KIMIA UNSUR
NITROGEN
DISUSUN OLEH :
NIM : K1A022097
JURUSAN KIMIA
LABORATORIUM ANORGANIK
PURWOKERTO
2022
NITROGEN
I. Tujuan
1. Mengetahui sifat-sifat nitrogen dan senyawanya.
II. Tinjauan Pustaka
Nitrogen adalah unsur kimia non logam yang mempunyai nomor
atom 7 dalam sistem periodik, masing-masing atomnya memiliki lima
elektron valensi dakam konfigurasi ns2 np3. Pada alam, unsur nitrogen
terdapat baik di udara, laut maupun darat. Selain dalam bentuk gas,
unsur kimia ini bisa terdapat sebagai bentuk persenyawaan dengan
unsur lainnya membentuk senyawa baru yang mempunyai sifat kimia
berbeda dengan unsur semua. Pada saat bentuk gas, nigtrogen yang
memiliki rumus kimia N2 bersifat stabil. Gas ini mempunyai sifat kimia
tidak berwarna, tidak berbau dan tidak reaktif. Ketidakreaktifan
nitrogen ini disebabkan oleh adanya ikatan tripel dalam gas nitrogen
(Susana, 2004).
Nitrogen dalam bahasa Yunani yakni nitron yang bermakna “soda
asli”, dan Gen, “pembentukan”. Nitrogen dengan resmi didapati oleh
Daniel Rutherford pada tahun 1772, yang menuturkan udara beracun
atau udara tetap. Wawasan bahwa diperoleh pecahan udara yang tidak
membantu dalam pembakaran yang telah diketahui oleh ahli kimia
sejak akhir abad ke-18. Nitrogen juga ditinjau di masa yang kurang
lebih sama dengan Henry Cavendish, Joseph Priestley dan Carl
Wilhelm Scheele, yang menuturkan sebagai udara terbakar atau udara
telah flogistat. Antoine Lavoisier menamai gas nitrogen azote karena
cukup lemas, yang berarti “tak bernyawa” berasal dari bahasa Yunani.
Istilah itu sudah menjadi nama kepada nitrogen pada perkataan
Perancis yang kemudian berkembang ke bahasa-bahasa lain
(Huda,2021).
Unsur nitrogen mempunyai nomor massa 14, karena jumlah
protonnya 7 maka jumlah neutronnya 7. Nitrogen juga mempunyai
jari-jari atom sebesar 0,074 nm dengan keelektronegatifan sebesar 3,07
dan kerapatannya sebesar 0,96 g.cm-3 (Luthfi, 2006). Unsur nitrogen
ternyata juga merupakan unsur makro yang sangat diperlukan oleh
makhluk hidup dengan titik didih -196℃ dan titik beku -210℃.
Sumber nitrogen bagi makhluk hidup bukan berasal dari udara,
2
melainkan dari senyawa-senyawa nitrogen yang terdapat dalam
makanan. Selain itu senyawa nitrogen yang terdapat secara alamiah di
alam adalah natrium nitrat (NaNO3). Senyawa tersebut dikenal juga
sebagai salpeter chili. Senyaw NaNO3 merupakan sumber utama
nitrogen terikat yang masih ditambang di dataran tinggi Chili
(Sutresna, 2008).
Walaupun beberapa senyawa oksida nitrogen ada yang bersifat
racun, namun senyaa kimia tersebut banyak dimanfaatkan di berbagai
bidang yaitu di laboratorium, industri, kedokteran dan lain-lain. Pada
proses pembuatannya, nitrogen dibagi dalam dua skala penggunaan.
Pertama untuk skala laboratorium, dilakukan dengan cara memanaskan
larutan yang mengandung garam ammonia dan garam nitrit. Kedua
untuk skala industri dilakukan dengan cara pencairan udara. Pada skala
industri, sebagian besar nitrogen digunakan untuk membuat ammonia,
urea (CO(NH2)2), ammonium sulfat ((NH4)2SO4) dan asam nitrat
(NH4NO3) (Rahayu, 2010).
Nitrogen juga memiliki peranan yaitu untuk merangsang
pertumbuhan tanaman secara keseluruhan, khususnya batang, cabang
dan daun. Nitrogen penting dalam hal pembentukan hijau daun yang
berguna untuk proses fotosintesis (Wiyantoko, 2017). Selain itu
nitrogen juga penting dalam pertumbuhan dan perkembangan semua
jaringan hidup. Nitrogen pada umumnya diserap tanaman dalam
bentuk NH4 +
atau NO3- yang dipengaruhi oleh sifat tanah, jenis
tanaman dan tahapan dalam pertumbuhan tanaman. Pada tanah dengan
pengatusan yang baik, N diserap tanaman dalam bentuk ion nitrat yang
dikarenakan sudah terjadi perubahan bentuk NH4+ menjadi NO3- ,
sebaliknya pada tanah tergenang tanaman cenderung menyerap NH4+
(Fahmi, 2010).
3
III. Prosedur Percobaan
3.1 Alat
Alat yang digunakan pada praktikum kimia unsur kali ini adalah
tabung reaksi, gelas kimia, Erlenmeyer, batang pengaduk.
3.2 Bahan
Bahan-bahan yang dibutuhkan pada praktikum kimia unsur kali ini
adalah kertas indikator, tembaga. Kalium nitrat, tembaga nitrat,
ammonium dikromat, logam alumunium, larutan asam sulfat encer,
larutan natrium hidroksida, asam nitrat encer, asam nitrat pekat,
kalium iodida, kalium pemanganat.
3.3 Prosedur Percobaan
1. Percobaan 1
1. Sekeping logam tembaga dimasukkan ke dalam 2 tabung
reaksi yang berbeda
2. Dalam tabung A, ditambahkan HNO3 pekat dan diamati
3. Dalam tabung B, ditambahkan HNO3 7M pekat dan
diamati.
2. Percobaan 2
1. Sebanyak 1 keping logam Al dimasukkan ke dalam 2
tabung reaksi yang berbeda,
2. Tabung A ditambahkan dengan 2 mL HNO3 2M
3. Tabung B, ditambahkan 5 mL NaOH encer
4. Kedua tabung dipanaskan dan hasil reaksi di tes dengan
kertas lakmus. Kemudian diamati yang terjadi.
3. Percobaan 3
1. KNO3 dan CU(NO3)2 dimasukkan ke dalam tabung reaksi
yang berbeda
2. Kedua tabung tersebut kemudian dipanaskan dan diamati
yang terjadi.
4. Percobaan 4
1. 10 mL H2SO4 encer dimasukkan kedalam tabung reaksi
4
2. Tabung reaksi didinginkan selama kurang lebih 5 menit
dengan es
3. 1 gram NaNO3 dimasukkan ke dalam tabung reaksi
4. H2SO4 yang sudah didinginkan dimasukkan ke dalam
tabung tersebut
5. Hasil dari campuran tersebut dibagi menjadi 3 tabung
6. Tabung pertama dipanaskan dan diamati
7. Tabung kedua di tambah KI kemudian diamati
8. Tabung ketiga ditambahkan KMnO4 dam diamati yang
terjadi
5. Percobaan 5
1. Sebanyak 10 mL amoniak pekat dipanaskan hingga
menguap
2. Kawat tembaga spiral dipanaskan hingga membara
3. Kawat tembaga spiral tersebut kemudian digantung di
mulut Erlenmeyer dan diamati
6. Percobaan 6
1. 1 gram ammonium dikromat dimasukkan ke dalam tabung
reaksi
2. Tabung reaksi dipanaskan dan diamati yang terjadi
3.4 Skema Kerja
(Terlampir)
5
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
6
4. Tabel Pengamatan Percobaan 5
7
4.2 Pembahasan
8
Persamaan reaksinya adalah:
8HNO3 encer + 3Cu → 3Cu(NO3)2 + 2NO + 4H2O
8HNO3 pekat + 3Cu → 3Cu(NO3)2 + 2NO + 4H2O (Svehla, 1990)
10
Gambar 4.2.4 Cu(NO3)2 Dipanaskan
11
Persamaan reaksi yang terjadi adalah:
Tabung I 2HNO2 + O2
12
Berdasarkan percobaan diatas ternyata Kawat tembaga setelah
dipanaskan berubah warna menjadi hijau, setelah digantung pada mulut
tabung dan dikeluarkan dari erlenmeyer tembaga mengalami korosi
(menjadi hitam). Hal tersebut tidak sesuai dengan referensi yang
menyatakan bahwa tembaga yang digantung pada mulut labu
Erlenmeyer akan bewarna merah menyala yang dikarenakan
terbentuknya tembaga (II) oksida (Sugiyarto, 2013). Ketidaksesuaian
tersebut kemungkinan tembaga sudah terkontaminasi dengan zat lain
atau adanya kondisi yang menyebabkan berubahnya warna tembaga.
