Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR
ACARA III

PENGENALAN UNSUR

DISUSUN OLEH

NAMA : LALU MUHAMMAD KHAIURRROZIKIN

NIM : G1B021026

PROGRAM STUDI FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS MATARAM

2021
ACARA III
PENGENALAN UNSUR

A. PELAKSANAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
a. Mempelajari unsur Karbon
b. Mempelajari unsur Periode 3
c. Mempelajari unsur Alkali Tanah
d. Mempelajari unsur Halogen
2. Waktu Praktikum
Rabu, 22 September 2021.
3. Tempat Praktikum
Lantai II, Laboratorium Kimia Dasar, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Mataram.

B. LANDASAN TEORI
Paduan aluminium digunakan dalam pembuatan komponen otomotif,
diantaranya piston, dimana komponen ini merupakan komponen yang
bergerak, yang tentunya harus memenuhi sifat fisis dan mekanis tertentu
seperti ketahanan aus dan kekerasan. Untuk memperbaiki sifat fisis dan
mekanis seperti ketahanan aus dan kekerasan pada paduan aluminium, maka
dilakukan proses anodizing. Proses ini akan meningkatkan kekerasan paduan
aluminium sehingga ketahanan aus dari logam ini juga akan meningkat.
Peningkatan kekerasan serta keausan pada aluminium ini terjadi karena
adanya lapisan oksida aluminium yang terbentuk pada proses anodizing
(Sidharta, 2014).
Pipa pemrosesan yang diusulkan melibatkan pengumpulan data dari
robot seluler menggunakan pemindai laser dan kamera termal di mana
pemetaan suhu dapat dilakukan dari gambar termal ke titik cloud. Selanjutnya,
reg langit-langit yang berisi elemen bangunan yang menarik diidentifikasi dan
diekstraksi dari point cloud. Segmentasi daerah intensitas termal puncak dan
lembah dilakukan berdasarkan nilai ambang batas suhu absolut dan relatif.
Cluster cloud titik yang diidentifikasi dapat masing-masing dikaitkan dengan
elemen bangunan dan dilokalkan berdasarkan pusat cluster. Metode
pengenalan elemen bangunan yang diusulkan telah divalidasi dengan dua set
data pemindaian laser yang dikumpulkan di laboratorium dalam ruangan
menggunakan metrik presisi, daya ingat, dan RMSE (Kim, dkk., 2017).
Estimasi kandungan logam berat tanah dapat mencerminkan
lingkungan sekitar permukaan yang akan datang, yang meletakkan dasar
teoritis untuk menggunakan vegetasi tertutup untuk memantau lingkungan dan
menyelidiki sumber daya. Dalam penelitian ini, kandungan Cr, Mn, Ni, Cu,
Zn, As, Cd, Hg dan Pb dalam 44 sampel tanah dikumpulkan dari Kabupaten
Fufeng, Kabupaten Yangling dan Kabupaten Wugong, Provinsi Shaanxi dan
digunakan sebagai sumber data. Model estimasi spektroskopi optimal
sembilan unsur logam berat Cr, Mn, Ni, Cu, Zn, As, Cd, Hg dan Pb ditetapkan
dengan metode regresi. Membandingkan karakteristik reflektansi difus dari
kandungan logam berat yang berbeda dan pengaruh metode perlakuan awal
yang berbeda pada pembentukan model inversi spektral logam berat tanah
(Liu, dkk., 2018).
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil
kesimpulan bahwa aluminium terkorosi dalam larutan asam sitrat menjadi
Al3+ dengan satu tahap reaksi searah. Produknya bersifat tidak stabil, langsung
membentuk garam aluminium amorf. Laju korosi aluminium meningkat
seiring dengan peningkatan temperatur dan konsentrasi asam sitrat, energi
aktivasi korosi aluminium di dalam larutan asam sitrat bernilai 65,01 kJ/mol.
Dalam rentang konsentrasi 1-4 %-berat dan temperatur 40-60°C (Prasetya,
2012).

C. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM


1. Alat-alat Praktikum
a. Batang pengaduk
b. Cawan porselin
c. Gelas kimia 100 mL
d. Korek api
e. Pembakar spiritus
f. Penjepit besi
g. Pipa U + penutup
h. Pipet tetes
i. Pipet ukur 1 mL
j. Pipet ukur 5 mL
k. Pipet ukur 10 mL
l. Rak tabung reaksi
m. Rubber bulb
n. Statif + klem
o. Tabung reaksi
2. Bahan-bahan Praktikum
a. Air kapur (Ca(OH)2)(aq)
b. Aquades (H2O(l))
c. Gula pasir (C6H12O6(s))
d. Indikator universal
e. Larutan alumunium sulfat (Al2(SO4)3(aq)) 0,1 M
f. Larutan ammonium oksalat ((NH4)2C2O4(aq)) 0,1 M
g. Larutan asam sulfat (H2SO4(aq)) 1 M
h. Larutan barium nitrat (Ba(NO3)2(aq)) 0,1 M
i. Larutan iod (I2(aq))
j. Larutan kanji (C6H10O5(aq))
k. Larutan kalium kromat (K2CrO4(aq)) 0,1 M
l. Larutan kalsium nitrat (Ca(NO3)2(aq)) 0,1 M
m. Larutan natrium hidroksida (NaOH(aq)) 1 M
n. Pita magnesium (Mg(5))
o. Serbuk tembaga (II) oksida (CuO(5))

D. PROSEDUR KERJA
1. Unsur karbon
a. Diisi tabung reaksi 1 dengan gula pasir dan CuO.
b. Dihubungkan tabung reaksi yang berisi gula pasir dan CuO dengan
tabung reaksi 2 berisi air kapur menggunakan pipa U.
c. Dipanaskan tabung reaksi 1 yang berisi gula pasir dan CuO.
d. Dialirkan gas dalam tabung reaksi yang berisi gula dan CuO ke dalam
tabung reaksi 2 yang beris air kapur.
e. Diamati apa yang terjadi.
2. Unsur periode 3
a. Aluminium
1) Dimasukkan 10 mL Al2(SO4)3 0,1 M ke dalam tabung reaksi.
2) Ditambahkan NaOH 1 M tetes demi tetes sampai terbentuk
endapan. Dicatat jumlah tetesannya.
3) Ditambahkan H2SO4 tetes demi tetes sampai endapannya hilang.
Dicatat jumlah tetesannya.
b. Magnesium
1) Dijepit pita magnesium dan diletakkan ujungnya ke nyala api.
2) Setelah berpijar, dimasukkan magnesium ke dalam cawan porselin.
3) Ditambahkan aquades 1 mL
4) Diuji larutan menggunakan kertas lakmus, dan diamati perubahan
warna yang terjadi.
5) Ditulis persamaan reaksinya.
3. Unsur alkali tanah
a. Dimasukkan larutan Ca(NO3)2 0,1 M sebanyak 1 mL ke dalam tabung
reaksi 1.
b. Dimasukkan 1 mL larutan Ba(NO3)2 0,1 M ke dalam tabung reaksi 2.
c. Ditetesi larutan (NH4)2C2O4 ke dalam tabung reaksi 1 dan 2 sampai
terbentuk endapan.
d. Dicatat jumlah tetesan larutan (NH4)3C2O4 sampai terbentuk endapan.
e. Dimasukkan larutan Ca(NO3)2 0,1 M sebanyak 1 mL kedalam tabung
reaksi 3.
f. Dimasukkan 1 mL larutan Ba(NO3)2 0,1 M kedalam tabung reaksi 4.
g. Ditetesi larutan K2CrO4 ke dalam tabung reaksi 3 dan 4 sampai
terbentuk endapan.
h. Dicatat jumlah tetes larutan K2CrO4 sampai terbentuk endapan.
4. Unsur halogen
a. Dimasukkan larutan iod ke dalam tabung reaksi.
b. Ditambah beberapa tetes larutan kanji ke dalam larutan iod.
c. Dicatat perubahan yang terjadi.

