Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“Pembuatan Serta Kegunaan Unsur ALkali”

Oleh :

Mahyuni
Kelas XII MIPA 2

SMA NEGERI 1 BLANGKEJEREN


KECAMATAN BLANGKEJEREN
KABUPATEN GAYO LUES
KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji dan syukur atas kehadiran Allah Swt, karena telah
melimpahkan rahmat,tufik,dan hidayah-nya sehinnga makalah ini dapat kami
selesaikan dengan baik tanpa ada halangan apapun. Shalawat serta salam kita
curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta para sahabat, keluarga hingga
pengikutnya sampai akhir zaman.

Semoga makalah tentang “UNSUR ALKALI” ini dapat bermanfaat bagi kita
semua dan para pembacanya. Akhirnya, kami menyadari bahwa makalah ini sangat
jauh dari kesempurnaan baik dalam penulisan,isi,maupun kekurangan lainnya. Untuk
itu ,kritik dan saran sangat kami harapkjan untuk perbaikan makalah ini dimasa yang
akan datang.

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah................................................................................................................1

C. TujuanPenulisan....................................................................................................................1
BAB IIPEMBAHASAN..............................................................................................2
A. Pembuatan Unsur Alkali.....................................................................................................2

B. Kegunaan Unsur Alkali dan Senyawanya....................................................................5


BAB III PEUTUP.......................................................................................................8
A. Kesimpulan..............................................................................................................................8

B. Saran.......................................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam sistem periodik logam alkali terdapat pada kolom pertama paling kiri
sering juga disebut dengan ”Golongan IA”, terdiri dari: lithium (Li), sodium (Na),
potassium (K), rubidium (Rb), cesium (Cs) dan francium ](Fr). Disebut logam
alkali karena oksidanya dapat bereaksi dengan air menghasilkan larutan yang bersifat
basa (alkaline).

Secara umum, unsur Alkali memiliki titik leleh yang cukup rendah dan lunak,
sehingga logam Alkali dapat diiris dengan pisau. Unsur Alkali sangat reaktif, sebab
mudah melepaskan elektron agar mencapai kestabilan (konfigurasi elektron ion
Alkali menyerupai konfigurasi elektron Gas Mulia). Dengan demikian, unsur Alkali
jarang ditemukan bebas di alam. Unsur Alkali sering dijumpai dalam bentuk
senyawanya.

Unsur Alkali umumnya bereaksi dengan unsur lain membentuk senyawa


halida, sulfat, karbonat, dan silikat. Oleh karena itu, pada makalah ini akan dipelajari
tentang kelimpahan, cara isolasi, reaktivitas, senyawaan dan reaksinya dengan unsur
lain, dan jenis ikatan yang terbentuk pada logam alkali.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pembuatan logam alkali ?
2. Apa saja kegunaan logam alkali ?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pembuatan logam alkali
2. Mengetahui penggunaan logam alkali

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pembuatan Unsur Alkali

1) Litium (Li)
Sumber logam litium adalah spodumene (LiAl(SO)3). Spodumene dipanaskan pada
suhu 100 oC kemudian ditambah H2SO4 pekat panas sehingga diperoleh Li2SO4.
Campuran yang terbentuk dilarutkan ke dalam air. Larutan Li2SO4 ini kemudian
direaksikan dengan Na2CO3. Dari reaksi ini terbentuk endapan Li2CO3.

Li2SO4(aq) + Na2CO3(aq) ―→ Li2CO3(s) + Na2SO4(aq)

Setelah dilakukan pemisahan Li2CO3 yang diperoleh direaksikan dengan HCl


sehingga diperoleh garam LiCl.

