Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM

DAYA REDUKSI LOGAM

Disusun oleh :

Nama : Aliya Nasha Khalisa


No. Absen : 04
Kelas : XII MIPA 7

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 SEMARANG


TAHUN PELAJARAN 2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Praktikum Daya
Reduksi Logam” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran
Kimia yang diampuh oleh Ibu Yuyun Eka Wardhani, S.Pd. Selain itu, laporan ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang daya reduksi logam di kehidupan sehari-hari bagi penulis dan
para pembaca.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun dibutuhkan demi kesempurnaan laporan ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Semarang, 27 September 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Tujuan Praktikum

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan laporan ini, yaitu untuk menyelidiki reaksi
redoks yang dapat berlangsung spontan dan tidak dapat berlangsung spontan. Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan, serta diharapkan Peserta didik dapat mengurutkan daya reduksi
beberapa logam secara tepat setelah melakukan kegiatan percobaan.

B. Landasan Teori

Reaksi reduksi adalah reaksi yang menerima elektron dan ditandai dengan penurunan

bilangan oksidasi. Sedangkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang melepaskan elektron dan

ditandai dengan peningkatan bilangan oksidasi. Kedua reaksi ini berlangsung secara

bersamaan, sehingga penyebutannya sering dirangkaikan menjadi reaksi reduksi-oksidasi

atau disingkat redoks.

Daya desak logam atau sering disebut kereaktifan logam adalah kemampuan suatu logam

untuk bereaksi melepaskan elektron, dan mengalami reaksi oksidasi.

Pada sel elektrokimia, reaksi redoks bisa terjadi jika logam yang dicelupkan mendesak ion

logam yang ada dalam larutan. Misalnya, logam magnesium yang dimasukkan ke dalam
larutan yang mengandung ion Zn2+ akan terjadi reaksi.

Logam magnesium lebih reaktif daripada zink, sehingga magnesium mendesak ion

Zn2+ dari larutannya. Logam magnesium mereduksi ion Zn2+ dan ion Zn2+ mengoksidasi

logam magnesium. Dari reaksi tersebut dapat dinyatakan pula bahwa magnesium mempunyai
daya reduksi yang lebih kuat daripada zink, dan zink mempunyai daya oksidasi yang lebih

kuat daripada magnesium.

Daya desak logam berkaitan erat dengan deret volta. Suatu logam bisa mendesak logam-

logam lain yang berada di sebelah kanannya. Berikut urutan unsur dalam deret Volta :

Li K Ba Ca Na Mg Al Mn Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn Pb H Sb Bi Cu Hg Ag Pt Au

BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat Praktikum

Waktu Praktikum : Selasa, 13 September 2022


Tempat Praktikum : Laboratorium SMA Negeri 4 Semarang

B. Alat dan Bahan

➢ Alat
1. Tabung reaksi 16 buah
2. Rak tabung reaksi
3. Pipet tetes
4. Ampelas halus
5. Gunting besar
➢ Bahan
1. Paku besi
2. Logam tembaga
3. Logam magnesium
4. Logam seng
5. Larutan CuSO4 0.1 M
6. Larutan MgSO4 0.1 M
7. Larutan FeSO4 0.1 M
8. Larutan ZnSO4 0.1 M

C. Langkah Kerja

• Langkah kerja praktikum :

1. Ambilah empat tabung reaksi beserta rak tabung reaksi, lalu berilah tanda A dan
B menggunakan label.
2. Potonglah masing-masing logam dengan ukuran 0.5 cm − 3 cm.
3. Bersihkan semua paku besi dan potongan logam yang akan digunakan dalam
percobaan menggunakan ampelas.
4. Masukkan masing-masing logam ke dalam tabung reaksi yang berbeda. Paku besi
pada tabung reaksi A, logam tembaga pada tabung reaksi B. Lalu percobaan
kedua logam seng pada tabung reaksi A, dan logam magnesium pada tabung
reaksi B.
5. Isi masing-masing tabung reaksi dengan larutan CuSO4 0.1 M sebanyak 10 ml,
lalu amati beberapa menit dan catat perubahan yang terjadi secara objektif dan
cermat.
6. Ulangi langkah 3-4, gantilah larutan dengan larutan MgSO4 0.1 M, FeSO4 0.1
M, ZnSO4 0.1 M.
BAB III

