanyakan larut dalam air. Amonia dan amonium hidroksida bereaksi baik dengan asam,
membentuk garam ammonium. Amonium biasanya bersifat sedikit asam jika mereka
telah berikatan dengan asam kuat seperti HCl, HNO3, dan H2SO4. Garam ammonium
terurai cukup cepat dengan adanya proses pemanasan.
NH4Cl NH3 + HCl
(NH4)2SO4 NH3 + H2SO4

41 | P a g e
NH4Cl Pada suatu waktu dapat diperoleh dengan memanaskan kotoran unta: amonium
klorida mudah oleh sublimasi, itu didapatkan sebagai produk sampingan dari proses
Solvay. NH4Cl ini yang digunakan dalam baterai kering jenis Leclanché. Hal ini juga
digunakan sebagai fluks ketika logam tinning atau solder, karena oksida logam banyak
bereaksi dengan amonium klorida, membentuk klorida volatile, sehingga meninggalkan
permukaan logam yang bersih.
c. Hidrazin
Hidrazin, N2H4, dapat dianggap sebagai turunan dari ammonia dengan penggantian satu
atom hidrogen oleh gugus NH2 dan memiliki bau yang hampir mirip dengan ammonia.
Hidrazin murni terbakar secara cepat dengan udara.
N2H4(l) + O2(g ) N2(g) + 2H2O
Turunan metil (MeNHNH2 dan Me2NHNH2) dicampurkan dengan N2O4 dapat digunakan
sebagai bahan bakar roket. N2H4 adalah basa lemah dan akan bereaksi dengan asam,
membentuk 2 macam garam. Garam yang terbentuk berbentuk padatan Kristal putih dan
sifatnya dapat larut didalam air.
N2H4 + HX N2H5+ + X-
N2H4 + 2HX N2H62+ + 2X-
Ketika dilarutkan kedalam air (larutan netral atau basa ) Hidrazin atau garamnya
merupakan agen pereduksi yang kuat. Mereka digunakan dalam produksi cermin perak
dan tembaga serta pembentukan endapan logam platina. Hidrazin juga mereduksi I2 dan
O2.
N2H4 + 2I2 4HI + N2
N2H4 + 2O2 2H2O2 + N2

d. Hidroksilamin
Hidroksilamin berbentuk Kristal yang tidak berwarna memiliki titik didih 33ºC.
hidroksilamin adalah basa yang yang lebih lemah daripada ammonia dan hydrazine.
Garam yang terbentuk adalah ion hidroksilammonium.
NH2OH + HCl [NH3OH]+Cl-

2) Fosfor

42 | P a g e
Diamonium fosfat ((NH4)2HPO4)
kalsium fosfat dihidrogen (Ca(H2PO4)2).
Trinatrium fosfat (Na3PO4),
Fluor-apatit 3 Ca3(PO4)2.CaF
Karbonato-apatit 3 Ca3(PO4)2.CaCO3
Hidroksi-apatit 3 Ca3(PO4)2.Ca(OH)2
Oksi-apatit 3 Ca3(PO4)2.CaO
Trikalsium-fosfat Ca3(PO4)2
Dikalsium-fosfat CaHPO4
Monokalsium-fosfat Ca(H2PO4)2

3) Arsen
Asam arsenat (H3AsO4)
Asam arsenit (H3AsO3)
Arsen trioksida (As2O3)
Arsin (Arsen Trihidrida AsH3)
Kadmium arsenida (Cd3As2)
Galium arsenida (GaAs)
Timbal biarsenat (PbHAsO4)

4) Animon
a. Hidrida Antimon
Antimon membentuk stibin SbH3 yang diperoleh dari:
Mg3Sb2 + 6 HCl 3 MgCl2 + 2SbH3
Hidrida ini bersifat basa dan tidak membentuk garam yang analog dengan ammonium dan
posfonium, dan jika diuraikan dengan panas:
2SbH3 2Sb + 3H2
Hidrida ini bersifat reduktor yang kuat, mereduksi larutan garam perak beramoniak
menjadi logam perak:
SbH3+ 3 Ag+ Ag3Sb + 3H+

b. Antimion trioksida
Antimon trioksida disediakan dengan cara memanaskan antimony atau sulfidanya dalam
udara:

43 | P a g e
4Sb + 3O2 SbO6

c. Antimon pentoksida
Antimon pentoksida terbentuk dari reaksi antara antimon dengan asam nitrat pekat:
4Sb + 2HNO3 10 H2O + Sb4O10 + 2 NO2

d. Trihalida
Antimon Trifluorida diperoleh dari penyulingan antara antimony dengan raksa (II)
fluoridea:
3HgF2 + 2Sb 2SbF3 + 3Hg
Pentahalida
Diperoleh dari gas klor yang dialirkan di antimony triklorida:
SbCl3 + Cl2 SbCl5

5) Bismut
Trihidrida Bismutin (BiH3)
Oksida bismut Bismut trioksida (Bi2O3)
Bismut hidroksida Bi(OH)3
Pentahalida Bismut pentafluorida (BiF5)

BAB III

KESIMPULAN

44 | P a g e
1) Logam alkali yang banyak di kulit bumi adalah natrium dan kalium, sedangkan litium,
rubidium, dan cesium jauh lebih kecil. Fransium (Fr) sebagai unsur ke enam golongan
alkali tidak stabil (radioaktif) dengan waktu paro 21 menit, sehingga sulit dipelajar.
Diperkirakan hanya sekitar 30 g fransium di kulit bumi. Karena kereaktifannya, unsur
alkali tidak ditemukan dalam keadaan bebas di alam, tetapi sebagai ion positif (L+) dalam
senyawa ion. Kebanyakan senyawanya larut dalam air sehingga logam ini banyak
terdapat di air laut.

2) Unsur golongan IIA berisi berilium, magnesium, kalsium, stronsium, barium, dan
radium. Unsur ini disebut logam alkali tanah karena oksidasinya bersifat basa (alkalis)
dan senyawanya banyak terdapat di kerak bumi. Berilium terdapat dalam mineral yang
disebut beril. Kadang-kadang mineral ini ditemukan berupa kristal murni yang besar, dan
bila digosok akan menjadi mutiara berwarna biru laut. Magnesium ditemukan dalam air
laut (sebagai Mg2+) dan berbagai mineral, seperti dolomit dan kalnalit. Kalsium terdapat
dalam air laut dan dalam berbagai mineral dengan bermacam komposisi, contohnya
gypsum, batu kapur, dan dolomite. Magnesium dan kalsium juga terdapat dalam
organisme. Stronsium dan barium sering ditemukan sebagai SrSO4 dan BaSO4. Radium
bersifat radioaktif dan ditemukan bersamaan dengan mineral uranium karena merupakan
hasil peluruhan U-238.

3) Unsur – unsur golongan IIIA dalam system periodic terletak pada group 13. Unsur-
unsur golongan IIIA terdiri dari 6 unsur yaitu boron (B), aluminium(Al), Galium(Ga),
Indium(In), talium(TI), dan ununtrium(Uut). Golongan IIIA merupakan unsure logam
kecuali unsur boron yang merupakan unsur metalloid(mempunya sifat diantara logam dan
nonlogam).

4) Unsur-unsur golongan IVA terdiri dari enam unsure yaitu karbon (C), silicon (Si),
Germanium (Ge), timah (Sn), timbal (Tb), dan ununquadium (Uuq). Unsur golongan IVA
terdiri dari unsure nonlogam (karbon), unsure metalloid (silicon dan germanium), dan
unsure logam (timah, timbal, dan ununquadium).

5) Unsur golongan VA terdiri dari enaam unsur, yaitu nitrogen(N), fosfor(P), arsenic(As),
antimon(Sb), bismuth(Bi), dan ununpentium(Uup).

45 | P a g e
6) Unsur-unsur golongan transisi dalam sistem periodik terletak pada golongan B. Dalam
pembahasan ini, kita hanya membatasi untuk logam krom, tembaga, seng dan besi.
Karena unsur-unsur logam tersebut banyak sekali kelimpahannya di alam, dan produk-
produknya dalam kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA

 Anshory, I.1995. Mudah Memahami Kimia. Bandung : Amico

 Sunarya, Yayan. 2000. Kimia Dasar Prinsip-prinsip Kimia Terkini Jilid I. Bandung :
Angkasa.

 Mujtaba, Mirza. (2009, 05 desember). Unsur Golongan VA. Diperoleh 12 Maret 2013,
dari http://blog.ub.ac.id/mustanginkimia/2011/12/05/golongan-v-a/

 Pettruci. Ralph.H.1999. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern.Edisi ke-4,Jilid III.
Erlangga. Jakarta.

46 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai