Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA UNSUR

NITROGEN

DISUSUN OLEH:

NAMA : ALKAYYIS MUHAMMAD ISA

NIM : K1A022106

HARI, TANGGAL : SELASA, 20 SEPTEMBER 2022

ASISTEN : ARYA WIRYAMAN HARISH

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN KIMIA

LABORATORIUM KIMIA ANORGANIK

PURWOKERTO

2022
NITROGEN

I. Tujuan
1. Mengetahui sifat-sifat nitrogen dan senyawanya.
II. Tinjauan Pustaka
Nitrogen adalah sebuah unsur kimia dalam table lectron yang memiliki
lectro N dan nomor atom 7. Biasanya ditemukan sebagai gas tanpa warna, tanpa
bau, tanpa rasa dan merupakan gas diatomonik bukan logam stabil, sangat sulit
bereaksi dengan unsur atau senyawa lainnya. Dinamakan zat lemas karena zat
ini bersifat malas, tidak aktif bereaksi dengan unsure lainnya. Nitrogen adalah
78,08% daria tmosfir bumi dan dalam banyak jaringan hidup. Zat lemas
terbentuk banyak senyawa penting seperti asam amino, amoniak, asam nitrat dan
sianida(Vogel, 1985).
Nitrogen merupakan molekul yang memiliki ikatan rangkap tiga. Energi
ikatannya cukup tinggi sehingga sangat stabil dan sulit bereaksi. Karena
itu kebanyakan entalpi dan energi bebas pembentukan senyawa nitrogen
bertanda positif. Molekul nitrogen ini sangat ringan dan nonpolar sehingga
gaya van der waals antar molekul sangat kecil. Gas ini masuk dan keluar
tubuh manusia sewaktu bernafas tanpa berubah. Gas ini tidak berbau dan
tidak berasa. Nitrogen sangat diperlukan digunakan sebagai pembuatan
senyawa penting seperti lectro dan urea. Karena kesetabilan yang tinggi,
nitrogen dipakai untuk gas pelindung gas oksigen dalam pabrik kimia,
lectron logam, dan dalam pembuatan komponen elektronika. Nitrogen cair juga
di gunakan untuk membekukan makanan secara cepat(Syukri, 1999. Hal:579)
Nitrogen adalah unsur yang diperlukan untuk membentuk senyawa
penting di dalam sel, termasuk protein, DNA dan RNA. Tanaman harus
mengekstraksi kebutuhan nitrogennya dari dalam tanah. Sumber nitrogen
yang terdapat dalam tanah, makin lama makin tidak mencukupi kebutuhan
tanaman, sehingga perlu diberikan pupuk sintetik yang merupakan sumber
nitrogen untuk mempertinggi produksi. Keinginan menaikkan produksi
tanaman untuk mencukupi kebutuhan pangan, berakibat diperlukannya
pupuk dalam jumlah yang banyak.Industri pupuk yang ada belum dapat
memenuhi kebutuhan pupuk yang semakin meningkat. Untuk itu perlu
dicari pupuk nitrogen alternatif dan rekayasa gen hijau yang kelihatannya
dapat memberikan harapan untuk memenuhi kebutuhan pupuk di masa yang
akan lectr (Dewi, 2007).
Nitrogen adalah unsur kimia bukan logam yang mempunyai bilangan atom
14 dalam lectr lectron, masing-masing atomnya memiliki lima lectron valensi
dalam konfigurasi ns2 n p3 . Di alam, unsur nitrogen terdapat baik di udara, laut
maupun darat. Selain dalam bentuk gas, unsur kimia ini bisa terdapat sebagai

ii
bentuk persenyawaan dengan unsur lainnya membentuk senyawa baru yang
mempunyai sifat kimia berbeda dengan unsur semula. Dalam bentuk gas,
nitrogen yang memiliki rumus kimia N 2 bersifat sangat stabil. Gas ini memiliki
sifat kimia tidak berwarna, tidak berbau dan tidak reaktif(Achmad, H. 1992)
Nitrogen merupakan kebutuhan pokok bagi seluruh organisme, sebab unsur
nitrogen diperlukan dalam mensintesis molekul-molekul protein yang kompleks
dan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan reproduksi organisme tersebut.
Menurut ODUM (1971) nitrogen yang terdapat dalam molekul-molekul protein
dalam organisme yang telah mati akan diuraikan menjadi bentuk-bentuk
nitrogen anorganik. Proses kimia ini dilakukan oleh serangkaian organisme
pengurai, terutama bakteri pembentuk nitrat, hasilnya berupa zat hara nitrat yang
merupakan bentuk nitrogen anorganik siap pakai. Konsumennya adalah
tumbuhan hijau yang terdapat dalam air laut seperti plankton dan algae.