Percobaan keenam dilakukan dengan cara dimasukkannya 1 gram
ammonium dikromat ke dalam tabung reaksi kemudian dipanaskan dan
diamati apa yang terjadi.
13
6 menjadi 3 (Vogel, 1985). Pada reaksi ini diketahui ammonium
berfungsi sebagai pereduksi dikromat.
14
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Nitrogen diketahui adalah gas tidak bewarna, tidak berbau, dan tidak
berasa dan merupakan gas diatomic.
2. Nitrogen dan senyawanya bila dicampurkan ke dalan pelarut organic
dan logam seperti aluminium dan tembaga akan mengalami
perubahan warna, adanya gelembung udara, dan terjadi letupan.
3. Senyawa HNO3 pekat lebih mudah melarutkan tembaga
dibandingkan HNO3 encer yang dikarenakan pH pekat lebih kecil
daripada encer
5.2 SARAN
Praktikum kali ini tentunya masih memiliki banyak kekurangan
dan kesalahan pengamatan, hal ini mungkin terjadi karena praktikan
kurang teliti dalam melakukan percobaan. Selain itu alat dan bahan
juga masih kurang, Untuk itu diharapkan dalam praktikum selanjutnya,
alat dan bahan sudah terlengkapi. Jadi, praktikum dapat berjalan sesuai
dengan prosedur, dan hasil yang didapat lebih akurat dan sesuai.
15
Daftar Pustaka
Susana, Tjutju. (2004). Sumber Polutan Nitrogen dalam Air Laut. Jurnal
Oseana. 29(3).
Lutfi. (2006). IPA Kimia SMP dan MTs Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Sutresna, Nana. (2008). Kimia untuk Kelas XII Semester 1. Bandung: Grafindo.
Rahayu, Iman. (2010). Praktis Belajar Kimia. Jakarta: Visindo
Wiyantoko, B., Kurniawati, P., dan Purbaningtias, T.E. (2017). Pengujiam
Nitrogen Total, Kandungan Air dan Cemaran Logam Timbal Pada
Pupuk Anorganik Nitrogen Phospor Kalium (NPK) Padat. Jurnal
Sains dan Teknologi. 6(1).
Fahmi, Arifin., Syamsudin., dkk. (2010). Pengaruh Interaksi Hara Nitrogen dan
Fosfor Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea Mays L)
Pada Tanah Regosol dan Latosol. Jurnal Ilmu-Ilmu Hayati.10(3).
Huda, Afif Afholul. (2021). Analisa Nilai Kalor Briket Limbah Minyak Kayu
Putih Yang Didinginkan Dengan Aliran Gas Nitrogen
Menggunakan Mesin Microwave 800 Watt. Ponorogo. Universitas
Muhammadiyah Ponorogo.
Syukri. (1999).Kimia Dasar 2. Bandung. Yrama Widya.
Petrucci, R. H. (1987). Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. Jakarta.
Erlangga.
Achmad, H. (2001). Kimia Unsur dan Radiokimia. Bandung. PT Citra Aditya
Bakti.
Svehla, G. 1990. Buku Teks Analis Anorganik dan Kuantitatif Makro dan
Semimikro. Jakarta. . PT. Kalman Media Pustaka.
