Bab ini II berisi tentang tujuan, teori dasar, alat dan bahan, metodologi
praktikum, data pengamatan, perhitungan, persamaan reaksi, analisa dan
pembahasan dan kesimpulan.
7
BAB II PENGARUH BERBAGAI LARUTAN TERHADAP KOROSI KELOMPOK 4
a. Pereaksi. Misalnya pada besi akan berwarna cokelat karena terjadinya besi
hidroksida.
b. Pelarut. Produk-produk korosi akan larut dalam air seperti besi klorida atau
besi sulfat.
c. Katalisator. Besi akan cepat bereaksi dengan O2 dari udara sekitar bila ada uap
air.
d. Elektrolit lemah. Sebagai penghantar arus yang lemah atau kecil.
Korosi pada lingkungan air bergantung pada pH, kadar oksigen dan
temperatur. Misalnya pada baja tahan karat pada suhu 300-500oC bisa bertahan
dari karat. Namun pada suhu yang lebih tinggi 600-650oC baja tahan karat akan
terserang korosi dengan cepat. Demikian juga dengan penambahan kadar O 2
dalam air maka akan mempercepat laju korosi pada logam.
1. pH
Menurut penelitian Whitman dan Russel ternyata pH dari suatu elektrolit
sangat mempengaruhi pada proses terjadinya korosi pada besi. Pengaturan pH
dilakukan dengan pembubuhan KOH pada air yang pH 6-14 dan pembubuhan
asam pada 7-0.
pH netral adalah 7, sedangkan ph < 7 bersifat asam dan korosif, sedangkan
untuk pH > 7 bersifat basa juga korosif. Tetapi untuk besi, laju korosi rendah pada
pH antara 7 sampai 13. Laju korosi akan meningkat pada pH < 7 dan pada pH >
13.
2. Kadar Oksigen
Adanya oksigen yang terlarut akan menyebabkan korosi pada metal seperti
laju korosi pada mild stell alloys akan bertambah dengan meningkatnya
kandungan oksigen. Kelarutan oksigen dalam air merupakan fungsi dari tekanan,
temperatur dan kandungan klorida.
3. Temperatur
Pada lingkungan temperatur tinggi, laju korosi yang terjadi lebih tinggi
dibandingkan dengan temperatur rendah, karena pada temperatur tinggi kinetika
reaksi kimia akan meningkat. Gambar berikut menunjukkan pengaruh temperatur
terhadap laju korosi pada Fe.
Laporan Akhir Praktikum Korosi T.A. 2021/2022 8
BAB II PENGARUH BERBAGAI LARUTAN TERHADAP KOROSI KELOMPOK 4
4. Lingkungan Udara
Temperatur, kelembaban relatif, partikel-partikel abrasif dan ion-ion agresif
yang terkandung dalam udara sekitar, sangat mempengaruhi laju korosi. Dalam
udara yang murni, baja tahan karat akan sangat tahan terhadap korosi. Namun
apabila udara mulai tercemari maka serangan korosi dapat mudah terjadi
Pada lingkungan air laut, dengan konsentrasi garam NaCl atau jenis garam-
garam yang lain seperti KCl akan menyebabkan laju korosi logam cepat.
karena mekanismenya lebih cenderung pada akibat mekanis. Penyebab korosi ini
adanya aliran pada media korosif (elektrolit) sehingga selalu menganggu
keseimbangan reaksi korosi elektrokimia (ion terlarut terikut yang mengalir) dan
laju yang mengikat.