ii
III. Prosedur Percobaan
3.1 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum kimia unsur kali ini adalah
tabung reaksi, gelas kimia, Erlenmeyer, dan batang pengaduk.
3.2 Bahan
Bahan-bahan yang dibutuhkan pada kimia unsur kali ini adalah kertas
indicator, tembaga, kalium nitrat, tembaga nitrat, ammonium dikromat,
logam aluminium, larutan asam sulfat encer, larutan natrium hidroksida,
asam nitrat encer, asam nitrat pekat, kalium iodide, kalium permanganate,
dan es.
3.3 Prosedur Percobaan
3.3.1 Percobaan Pertama
1. Sekeping logam tembaga dimasukkan ke dalam 2 tabung
reaksi yang berbeda 2.
2. Dalam tabung A, ditambahkan HNO3 pekat dan diamati
3. Dalam tabung B, ditambahkan HNO3 7M pekat dan diamati
3.3.2 Percobaan Kedua
1. Sebanyak 1 keping logam Al dimasukkan ke dalam 2
tabung reaksi yang berbeda,
2. Tabung A ditambahkan dengan 2 mL HNO3 2M
3. Tabung B, ditambahkan 5 mL NaOH encer
4. Kedua tabung dipanaskan dan hasil reaksi di tes dengan
kertas lakmus. Kemudian diamati yang terjadi.
3.3.3 Percobaan Ketiga
1. KNO3 dan CU(NO3)2 dimasukkan ke dalam tabung reaksi
yang berbeda
2. Kedua tabung tersebut kemudian dipanaskan dan diamati
yang terjadi.
3.3.4 Percobaan Keempat
1. 10 mL H2SO4 encer dimasukkan kedalam tabung reaksi
2. Tabung reaksi didinginkan selama kurang lebih 5 menit
dengan es
3. 1 gram NaNO3 dimasukkan ke dalam tabung reaksi
4. H2SO4 yang sudah didinginkan dimasukkan ke dalam
tabung tersebut
5. Hasil dari campuran tersebut dibagi menjadi 3 tabung
6. Tabung pertama dipanaskan dan diamati
7. Tabung kedua di tambah KI kemudian diamati
8. Tabung ketiga ditambahkan KmnO4 dam diamati yang
terjadi
3.3.5 Percobaan Kelima
1. Sebanyak 10 mL amoniak pekat dipanaskan hingga
menguap
2. Kawat tembaga spiral dipanaskan hingga membara
3. Kawat tembaga spiral tersebut kemudian digantung di
mulut Erlenmeyer dan diamati
3.3.6 Percobaan Keenam
1. 1 gram ammonium dikromat dimasukkan ke dalam tabung
reaksi
2. Tabung reaksi dipanaskan dan diamati yang terjadi

