Anda di halaman 1dari 9

JURNAL AWAL PRAKTIKUM KIMIA I

“KIMIA TEMBAGA”

KELOMPOK 3

NAMA : DIAH LISA SETIANI


NIM : 1911012220009

PROGRAM STUDI S-1 KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Prinsip Percobaan


Prinsip percobaan pada praktikum ini adalah adanya reaksi pendahuluan
mengenai tembaga, pereaksian antara tembaga (I) oksida, tembaga (II) oksida
dengan asam, pembuatan tembaga (II) klorida, penguraian termal tembaga (I)
halida, pembuatan tembaga (I) yodida dengan perlakuan pemanasan.

1.2. Tujuan Percobaan


Tujuan dari percobaan ini adalah :
1. Beberapa reaksi pendahuluan tentang tembaga
2. Pembuatan tembaga (I) oksida
3. Reaksi antara tembaga (I) oksida dan tembaga (II) oksida dengan asam
4. Pembuatan tembaga (II) klorida
5. Penguraian termal tembaga (II) halida
6. Pembuatan tembaga (I) yodida
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Alat dan Bahan


A. Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah:
1. 12 tabung reaksi
2. 1 rak tabung reaksi
3. 2 tabung lebur
4. 1 gelas piala 100 mL
5. 1 gelas piala 250 mL
6. 1 corong
7. 1 pipet tetes
8. 1 penjepit tabung
9. 1 gelas ukur 10 mL
10. 1 pembakar bunsen
B. Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah:
1. Tembaga
2. Garam rochelle
3. Tembaga (II) oksida
4. Tembaga (II) klorida
5. Tembaga (II) bromida
6. HCl 2 M
7. HNO3 1 M
8. H2SO4 1 M
9. NaOH 1 M
10. CuSO4 0,25 M
11. KI
12. Na2S2O3
3.2. Prosedur Kerja
a. Eksperimen Pendahuluan

Sekeping logam

dipanaskan pada nyala pembakar


dimasukkan ke dalam gelas beaker

2 mL HNO3 encer

ditambahkan ke dalam gelas beaker


dipanaskan
diperiksa gas yang terbentuk

larutan tembaga
sulfat
diambil dan dimasukkan 2 mLke dalam tabung reaksi
*Larutan NaOH
encer
ditambahkkan setetes demi setetes pada tabung reaksi

Hasil

Catatan : *dilakukan pengulangan dengan larutan amoniak dan larutan HCl


pekat
b. Tembaga (I) dan Tembaga (II)
1) Pembuatan Tembaag (I) Oksida

5 mL tembaga 5 mL larutan NaOH + 1 g


(II) sulfat Kalium tartrat (garam rochelle)
dimasukkan ke dalam tabung dimasukkan ke dalam tabung
reaksi I reaksi II

dimasukkan campuran tabung reaksi II ke dalam


tabung reaksi I sampai endapan tepat melarut
1 g glukosa

ditambahkan ke dalam tabung reaksi I


dipanaskan sampai terjadi endapan merah jingga
didekantasi larutan dan disusi dengan air
didekantasi larutan dan dicuci dengan air

Endapan A
2) Reaksi antara Tembaga (I) Oksida dan Tembaga (II) oksida dengan
asam
0,1 g endapan A

dimasukkan ke dalam 3 tabung reaksi yang berbeda

Sedikit tembaga (II) oksida

dimasukkan ke dalam 3 tabung reaksi yang berbeda

HCl encer, H2SO4 encer, HNO3


encer
ditambahkann ke dalam masing-masing 3 tabung reaksi yang
berbeda secara berurutan dengan perlahan sampai asam itu
berlebih

dipanaskan dan diamati perubahan yang terjadi

Endapan B
3) Pembuatan Tembaga (I) Klorida

0,5 gram Endapan B

dimasukkan ke dalam tabung reaksi


5-10 mL HCl pekat

ditambahkan ke dalam tabung reaksi yang sama


dipanaskan sampai sampai diperoleh larutan hijau
tembaga (II) Klorida

1 gram tembaga

ditambahkan dan didihkan selama 5 menit

Filtrat

dimasukkan ke dalam 200 mL air dalam bejana


gelas

Hasil
4) Penguraian thermal tembaga (II) halida

Anhidrat Tembaga (II) Klorida +


Tembaga (II) Bromida

dimasukkan ke dalam tabung reaksi


dipanaskan
diamati serta dicatat gas dan bentuk residu yang
terbentuk

Hasil

5) Pembuatan Tembaga (I) Yodida

3 mL larutan kalium yodida


+ 3 mL tembaga (II) sulfat

dimasukkan ke dalam tabung reaksi


dicatat perubahan yang terjadi dan biarkan isi tabung
reaksi mengendap

Larutan natrium tiosulfat

ditambahkan ke dalam tabung reaksi sampai larutan


menjadi jernih
diamati perubahan warna padatan yang terbentuk

Hasil
PERTANYAAN

1. Hitung bilangan oksidasi tembaga pada :


CuCO3 = +2
Cu(OH)2 = +3
Cu(NH3)4SO4 = +2
CuCl2-4 =0
2. Tuliskan persamaan reaksi antara Cu2O dan H2SO4 encer, manakah yang
bertindak sebagai oksidator dan manakah yang bertindak sebagai reduktor.
Jawab:
Cu2O + H2SO4  Cu + CuSO4 + H2O
Reduktor : Cu2O dan Cu
Oksidator : H2SO4 dan CuSO4
3. Dalam hal yang bagaimana senyawa tembaga (I) stabil dalam larutan air.
Jawab:
Senyawa Tembaga (I) stabil dalam larutan air bila keadaan Tembaga (I)
mengalami disproporsionasi dalam larutan air dan bila konsentrasi dari
tembaga tersebut sangat rendah.
4. Nomor atom tembaga adalah 29
a) Tuliskan konfigurasi elektron
i) Cu : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
ii) Cu+ : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10
iii) Cu2+ : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d4
b) Ditinjau dari struktur elektron, ion manakah yang lebih stabil Cu + atau
Cu2+ jelaskan jawaban anda.
5. Perhatikan potensial elektroda berikut:
E0 = (Cu2=/Cu) = + 0,34 V
E0 = (Cu=/Cu) = + 0,52 V
a) Hitung harga E untuk reaksi 2Cu  Cu2+ + Cu
b) Bagaimana anda dapat menjelaskan kestabilan Cu+(aq) dan Cu2+(aq) dalam
larutan air.
c) Berikan contoh yang mendukung penjelasan anda

Anda mungkin juga menyukai