(LKPD)
HUKUM FARADAY
PEMINATAN KIMIA KELAS XII
Nama :
Kelas :
Kompetensi Dasar :
3.4 Menerapkan stoikiometri reaksi redoks dan hukum Faraday untuk menghitung
besaran-besaran yang terkait sel elektrolisis.
4.4 Menyajikan rancangan prosedur penyepuhan benda dari logam dengan ketebalan
lapisan dan luas tertentu.
Indikator :
3.4.1 Menjelaskan konsep sel elektrolisis dan hukum Faraday.
3.4.2 Menganalisis hubungan antara muatan listrik yang digunakan dengan
banyaknya hasil reaksi dengan menggunakan hukum Faraday.
4.4.2 Menyajikan hasil diskusi dengan bersemangat mengenai rancangan prosedur
penyepuhan benda dari logam dengan ketebalan lapisan dan luas tertentu.
Tujuan Pembelajaran:
Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengerjakan soal HOTS melalui
eksplorasi soal Quizizz.
Menjelaskan konsep sel elektrolisis dan Hukum Faraday.
Menganalisis hubungan antara muatan listrik yang digunakan dengan banyaknya
hasil reaksi dengan menggunakan hukum Faraday.
Menyajikan hasil diskusi dengan bersemangat mengenai rancangan prosedur
penyepuhan benda dari logam dengan ketebalan lapisan dan luas tertentu.
PETUNJUK PENGGUNAAN LKPD:
1. Berdoalah sebelum belajar!
2. Setiap Peserta Didik harus membaca LKPD ini dengan seksama dan mengerjakan
pertanyaan-pertanyaan yang terkait sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh
guru.
3. Pergunakanlah buku ataupun internet untuk menjawab pertanyaan yang ada pada
LKPD. Diskusikan dengan kelompok.
4. Apabila terdapat hal yang tidak dimengerti atau sulit dipahami, mintalah bantuan
kepada guru untuk menjelaskannya.
Ayo kita amati wacana di bawah ini!
Kaleng dibuat dari baja yang dilapisi timah putih tipis. Kadar timah putih tersebut tidak
lebih dari 1,00 – 1,25% dari berat kaleng. Kelebihan kemasan kaleng adalah dapat
dilakukannya proses sterilisasi sehingga makanan yang disimpan di dalamnya menjadi
steril, tidak mudah rusak, dan awet. Pada bagian dalam kaleng dilapisi dengan enamel.
HUKUM FARADAY
Aspek kuantitatif dari elektrolisis dirumuskan oleh Michael Faraday, seorang ahli kimia dan
fisika dari Inggris, dalam dua hukum elektrolisis Faraday. Hukum-hukum elektrolisis Faraday
menyatakan hubungan antara massa zat yang dihasilkan di elektrode dengan muatan listrik yang
disuplai pada elektrolisis. Aspek kuantitatif dari sel elektrolisis meliputi massa zat hasil, volume gas
hasil, jumlah mol elekron, kuat arus, waktu elektrolisis. Dalam hal ini hukum Faraday dinyatakan
dalam 2 hukum, yaitu hukum Faraday I dan hukum Faraday II.
1. Hukum Faraday I
“Jumlah zat yang dihasilkan pada elektrode sebanding dengan jumlah arus yang dialirkan pada
zat tersebut.”
Rumusnya:
e .i . t
W= ... (1)
96500
W = e.F …(2)
e.C
W= …(3)
96500
i. t
F= …(4)
96500
C
F= …(5)
96500
Keterangan:
W = massa zat endapan (gram)
i = kuat arus (ampere)
Ar zat
e = massa ekuivalen zat =
valensi zat
t = waktu (detik)
1 F (faraday) = 1 mol elektron = 96500 C
2. Hukum Faraday II
“Jika arus listrik dialirkan ke dalam beberapa sel elektrolisis yang dihubungkan seri, jumlah
berat zat-zat yang dihasilkan pada tiap-tiap elektrode sebanding dengan berat ekuivalen tiap-
tiap zat tersebut.”