E. HASIL PENGAMATAN
No Langkah Kerja Hasil Pengamatan
.
1. Unsur karbon  Gula dicampur dengan CuO,
a. Diisi tabung reaksi 1 dengan warnanya menjadi keabu-
gula pasir dan CuO. abuan. Sedaangkan hasil
b. Dihubungkan tabung reaksi pemanasannya berwarna
yang berisi gula pasir dan CuO coklat kehitamn pembakaran
dengan tabung reaksi 2 berisi air CuO dan gulamenghasilkan
kapur menggunakan pipa U. gas, yang kemudian dialirkan
c. Dipanaskan tabung reaksi 1 ke air kapur Sehingga
yang berisi gula pasir dan CuO. menyebabkan air kapur
d. Dialirkan gas dalam tabung menjadi keruh, dan
reaksi yang berisi gula dan CuO menghasilkan endapan.
ke dalam tabung reaksi 2 yang
beris air kapur.
e. Diamati apa yang terjadi.
2. Unsur periode 3
a. Aluminium  Setelah tetes ketiga terbentuk
1) Dimasukkan 10 mL endapan bewarna putih,
Al2(SO4)3 0,1 M ke dalam setelah tetes keempat
tabung reaksi. bendapann yang terbentuk
2) Ditambahkan NaOH 1 M menghasilkan larutan kembali
tetes demi tetes sampai jernih.
terbentuk endapan. Dicatat
jumlah tetesannya.
3) Ditambahkan H2SO4 tetes
4) demi tetes sampai
endapannya hilang. Dicatat
jumlah tetesannya.
b. Magnesium  Terjadinya perubahan pada
1) Dijepit pita magnesium dan warna kertas lakmus ketika
diletakkan ujungnya ke dimasukan kedalam cawan
nyala api. porselan yang berisi pita
2) Setelah berpijar, dimasukkan magnesium dan aquades
magnesium ke dalam cawan menjadi warna biru dari
porselin. warna pink.
3) Ditambahkan aquades 1 mL
4) Diuji larutan menggunakan
kertas lakmus, dan diamati
perubahan warna yang
terjadi.
5) Ditulis persamaan reaksinya.
3.  Pada tabung reaksi 1 yang
Unsur alkali tanah berisi Ca(NO3)2 0,1 M yang
diteteskan dengan larutan
a. Dimasukkan larutan Ca(NO3)2
(NH4)2C2O4 tidak terdapan
0,1 M sebanyak 1 mL ke dalam
endapan hingga tetes ke-15
tabung reaksi 1.
tetapi hanya berubah warna
b. Dimasukkan 1 mL larutan
dari bening ke kuning bening.
Ba(NO3)2 0,1 M ke dalam
Sedangkan pada tabung reaksi
tabung reaksi 2.
2 yang berisi Ba(NO3)2 0,1 M
c. Ditetesi larutan (NH4)2C2O4 ke
yang ditetskan dengan larutan
dalam tabung reaksi 1 dan 2
(NH4)2C2O4 terdapat endapan
sampai terbentuk endapan.
pada saat tetes keempat dan
d. Dicatat jumlah tetesan larutan
berubah warna dari bening ke
(NH4)3Cr2O4 sampai terbentuk
kuning susu.
endapan.
e. Dimasukkan larutan Ca(NO3)2  Pada tabung reaksi 3 yang
0,1 M sebanyak 1 mL kedalam berisi Ca(NO3)2 0,1 M yang
tabung reaksi 3. diteteskan dengan larutan
f. Dimasukkan 1 mL larutan K2CrO4 terdapat endapan
Ba(NO3)2 0,1 M kedalam tabung pada tetes yang keenam.
reaksi 4. Sedangkan pada tabung reaksi
g. Ditetesi larutan K2CrO4 ke 4 yang berisi Ba(NO3)2 0,1 M
dalam tabung reaksi 3 dan 4 yang diteteskan dengan
sampai terbentuk endapan. larutan K2CrO4 terdapat
endapan pada saat tetes
h. Dicatat jumlah tetes larutan pertama.
K2CrO4 sampai terbentuk
endapan.
4.  Larutan iod kualitatif dari
Unsur halogen satu tetes larutan kanji
meyebabkan terjadinya
a. Dimasukkan larutan iod ke perubahan warna dari kuning
dalam tabung reaksi. menjadi hitam.
b. Ditambah beberapa tetes larutan
kanji ke dalam larutan iod.
c. Dicatat perubahan yang terjadi.

F. ANALISIS DATA
1. Unsur Karbon
a. Reaksi antara gula dengan tembaga (II) oksida:
C6H12O6(s) + 12CuO(s) → 12CuO(s) + 6CO2(g) + 6H2O(aq)
b. Reaksi antara karbondioksida dengan larutan air kapur:
CO2(g) + Ca(OH)2(aq) → CaCO3(s) + H2O(aq)