Timbang NaCl
Tambahkan Aqua dm
Kesimpulan
Gambar 2.2 Skema proses pembuatan larutan NaCl 150 ml 3%
Tambahkan aqua dm
Kesimpulan
Gambar 2.3 Skema proses pembuatan larutan HCl 150 ml 0,5 M
Timbang KOH
Tambahkan Aqua dm
Kesimpulan
Gambar 2.4 Skema proses pembuatan larutan KOH 150 ml 0.5 ml
Hitung massa H 2 O
Kesimpulan
Gambar 2.4 Skema proses pembuatan larutan H 2 O 150 ml
Kesimpulan
D. Pembuatan Larutan H 2 O
1. Alat dan bahan disiapkan.
2. Massa H 2 O dhitung.
3. Massa H 2 O ditimbang.
4. KOH dimasukkan kedalam gelas kimia.
5. Label nama diberikan pada gelas kimia.
6. Kemudian larutan dianalisa.
7. Terakhir ditarik kesimpulan.
Timbang KOH
D. Pembuatan Larutan H 2 O
Timbang
2.4.2. Bahan
1. Kawat Tembaga :4 buah
2. Alkohol :150 ml
3. Aqua Dm :150 ml
4. HCl 0,5 M :150 ml
5. NaCl 0,5 M :150 ml
6. KOH 0,5 M :150 ml
7. H 2 O :150 ml
8. Amplas :Secukupnya
9. Spesimen :4 buah
10. Tissue :Secukupnya
pudar
Kuning
2 HCl ✓ X ✓ Kuning
jingga
3 KOH ✓ X X Bening Perak
4 H2O X X X Bening Perak
Kuning
5 NaCl X ✓ ✓ Perak
sedikit jingga
Jingga
6 HCl ✓ ✓ ✓ Bening
01/11/2021 kecoklatan
7 KOH X ✓ X Bening Perak
Kuning
8 H2O X ✓ ✓ Hitam
pudar
Kuning
9 NaCl X ✓ ✓ Hitam
pudar
Hitam dan
10 HCl ✓ X ✓ Bening
02/11/2021 jingga
11 KOH X ✓ ✓ Bening Perak
Kuning ke Hitam dan
12 H2O X ✓ ✓
jingga jingga
13 NaCl X ✓ ✓ Jingga Hitam
✓ ✓ ✓ Hitam dan
14 HCl Bening
03/11/2021 jingga
15 KOH X ✓ X Bening Perak
16 H2O X ✓ ✓ Jingga pudar Hitam
17 NaCl X ✓ ✓ Jingga pudar Hitam
X ✓ ✓ Kuning Hitam dan
18 HCl
pudar jingga
04/11/2021
19 KOH X ✓ X Bening Perak
X ✓ ✓ Kuning
20 H2O Hitam
pudar
Keterangan:
G = Gelembung
E = Endapan
K = Korosi
WLa = Warna Larutan
WLo = Warna logam
1 NaCl
2 HCl
3 KOH
4 H2O
1. Pembuatan larutan
a. NaCl 3% 150 mL
Diketahui:
V = 150 mL
Mr = 58,5 g/cm3
% massa = 3 %
= 2,16 g/cm3
Ditanya: berat (gram)?
Jawab:
1000 x ρ x % massa
M=
Mr
1000 x 2,16 g/ cm 3 x 3%
M=
58,5 g/mol
M = 1,1077 M
gr 1000
1,1077 M= x
58,5 g/mol 150 mL
Laporan Akhir Praktikum Korosi T.A. 2021/2022 32
BAB II PENGARUH BERBAGAI LARUTAN TERHADAP KOROSI KELOMPOK 4
gr = 9,72 gram
b. HCl 35% 150 mL
Diketahui:
V = 150 mL
= 1,18 g/cm3
Mr = 36,46 gr/mol
% massa = 35%
Ditanya: volume (mL)?
Jawab:
1000 x ρ x % massa
M=
Mr
1000 x 1,18 g/ cm 3 x 35%
M=
36,46 g/mol
M = 11,327 M
V1 xM1 = V2 + M2
V1 x 11,327 = 150 mL x 0,5 M
V1 = 6,62 mL
c. KOH 0,5 M 150 mL
Diketahui:
V = 150 mL
M KOH = 0,5 M
Mr = 56 g/mol
gr 1000
0,5 M = x
56 g /mol 150 mL
gr = 4,2 gram
b. HCl 35 % 150 mL
A0 = 2 (p0 x l0) + 2 (p0 x t0) + 2 (l0 x t0)
A0 = 2 (52,42 x 31,34) + 2 (52,42 x 3) + 2 (31,34 x 3)
A0 = 3285,6856 + 314,52 + 94,02
A0 = 3694,2256 mm2 = 5,7261 inch2
c. KOH 0,5 M 150 mL
A0 = 2 (p0 x l0) + 2 (p0 x t0) + 2 (l0 x t0)
A0 = 2 (47,63 x 32,1) + 2 (47,63 x 3) + 2 (32,1 x 3)
A0 = 3,057.846 + 285.78 + 192.6
A0 = 3536,226 mm2 = 5,4812 inch2
d. H2O 150 mL
A0 = 2 (p0 x l0) + 2 (p0 x t0) + 2 (l0 x t0)
A0 = 2 (49,3 x 33,1) + 2 (49,3 x 3) + 2 (33,1 x 3)
A0 = 3263,66 + 295,8+ 198,6
A0 = 3758,06 mm2 = 5,8250 inch2
5. Laju korosi
a. NaCl 3% 150 mL
Diketahui: A0 = 6,1314 inch2
W = 940 mg
Fe = 7,874 g/cm3
Laporan Akhir Praktikum Korosi T.A. 2021/2022 35
BAB II PENGARUH BERBAGAI LARUTAN TERHADAP KOROSI KELOMPOK 4
t = 168 jam
Ditanya: Laju korosi?
Jawab:
534 x W
Laju korosi =
ρxAxt
534 x 940 mg
Laju korosi= = 61.8878 mpy
7,874 g/ cm 3 x 6,1314 inch 2 x 168 jam
b. HCl 35% 150 mL
Diketahui: A0 = 5,7261 inch2
W = 3426 mg
Fe = 7,874 g/cm3
t = 168 jam
Ditanya: Laju korosi?