.
3.4 Skema Kerja
(Terlampir)
IV. Hasil dan Pengamatan
4.1 Data Pengamatan
No Perlakuan Pengamatan
1 HNO3 encer dan HNO3 HNO3 7M = terdapat
7M pekat dimasukkan ke gelembung kecil
dalam dua tabung reaksi
yang berbeda, kemudian
kedua tabung dimasukkan HNO3 encer = tidak
sekeping tembaga bereaksi
2 2 mL HNO3 2M dan 3 HNO3 = berwarna merah
mL NaOH dimasukkan ke menanda sifat asam
dalam kedua tabung
reaksi berbeda, kemudian
maasing masing NaOH = berwaerna biru
dimasukkan logam Al, menandakan sifat basa
lalu dipanaskan, dan diuji
dengan kertas lakmus
3 KNO3 dan Cu(NO3)2 KNO3 = terbentuk larutan
dimasukkan ke dalam dua dan pada bagian atas
tabung reaksi yang terdapat gumpalan yang
berbeda, kemudian menempel pada dinding
dipanaskan tabung
4.2
Cu(NO3)2 = muncul
Pembahasan gelembung saat
dipanaskan dan warnanya
menjadi lebih pekat dan
terdapat endapan
4 10 mL H2SO4 Tabung 1 = tidak ada
dimasukkan ke dalam perubahan warna
tabung reaksi, Tabung 2 = terbentuk
didinginkan dengan es gradasi warna, warna atas
kurang lebih 5 menit, 1 g kuning dan bawah tidak
NaNO3 dimasukkan ke berwarna
tabung reaksi,
ditambahkan H2SO4 yang Tabung 3 = berwarna ungu
sudah dingin, kemudian pekat
hasil nya di bagi ke dalam
3 tabung reaksi. Tabung 1
dipanaskan, tabung 2
ditambahkan KI, tabung 3
ditambahkan KMnO4
5 10 mL ammoniak pekat Kawat tembaga berubah
dimasukkan ke dalam warna menjadi hijau, dan
Erlenmeyer, dipanaskan mengalami korosi
sampai ammoniak
menguap, kawat tembaga
berbentuk spiral
dipanaskan kemudian
diganatung pada mulut
erlenmeyer
6 1 g ammonium dikromat Saat dipanaskan serbuk
dimasukkan ke dalam menguap dan timbul
tabung reaksi, kemudian percikan api. Setelah
dipanaskan dipanaskan berubah warna
menjadi hijau dan hitam
Nitrogen adalah sebuah unsur kimia dalam table periodic
yang memiliki lambang N dan nomor atom 7. Biasanya ditemukan
sebagai gas tanpa warna, tanpa bau, tanpa rasa dan merupakan gas
diatomonik bukan logam stabil, sangat sulit bereaksi dengan unsur
atau senyawa lainnya. Dinamakan zat lemas karena zat ini bersifat
malas, tidak aktif bereaksi dengan unsure lainnya(Vogel, 1985).
Karena kesetabilan yang tinggi, nitrogen dipakai untuk gas
pelindung gas oksigen dalam pabrik kimia, dan dalam pembuatan
komponen elektronika. Nitrogen cair juga di gunakan untuk
membekukan makanan secara cepat(Syukri, 1999. Hal:579).
Pada percobaan pertama, HNO3 encer dan HNO3 7M pekat
dimasukkan ke dalam dua tabung reaksi yang berbeda. Kemudian
kedua tabung dimasukkan sekeping tembaga.

Gambar 4.1 Percobaan 1

Hasil pada percobaan pertama adalah pada tabung dengan


HNO3 encer tidak bereaksi sama sekali, sedangkan pada tabung
HNO3 7M pekat muncul gelembung. Hal ini sesuai dengan
referensi dimana dikatakan bahwa HNO3 encer tidak bereaksi
dengan tembaga(Svehla, 1990). Persamaan reaksi pada percobaan
ini sebagai berikut:

8HNO3 + 3Cu→ 3Cu(NO3)2 + 2NO + 4H2O

Pada percobaan kedua, 2 mL HNO3 2M dan 3 mL NaOH


dimasukkan kedalam dua tabung reaksi yang berbeda. Kemudian
pada masing masing tabung
dimasukkan logam Al. Tabung
reaksi dipanaskan
kemudian diuji dengan kertas
lakmus.
Hasil pada percobaan kedua adalah pada HNO3 setelah diuji
dengan kertas lakmus adalah warna merah dimana menunjukan
sifat asam dan pada NaOH berwarna biru dimana menunjukkan
sifat basa. Persamaan reaksi yang terjadi pada percobaan ini
adalah:

4HNO3 + Al → Al(NO3)2 + 2NO + 4H2O

3NaOH + Al → Al(OH)3 + 3Na (Cotton & Wilkinson,


1989)

Pada percobaan ketiga, KNO3 dan Cu(NO3)2 dimasukkan ke


dalam tabung reaksi yang berbeda. Kemudian kedua tabung
dipanaskan dan diamati.