2. Unsur Periode 3
a. Aluminium
1) Reaksi antara aluminium sulfat dengan natrium hidroksida:
Al(SO4)3(aq) + 6NaOH(aq) → 2Al(OH)3(s) + 3NaSO4(aq)
2) Reaksi antara endapan 2Al(OH)3 dengan H2SO4(aq)
Al(OH)3(s) + 3H2SO4(aq) → Al2(SO4)(aq) + 6H2O(l)
b. Magnesium
Mg(s) + 1/2O2(g) → MgO(s)
3Mg(s) + N2(g) → Mg3N2(s)
Mg3N2(s) + 6H2O(l) → 3Mg(OH)2(s) + 2NH3(g)
Mg(OH)2(s) →MgO(s) + H2O(aq)

3. Unsur Alkali Tanah


a. Kalsium Nitrat (Ca(NO3)2 (aq))
1) Dengan larutan ((NH4)2 C2O4(aq))
Ca(NO3)2(aq) + (NH4)2 C2O4(aq) →CaC2O4(s) + (NH4)3(NO3)2 (aq)
2) Dengan larutan (K2CrO4(aq))
Ca(NO3)2(aq) + K2CrO4→CaCrO4(aq) + K2(NO3)2(aq)
b. Barium Nitrat (Ba(NO3)2(aq))
1) Deng an larutan (NH4)2 C2O4(aq))
Ba(NO3)2(aq) + (NH4)2 C2O4(aq) →BaC2O4(s) + (NH4)3(NO3)2(aq)
2) Dengan larutan (K2CrO4(aq))
Ba(NO3)2(aq) + K2CrO4(aq) →BaCrO4(s) + K2(NO3)2(aq)

4. Unsur halogen
Reaksi antara larutan kanji dengan larutan iod
1) I2(aq) + I3- (aq) → I3- (aq)
2) (C2H10O5)(aq) + I3- (aq) → Kompleks ungu

G. PEMBAHASAN
Pada praktikum yang berjudul “Pengenalan Unsur” bertujuan untuk
mempelajari unsur Karbon, Periode 3, Alkali Tanah dan Halogen. Unsur
kimia merupakan zat kimia yang tidak dapat dibagi lagi atau tidak dapat
diubah menjadi zat kimia lain dengan menggunakan metode kimia biasa.
Partikel terkecil dari sebuah unsur adalah atom. Sebuah atom terdiri atas inti
atom dan d kelilingi elektron. Inti atom berisi proton dan neutron.
Untuk mengidentifikasi adanya unsur C, dan O,kita dapat melakukan
eksperimen I, dengan bantuan CuO yang dapat mempercepat proses reaksi
dari pembakaran glukosa. CuO ini juga berkerja sebagai odikator atau
tugasnya mereduksi glukosa. Sedangkan glukosa akan menjadi pereduksi atau
bertugas mengoksidasi CuO ketika glukosa dan tembaga (II) oksida atau CuO
dipanaskan , terjadi reaksi kimia yang di tandai dengan adanyaa perubahan
warna. Berikut reaksinya : Cu(OH)2 + CO2 -> Ca3CO3 + H2O Hal ini
membuktikan bahwa gas yang dihasilkan dari pembakaran glukosa tersebut
merupakan gas karbondioksida atau CO2. Itu berarti pada glukosa terdapat
unsur C dan unsur O.
Pada percobaan pertama yaitu mengeni unsur karbon. Percobaan
unsur karbon ini dilakukan dengan pemanasan gula pasir dan CuO. Gula
adalah senyawa organik yang mengandung unsur C, H dan O. Jika senyawa
organik dibakar maka akan menghasilkan unsur karbon dan hydrogen. Untuk
mengidentifikasi unsur C, H dan O pada suatu senyawa maka dapt dilakukan
dengan pemansan dengan meghasilkan gas, hasil pamanasan senyawa
hidrokarbon atau senyawa organik dialirkan ke dalam air kapur sehingga
terjadi reaksi. Ketika campuran gula pasir dan CuO dipanaskan dalam tabung
reaksi terjadi reaksi kimia yang ditandai dengan adanya perubahan warna
yang awalnya gula pasir nerwarna bening dan CuO berwana hitam berubah
menjadi coklat pekat. Zat yang berwarna hitam inilah yang disebut arang atau
karbon. . Sedangkan bubuk CuO bekerja sebagai katalis yaitu untuk
mempercepat proses reaksi dari pemanasan gula pasir. Pemanasan gula
menghasilkan gas yang kemudian dialirkan melalui pipa U ke tabung reaksi
yang berisi air kapur (Ca(OH)2). Setelah beberapa saat air kapur tersebut
berubah warna yang awalnya bening menjadi kekuning-kuningan dan
terbentuk gelembung-gelembung gas. Hal ini membuktikan bahwa gas yang
di hasilkan adalah karbon dioksida (CO2), selain itu juga membuktikan bahwa
pada pembakaran gula terdapat unsur C dan O.
Pada percobaan kedua yaitu unsur periode 3, yang memiliki jumlah
elektron valensi dimulai dari satu hingga delapan. Reaksi yang pertama
dilakukan yaitu aluminium sulfat dengan natrium hidroksida menghasilkan
endapan berwarna putih pada tetes ketiga. Setelah tetes keempat endapan
yang terbentuk menghilang, larutan kembali jernih. Selanjutnya reaksi pada
pita magnesium yang telah dipanaskan dan dimasukkan ke dalam cawan
menghasilkan perubahan warna. Ketika larutan diuji dengan menggunakan
kertas lakmus, perubahan pada warna kertas lakmus yang mula-mulanya
berwarna pink berubah warna menjadi warna biru.
Pada percobaan kelarutan senyawa logam alkali tanah, ketika
Ba(NO3)2 ditambahkan dengan (NH4)2C2O4 menghasilkan endapan putih,
karena dikromat sukar larut dengan Ba2+. Ketika CaCl2 ditambahkan
(NH4)2C2O4 seharusnya menghasilkan endapan, tetapi mungkin terdapat
kesalahan penglihatan oleh praktikan sehingga dalam percobaan tidak
menghasilkan endapan.Senyawa Ba2+ dan Ca2+ akan menghasilkan endapan
ketika bereaksi dengan SO42-. Ketika BaCl2 dan CaCl2 direaksikan dengan
(NH4)2 SO4 seharusnya menghasilkan endapan, namun pada percobaan tidak
menghasilkan endapan. Hal tersebut bisa terjadi mungkin karena praktikan
melakukan kesalahan dalam penglihatan.Senyawa Ba2+ dan Ca2+ akan
menghasilkan endapan berwarna kuning jika direaksikan dengan CrO4-,
karena senyawa kromat adalah senyawa yang sukar larut, kecuali dengan
logam alkali dan amonia.
Pada percobaan larutan Iod ditetesi larutan kanji terjadi perubahan
warna larutan dari coklat menjadi ungu tua. Warna ungu tersebut berasal dari
amilum. Larutan Iod adalah unsur halogen, karena cara kerja dari larutan
kanji/amilum adalah apabila suatu larutan ditetesi larutan kanji/amilum,
warna larutan berubah menjadi ungu tua maka larutan tersebut adalah unsur
halogen.

H. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikm yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Unsur karbon dapat ditemukan dalam reaksi pemakaran antara gula dengan
serbuk CuO yang ditunjukkan dengan perubahan warna menjadi warna hitam
dan air kapur menjadi keruh.
2. Unsur periode 3 reaksi alumunium dengan NaOH menunjukkan adanya
endapan dan magnesium yang bersifat basa yang dibuktikan dengan
perubahan warna kertas lakmus menjadi biru.
3. Pemuktian adanya unsur alkali tanah dalam suatu senyawa dilakukan dengan
meneteskan ammonium oksalat ((NH4)2C2O4) yang akan membentuk endapa
jika di testeskan.
4. Unsur halogen yaitu larutan iod (I2) yang di campurkan dengan larutan kanji
akan berwarna ungu kehitaman.

DAFTAR PUSTAKA

Kima, P., Chenb, J., dan Choa, Y. K., 2017, Building element recognition with
thermal-mapped point clouds. In 34th International Symposium on
Automation and Robotics in Construction (ISARC 2017), 1-7.
Liu, J., Zhang, Y., Wang, H., dan Du, Y., 2018, Study on the prediction of soil heavy
metal elements content based on visible near-infrared spectroscopy.
Spectrochimica Acta Part A: Molecular and Biomolecular Spectroscopy,
199, 43-49.
Prasetya, A., Nurdin, I., 2012, Korosi Aluminium Dalam Larutan Asam Sitrat. Jurnal
Teknik Kimia Inonesia, Vol. 11, No. 2, 2012, 116-123,123.
Sidharta, B., 2014, Pengaruh Konsentrasi Elektrolit Dan Waktu Anodisasi Terhadap
Ketahanan Aus, Kekerasan Serta Ketebalan Lapisan Oksida Paduan
Aluminium Pada Material Piston. Jurnal Teknologi Technoscientia,Vol. 7
No. 1 Agustus 2014.
Lampiran
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai