TINJAUAN PUSTAKA
2.1 KOROSI
Korosi adalah suatu kerusakan yang di hasilkan dari reaksi kimia antara
sebuah logam atau logam paduan dalam sebuah lingkungan .Fenomena korosi
merupakan reaksi kimia yang dihasilkan dari dua reaksi setengah sel yang
setengah sel ini terdapat reaksi oksidasi pada anoda dan reaksi reduksi pada
katoda(alfin,2011)
yaitu:
M M 2 + Ne
Reaksi reduksi :
𝑀2 +2e- M Deposislogam
4
5
(Eka,2008)
electron untuk membentuk ion logam yang bermuatan positif. Larutan akan
bertindak sebagai katoda dengan reaksi yang umum terjadi adalah pelepasan
H2 dan reduksi O2, akibat dan H2O yang tereduksi. Reaksi ini terjadi
Mekanisme korosi yang terjadi pada logam besi (Fe) dituliskan sebagai
berikut :
6
dapat teroksidasi secara alami oleh air dan udara menjadi feri hidroksida
berwarna merah kecoklatan yang biasa kita sebut karat. (Vogel, 1979).
Reaksinya adalah:
1. Garam besi (II) oksida yang diturunkan dari besi (II) oksida (FeO)
garam besi mengandung kation Fe2+ (ion besi II) dapat dengan
oksigen tinggi.
2. Garam besi (III) oksida yang diturunkan dari besi (III) oksida
hydrogen,reaksinya yaitu :
7
𝑭𝒆 + 𝟐 𝑯+ → 𝑭𝒆𝟐+ + 𝑯𝟐(𝒈𝒂𝒔)
1. Uniform corrosion
lingkungan.
2. Galvanic Corrosion
Korosi ini terjadi akibat dua logam atau lebih yang memiliki
3. Crevice Corrosion
Korosi ini terjaadi karena ada celah antara dua logam yang di
menyebabkan korosi.
8
4. Pitting Corosion
lingkungan korosif. Sifat yang khas dari korosi adalah crack yang
Korosi ini terjadi karena adanya tegangan beban fatik pada suatu
menyebabkan material tersebut akan terkena korosi pada satu titik yang
Korosi ini terjadi karena adanya fluida korosif yang mengalir pada
Korosi ini terjadi akibat adanya chrome pada sekitar batas butir
rendam dalam larutan Hcl dan aquadest,dari penelitian ini saya dapat
karena adanya fluida korosif yang mengalir pada permukaan materian dan
terjadilah korosi.
1. Suhu
korosi.Hal ini terjadi Karena semakin tinggi suhu maka energy kinetik
fluida bertambah besar.Hal ini karena kontak antara zat pereaksi dan
logam akan semakin besar sehingga ion-ion logan akan semakin banyak
othmer,1965)
dimana logam yang berbeda di dalam media larutan asam akan lebih
4. Oksigen
menyebabkan korosi(Djaprie,1995)
5. Waktu kontak
akan hilang atau habis pada waktu tertentu, hal ini di karenakan semakin
larutan(Uhlig, 1958)
alamiah dan berlangsung spontan, oleh karena itu korosi tidak dapat dicegah
sekali dampak yang diakibatkan oleh korosi ini, berikut beberapa dampak
yang baru.
12
menempel padanya.
lingkungan.
terkikisnya bahan logam atau pengurangan berat logam yang lambat laun
mengandung asam.
kualitas bahan terhadap waktu. Dalam perhitungan laju korosi, satuan yang
dengan metode kehilangan berat atau weight gain loss (WGL), Laju korosi
13
dinyatakan dalam mpy (milli inch per year). Dengan menghitung massa
logam yang telah dibersihkan dari oksida dan massa tersebut dinyatakan
sebagai massa awal lalu dilakukan pada suatu lingkungan yang korosif
seperti pada air asam selama waktu tertentu. Setelah itu dilakukan
tersebut dari hasil korosi yang terbentuk dan massa tersebut dinyatakan
permukaan yang terendam, waktu perendaman dan massa jenis logam yang
di uji maka dihasilkan suatu laju korosi. Persamaan laju korosi dapat
𝐾𝑥𝑊
Corrosion Rate =𝐴 𝑥 𝑡 𝑥 𝑝
Keterangan :
t = waktu (jam)
k = Konstanta
14
Satuannya
2.2Inhibitor
Inhibitor adalah senyawa yang bila ditambahkan dengan konsentrasi yang kecil
Namun demikian Bahan kimia yang berbahaya harganya lumayan mahal,dan tidak
15
ramah lingkungan, maka sering industry kecil dan menengah jarang menggunakan
murah dan ramah lingkungan sangat diharapkan. Inhibitor dari ekstrak bahan alam
adalah solusinya karena aman dan ramahlingkungan, pada percobaan ini saya
kulit manggis selain bisa buat obat herbal disini kulit manggis bisa dijadikan
inhibitor reaksi korosi baja dalam larutan garam pernah dilakukan. Dari hasil
menginhibisi reaksi korosi baja dalam larutan garam. Kemudian Djaloeis pada
1998 juga telah menguji pengaruh tanin terhadap korosi baja dalam larutan asam,
melihat seberapa lama inhibitor bertahan di lingkungan, oleh karena itu saat ini
berbentuk ekstrak.Pada ekstrak kulit manggis kandungan sifat tanin dan antioksidan
gunakan adalah kulit manggis.Hal ini di karenakan tanaman manggis yang banyak
berkeping dua dikotil,ekstrak tanin terdiri dari campran senyawa polifenol yang
Salah satu bahan alam yang banyak mengandung senyawa tanin adalah kulit
buah manggis (Garcinia mangostana L). Kulit buah manggis banyak mengandung
17
senyawa – senyawa organik seperti tanin, katechin, pektin, rosin, dan zat pewarna,
sehingga sering dimanfaatkan untuk bahan pembuat cat anti karat . Banyaknya
kandungan tanin di dalam kulit buah manggis ini menjadikan kulit buah manggis
kemungkinan dapat dipakai untuk menghambat laju reaksi korosi baja. Kemudian
kulit buah manggis sering hanya dibuang dan tidak bisa dimanfaatkan dengan
inhibitor sintetik seperti tanin murni. Berdasarkan hal ini maka perlu dilakukan
suatu penelitian untuk mengetahui daya inhibisi ekstrak kulit buah manggis
2.3 Baja ST 42
Baja ST42 merupakan baja karbon rendah, kadar karbon sampai 0,30% sangat
luas pemakaiannya, sebagai baja kontruksi umum, untuk baja profil rangka
bangunan, baja tulangan beton, rangka kendaraan umum, mur baut ,pelat, pipa dan
lain-lain.Struktur baja ST42 terdiri dari ferrit dan sedikit parlite, sehingga baja ini
Ada juga yang membagi lagi kelompok ini, yang kadar karbonnya sangat rendah,
kurang dari 0,15% sebagai dead mild steel, yang biasanya di gunakan untuk baja