W 1 e1
=
W 2 e2
Contoh soal:
Dalam 100 mL larutan CuSO4 1 M dialirkan arus sebesar 2 ampere selama 3 menit menggunakan
Au sebagai anode dan Fe sebagai katode.
a. Tuliskan reaksi elektrolisisnya!
b. Tentukan pertambahan berat katode!
c. Tentukan pH larutan jika volume larutan dianggap tidak berubah! (Ar Cu = 63,5)
Jawab:
a. Reaksi elektrolisisnya:
CuSO4 (aq) ⥂ Cu2+(aq) + SO42-(aq)
Katode: Cu2+(aq) + 2e- → Cu(s) x2
Anode: 2H2O(l) →4H (aq) + O2(g) + 4e- +
+
Ar Cu 63,5
e .i . t . i. t .2.180
b. W = = valensi Cu = 2
96500 =0,12 gram
96500 96500
Jadi, berat katode bertambah 0,12 gram
c. 1 F (faraday) = 1 mol elektron = 96500 C
i. t 2.180
Maka: F = = =0,0037 mol elektron = 3,7. 10-3 mol
96500 96500
4 −3
Mol H+ = x 3,7.10 = 3,7. 10-3 mol
4
−3
n 3,7.10
[H+]= = =3,7.10−2 M
V 0,1
pH = 2 – log 3,7
PENERAPAN REAKSI ELEKTROLISIS
Reaksi elektrolisis banyaj digunakan pada industri logam. Penggunaan reaksi elektrolisis
dalam kehidupan sehari-hari berupa pembuatan zat, penyepuhan, dan pemurnian logam.
Proses Penyepuhan Logam (Electroplating)
Saat ini banyak produk industri yang berasal dari pelapisan logam yang disebut
penyepuhan (electroplating). Tujuan utama dari penyepuhan adalah untuk keindahan dan
mencegah korosi. Proses penyepuhan suatu logam dengan logam lain menggunakan prinsip
elektrolisis.
Katode : logam yang akan disepuh
Anode : logam penyepuh
Elektrolit: larutan garam yang mengandung ion logam penyepuh. Contohnya,
penyepuhan tembaga dengan logam perak.
e- → Ag(s)
+
Katode (Cu) : Ag (aq) +
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Petunjuk pengerjaan tugas:
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
1. Kumpulkan apa yang diketahui dan yang ditanya dari permasalahan.
2. Rumuskan dengan menulis diketahui dan ditanya pada catatan.
3. Diskusikan dengan teman satu kelompok untuk mendapatkan jawaban. Simpulkan jawabanmu.
4. Presentasikan hasil diskusi kelompok dengan saling menanggapi.
Jika massa Sn (Ar: 119 g/mol) yang mengendap sebanyak 16 gram, hasil analisis massa Zn
(Ar: 65 g/mol) yang tepat sebanyak …
A. 0,84 gram
B. 1,23 gram
C. 7,50 gram
D. 15,0 gram
E. 17,5 gram
4. Seorang pengrajin perhiasan ingin menyepuh cincin perak dengan emas agar lebih menarik.
Pernyataan yang benar mengenai penyepuhan perhiasan tersebut adalah …
A. Logam emas akan mengendap di katode.
B. Logam emas bertindak sebagai katode.
C. Cincin perak bertindak sebagai anode.
D. Permukaan cincin perak lama-kelamaan terkikis.
E. Reaksi yang terjadi di katode adalah
Ag(s) → Ag+(s) + e-
5. Perhatikan sel elektrolisis berikut!
Harnanto, Ari dan Ruminten. 2009. Kimia 3: untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional
Johri, J. M., & Rahmawati, M. 2008. Kimia 3 SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Lukman, Kharisma Amalia. 2020. LKPD Sel Volta. Semarang: Universitas Sebelas Maret.
Ningsih, R. S., Elly, M ., & Etty S. 2016. Konsep dan Penerapan Kimia SMA/MA. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Nurhidayah. 2020. LKPD Kimia Elektrokimia. Pekanbaru: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Suska Riau.
Pangajuanto, Teguh dan Tri Rahmidi. 2009. Kimia 3: untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Sukardjo. 2009. Kimia SMA/MA Kelas XII. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Johri, J. M., & Rahmaw Sunetra, N., Didin, S., & Tati, H. 2016. Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar
Kimia. Bandung: Garfindo Media Pratama.