Gambar 4.3 KNO3 dipanaskan


Gambar 4.4 Cu(NO3)2 dipanaskan

Hasil dari percobaan ini adalah pada pemanasan KNO3


terbentuk larutan pada bagian atas dan terdapat gumpalan yang
menempel pada dinding tabung, pada pemanasan Cu(NO3)2 muncul
gelembung kemudian warnanya menjadi lebih pekat dan terdapat
endapan. Persamaan reaksi yang terjadi percobaan ini adalah:

2KNO3 → 2KNO3 + O2

2Cu(NO3)2 → 2CuO + 4NO2 + O2


(Cotton & Wilkinson, 1989)

Pada percobaan keempat, sebanyak 10 mL H2SO4


dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan didinginkan dengan es
selama kurang lebih 5 menit. 1 g NaNO 3 dimasukkan ke dalam
tabung reaksi dan ditambahkan dengan H2SO4 yang sudah dingin.
Hasilnya dibagi ke dalam 3 tabung reaksi berbeda. Pada tabung 1
dipanaskan, tabung 2 ditambahkan KI, dan tabung 3 ditambahkkan
KMnO4.

Gambar 4.5 Percobaan 4


Hasil pada percobaan adalah pada tabung 1 tidak ada
perubahan warna, pada tabung 2 terdapat gradiasi warna yaitu pada
bagian atas berwarna kuning dan pada bagian bawah tidak
berwarna, dan pada tabung 3 berwarna ungu pekat. Hasil
percobaan sudah sesuai referensi dimana dikatakan pada tabung 2
akan timbul warna kuning karena terdapat gas NO2 dan I2 (Vogel,
1985) dan pada tabung 3 berwarna ungu karena terdapat ion
MnO4-.

Pada percobaan kelima, sebanyak 10 mL ammoniak pekat


dimasukkan ke dalam Erlenmeyer kemudian dipanaskan sampai
menguap. Setelah itu kawat tembaga berbentuk spiral dipanaskan
dan digantung pada mulut Erlenmeyer.

Gambar 4.6 Percobaan 5

Hasil pada percobaan tersebut adalah kawat tembaga


berubah warna menjadi hijau dan mengalami korosi. Hasil
percobaan ini tidak sesuai dengan referensi karena pada
pembentukkan tembaga (II) oksida seharusnya berwarna merah
(Sugiyarto, 2013).

Pada percobaan keenam, sebanyak 1 g ammonium dikromat


dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu dipanaskan.

Gambar 4.7 Percobaan 6


Hasil dar percobaan tersebut adalah saat dipanaskan serbuk
menguap dan timbul percikan api. Setelah dipanaskan serbuk
menjadi berwarna hijau dan hitam. Hasil percobaan ini sesuai
dengan referensi dimana dikatakan jika ammonium dikromat
dipanaskan akan menimbulkan percikan api berwarna hijau(Vogel,
1985). Persamaan reaksi yang terjadi adalah:

(NH4)2Cr2O7 → Cr2O3 +N2 + 4H2O

V. Kesimpulan dan Saran


5.1 Kesimpulan
1. Nitrogen bersifat diatomic, tidak berdiri sendiri, tidak
reaktif
2. Nitrogen berada di alam sebagai gas N2
3. Nitrogen dibutuhkan untuk tumbuhan
4. Nitrogen merupakan unsur yang paling banyak di atmosir
5. Nitrogen mempunyai Sembilan bilangan oksidasi yaitu: -3,
-2, -1, 0, +1, +2, +3, +4, dan +5

5.2 Saran
Percobaan harus dilakukan dengan prosedur, alat dan bahan
yang sesuai agar sesuai dengan referensi yang ada.

Daftar Pustaka

Vogel. 1985. Analisa Anorganik Kualitatis. Jakarta : PT. Kalman Media Pustaka

Syukri. 1999. Kimia Dasar Jilid 2. Bandung: UI Press

Dewi, I. R. A. 2007. Fiksasi N Biologis pada Ekosistem Tropis. Makalah pada


Fakultas Pertanian. Universitas Padjajaran. Jatinangor.

