Anda di halaman 1dari 11

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

(LKPD)
HUKUM FARADAY
PEMINATAN KIMIA KELAS XII

Nama :
Kelas :

SMAN 2 KUALA KAPUAS


2022
Materi Pelajaran : Sel Elektrolisis

Sub Materi : Hukum Faraday

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Kompetensi Dasar :

3.4 Menerapkan stoikiometri reaksi redoks dan hukum Faraday untuk menghitung
besaran-besaran yang terkait sel elektrolisis.
4.4 Menyajikan rancangan prosedur penyepuhan benda dari logam dengan ketebalan
lapisan dan luas tertentu.
Indikator :
3.4.1 Menjelaskan konsep sel elektrolisis dan hukum Faraday.
3.4.2 Menganalisis hubungan antara muatan listrik yang digunakan dengan
banyaknya hasil reaksi dengan menggunakan hukum Faraday.
4.4.2 Menyajikan hasil diskusi dengan bersemangat mengenai rancangan prosedur
penyepuhan benda dari logam dengan ketebalan lapisan dan luas tertentu.
Tujuan Pembelajaran:
 Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengerjakan soal HOTS melalui
eksplorasi soal Quizizz.
 Menjelaskan konsep sel elektrolisis dan Hukum Faraday.
 Menganalisis hubungan antara muatan listrik yang digunakan dengan banyaknya
hasil reaksi dengan menggunakan hukum Faraday.
 Menyajikan hasil diskusi dengan bersemangat mengenai rancangan prosedur
penyepuhan benda dari logam dengan ketebalan lapisan dan luas tertentu.
PETUNJUK PENGGUNAAN LKPD:
1. Berdoalah sebelum belajar!
2. Setiap Peserta Didik harus membaca LKPD ini dengan seksama dan mengerjakan
pertanyaan-pertanyaan yang terkait sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh
guru.
3. Pergunakanlah buku ataupun internet untuk menjawab pertanyaan yang ada pada
LKPD. Diskusikan dengan kelompok.
4. Apabila terdapat hal yang tidak dimengerti atau sulit dipahami, mintalah bantuan
kepada guru untuk menjelaskannya.
Ayo kita amati wacana di bawah ini!

Kaleng dibuat dari baja yang dilapisi timah putih tipis. Kadar timah putih tersebut tidak
lebih dari 1,00 – 1,25% dari berat kaleng. Kelebihan kemasan kaleng adalah dapat
dilakukannya proses sterilisasi sehingga makanan yang disimpan di dalamnya menjadi
steril, tidak mudah rusak, dan awet. Pada bagian dalam kaleng dilapisi dengan enamel.

Enamel yang dipakai merupakan campuran oleoresin seng


oksida (ZnO). Bagaimana cara melakukan pelapisan logam?
Logam apa saja yang dapat digunakan untuk melapisi logam
besi?
Marilah berpikir keluarkan pendapatmu!
Menurut ananda, berdasarkan gambar, mengapa logam timah dipilih sebagai bahan dasar
pembentuk kaleng? Mengapa bagian dalam kaleng dilapisi dengan enamel?
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

HUKUM FARADAY
Aspek kuantitatif dari elektrolisis dirumuskan oleh Michael Faraday, seorang ahli kimia dan
fisika dari Inggris, dalam dua hukum elektrolisis Faraday. Hukum-hukum elektrolisis Faraday
menyatakan hubungan antara massa zat yang dihasilkan di elektrode dengan muatan listrik yang
disuplai pada elektrolisis. Aspek kuantitatif dari sel elektrolisis meliputi massa zat hasil, volume gas
hasil, jumlah mol elekron, kuat arus, waktu elektrolisis. Dalam hal ini hukum Faraday dinyatakan
dalam 2 hukum, yaitu hukum Faraday I dan hukum Faraday II.
1. Hukum Faraday I
“Jumlah zat yang dihasilkan pada elektrode sebanding dengan jumlah arus yang dialirkan pada
zat tersebut.”
Rumusnya:
e .i . t
W= ... (1)
96500
W = e.F …(2)
e.C
W= …(3)
96500
i. t
F= …(4)
96500
C
F= …(5)
96500
Keterangan:
W = massa zat endapan (gram)
i = kuat arus (ampere)
Ar zat
e = massa ekuivalen zat =
valensi zat
t = waktu (detik)
1 F (faraday) = 1 mol elektron = 96500 C
2. Hukum Faraday II
“Jika arus listrik dialirkan ke dalam beberapa sel elektrolisis yang dihubungkan seri, jumlah
berat zat-zat yang dihasilkan pada tiap-tiap elektrode sebanding dengan berat ekuivalen tiap-
tiap zat tersebut.”
W 1 e1
=
W 2 e2
Contoh soal:
Dalam 100 mL larutan CuSO4 1 M dialirkan arus sebesar 2 ampere selama 3 menit menggunakan
Au sebagai anode dan Fe sebagai katode.
a. Tuliskan reaksi elektrolisisnya!
b. Tentukan pertambahan berat katode!
c. Tentukan pH larutan jika volume larutan dianggap tidak berubah! (Ar Cu = 63,5)

Jawab:
a. Reaksi elektrolisisnya:
CuSO4 (aq) ⥂ Cu2+(aq) + SO42-(aq)
Katode: Cu2+(aq) + 2e- → Cu(s) x2
Anode: 2H2O(l) →4H (aq) + O2(g) + 4e- +
+

Reaksi sel: 2Cu2+(aq) + 2H2O(l) → 2Cu(s) + 4H+(aq) + O2(g)

Ar Cu 63,5
e .i . t . i. t .2.180
b. W = = valensi Cu = 2
96500 =0,12 gram
96500 96500
Jadi, berat katode bertambah 0,12 gram
c. 1 F (faraday) = 1 mol elektron = 96500 C
i. t 2.180
Maka: F = = =0,0037 mol elektron = 3,7. 10-3 mol
96500 96500
4 −3
Mol H+ = x 3,7.10 = 3,7. 10-3 mol
4
−3
n 3,7.10
[H+]= = =3,7.10−2 M
V 0,1
pH = 2 – log 3,7
PENERAPAN REAKSI ELEKTROLISIS
Reaksi elektrolisis banyaj digunakan pada industri logam. Penggunaan reaksi elektrolisis
dalam kehidupan sehari-hari berupa pembuatan zat, penyepuhan, dan pemurnian logam.
Proses Penyepuhan Logam (Electroplating)
Saat ini banyak produk industri yang berasal dari pelapisan logam yang disebut
penyepuhan (electroplating). Tujuan utama dari penyepuhan adalah untuk keindahan dan
mencegah korosi. Proses penyepuhan suatu logam dengan logam lain menggunakan prinsip
elektrolisis.
Katode : logam yang akan disepuh
Anode : logam penyepuh
Elektrolit: larutan garam yang mengandung ion logam penyepuh. Contohnya,
penyepuhan tembaga dengan logam perak.

gambar 1. Penyepuhan sendok tembaga


Katode : sendok tembaga
Anode : perak murni
Elektrolit : larutan AgNO3
Reaksi elektrolisis sebagai berikut:

AgNO3(aq) → Ag+(aq) + NO -(aq)

e- → Ag(s)
+
Katode (Cu) : Ag (aq) +

Anode (Ag) : Ag(s) → Ag+(aq) + e- +


Ag(s) (anode) → Ag(s) (katode)
Pada katode akan terjadi endapan perak dan pada anode perak akan terus menerus
larut, sehingga konsentrasi ion Ag+ pada larutan tidak berubah.
Ayo lengkapi kolom di bawah ini dari data-data yang kamu ketahui pada materi di atas
untuk mendapatkan informasi menyelesaikan permasalahan. Tulis poin penting dari
materi tersebut!

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Petunjuk pengerjaan tugas:
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
1. Kumpulkan apa yang diketahui dan yang ditanya dari permasalahan.
2. Rumuskan dengan menulis diketahui dan ditanya pada catatan.
3. Diskusikan dengan teman satu kelompok untuk mendapatkan jawaban. Simpulkan jawabanmu.
4. Presentasikan hasil diskusi kelompok dengan saling menanggapi.

Kerjakan soal berikut secara berkelompok!


1. Tembaga merupakan konduktor panas dan listrik yang baik, sehingga penggunaan tembaga
terbesar adalah untuk kabel listrik. Tapi, tahukah kamu bahwa bijih tembaga yang diperoleh di
alam tidak dapat langsung digunakan karena masih mengandung pengotor seperti besi, nikel,
zink, dan unsur-unsur lainnya sehingga untuk mendapatkan tembaga murni, bijih tembaga
perlu diproses terlebih dahulu. Proses apa yang dapat dilakukan untuk mendapatkan tembaga
murni? Jelaskan secara sederhana!
2. Berbagai jenis aksesoris sangat disukai banyak orang terutama kaum wanita sehingga para
produsen aksesoris berlomba-lomba menciptakan berbagai aksesoris menarik. Salah satu
caranya adalah melapisi pemukaan aksesoris yang berbahan dasar besi dengan emas atau
perak agar terlihat menarik dan tahan lama. Bagaimana proses yang dapat dilakukan untuk
membuat aksesoris berlapis emas atau perak tersebut?
3. Arus sebesar 0,1 Faraday dialirkan ke dalam 500 mL larutan KI. Apabila volume larutan
dianggap tetap, berapa pH larutan setelah elektrolisis selesai?
4. Tiga buah sel dihubungkan secara seri. Masing-masing sel berturut-turut berisi larutan tembaga
(II) sulfat, CuSO4; perak nitrat, AgNO3; dan natrium nitrat, NaNO3. Selama proses elektrolisis
berlangsung terbentuk 6,35 gram tembaga pada sel pertama. Hitunglah:
a. massa perak yang diendapkan pada sel kedua!
b. volume gas oksigen yang dihasilkan di gas ketiga pada keadaan standard! (Ar Cu = 63,5; Ag
= 108; dan O = 16)
Kesimpulan Materi

Sel elektrolisis adalah.……………………………………………………………………………………………………


……………………………………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………..........
Hukum Faraday I adalah…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………….
Hukum Faraday II adalah ……………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………… ………………………………………………
Contoh penggunaan elektrolisis adalah……..………………………………….……………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………….
Ayo latihan!
1. Larutan AgNO3, CuSO4, AuCl3 dielektrolisis seperti gambar berikut.

Jika proses elektrolisis dihentikan sebelum ion-ion mengendap sempurna, perbandingan


mol endapan perak, tembaga, dan emas adalah …
A. nAg = nCu = nAu
B. nAg > nCu > nAu
C. nAg < nCu < nAu
D. nAg = nCu > nAu
E. nAg > nCu = nAu
2. Larutan tembaga(II) klorida di elektrolisis dengan arus listrik sebesar 9,65 ampere. Jika di
katode terbentuk 1,28 gram endapan logam tembaga, hasil analisis waktu proses
elektrolisis yang tepat adalah … (Ar Cu = 64 g/mol)
A. 193 detik
B. 200 detik
C. 400 detik
D. 800 detik
E. 965 detik
3. Elektrolisis larutan ZnSO4 dan SnCl2 dilakukan secara bersamaan dengan mengalirkan arus
listrik yang sama seperti gambar berikut.

Jika massa Sn (Ar: 119 g/mol) yang mengendap sebanyak 16 gram, hasil analisis massa Zn
(Ar: 65 g/mol) yang tepat sebanyak …
A. 0,84 gram
B. 1,23 gram
C. 7,50 gram
D. 15,0 gram
E. 17,5 gram
4. Seorang pengrajin perhiasan ingin menyepuh cincin perak dengan emas agar lebih menarik.
Pernyataan yang benar mengenai penyepuhan perhiasan tersebut adalah …
A. Logam emas akan mengendap di katode.
B. Logam emas bertindak sebagai katode.
C. Cincin perak bertindak sebagai anode.
D. Permukaan cincin perak lama-kelamaan terkikis.
E. Reaksi yang terjadi di katode adalah
Ag(s) → Ag+(s) + e-
5. Perhatikan sel elektrolisis berikut!

Analisis dari reaksi yang terjadi pada elektrode X adalah …


A. 2H2O(l) + 2e- → 2OH-(g) + H2(g)
B. 2H2O(l) → 4H+(aq) + 4e- + O2(g)
C. Pb(s) → Pb2+(aq) + 2e-
D. Pb2+(aq) + 2e- → Pb(s)
E. 2H+(aq)+ 2e- → H2(g)
DAFTAR PUSTAKA

Harnanto, Ari dan Ruminten. 2009. Kimia 3: untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional

Johri, J. M., & Rahmawati, M. 2008. Kimia 3 SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.

Lazulva. 2015. Elektrokimia. Pekanbaru: Rizqi Grafika.

Lukman, Kharisma Amalia. 2020. LKPD Sel Volta. Semarang: Universitas Sebelas Maret.

Ningsih, R. S., Elly, M ., & Etty S. 2016. Konsep dan Penerapan Kimia SMA/MA. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.

Nurhidayah. 2020. LKPD Kimia Elektrokimia. Pekanbaru: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Suska Riau.

Pangajuanto, Teguh dan Tri Rahmidi. 2009. Kimia 3: untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

S, Syukri. 1999. Kimia Dasar 3. Bandung: ITB.

Sukardjo. 2009. Kimia SMA/MA Kelas XII. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Johri, J. M., & Rahmaw Sunetra, N., Didin, S., & Tati, H. 2016. Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar
Kimia. Bandung: Garfindo Media Pratama.

Anda mungkin juga menyukai