Cotton, F. Albnert., dan Wilkinson, Geoffrey. (1989). Kimia Anorganik Dasar.
Jakarta.UI Press.
Vogel. (1985). Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro
Bagian II Edisi Kelima. Jakarta. PT. Kalman Media Pustaka.
Sugiyarto, Kristian H., Sutrisno, Hari., dan Suyanti, Retno Dwi. (2013). Dasar-
Dasar Kimia Anorganik Non-logam. Yogyakarta: UNY Press.
16
LAMPIRAN
Keping Tembaga
2. Percobaan 2
Hasil
17
3. Percobaan 3
4. Percobaan 4
10 mL H2SO4 encer
Tabung
Tabung 1 2 Tabung 3
Hasil
18
5. Percobaan 5
10 mL amoniak
Kawat Cu
6. Percobaan 6
Hasil
19
LAMPIRAN DAPENG
20
JAWABAN PERTANYAAN
1. Senyawa apakah yang dihasilkan pada percobaan 1. Berapa bilangan oksidasi nitrogen
dalam senyawa tersebut?
- Senyawa yang dihasilkan adalaha 3Cu(NO3)2 bilangan oksidasi nitrogen adalah +5
2. Bila tembaga direaksikan dengan asam nitrat yang konsentrasinya berlainan, Apakah
terjadi hasil reaksi yang sama? Jelaskan!
- Hasil reaksinya akan berbeda. Dikarenakan dalam mereaksikan tembaga tidak bisa dalam
asam encer, dapat terjadi jika ada O2. Dalam asam nitrat yang pekat terdapat konsentrasi yang
besar sehingga mampu mereaksikan tembaga.
3. Apakah sama gas yang dihasilkan pada pemanasan garam-garam nitrat?
- Gas yang dihasilkan yaitu gas NO2
4. Sebutkan jenis reaksi untuk percobaan 2. Jelaskan!
Pada percobaan 2 terjadi reaksi redoks pada unsur nitrogen. HNO3 mengalami reduksi
awalnya mempunyai biloks +5 berubah menjadi +3
5. Senyawa apakah yang dihasilkan pada percobaan 4? Apa yang terjadi pada senyawa
tersebut ketika dipanaskan?
- Senyawa yang dihasilkan pada percobaan 4 adalah Na2SO4 dan HNO3 dan Ketika
dipanaskan senyawa HNO3 yang bewarna putih jernih terdapat gelembung gas.
6. Apa perbedaan hasil reaksi percobaan 4.b dengab 4.c? Jelaskan!
- Pada hasil percobaan 4b terjadi perubahan warna yang terbagi menjadi 2 fasa yaitu kuning
di bagian atas dan tidak berwarna pada bagian bawah yang dipengaruhi adanya gas I2 dan
NO2 sebagai pereduksi pada iodida . pada percobaan 4c terjadi perubahan warna yang terjadi
pada larutan yang dimana warna larutan menjadi ungu pekat. Hal ini dikarenakan larutan
mengandung ion MnO4- maka akan memberikan warna larutan lain menjadi ungu.
7. Mengapa reaksi percobaan 5 penting dalam industri?
- Didalam percobaan 5 terdapat tembaga sebagai salah satu mineral yang banyak dipakai
dalam bidang industri. Dengan demikian, pada percobaan 5 ini dapat diketahui bagaimana
sifat-sifat tembaga apabila direaksikan dengan nitrogen ataupun sebaliknya.
8. Dalam percobaan 5 zat apakah yang berfungsi sebagai oksidator?
- Zat yang berfungsi sebagai oksidator adalah amoniak pekat
9. Sebutkan senyawa-senyawa yang dihasilkan pada percobaan 6. Jelaskan reaksi yang
terjadi!
- Pada percobaan 6 senyawa yang dihasilkan adalah Cr2O3 , N2 dan 4H2O. pada percobaan ini
terjadi adanya reaksi redoks. Pada Cr mengalami reduksi dari Cr2O7 menjadi Cr2O3 yang
dimana biloks Cr yang awalnya +6 menjadi +3
21