Achmad, H 1992. Kimia Unsur dan Radiokimia. PT.Citra Aditya Bakti. Bandung:
230 hal.
ODUM,E.P. 1971 "Fundamentals of Ecol. ogy". 3 th eds. W.B.Saunders
Company,Philadelphia :574 pp.

Svehla. 1990. Vogel Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan


Semimakro.Kaiman Media Pustaka : Jakarta

Cotton, F.Albert., Wilkinson,G., (1989), Kimia Anorganik Dasar, Penerbit


Universitas Indonesia, Jakarta, 477-482

Sugiyarto, Kristian H., Sutrisno, Hari., dan Suyanti, Retno Dwi. (2013). Dasar-
Dasar Kimia Anorganik Nonlogam. Yogyakarta: UNY Press.

LAMPIRAN

Skema Kerja

Percobaan Pertama

Keping Tembaga
Dimasukkan ke tabung reaksi

Tabung A Tabung B
+ HNO3 pekat +HNO3 7 M

Percobaan Kedua

2 mL HNO3 2 M dan 5 NaOH encer

- Dimasukkan ke tabung reaksi berbeda

- + Sekeping logam Al

- Dipanaskan dan di tes dengan kertas lakmus

- Diamati

Hasil

Percobaan Ketiga

KNO3 dan Cu(NO3)2

- Dimasukkan ke dalam tabung reaksi berbeda

- Dipanaskan dan diamati

Hasil
Percobaan Keempat

10 mL H2SO4 encer
-Didinginkan 5 menit di es

-+NaNO3

-Dihomogenkan

Larutan Campuran

Dipanaskan dan diamati +KI diamati +KMnO4

Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3


Percobaan Kelima

10 mL Amoniak

- Dimasuukan ke tabung reaksi

- Dipanaskan hingga menguap

Kawat Cu

- Dipanaskan hingga membara

Hasil
- Digantung pada mulut Erlenmeyer dan diamati

Percobaan Keenam

1 gram Amonium

Dikromat
- Dimasukkan ke tabung reaksi

- Dipanaskan dengan pembakar spirtus

- Diamati gas yang muncul

Hasil

Jawaban Pertanyaan

1. Senyawa yang dihasilkan pada percobaan 1 yaitu Cu(NO3)2 dan NO, untuk

biloks dari Cu(NO3)2 yaitu +5 dan biloks dari NO yaitu +2.

2. Bila tembaga direaksikan dengan asam nirat dengan konsentrasi yang berbeda

maka akan terjadi reaksi yang sama yaitu:

8HNO3 pekat + 3Cu → 3Cu(NO3)2 + 2NO + 4H2O

8HNO3 encer + 3Cu → 3Cu(NO3)2+ 2NO + 4H2O

3. Gas yang dihasilkan pada pembakaran garam-garam nitrat sama yaitu gas NO

4. Jenis reaksi yang terjadi adalah reduksi


5. Senyawa yang dihasilkan pada percobaan 4 yaitu Na2SO4 dan HNO3 dan

ketikadipanaskan akan menghasilkan senyawa HNO2 yang berwarna putih jernih

danterdapat gas/gelembung.

6. Senyawa yang dihasilkan pada percobaan 4.b yaitu KMn dan NO3 yang

berwarna merah muda, sedangkan untuk percobaan 4.c yaitu KNO3, NO, dan I2

yang berwarna putih/kekuningan.

7. Didalam percobaan 5 terdapat tembaga sebagai salah satu mineral yang

banyak dipakai dalam bidang industri. Dengan demikian, pada

percobaan 5 ini dapat diketahui bagaimana sifat-sifat tembaga apabila

direaksikan dengan nitrogen ataupun sebaliknya.

8. Ammoniak pekat

9. Pada percobaan 6 senyawa yang dihasilkan adalah Cr2O3 , N2 dan

4H2O. pada percobaan ini terjadi adanya reaksi redoks. Pada Cr

mengalami reduksi dari Cr2O7 menjadi Cr2O3 yang dimana biloks Cr

yang awalnya +6 menjadi +3

Anda mungkin juga menyukai