Li2CO3(s) + 2HCl(aq) ―→ 2LiCl + H2O + CO2

Garam LiCl ini yang akan digunakan sebagain bahan dasar elektrolisis litium. Namun
karena titik lebur LiCl yang sangat tinggi sekitar 600 °C maka ditambahkan KCl
dengan perbandingan volume 55% LiCl dan 45% KCl. Penambahan KCl ini bertujuan
untuk menurunkan titik lebur LiCl menjadi 430 ºC. Reaksi yang terjadi pada proses
elektrolisis Li adalah sebagai berikut

Katoda : Li+ + e ―→ Li

Anoda : 2Cl‾ ―→ Cl2 + 2e

Selama elektrolisis berlangsung ion Li+ dari leburan garam klorida akan bergerak
menuju katoda. Ketika tiba dikatoda ion-ion litium akan mengalami reaksi reduksi
menjadi padatan Li yang menempel pada permukaan katoda. Padatan yang
terbentuk dapat diambil secara periodik, dicuci kemudian digunakan untuk proses
selanjutnya sesuai keperluan. Sedangkan ion Cl‾ akan bergerak menuju anoda yang
kemudian direduksi menjadi gas Cl2.
2) Natrium (Na)

2
Natrium dibuat dari elektrolisis lelehan natrium klorida (NaCl) yang dicampur dengan
kalsium klorida (CaCl2). CaCl2 berfungsi untuk menurunkan titik leleh NaCl. Lelehan
natrium klorida (NaCl) akan dielektrolisis menggunakan Sel Downs. Maka, reaksi
yang berlangsung adalah sebagai berikut.

Katode : 2Na+ + 2e → 2Na

Anode : 2Cl- → Cl2 + 2e

2Na+ + 2Cl- → 2Na + Cl2

Cara Pembuatan Senyawa Natrium

Pembuatan Na2CO3:

Na2CO3 dibuat dengan melalui proses Solvay. Metode pembuatan Na2CO3


dikembangkan sejak 1838–1922 oleh Ernest Solvay dari Belgia dengan batu kapur
CaCO3 sebagai bahan bakunya.

Pembuatan NaCl :

NaCl (natrium klorida) dibuat dari air laut atau garam batu
Pembuatan NaOH:
NaOH dibuat dengan elektrolisis larutan NaCl
Maka, reaksi yang berlangsung adalah sebagai berikut.
Katode : 2H2O + 2e → 2OH- + H2
Anode : 2Cl- → Cl2 + 2e
2H2O + 2Cl- → 2OH- + H2 + Cl2

3) Kalium (K)

Kalium tidak ditemukan tersendiri di alam, tetapi diambil melalui proses elektrolisis
hidroksida. Metoda panas juga lazim digunakan untuk memproduksi kalium dari
senyawa-senyawa kalium dengan CaC2, C, Si, atau Na. Pembuatan Logam Kalium
(K):

- elektrolisis lelehan KOH

- elektrolisis lelehan KCN


3
- reduksi garam kloridanya
- reduksi KCl dengan natrium

Kalium tidak dibuat dengan metode yang sama seperti natrium karena logam kalium,
awalnya dibentuk melalui elektrolisis larutan KCl terlarut dalam garam yang
dilelehkan (Anonimous,2010):
Katoda: K+ + e- → K

Anoda: Cl- → 1/2Cl2 + e-

Kalium dibuat melalui reaksi logam natrium dengan KCl cair pada 850 °C
(Anonimous,2010):

Na + KCl→ K+ NaCl

4) Rubidium (Rb)

Logam rubidium dapat dibuat dengan cara mereduksi rubidium klorida dengan
kalsium dan dengan beberapa metoda lainnya.

Dengan mereduksi lelehan senyawa RbCl

Na + RbCl → Rb + NaCl

5) Cesium (Cs)

Dalam laboratorium cesium dapat dibuat melalui proses elektrolisis ekstrak mineral
dalam bentuk sianida (cianyde) atau melalui pemanasan hidroksida atau karbonat
magnesium atau aluminium.