HASIL PENGAMATAN

❖ Gambar Pengamatan

❖ Hasil Praktikum
❖ Tabel Pengamatan

Larutan Ditambah Ditambah Ditambah Ditambah


logam Cu logam Fe logam Mg logam Zn

CuSO4 0.1 M Tidak spontan Spontan, paku Spontan, logam Spontan, logam
menghitam berkarat menghitam

FeSO4 0.1 M Tidak spontan Spontan, paku Spontan, logam Spontan, logam
sedikit berbuih, berbuih
menghitam bergerak keatas
- kebawah dan
menguning

MgSO4 0.1 M Tidak spontan Spontan, Spontan, pudar Tidak spontan


sedikit
menghitam

ZnSO4 0.1 M Tidak spontan Tidak spontan Tidak spontan Spontan,


menghitam

BAB IV

PEMBAHASAN DAN ANALISA DATA

A. Pembahasan

➢ Logam yang tidak dapat mengoksidasi logam lain :

1. Fe dengan CuSO4,
2. Mg dengan CuSO4, FeSO4, ZnSO4
3. Zn dengan CuSO4, FeSO4,
4. Cu dengan CuSO4, FeSO4, MgSO4, ZnSO4
5. Fe dengan FeSO4, MgSO4, ZnSO4
6. Mg dengan MgSO4
7. Zn dengan MgSO4, ZnSO4
B. Pertanyaan

1. Reaksi manakah yang dapat berlangsung?


Jawab :

Reaksi :

• Logam Fe ke dalam larutan Cu2+

Fe + Cu2+ -> Fe2+ + Cu

• Logam Fe ke dalam larutan Pb2+

Fe + Pb2+ -> Fe2+ + Pb

• Logam Mg ke dalam larutan Cu2+

Mg + Cu2+ -> Mg2+ + Cu

• Logam Mg ke dalam larutan Fe2+

Mg + Fe2+ -> Mg2+ + Fe

• Logam Mg ke dalam larutan Pb2+

Mg + Pb2+ -> Mg2+ + Pb

• Logam Mg ke dalam larutan Zn2+

Mg + Zn2+ -> Mg2+ + Zn

• Logam Zn ke dalam larutan Cu2+

Zn + Cu2+ -> Zn2+ + Cu

• Logam Zn ke dalam larutan Fe2+


Zn + Fe2+ -> Zn2+ + Fe

Reaksi :

• Logam Cu ke dalam larutan Cu2+

Cu + Cu2+ -> Cu2+ + Cu

• Logam Cu ke dalam larutan Fe2+

Cu + Fe2+ -> Cu2+ + Fe

• Logam Cu ke dalam larutan Mg2+

Cu + Mg2+ -> Cu2+ + Mg

• Logam Cu ke dalam larutan Zn2+

Cu + Zn2+ -> Cu2+ + Zn

• Logam Fe ke dalam larutan Fe2+

Fe + Fe2+ -> Fe2+ + Fe

• Logam Fe ke dalam larutan Mg2+

Fe + Mg2+ -> Fe2+ + Mg

• Logam Fe ke dalam larutan Zn2+

Fe + Zn2+ -> Fe2+ + Zn

• Logam Mg ke dalam larutan Mg2+

Mg + Mg2+ -> Mg2+ + Mg

• Logam Zn ke dalam larutan Mg2+


Zn + Mg2+ -> Zn2+ + Mg

• Logam Zn ke dalam larutan Zn2+

Zn + Zn2+ -> Zn2+ + Zn

2. Bagaimanakah urutan daya reduksi logam dari yang paling kuat?

Jawab :

Logam yang dapat mengoksidasi paling banyak logam lain berarti


mempunyai daya oksidasi paling kuat. Demikian juga logam yang paling banyak
mereduksi logam lain, berarti mempunyai daya reduksi paling kuat.

Urutan logam dari yang daya reduksinya paling kuat ke yang paling lemah :

➢ Mg – Zn – Fe – Cu

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat kami tarik dari praktikum daya desak logam yang
telah kami lakukan ialah terdapatnya hubungan antara nilai potensial elektrode
standar dengan daya reduksi dan daya oksidasi logam. Semakin positif nilai
potensial elektrode standar, maka daya oksidasinya semakin kuat (oksidator kuat).
Semakin negatif nilai potensial elektrode standar, maka daya reduksinya semakin
kuat (reduktor kuat). Spontan atau tidaknya suatu reaksi, sangat bergantung pada
Eoreaksi nya. Suatu reaksi dapat berlangsung spontan ketika Eoreaksi nya bernilai
positif atau lebih dari nol, dan sebaliknya jika Eoreaksi nya bernilai negatif atau
kurang dari dan sama dengan nol, suatu reaksi dapat dikatakan tidak dapat
berlangsung spontan.

Daftar Pustaka

Cains, K. (2010). Analisis Kimia Kuantitatif Edisi keenam. Jakarta: Erlangga.

Enawaty, Eny (2020). Deskripsi Kemampuan Psikomotorik Mahasiswa

Pendidikan mia Pada Titrasi Asam Basa. Al-Razi Jurnal Ilmiah, 8(2): 91-101.

Endang. (2015). Reaksi Reduksi Oksidasi. Jakarta: Gramedia.

Hali, Yoshinta. (2018). Pengembangan Lembar Kerja Berbasis Inkuiri Pada Penentuan
Kadar Bioetanol Produk Fermentasi Dengan Metode Titrasi Redoks. Skripsi.
Program Studi Pendidikan Kimia, UIN Sunan Gunung Djati. Bandung.

Ridwan. (2016), Sel Elektrokimia: Karakteristik dan Aplikasi.

Santoso, R. (2011). Pembahasan Reaksi Redoks. Jakarta: Indonesia Pers.

Suminar. N. R. (2007). Analisis Kimia Redoks. Semarang: Ganesha.


LAMPIRAN
LAPORAN PRAKTIKUM
SEL VOLTA

Disusun oleh :

Nama : Aliya Nasha Khalisa


No. Absen : 04
Kelas : XII MIPA 7

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 SEMARANG


TAHUN PELAJARAN 2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Praktikum Sel Volta”
ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran
Kimia yang diampuh oleh Ibu Yuyun Eka Wardhani, S.Pd. Selain itu, laporan ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang daya reduksi logam di kehidupan sehari-hari bagi penulis dan
para pembaca.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun dibutuhkan demi kesempurnaan laporan ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Semarang, 27 September 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan laporan ini, yaitu untuk :
1. Mempelajari cara merakit sel volta.
2. Mengukur aliran beda potensial yang dihasilkan setiap reaksi.
3. Mengetahui reaksi yang dapat berlangsung spontan dari setiap reaksi.

B. Landasan Teori
Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari aspek elektronik dari reaksikimia. Elemen
yang digunakan dalam reaksi elektrokimia dikarakterisasikan dengan banyaknya elektron
yang dimiliki. Elektrokimia secara umum terbagi dalam dua kelompok, yaitu sel galvani dan
sel elektrolisis. Suatu sel elektrokimiaterdiri dari dua elektroda, yang disebut katoda dan
anoda, dalam larutan elektrolit. Pada elektroda katoda terjadi reaksi reduksi. Sedangkan
reaksi oksidasi terjadi pada anoda. Sel elektrokimia dapat dibagi menjadi :

1. Sel Volta / Sel Galvani merubah energi kimia menjadi listrik

Contoh : batere (sel kering) dan accu

2. Sel Elektrolisis à merubah energi listrik menjadi energi kimia

Contoh : penyepuhan, pemurnian logam

Dalam sel volta, reasi redoks spontan digunakan sebagai sumber arus listrik. Sel
elektrolisis merupakan kebalikan dari sel volta. Dalam sel elektrolisis, listrik digunakan
untuk melangsungkan reaksi redoks yang tidak spontan

BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat Praktikum


Waktu Praktikum : Selasa, 13 September 2022
Tempat Praktikum : Laboratorium SMA Negeri 4 Semarang

B. Alat dan Bahan

➢ Alat
1. Gelas kimia 2
2. Jembatan garam (KNO₃)
3. Voltmeter

➢ Bahan
1. Kabel
2. Larutan ZnSO₄
3. Larutan CuSO₄
4. Lempengan logam Zn
5. Lempengan logam Cu

C. Langkah Kerja

⚫ Langkah kerja praktikum :

