KIMIA UNSUR
MANGAN
DISUSUN OLEH :
NIM : K1A022097
JURUSAN KIMIA
LABORATORIUM ANORGANIK
PURWOKERTO
2022
MANGAN
I. TUJUAN
Mengetahui sifat-sifat mangan dan senyawaannya.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Mangan (Mn) berasal dari batuan primer yang pada
umumnya dalam bentuk feromagnesit. Mn merupakan unsur yang
dalam keadaan normal memiliki bentuk padat. Massa jenis mangan
pada suhu kamar yaitu sekitar 7,21 g/cm3 , sedangkan massa jenis
cair pada titik lebur sekitar 5,95 g/cm3 . Mn merupakan unsur
logam yang memiliki titik lebur 12470 , dan titik didihnya
20320 . Kapasitas kalor pada suhu ruang adalah sekitar 26,32
J/mol.K . (Seran, 2017)
Unsur mangan merupakan suatu logam transisi dengan
orbital terluar 3d2 4s2 . Keadaan ini akan memungkinkan unsur
mangan dapat berada dalam berbagai keadaan tingkat oksidasi
sehingga unsur mangan mempunyai bilangan oksidasi +2, +3, +4,
+5, +6 dan +7. Mangan merupakan salah satu logam yang banyak
ditemukan bersama dengan unsur besi (Fe). Kandungan Mn di
Bumi sekitar 1060 ppm dan sekitar 61-1010 ppm yang terdapat di
tanah. Mn ternyata memiliki peran penting bagi tanaman yaitu
salah satunya sebagai pengaktif enzim (Sriyanti, 2000).
Seperti layaknya vanadium dan kromium, tingkat
produksi mangan berada di angka 95% yang digunakan untuk
membuat baja paduan. Baja yang memiliki kandungan 12%
mangan mempunyai karakteristik sangat kuat sehingga dapat
digunakan sebagai bahan pembuatan rel kereta api, dan mesin-
mesin berat.mangan merupakan unsur terbanyak ke-12 dan ke-3
untuk unsur-unsur transisi setelah besi dan titanium. Mangan
pertama kali diisolasi pada tahun 1774 oleh C.W. Scheele dan J.G.
Gahn (Swedia) dari pemanasan MnO2 dengan batubara dan
minyak, meskipun kemurnian hasilnya masih relative rendah.
Karena mangan mampu membentuk senyawa dengan tingkat
oksidasi berkisar antara terendah +2 sampai tertingi +7,
menjadikannya sebagai logam dengan variasi tingkat oksidasi
terbanyak.(Sugiyarto, 2010)
Percobaan 1
1. Sebanyak 5 mL KMnO4 dimasukkan ke dalam 2 tabung reaksi yang
berbeda.
2. Ke dalam tabung A ditambahkan 2,5 mL H2SO4 1 M.
3. Ke dalam tabung B ditambahkan 2,5 mL NaOH 1 M.
4. Ke dalam 2 tabung reaksi tersebut ditambahkan serbuk MnO2 secara
kualitatif, kemudian dikocok.
5. Setelah dikocok, kemudian larutan disaring dan diamati warna
filtratnya.
6. Ke dalam filtrat tersebut ditambahkan 2,5 mL H2SO4 2 M, diamati
yang terjadi.
Percobaan 2
1. Sebanyak 0,1 gram MnSO4 dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
2. Sebanyak 2 mL H2SO4 2 M ditambahkan ke dalam tabung reaksi berisi
MnSO4.
3. Sebanyak 10 tetes H2SO4 encer ditambahkan.
4. Setelah itu, larutan didinginkan di dalam air dingin (es).
5. Sebanyak 5 tetes KMnO4 ditambahkan ke dalam larutan, diamati yang
terjadi.
6. Larutan yang terbentuk kemudian dimasukkan dalam 50 mL air,
diamati warna larutannya.
3.4 SKEMA KERJA
(Terlampir)
DAFTAR PUSTAKA
Seran, Regina. (2017). Pengaruh Mangan Sebagai Unsur Hara Mikro Esensial
Terhadap Kesuburan Tanah dan Tanaman. Jurnal Pendidikan Biologi, 2(1).
Sriyanti. (2000). Bilangan Oksidasi dan Reaksi-Reaksi Mangan. Jurnal Kimia FMIPA
Universitas Diponegoro Semarang.
Sugiyarto, K.H. suyanti, R.D. (2010) Kimia Anorganik Logam. Yogyakarta.Graha Ilmu.
Febrina, Laila., dan Ayuna, Astrid. (2015). Studi Penurunan Kadar Besi (Fe) dan
Mangan (Mn) dalam Air Tanah Menggunakan Saringan Keramik. Jurnal
Teknologi Universitas Muhammadiyah Jakarta, 7(1).
Warsyidah, Andi Auliyah., Syarif, Jurnal., dan Abdullah, Cahyaning. (2019). Analisis
Kadar Mangan (Mn) Pada Air Alkali dengan Menggunakan Spektrofotometer
Serapan Atom (SSA). Jurnal Media Laboran, 9(1)
LAMPIRAN
SKEMA KERJA
Percobaan 1
5 mL KMnO4
5 mL KMnO4
Larutan
tabung B
Percobaan 2
Hasil