Dengan mereduksi lelehan senyawa CsCl

Na + CsCl → Cs + NaCl

6) Fransium (Fr)

Fransium merupakan unsur logam alkali yang bersifat radioaktif. Fransium dihasilkan
ketika unsur radioaktif aktinium meluruh melalui reaksi sebagai berikut :

_89 〖Ac〗^227→_87 〖Fr〗^223+_2 〖He〗^4

B. Kegunaan Unsur Alkali dan Senyawanya

4
1) Litium (Li)

Litium banyak dipakai untuk baterai, keramik, gelas, lubrican, peningkat kekerasan
paduan logam, farmasi, hidrogenasi, cairan pentransfer panas, propelant roket,
sintesis vitamin A, pendingin reaktor nuklir, produksi tritium, deoksidator untuk
logam tembaga dan paduannya. Penggunaan litium yang lain adalah :

- Litium dipakai dalam kimia organik untuk membuat reagen berbasis organolitium.
- Litium neobate dipakai dalam alat telekomunikasi seperti HP sebagai resonat Kristal
- Litium klorida dan litium bromida dipakai sebagai desikan
- Litium stearat dipakai sebagai lubrican pada alat bertemperatur tinggi
- Litium dengan logam lain seperti aluminium, kadmium, tembaga, dan mangan
dipakai sebagai bahan pembuatan pesawat terbang.
- Litium flourida dipakai diperalatan optik seperti IR, teleskop, UV dan UV Vacum
karena sifatnya yang transparan
- Logam litium dan hidridanya dipakai sebagai bahan untuk bahan bakar roket
- Litium peroksida, litium nitrat, litium klorat, litium perklorat dipakai sebagai
oksidator dalam propelan roket
- Litium deuerida dipakai sebagai bahan bakar reaksi fusi dimana jika ditembaki
dengan neutron maka akan menghasilkan tritium.
- Litium hidroksida adalah senyawa penting yang diperoleh dari litium karbonat,
bersifat basa kuat, dan bila dipanaskan dengan minyak akan diperoleh sabun litium
yang bermanfaat untuk membersihkan lemak dan dipakai untuk melubrikasi gear
mesin
- Senyawaan litium dipakai sebagai zat pewarna pada kembang api karena dapat
menghasilkan warna merah terang.

2) Natrium (Na)

Kegunaan natrium ( Na ) dan senyawanya antara lain sebagai berikut:


- Sebagai pendingin pada reaktor nuklir, dimana Na menyerap panas dari reaktor
nuklir kemudian Na panas mengalir melalui saluran menuju reservoar yang berisi air.
Selanjutnya air dalam reservoar menguap dan uapnya dialirkan pada pembangkit
listrik tenaga uap.
- Natrium digunakan pada industri pembuatan bahan anti ketukan pada bensin yaitu
TEL (tetraetillead).
- Uap natrium digunakan untuk lampu jalan yang dapat menembus kabut.
- Untuk membuat beberapa senyawa natrium seperti Na2O2 (natrium peroksida) dan
2Li3N (Litium Nitrida)
- Natrium juga digunakan untuk foto sel dalam alat-alat elektronik.
- Natrium Klorida Sebagagai bahan baku untuk membuat natrium (Na), klorin (Cl2),

5
hydrogen (H2), hydrogen klorida (HCl) serta senyawa- senyawa natrium seperti
NaOH dan Na2CO3, Di negara yang bermusim dingin, natrium klorida digunakan
untuk mencairkan salju di jalan raya, pengolahan bahan makanan yaitu sebagai
bumbu masak atau garam dapur.
- Natrium Hidroksida (NaOH) disebut juga dengan nama kaustik soda atau soda api,
digunakan dalam industri sabun dan deterjen. Sabun dibuat dengan mereaksikan
lemak atau minyak dengan NaOH, industri pulp dan kertas. Bahan dasar pembuatan
kertas adalah selulosa (pulp) dengan cara memasak kayu, bambu dan jerami dengan
kaustik soda (NaOH).
- Natrium Karbonat (Na2CO3) dinamakan juga soda abu, digunakan dalam industri
pembuatan kertas, industri kaca, industri deterjen, bahan pelunak air (menghilangkan
kesadahan pada air).
- Natrium Bikarbonat (NaHCO3) disebut juga soda kue, Kegunaannya sebagai bahan
pengembang pada pembuatan kue.
- Natrium nitrit (NaNO2), pembuatan zat warna (proses diazotasi), pencegahan
korosi.
- Natrium sulfat (Na2SO4) atau garam Glauber, obat pencahar (cuci perut), zat
pengering untuk senyawa organik.
- Natrium tiosulfat (Na2S2O3), larutan pencuci (hipo) dalam fotografi.
- Na3AlF6, pelarut dalam sintesis logam alumunium.
- Natrium sulfat dekahidrat (Na2SO4.10H2O) atau garam glauber: digunakan oleh
industri pembuat kaca
- Na3Pb8 : sebagai pengisi lampu Natrium.
- Natrium peroksida (Na2O2): pemutih makanan.
- Na-benzoat, zat pengawet makanan dalam kaleng, obat rematik.
- Na-sitrat, zat anti beku darah.
- Na-glutamat, penyedap masakan (vetsin).
- Na-salsilat, obat antipiretik (penurun panas).

