Anda di halaman 1dari 9

JURNAL PRAKTIKUM

KIMIA UNSUR

BELERANG

DISUSUN OLEH:

NAMA : ALKAYYIS MUHAMMAD ISA

NIM : K1A022106

HARI, TANGGAL : SELASA, 30 AGUSTUS 2022

ASISTEN : PUTRI CAROLINE

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN KIMIA

LABORATORIUM KIMIA ANORGANIK

PURWOKERTO

2022
BELERANG

I. Tujuan
1. Mengetahui sifat-sifat belerang beserta senyawanya.
II. Tinjauan Pustaka
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang
mempunyai lambang S dengan nomor atom 16. Belerang memiliki bentuk non-
metal yang tak berasa, tak berbau dan multivalent. Belerang dalam bentuk
aslinya, merupakan sebuah zat padat kristalin kuning. Di alam, belerang dapat
ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral sulfida dan sulfat.
Banyaknya belerang yang berada dalam kerak bumi kira – kira 0,1 persen bobot,
termasuk didalamnya selenium dan tellurium yang merupakan keluarga
belerang. Selenium unsur yang sering ditemukan dengan belerang. Bila belerang
terdapat sebagai unsur, biasanya tercampur pada batu atau tanah, lalu dipisahkan
dengan pemanasan sampai belerang meleleh dan mengalir keluar. Secara kimia,
belerang dapat bereaksi baik dengan oksidator maupun reduktor. Ia
mengoksidasi hampir sebagian besar logam dan beberapa non logam.
Sulfur dituliskan dengan lambang S. Sulfur memiliki nomor atom 16 dan
massa atom 32. Sulfur merupakan unsur yang tidak memiliki bau, meskipun
banyak yang menghubungkannya dengan bau telur busuk. Bau tersebut
merupakan gas hidrogen sulfida (H2S). Sulfur merupakan unsur yang penting
bagi organisme hidup. Beberapa struktur asam amino mengandung sulfur.
Sulfur atau belerang sendiri merupakan serbuk berwarna kuning, praktis
tidak larut dalam air, sedikit larut dalam minyak sayur, dan cukup larut dalam
minyak zaitun (1:100). Sulfur mempunyai aktifitas keratolitik, antiseptik,
antifungi, dan parasitisida. Sulfur digunakan secara luas dalam formula lotion,
krim, dan salep pada konsentrasi hingga 10% untuk mengobati jerawat,
ketombe, infeksi jamur, dan skabies. Kelebihan dari sulfur diantaranya murah,
merupakan pilihan sebagai terapi massal, dan dalam bentuk sabun mandi
pemakaiannya tidak merepotkan, sedangkan kekurangan dari sulfur ini adalah
kurang efektif, seperti dapat menodai pakaian, berbau dan pada keadaan yang
panas atau lembab dapat menyebabkan dermatitis iritan.
Sulfur atau belerang adalah mineral yang dihasilkan oleh aktivitas vulkanik
yang mempunyai sifat fisik berwama kuning, kuning kegelapan, dan kehitaman
karena pengaruh pengotomya. Sifat sulfur lainnya adalah tidak larut dalam air.
Sulfur sering digunakan dalam industri pupuk, kertas, cat, bahan sintesis dan
industri kimia. Bagi tanaman umumnya menyerap sulfur dalam bentuk SO.
Sulfur juga diserap dalam bentuk SO2 dari udara. Di dalam tanah, sebagian
sulfur dalam bentuk senyawa organik yang umumnya berasal dari S-protein dan
sebagian lagi dalam bentuk anorganik yang biasanya berasal dari batuan.

ii
Adanya sulfur dalam tanah juga dipengaruhi oleh pH tanah tersebut. Pada pH
yang relatif rendah jumlah sulfur berkurang dan juga sebaliknya jumlah sulfur
akan meningkat pada pH tanah yang tinggi.
Sulfur atau belerang adalah unsur kimia yang ada dalam tabel periodik
unsur yang berlambang S dan memiliki nomor atom 16. Bentuknya adalah non-
metal yang tidak memiliki rasa. Sulfur dalam bentuk aslinya adalah sebuah zat
padat kristal kuning yang rapuh, tidak larut dalam air namun larut dalam karbon
disulfida. Sulfur yang terdapat di dalam tanah berbentuk mineral, berbentuk gas
sulfur dioksida apabila terdapat di udara, dan juga ditemukan di dalam tubuh
organisme untuk penyusun protein. Sulfur di alam dapat ditemukan sebagai
unsur murni atau sebagai mineral-mineral sulfida dan sulfat. Sulfur merupakan
unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amino.
Penggunaan komersilnya terutama dalam fertilizer, namun juga dalam bubuk
mesiu, korek api, insektisida, dan fungisida.

ii
III. Prosedur Percobaan
3.1 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum kimia unsur kali ini adalah
pembakar, penjepit tabung, tabung reaksi, gelas ukur, gelas kimia, kaca
arloji, corong, dan cawan penguapan
3.2 Bahan
Bahan-bahan yang dibutuhkan pada kimia unsur kali ini adalah
paraffin, belerang, asbes, besi(II) sulfide, asam klorida, larutan timbal
asetat, asam sulfat, kalium dikromat, asam asetat, etanol, natrium sulfite,
barium klorida, dan air brom.
3.3 Prosedur Percobaan
3.3.1 Percobaan Pertama
1. 0,1 g serbuk belerang dilarutkan dalam 1 mL CS2.
2. Larutan tersebut dituangkan ke kaca arloji kemudian ditutup
dengan kertas saring (biarkan sebagian kecil permukaan
terbuka) dan CS2 menguap
3. Amati kristal yang terbentuk
3.3.2 Percobaan Kedua
1. 1 g serbuk belerang dileburkan dalam cawan penguapan dan
dipanaskan (hati hati jangan sampai belerang cair berwarna
coklat).
2. Bila seluruh belerang sudah lebur, pemanasan dihentikan san
dibiarkan sampai membeku.
3. Amati garis-garis kristal yang terbentuk
3.3.3 Percobaan Ketiga
1. Serbuk belerang dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan
dipanaskan perlahan-lahan.
2. Kemudian diamati warna belerang dari meleleh sampai
mendidih
3. Belerang ini dituangkan ke dalam gelas kimia yang berisi air
sampai terbentuk batang yang panjang dan tipis
3.3.4 Percobaan Keempat
1. Sebutir besi(II) sulfide direaksikan dengan asam klorida encer
dalam tabung reaksi yang dilengkapi dengan pipa saluran gas
(pipa bengkok)
2. Kemudian diperiksa gas yang keluar dengan kertas timbale
asetat dan nyala api
3.3.5 Percobaan Kelima
1. Campuran parafin, belerang dan asbes dalam tabung reaksi,
dipanaskan.
2. Kemudian periksa gas yang keluar dengan kertas timbal asetat
3.3.6 Percobaan Keenam
1. Campuran sekeping tembaga dengan 1 mL asam sulfat pekat
dalam tabung reaksi dipanaskan (hati-hati jangan sampai
mendidih)
2. Amati reaksi yang terjadi
3.3.7 Percobaan Ketujuh
1. Sebanyak 2 mL asam asetat dimasukkan ke dalam tabung
reaksi A, lalu tambahkan 2 mL H2SO4 pekat
2. Sebanyak 2 mL alkohol dimasukkan ke dalam tabung reaksi B,
lalu tambahkan 2 mL H2SO4 pekat
3. Rendam kedua rabung dengan air panas
4. Amati reaksi yang
3.3.8 Percobaan Kedelapan
1. Sedikit natrium sulfat dilarutkan dalam air
2. Kemudian larutan ditambahkan barium klorida dan beberapa
tetes asam klorida encer
3. Campuran ini disaring dan pada filtratnya ditambahkan air
brom sampai warna kuning tidak hilang
4. Amati reaksi yang terjadi
.
3.4 Skema Kerja
Daftar Pustaka

Rompas, Christian TH. Pengaruh Pencampuran Belerang Terhadap Kuat Geser


Tanah. Diunduh Tanggal 29 Agustus 2022 Dari
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jss/article/download/20494/20103&
ved=2ahUKEwjHso-
bzOz5AhXWTmwGHVh3D8sQFnoECAkQAQ&usg=AOvVaw27zDIqy2
JqLNY4xdQNDsD1.

Cobb, Allan B. 2019. Nitrogen Fosforus, Oksigen, dan Sulfur. Bandung : Pakar
Raya

Sutejo Ika Rahmawati, Rosyidi Viddi Agustian. Penerapan Teknologi Tepat


Guna Pembuatan Sabun Belerang Menurunkan Jumlah Kasus Skabies
Santri Diunduh Tanggal 29 Agustus 2022 Dari
http://jurnal.unej.ac.id/index.php/IKESMA/article/download/4823/3555

Putri, Femillia. Analisis Ca2+, Mg2+, dan SO42+ Dari Pengomposan Tandan
Kosong Kelapa Sawit Menggunakan Limbah Cair Kelapa Sawit dan EM.
Diunduh Tanggal 29 Agustus 2022 Dari
https://repository.unri.ac.id/handle/123456789/6806.

Prabawanti, Astie Kurnia Dyah. Verifikasi Metode Uji Sulfur Pada Sampel
Minyak Bumi Menggunakan X-Ray Fluorescence Spectrometry Di Pusat
Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi
“Lemigas” . Diunduh Tanggal 29 Agustus 2022 Dari
https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/28869 .

Anda mungkin juga menyukai