Jawab:
534 x W
Laju korosi =
ρxAxt
534 x 1402 mg
Laju korosi= 3
= 98.83 mpy
7,874 g/ cm x 5,7261 inch 2 x 168 jam
c. KOH 0,5M 150 mL
Diketahui: A0 = 5,4812 inch2
W = 18 mg
Fe = 7,874 g/cm3
t = 168 jam
Ditanya: Laju korosi?
Jawab:
534 x W
Laju korosi =
ρxAxt
534 x 18 mg
Laju korosi= = 1,3257 mpy
7,874 g/ cm3 x 5,4812 inch 2 x 168 jam
d. H2O 150 mL
Diketahui: A0 = 5,8250 inch2
W = 9 mg
d. H2O 150 mL
Tabel 2. 12 Konversi Ag/AgCl ke Hidrogen
Keterangan:
Tabel 2. 13 Keterangan diagram pourbaix NaCl 3% 150 mL
Warna Hari ke- Potensial (V) pH
1 0,339 9,21
2 0,454 6,97
3 0,438 7,01
4 0,461 6,75
5 0,463 7,06
6 0,452 6,94
7 0,46 6,14
Keterangan:
Tabel 2. 14 Keterangan diagram pourbaix HCl 35% 150 mL
Warna Hari ke- Potensial (V) pH
1 0,239 1
2 0,237 1,40
3 0,141 1,40
4 -0,081 2,43
5 0,028 3,86
6 -0,028 3,95
7 -0,07 3,39
Keterangan:
Tabel 2. 15 Keterangan diagram pourbaix KOH 0,5 M 150 mL
Warna Hari ke- Potensial (V) pH
1 0,137 13,47
2 -0,103 13,53
3 -0,092 13,83
4 -0,90 13,92
5 -0,071 13,82
6 -0,092 14,15
7 -0,098 13,31
d. H2O 150 mL
Keterangan:
Tabel 2. 16 Keterangan diagram pourbaix H2O 150 mL
Warna Hari ke- Potensial (V) pH
1 0,146 8,38
2 0,398 5,15
3 0,392 5,28
4 0,411 7,25
5 0,430 6,80
6 0,405 6,83
7 0,433 6,13
−¿ ¿
−¿→ 4 OH (aq) ¿
Reaksi katoda : O2( g) +2 H 2 O(l) + 4 e
3. Rinsing
mengalami endapan tetapi tidak ada gembung dan korosi belum terjadi,sedangkan
di HCL reaksi gelembung terjadi dan korosi mulai tampak di spesimen tetapi tidak
mengalami endapan, di KOH hanya terjadi reaksi gelembung, dan di H 2 O tidak
ada reaksi sama sekali.
Pada hari ke 7 spesimen yang dimasukan kedalam larutan NaCl mengalami
endapan dan spensimen terkorosi dan perubahan warna menjadi hitam sedangkan
warna dari larutan nya adalah jingga pudar, pada NaCl ini seluruh permukaan
pada spesimen mengalami korosi yang artinya jenis korosi ini adalah korosi
merata.
Pada spesimen yang di masukan kedalam larutan HCl perubahan yang
terjadi yaitu spesimen mengalami endapan dan korosi warna yang di timbulkan
pada spesimen yaitu hitam dan jingga sedangkan pada larutannya sendiri
berwarna kuning
Kemudian spesimen yang dimasukan kedalam larutan KOH mengalami
endapan dan tidak terkena korosi warna yang ditumbulkan pada spesimennya
yaitu perak dan warna pada larutan nya yaitu bening yang di artikan laju korosi
pada KOH termasuk laju korosi yang lambat
Kemudian di spesimen yang dimasukan kedalam larutan H 2 O mengalami
endapan dan korosi warna yang ditimbulkan pada spesimen yaitu berwarna hitam
dan jingga sedangkan pada larutannya berwana kuning ke jingga, dan spesimen
mengalami korosi di seluruh permukaannya
Laju korosi tebesar yaitu berada di HCI, karena HCI merupakan asam kuat
dan masa perendaman yang semakin lama membuat laju korosi semakin tinggi
dikarenakan tingginya kadar pH pada larutan HCL.
2.8.1. Kesimpulan
1. Standarisai yang digunakan pada pengujian ini yaitu ASTM G1,
ASTM G15, ASTM 31, ISO 8501.
2. Larutan uji yang di pakai yaitu NaCl 3%, HCL 0,5 M, KOH 0,5,
dan H 2 O .
Laporan Akhir Praktikum Korosi T.A. 2021/2022 45
BAB II PENGARUH BERBAGAI LARUTAN TERHADAP KOROSI KELOMPOK 4
2.8.2. Saran
1. Pada saat pengamatan spesimen uji setiap 1 × 24 jam selama 7
hari lebih tepat waktu agar hasil pengamatannya lebih maksimal.
2. Pada saat pengukuran potensial dan pH lebih teliti lagi agar
tidak terjadi kesalahan.
3. Pada saat pengukuran berat dan dimensi spesimen uji lebih teliti
dalam membaca ukuran pada alat ukurnya.