3) Kalium (K)

Kegunaan Kalium (K) dan Senyawanya :


- Unsur kalium sangat penting bagi pertumbuhan. Tumbuhan membutuhkan garam-
garam kalium, tidak sebagai ion K+sendiri, tetapi bersama-sama dengan ion Ca2+
dalam perbandingan tertentu.
- Unsur kalium digunakan untuk pembuatan kalium superoksida (KO2) yang dapat
digunakan sebagai bahan cadangan oksigen dalam tambang (bawah tanah), kapal
selam, dan digunakan untuk memulihkan seseorang yang keracunan gas.
- Kalium oksida (KO2), digunakan sebagai konverter CO2pada alat bantuan
pernafasan. Gas CO2 yang dihembuskan masuk kedalam alat dan bereaksi dengan
KO2 menghasilkan O
- KOH digunakan pada industri sabun lunak atau lembek.

6
- KCl dan K2SO4 digunakan untuk pupuk pada tanaman.
- KNO3 digunakan sebagai komponen esensial dari bahan peledak, petasan dan
kembang api.
- KClO3 digunakan untuk pembuatan korek api, bahan peledak, dan mercon. KClO3
dapat juga digunakan sebagai bahan pembuat gas Cl2, apabila direaksikan dengan
larutan HCl pada laboratorium.
- Kalium hidroksida (KOH), bahan pembuat sabun mandi, elektrolit batu baterai batu
alkali
- K2Cr2O7, zat pengoksidasi (oksidator)
- KMnO4, zat pengoksidasi, zat desinfektan

4) Rubidium (Rb)
Kegunaan rubidium :
- Dibutuhkan untuk kelangsungan hidup beberapa mahluk hidup (misalnya oleh
tumbuhan)
- Digunakan sebagai katalis pada beberapa reaksi kimia.
- Digunakan sebagai sel foto listrik.
- Sifat radioaktif rubidium-87 digunakan dalam bidang geologi (untuk menentukan
umur batuan atau benda-benda lainnya).

5) Cesium (Cs)
Karena Sesium memiliki ketertarikan dengan oksigen, logam ini dijadikan penarik
pada tabung-tabung elektron. Ia juga digunakan dalam sel-sel fotoelektrik, dan
sebagai katalis di hydrogenasi senyawa-senyawa tertentu. Logam ini baru-baru saja
ditemukan aplikasinya pada sistim propulsi. Sesium digunakan pada jam atom
dengan akurasi sebesar 5 detik dalam 300 tahun. Senyawa-senyawanya yang penting
adalah klorida dan nitrat.

6) Fransium (Fr)
Tidak digunakan secara komersial.

BAB III

7
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat disimulkan bahwasanya unsur alkali dapat dibat dengan
dengan menggunakan metode yang sudah ada dan dapa menhasilkan seyawa senyawa yang
mana keguanaan dari senyawa tersebut dapat mebantu penujangan kehidupan kita sebagai
manusia.

B. Saran

untuk lebih memperdalam materi mengenai Kimia Unsur Alangkah baiknya jika mempelajari
juga unsur-unsur kimia yang lain dalam tabel periodik

Anda mungkin juga menyukai