KIMIA UNSUR
VANADIUM
DISUSUN OLEH :
NIM : K1A022097
JURUSAN KIMIA
LABORATORIUM ANORGANIK
PURWOKERTO
2022
VANADIUM
I. TUJUAN
Mengetahui sifat-sifat vanadium dan senyawanya
II. TINJAUAN PUSTAKA
Vanadium merupakan salah satu logam berwarna abu-abu putih
yang mudah dibentuk dan ulet. Beberapa konstanta fisiknya meliputi
nomor atom ke 23, berat atom atau nomor massanya 50.942, berat
jenisnya 6,1 pada suhu 18,70 , dan memiliki titik leleh sekitar 19000 .
Vanadium membentuk senyawa yang bermacam-macam dan memiliki
setidaknya empat bilangan oksidasi yaitu +2, +3, +4, dan +5.
Vanadium digunakan untuk keperluan kimiawi dan disuplai sebagai
suatu senyawa. Senyawa vanadium yang paling umum adalah
vanadium pentokside dan amonium metavanadat (Broderick, 1977).
Bilangan oksidasi vanadium +2 dan +3 memiliki sifat basa sedangkan
+4 dan +5 bersifat amfoter (Suyatno, 2012)
Vanadium ternyata memiliki empat penamaan bilangan oksidasi
dari senyawa VO, V2O3, VO2, dan V2O5. Senyawa VO atau bisa
dibaca dengan vanadium(II) oksida memiliki bilangan oksidasi V
sebesar +2. Selain itu ada pula senyawa V2O3 (vanadium(III) oksida)
yang memiliki bilangan oksidasi V sebesar +3. Kemudian untuk
senyawa VO2 (vanadium(IV) oksida) memiliki bilangan oksidasi V
sebesar +4. Selanjutnya yang terakhir ada senyawa V2O5
(vanadium(V) oksida) memiliki bilangan oksidasi V sebesar +5. Jadi
bisa dinyatakan bahwa dari penyebutan nama senyawa vanadium
tersebut bisa mempengaruhi jumlah bilangan oksidasi V
(Sulastri,2017)
Pada umumnya, penggunaan vanadium yaitu untuk sebagai bahan
campuran pembuatan baja. Hasil campuran vanadium dengan bahan
lain akan menghasilkan logam yang tahan karat. Oleh sebab itu,
vanadium menjadi salah satu komponen terpenting dalam pembuatan
baja. Sekitar 85% dari vanadium yang dihasilkan saat ini, digunakan
sebagai bahan aditif baja, zat pelapis titanium, bahan pembuatan
keramik, dan juga sebagai katalis. Vanadium juga dapat menghasilkan
medan magnet super konduktif sebesar 175.000 Gauss.
(Przesniak,2019)
Selain itu, vanadium juga dapat digunakan dalam produksi
pengembangan fotografi, baterai, dan semi-konduktor, serta daur ulang
berbasis katalis. Vanadium (V) mempunyai bermacan aplikasi yang
cocok untuk produksi dekorasi, produksi pigmen, akselerator
pengering cat, dan mordan pewarna tekstil. Seiring dengan berjalannya
waktu, vanadium telah mengalami peningkatan penggunaan. Salah
satunya adalah digunakan sebagai bahan pada teknologi jet tempur dan
wahana antariksa. Vanadium juga dapat digunakan sebagai pembuatan
kaca filter ultra violet untuk mencegah radiasi. (Fortoul, 2013)
Vanadium pentaoksida (V2O5) berbentuk padatan berwarna
kuning orange. Senyawa ini dapat larut di dalam air dan dapat bersifat
sebagai katalis di dalam larutan. Vanadium pentaoksida dapat
dihasilkan dari beberapa reaksi asam, biasanya asam berlebih.
Keistimewaan dari senyawa ini dapat bersifat asam maupun basa atau
bisa disebut dengan amfoter. Vanadium pentaoksida pergerakannya di
dalam larutan cukup reaktif karena adanya unsur asam yang berlebih.
Ketika dicampurkan di dalam senyawa lain, vanadium pentaoksida ini
akan membentuk senyawa asam bersama dengan larutannya
(Shafitri,2019).
III. PROSEDUR PERCOBAAN
3.1 ALAT
Alat – alat yang digunakan dalam praktikum kimia unsur kali ini
adalah buret, labu ukur, Erlenmeyer, gelas beaker, spektrofotometer.
3.2 BAHAN
Bahan – bahan yang dibutuhkan Pda kimia unsur kali ini adalah
NH4VO3, NaOH, H2SO4,KMnO4, bubuk Na2SO3, Zn-amalgam, kertas
kongo red.
3.3 Prosedur Percobaan
Percobaan 1
a. Sebanyak 1 gram NH4VO3 dimasukkan ke dalam gelas beker.
b. Di dalam gleas beker ditambahkan 15 ml NaOH, dilarutkan, diamati
yang terjadi.
c. Larutan ditambahkan 20 ml H2SO4, diamati yang terjadi, hasil disebut
dengan larutan A yang akan digunakan untuk langkah berikutnya.
Percobaan 2
a. Sebanyak 2 ml larutan A ditambahkan 1 gram serbuk Zn.
b. Larutan dikocok, diamati yang terjadi.
c. Kemudian dipanaskan dan dicatat perubahan selama
reaksi Percobaan 3
a. Sebanyak 2 larutan A dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
b. Larutan ditambahkan sebanyak 2 ml larutan Pb asetat 0,1 M, diamati
yang terjadi.
c. Larutan itambahkan HNO3 encer, diamati yang terjadi.
Percobaan 4
a. Sebanyak 2 ml larutan A dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
b. Larutan ditambahkan sebanyak 2 ml BaCl2 0,1M.
c. Larutan kemudian ditambahkan HCl encer secara kualitatif, diamati
yang terjadi.
Percobaan 5
a. Sebanyak 2 ml larutan A dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
b. Larutan ditambahkan 2 ml CuSO4 0,1 M, diamati yang terjadi.
Percobaan 6
a. Sebanyak 2 ml larutan A dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
b. Larutan ditambahkan Hg(NO3)2, diamati yang terjadi.
Sulastri., dan Rahmadani, Ratu Fazlia. (2017). Buku Ajar Dasar Kimia I. Banda Aceh: Syiah
Kuala University Press.
Fortoul, T.I. dkk. (2013) Overview of environmental and occupational outcomes : An article
based on presentation at the 8th International Symposium on Vanadium Chemistry,
Biological Chemistry, and Toxicology.
Przesniak, Marta dkk. (2019) Tailoring the Size and Shape, New Path for Ammonium
Metavanadate Synthesis.
LAMPIRAN
SKEMA KERJA
Percobaan 1
Percobaan 2
2 mL Larutan A
Hasil
Percobaan 3
2 mL Larutan A
Hasil
Percobaan 4
2 mL Larutan A
Hasil
Percobaan 5
2 mL Larutan A
Hasil
Percobaan 6
2 mL Larutan A
Hasil