I. Tujuan
Tujuan percobaan ini adalah memurnikan perak melalui sistesis perak nitrat
B. Bahan
1. Perak 10,021 gram
2. Asam Nitrat 30 mL
3. Akuades Secukupnya
4. Kertas saring 2 lembar
5. Logam Cu 18,420 gram
C. Gambar Alat
VI. Pembahasan
Percobaan pemurnian perak melalui sintesis perka nitrat bertujuan untuk memurnikan perak
melalui sintesis perak nitrat. Pada percobaan ini memiliki prinsip yaitu proses rekristalisasi yaitu
memurnikan zat dari zat pengotornya dengan cara melarutkan kristal pada pelarut yang sesuai
kemudian mengkristalkan kembali. Prinsip dari rekristalisasi adalah perbedaan kelarutan antara zat
yang akan dilarutkan dengan zat pelarutnya. Percobaan ini digunakan perak teknis (Ag) dengan
pelarut asam nitrat (HNO3). Perak teknis terlebih dahulu dilarutkan dalam asam nitrat(HNO3) dengan
tujuan untuk melarutkan Ag dan sebagai donor ion NO3- untuk membentuk AgNO3 dimana Ag
teroksidasi menjadi Ag+. Selain itu, asam nitrat merupakan salah satu asam pengoksida perak. Asam-
asam kuat lain seperti asam klorida maupun asam sulfat encer tidak dapat mengoksidasi perak
sehingga perak tidak akan dapat larut dalam asam-asam tersebut. Saat Ag dan HNO3 di reaksikan
warna yang dihasilkan yaitu hijau dan terdapat gas reaksi yang terjadi yaitu(Addin dan Yamtinah,
2016) :
Ag+(s) + 2HNO3 (aq) AgNO3 (s) + H2O (l) + NO2 (g)
Saat reaksi terbentuk gas NO2 yang sangat toksik, gas ini berbau tajam dan berwarna kuning
kecoklatan dengan jumlah yang cukup banyak , maka saat beraksi di lakukaan di tempat yang
terbuka, Proses pelarutan membutuhkan waktu yang lama karena bentuk fisik perak yang keras dan
jumlah pelarut yang sedikit. Selain menghasilkan gas NO2, proses pelarutan juga mengasilkan larutan
perak nitrat dan air. Pengaukan di lakukan terus menerus agar Ag dapat larut . Dilakukan pemanasan
bertujuan untuk mempercepat reaksi , saat HNO3 habis bereaksi maka reaksi akan berhenti maka di
tambahkan HNO3 kembali. Larutan terdapat serbuk putih hal ini terjadi karena larutan kepanasan
sehingga menjadi bubuk, saat pemanasan harus di jaga suhu nya. untuk menghilangkan serbuk
tersebut ditambah akuades tetes demi tetes untuk melarutkan serbuk tersebut. Setelah serbuk larut dan
tidak terjadi reaksi lagi maka boleh dilakukan pemanasan. Jika saat pemanasan timbul gas NO2 lagi,
maka pemanasan dihentikan dan dijauhkan hingga gas berkurang. Saat perak sudah larut, di saring
yang bertujuan untuk menghilangkan kotoran yang terdapat pada laruta. Larutan dipekatkan untuk
memudahkan proses kristalisasi , apabila larutan tidak pekat kristal akan terbentuk lama, apabila
terlalu pekat kristal yang terbentuk berupa serbuk. Kristalisasi yang bertujuan untuk mendapatkan
kristal murni dari larutan tanpa adanya pengotor , kristal yang di peroleh berwarna putih transparan ,
sedikit meruncing , saat di timbang di peroleh massa yaitu 1,307 gram , jumlah sangat sedikit karena
saat dilakukan percobaan larutan AgNO3 tumpah akibat nya kristal yang di hasilkan tidak sesuai.
Rekristalisasi dilakukan agar kristal yang di peroleh murni terbebas dari pengotor nya, saat percobaan
dilakukan sekali rekristalisasi karena kristal yang di peroleh sangat sedikit. Massa kristal hasil
rekristalisasi yaitu 0,9 gram.
