Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PERCOBAAN ELEKTROLISIS dengan ELEKTRODA

INERT dan NON INERT

Nama : Ach Arya Rakha (01)


Kelas : XII MIPA 2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. karena berkat rahmat dan karunia-Nya


kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini.

Shalawat beserta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad
SAW., kepada keluarganya, para sahabatnya, hingga kepada umatnya hingga akhir zaman.

Penulisan laporan ini bertujuan untuk memenuhi nilai keterampilan Kimia, yang


diberikan oleh Bapak Yasin, S.Pd. selaku Guru Kimia kelas XII SMAN 1 Leces
Leces.Dalam penyusunan dan penulisan laporan ini tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan,serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini kami
dengan senang hati menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya. Rekan-rekan satu perjuangan yang
melaksanakan proyek ini bersama kami.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kemajuan pembelajaran kami
selaku pelajar khususnya siswa SMAN 1 Leces.

Leces, 12 Oktober 2022


Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................. ii
Daftar Isi ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.1  Tujuan Percobaan  .................................................................................... 1
1.2   Dasar Teori .............................................................................................. 1
BAB II METODE PERCOBAAN................................................................... 2
2.1  Alat dan Bahan.......................................................................................... 2
2.2  Langkah  Kerja ......................................................................................... 2
2.3  Hasil Percobaan........................................................................................ 3
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 4
3.1. Kesimpulan............................................................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Percobaan

Untuk mengetahui reaksi yang timbul dari cairan maupun objek yang diuji.

1.2 Dasar Teori


Elektrolisis adalah penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik pada sel elektrolisis.
Reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit, yaitu energi
listrik (arus listrik) diubah menjadi energi kimia (reaksi redoks). Tiga ciri utama, yaitu:

 Ada larutan elektrolit yang mengandung ion bebas. Ion-ion ini dapat memberikan atau
menerima elektron sehingga elektron dapat mengalir melalui larutan.
 Ada sumber arus listrik dari luar, seperti baterai yang mengalirkan arus listrik searah
(DC).
 Ada 2 elektrode dalam sel elektrolisis.
Elektrode yang menerima elektron dari sumber arus listrik luar disebut katode, sedangkan
elektrode yang mengalirkan elektron kembali ke sumber arus listrik luar disebut anode.
Katode adalah tempat terjadinya reaksi reduksi yang elektrodanya negatif (-) dan anode
adalah tempat terjadinya reaksi oksidasi yang elektrodanya positif (+).

Kegunaan sel elektrolisis


~ Pembuatan Gas
Sel elektrolisis banyak digunakan dalam industri pembuatan gas misalnya
pembuatan gas oksigen, gas hidrogen, atau gas klorin. Untuk menghasilkan gas oksigen dan
hidrogen, Anda dapat menggunakan larutan elektrolit dari kation golongan I A, (K+, Na+),
golongan II A, (Ca2+, Mg2+), Al3+, Mn2+, dan anion yang mengandung oksigen (SO42-, CO32-,
NO3-, PO43-, ClO4-) dengan elektrode Pt atau karbon. Reaksi elektrolisis yang menghasilkan
gas, misalnya elektrolisis larutan Na2SO4 menggunakan elektrode karbon.
Reaksi yang terjadi:

Na2SO4(aq) → 2 Na+(aq) + SO42-(aq)


Katode (C): 2 H2O(l) + 2e- → 2 OH-(aq) + H2(g)
Anode (C): 2 H2O(l) → 4 H+(aq) + O2(g) + 4e-

Karena pada katode dan anode yang bereaksi adalah air, semakin lama air semakin
berkurang sehingga perlu ditambahkan. Perlu diingat bahwa walaupun yang bereaksi adalah
air, tidak berarti elektrolit Na2SO4 tidak diperlukan. Elektrolit ini berguna sebagai penghantar
arus listrik.
~Proses penyepuhan
Penyepuhan suatu logam emas, perak, atau nikel, bertujuan menutupi logam yang
penampilannya kurang baik atau menutupi logam yang mudah berkarat. Logam-logam ini
dilapisi dengan logam lain yang penampilan dan daya tahannya lebih baik agar tidak berkarat.
Misalnya mesin kendaraan bermotor yang terbuat dari baja umumnya dilapisi kromium agar
terhindar dari korosi. Beberapa alat rumah tangga juga disepuh dengan perak sehingga lebih
awet dan penampilannya tampak lebih baik. Badan sepede titanium dilapisi titanium oksida
(TiO2)yang bersifat keras dan tidak dapat ditembus oleh oksigen atau uap air sehingga
terhindar dari reaksi oksida yang menyebabkan korosi.
Prinsip kerja proses penyepuhan adalah penggunaan sel dengan elektrolit larutan dan
elektrode reaktif. Contoh jika logam atau cincin dari besi akan dilapisi emas digunakan
larutan elektrolit AuCl3(aq). Logam besi (Fe) dijadikan sebagai katode, sedangkan logam
emasnya (Au) sebagai anode. Reaksi yang berlangsung dalam proses penyepuhan besi
dengan emas yaitu:
AuCl3(aq) = Au3+(aq) + 3 Cl-(aq)
Katode (cincin Fe): Au3+(aq) + 3e- = Au(s)
Anode (Au): Au(s) = Au3+(aq) + 3e-
Proses yang terjadi yaitu oksidasi logam emas (anode) menjadi Au3+(aq). Kation ini
akan bergerak ke katode menggantikan kation Au3+ yang di reduksi di katode. Kation Au3+ di
katode direduksi membentuk endapan logam emas yang melapisi logam atau cincin besi.
Proses ini cukup murah karena emas yang melapisi besi hanya berupa lapisan tipis.
~Proses pemurnian logam kotor
Proses pemurnian logam kotor banyak dilakukan dalam pertambangan. Logam
transisi yang kotor dapat dimurnikan dengan cara menempatkannya sebagai anode dan logam
murni sebagai katode. Elektrolit yang digunakan adalah elektrolit yang mengandung kation
logam yang dimurnikan. Contoh: proses pemurnian nikel menggunakan larutan NiSO4(aq).
Nikel murni digunakan sebagai katode, sedangkan nikel kotor (logam yang dimurnikan)
digunakan sebagai anode. Reaksi yang terjadi, yaitu:
NiSO4(aq) → Ni2+(aq) + SO42-(aq)
Katode (Ni murni): Ni2+(aq) + 2e- → Ni (s)
Anode (Ni kotor): Ni (s) → Ni2+(aq) + 2e-
Logam nikel yang kotor pada anode dioksidasi menjadi ion Ni2+. Kemudian, ion
Ni2+ pada katode direduksi membentuk logam Ni dan bergabung dengan katode yang
merupakan logam murni. Kation Ni2+ di anode bergerak ke daerah katode menggantikan
kation yang direduksi. Untuk mendapatkan logam nikel murni (di katode), diharuskan ada
penyaringan sehingga kotoran (tanah, pasir, dan lain-lain) hanya berada di anode dan tidak
berpindah ke katode sehingga daerah di katode merupakan daerah yang bersih.

Elektroda inert dan non inert


Elektroda merupakan zat yang berfungsi sebagai konduktor listrik. Kita mengenal ada 2
jenis elektroda, yaitu katoda dan anoda. Katoda merupakan elektroda tempat terjadinya reaksi
reduksi, sementara anoda merupakan tempat terjadinya reaksi oksidasi.
Elektroda juga bisa dibedakan berdasarkan sifatnya, yaitu inert dan tidak inert. Inert
sendiri berarti suatu zat sulit bereaksi dengan zat lain. Nah, 2 contoh elektroda inert adalah Pt
dan Au. Sementara itu, contoh elektroda tidak inert adalah Fe dan Cu.

BAB II
METODE PERCOBAAN

2.1 Alat dan Bahan


 Amplas
 Baterai
 Karbon
 Korek
 Silet
 Larutan KI
 Pipet tetes
 Larutan CUSO4
 Tabung U
 Kertas lakmus

2.2 CARA KERJA


1. Remukkan 2 baterai mati untuk diambil karbonnya.
2. Lalu amplas karbon sampai bersih.
3. Potong kabel dan bakar kulit kabel ujungnya.
4. Lilitkan kabel ke karbon.
5. Susun baterai sebanyak 4 buah.
6. Tuangkan larutan KI ke dalam tabung U,lalu masukkan karbon ke tabung U
berisi larutan.
7. Kemudian uji masing-masing karbon.
8. Lalu lilitkan kabel dengan paku.
9. Uji di larutan CUSO4.

2.3 HASIL PERCOBAAN


Larutan KI. Larutan kuning
Karbon => lakmus=>larutan bening. Biru tetap biru
Merah tetap merah. Merah tetap merah
Biru tetap biru
Larutan KI
Merah jadi biru ( bergelembung)
Biru jadi biru ( tidak bergelembung)
Biru jadi biru ( bergelembung)
Merah jadi merah (tidak bergelembung)
Larutan CUSO4
Paku => dikutup (-) paku berkarat
=>dikutup (+) paku berwarna hitam
Lakmus => biru jadi merah =>berkarat
=>merah jadi merah =>paku berwarna hitam
Biru jadi merah =>paku berwarna hitam
Merah jadi merah => berkarat

Karbon =>lakmus
Kutup(-) biru jadi merah
Kutup (+) merah jadi merah

Kutup (+) biru jadi merah


Kutup (-) merah jadi merah
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan Larutan KI
Kesimpulan yang dapat diambil setelah melakukan percobaan pada larutan KI ialah :

 Di ruang katoda terdapat ion K+


 Di ruang anoda terdapa ion I-
 Cairan di katoda bersifat basa
 Cairan di anoda bersifat asam

Kesimpulan Larutan CUSO4


Kesimpulan yang dapat diambil setelah melakukan percobaan pada larutan CUSO4 ialah:

 Endapan terjadi di katoda dengan warna kecoklatan


 Gelombang gas terjadi di anoda .

Kesimpulan :
Kesimpulan yang dapa diperoleh dari praktikum di atas adalah ion positif akan
menarik ion negatif dan sebaliknya. Pada larutan kalium iodine (KI) di ruang katodanya
terjadi reduksi dan bersifat basa sedangkan di ruang anodanya terjadi oksidasi dan bersifat
asam. Pada larutan CUSO4 terjadi endapan Cu di katoda dan gelembung gas pada anoda.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Elektrolisis
https://www.academia.edu/9458513/
LAPORAN_PRAKTIKUM_KIMIA_REAKSI_ELEKTROLISIS_Disusun_oleh_SMA_Nege
ri_1_Kebumen

Anda mungkin juga menyukai