Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA UNSUR

BELERANG

DISUSUN OLE

NAMA : HANI SYAHIDAH

NIM : K1A022060

HARI, TANGGAL : RABU, 7 SEPTEMBER 2022

ASISTEN : REVILLIA ZAHRADIA

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN KIMIA

LABORATORIUM KIMIA ANORGANIK

PURWOKERTO

2022
BELERANG

I. TUJUAN
Mengetahui sifat-sifat belerang dan senyawanya.

II. TINJAUAN PUSTAKA


Belerang atau juga dikenal dengan nama sulfur. Belerang
merupakan unsur kimia dalam tabel periodik dengan lambang S dan
nomor atom 16. Sifat-sifat belerang antara lain non metal yang tidak
berasa, tidak berbau, dan multivalent. Bentuk asli belerang adalah
sebuah zat dalam pelarut organik. Belerang termasuk kedalam golongan
VI A, periode ketiga (Mulyono, 2006).
Belerang termasuk ke dalam unsur kalkogen, kelektronnegatifnya
lebih rendah dibanding dengan oksigen. Senyawa belerang menunjukan
derajat ion yang lebih rendah dan kenaikan derajat kekovalenan ikatan,
akibatnya derajat ikatan hidrogennya lebih kecil. Unsur belerang
memiliki banyak aloptrop yang mencerminkan kemampuankatenisasi
belerang. Ketika belerang dibakar akan mengahsilkan api berwarna biru
dan menghasilakn gas SO2 yang berbau busuk. Gas SO2 dapat
menyesakkan pernafasan dan menimbulkan gejala batuk, dalam jumlah
yang besar belerang dioksida dapat merusak saluran pernafasan dan
menimbulkan gejala radang batuk, radang tenggorokkan dan kerusakan
paru-paru. Dapat pula menyebabkan kematian, efek utama dari belerang
dalam atmosfer cenderung teroksidasi dan menghasilkan asam sulfat,
asam inilah yang dapat menyebabkan hujan asam (Sutresna, 2010).
Bentuk kristal belerang tergantung pada suhu. Ketika suatu larutan
belerang dalam toluena diuapkan hingga kering, belerang akan
mengkristal dengan kisi monoklinik dengan suhu diatas itu. Suhu pada
saat satu bentuk kristalin berubah menjadi bentuk kristalin yang lain
disebut suhu transisi. Perubahan sempurna akan memakan waktu
berhari-hari, dikarenakan molekul dalam zat padat itu tidak dapat cukup
mudah untuk bergerak mengorientasi diri mereka dengan cepat kedalam

2
kristal yang baru (Keenan, 1993). Sifat-sifat belerang antara lain adalah
sebagai berikut :
a. Mempunyai dua bentuk altropi, yaitu belerang monoklin dan
belerang rhombik. Belerang monoklin akan ditemukan pada
suhu diatas 96o C, sedangkan pada suhu dibawah 96o C elerang
lebih stabil. Keadaan ini disebut sifat enantrotopi belerang suhu.
Suhu 96o C merupakan suhu peralihan dan pada suhu ini akan
terjadi kesetimbangan dari belerang monoklin dan rhombik.
b. Belerang larut dalam pelarut-pelarutorganik seperti alkohol,
karbon disulfida, minyak tanah, analin, dan eter tetapi tidak larut
dalam H2SO4.
c. Ketika belerang dibakar akan menghasilkan nyala berwarna biru
dan menghasilkan gas SO2 yang berbau busuk.
d. Bersifat non-toksik.
e. Sukar bereaksi dengan unsur lain pada suhu biasa, dan pada suhu
tinggi dapat bereaksi dengan berbagai logam seperti Fe, Cu, dan
non-logam seperti Cl2, H2, atau O2 (Rufalda, 2001).
Di kerak bumi terdapat unsur belerang sebagai unsur mineral sulfat
dan sulfat. Gas H2S dalam asam sebagai senyawa belerang organik
dalam batu bara dan minyak. Belerang dapat ditimbang berdasarkan
proses fraschyaitu dengan campuran air super panas dan uap air 160 oC
dan 6 atm. Dipompakan ke dalam tanah daerah mineral belerang melalui
pipa besar pertama dan akan menyebabkan belerang mencair. Udara
yang dingin dengan tekanan 20-25o C atm di pompakan melalui pipa
kedua yagng terdapat dalam pupa besar pertama sehingga menyebabkan
belerang cair keluar melalui pipa ketiga yang kemudian dikumpulkan
sebagai padatannya (Sugiarto, 2008).

3
III. METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum kimia unsur
belerang adalah pembakar, penjepit tabung, tabung reaksi, gelas
ukur, gelas kimia, kaca arloji, corong, dan cawan penguapan.
3.2 Bahan
Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam praktikum kimia unsur
belerang adalah paraffin, belerang asbes, besi(II) sulfide, asam
klorida, larutan timbal asetat, asam sulfat, kalium dikromat, asam
asetat, etanol, natrium sulfite, barium klorida, dan air brom.
3.3 Peosedur Percobaan
3.3.1 Percobaan Pertama
a. Sebanyak 0,1 g serbuk belerang dilarutkan kedalam
1 mL CS2.
b. Larutan dituangkan ke dalam kaca arloji,
ditutupdengan kertas saring (sebagia kecil
permukaan dibiarkan terbuka) dan CS2 menguap.
c. Kristal yang terbentuk diamati.
3.3.2 Percobaan Kedua
a. Sebanyak 1 g serbuk belerang dileburkan dalam
cawan penguapandan dipanaskan.
b. Bila seluruh belerang sudah lebur, pemanasan
dihentikan dan dibiarkan sampai membeku.
c. Garis-garis kristal yang terbentuk diamati.
3.3.3 Percobaan Ketiga
a. Serbuk belernag dimasukkan ke dalam tabung reaksi
dan dipanaskan perlahan-lahan.
b. Warna belerang diamati dari meleleh sampai
mendidih.
c. Belerang dituangkan kedalam gelas kimia yang diisi
air sampai terbentuk batang yang panjang dan tipis.
3.3.4 Percobaan Keempat

4
a. Sebutir besi(II) sulfide direaksikan dengan asam
klorida encer di dalam tabung reaksi dengan pipa
saluran gas (pipa bengkok).
b. Diperiksa gas yang keluar menggunakan kertas
timbal asetat dan nyala api.
3.3.5 Percobaan Kelima
a. Paraffin, belerang, dan asbes dicampur dalam tabung
raeaksi dan dipanaskan.
b. Diperiksa gas yang keluar menggunakan gas timbal
asetat.
3.3.6 Percobaan Keenam
a. Sekeping tembaga dicampurkan dengan 1 mL asam
sulfat pekat dalam tabung reaksi,dan dipanaskan.
b. Diamati reaksi yang terjadi.
3.3.7 Percobaan Ketujuh
a. Sebanyak 2 mL asam asetat dicampurkan dengan 2
mL H2SO4 pekat dalam tabung reaksi.
b. Sebanyak 2 mL alkohol dicampukan dengan 2 mL
H2SO4 pekat dalam tabung reaksi.
c. Campuran tabung reaksi 1 dan 2 direndam dalam air
panas.
d. Diamati raksi yang terjadi.
3.3.8 Percobaan Kedelapan
a. Sedikit natrium sulfite dilarutkan kedalam air
b. Ditambahkan barium klorida dan beberapa tetes
klorida encer.
c. Campuran disaring, pada filtratnya ditambahkan air
brom hingga warna kuning tidak hilang.
d. Diamati reaksi yang terjadi.
3.4 Skema Kerja
Terlampir

5
DAFTAR PUSTAKA
Keenan. 1986. Kimia Untuk Universitas. Erlangga, Jakarta.
Mulyono. 2006. Pembuatan Peagan Kimia Di Laboratorium. PT Bumi Asara,
Jakarta.
Rufalda. 2001. Analisi dan Implementasi Kimia. PT Kalman Media Pustaka,
Jakarta.
Sutresna. 2010. Cara Belajar Kimia SMA. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Sugiarto, K.H. 2003. Kimia Anorganik II (Edisi Revisi), Universitas Negeri
Yogyakarta, Yogyakarta.

6
Lampiran
3.4 Skema Kerja
3.4.1 Percobaan Pertama

0,1 g serbuk belerang

Dilarutkan dalam 1 mL CS₂.


Dituangkan ke kaca arloji.
Ditutup dengan kertas saring.
Diamati kristal yang terbentuk.

Kristal Belerang

3.4.2 Percobaan Kedua

1 g serbuk belerang

Dileburkan dalam cawan penguapan dan


dipanaskan hingga seluruh belerang lebur.

Pemanasan dihentikan, dan dibiarkan sampai membeku.


Diamati garis-garis kristal yang terbentuk.

Kristal Belerang

3.4.3 Percobaan Ketiga

Serbuk belerang

Sebutir besi (II) sulfide


Dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
Direaksikan
Dipanaskan dengan asam klorida encer dalam tabung
perlahan-lahan.
reaksi yang dilengkapi dengan pipa saluran gas(pipa
Diamati warna belerang dari meleleh sampai mendidih.
bengkok).
Belerang dituangkan
Diperiksa ke dalam
gas yang keluar gelas
dengankimia yang
kertas berisiasetat
timbal
air sampai terbentuk
dan nyala api. batang yang panjang dan tipis.

Hasil
Kristal Belerang
3.4.4 Percobaan Keempat

7
3.4.5 Percobaan Kelima

Parafin + belerang + asbes

Dicampurkan dalam tabung reaksi.

Dipanaskan.
Diperiksa gas yang keluar dengan kertas timbal asetat.

Hasil

3.4.6 Percobaan Keenam

Sekeping tembaga

Dicampurkan dengan 1 mL asam sulfat pekat.

Dipanaskan.
Diamati reaksi yang terjadi.

Hasil

3.4.7 Percobaan Ketujuh

Tabung 1 Tabung 2

Dimasukkan 2 mL asam Dimasukkan 2 mL alkohol.


asetat.
Ditambahkan 2 mL
Ditambahkan 2 mL H₂SO₄ pekat.
H₂SO₄ pekat.
Direndam dalam air panas.
Direndam dalam air panas.
Diamati reaksi yang terjadi.
Diamati reaksi yang terjadi.

8
3.4.8 Percobaan Kedelapan

Asam Sulfat

Dilarutkan dalam air.

Ditambahkan barium klorida dan beberapa tetes


asam klorida encer.
Hasil
Disaring dan pada filtratnya ditambahlkan air
brom sampai warna kuning hilang.
Diamati reaksi yang terjadi.

Hasil

Anda mungkin juga menyukai