1. Menyiapkan 2 buah gelas kimia.


2. Memasukkan 30ml larutan CuSO₄ ke gelas kimia pertama, kemudian
memasukkan 30ml larutan ZnSO₄ ke gelas kimia kedua.
3. Memasukkan lempengan logam Cu yang salah satu ujungnya telah dihubungkan
dengan kabel kedalam gelas kimia pertama yang berisi larutan CuSO₄.
4. Memasukkan lempengan logam Zn yang salah satu ujungnya telah dihubungkan
dengan kabel kedalam gelas kimia kedua yang berisi larutan ZnSO₄.
5. Hubungkan kedua larutan dalam gelas kimia dengan jembatan garam.
6. Hubungkan kedua ujung kabel dari logam Cu dan logam Zn ke voltmeter seperti
gambar berikut:
7. Amati selama 10 menit dan catat beda potensial yang dihasilkan.

BAB III
HASIL PENGAMATAN

❖ Gambar Pengamatan

❖ Tabel Hasil Praktikum

Logam Massa logam Beda Potensial

Cu - 0.5

Zn - 0.5

BAB IV

PEMBAHASAN DAN ANALISA DATA


A. Pembahasan

Rangkaian sel volta terdiri dari logam Zn dicelupkan dalam larutan ion Zn2+ dan
logam Cu dicelupkan dalam larutan ion Cu2+ .

Elektroda di mana reaksi oksidasi terjadi disebut anoda. Adapun elektroda di


mana reaksi reduksi terjadi disebut katoda. Pada sel Volta anoda bermuatan negatif dan
katoda bermuatan positip. Elektron mengalir dari anoda menuju katoda.

Reaksi yang terjadi:

Anoda : Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e

Katoda : Cu2+(aq) + 2e- → Cu(s)

Reaksi sel : Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn2+(aq) + Cu(s) ,

E0 sel = 1,10 Volt

Jadi prinsip kerja dari sel volta adalah pemisahan reaksi redoks menjadi 2 bagian,
yaitu setengah reaksi oksidasi di anoda dan setengah reaksi reduksi di katoda. Anoda dan
katoda dicelupkan dalam elektrolit dan dihubungkan dengan jembatan garam dan sirkuit
luar.

B. Pertanyaan

1. Apakah reaksi pada sel volta tersebut berlangsung spontan? Jelaskan


alasannya!
Jawab :
Reaksi redoks spontan merupakan reaksi redoks yang dapat berlangsung dengan
sendirinya. Jika kedalam larutan CuSO4 dicelupkan logam seng maka akan terjadi
reaksi redoks yang spontan.

2. Apa fungsi dari jembatan garam yang ada di rangkaian sel volta?
Jawab :
Jembatan garam adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan reaksi reduksi
dan oksidasi setengah sel dari sel volta. Jembatan berguna untuk menetralkan
kelebihan atau kekurangan dari ion - ion yang ada dalam larutan di dalam kedua
bejana selama reaksi elektrokimia berlangsung.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari data pengamatan, diketahui bahwa reaksi yang mempunyai beda potensial
positif adalah yang mengalami reaksi redoks secara spontan. Reaksi redoks spontan terjadi
apabila sel anode lebih mudah terdoksidasi dan sel katode lebih mudah tereduksi.

Larutan Zn SO4 (Zn 2+ dan SO42-) semakin terlihat menipis atau keropos karena
teroksidasi (massa logam Mg berkurang karena terlarut sebagai ion)

Zn → Zn2+ + 2e , sehingga in Zn2+ semakin bertambah salam larutan dan


menyebabkan larutan bermuatan positif (Zn2+ bertambah). Sedangkan 2e hasil oksidasi akan
mengalir ke larutan CuSO4 melalui jembatan garam.

Cu dalam larutan CuSO4 (Cu2+dan SO42-) semakin terlihat menebal karena ada reaksi
reduksi yang menyebabkan loga Cu mengendap (massa logam Cu bertambah)

Cu2+ + 2e → Cu , sehingga ion Cu2+ semakin berkurang dalam larutan dan


menyebabkan larutan bermuatan negatif (SO42- lebih banyak)

Fungsi jembatan garam adalah berfungsi menetralkan muatan positif dan negatif
dalam larutan elektrolit.
Daftar Pustaka
. Laporan Praktikum Kimia Sel Volta dengan Jembatan Garam
(https://www.academia.edu/19499385/Laporan_Praktikum_Kimia_Sel_Volta_dengan_Je
mbatan_Garam, (diakses 15 September 2022).

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai