Anda di halaman 1dari 6

II.

ELEKTROLISIS
Standar Kompetensi:
2. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia dalam teknologi dan kehidupan seharihari

Kompetensi Dasar:
2.2 Menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi dalam sel elektrolisis

Indikator:
1. Menjelaskan bagian-bagian dalam sel elektrolisis.
2. Menuliskan reaksi reduksi yang terjadi di katoda pada elektrolisis lelehan elektrolit dengan
elektroda inert.
3. Menyebutkan reaksi oksidasi yang terjadi di anoda pada elektrolisis lelehan elektrolit dengan
elektroda inert.
4. Menuliskan reaksi redoks pada elektrolisis lelehan elektrolit dengan elektroda inert.
5. Menyebutkan contoh penerapan teknik elektrolisis lelehan elektrolit untuk memisahkan logam dari
senyawanya.
6. Menuliskan reaksi reduksi yang terjadi di katoda pada elektrolisis larutan elektrolit dengan elektroda
inert.
7. Menuliskan reaksi oksidasi yang terjadi di anoda pada elektrolisis larutan elektrolit dengan
elektroda inert.
8. Menuliskan reaksi redoks pada elektrolisis larutan elektrolit dengan elektroda inert.
9. Menyebutkan contoh penerapan konsep elektrolisis larutan elektrolit dalam kehidupan sehari-hari.
10. Menggunakan Hukum Faraday I dan II untuk menghitung jumlah zat.

PETA KONSEP
REAKSI
ELEKTROLISIS

LARUTAN
(Kation, Anion,
dan Air)

LELEHAN
(Tanpa Pelarut)

Di Anoda
(Anionnya di
Oksidasi)

Di Katoda
(Kationnya di
Reduksi)

Di Anoda
(Tergantung jenis
Anoda &
Anionnya)

Elektroda inert
(Pt,C,Au)

Sisa asam oksi


Air teroksidasi
H2O 4H+O2(g)+4e

Anoda tak inert


Anoda yang
dioksidasi
L L+x + xe

Di Katoda
(Lihat jenis
Kation)

Logam Aktif (Gol IA,


IIA, Al dan Mn)
Maka air Direduksi
2H2O + 2e
H2(g)+ 2OH-

Sisa asam lain atau


OHAnionnya teroksidasi
4OH- 2H2O+O2+4e

Pada sel elektrolisis katoda sebagai kutup negatif dan anoda sebagai kutup positif.

Kation lain
Kation tersebut
yang direduksi
Lx+ + xe L

Aliran elektron (listrik) memasuki larutan melalui kutup negatif (katoda). Spesi tertentu dalam larutan
menyerap elektron dari katoda dan mengalami reduksi. Sementara itu spesi lain melepas elektron dari
anoda dan mengalami oksidasi.
Jika listrik dihidupkan, arus mengalir melalui elektrolit, pada anoda untuk elektroda non inert, (selain
Pt, C, Au) akan larut membentuk ion-ion logam, dan anoda menjadi semakin tipis. Sedangkan pada
katoda akan menarik ion-ion logam yang terdapat dalam larutan dan dikonversi menjadi logam yang
menempel dan menumpuk pada katoda, sehingga katoda menjadi semakin tebal.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menulis reaksi elektrolisis berikut.
A. Reaksi pada Anoda (Oksidasi)
1) Bila anoda terbuat dari Pt, Au, atau C, maka anoda tidak ikut teroksidasi,
a) Ion OH- teroksidasi menjadi H2O dan gas O2
4OH-(aq)
2H2O(l) + O2(g) + 4e
b) Ion sisa asam halida (Cl-, Br-, I-) teroksidasi menjadi molekulnya.
Contoh : 2Br-(aq)
Br2(l) + 2e
c) Ion sisa asam oksi (SO42-, NO3-, CO32-) tidak teroksidasi, yang teroksidasi adalah air (pelarut).
2H2O(l)
4H+(aq) + O2(g) + 4e
2) Bila anoda terbuat selain dari Pt, Au, atau C, maka anoda ikut teroksidasi.
Contoh : anoda dari logam Ag maka Ag(s)
Ag+(aq) + e
anoda dari logam Cu maka Cu(s)
Cu2+ (aq) + 2e
B. Reaksi pada Katoda (Reduksi)
a) Ion H+ tereduksi menjadi gas H2
2H+(aq) + 2e
H2(g)
b) Ion-ion logam:
(1) Ion-ion logam alkali dan alkali tanah (Na+, K+, Ca2+, Mg2+ dan lain-lain) serta Al3+, Mn2+ tidak
mengalami reduksi, yang tereduksi adalah air (pelarut).
2H2O(l) + 2e
H2(g) + 2OH-(aq)
(2) Ion-ion logam selain alkali dan alkalis tanah serta Al3+, Mn2+ tereduksi menjadi logamnya.
Contoh: Ni2+(aq) + 2e
Ni(s)
Perhatikan beberapa contoh reaksi elektrolisis berikut:
1) Reaksi elektrolisis larutan CaCl2 dengan elektroda karbon
CaCl2(aq)
Ca2+(aq) + 2Cl-(aq)
Anoda : 2Cl-(aq)
Cl2(g) + 2e
Katoda : 2H2O(l) + 2e
H2(g) + 2OH-(aq)
2Cl-(aq) + 2H2O(l)

Cl2(g) + H2(g) + 2OH-(aq)

2) Reaksi elektrolisis larutan NaNO3 (elektroda Pt)


NaNO3(aq)
Na+(aq) + NO3-(aq)
Anoda : 2H2O(l)
4H+(aq) + O2(g) + 4e
Katoda : 2H2O(l) + 2e
H2(g) + OH-(aq) 2
6H2O(l)

4H+(aq) + O2(g) + 2H2(g) + 4OH-(aq)

2H2O(l)

O2(g) + 2H2(g)

3) Reaksi elektrolisis leburan NaCl


NaCl(l)
Na+(l) + Cl-(l)
Anoda : 2Cl (l)
Cl2(g) + 2e
+
Katoda : Na (l) + e
Na(s) 2
2Cl-(l) + Na+(l)

Cl2(g) + Na(s)

Soal Latihan 1:
Tuliskan reaksi elektrolisis berikut :
1. Lelehan MgCl2 dengan elektroda grafit
2. Larutan AgNO3 dengan elektroda platina
3. Larutan CuSO4 dengan elektroda grafit
4. Larutan NaCl dengan elektroda grafit
5. Larutan Na2SO4 dengan elektroda C
6. Larutan KI dengan elektroda C
7. Larutan NaOH dengan elektroda Pt
8. Larutan CuSO4 dengan katoda besi dan anoda tembaga
9. Larutan H2SO4 dengan elektroda C
10. Larutan NaCl dengan elektroda Tembaga

Hukum-Hukum Faraday
Pada tahun 1834 Michael Faraday menemukan fakta bahwa banyaknya perubahan kimia yang
dihasilkan oleh arus listrik berbanding lurus dengan jumlah listrik yang dilewatkan.
Fakta ini ditemukan sebelum sifat dasar elektron diketahui. Fakta tersebut kemudian oleh Faraday
disimpulkan sebagai Hukum Faraday. Massa zat yang terjadi atau melarut selama proses elektrolisis
berbanding lurus dengan jumlah muatan listrik yang melalui sel elektrolisis
W=eF
w = massa zat hasil elektrolisis (gram)
e = massa ekuivalen zat hasil elektrolisis, e =

Ar
Valensi

F = jumlah arus listrik (Faraday)


Karena 1 Faraday setara dengan 96.500 coulomb, sedangkan 1 coulomb = 1 ampere detik, maka
Hukum Faraday dapat dijabarkan menjadi :
W=
eit
96500
i = kuat arus listrik (ampere)
t = lama elektrolisis atau waktu (detik)
Contoh soal:
1. Larutan AgNO3 (Ar Ag = 108) dialiri listrik 10 ampere selama 1 jam.
Berapa gram logam perak yang dapat diendapkan?
Jawab:
108
1
= 108
108 x10 x3600
W=
96500

e Ag =

= 40,29 gram
Bila berbagai larutan elektrolisis bersama-sama dengan arus listrik yang sama, berlaku Hukum
Faraday II Jumlah zat-zat yang dihasilkan oleh arus yang sama dalam beberapa sel yang berbeda
sebanding dengan massa ekuivalen zat-zat tersebut.

Contoh soal:
Sejumlah arus listrik dialirkan melalui larutan AgNO3 dan larutan CuSO4.
Bila logam perak yang diendapkan sebanyak 21,6 gram, berapa gram logam tembaga yang
diendapkan? (Ar Ag =108, Cu=63,5)

Soal latihan 2:
1. Hitunglah massa perak yang dapat diendapkan oleh arus sebesar 10 ampere yang dialirkan selama
5 menit ke dalam larutan AgNO3 (Ar Ag=108)
2. Sebanyak 500 mL CuSO4 0,1 M dielektrolisis dengan listrik sebesar 1.930 coulomb. (Ar Cu = 63,5)
a. Tuliskan persamaan reaksinya!
b. Berapakah pH setelah elektrolisis?
c. Berapa liter gas oksigen yang dihasilkan pada STP?
3. Pada elektrolisis larutan MSO4 dengan arus listrik 1,5 ampere selama 1 jam dapat diendapkan
logam M sebanyak 1,78 gram. Hitunglah massa atom relatif M!
4. Pada suatu elektrolisis dengan sejumlah arus listrik tertentu membebaskan 5 gram gas hidrogen.
Berapa gram gas oksigen yang dibebaskan oleh arus yang sama? (Ar H = 1, O = 16)
5. Mengapa melakukan elektrolisis terhadap larutan NaNO3 tidak efektif? Jelaskan!
6. Sejumlah arus listrik dapat mengendapkan 0,72 gram logam perak dari larutan perak nitrat serta
dapat mengendapkan 0,44 gram logam M dari larutan MCl3 (Ar Ag = 108). Berapakah massa atom
relatif M?
7. Pada elektrolisis larutan asam nitrat dengan electrode karbon, ternyata menggunakan arus listrik
sebanyak 0,2 faraday. Berapa liter gas yang terbentuk di anode bila diukur 1 liter O2 = 1,28 gram?
8. Arus listrik tertentu mengendapkan 0,54 gram perak (Ar Ag = 108) dari larutan Ag+. Jika arus
tersebut dilewatkan melalui larutan X2+, maka berapakah massa logam X (Ar X = 40) akan
mengendap?

Pelatihan
Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d atau e pada jawaban yang paling benar!

1. Bila larutan AgNO3 dialiri listrik 10 ampere selama 1 jam, maka pada katoda akan diendapkan logam
perak sebanyak ....
A. 8,06 gram
D. 40,29 gram
B. 16 gram
E. 80,58 gram
C. 20,145 gram
2. Perhatikan gambar beberapa sel elektrolisis berikut ini!

Sel elektrolisis yang menghasilkan gas oksigen adalah ....


A. 1 dan 2
D. 3 dan 4
B. 1 dan 3
E. 4 saja
C. 2 dan 3
3. Ke dalam dua sel yang berisi larutan LSO4 dan AgNO3 yang disusun secara seri dialirkan arus listrik
ternyata diendapkan 3,25 gram logam L dan 10,8 gram logam Ag (Ar Ag = 108). Massa atom relatif L
adalah ....
A. 32,5
D. 70,5
B. 63,5
E. 72,0
C. 65,0
4. Satu liter larutan AgNO3 dielektrolisis menggunakan elektroda platina. Apabila dapa saat elektrolisis
dilewatkan muatan listrik 965 coulomb, maka pH larutan adalah.
A. 2-log 4
D. 3-log 2,5
B. 2-log 2
E. 4
C. 2
5. HClO dapat dibuat melalui elektrolisis gas kloron dengan reaksi:
Cl2(g) + H2O(l)
HClO(aq) + HCl(aq). Jika gas klorin diperoleh dari elektrolisis NaCl
dengan jumlah arus 2 F, maka jumlah HClO yang dihasilkan adalah.
A. 4 mol
D. 0,5 mol
B. 2 mol
E. 0,25 mol
C. 1 mol
6. Arus listrik yang sama dialirkan ke dalam larutan CuSO4 dan AgNO3. Bila massa tembaga yang
diendapkan adalah 0,3175 gram, maka massa perak yang mengendap adalah ....
(Ar Ag = 108 dan Cu = 63,5).
A. 0,108 gram
D. 3,175 gram
B. 1,08 gram
E. 10,8 gram
C. 6,35 gram
7. Pada elektrolisis leburan MgCl2 dengan elektrode Pt, ternyata menggunakan muatan listrik sebanyak
0,02 F. Volume gas klorin yang dihasilkan di anode jika diukur pada keadaan di mana 1 liter gas
nitrogen (Mr = 28) massanya 1,4 gram adalah ....
A. 100 ml
D. 400 ml
B. 200 ml
E. 448 ml
C. 224 ml
8. Pada elektrolisis larutan MSO4 di katode terbentuk 0,295 gram logam M. Larutan hasil elektrolisis
dapat dinetralkan oleh 50 mL larutan NaOH 0,2 M. Massa atom relatif logam M adalah ....
A. 29,5
D. 75
B. 40
E. 118,0
C. 59,0
9. Pada elektrolisis leburan Al2O3 (Ar Al = 27 dan O = 16) diperoleh logam Al sebanyak 0,225 gram.
Jumlah arus listrik yang diperlukan adalah ....
A. 221,9 C
D. 2.412,5 C
B. 804 C
E. 8.685 C
C. 1.025,9 C
10. Dalam proses elektrolisis, arus listrik senyak 1930 C dilewatkan dalam leburan zat elektrolit dan
mengendapkan 1,5 gram unsure X pada katode. Jika diketahui Ar X=150 dan tetapan
Faraday=96.500 C, maka ion dari unsure X adalah.
A.
X+
D. X2B.
X
E. X4+
C.
2+
X

Anda mungkin juga menyukai