Selanjutnya setelah diperoleh kristal yang murni dilakukan percobaan Pengambilan Perak
(Ag) dari Perak Nitrat (AgNO3) dengan metode oksidasi-reduksi. Pada percobaan ini yang digunakan
untuk mereduksi Ag adalah tembaga yang memiliki reduksi potensial sebesar 0,34 V karena logam
Ag harus direduksi dengan logam lain yang memiliki energi potensial yang lebih rendah. Tembaga
yang sudah diamplas dibersihkan dari karat dengan mencelupkan Cu ke dalam larutan H2SO4,
ditimbang dan diperoleh massa tembaga sebesar 18,420 gram. Tembaga dibentuk spiral agar dapat
masuk ke dalam gelas beker dan semakin luas penampang Cu yang tercelup banyak kelarutan maka
Ag yang menempel dapat terjadi cepat, Cu dicelupkan ke dalam AgNO3 yang telah dilarutkan dalam
aquades agar Ag yang tereduksi oleh Cu dapat menempel, maka terjadi reaksi :
2AgNO3(aq) + Cu(s) → Cu(NO3)2(aq) + 2Ag(s)
Ag yang menempel pada Cu berwarna abu-abu kehitaman, Saat Ag telah menempel di Cu , batang Cu
di angkat kemudian di keringkan , berat batang dan Ag di timbang saat sudah kering , Ag di pisahkan
dari batang Cu dan di masukkan ke dalam flakon, Ag yang kering akan berbunyi saat di kocok dalam
flakon. Berat Ag yang di hasilkan dari proses reduksi dengan Cu adalah 0,68 gram dengan rendemen
5,38% , rendemen sangat sedikit akibat saat percobaan terjadi kesalahan yaitu larutan AgNO3 tumpah
sehingga massa teori tidak sesuai dengan yang di lakukan.
VII. Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan ini adalah pemurnian perak dilakukan dengan dua proses yaitu kristalisasi
dan rekristalisasi dengan prinsip pemurnian senyawa padat dengan cara mengkristalkan kembali pada
pelarut yang sesuai berdasarkan perbedaan kelarutan pada pelarut tertentu. Pemurnian perak dari
perak nitrat menggunakan metode redoks, dimana Ag sebagai oksidator (mengalami reduksi) dan Cu
sebagai reduktor (mengalami oksidasi) Reaksi yang terjadi adalah:
Ag (s) + 2HNO3(aq) AgNO3 (aq)+ NO2(g)+ H2O (l)
2AgNO3(aq) + Cu(s) Cu(NO3)2 (aq) + 2Ag(s)
Pada proses pemurnian diperoleh kristal murni sebesar 0,9 gram dengan rendemen kristal = 5,38 %
dan rendemen Ag : 78,651 %
IX. Daftar pustaka
X. Lampiran
1. Jurnal
2. Perhitungan
3. Pretest
4. Foto percobaan
5. Inhal pretest
6. Tugas Pendahuluan
7. Laporan Sementara
PERHITUNGAN
A. Sintesis Perak Nitrat
Massa perak yang digunakan= 10,021 gram
Massa AgNO3 yang dihasilkan= 1,307 gram
nAg = nAgNO3
10,021 𝑔𝑟𝑎𝑚
nAgNO3 = 108𝑔𝑟/𝑚𝑙
= 0,0927 mol
𝑚 Praktik
Rendemen = 𝑥 100%
𝑚 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖
0,9 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 16,701 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑥 100%
= 5,38%
nAg = nAgNO3
0,9 𝑔𝑟𝑎𝑚
nAgNO3 = nAg = 108𝑔𝑟/𝑚𝑙
= 0,0083 mol
0,7 𝑔𝑟𝑎𝑚
Rendemen = 0.89 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑥 100% = 78,651%
Tugas pendahuluan
A. 1. Tulis reaksi yang terjadi
2. Gas apa yang timbul dan berikan ciri-cirinya
3. Bagaimana cara menguji kemurnian AgNO3 yang saudara buat?
B. 1. Tulis reaksi yang terjadi
2. Mengapa Cu dapat mereduksi Ag+ sedang Ag tidak dapat mereduksi Cu2+?
Jawaban:
A. 1. Reaksi yang terjadi:
4Ag(s) + 6HNO3(aq) 4AgNO3 (s) + 3H2O(l) + NO2(g)
2. Gas yang timbul adalah gas NO2 dengan ciri-ciri gas berwarna coklat, baunya
sangat menyengat, dan sangat beracun.
3. Untuk menguji kemurnian AgNO3 yang diperoleh dengan cara melelehkan kristal
AgNO3 yang diperoleh mendekati titik lelehnya. Jika semua kristal meleleh secara
bersamaan berarti AgNO3 yang diperoleh sudah murni, tapi jika hanya sebagian yang
meleleh berarti masih mengandung pengotor.
B. 1. Reaksi yang terjadi:
Cu(s) + 2AgNO3(aq) Cu(NO3)2(aq) + 2Ag(s)
2. Karena Ag memiliki harga potensial reduksi yang lebih besar dibandingkan Cu. Harga
potensial reduksi Ag = +0,80V dan harga potensial reduksi Cu = -0,34V. Sehingga
Ag akan lebih mudah mengalami reduksi dan Cu lebih mudah mengalami oksidasi
Foto Percobaan